Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Tentang Keselamatan Lalu Lintas Tahun 2014.

(1)

ABSTRAK

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG TERHADAP

KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014

Sanya Diandra Praniti, 2014 ; Pembimbing I : dr. Penny Setyawati M., M.Kes, Sp.PK Pembimbing II: drg. Donny Pangemanan, SKM

Kecelakaan lalu lintas di kota besar cederung meningkat dari hari ke hari karena faktor manusia. Dewasa ini siswa dan mahasiswa merupakan kelompok yang paling rentan mengalami kecelakaan lalu lintas, baik secara langsung atau tidak langsung, khususnya kelompok usia 15-29 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa Universitas Maranatha Bandung periode tahun 2014 terhadap keselamatan lalu lintas.

Penelitian survei observasional menggunakan kuesioner kepada 275 responden dari 837 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung periode tahun 2014 yang dipilih secara cluster random sampling. Kuesioner dikelompokkan menjadi 3 kelompok untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap dan perilaku para responden.

Responden umumnya memiliki pengetahuan (95,3%) dan sikap (94,9%) yang baik terhadap keselamatan lalu lintas, tetapi hanya (38,6%) responden masuk ke kelompok baik dan sisanya pada kelompok cukup.

Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung periode tahun 2014 memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap keselamatan lalu lintas tetapi perilaku mahasiswa masih dalam taraf cukup.


(2)

ABSTRACT

KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE

OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY BANDUNG STUDENTS TOWARD SAFETY TRAFFIC IN PERIOD 2014

Sanya Diandra Praniti, 2014 ; 1st Tutor : dr. Penny Setyawati M., M.Kes, Sp.PK 2nd Tutor : drg. Donny Pangemanan, SKM

The road traffic accidents are increasing in the city day by day, caused by human factor. Nowadays the school and college students are the most prone group of people being the victim of the road traffic accidents directly or indirectly, especially for 15-29 years old group of people. The aim of this study is to determine the knowledge, attitude and practice of Maranatha Christian University students towards safety traffic.

This observational survey study was conducted among 275 respondents of 837 Medical Student Maranatha Christian University Bandung in the period 2014 which choose with cluster random sampling using questionnaires. The questionnaires was divided into 3 groups to evaluate.

The respondents generally have a good knowledge (95,3%) and attitude (94,9%) towards safety road, but only 38.6% had good practice and another in fair level.

The students of Maranatha Christian University Bandung in the period 2014 have good knowledge and attitude toward safety road but their practice still in fair level.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Ilmiah ... 3

1.5 Landasan Teori ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Domain Perilaku... 5

2.1.1 Domain Kognitif (Pengetahuan) ... 5

2.1.2 Domain Afektif (Sikap)... 8

2.1.3 Domain Psikomotor (Perilaku) ... 10


(4)

2.3 Dasar Hukum tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan... 17

2.3.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 ... 18

2.3.2 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 ... 21

2.4 Kecelakaan Lalu Lintas ... 15

2.5 Faktor Kecelakaan Lalu Lintas ... 23

2.5.1 Faktor Manusia... 24

2.5.2 Faktor Kendaraan ... 29

2.5.3 Faktor Jalan ... 30

2.5.4 Faktor Lingkungan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 31

3.2 Desain Penelitian ... 31

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

3.4 Instrumen Penelitian ... 32

3.5 Pengumpulan Data ... 32

3.5.1 Sumber Data ... 32

3.5.2 Populasi ... 32

3.5.3 Sampel ... 32

3.5.4 Kriteria Pemilihan Subjek ... 32

3.6 Prosedur Penelitian ... 33

3.7 Definisi Operasional ... 34

3.7.1 Pengetahuan ... 34

3.7.2 Sikap ... 34

3.7.3 Perilaku ... 34

3.8 Pengolahan dan Analisis Data ... 35

3.8.1 Identitas Responden ... 35

3.8.2 Pengetahuan ... 35

3.8.3 Sikap ... 35


(5)

