Mita Rosita Inawati F3509046

(1)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KAIN GREY PADA

DEPARTEMEN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

SURAKARTA

Disusun Oleh :

Mita Rosita Inawati

F3509046

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KAIN GREY PADA

DEPARTEMEN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya

Manajemen Industri

Disusun Oleh :

Mita Rosita Inawati

F3509046

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012


(3)

ABSTRAKSI

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KAIN GREY PADA

DEPARTEMEN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

SURAKARTA Mita Rosita Inawati

F3509046

Hal yang paling diperhatikan oleh konsumen terhadap suatu elemen produk adalah kualitas. Maka dari itu setiap perusahaan harus dapat mengendalikan dan memperhatikan setiap kerusakan dari suatu produk agar tetap terjaganya kualitas dan tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT Iskandar Indah Printing Textile selama satu bulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan kain Grey dan penyebab terjadinya kerusakan pada departemen wea ving PT Iskandar Indah Textile Surakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode c-chart, karena dengan metode inilah dapat diketahui tingkat rata – rata kerusakan. Yaitu sebesar 6.159 meter dengan batas pengendali atas sebesar 6394,44 meter dan batas pengendali bawah sebesar 5923,56 meter. Terdapat juga kerusakan yang berada di luar batas pengendalian yaitu pada bulan April, Juni, Juli Agustus dan Desember tahun 2011. Penyebab tingkat kerusakan terbesar berada di putus lusi karena mesin yang tua dan jarang dilakukan servis.

Saran yang disampaikan adalah hendaknya perusahaan menerapkan metode analisis c-chart, karena metode ini sangat tepat untuk digunakan di dalam PT Iskandar Indah Textile karena dapat diketahui batas atas kerusakan, Batas bawah kerusakan serta rata-rata kerusakan kain grey. Selain itu kerusakan terbesar terdapat pada putus benang pakan dan putus benang lusi, oleh karena itu perusahan diharapkan memperhatikan keadaan mesin yang yang digunakan untuk memproduksi kain tenun dan melakukan peremajaan mesin dengan melakukan servis rutin pada mesin tenun.

Kata Kunci : Tingkat Kerusakan, Pengendalian Kualitas Kain


(4)

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul :

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KAIN GREY PADA

DEPARTEMEN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

SURAKARTA

Surakarta, Juni 2012

Telah disetujui Dosen Pembimbing

YENI FAJARIYANTI, SE, MSi

NIP. : 197 401 122 000 122 004


(5)

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul :

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KAIN GREY PADA

DEPARTEMEN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

SURAKARTA

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma 3 Manajemen Bisnis

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 1 Agustus 2012

Tim Penguji Tugas Akhir

1) Dra. Hj.Mahastuti Agung, MSi.

NIP. 19480622 19730 22001 Penguji

2) Yeni Fajariyanti, SE, MSi

NIP. 19740112 20001 22004 Pembimbing


(6)

commit to user

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.

(Enstein)

Jika kamu tidak berfikir tentang masa depan kamu tidak akan pernah memilikinya.

(John Gale)

Karya ini dipersembahkan kepada :

- Ayahku yang selalu memberiku semangat - Ibuku tercinta - Nurlita adikku satu – satunya - Sigit Budi Santoso yang selalu ada untuk membantuku - Ayaka, Muezza, Mueci, Nunna, dan Cherry - Mimo, Elmo, dan Juno - Anak – anak Manajemen Bisnis 2009


(7)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan KaruniaNya yang telah dicurahkan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaiakan laporan tugas akhir dengan Judul Analisis Pengendalian Kualitas Kain Grey pada Departemen Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta ini dapat selesai dengan baik.

Laporan magang dan tugas akhir ini disusun guna memenuhi syarat-syarat mencapaigelar ahli madya pada program diploma 3 Program Studi Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi Univesitas Sebelas Maret.

2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, MSi selaku Ketua Program Studi Manajemen Bisnis pada Program Diploma 3 Fakultas Ekonomi Univesitas Sebelas Maret. 3. Ibu Yeni Fajariyanti, SE, MSi selaku Pembimbing Tugas Akhir. 4. Bapak Joko Suyono,SE, MSi selaku pembimbing akademik.

5. Bapak Bambang Setiawan selaku pimpinan PT. Iskandar Indah Printng Textile.


(8)

commit to user

6. Bapak Agus Mulyo selaku karyawan pendamping peelitian pada PT. Iskandar Indah Printng Textile.

7. Seluruh staf karyawan dan direksi PT. Iskandar Indah Printng Textile. 8. Almarhum eyangku yang telah mendidikku hingga menjadi sepert ini. 9. Ayahku yang selalu membimbingku dan memberiku semangat. 10.Ibuku tercinta.

11.Seluruh teman manajemen industri angkatan 2009.

12.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Kepada pembaca, Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif dalam tugas akhir ini. Namun demikian,karya ini dhaapkan dapat bermanfaat bag pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 23Juni 2012

Penulis


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………i

ABSTRAK………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN………...….…iii

HALAMAN PENGESAHAN………...…..iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..……….….v

KATA PENGANTAR………...vi

DAFTAR ISI………viii

DAFTAR TABEL……….x

DAFTAR GAMBAR………xi

DAFTAR LAMPIRAN………....xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….………..1

B. Rumusan Masalah……….……...3

C. Tujuan Penelitian……….…………..3

D. Manfaat Penelitian……….…….…...4

E. Kerangka Pemikiran……….……….….5

F. Metode Penelitian……….………….6

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kualitas………..10

B. Pengendalian Kualitas………..11

C. Tujuan Pengendalian Kualitas……….….11

D. Biaya Kualitas………..12

E. Diagram c-chart………....…13

F. Alat-alat Pendukung Pengendalian Kualitas………15

G. Diagram Pareto………...…….17 viii


(10)

commit to user

H. Diagram Sebab Akibat………..….18

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan………....19

B. Laporan Magang Kerja……….………...…52

C. Pembahasan Masalah………...……...55

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………..………..….…66

B. Saran……….………..……….68

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

3.1. Tabel Tenaga Kerja dan Pembagin Kerja Perusahaan……….34 3.2. Jumlah Produksi dan Jumlah Kerusakan Kain……….54 3.3. Jenis Kerusakan Kain Grey………..58


(12)

commit to user DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

1.1. Kerangka Pemikiran………5

2.1. Diagram Pareto……….………..……17

3.1. Struktur Oganisasi………..……24

3.2. Proses Produksi Tenun………..…….41

3.3. Bagan Kendali………...56

3.4. Diagram Pareto………..60

3.5. Diagram Sebab Akibat………..………61


(13)

ABSTRAKSI

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KAIN GREY PADA

DEPARTEMEN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING

TEXTILE SURAKARTA Mita Rosita Inawati

F3509046

Hal yang paling diperhatikan oleh konsumen terhadap suatu elemen produk adalah kualitas. Maka dari itu setiap perusahaan harus dapat mengendalikan dan memperhatikan setiap kerusakan dari suatu produk agar tetap terjaganya kualitas dan tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT Iskandar Indah Printing Textile selama satu bulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan kain Grey dan penyebab terjadinya kerusakan pada departemen weaving PT Iskandar Indah Textile Surakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode c-chart, karena dengan metode inilah dapat diketahui tingkat rata – rata kerusakan. Yaitu sebesar 6.159 meter dengan batas pengendali atas sebesar 6394,44 meter dan batas pengendali bawah sebesar 5923,56 meter. Terdapat juga kerusakan yang berada di luar batas pengendalian yaitu pada bulan April, Juni, Juli Agustus dan Desember tahun 2011. Penyebab tingkat kerusakan terbesar berada di putus lusi karena mesin yang tua dan jarang dilakukan servis.

Saran yang disampaikan adalah hendaknya perusahaan menerapkan metode analisis c-chart, karena metode ini sangat tepat untuk digunakan di dalam PT Iskandar Indah Textile karena dapat diketahui batas atas kerusakan, Batas bawah kerusakan serta rata-rata kerusakan kain grey. Selain itu kerusakan terbesar terdapat pada putus benang pakan dan putus benang lusi, oleh karena itu perusahan diharapkan memperhatikan keadaan mesin yang yang digunakan untuk memproduksi kain tenun dan melakukan peremajaan mesin dengan melakukan servis rutin pada mesin tenun.


(14)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Perkembangan Industri di dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat, terjadi perubahan-perubahan yang sangat signifikan di era globalisasi akhir-akhir ini. Semua itu terbukti dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri.

Dalam menghadapi persaingan tersebut perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan proses produksi produknya agar menghasilkan produk-produk dengan kualitas yang baik. Selain itu, kualitas juga yang menentukan baik atau buruknya reputasi perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas produknya dengan baik agar dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan lain.

Semakin baik kualitas maka semakin sedikit produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan, maka dari itu perusahaan harus dapat menekan kerusakan pada produk yang sedang diproduksi.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menjadikan pengendalian kualitas sebagai acuan kegiatan perusahaan untuk menekan produk cacat. Pengandalian kualitas adalah alat bantu manajemen untu menjamin kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang dihasilkan perusahaan itu sama besar dan tidak dapat dihindarkan adanya variasi (Purnomo 2003:163).


(15)

Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan yang berlokasi di Jalan Pakel No. 11 RT 03 RW VIII, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Perusahaan ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang tekstil, dimana proses produksinya dengan menggunakan benang sebagai bahan baku awal. Banyaknya proses produksi bedasarkan pesanan dari konsumen dan dalam menyelesaikan produknya PT. Iskandar Indah Printing Textile selalu memperhatikan ketepatan waktu , jumlah ,dan kualitas produk, itu adalah cara perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya.

