Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Abang songan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bbang songan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : ABANGSONGAN

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : I GEDE HENDRA PARWATA

NIM : 1304505058

FAKULTAS/PS : TEKNIK/TEKNOLOGI INFORMASI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1. Profil Keluarga Dampingan

Program pendampingan keluarga merupakan program yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. Sasaran dari program ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM), keluarga yang tergolong ke dalam keluarga prasejahtera, atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga memerlukan pendampingan. Di Desa Abangsongan periode XIII Tahun 2016 ini, terdapat sebanyak 105 KK miskin dari total 367 KK. Penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga di Banjar Bias Kaja, Desa Abangsongan. Keluarga dampingan tersebut tergolong salah satu KK miskin. Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut:

No Nama JK Status Umur Pend Pekerjaan Ket 1 I Made

Yasa L Kawin 72 th

Tidak sekolah

Tidak bekerja

Kepala keluarga 2 Ni Wayan

Nuriani P Kawin 62 th

Tidak

sekolah Buruh tani Istri

3

I Ketut Pasek Uttara Putra

L Belum

Kawin 20 th

Tamat SMA

Montir

bengkel Anak

Keluarga Bapak I Made Yasa merupakan salah satu keluarga miskin yang ada di Desa Abangsongan. Keluarganya terdiri dari Bapak I Made Yasa dan istrinya Ibu Ni Wayan Nuriani, serta anaknya I Ketut Pasek Uttara Putra. Saat ini Bapak I Made Yasa tinggal bersama istrinya di Desa Abangsongan. Keluarga ini tinggal di sebidang tanah seluas ± 1 are.

Bangunan milik Bapak I Made Yasa ini terdiri dari lima bangunan, yaitu satu bangunan untuk ruang tamu dan kamar, satu untuk dapur, satu untuk gudang,


(4)

satu bangunan sebagai kamar mandi, serta sanggah sebagai tempat persembahyangan. Atapnya terbuat dari seng, dengan dinding batako yang disemen dan lantai dari semen tanpa ubin. Sedangkan untuk dapur, terletak di bangunan yang terbuat dari dinding yang diplester beratapkan seng dan terkesan lebih gelap daripada bangunan lain dikarenakan terkena asap dari pembakaran kayu bakar pada tungku masak. Bangunan rumah terdiri dari dua ruangan, yaitu sebuah kamar tidur dan satu ruang keluarga. Satu ruang tidur dipakai oleh Bapak I Made Yasa beserta istrinya dan ruang lainnya dipakai sebagai tempat penyimpanan perabotan lainnya. Secara umum kondisi rumah terasa cukup pengap karena jumlah ventilasi dan pencahayaan dari sinar matahari yang kurang.

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1. Pendapatan Keluarga

Pendapatan utama keluarga Bapak I Made Yasa diperoleh dari istrinya yang bekerja sebagai buruh tani. Bapak I Made Yasa sudah 6 bulan berhenti bekerja sebagai buruh tani karena kondisi fisiknya yang terbatas akibat faktor usia dan penyakit yang dideritanya. Sehari-hari Bapak Made Yasa hanya berdiam di rumah sambil menunggu istrinya pulang dari ladang dan memasak di dapur. Istrinya, Ibu Ni Wayan Nuriani, bekerja sebagai buruh tani di ladangnya di Desa Abangsongan. Pekerjaan ini dilakukannya setiap hari dari pagi hari hingga siang hari, mulai pukul 08.00 sampai 13.00 WITA. Penghasilan yang didapat sangat tergantung dari jumlah dagangan hasil panennya yang dijual di pasar, dengan rata-rata penghasilan per minggunya Rp. 100.000,00 – Rp. 200.000,00. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dikatakan cukup, termasuk untuk biaya makan 3 kali sehari, tagihan listrik, kebutuhan air, dan biaya untuk berobat per bulan. Terkadang Bapak I Made Yasa menerima bantuan dana dari anaknya yang bekerja sebagai montir di Ubud per minggunya.