3.9 Aspek Etik Penelitian ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 38

4.1.1 Data Responden ... 38

4.1.2 Pengetahuan ... 40

4.1.3 Sikap ... 60

4.1.4 Perilaku ... 80

4.2 Pembahasan ... 100

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 106

5.2 Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 108

LAMPIRAN ... 110


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kejadian kecelakaan lalu lintas dewasa ini dilaporkan semakin meningkat padahal telah banyak sarana dan prasarana untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, contohnya rambu-rambu lalu lintas, polisi yang mengatur ketertiban lalu lintas, dan himbauan pemerintah untuk tertib berlalu lintas, tetapi jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas masih tinggi. Kejadian kecelakaan lalu lintas juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk menentukan sikap dan perilaku tertib lalu lintas (Kansil, 1995).

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak terduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Indonesia, Sekertariat Negara Republik, 2009). Masalah ini tidak jarang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. WHO melaporkan bahwa setiap hari ada 3.400 orang meninggal di jalan akibat kecelakaan berkendaraan, pengendara motor 23%, pejalan kaki 22% dan pengendara sepeda 5% dan lain-lain 50% (WHO, 2010). Berdasarkan laporan keselamatan lalu lintas tahun 2013 yang dibuat oleh WHO sebanyak 1,24 juta orang meninggal dan 20-50 juta orang mengalami luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas (WHO, 2013). Laporan terbaru menyatakan bahwa 10 dari 1 juta orang terluka dan cacat akibat kecelakaan di jalan (Pietrasik, 2014). Berdasarkan kelompok usia, kecelakaan lalu lintas menempati posisi nomor satu penyebab kematian kelompok usia 15-29 tahun, posisi dua usia 5-14 tahun dan posisi tiga diusia 30-44 tahun (WHO, 2009). Survei yang dilakukan oleh WHO memperkirakan kematian akibat kecelakaan lalu lintas akan meningkat dari peringkat 9 sebanyak 2,2% pada tahun 2004 menjadi peringkat 5 sebanyak 3,6% pada tahun 2030 (WHO, 2008).

Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2006 melaporkan bahwa 5,8 juta orang per 100.000 penduduk meninggal akibat trauma kapitis yang disebabkan oleh


(7)

kecelakaan lalu lintas (Depkes, 2006). Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung atau tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporal maupun permanen (PERDOSSI, 2006). Trauma kapitis dapat disebabkan oleh akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh/tertimpa beban berat (benda tumpul), luka akibat benda tajam, pukulan, tembakan dan pergerakan mendadak sewaktu berolahraga. Insidensi trauma kapitis terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas (45%), terjatuh (35%), kecelakaan kerja (10%) saat berolahraga (5%) dan diserang/dipukul (5%) (Evans, 1996). Penggunaan helm oleh pengendara kendaraan roda dua dapat menurunkan risiko kematian sampai 40% dan risiko luka berat sampai 70%. Jika peraturan hukum tentang penggunaan helm sesuai standar dijalankan dengan benar maka dapat menurunkan angka kematian hingga 90%. Penggunaan sabuk pengaman dapat menurunkan risiko cedera fatal pada kursi barisan depan 40-50% dan kursi barisan belakang 25-75% (WHO, 2009). Data kecelakaan lalu lintas tahun 2010 di Indonesia melaporkan bahwa jumlah korban kecelakaan 31.234 jiwa, pada tahun 2011 meningkat menjadi 32.657 jiwa dan diperkirakan jumlah ini akan bertambah setiap tahunnya. Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar tahun 2011 melaporkan bahwa terdapat 7.955 kasus kecelakaan lalu lintas dan mayoritas adalah kecelakaan kendaraan roda dua dengan korban meninggal sebanyak 3.199 jiwa, luka berat 2.077 jiwa, luka ringan 7.430 jiwa dan mengakibatkan kerugian materil sebanyak 16.896.778.850 rupiah (Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, 2011). Polres Kota Bandung melaporkan bahwa pada tahun 2012 terdapat kecelakaan lalu lintas sebanyak 461 kasus, korban meninggal 192 jiwa, luka berat 214 jiwa, luka ringan 435 jiwa dan kerugian materil yang ditimbulkan sebanyak 891.165.000 rupiah (Polres Kota Bandung, 2012). Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan kerugian ekonomi nasional sebesar 2,9% dari pendapatan bruto domestik, karena 59% korban adalah kelompok usia 16-30 tahun, yang merupakan kelompok dewasa muda usia produktif dan tentu akan berdampak pada kondisi ekonomi keluarga dan nasional (Korlantas Polri, 2011).