Perusahaan selalu berupaya untuk mendapatkan produk dengan hasil yang memuaskan, maka dari itu perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile selalu memperhatikan kualitas dan mencegah adanya kerusakan produk, untuk mencagah kerusakan pada kain grey saat berlangsungnya proses produksi PT. Iskandar Indah Printing Textile menggunakan mesin tenun otomatis, yang akan berhenti saat benang putus. Secara otomatis mesin akan berhenti dan lampu akan menyala, bila lampu hijau menyala maka benag lusi yang putus, sedangkan bila benang pakan yang terputus maka lampu merah yang akan menyala. Dengan demikian akan lebih mempermudah kerja operator mesin dan menekan jumlah kerusakan pada kain grey yang di produksi.


(16)

commit to user

Pelaksanaan pengendalian kualitas mengacu pada standar yang telah ditentukan dan diterapkan pada perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile, perusahaan selalu meminimalisir jumah produk cacat dan berusaha semaksimal mugkin agar produk akhir yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang sudah diterapkan oleh perusahaan.

Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile menggunakan pengendalian kualitas untuk acuan dalam perusahaan agar kualitas produksi yang dhasilkan dapat optimal dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga sangat perlu ditentukan besarnya rata-rata kecacatan produk batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah produk. Dengan demikian akan mempermudah mengetahui prosentase kerusakan yang terjadi pada produk akhir.

Berdasarkan hal diatas, maka dalam tugas akhir ini penulis akan mengambil tema dengan judul “ ANALISIS PENGENDALIAN

KUALITAS KAIN GREY PADA DEPARTEMEN WEAVING DI

PT.ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE “ .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka didapat perumusan masalah sebagai berikut :


(17)

1. Bagaimana penerapan metode C-Cha rt di PT. Iskandar Indah Printing Textile ?

2. Apakah kerusakan kain grey di PT. Iskandar Indah Printing Textile

masih dalam batas pengendalian kualitas ?

3. Apakah penyebab kerusakan produk kain grey di PT. Iskandar Indah

Printing Textile ?

C. Tujuan Penelitian

Bedasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk menentukan penerapan metode C-Cha rt di PT. Iskandar Indah

Printing Textile

2. Untuk menentukan kerusakan produk kain grey yang terjadi di PT.

Iskandar Indah Printing Textile masih dalam batas pengendalian kualitas atau tidak

3. Untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan produk kain grey di PT.

Iskandar Indah Printing Textile

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah :

1. Bagi Penulis

a. Dapat menerapkan ilmu yang selama ini telah di dapat di bangku

kuliah


(18)

commit to user

2. Bagi Perusahaan

a. Memberikan sedikit pemikiran pada perusahaan mengenai

pengendalian kualitas

b. Sebagai pertimbangan bagi perusahaan dalam menghasilkan

produk yang berkualitas

3. Bagi Pembaca

a. Sebagai bahan untuk menambah wawasan, sekaligus sebagai bahan

acuan untuk perbandingan dalam penelitian yang serupa.

E. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

5 PRODUK

PRODUK YANG TIDAK LOLOS STANDAR

KUALITAS PENGANDALIAN

KUALITAS

ANALISIS CONROL C-Chart :

1. ANALISIS (UCL) 2. ANALISIS (LCL) PRODUK YANG

LOLOS STANDAR KUALITAS

DIAGRAM PARETO

ANALISIS DIAGRAM SEBAB -AKIBAT (FISH BONE)


(19)

Keterangan :

Pengendalian kualitas dilakukan agar produksi dapat terarah dan mendapatkan hasil yang maksimal, namun tidak dapat dihindari bahwa semua produk yang diproduksi tidak semuanya sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditentukan pihak perusahaan. Dengan adanya produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas perusahaan, maka perlu

dilakukan analisis dengan menggunakan metode C-Cha rt, dengan

menggunakan metode C-Cha rt , dapat diambil kesimpulan terhadap

produk rusak, apakah produk rusak yang dihasilkan oleh perusahaan masih dalam batas kendali atau tidak. Sedangkan diagram pareto dan diagram

fishbone digunakan agar perusahaan mengetahui kerusakan terbesar dan penyebab kerusakan itu sendiri, sehingga perusahaan dapat menanggulangi kerusakan dan mempertahankan kualitas produk diproduksi selanjutnya.

F. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Tempat yang menjadi objek penelitian adalah pada departemen

wea ving PT. Iskandar Indah Printing Textile yang berlokasi di Jalan Pakel No. 11 RT 003 RW VIII Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Surakarta.


(20)

commit to user

2. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam peneliian ini adalah desain penelitian deskriptif mengenai pengendalian kualitas dengan

menggunakan metode C-Chart dengan studi kasus di PT. Iskandar

Indah Printing Textile.

3. Jenis Data

a. Data Primer

Data ini diperoleh dengan wawancara secara langsung kepada karyawan dan staf perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile yang berkaitan dengan pengendalian kualitas. Menurut Kuncoro (2003:127) data primer adalah data yang diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original.

b. Data Sekunder

Data ini diperoleh dari data dan laporan perusahaan yang berkaitan dengan masalah-masalah perusahaan dan sejarah perisahaan yang ditulis. Menurut Kuncoro (2003:127) data primer adalah data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Dengan bertanya secara langsung dengan karyawan dan staf produksi mengenai informasi yang ingin diperoleh.


(21)

b. Observasi

Dengan pengamatan secara langsung pada proses produksi

yang digunakan di departemen wea ving PT. Iskandar Indah

Printing Textile.

c. Studi Pustaka

Dengan membaca buku-buku yang terkait dengan pengendalian kualitas.

5. Metode Analisis Data

a. Metode C-Cha rt

Diagram C-Cha rt digunakan untuk mengetahui karusakan pada

suatu produk. langkah-langkah bagan pengendalian kualitas C- chart menurut Ariani (2004:140) sebagai berikut :

1. Menentukan Garis Pusat :

Keterangan :

=

Rata-rata jumlah produk rusak

=

Banyaknya produk rusak


(22)

commit to user

2. Menentukan Batas Atas Pengawasan :

(upper control limit) :

UCL :

+

Menentukan Batas Bawah Pengawasan :

(lower control limit) :

LCL :

-

Batasan atas (UCL) dan batasan bawah (LCL) merupakan batasan pengawasan dari kesalahan yang terjadi bila ada kerusakan dan turun lebih rendah dari batas bawah merupakan prestasi yang baik bagi perusahaan sehingga sedapat mungkin memperoleh kerusakan atau penolakan mendekati nol,namun apabila sampai jauh di luar atas berarti terjadi penyimpangan kualitas produk yang dihasilkan, dalam hal seperti ini harus segara mungkin untuk

dilakukan koreksi dan perbaikan terhadap pelaksanaan

pengendalian kualitas tersebut, sebelum adanya penyimpangan yang lebih besar terjadi perlu diadakan tindakan yang lebih intensif.


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kualitas

Kualitas menjadi sangat penting dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat. Maka karna itu produsen dituntut lebih besar untuk menjaga kualitas produknya. Ada banyak pengertian kualitas menurut beberapa ahli. Pengertian kualitas menurut beberapa ahli sebagai berikut :

Menurut Render dan Heizer (2005:253) Kualitas adalah keseluruhan fiture dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat atau tersamar.

Menurut Crosby dalam Yamit (2004:7) Kualitas adalah sebagai nilai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.

Jadi dalam pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah kesesuaian spesifikasi produk yang dikehendaki oleh konsumen, bisa disimpulkan bahwa kualitas dapat dinilai dan diukur dari orientasi kepuasan pada pelanggan, juga tidak luput dari kesesuaian yang dihasilkan produsen. Menurut Yamit (2002:337) Suatu produk dapat dikatakan berkualitas oleh produsen apabila produk tersebut telah sesuai dengan spesifikasi. Kesesuaian mencakup beberapa unsur :

1. Sesuai dengan spesifikasi fisiknya

2. Sesuai dengan prosedurnya

3. Sesuai dengan persyaratannya


(24)

commit to user

B. Pengendalan Kualitas

Pengendalian kualitas adalah proses untuk mengukur standar produk yang diproduksi, jadi ukuran standar produk dapat digunakan untuk pemeriksaan produk sebelum dan sesudah diproduksi agar terciptanya produk dengan kualitas yang baik dan terjamin. Menurut para Ahyari (2002:239) pengertian pengendalian kualitas sebagai berikut Pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas (mnajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk (jasa) perusahaan dapat dipertahankan sebagai Mana yang telah direncanakan.

Jadi dapat disimpulkan pengendalian kualitas adalah aktivitas yang dilakukan perusahaaan untuk menjaga kualitas produk yang diproduksi agar selalu di dalam standarisasi yang dikehendaki perusahaan. Menurut Purnomo (2003:162) akivitas pengendalian kualitas dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Pengamatan terhadap informasi produk atau proses

2. Membandingkan peforma yang ditampilkan dengan standar

yang berlaku

3. Mengambil tindakan-tindakan apabila terdapat

penyimpangan-penyimpangan yang cukup signifikan dan bila perlu dibuat tindakan-tindakan untuk mengoreksinya.

C. Tujuan Pengendalian Kualitas

Setiap aktivitas pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan pasti memiliki tujuan di dalamnya. Ada beberapa tujuan


(25)

menurut para ahli salah satunya adalah Antony et.al. dalam Ariani (2004:64) Beberapa tujuan pengendalian kualitas statistik adalah :

1. Terjadinya informasi bagi karyawan apabila akan memperbaiki

proses

2. Membantu karyawan memisahkan sebab umum dan sebab

khusus terjadinya kesalahan.

3. Tersedianya bahasa yang umum dalam kinerja proses untuk

berbagai pihak.