1.2.2. Pengeluaran Keluarga

Penghasilan keluarga Bapak I Made Yasa termasuk kurang jika dibandingkan dengan pengeluaran yang secara rutin dikeluarkan setiap hari. Adapun alokasi pengeluaran keluarga diutamakan untuk:


(5)

a. Kebutuhan sehari – hari

Pendapatan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan dapur seperti makan dan minum, kurang lebihnya sebesar Rp 30.000,00 per harinya. Selain itu juga untuk kebutuhan sembahyang sekitar Rp 5.000,00 per harinya.

b. Kesehatan

Bapak I Made Yasa memiliki riwayat penyakit jantung koroner sejak 6 bulan yang lalu. Ketika itu Bapak I Made Yasa tengah bertani di kebunnya, beliau sedang menyabit gulma di sekitar tanaman saat tiba-tiba Bapak I Made Yasa merasa pening dan pusing, ia merasakan nyeri di dada kirinya dan menjalar ke bahu. Bapak I Made Yasa mengatakan rasanya seperti tertindih benda berat di dadanya sehingga ia sangat sulit bernapas. Gejala tersebut dirasakannya kurang lebih selama 10 menit. Kemudian, tiba-tiba ia pingsan. Beberapa menit kemudian, ia tersadar telah dibawa ke IGD RS Surya Husada dan didiagnosa mempunyai penyakit jantung koroner. Bapak I Made Yasa dirawat inap selama ± 1 minggu dan selanjutnya rutin kontrol ke poli jantung di rumah sakit. Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat dari dokter spesialis sejak saat itu. Sedangkan istrinya, Ibu Ni Wayan Nuriani tidak melaporkan adanya masalah kesehatan pada dirinya. Kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol di keluarganya tidak ada. Kondisi rumah dan lingkungannya cukup bersih, namun agak terasa kumuh. Ketersediaan air bersih dan jamban dalam keluarga sudah terpenuhi. Keluarga ini menggunakan jaminan BPJS kesehatan dan berobat ke puskesmas atau praktik dokter terdekat ketika mengalami keluhan yang tidak membaik dengan istirahat. c. Kebutuhan sosial dan lain-lain

Kebutuhan ini yaitu biaya listrik, biaya air, dan biaya lainnya. Biaya listrik dikatakan sekitar Rp. 25.000,00 per bulan, sedangkan biaya air sekitar Rp. 200.000,00 per 2 bulan dikarenakan keterbatasan sumber air di Desa Abangsongan. Biaya lainnya seperti iuran banjar, pakaian, dan keperluan tersier lainnya keluarga Bapak I Made Yasa tidak mengalokasikannya secara pasti.


(6)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1. Permasalahan Keluarga

Pemasalahan yang dialami keluarga dampingan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

2.1.1. Kondisi Kesehatan

Kondisi kesehatan merupakan salah satu masalah yang dapat diidentifikasi dari keluarga Bapak I Made Yasa. Keluarga ini memiliki riwayat penyakit jantung koroner kurang lebih 6 bulan yang lalu. Pola makan dan minum serta gaya hidup

sedentary Bapak I Made Yasa diduga menjadi penyebab utama munculnya

penyakit tersebut. Dikatakan sejak usia muda, Bapak I Made Yasa suka mengonsumsi makanan berlemak jenuh seperti daging dan gorengan dan juga mengonsumsi makanan manis. Keluarga ini menggunakan jaminan BPJS kesehatan sehingga cukup terbantu dalam hal pembiayaan pengobatan. Anggota keluarga lainnya tidak ada yang menderita penyakit kronis.

2.1.2. Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Sekitar

Kurangnya kesadaran akan kesehatan ini dapat terlihat dari kondisi lingkungan yang kurang bersih dan kurang tertata rapi. Keluarga Bapak I Made Yasa memasak menggunakan tungku sehingga banyak asap yang dihasilkan, akan tetapi dapurnya hanya memiliki satu lubang udara dan lebih sering ditutup sehingga banyak asap yang menumpuk di dalam ruangan saat memasak. Kebersihan dapurnya juga kurang dijaga dimana peralatan masak dan makan tidak ditutup sehingga banyak lalat dapat hinggap di atasnya. Ventilasi dan pencahayaan rumah yang kurang menyebabkan lingkungan dalam rumah terasa pengap. Selain itu, beberapa perabotan tampak kurang tertata rapi dan berdebu. Kondisi ini justru berpotensi mengganggu saluran pernafasan Bapak I Made Yasa, serta bisa membuat anggota keluarga lain yang sehat rentan terkena ISPA. Hal tersebut di atas menjadikan lingkungan rumah keluarga dan sekitarnya menjadi


(7)

tidak terjaga higienitasnya. Lingkungan yang tidak sehat merupakan sumber penyakit yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan anggota keluarga.