(8)

Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang dapat disebabkan oleh faktor manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan (Indonesia, Sekertariat Negara Republik, 2009). Pemerintah telah membuat peraturan-peraturan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang manajemen dan rekayasa, analisis dampak, serta manajemen kebutuhan lalu lintas. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang forum lalu lintas dan angkutan jalan. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2012 tentang komite nasional keselamatan transportasi (Aulia, 2012). Peraturan ini dibuat untuk mengembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan berlalu lintas tetapi hal ini belum sepenuhnya diaplikasikan pada keadaan angkutan jalan sehari-hari. Oleh karena itu pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap keselamatan lalu lintas sangat penting untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang akan berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup dari masyarakat itu sendiri.

1.2Identifikasi Masalah

 Bagaimana pengetahuan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha terhadap keselamatan lalu lintas.

 Bagaimana sikap mahasiswa Universitas Kristen Maranatha terhadap keselamatan lalu lintas.

 Bagaimana perilaku mahasiswa Universitas Kristen Maranatha terhadap keselamatan lalu lintas.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas


(9)

Kristen Maranatha terhadap keselamatan lalu lintas dengan menggunakan kuesioner.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademik

Memberikan wawasan dan informasi kepada mahasiswa dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas untuk mengurangi prevalensi mortalitas trauma kapitis akibat kecelakaan lalu lintas.

1.4.2 Manfaat Praktis

Menambah pengetahuan tentang keselamatan lalu lintas serta memberi kesadaran pada pengguna jalan agar taat pada tata tertib lalu lintas dan menjadi evaluasi untuk pemerintah dan kepolisian terhadap program-program yang telah dijalankan untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.

1.5Landasan Teori

Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung atau tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporal maupun permanen (PERDOSSI, 2006). Penyebab terbesar trauma kapitis adalah kecelakaan lalu lintas (45%). Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2006 melaporkan bahwa 5,8 juta orang per 100.000 penduduk meninggal akibat trauma kapitis yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas (Depkes, 2006). Kejadian kecelakaan lalu lintas dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku individu saat berkendaraan di jalan raya. Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan. Faktor manusia adalah faktor terpenting dan terbesar penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas (Kansil, 1995). WHO melaporkan bahwa angka kejadian kecelakaan lalu lintas di dunia tahun 2010 masih cukup tinggi yaitu 1,24 juta jiwa


(10)

(WHO, 2010). Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas bisa terjadi karena sengaja melanggar peraturan, ketidaktahuan atau tidak adanya kesadaran terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan dalam berkendara. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memperhatikan faktor-faktor tersebut menyebabkan angka kecelakaan lalu lintas saat ini belum dapat diturunkan. Perubahan perilaku merupakan determinan kesehatan yang menjadi sasaran promosi atau pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan diawali dengan pemberian informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selanjutnya dengan bertambahnya pengetahuan akan menimbukan kesadaran mereka dan akhirnya dapat membentuk perilaku seseorang sesuai dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Promosi atau pendidikan mengenai keselamatan lalu lintas harus mendapat perhatian secara seksama baik oleh masyarakat, pemerintah dan kepolisian agar mengurangi angka kejadian kecelakaan lalu lintas guna terbentuknya perilaku masyarakat yang baik dalam berlalu lintas, maka angka kejadian kecelakaan lalu lintas dapat diturunkan.