4. Menghilangkan penyimpangan karena sebab khusus untuk

mencapai konsistensi dan kinerja yang baik

5. Pengertian yang lebih baik mengenai proses

6. Pengurangan waktu yang berarti dalam penyelesaian masalah

kualitas

7. Pengurangan biaya pembuangan produk cacat, pengerjaan

ulang, inspeksi ulang dan sebagainya

8. Komunikasi yang lebih baik dengan pedagang tentang

kemampuan produk dalam memenuhi spesifikasi pelanggan

9. Membuat organisasi lebih berorientasi pada data statistik

daripada hanya berupa asumsi

10.Perbaikan proses sehingga kualitas produk jadi lebih baik

D. Biaya Kualitas

Menurut Render dan Heyzer (2005:255) Biaya kualitas adalah


(26)

commit to user

biaya karena mengarjakan suatu dengan salah, yaitu harga yang timbul karena ketidakmampuan memenuhi standar. Empat kategori yang disebut sebagai biaya kualitas, yaitu :

a. Biaya Pencegahan

Biaya yang terkait dengan sebagai pengurangan komponen atau jasa yang rusak. (Contoh : pelatihan, program peningkatan kualitas)

b. Biaya penafsiran Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi

produk, proses, komponen, dan jasa (Contoh : biaya percobaan, lab, dan penguji)

c. Kegagalan Interna l

Biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan (contoh :

reywork dan scra b)

d. Biaya eksterna l

Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang aau jasa yang cacat (Contoh : barang dikembalikan, kewajiban, biaya pada masyarakat)

E. Diagram C-chart

Diagram C-cha rt merupakan bagan yang digunakan untuk

menghitung jumlah produk yang rusak. Diagram ini juga digunakan untuk mengendalikan jumlah produk per unit hasil suatu produksi. Adapun


(27)

langkah-langkah bagan pengendalian kualitas C- cha rt menurut Ariani (2004:140) sebagai berikut :

1. Menentukan Garis Pusat :

Keterangan :

=

Rata-rata jumlah produk rusak

=

Banyaknya produk rusak

= Banyaknya observasi yang dilakukan

2. Menentukan Batas Atas Pengawasan :

(upper control limit) :

UCL :

+

Menentukan Batas Bawah Pengawasan :

(lower control limit) :

LCL :

-

Batasan atas (UCL) dan batasan awah (LCL) merupakan batasan pengawasan dari kesalahan yang terjadi bila ada kerusakan dan turun lebih rendah dari batas bawah merupakan prestasi yang baik bagi perusahaan


(28)

commit to user

sehingga sedapat mungkin memperoleh kerusakan atau penolakan mendekati nol,namun apabila sampai jauh di luar atas berarti terjadi penyimpangan kualitas produk yang dihasilkan. Apabila kerusakan produk sudah berada di luar atau dipengendali batas atas (UCL) maka harus segera dilakukan tindakan perbaikan atau koreksi.

F. Alat-alat pendukung pengendalian kualitas

Menurut Render dan Heizer (2005:263-268) ada 7 alat dalam pengendalian kualitas, yaitu:

a. Lembar pengecekan (check sheet)

Adalah suatu formulir yang didesain untuk mencatat data. Dalam banyak kasus pencaatan dilakukan sehingga pada saat data diambil pola dapatr dilihat dengan mudah. Lembar pengecekan membantu analisis menentukan fakta atau pola yang mungkin dapat membantu analisis selanjutnya.

b. Diagram sebar (sca tter diagram)

Diagram sebar menunjukkan hubungan antara dua

perhitungan. Sebagai contoh adalah hubungan yang

berbanding lurus diantara lamanya waktu pelayanan jasa yang dipanggil ke rumah dengan jumlah pelayanan yang dilakukan teknisi kembali ke truknya untuk mengambil komponen. Jika dua hal berhubungan dekat, titik-titik data akan akan membentuk sebuah pita yang ketat.Jika hasilnya adalah sebuah pola acak, maka hal tersebut tidak berhubungan.


(29)

c. Diagram sebab-akibat (ca use a nd effect diagram)

Diagram sebab akibat dikenal juga dengan diagram ishika wa

atau diagram tulang ikan (fish bone cha rt). Alat ini digunakan

untuk mengenali elemen proses (penyebab) yang mungkin memberikan pengaruh pada hasil.

d. Diagram pareto

Adalah sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah, atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha peyelesaian masalah. Analisis pareto mengisyaratkan masalah-masalah yang ditangani dapat memberikan manfaat. Setelah diagram pareto dibuat maka langkah selanjutnya adalah mencari peyebab kerusakan serta mencari cara-cara untuk mengurangi kerusakan produk tersebut.

e. Diagram alir (flow cha rt)

Adalah diagram yang secara garis besar menyajikan sebuah proses dengan menggunakan kotak dan garis yang berhubungan. Diagram ini adalah alat yang sangat baik untuk memahami sebuah proses atau menjelaskan sebuah proses.

f. Histogra m

Menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi

dari setiap nilai yang terjadi. Histogra m menunjukkan data

yang paling sering terjadi dan juga variasi dalam perhitungan. Penjelasan statisik, seperti rata-rata dan standar deviasi dapat


(30)

commit to user

dihitung untuk menjelaskan distribusi. Walaupun demikian, data harus selalu dipetakan sehingga bentuk distribusi dapat dilihat.

G. Diagram Pareto

Menurut Render dan Heizer (2005:266) diagram pareto adalah sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah. Digunakan untuk menidentifikasi dan mengevaluasi tipe-tipe yang tidak sesuai. Langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut :

a. Menentukan prosentase untuk setiap jenis kerusakan. Data

yang diolah untuk mengetahui prosentase kerusakan dihitung dengan menggunakan rumus jumlah kerusakan pada jenis

% kerusakan =

x 100 %

b. Membuat pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan yang

jumlahnya paling besar ke jumlah yang paling kecil dari kiri ke kanan.

Gambar 2.1. Diagram Pareto


(31)

H. Diagram sebab akibat

Diagram sebab akibat dikenal juga dengan diagram ishika wa atau

diagram tulang ikan (fish bone chart). Alat ini digunakan untuk mengenali elemen proses (penyebab) yang mungkin memberikan pengaruh pada

hasil. Menurut Render dan Heizer (2005:265) Diagram fishbone adalah

teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin

pada permasalah kualitas. Diagram fishbone memiliki empat kategori yang

merupakan penyebab kerusakan, yaitu : material,mesin,manusia dan metode.


(32)

commit to user

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan tekstile

di Indonesia yang menggunakan bahan baku benang menjadi kain grey dan selanjutnya diolah untuk dijadikan kain batik printing sehingga nilai jualnya meningkat. Awalnya perusahaan ini adalah perusahaan milik keluarga Wahyu Iskandar. Perusahaan ini pada awalnya memproduksi batik cap yang lokasi usahanya berada di daerah laweyan. Sebelumnya perusahaan bernama CV. Iskandartex bedasarkan akta perusahaan No.98 pada tanggal 23 Mei 1975.

Pada awal mula berdirinya perusahaan hanya mempunyai 25 mesin tenun, dan pada tahun 1977 perusahan menambah mesin tenun menjadi 77 unit mesin tenun. Tiga tahun kemudian tepatnya pada tahun 1980

perusahaan mengalami perkambangan yang sangat pesat, dan

mendatangkan mesin dari Negara Taiwan yang mempunyai kelebihan bekerja secara otomatis, selain itu jumlah mesin tenun pun menjadi 300 unit dan memperluas lokasi perusahaan lebih luas.

Pada tahun 1991 berubah nama menjadi PT. Iskandar Indah Printing Textile karena perusahaan mengalami perkembangan yang sangat pesat dan daerah pemasarannya pun semakin luas. Tanggal 2 Januari 1991 ditetapkan


(33)

dengan adanya surat ijin usaha No. 199/ 11. 66/ pb/ VIII/ 1991/ PI.

Perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile menempati tanah seluas

kurang lebih 4 hektar yang berlokasi di jalan Pakel No.

11 RT 003 RW VIII Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan Surakarta dan digunakan

untuk dua departemen yaitu departemen printing dan departeman tenun. Pada tahun 1993 perusahaan perusahaan meningkatkan jumlah produksinya karena permintaan yang terus meningkat, sehingga pada tahun 1993 PT. Iskandar Indah Printing Textile menambah jumlah mesin tenun hingga mencapai 614 unit mesin tenun.

Mesin tersebut terdiri dari :

a. Mesin palet 50 unit

b. Mesin kanji 2 unit

c. Mesin diesel 1 unit

d. Mesin warping 3 unit

Adapun beberapa faktor yang mendukung pendirian PT. Iskandar

Indah Printing Textileadalah sebagai berikut :

a. Adanya keinginan untuk mengembangkan jenis usaha

keluarga menjadi usaha yang lebih maju.

b. Adanya keyakinan bahwa permintaan akan tekstil di pasar

sangat terbatas.


(34)

commit to user

c. Adanya keinginan yang kuat untuk mencapai tingkat

kehidupan yang lebih baik, atau orientasi pendirian perusahaan adalah untuk mencari laba.

d. Adanya dorongan dari pihak pemerintah agar pihak swasta

turut serta untuk menciptakan kesempatan bekerja, khususnya dalam bidang pertekstilan.

2. Lokasi Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri di tanah yang memiliki luas kurang lebih sekitar 4 hektar. Dari pemilihan lokasi tersebut,

perusahaan berusaha mencari

tempat yang strategis yang tentunya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, antara lain :

a. Ditinjau dari segi ekonomi :

1) Mudah dalam melakukan pendistribusian bahan baku

sampai hasil produksi sehingga dapat menghemat ongkos transportasi.

2) Tersedianya tenaga kerja yang cukup banyak

3) Memberi kemudahan untuk memasarkan produksinya

karena lokasi berdekatan dengan jalan raya.

b. Ditinjau dari segi sosial :

1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk yang

tinggal di sekitar perusahaan.


(35)

2) Membantu pemerinah dalam mensukseskan gerakan pemakaian produk dalam negeri.

c. Ditinjau dari segi teknis :

1) Daerah sekitar perusahaan masih cukup luas untuk

mengembangkan perusahaan tersebut.