2.2. Masalah Prioritas

Permasalahan yang menjadi prioritas utama dalam keluarga dampingan adalah sebagai berikut:

2.2.1. Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Sekitar

Kebersihan lingkungan sekitar rumah merupakan cerminan bagi terwujudnya hidup yang sehat dan jauh dari penyakit. Terganggunya kesehatan keluarga berarti juga memperlambat aktivitas sehari-hari yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas hidup, yang mana berhubungan dengan masalah-masalah lainnya pada keluarga ini. Permasalahan ini yang sebenarnya dapat diintervensi dan dicarikan solusinya dengan lebih mudah.

2.2.2. Kondisi Kesehatan Keluarga

Persoalan kondisi kesehatan Bapak I Made Yasa yang terganggu akibat beberapa penyakit yang dideritanya merupakan permasalahan yang penting dan sering menjadi kendala dalam beraktivitas. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi untuk mengurangi beban masalah kesehatan Bapak I Made Yasa tanpa harus memberi masalah biaya untuk keluarga terlalu besar. Tentunya apabila kesehatan dapat dioptimalkan maka kualitas hidup juga dapat ditingkatkan.


(8)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas seperti yang tertulis pada BAB II penulis dapat menjabarkan alternatif pemecahan yang telah direkomendasikan di lapangan bersama keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang ditawarkan antara lain.

3.1. Alternatif Pemecahan Masalah Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Kondisi rumah keluarga ini sangat tertutup sehingga sedikit cahaya yang dapat masuk dan sirkulasi udara yang tidak cukup baik, yang kemudian menyebabkan suasana pengap dan tidak sehat. Untuk itu disarankan agar dibuatkan ventilasi udara, misalnya dengan sering membuka pintu rumah, dan seharusnya rutin dibersihkan setiap harinya. Untuk lingkungan luar rumah disarankan agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta membuatkan tempat pembuangan sampah yang baik. Kemudian, setelah terkumpul semua sampah, nanti dapat dikelola sesuai manfaatnya contohnya sampah organik sebagai pupuk kompos. Dengan edukasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan adanya kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat dalam keluarga.

3.2. Alternatif Pemecahan Masalah dalam Kesehatan

Bapak I Made Yasa memiliki riwayat penyakit jantung koroner sejak 6 bulan yang lalu. Ketika itu Bapak I Made Yasa tengah bertani di kebunnya, beliau sedang mengarit gulma di sekitar tanaman. Lalu, tiba-tiba Bapak I Made Yasa merasa pusing dan pening, ia merasakan nyeri di dada sebelah kirinya dan menjalar ke bahu. Nyerinya seperti tertindih dan terasa dari dalam dada. Bapak I Made Yasa mengatakan rasanya seperti tertindih benda berat di dadanya sehingga ia sulit bernapas. Gejala tersebut dirasakannya kurang lebih selama 10 menit lamanya. Kemudian, tiba-tiba ia pingsan dan terjatuh di tanah. Beberapa menit


(9)

kemudian, ia tersadar telah dibawa ke IGD RS Surya Husada dan didiagnosa mempunyai penyakit jantung koroner. Bapak I Made Yasa dirawat inap selama ± 1 minggu dan selanjutnya rutin kontrol ke poli jantung di rumah sakit. Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat dari dokter spesialis sejak saat itu. Maka dari itu, perilaku yang tepat dalam menjaga kesehatan sirkulasi jantung diperlukan adanya perubahan diet dan gaya hidup dari Bapak I Made Yasa sendiri. Faktor resiko perilaku yang ditemui pada keluarga ini adalah saat masih muda Bapak I Made Yasa sering mengonsumsi makan-makanan yang mengandung lemak jenuh maupun trans fat. Diet rendah lemak jenuh, asam lemak trans, dan kolesterol merupakan faktor resiko terhadap penyakit jantung koroner. Tindakan pencegahan komplikasi berupa menjaga pola makan, perubahan gaya hidup yang lebih aktif terutama aktifitas fisik, penyesuaian berat badan agar dalam batas normal, menghindari paparan asap rokok, dan manajemen terhadap tekanan darah dan kadar gula darah oleh keluarga Bapak I Made Yasa.