(11)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian “Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Tentang

Keselamatan Lalu Lintas Tahun 2014” yaitu mahasiswa-mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Bandung Tahun 2014 umumnya memiliki:

 Pengetahuan baik tentang keselamatan lalu lintas.  Sikap baik tentang keselamatan lalu lintas.

 Perilaku cukup tentang keselamatan lalu lintas. 5.2 Saran

Saran-saran penulis yang dapat diberikan pada pihak universitas, pemerintah, kepolisian dan orang tua untuk penelitian selanjutnya adalah:

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat seberapa kuat hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan keselamatan lalu lintas.  Melakukan penelitian yang sama pada anak usia sekolah yang sudah

memiliki Surat Izin Mengemudi.

 Pemerintah melakukan penyuluhan tentang keselamatan lalu lintas dan bahaya kecelakaan lalu lintas di sekitar jalan melalui media poster, spanduk atau media elektronik lain.

 Kepolisian melakukan edukasi kepada masyarakat sebelum mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi.

 Kepolisian memperketat peraturan lalu lintas dan memberikan sanksi hukum untuk pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas agar pengguna jalan lebih tertib berlalu lintas sehingga angka kejadian kecelakaan lalu lintas dapat berkurang.


(12)

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014

KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE

OF

FACULTY MEDICINE STUDENT’S

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY BANDUNG

TOWARD SAFETY TRAFFIC IN 2014

Sanya Diandra Praniti1, Penny Setyawati Martioso2, Donny Pangemanan3 1

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 2

Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 3

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Kecelakaan lalu lintas di kota besar cederung meningkat dari hari ke hari akibat faktor manusia. Dewasa ini remaja dan dewasa muda merupakan kelompok yang paling rentan mengalami kecelakaan lalu lintas, baik secara langsung atau tidak langsung, khususnya kelompok usia 15-29 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung terhadap keselamatan lalu lintas.

Penelitian survei menggunakan kuesioner kepada 275 responden dari 837 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tahun 2014 yang dipilih secara cluster random sampling. Kuesioner dikelompokkan menjadi 3 kelompok untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap dan perilaku para responden.

Responden umumnya memiliki pengetahuan (95,3%) dan sikap (94,9%) yang baik terhadap keselamatan lalu lintas, tetapi yang memiliki perilaku baik hanya (38,6%) dan yang lainnya termasuk dalam kriteria cukup.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tahun 2014 memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap keselamatan lalu lintas tetapi perilaku mahasiswa masih dalam taraf cukup.


(13)

ABSTRACT

The road traffic accidents are increasing in the city day by day, caused by human factor. Nowadays the teenager and young adult are the most prone group of people being the victim of the road traffic accidents directly or indirectly, especially for 15-29 years old group of people. The aim of this study is to determine the knowledge, attitude and practice of Faculty Medicine students’s Maranatha Christian University towards safety traffic.

This survey study was conducted among 275 respondents of 837 Medical Faculty Student Maranatha Christian University Bandung in 2014 which choose with cluster random sampling using questionnaires. The questionnaires was divided into 3 groups to evaluate. The respondents generally have a good knowledge (95.3%) and attitude (94.9%) towards safety road, but only 38.6% had good practice and another in fair level.

The Medicine Faculty students of Maranatha Christian University Bandung in 2014 have good knowledge and attitude toward safety road but their practice still in fair level.