2) Mudah untuk mendatangkan alat-alat, mesin-mesin dan

memperoleh ahli mesin atau montir.

3. Tujuan Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile, juga mempunyai beberapa

tujuan sebagai pabrik dalam bidang tekstil, yaitu :

a. Membantu pemerintah unuk mengurangi pengangguran dan

membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

b. Membantu pemerintah dalam pengadaan sandang untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat.

c. Membantu perusahaan-perusahaan kecil yang bergerak

dibidang garment,tekstil dan konveksi untik mengembangkan industrinya di daerah.

Dan fungsi dari PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah :

a. Menjalankan segala usaha dalam bidang tekstil atau

sandang.


(36)

commit to user

b. Sebagai perusahaan tekstil yang dapat memenuhi

permintaan konsumen dengan terus meningkatkan kualitas serta kuantias produk yang dihasilkan.

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi sering diartikan sebagai kerja sama beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Maka di dalam sebuah perusahaan harus memiliki sistem yang terorganisir dengan baik dan benar karena seiap kegiatan yang dilakukan dalam sebuah perusahaan perlu perencanaan , pengaturan, pengawasan, dan pengorganisasian agar semua kegiatan yang dilakukan perusahaan dapat berjalan dengan teratur dan mencegah perusahaan mengalami kemunduran .

Di dalam sebuah perusahaan terdapat struktur organisasi yang dijalankan secara rutin dan secara baik telah dikoordinasikan oleh setiap personal agar masing-masing pihak dapat bertanggung jawab dengan tugasnya.

Berikut ini adalah struktur organisasi pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta:


(37)

Dewan Komisaris Manajer Produksi Kabag produksi kas kasie Pemban tu Adm. KARYAWAN Pembantu Adm. Pembant u Adm. Pemban tu Adm. Pemban tu Adm. Pembant u Adm. Pembant u Adm. Kasie Teknik Kasie Finishing Kasie Proses Kasie Persiapan Pembant u Adm. pembuk uan pembelian Kabag produksi Quality Control Direktur utama sekretaris Manajer Pemasaran Manajer keuangan Manajer personalia Manajer umum Kasie kendaraan Kasie keamanan Kasie RT 2 4


(38)

commit to user

5. Tugas dan Wewenang

Adapun tugas dan wewenang pada PT. Iskandar Indah Printing

Textile Surakarta adalah sebagai berikut ini :

a. Rapat Umum Pemegang Saham

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Mengadakan rapat tahunan dan dengan persetujuan anggota

mengadakan rapat istimewa

2) Menggariskan kebijakan perusahaan secara garis besar

3) Mengesahkan ketetapan tahunan

4) Mengesahkan anggaran pendapatan dan belanja

perusahaan.

b. Dewan Komisaris

Tugas dan wewenangnya adalah :

1) Menandatangani laporan tahunan

2) Menjamin bahwa perusahaan melaksanakan aktivitas sesuai

dengan kepentingan pemegang saham.

3) Mengadakan RUPS

4) Memberhentikan pengurus dari tiap jabatan

5) Mengawasi pekerjaan direksi baik secara preventif maupun

representif.


(39)

commit to user

6) Menunjuk akuntan publik untuk melaksanakan

pemeriksaan tahunan terhadap laporan keuangan perusahaan.

7) Bertanggung jawab atas pihak ketiga yang merugikan

perusahaan

c. Direktur Utama

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab atas pengembangan perusahaan secara

keseluruhan

2) Mengkoordinir dan memimpin rapat departemen mengenai

rencana-rencana penjualan, pembelian, produksi, keuangan, dan manajemen.

3) Mempelajari situasi dan perkembangan bisnis pertekstilan

secara keseluruhan

4) Bertanggung jawab atas wewenang yang diberikan

kepadanya dan juga atas informasi yang diturunkan pada manajer di bawahnya.

d. Sekretaris

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan.

2) Membantu penyelesaian pekerjaan-pekerjaan dari

perusahaan

3) Menampung, memproses, dan mematangkan semua urusan

dari dalam dan luar perusahaan sebelum diteruskan kepada direktur.


(40)

commit to user

e. Manajer Produksi

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab atas kelancaran produksi yang

mencangkup perencanaan, pengendalian dlam mencapai industri yang tepat.

2) Bertanggung jawab atas hasil kerja yang mencangkup unsur

manusia, material yang menunjang dan mesin.

3) Berusaha mengembangkan produksi secara kualitas dan

kuantitas sesuai dengan perkembangan teknologi.

f. Kabag Produksi Printing

Bertugas dan bertanggung jawab atas pemberian motif kain dan juga mengatur cara kerja agar efisien dalam penggunaan waktu, tempat dan tenaga serta mendelegasikan tugas yang dikerjakan bagian bawahannya yaitu :

1) Kasie bagian persiapan

a) Menyusun jadwal kerja kelompok warping,

kanji,cucuk, palet sesuai dengan rencana produksi.

b) Membantu mempersiapkan peralatan, bahan baku,

dan bahan penolong.

c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

persiapan.


(41)

commit to user

2) Kasie bagian proses

a) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai yang

direncanakan

b) Membantu menyiapkan peralatan kerja

c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

proses

3) Kasie bagian finishing

a) Menyusun jawal kerja bagian finishing sesuai

dengan yang direncanakan

b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja

departemen printing

c) Menyiapkan laporan hasil produksi per hari tiap

shif.

4) Kasie bagian tenik/ ma intena nce

a) Mengatur kerja perbaikan dan pemeliharaan

peralatan-peralatan.

b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

ma intena nce

c) Bertanggung jawab atas kelancaran mesin produksi

sehingga dapat digunakan dengan baik.

g. Kabag Produksi Wea ving

Bertanggung jawab atas penenunan dari benang menjadi kain dan mendelegasikan tugas yang dikerahkan bagian bawahnya yaitu :


(42)

commit to user

1) Kasie bagian persiapan

a) Menyusun jadwal kerja kelompok wa rping, kanji,

cucuk, palet sesuai dengan rencana produksi

b) Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku, dan

bahan penolong

c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

persiapan

2) Kasie bagian proses

a) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan

yang direncanakan

b) Membatu menyiapkan peralatan kerja

c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

proses

3) Kasie bagian finishing

a) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan

yang direncanakan

b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

priting

c) Menyiapkan laporan hasil produksi per hari tiap shif

4) Kasie bagian tenik/ maintenance


(43)

a) Mengatur kerja perbaikan dan pemeliharaan peralatan-peralatan.

b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian

ma intena nce

c) Bertanggung jawab atas kelancaran mesin produksi

sehingga dapat digunakan dengan baik.

h. Manajer pemasaran

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Mengarahkan, mengkoordinir, dan mendelegasikan tugas

atau kegiatan penjualan

2) Melakukan pekerjaan administrasi penjualan

3) Membuat permintaan produksi

4) Mengatur cara promosi

5) Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan dan

tugas yang didelegasikan pada bawahnnya.

i. Manajer keuangan

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Menyetujui dan menandatangani permintaan biaya belanja

sehari-hari

2) Menyusun anggaran sesuai dengan rencana produksi

3) Menyusun ca sh flow tahunan

4) Menerima dan mencocokan rekening koran


(44)

commit to user

5) Menyusun neraca dan lapoan laba/rugi periode

6) Mengawasi sekaligus memberikan nasehat, petunjuk dan

bimbingan kepada bawahan dan meminta laporan atas kerja bawahannya.

j. Kabag Kas

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Melakukan pekejaan administrasi keuangan

2) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan

perusahaan

3) Melaksanakan pembayaran gaji dan upah para karyawan

k. Kabag pembukuan

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Menjamin kegiatan yang ada di bawahnya dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan

2) Mempersiapkan daftar pembayaran utang dan daftar

penagihan piutang.

3) Melakukan cross check daftar pembayaran utang dan daftar

penagihan piutang

4) Bertanggung jawab atas administrasi pembukuan

l. Kabag pembelian

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :


(45)

1) Mengkoordinir pembelian bahan baku yang diperlukan perusahaan serta pembelian peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan

2) Mengawasi barang-barang yang dibeli, jika tidak sesui

dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitas serta yang telah disepakati sebelumnya

3) Mengatur dan menetapkan cara pembelian dan pengadaan

bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi

4) Menetukan atau memilih pemasok

5) Bertanggung jawab atas tugas-tugas yang didelegasikan

pada bawahannya dan kelancaran penyediaan kebutuhan bahan proses produksi

m. Kabag Gudang

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Mengikuti pelaksanaan dari rencana pengadaan barang dan

sparepart

2) Melakukan stock opna me dengan bagian pembukuan setiap

hari

3) Mengatur dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang

berhubungan dengan penerimaan, pengeluaran dan

penyimpanan barang spa re pa rt dan benang


(46)

commit to user

n. Manajer Personalia

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Membuat daftar hadir dan administrasi kepegawaian

2) Mengarahkan,mengkoordinir dan mendelagasikan tugas

kepada bawahan.

3) Mengurusi kesejahteraan karyawan

4) Menyelasaikan persoalan yang berhubungan dengan tenaga

kerja.

o. Manajer Umum

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Mengatur pekerjaan koperasi

2) Mengatur pelaksanaan dana sosial

3) Melakukan absensi karyawan setiap hari

4) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian tentang

kebutuhan-kebutuhan pelayanan umum. p. Kasie Kendaraan

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan

kendaraan perusahaan

2) Bertugas menyiapkan kendaraan yang digunakan dalam

kegiatan perusahaan


(47)

q. Kasie Keamanan

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Melayani tamu dibagian pos depan

2) Bertugas dan bertanggung jawab dalam menjaga keamanan

dan ketertiban perusahaan.

r. Kasie Rumah Tangga

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

1) Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang bersifat kerumah

tanggaan dalam perusahaan seperti perawatan taman, selokan dan lain sebagainya.