Keluarga Bapak I Made Yasa ini berobat ke poli jantung di RSUD Bangli ketika mengalami keluhan yang tidak membaik dengan istirahat. Untuk sekali pengobatan, biaya yang dikeluarkan sangat tergantung pada jenis obat yang ditanggung, dan dalam sebulan biaya pengobatan untuk keluarga Bapak I Made Yasa dapat mencapai Rp 100.000,00. Biaya tersebut tentunya dapat diringankan dengan menggunakan jaminan kesehatan, yang mana Bapak I Made Yasa menggunakan BPJS kesehatan.

3.3. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak I Made Yasa. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah:

Perkenalan dengan KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Bertemu dengan Kepala

Desa Abangsongan Kantor Desa 1 2 2


(10)

Seka Teruna Teruni 3. Berkenalan dan sosialisasi

kepada KK Dampingan

Rumah KK

Dampingan 1 6 6

Total 10

Kunjungan ke KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Kunjungan, inventarisasi masalah, dan pemecahannya

Rumah KK

Dampingan 1 62 66

Total 66

Pembuatan laporan KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Pengetikan laporan KK Dampingan

Posko

KKN-PPM 1 30 30

Total 30

TABEL JADWAL KEGIATAN

No Tgl Waktu Lokasi Masalah Solusi Dampak

1 28/7 2016 11.00-17.00 Rumah Bapak I Made Yasa Belum berkenalan Melakukan pengenalan dengan KK dampingan Saling mengenal

2 29/7 2016 11.00-16.00 Rumah Bapak I Made Yasa Belum tahu data-data KK dampingan Berbincang-bincang untuk mendapatkan data Data terkumpul

3 1/8 2016 11.00-17.00 Rumah Bapak Made Yasa Melengkapi data-data KK dampingan Berbincang-bincang untuk mendapatkan data Data terkumpul


(11)

4 4/8 2016 17.00-19.00 Rumah Bapak I Made Yasa Belum mengetahui data masalah yang ada Mencoba menanyakan permasalahan yang ada Mengetahui permasalahan keuangan, kesehatan, dll

5 5/8 2016 12.00-17.00 Rumah Bapak I Made Yasa Melengkapi data masalah yang ada Mencoba menanyakan permasalahan yang ada Mengetahui permasalahan keuangan, kesehatan, dll

6. 8/8 2016 11.00-15.00 Rumah Bapak I Made Yasa Mencari solusi masalah keuangan Memberikan solusi masalah keuangan Diterima

7 9/8 2016 12.00-18.00 Rumah Bapak I Made Yasa Mencari solusi masalah kesehatan Memberikan pengetahuan dan edukasi kesehatan Diterima

8 10/8 2016 11.00-15.00 Rumah Bapak I Made Yasa Mencari solusi masalah kesehatan Memberikan obat-obatan dan kotak P3K Memiliki obat-obatan

9 11/8 2016 13.00-17.00 Rumah Bapak I Made Yasa Bapak I Made Yasa mengeluh masalah kesehatan Membantu memeriksa kondisi serta memberi obat dan

edukasi

Masalah kesehatan

teratasi

10 16/8 2016 15.00-17.00 Rumah Bapak I Made Yasa

Perbincangan seputar aktivitas

sehari-hari -

11 18/8 2016 12.00-17.00 Rumah Bapak I Halaman rumah Membantu membersihkan Pekerjaan menjadi lebih


(12)

Made Yasa

tampak kotor

halaman rumah ringan

12 20/8 2016 12.00-15.00 Rumah Bapak I Made Yasa Bapak I Made Yasa mengeluh masalah kesehatan Membantu memeriksa kondisi serta memberi obat dan

edukasi

Masalah kesehatan

teratasi

13 21/8 2016 10.00-15.00 Ladang Bapak I Made Yasa

Mengunjungi tempat berladang -

14 22/8 2016 17.00-21.00 Rumah Bapak I Made Yasa Higienitas diri masih kurang Memberikan saran untuk menjaga higienitas diri Diterima

15 23/8 2016 09.00-13.00 Rumah Bapak I Made Yasa Memberi sumbangan Memberi sumbangan berupa sembako dan sekaligus mengadakan perpisahan dengan Keluarga

Bapak I Made Yasa


(13)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN

Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam menjawab permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya kondisi yang diinginkan.