Keyword: knowledge, attitude, behavior, safety traffic

PENDAHULUAN

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak terduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda1. WHO melaporkan bahwa setiap hari ada 3.400 orang meninggal di jalan akibat kecelakaan berkendaraan, pengendara motor 23%, pejalan kaki 22% dan pengendara sepeda 5% dan lain-lain 50%2. WHO memperkirakan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas akan meningkat dari peringkat 9 pada tahun 2004 sebesar 2,2% menjadi peringkat 5 pada tahun 2030 sebanyak 3,6%3. Berdasarkan kelompok usia, kecelakaan lalu lintas menempati posisi nomor satu penyebab kematian kelompok usia 15-29 tahun, kedua 5-14 tahun, dan ketiga 30-44 tahun4. Data kecelakaan lalu lintas tahun 2010 di Indonesia melaporkan bahwa jumlah korban kecelakaan 31.234 jiwa, pada tahun 2011 meningkat menjadi 32.657 jiwa dan diperkirakan jumlah ini akan bertambah setiap tahunnya. Polres Kota Bandung melaporkan bahwa pada tahun 2012 terdapat kecelakaan lalu lintas sebanyak 461 kasus, korban meninggal

192 jiwa, luka berat 214 jiwa, luka ringan 435 jiwa dan kerugian materil yang ditimbulkan sebanyak 891.165.000

rupiah5. Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan kerugian ekonomi nasional sebesar 2,9% dari pendapatan bruto domestik, karena 59% korban adalah kelompok usia 16-30 tahun, yang merupakan kelompok dewasa muda usia produktif dan tentu akan berdampak pada kondisi ekonomi keluarga dan nasional6. Penggunaan helm oleh pengendara kendaraan roda dua dapat menurunkan risiko kematian sampai 40% dan risiko luka berat sampai 70%. Jika peraturan hukum tentang penggunaan helm sesuai standar dijalankan dengan benar maka dapat menurunkan angka kematian hingga 90%. Penggunaan sabuk pengaman dapat menurunkan risiko cedera fatal pada kursi barisan depan 40-50% dan kursi barisan belakang 25-75%4.

Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang dapat disebabkan oleh faktor manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan1. Oleh karena itu pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap keselamatan lalu lintas sangat penting untuk menurunkan angka kecelakaan lalu


(14)

lintas yang akan berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup dari masyarakat itu sendiri.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tentang keselamatan lalu lintas.

BAHAN DAN METODE

Penelitian survei deskriptif dengan cluster random sampling menggunakan kuesioner terhadap 275 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung pada bulan Maret sampai dengan Oktober tahun 2014. Kuesioner dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu untuk menilai pengetahuan, sikap, dan peilaku. Jumlah kuesioner untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku masing-masing terdiri dari 30 pertanyaan. Kriteria penilaian kuesioner menggunakan skala Likert yang diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu baik 111-150, cukup 71-110 dan kurang 30-70. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

Pelaksanaan penelitian: Penulis memberikan pengarahan tentang cara pengisian kuesioner terlebih dahulu sebelum membagikan kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada responden agar diisi kemudian dikumpulkan kembali. Penulis melakukan perhitungan skor masing-masing responden berdasarkan pengetahuan, sikap, dan perilaku kemudian dikelompokkan dan disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Penelitian ini sebelum dilaksanakan telah mendapat persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel Bandung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan responden tentang keselamatan lalu lintas dari 275 responden dijelaskan pada Tabel 1 dimana 262 (95,3%) responden memiliki pengetahuan baik dan 13 (4,7%) responden memiliki pengetahuan cukup. Hal ini mengindikasi- kan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik.

Tabel 1 Pengetahuan responden tentang keselamatan lalu lintas

No. Kategori Jawaban Persentase (%)

1 Baik 262 95,3

2 Cukup 13 4,7

3 Kurang 0 0,0

Total 275 100,0

Sikap responden tentang keselamatan lalu lintas dari 275 responden dijelaskan pada Tabel 2 dimana 261 (94,9%) responden memiliki sikap baik dan 14 (5,2%) responden memiliki sikap cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap baik. Tabel 2 Sikap responden tentang keselamatan

lalu lintas

No. Kategori Jawaban Persentase

(%)

1 Baik 261 94,9

2 Cukup 14 5,1

3 Kurang 0 0,0

Total 275 100,0

Perilaku responden tentang keselamatan lalu lintas dari 275 responden dijelaskan pada Tabel 3 dimana 106 (38,6%) responden memiliki perilaku baik dan 169 (61,4%) responden memiliki perilaku cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku cukup.