6. Personalia perusahaan

a. Jumlah tenaga kerja

Di PT. Iskandar Indah Printing TextileSurakarta, system

tenaga kerja dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1) Bagian produksi

Adalah bagian yang bekerja di departemen wea ving dan

departemen unit printing serta bagian finishing.

2) Bagian non Produksi

Adalah bagian yang bekerja sebagai karyawan kantor dan gudang


(48)

commit to user

3) Saat ini jumlah tenaga kerja di PT. Iskandar Indah Printing

Textile Surakarta berjumlah 963 orang

Berikut ini adalah tabel pembagian kerja PT. Iskandar

Indah Printing Textile Surakarta :

Tabel 3.1

Tenaga Kerja dan Pembagian Kerja Perusahaan

Shift dan Bagian Jumlah karyawan

(orang)

a. Day Shift 45

b. Shift

1) Operator RRT 52 168

2) Operator Picanol 112

3) Operator Toyoda 193

4) Pengisi Palet 40

5) Palet 65

6) Warping 40

7) Pengkanjian 65

8) Cucuk 55

9) Pengawasan Monitor 35

10) Pengawasan Umum 10

11) Bengkel 25

12) Listrik 15

13) Inspecting 35

14) Roll Kain 10

15) Finishing 20

16) Keamanaan 15

17) Transportasi 10

18) Umum 5

Jumlah 963

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile


(49)

commit to user

Kerja mesin produksi selama 24 jam, namun pada waktu istirahat selama satu jam mesin dimatikan total.

Sistem kerja karyawan :

1) Day Shift : masuk terus mulai dari pagi

2) Shift : masuk pagi,siang, atau malam.

Sistem kerja shift :

1) Shift I atau disebut sebagai Group A masuk pagi

2) Shift II atau disebut sebagai Group B masuk siang

3) Shift III atau disebut sebagai Group C masuk malam.

Tiap shift dikepalai oleh kepala shift, pengawas dan staf dan setiap harinya mendapat jam istirahat selama satu jam.

Pembagian jam kerja di PT. Iskandar Indah Printing TextileSurakarta,

yaitu :

1) Group A : pukul 07:00 WIB – 15:00 dengan waktu istirahat

11:30 -12:30 WIB.

2) Group B : pukul 15:00 WIB -23:00 WIB dengan waktu

istirahat 18:45 WIB- 19:45 WIB.

3) Group C : pukul 23:00 WIB – 07:00 WIB dengan waktu

istirahat 02:00 WIB – 03:00 WIB.

Sistem pembagian kerja diatas hanya berlaku untuk karyawan bagian produksi dan tehnik, sedangkan untuk karyawan bagian non produksi, yaitu :


(50)

commit to user

1) Hari senin – jumat mulai pukul 07:00 wib – 16:00 wib

dengan waktu istirahat pukul 11:45 WIB – 12:45 WIB

2) Hari sabtu mulai pukul 07:00 WIB – 12:00 WIB.

Jadi bagian non produksi bekerja 40 jam seminggu dan pergantian masuk jam kerja tiap bagian produksi setiap satu minggu sekali dan dimulai pada hari senin.

a. Sistem Pembagian Upah

Sistem pembagian upah di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta adalah sebagai berikut :

1) Upah bulanan :

Merupakan gaji yang diberikan oleh perusahaan setiap satu bulan sekali, upah ini diberlakukan bagi karyawan yang bekerja dibagian staf, kepala bagian, atau mandor pada akhir bulan.

2) Upah Mingguan :

Merupakan gaji yang diberikan seminggu sekali, upah ini diberlakukan bagi karyawan yang bekerja dibagian operator

mesin pada unit wea ving, printing, dan finishing pada akhir

minggu.

3) Upah Borongan

Merupakan gaji yang diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang diselesaikan dan diberikan pada karyawan


(51)

commit to user

untuk bagian pengepakan dan pembungkusan.

4) Upah Lembur

Merupakan upah yang diberikan untuk karyawan yang bekerja di luar jam kerja , dengan perhitungan sebagai berikut :

Upah lembur mingguan : 150 persen gaji x hari lembur

Upah lembur bulanan : x hari lembur

b. Kesejahteraan Karyawan

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan serta memberikan hak kepada karyawan perusahaan memberikan beberapa fasilitas, antara lain :

1) Tunjangan Hari Raya :

Tunjangan ini diberikan pada karyawan pada menjelang akhir tahun atau hari raya.

2) Mengikutkan ASTEK :

Perusahaan mengikut sertakan karyawan dalam asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK)

3) Fasilitas Kesehatan dan Pengobatan

Pelayanan ini diberikan pada karyawan yang mengalami gangguan kesehatan selama proses produksi berlangsung.

4) Cuti Hamil

Tujangan kesehatan ini diberikan pada karyawan perempuan


(52)

commit to user

yang sedang hamil dengan menerima upah sebesar 50 persen dari upah maksimum yang diterimanya , yang diberikan pada masa cuti hamil.

5) Fasilitas Transportasi

Perusahaan menyediakan transportasi karyawan yang dapat digunakan karyawan saat berangkat dan pulang bekerja.

6) Pemberian Seragam

Pemberian seragam ini dimaksudkan agar karyawan mengenal karyawan lain melalui pakaian yang dikenakan serta sebagai identitas diri (karyawan) maupun pada perusahaan.

7) Kegiatan berlibur seminggu sekali

Acara yang diadakan oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk menyegarkan kembali karyawan dengan rekreasi dan memberikan semangat baru untuk memulai kerjanya kembali.

8) Koperasi

Koperasi pada perusahaan PT. Iskandar Indah Printing

TextileSurakarta diadakan untuk menyediakan berbagai

kebutuhan yang diperlukan karyawan.

9) Mushola

Mushola ini digunakan karyawan untuk menunaikan ibadah sholat .


(53)

commit to user

7. Bahan dan Mesin Produksi

a. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi ,

yaitu :

1) Bahan Baku

a) Benang katun yaitu benang yang berasal dari serat

kapas.

b) Benang Rayon yaitu benang yang berasal dari serat

buatan.

2) Bahan Penolong

a) Napol, Reaktif, Doskol, Direk, dan Pigmen

digunakan untuk bahan pewarnaan.

b) PVA ( seperti film untuk melapisi bulu-bulu

benang).

c) Weck atau sejenis malam pet.

d) Tepung Jagung dan Akrelic untuk melenturkan

benang

b. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi, yaitu

:

1) Mesin Wa rping

Mesin yang digunakan untuk menggulung kembali benang dengan kons yang dimasukkan ke gulungan besar yang disebut boom.

2) Mesin Kelos

Mesin yang digunakan untuk memproses kembali benang

yang putus dari mesin wa rping sehingga benang dapat


(54)

commit to user

3) Mesin Palet

Mesin yang digunakan untuk menggulung benang pakan ke dalam palet dan selanjutnya benang dimasukkan kedalam teropong melintang pada kain grey.

4) Mesin Tenun

Mesin yang dipakai menenun benang untuk dijadikan kain grey

5) Mesin Kanji

Mesin yang digunakan untuk menkanji benang lusi sehingga benang menjadi kuat dan bulu-bulu benang menjdi halus, maka apabila saat menenun benang tidak mudah putus.

6) Mesin Inspecting

Mesin ini difungsikan sebagai control terhadap kain dari hasil produksi.

7) Mesin Lipat

Mesin yang digunakan untuk mengkontrol kain dari hasil produksi.

8) Mesin Printing

Mesin ini digunakan untuk memberikan corak pada kain.

9) Mesin Uap

Mesin ini digunakan sebagai alat pemanas.


(55)

10)Mesin Diesel

Mesin yang digunakan sebagai sumber tenaga unuk menggerakkan mesin-mesin produksi.

11)Mesin Folding

Mesin ini digunakan unuk melipat melipat sekaligus mengukur panjang kain.


(56)

commit to user

Berikut ini adalah gambar proses produksi tenun :

Gambar 3.2. Proses produksi tenun

43

BENANG

LUSI PAKAN

KANJIAN

CUCUK

MESIN TENUN

KAIN GREY

INSPECTING

KAIN GREY BAIK

FINISHING/PEMUTIHAN


(57)

commit to user

c. Proses Produksi

Tiap proses produksi di PT. Iskandar Indah Printing Textile dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :

1) Tahap Persiapan

a) Pembuatan benang lusi

Benang lusi adalah benang yang diarahkan memanjang atau membujur dalam proses penenunan kain grey. Benang tersebut digulung kedalam alat yang bernama boom, kemudian dilakukan penarikan benang untuk peyusunan benang yang disesuaikan dengan banyaknya benang pada leher kain.

b) Penghanian (Wa rping)

Proses awal dari pembuatan benang lusi melaui

proses penghanian dalam mesin wa rping yang melakukan

proses penggulungan benang dan menentukan panjang benang yang diperlukan. Semakin lebar dan semakin halus kain yang diproduksi, maka akan membutuhkan jumlah benang yang semakin banyak karena dengan kain yang semakin lebar tentu semakin lebar pula gulungan kain tersebut. Demikian juga untuk produksi kain yang halus, akan memerlukan anyaman benang yang lebih rapat.

c) Pengkanjian


(58)

commit to user

Merupakan tahapan mengkanji benang yang sudah terbentuk melalui proses pengeringan. Benang yang telah

disiapkan dalam tahap wa rping dimasukkan ke dalam

mesin slak dan dicampur dengan obat yang dapat menguatkan benang agar tidak mudah kaku dan putus.

d) Pencucukan (ra cing)

Benang dimasukkan lewat mata jarum kesisir atau gun, jumlah mata sisir tergantung dari jumlah benang yang tersedia dari proses kanji. Selanjutnya dipasangkan ke mesin tenun dan apabila benang sudah dicucuk maka akan dibawa kebagian proses penenunan.

e) Pembuatan Benang Pakan

Benang pakan adalah benang yang menyilang di dalam proses penenunan. Benang pakan diproses melalui mesin kelos dan mesin palet. Benang dimasukkan ke mesin kelos kemudian benang yang sudah dikelos akan dimasukkan ke mesin palet dan selanjutnya akan menggulung benang ke kayu klinting. Setelah berisi benang dipindakan ke bagian penenunan bersama-sama dengan benang lusi.