Pendampingan terhadap keluarga Bapak I Made Yasa menghasilkan beberapa hal positif seperti berikut:

1. Peningkatan Kesehatan Keluarga

Berdasarkan hasil pantauan selama kunjungan KK dampingan terdapat banyak perubahan dalam hal kesehatan keluarga Bapak I Made Yasa. Hal ini tampak dari keluhan semakin membaik. Hal ini juga membuat Bapak I Made Yasa tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk pergi ke puskesmas atau praktik dokter. Bapak I Made Yasa juga sudah mulai mempertimbangkan untuk mencoba menggunakan jaminan BPJS Kesehatan untuk memperingan biaya tanggungan obat.

2. Peningkatan Kebersihan Lingkungan

Untuk saat ini kemajuan yang tampak adalah lingkungan rumah baik di dalam maupun di luar yang dari hari ke hari semakin bersih dan tertata dengan baik dan rapi. Hal ini dapat dilihat dari membaiknya kondisi kesehatan Bapak I Made Yasa dan juga tidak ada anggota keluarga yang sehat menjadi sakit. Selain itu, keluarga dampingan merasa puas karena rumah sekarang lebih nyaman untuk ditempati.

Diharapkan perubahan-perubahan yang telah didapatkan terus berlanjut ke arah yang lebih baik dari saat ini sehingga kesejahteraan hidup yang diinginkan oleh keluarga Bapak I Made Yasa dapat tercapai. Satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan penggunaan bahasa oleh kedua belah pihak, mahasiswa kurang fasih berbahasa Bali dan keluarga kurang fasih berbahasa Indonesia, sehingga miskomunikasi terkadang bisa terjadi.


(14)

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil keluarga dampingan selama 5 minggu di Desa Abangsongan adalah sebagai berikut:

1) Kesehatan keluarga dapat terwujud apabila seluruh anggota keluarga ikut berpartisipasi dan saling bahu-membahu mengerjakan semua aktivitas yang direncanakan dan berusaha menerapkan hidup sehat.

2) Masalah ditemukan pada keluarga Bapak I Made Yasa terutama masalah kesehatan disebabkan oleh karena pola makan dan gaya hidup sedentary. 3) Masalah kebersihan dan kesehatan perlu mendapat perhatian mengingat

keluarga Bapak I Made Yasa sangat rentan terkena penyakit yang disebabkan minimnya pengertian tentang hidup sehat dan faktor usia. 4) Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat

berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada dan pencegahan komplikasi yang lebih lanjut pada keluarga dampingan.

5.2. Saran

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Made Yasa maka selaku pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai berikut:

1) Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan kesehatan sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

2) Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah hendaknya menjadi bahan pertimbangan.


(15)

1

LAMPIRAN

Gambar 1 Foto Kunjungan ke KK Dampingan


(16)

2 Gambar 2 Kondisi Rumah KK Dampingan


(1)

4 4/8 2016 17.00-19.00 Rumah Bapak I Made Yasa Belum mengetahui data masalah yang ada Mencoba menanyakan permasalahan yang ada Mengetahui permasalahan keuangan, kesehatan, dll

5 5/8 2016 12.00-17.00 Rumah Bapak I Made Yasa Melengkapi data masalah yang ada Mencoba menanyakan permasalahan yang ada Mengetahui permasalahan keuangan, kesehatan, dll

6. 8/8 2016 11.00-15.00 Rumah Bapak I Made Yasa Mencari solusi masalah keuangan Memberikan solusi masalah keuangan Diterima

7 9/8 2016 12.00-18.00 Rumah Bapak I Made Yasa Mencari solusi masalah kesehatan Memberikan pengetahuan dan edukasi kesehatan Diterima

8 10/8 2016 11.00-15.00 Rumah Bapak I Made Yasa Mencari solusi masalah kesehatan Memberikan obat-obatan dan kotak P3K Memiliki obat-obatan

