Pola Penggunaan Alat Permainan Edukatif Bagi Perkembangan Anak Usia Dini TK Pembina Semarang Jawa Tengah.

SARI
Nurul Latifah. 2005. Judul : “Pola Penggunaan Alat Permainan Edukatif Bagi
Perkembangan Anak Usia Dini TK Pembina Semarang Jawa Tengah. Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing I Drs. Utsman, M.Pd. Pembimbing II Dra. Liliek
Desmawati, M.Pd
Kata Kunci : Pola, Alat Permainan Edukatif
Pentingnya sarana bermain bagi anak perlu dirangsang, didorong, dan
bahkan dituntut kreativitasnya untuk dapat membuat atau menciptakan,
mengatur, memelihara sarana yang diperlukan. Pemilihan jenis sarana TK
ditentukan oleh guru sesuai dengan bidang atau tema yang hendak
dikembangkan guru dengan mempertimbangkan dapat membantu guru untuk
melaksanakan berbagai teknik mengajar dalam proses belajar mengajar dan
dapat membantu anak untuk melakukan kegiatan sesuai dengan minat, taraf
perkembangan dan kemampuannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah : (1) Alat permainan edukatif apasajakah yang digunakan di TK Pembina
?, (2) Bagaimana Proses Belajar Mengajar di TK Pembina ? dan (3) Bagaimana
Pola Penggunaan Alat Permainan Edukatif di TK Pembina? Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan alat permainan edukatif di TK
Pembina.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap upaya

peningkatan kuantitas pembelajaran, khususnya kepada para guru TK dan
secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan bagi
Depdiknas maupun dinas terkait dan Lembaga Perguruan Tinggi dalam upaya
lebih memperluas dan memperdalam pembinaan atau pelatihan terhadap guru
TK.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan alat
pengumpul data berupa wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi
dokumentasi. Metode analisis data dilakukan empat langkah yaitu terorisasi,
analisis induktif, analisis tipologis dan enumerasi. Pengecekan keabsahan data
dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian ini terlihat bahwa dengan menggunakan media berupa
papan tulis dan alat permainan edukatif dan guru menggunakan metode
pembelajaran yang berbeda disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan, biasanya dicantumkan Satuan Harian Mengajar dan Satuan
Kegiatan Mingguan anak-anak lebih antusias dalam kegiatan belajar mengajar
di kelas. Sebagai contoh hari Senin pelajaran IPA (kelompok IPA) ini sama juga
dengan kelompok pelajaran balok k-10 dalam IPA. Guru dapat mengenalkan
alam sekitar dan penjumlahan sedangkan untuk balok hanya mengenalkan
penjumlahan dan pengurangan.
Untuk lebih memudahkan guru dalam membelajaran siswa di TK Negeri

Pembina menerapkan sistem yang baku dari pemerintah yaitu pembagian kelas
terdiri dari dua kelompok yaitu kelas A dan kelas B. Kelas A untuk anak yang
berusia 4,5-5 tahun dimana pada kelas A dibagi menjadi tiga kelas, tiap kelas

berjumlah 30 siswa. Untuk kelas B berusia antara 5,5-6 tahun dibagi menjadi
tiga kelas dengan jumlah masing-masing kelas adalah 30 siswa, tetapi bukan
berarti bahwa pendidikan pra sekolah di TK itu berlangsung 2 tahun. Pembagian
tersebut semata-mata didasarkan pada kelompok usia dan bukan dimaksudkan
sebagai tingkat yang berjenjang atau suksesif. Sehingga sebutan A dan B untuk
TK bukanlah suksesif, apabila yang satu menjadi syarat yang berikutnya
melainkan semata-mata menunjukkan pada pengelompokkan berdasarkan usia.
Hal ini dilakukan agar guru dapat dengan mudah menerapkan metode
pembelajaran yang cocok diterapkan pada siswa.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, penulis menyarankan hal-hal
sebagai berikut : (1) Untuk membantu guru dalam mengemas proses belajar
mengajar yang baik dan menyenangkan maka Satuan Kegiatan Harian dan
Satuan Kegiatan Mingguan harus dibuat secara rutin. Dengan demikian, dalam
kegiatan mengajarnya guru dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan; dan
(2) Perlu adanya kreativitas yang tinggi dari guru untuk dapat mengemas
pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa dapat menguasai materi

yang diberikan seperti dalam pembuatan APE, dalam menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi sehingga diharapkan kegiatan belajar mengajar
akan berjalan dengan kondusif dan menyenangkan bagi siswa.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN PADA ANAK USIA DINI DI TK MELATI PUSPA BANDAR LAMPUNG

4 80 56

PERKEMBANGAN PENGETAHUAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KOMPUTER EDUKATIF (Studi Kasus TK Aisyiyah 3 Salatiga)

0 2 8

RISET PASAR PRODUK PIN MAGNET SEBAGAI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM LINGKUP RISET PASAR PRODUK PIN MAGNET SEBAGAI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM LINGKUP PERKEMBANGAN KOGNITIF BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

0 3 16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN RISET PASAR PRODUK PIN MAGNET SEBAGAI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM LINGKUP PERKEMBANGAN KOGNITIF BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

0 2 6

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN RISET PASAR PRODUK PIN MAGNET SEBAGAI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM LINGKUP PERKEMBANGAN KOGNITIF BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

0 3 5

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA JATISRONO Pengelolaan Program Pendidikan Anak Usia Dini Di TK Negeri Pembina Jatisrono.

0 1 17

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA JATISRONO Pengelolaan Program Pendidikan Anak Usia Dini Di TK Negeri Pembina Jatisrono.

0 1 24

PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD AL FIKRI

0 1 10

View of MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)

0 1 8

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI - Repository Unja

0 0 11