2) Tahap Penenunan

Tahap penenunan merupakan proses penyilangan dari benang lusi dan benang pakan sehingga dapat terbentuk kain. Benang


(59)

lusi yang berbeda dengan pada mesin tenun secara otomatis akan ditenun secara otomatis akan ditenun oleh benang pakan yang arahnya melintang. Dalam proses ini harus ada operator . Operator yang menjalankan mesin tenun bertugas mengawasi jalannya mesin dan menyambung benang yang putus dan secara otomatis mesin akan berhenti serta memasukkan teropong benang

pakan apabila benang pakan telah habis dan perlu diganti dengan teropong benang pakan yang baru.

3) Tahap Pengawasan

a) Inspecting

Kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi dan memeriksa kain grey bila kerusakan atau cacat kain yang perlu

diperbaiki.

b) Repairing

Kegiatan memperbaiki anyaman kain grey yang rusak atau ada yang ganda pakan atau lusi.

c) Sma shing

Kegiatan pembersihan kain grey dari sisa-sisa benang, serat atau bulu-bulu.

d) Folding

Kegiatan terakhir yang dilakukan dengan melipat sekaligus menghitung panjang kain.


(60)

commit to user

d. Penetapan Standar Kualitas

Produk-produk yang telah diproduksi harus wajib diperiksa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan kerusakan dalam produksi dapat disingkirkan. Tingkat kerusakan yang ditetapkan pada setiap produksi kain grey maksimal sebesar 0.5 persen. Kerusakan atau cacat kain yang terjadi adalah :

1) Putus Lusi

Yaitu putusnya beban tenun yang arahnya memanjang pada kain tenun.

2) Putus Pakan

Yaitu putusnya benang tenun yang arahnya melintang pada kain tenun

3) Ganda Lusi

Terdapat dua atau lebih jumlah benang lusi yang menempel pada kain tenun.

4) Ganda Pakan

Terdapat dua atau lebih benang pakan yang menempel pada tenun.

5) Penenunan Loncat

Penenunan yang tidak berurutan.

6) Kotor Oli

Kain tenun terkena tumpahan oli dari mesin produksi. 47


(61)

8. Bidang Pemasaran

a. Daerah Pemasaran

Pada awal terbentuk dalam perusahaan perseorangan PT.

iskandar Indah Printing Textile Surakarta memasarkan

produknya hanya di daam kota Surakarta saja. Tetapi setelah berjalannya waktu dan perkembangan perusahaan yang semakin pesat, pemasaran hasil produksi perusahaan

PT. iskandar Indah Printing Textile Surakarta suah

merambah kota-kota besar diseluruh penjuru tanah air.

b. Bauran Pemasaran

Pada perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta juga menerapkan bauran pemasaran pada sistem kerja pemasaran produk yang merupakan kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran perusahaan. Variabel-variabel tersebuat adalah :

1) Produk

Produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan PT. Iskandar

Indah Printing Textile Surakarta ada dua macam yaitu kain grey

dan kain batik printing. Perusahaan sangat mengutamakan kualitas dari kain grey dan pada setiap produksi kain grey perusahaan selalu


(62)

commit to user

menekan adanya produk kain grey yang cacat atau rusak.

Sedangkan pada kain batik printing, perusahan selalu

memperhatikan kualitas dan juga mempunyai cirri khas tersendiri dari detail corak kainnya.

2) Harga

Penetapan harga jual produk kain grey pada PT. iskandar

Indah Printing Textile Surakarta sangatlah penting untuk

dilakukan, dikarenakan dengan penetapan harga jual sebuah kain grey akan menentukan laba yang akan diperoleh oleh perusahaan dan bertujuan untuk memperoleh pengembalian investasi sesuai yang diharapkan. Penetapan harga jual pada PT. Iskandar Indah

Printing Textile Surakarta dengan cara menetapkan harga jual

dengan biaya per unit ditambah dengan prosentase laba yang

diinginkan atau basa disebut dengan metode cost plus pricing.

3) Promosi

Pada perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta, promosi adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan agar dapat meningkatkan volume penjualan. Ada beberapa cara perusahaan dalam melakukan promosi yaitu dengan memberikan potongan harga atau diskon pada setiap pembelian produk dalam jumlah yang banyak, selain itu juga memberikan contoh atau sampel barang pada konsumen khususnya konsumen yang berada di luar kota.


(63)

commit to user

4) Distribusi

Pada perusahaan PT. iskandar Indah Printing Textile Surakarta menggunakan dua macam saluran barang industri yaitu :

a) Produsen-distributor-pemakai

b) Produsen-agen-distributor-pemakai

9. Keuangan Perusahaan

a. Sumber Dana

1) Sumber dana internal

Sumber dana yang berasal dari laba yang ditahan atau disebut juga laba yang tidak dibagi, sedangkan akumulasi penyustan aktiva tetap yang sementara belum digunakan untuk mengganti aktiva lama dan cadangan yang dibentuk dari keuangan yang diperoleh

2) Sumber dana eksternal

Sumber dana eksternal berasal dari supplier, dan

sektor perbankan pemilik perusahaan atau peserta. Supplier

memberikan dana ke perusahaan dalam bentuk penjualan kredit untuk membeli bahan baku. Perbankan juga memberikan sejumlah dana dengan cara memberikan pinjaman baik dalam jangka penjang ataupun jangka pendek.


(64)

commit to user

b. Penggunaan Dana

1) Modal kerja

Dana modal kerja perusahaan adalah dana yang berhubungan dengan aktiva lancar yang biasanya dibiayai

dengan kredit jangka pendek, yaitu : kas, ba nk, piutang, dan

persediaan.

2) Modal tetap

Modal tetap adalah modal yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya

yang berhubungan dengan aktiva tetap, yaitu :

tanah,gedung,mesin,dll.

c. Penggolongan Biaya

1) Biaya Produksi

a) Biaya bahan baku

Biaya bahan baku digunakan untuk membeli bahan baku, untuk membuat kain tenun atau printing bahan baku yang digunakan adalah benang katun, sedangkan untuk kain rayon bahan baku yang digunakan adalah benang rayon.

b) Biaya tenaga keja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang digunakan untuk membayar upah karyawan pabrik yang terlibat dalam proses produksi.


(65)

c) Biaya overhea d pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain

bahan baku dan tenaga kerja, misal : biaya listrik, biaya reparasi, biaya pemeliharaan mesin dll.

2) Biaya non Produksi

Biaya non produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berhubungan dengan fungsi non produksi. Biaya-biaya tersebut antara lain, biaya upah pegawai administrasi, biaya listrik, biaya peralatan kantor, biaya telepon kantor, biaya pemeliharaan kantor, biaya kendaraan kantor, biaya administrasi dan bunga bank.

B. LAPORAN MAGANG

1. Pengertian Magang Kerja

Program magang kerja adalah satu dari kegiatan perkuliahan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai acuan untuk menyusun tugas akhir. Selain itu kegiatan magang dilaksanakan agar mahasiswa bisa merasakan situasi dunia kerja yang sesunguhnya juga dapat melakuan pekerjaan yang berhubungan dengan program studinya diperkuliahan. Kegiatan magang kerja dilaksanakan di luar kampus secara berkelompok atau juga dapat dilakukan secara individu dengan terjun langsung dimasyarakat atau instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Sebelum dilaksanakan


(66)

commit to user

magang kerja, Mahasiswa diberikan ketrampilan dan ilmu di bangku perkuliahan, sehingga diharapkan mahasiswa mampu untuk ikut berpartsipasi memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat dilaksanaannya magang kerja.

2. Tujuan Magang Kerja

Adapun tujuan pelaksanaan magang kerja adalah :

a. Mahasiswa dapat mengamati permasalahan yang dihadapi

dalam dunia kerja .

b. Mahasiswa dapat belajar sekaligus memperoleh pengalaman

kerja langsung di lapangan.

c. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dalam bidang

industri.

3. Manfaat Magang Kerja

a. Bagi Mahasiswa

1) Memberikan pengalaman pada mahasiswa dalam memasuki

dunia kerja.

2) Dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam

dunia kerja.

3) Dapat menerapkan ilmu yang selama ini diperoleh

dibangku kuliah kedalam kerja nyata.

b. Bagi Perguruan Tinggi

1) Dapat terjadi hubungan kerja sama yang baik antara

persahaan yang ditempati untuk magang kerja dengan perguruan tinggi


(67)

commit to user

tempat mahasiswa kuliah.

2) Bisa digunakan sebagai bahan evaluasi pada bidang

akademik.

c. Bagi perusahaan

1) Perusahaan dapat membantu di dalam dunia pendidikan.

2) Membantu menyiapkan tenaga kerja yang profesional.

4. Pelaksanaan Magang Kerja

a. Tempat dan waktu pelaksanaan magang

Tempat magang kerja dilaksanakan di PT. Iskandar Indah Printing Textile yang beralamatkan di Jalan Pakel no.11 kerten, Laweyan Surakarta, waktu pelaksanaan magang mulai tanggal 13 Februari 2012 sampai dengan 10 Maret 2012.

b. Kegiatan magang kerja

Pelaksanaan magang kerja dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari 2012 sampai dengan 10 Maret 2012, waktu magang dimulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu dan dimulai pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 15:00 WIB, dengan waktu istirahat mulai pukul 11:30 WIB sampai dengan 12:30 WIB. Dengan rincian sebagai berikut :Pada minggu pertama penulis

ditempatkan dibagian administrasi wea ving yang mempunyai tugas

mencatat kerusakan kain grey.

