MATERI KULIAH BAHASA INDONESIA disini paragraf

Paragraf
adalah
seperangkat
kalimat
yang
membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat
dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau
mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau
topik tersebut. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa
kalimat, tidak satupun dari kalimat-kalimat itu yang
memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan
satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan
masalah itu.

Paragraf yang baik harus memiliki 4 ketentuan, yaitu:
a. Kesatuan paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh
karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata
secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari
ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari ide
pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak

utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.
b. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat yang
logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait
antarkalimat.
c) Adanya Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan
pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah
kalimat inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya
berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut
oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
d) Adanya Kalimat Penjelas
Adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail
rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

Ada 3 jenis kata hubung, yaitu: 1) ungkapan penghubung transisi, 2)
kata ganti atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
Kata Transisi
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan hubungan /
transisi.

Beberapa kata transisi
Hubungan tambahan, contoh : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula,
berikutnya, lagipula.
Hubungan pertentangan, contoh : akantetapi, namun, bagaimanapun,
walaupun demikian, dll.
Hubungan perbandingan, contoh : sama dengan itu, dalam hal yang
demikian, sehubungan dengan itu.
Hubungan akibat, contoh : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena
itu, maka, oleh sebab itu.
Hubungan tujuan , contoh : untuk itu, untuk maksud itu.


Hubungan singkatan , contoh : singkatnya, pendeknya, akhirnya,
pada umumnya, dengan kata lain.
Hubungan waktu , contoh : sementara itu, segera setelah itu,
beberapa saat kemudian.
Hubungan tempat , contoh : berdekatan dengan itu

Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti orang

maupun kata yang lain.

Kata Ganti Orang

Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan
paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di
atas, di sana, di sini dan sebagainya.


ungkapan pengait dapat pula berupa
pengulangan kata-kata kunci, seperti kata
pemanasan global pada contoh paragraf
yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci
ini perlu dilakukan dengan hati-hati ( tidak
terlalu sering ).

a. Deskriptif
Paragraf Deksriptif adalah menggambarkan suatu kejadian dengan kata
kata yang merangsang indra agar realistis. Paragraf ini melukiskan apa

yang terlihat di depan mata. Jadi, sifat dari paragraph ini tata ruang atau
tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari
kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil
yang tertangkap oleh panca indera.
b. Ekspositoris
Paragraf Ekspositoris kadang disebut juga sebagai paragraf paparan.
menguraikan sesuatu sejelas jelasnya agar pembaca mudah mengerti
dan jelas. Paragraf ini menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju
pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan
perkembangan analisis kronolis atau keruangan.

c. Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam
ekspositiris.Berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan
hanya menegaskan pendapat penulis. Paragraf ini lebih bersifat
membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau
objek.
d. Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita.
menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi.Oleh sebab

itu, karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan
dalam novel, cerpen, atau hikayat.