Wara Rosita M0213095

Pemetaan Fluks Neutron Pada Kolom Iradiasi Sistem Transfer Pneumatik Pasca
Perubahan Bahan Bakar Reaktor Kartini
Wara Rosita1, Riyatun1, Eko Edy Karmanto2
Prodi Fisika, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
2
Bidang Reaktor, PSTA BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281
email: [email protected]
1

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian yang berjudul pemetaan fluks neutron pada kolom iradiasi
sistem transfer pneumatik pasca perubahan bahan bakar reaktor Kartini. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendapakan pemetaan fluks neutron pasca perubahan bahan bakar
dan nilai banding cadmium. Metode pengukuran fluks neutron dilakukan dengan
metode tidak langsung yaitu Analisis Aktivasi Neutron (AAN). Dalam penelitian ini
menggunakan sampel berupa

yang diiradiasi dalam fasilitas iradiasi sistem

transfer pneumatik. Pencacahan sampel menggunakan detektor Geiger Muller yang
telah terkalibrasi sebelumnya. Dari hasil penelitian fluks neutron termal yang diperoleh

sebesar (1,61 109 4,64 104) n cm-2 s-1. Sementara itu, untuk nilai banding cadmium
diperoleh sebesar 1,30 (9,93 10-6).
Kata kunci: Neutron termal, nilai banding cadmium, pemetaan fluks neutron, sistem
transfer pneumatik.
ABSTRACT
A neutron flux mapping study was conducted on the irradiation column of the

pneumatic transfer system after the change of Kartini reactor fuel. The purpose of this
research is to obtain neutron flux mapping after the change of fuel and cadmium
appeal value. Neutron flux measurement method is done by indirect method of Neutron
Activation Analysis (AAN). In this study using

samples that are irradiated in the

irradiation facility of the pneumatic transfer system. Sample enumeration using Geiger
Muller detector that has been previously calibrated. From the results of thermal
neutron flux research were obtained (1,61 109 4,64 104) n cm-2 s-1. Meanwhile, for
the cadmium appeal value was 1.30 ± (9.93 × 10-6).
Keyword: Thermal neutron, cadmium appeal value, neutron flux mapping, pneumatic
transfer system.


PENDAHULUAN

II.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut

Fluks neutron merupakan besaran

hasil

perhitungan

fluks

yang menyatakan cacah neutron yang

neutron pasca perubahan bahan bakar


melalui satu luasan sebesar 1 cm 2 tiap

reaktor Kartini.

sekon[1]. Secara teoritis besar fluks neutron

Pengukuran fluks neutron digunakan agar
dapat

dimanfaatkan

oleh

pengguna

fasilitas iradiasi[2]. Salah satu

fasilitas

iradiasi adalah Sistem transfer pneumatik.

Sistem

transfer

pneumatik

dapat

digunakan untuk melakukan pemindahan,
iradiasi dan pencacahan sampel [3].

8.00E+09
7.00E+09
6.00E+09
5.00E+09
4.00E+09
3.00E+09
2.00E+09
1.00E+09
0.00E+00


fluks neutron (n cm-2 s-1)

memiliki orde sebesar 1011 n cm-2 s-1.

Hubungan antara Fluks Neutron
dengan Massa Sampel
Fluks
neutron
total
Fluks
neutron
cepat

0.025 massa sampel (gram)

Gambar 1.1 Grafik Hubungan Fluks
Neutron dengan Massa Sampel

Prinsip dasar dari AAN adalah

cuplikan yang akan dianalisis, diiradiasi

Dari grafik dapat dilihat bahwa hasil

menggunakan suatu sumber neutron. Inti

perhitungan menunjukkan bahwa fluks

atom unsur-unsur yang berada dalam

neutron total lebih besar dari fluks neutron

cuplikan tersebut akan menangkap neutron

cepat. Hal tersebut karena sampel tidak

dan berubah menjadi radioaktif. Setelah

dibungkus


paparan radiasi neutron dianggap cukup,

Sementara itu, untuk hasil fluks neutron

cuplikan

sumber

cepat, sampel dibungkus dengan cadmium.

neutron[1]. Keuntungan dari teknik AAN

Dalam hal ini cadmium bersifat sebagai

adalah dapat digunakan untuk menentukan

filter. Setelah memperoleh fluks neutron

unsur-unsur sampel tanpa merusak, akurat,


total dan neutron cepat dapat digunakan

dikeluarkan

dari

dan memiliki sensitivitas tinggi
I.

[4]

.

METODE PENELITIAN
Tahapan-tahapan dalam penelitian
ini terdiri dari kalibrasi detektor Geiger
Muller dengan sumber standard yaitu
, penimbangan massa sampel, iradiasi
selama 60 detik, pencacahan selama 300
sekon, perhitungan fluks neutron dan nilai

banding cadmium.

menggunakan

cadmium.

untuk menghitung fluks neutron termal
yaitu

dari

selisih

keduanya.

Hasil

perhitungan fluks neutron ditunjukkan
dalam tabel 1.1 berikut ini:


Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Fluks
Neutron Massa 0,025 gram
Fluks Neutron
Total
Cepat
Termal
(n cm-2 s-1) (n cm-2 s-1) (n cm-2 s-1)
(6,89 109
(5,29 109 (1,61 109
4,64 104)
2,62 104)
2,01 104)

Nilai
Banding
Cadmium
1,30
(9,93 10-6)

Hasil perhitungan fluks neutron yang

diperoleh sesuai dengan teori meskipun
lebih kecil yaitu dengan orde 109.

IV.
[1]

DAFTAR PUSTAKA
Susetyo,

W.

Gamma .

Spektrometri

Yogyakarta:

Gajah

Mada University Press.
[2] Karmanto, E., & Basuki, A. (2011).
Penentuan Fluks Neutron Pada
Kolom Iradiasi Sistem Transfer
Pneumatik

Pasca

Penggantian

Bahan Bakar. Proseding Seminar
Penelitian

III.

(1988).

dan

Pengelolaan

KESIMPULAN

Prangkat Nuklir. Yogyakarta, 27

Besarnya fluks neutron termal yang

Juli 2011.

dihasilkan setelah perubahan bahan bakar
sebesar (1,61 109 4,64 104) n cm-2 s-1.
Nilai banding cadmium yang diperoleh
sebesar 1,30, dimana untuk syarat AAN
harus memiliki nilai banding lebih dari 2.
Hasil yang diperoleh memiliki selisih yang
relatif kecil, hal tersebut berhubungan
dengan ketidakpastian.

.

[3] Karmanto, E., & Basuki, A. (2012).
Kajian Waktu Pemindahan Sampel
Pada Sistem Transfer Pneumatik.
Proseding Seminar Penelitian dan
Pengelolaan

Prangkat

Nuklir.

Yogyakarta, 26 September 2012.
[4] El-Taher, A., Kratz, K.L., & Azzam, A.H.
(2003). Determination of gold in
two egyptian gold ores using
instrumental neutron activation
analysis. Radiation Physics and
Chemistry, 68, 751-755.