Pada minggu kedua penulis ditempatkan di bagian wea ving disini


(68)

commit to user

mengamati sistem kerja mesin tenun.

Pada minggu ketiga penulis ditempatkan di bagian gudang spa re

pa rt yang mempunyai tugas mencatat keluar masuknya spa re pa rt

mesin produksi.

Pada minggu keempat penulis ditempatkan dibagian printing, disini penulis mengamati proses printing pada kain greysehingga memiliki motif batik.

C. PEMBAHASAN

1. Analisis C-cha rt

Kerusakan produksi adalah hal yang sangat dihindari dalam sebuah produksi. Terlebih apabila dalam proses produksi dapat ditekannya kerusakan produk maka akan menghasilkan produksi yang maksimal. Semakin sedikit tingkat kerusakan produk pada suatu produksi kain grey, maka semakin banyak pula hasi yang diproduki oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile dan semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Analisis c-cha rt digunakan untuk melihat seberapa besar kerusakan

produk pada proses produksi, dengan anaisis c-cha rt juga dapat mengetaui apakah

tingkat kerusakan masih di batas tingkat kerusakan apa tidak.

Berikut ini adalah data jumlah produksi dan jumlah kerusakan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta :


(69)

Tabel 3.2

Jumlah produksi dan jumlah kerusakan produk pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

Tahun 2011

Sumber :PT. Iskandar Indah Printing Textile

56

No. Bulan Jumlah Produksi (Meter) Jumlah

Keusakan (meter) Prosentase kerusakan (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 809.670 895.959 789.362 666.93 776.686 883.485 859.922 733.289 549.545 888.014 986.946 1123.836 3562 4480 5446 7667 5825 7068 8599 6526 4067 5950 6316 8316 0.44% 0.50% 0.69% 1.15% 0.75% 0.8% 1% 0.89% 0.74% 0.67% 0.64% 0.74%


(70)

commit to user

Data diatas adalah data total produksi kain grey dan jumlah kerusakan kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile periode januari 2011 sampai desember 2011. Dengan data-data yang ada diatas

tersebut maka dapat diambil langkah-langkah analisis c-cha rt sebagai

berikut ini :

a. Menentukan rata-rata kerusakan :

=

=

6159

Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui rata-rata kerusakan

produk pada analisis c-cha rt sebesar 6159 meter, yang merupakan

kerusakan ideal bagi perusahaan karena kerusakan terdapat di garis center line atau garis rata-rata kerusakan.

b. Menentukan batas pengendalian :

Batas pengendali atas (UCL) = +

= 6159 + 3 = 6159 + 235.44 = 6394.44

Batas pengendali bawah (LCL) = LCL :

-

= 6159 - 3


(71)

= 6159 – 235.44 = 5923.56

Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh rincian total produksi pada tahun 2011 adalah 9963.407 meter ,total kerusakan adalah 73.822 meter sedangkan rata-rata kerusakan kain grey pada tahun 2011 adalah 6159 meter, batas pengendali atas (UCL) sebesar 6394.44 dan batas pengendali bawah (LCL) sebesar 5923.56

c. Menggambar Batas Kendali

Gambar 3.3 Bagan Kendali

Berasarkan dari grafik di atas diketahui bahwa kerusakan produksi

masih sangat banyak out of control kerusakan produk yang terjadi , hal ini


(72)

commit to user

dapat terlihat pada grafik di atas yang menunjukkan terdapat kerusakan

produk yang berada diluar batas kendali atas. Terdapat lima bulan tingkat

kerusakan yang out of control yaitu terdapat pada bulan

april,juni,juli,agustus dan desember. Kerusakan tertinggi terdapat pada bulan Juli yaitu 8599 meter , sedangkan kerusakan terendah terdapat pada bulan Januari yaitu 3562 meter. Bedasarkan keterangan tersebut maka dapat dikatakan bahwa perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile belum menggunakan analisis c-chart dalam menghitung kerusakan

produksi karena masih banyaknya kerusakan yang out of control.


(73)

commit to user

2. Diagram Pareto

Tabel 3.3

Jenis Kerusakan Kain Grey

Pada PT Iskandar Indah Printing Textile Tahun 2011

Bulan Jenis

Kerusaka n Jumla h Putus Lusi Ganda Lusi Putus Pakan Gand a Pakan Penenuna n Loncat Kotor oli

Jan 806 578 810 480 390 498 3562

Feb 900 822 965 705 570 518 4480

Mar 1027 759 1210 940 836 674 5446

Apr 2070 1223 901 802 1620 1051 7667

Mei 1150 900 1253 988 750 784 5825

Jun 2051 753 1311 935 847 1171 7068

Jul 2953 884 1913 875 1003 971 8599

Agu 1250 911 1185 973 886 1321 6526

Sept 811 613 941 571 477 654 4067

Okt 1253 899 1184 985 779 850 5950

Nov 1399 871 1211 881 804 1150 6316

Des 2884 991 1517 779 944 1201 8316

Jumla h 18.55 4 10.20 4

14.401 9914 9906 10.84

3


(74)

commit to user

Berdasarkan data pada tabel diatas, maka perhitungan prosentase kerusakan yang terjadi adalah sebagai berikut :

Putus Lusi : x 100%

= 25.13%

Ganda lusi : x 100%

= 13.82%

Putus pakan : x 100%

= 19.51%

Ganda pakan : x 100%

= 13.43%

Penenunan loncat : x 100%

= 13.42%

Kotor oli : x 100%

= 14.69%


(75)

Gambar 3.4 Diagram Pareto

Berdasarkan diagram pareto dan pehitungan di atas, menunjukkan bahwa di dalam produksi kain grey pada tahun 2011 di PT. Iskandar Indah Printing Textile terdapat 6 jenis kerusakan di dalamnya, yaitu :

a. Pada prosentase pada jenis kerusakan yang paling besar terdapat pada

Putus lusi yaitu sebesar 25.13% , hal ini disebabkan putusnya benang yang arahnya membujur pada kain tenun .

b. Kerusakan terbesar kedua adalah Putus pakan, hal ini disebabkan

putusnya benang yang arahnya melintang pada kain tenun sebesar 19.51%.

c. Kerusakan ketiga adalah kotor oli, hal ini disebabkan oleh kain yang

terkena cairan oli. Memiliki prosentase sebesar 14.69%.


(76)

commit to user

d. Kerusakan keempat adalah ganda lusi, hal ini dikarenakan ada dua atau

lebih benang lusi yang terdapat pada kain tenun sebesar 13.82%.

e. Kerusakan kelima adalah ganda pakan, hal ini terjadi dikarenakan ada

dua atau lebih benang pakan yang terdapat pada kain tenun sebesar 13.3%.

f. Kerusakan keenam adalah Penenunan loncat, hal ini disebabkan

penenunan yang tidak berurutan sebesar 13.42%.

3. Diagram sebab akibat

Diagram ini disebut juga diagram fishbone atau diagram tulang

ikan yang memiliki fungsi menggambarkan masalah atau akibat dengan faktor yang menjadi penyebab masalah. Diagram ini juga sangat membantu untuk melihat dimana masalah terjadi.

Mesin Material

Mesin tua Komposisi kanji kurang

Kualitas sparepart yang kurang baik

Kurang servis Kualitas bahan

baku kurang baik

Kurang konsentrasi Metode kurang tepat

kelelahan instruksi tidak jelas

Manusia Metode

. Gambar 3.5 Diagram sebab-akibat

63


(77)

Dari diagram sebab-akibat diatas, maka ada empat sebab yang menjadi faktor kerusakan kain grey :

a. Material

Material atau bahan baku adalah faktor yang sangat penting di dalam proses produksi. Dari bahan baku juga dapat diketahui kualitas kain yang akan dihasilkan nanti. Apabila komposisi kanji kurang tepat maka akan dihasilkan benang yang rapuh dan mudah putus, itu juga yang menyebabkan putus benang pada saat proses penenunan berlangsung dan mengganggu berlangsungnya proses produksi. Selain itu masalah kualitas bahan baku juga harus diperhatikan, apabila bahan baku mempunyai kualitas yang rendah maka akan timbul kecacatan produk dan akan mengganggu saat berlangsungnya proses produksi karena akan banyak benang yang putus saat proses penenunan.

b. Mesin

Mesin adalah faktor utama saat proses penenunan benang menjadi kain grey, maka kinerja mesin dan perawatan mesin harus lebih diperhatikan. Mesin yang sudah tua adalah kendala utama pada proses produksi, mesin yang sudah tua menyebabkan menurunnya produksi dan tidak maksimalnya kualitas kain yang dihasilkan. Masalah yang lain adalah kurangnya servis yang dilakukan dan

penggunaan spa repart


(78)

commit to user

dengan kualitas yang kurang baik akan menyebabkan mesin sering berhenti saat proses produksi.

c. Manusia

Manusia termasuk faktor yang sering menyebabkan menurunnya proses produksi dan meningkatnya kecatatan pada kain grey. Kurang konsentrasi dan terlalu lelah adalah penyebabnya keteledoran pegawai yang menyebabkan menurunnya proses produksi.

d. Metode

Metode juga faktor yang tidak kalah pentingnya dari 3 faktor di atas. Perusahaan harus lebih memperhatikan instruksi yang diberikan mandor pada pegawai agar pekerjaan pegawai pun lebih maksimal. Penggunaan metode yang tepat juga lebih diperhatikan lagi.