9 11/8 2016 13.00-17.00 Rumah Bapak I Made Yasa Bapak I Made Yasa mengeluh masalah kesehatan Membantu memeriksa kondisi serta memberi obat dan

edukasi

Masalah kesehatan

teratasi

10 16/8 2016 15.00-17.00 Rumah Bapak I Made Yasa

Perbincangan seputar aktivitas

sehari-hari -

11 18/8 2016 12.00-17.00 Rumah Bapak I Halaman rumah Membantu membersihkan Pekerjaan menjadi lebih


(2)

Made Yasa

tampak kotor

halaman rumah ringan

12 20/8 2016 12.00-15.00 Rumah Bapak I Made Yasa Bapak I Made Yasa mengeluh masalah kesehatan Membantu memeriksa kondisi serta memberi obat dan

edukasi

Masalah kesehatan

teratasi

13 21/8 2016 10.00-15.00 Ladang Bapak I Made Yasa

Mengunjungi tempat berladang -

14 22/8 2016 17.00-21.00 Rumah Bapak I Made Yasa Higienitas diri masih kurang Memberikan saran untuk menjaga higienitas diri Diterima

15 23/8 2016 09.00-13.00 Rumah Bapak I Made Yasa Memberi sumbangan Memberi sumbangan berupa sembako dan sekaligus mengadakan perpisahan dengan Keluarga

Bapak I Made Yasa


(3)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN

Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam menjawab permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya kondisi yang diinginkan.

Pendampingan terhadap keluarga Bapak I Made Yasa menghasilkan beberapa hal positif seperti berikut:

1. Peningkatan Kesehatan Keluarga

Berdasarkan hasil pantauan selama kunjungan KK dampingan terdapat banyak perubahan dalam hal kesehatan keluarga Bapak I Made Yasa. Hal ini tampak dari keluhan semakin membaik. Hal ini juga membuat Bapak I Made Yasa tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk pergi ke puskesmas atau praktik dokter. Bapak I Made Yasa juga sudah mulai mempertimbangkan untuk mencoba menggunakan jaminan BPJS Kesehatan untuk memperingan biaya tanggungan obat.

2. Peningkatan Kebersihan Lingkungan

Untuk saat ini kemajuan yang tampak adalah lingkungan rumah baik di dalam maupun di luar yang dari hari ke hari semakin bersih dan tertata dengan baik dan rapi. Hal ini dapat dilihat dari membaiknya kondisi kesehatan Bapak I Made Yasa dan juga tidak ada anggota keluarga yang sehat menjadi sakit. Selain itu, keluarga dampingan merasa puas karena rumah sekarang lebih nyaman untuk ditempati.

Diharapkan perubahan-perubahan yang telah didapatkan terus berlanjut ke arah yang lebih baik dari saat ini sehingga kesejahteraan hidup yang diinginkan oleh keluarga Bapak I Made Yasa dapat tercapai. Satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan penggunaan bahasa oleh kedua belah pihak, mahasiswa kurang fasih berbahasa Bali dan keluarga kurang fasih berbahasa Indonesia, sehingga miskomunikasi terkadang bisa terjadi.


(4)

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil keluarga dampingan selama 5 minggu di Desa Abangsongan adalah sebagai berikut:

1) Kesehatan keluarga dapat terwujud apabila seluruh anggota keluarga ikut berpartisipasi dan saling bahu-membahu mengerjakan semua aktivitas yang direncanakan dan berusaha menerapkan hidup sehat.

2) Masalah ditemukan pada keluarga Bapak I Made Yasa terutama masalah kesehatan disebabkan oleh karena pola makan dan gaya hidup sedentary. 3) Masalah kebersihan dan kesehatan perlu mendapat perhatian mengingat

keluarga Bapak I Made Yasa sangat rentan terkena penyakit yang disebabkan minimnya pengertian tentang hidup sehat dan faktor usia. 4) Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat

berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada dan pencegahan komplikasi yang lebih lanjut pada keluarga dampingan.

5.2. Saran

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Made Yasa maka selaku pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai berikut:

1) Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan kesehatan sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

2) Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah hendaknya menjadi bahan pertimbangan.


(5)

1

LAMPIRAN

Gambar 1 Foto Kunjungan ke KK Dampingan


(6)

2 Gambar 2 Kondisi Rumah KK Dampingan