(79)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengendalian

kualitas pada produk kain grey departemen wea ving PT. Iskandar Indah

Printing Textile maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis c-cha rt pada tahun 2011 diketahui

bahwa hasil produksi sebesar 9.963.407 meter dan kerusakan produk sebesar 73.822 meter, dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Rata-rata kerusakan produk sebesar 6152 meter Batas kendali atas (UCL) sebesar 6394.4 meter Batas kendali bawah (LCL) seesar 5923.5 meter

2. Berdasarkan analisis c-cha rt pada tahun 2011 dapat diketahui

bahwa pada bulan April, Juni, Juli, Agustus, dan Desember

kerusakannya berada diluar batas pengendalian atau out of

control. Sementara pada bulan Januari, Februari, Maret, Mei, September, Oktober, dan November tingkat kerusakannya masih berada di dalam batas pegendalian. Kerusakan tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 8599 meter dan kerusakan terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 3562 meter.


(80)

commit to user

Maka dari itu perusahaan perlu melakukan pengendalian

kualitas karna masih adanya produk yang out of control.

3. Berdasarkan analisis pada diagram pareto menunjukkan bahwa

terdapat enam jenis kerusakan pada produksi kain grey yaitu disebabkan oleh Putus lusi, ganda lusi, putus pakan, ganda pakan, penenunan loncat, dan kotor oli. Kerusakan terbesar terjadi pada Putus lusi sebesar 25.13% dan kerusakan terendah terjadi pada Penenunan loncat sebesar 13.42%.

4. Berdasarkan analisis pada diagram sebab-akibat menunjukkan

penyebab-penyebab kerusakan produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile yaitu :

a. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor material

disebabkan karena komposisi kanji yang krang tepat dan kualitas bahan baku yang kurang baik.

b. Jenis kerusakan disebabkan oleh faktor mesin disebabkan

karena mesin yang sudah tua yang masih beroprasi, servis

yang kurang rutin dilakukan dan penggunaan spa re part

yang kurang baik kualitasnya.

c. Jenis kerusakan yang disebabkan faktor manusia disebabkan

karena kurang konsentrasi pegawai dan kelelahan yang dialami pegawai.

d. Jenis kerusakan yang disebabkan faktor metode disebabkan


(81)

oleh kurang jelas dan kurang pemahaman instruksi yang berikan mandor kepada pegawai dan metode yang digunakan perusahaan kurang tepat.

B. Saran

Berikut ini beberapa saran yang dapat penulis sampaikan untuk perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Dengan banyaknya kerusakan produk yang out of control atau berada

diluar batas kendali, perusahaan hendaknya menggunakan penerapan sistem pengendalian kualitas yang baik dan tepat untuk mengurangi

prosentase kerusakan salah satunya dengan menggunakan metode

c-cha rt. Karena dengan analisis c-chart dapat diketahui rata-rata kerusakan serta batas pengendali atas (UCL) dan batas pengendali bawah (LCL). Dengan demikian dapat mengurangi prosentase kerusakan produk kain grey dan menghindari adanya kerugian pada perusahaan .

2. Pada diagram pareto menunjukkan prosentase kerusakan terbesar

terletak pada putus lusi dengan besar 25.13% dan putus pakan 19.51% hal ini menunjukkan bahwa penyebab kerusakan terbesar terletak pada mesin-mesin produksi yang tidak bekerja dengan baik. Dengan hal ini pihak perusahaan harus melakukan servis mesin yang rutin dilakukan dan juga melakukan perawatan berkala pada mesin yang sudah tua.


(1)

d. Kerusakan keempat adalah ganda lusi, hal ini dikarenakan ada dua atau lebih benang lusi yang terdapat pada kain tenun sebesar 13.82%. e. Kerusakan kelima adalah ganda pakan, hal ini terjadi dikarenakan ada

dua atau lebih benang pakan yang terdapat pada kain tenun sebesar 13.3%.

f. Kerusakan keenam adalah Penenunan loncat, hal ini disebabkan penenunan yang tidak berurutan sebesar 13.42%.

3. Diagram sebab akibat

Diagram ini disebut juga diagram fishbone atau diagram tulang ikan yang memiliki fungsi menggambarkan masalah atau akibat dengan faktor yang menjadi penyebab masalah. Diagram ini juga sangat membantu untuk melihat dimana masalah terjadi.

Mesin Material

Mesin tua Komposisi kanji kurang Kualitas sparepart yang kurang baik

Kurang servis Kualitas bahan

baku kurang baik

Kurang konsentrasi Metode kurang tepat

kelelahan instruksi tidak jelas Manusia Metode

. Gambar 3.5 Diagram sebab-akibat

63 Cacat kain


(2)

Dari diagram sebab-akibat diatas, maka ada empat sebab yang menjadi faktor kerusakan kain grey :

a. Material

Material atau bahan baku adalah faktor yang sangat penting di dalam proses produksi. Dari bahan baku juga dapat diketahui kualitas kain yang akan dihasilkan nanti. Apabila komposisi kanji kurang tepat maka akan dihasilkan benang yang rapuh dan mudah putus, itu juga yang menyebabkan putus benang pada saat proses penenunan berlangsung dan mengganggu berlangsungnya proses produksi. Selain itu masalah kualitas bahan baku juga harus diperhatikan, apabila bahan baku mempunyai kualitas yang rendah maka akan timbul kecacatan produk dan akan mengganggu saat berlangsungnya proses produksi karena akan banyak benang yang putus saat proses penenunan.

b. Mesin

Mesin adalah faktor utama saat proses penenunan benang menjadi kain grey, maka kinerja mesin dan perawatan mesin harus lebih diperhatikan. Mesin yang sudah tua adalah kendala utama pada proses produksi, mesin yang sudah tua menyebabkan menurunnya produksi dan tidak maksimalnya kualitas kain yang dihasilkan. Masalah yang lain adalah kurangnya servis yang dilakukan dan penggunaan spa repart


(3)

dengan kualitas yang kurang baik akan menyebabkan mesin sering berhenti saat proses produksi.

c. Manusia

Manusia termasuk faktor yang sering menyebabkan menurunnya proses produksi dan meningkatnya kecatatan pada kain grey. Kurang konsentrasi dan terlalu lelah adalah penyebabnya keteledoran pegawai yang menyebabkan menurunnya proses produksi.

d. Metode

Metode juga faktor yang tidak kalah pentingnya dari 3 faktor di atas. Perusahaan harus lebih memperhatikan instruksi yang diberikan mandor pada pegawai agar pekerjaan pegawai pun lebih maksimal. Penggunaan metode yang tepat juga lebih diperhatikan lagi.


(4)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengendalian kualitas pada produk kain grey departemen wea ving PT. Iskandar Indah Printing Textile maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis c-cha rt pada tahun 2011 diketahui bahwa hasil produksi sebesar 9.963.407 meter dan kerusakan produk sebesar 73.822 meter, dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Rata-rata kerusakan produk sebesar 6152 meter Batas kendali atas (UCL) sebesar 6394.4 meter Batas kendali bawah (LCL) seesar 5923.5 meter

2. Berdasarkan analisis c-cha rt pada tahun 2011 dapat diketahui bahwa pada bulan April, Juni, Juli, Agustus, dan Desember kerusakannya berada diluar batas pengendalian atau out of control. Sementara pada bulan Januari, Februari, Maret, Mei, September, Oktober, dan November tingkat kerusakannya masih berada di dalam batas pegendalian. Kerusakan tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 8599 meter dan kerusakan terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 3562 meter.


(5)

Maka dari itu perusahaan perlu melakukan pengendalian kualitas karna masih adanya produk yang out of control.

3. Berdasarkan analisis pada diagram pareto menunjukkan bahwa terdapat enam jenis kerusakan pada produksi kain grey yaitu disebabkan oleh Putus lusi, ganda lusi, putus pakan, ganda pakan, penenunan loncat, dan kotor oli. Kerusakan terbesar terjadi pada Putus lusi sebesar 25.13% dan kerusakan terendah terjadi pada Penenunan loncat sebesar 13.42%.

4. Berdasarkan analisis pada diagram sebab-akibat menunjukkan penyebab-penyebab kerusakan produk kain grey pada PT. Iskandar Indah Printing Textile yaitu :

a. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor material disebabkan karena komposisi kanji yang krang tepat dan kualitas bahan baku yang kurang baik.

b. Jenis kerusakan disebabkan oleh faktor mesin disebabkan karena mesin yang sudah tua yang masih beroprasi, servis yang kurang rutin dilakukan dan penggunaan spa re part yang kurang baik kualitasnya.

c. Jenis kerusakan yang disebabkan faktor manusia disebabkan karena kurang konsentrasi pegawai dan kelelahan yang dialami pegawai.

d. Jenis kerusakan yang disebabkan faktor metode disebabkan 67


(6)

oleh kurang jelas dan kurang pemahaman instruksi yang berikan mandor kepada pegawai dan metode yang digunakan perusahaan kurang tepat.

B. Saran

Berikut ini beberapa saran yang dapat penulis sampaikan untuk perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Dengan banyaknya kerusakan produk yang out of control atau berada diluar batas kendali, perusahaan hendaknya menggunakan penerapan sistem pengendalian kualitas yang baik dan tepat untuk mengurangi prosentase kerusakan salah satunya dengan menggunakan metode c-cha rt. Karena dengan analisis c-c-chart dapat diketahui rata-rata kerusakan serta batas pengendali atas (UCL) dan batas pengendali bawah (LCL). Dengan demikian dapat mengurangi prosentase kerusakan produk kain grey dan menghindari adanya kerugian pada perusahaan .

2. Pada diagram pareto menunjukkan prosentase kerusakan terbesar terletak pada putus lusi dengan besar 25.13% dan putus pakan 19.51% hal ini menunjukkan bahwa penyebab kerusakan terbesar terletak pada mesin-mesin produksi yang tidak bekerja dengan baik. Dengan hal ini pihak perusahaan harus melakukan servis mesin yang rutin dilakukan dan juga melakukan perawatan berkala pada mesin yang sudah tua.