(15)

Tabel 3 Perilaku responden tentang keselamatan lalu lintas

No. Kategori Jawaban Persentase

(%)

1 Baik 106 38,6

2 Cukup 169 61,4

3 Kurang 0 0,0

Total 275 100,0

Pengetahuan adalah pemahaman yang merupakan respon hasil pengindraan individu terhadap panca indranya, terutama indra pengelihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan domain penting dalam pembentukan tindakan individu. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan, informasi yang didapat, sosial budaya, ekonomi, seta pengalaman individu, dan usia7. Pengetahuan tentang keselamatan lalu lintas yaitu hal-hal yang diketahui responden terkait dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini

mendapatkan 95,3% responden

mempunyai pengetahuan yang baik tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini sama seperti yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan pengetahuan responden juga baik.

Sikap adalah reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang sudah melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, faktor pendapat, dan emosi. Sikap seseorang terdiri dari 3 komponen pokok yaitu kepercayaan atau keyakinan, emosional, dan kecenderungan untuk bertindak. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, tetapi belum dilakukan, jadi masih merupakan predisposisi perilaku7. Sikap tentang keselamatan lalu lintas yaitu pendapat atau penilaian responden terkait

dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini

mendapatkan 94,9% responden

mempunyai sikap yang baik tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan sikap responden yang kurang.

Perilaku adalah wujud suatu tindakan individu sebagai akhir dari sikap yang telah dipraktikkan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatannya, perhatian, pola pikir, dan ingatannya yang telah membentuk sikap individu yang bersangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan dan kemauan. Perilaku tentang keselamatan lalu lintas yaitu tindakan yang dilakukan responden terkait dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini

mendapatkan 61,4% responden

mempunyai perilaku yang cukup tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan sikap responden yang kurang.

SIMPULAN

Mahasiswa-mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tahun 2014 memiliki pengetahuan dan sikap yang baik serta


(16)

perilaku yang cukup tentang keselamatan lalu lintas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Indonesia, Sekertariat Negara Republik. (n.d.). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta. 2. World Health Organization. 2010.

Road Safety.

http://www.who.int/gho/road_safety/en /. (diunduh pada 14-1-2014).

3. World Health Organization. 2008. World Health Statistics. Geneva: World Health Organization.

4. World Health Organization. 2009. Global Status Report On Road Safety Time For Action. Geneva: World Health Organization.

5. Polres Kota Bandung. 2012. Laporan Tahunan Polres Kota Bandung Tahun 2012.

6. Korlantas Polri. 2011. Laporan Tahunan Korlantas Polri Tahun 2010 dan 2011. Korlantas Porli.

7. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 8. Jogdand, K., Yerpude, P., & Jogdand,

M. 2013. A Study of Awareness and Behavioural Patterns with Regrad to Safety Among Medical Student in South India. International Journal of Biological & Medical Research, 4(4): 3590-2.

9. Al-Khaldi, Y. M. 2006. Attitude and Practice Towards Road Traffic Regulations Among Students of Health Science College in Aseer Region. Journal of Family and Community Medicine, 13(3): 109-13.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Khaldi, Y. M. 2006. Attitude and Practice Towards Road Traffic Regulations Among Students of Health Science College in Aseer Region. Journal of Family and Community Medicine, 13(3): 109-13.

Astra World. 2013. Cegah Kecelakaan, Kenali Ciri-ciri Pengemudi yang Mengantuk.

http://www.astraworld.com/post/Cegah_Kecelakaan_Kenali_Ciriciri_Peng emudi_yang_Mengantuk (diunduh pada 3-11-2014).

Aulia, T. R. 2012. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia. Bandung: Nuansa Aulia.

Badan Standardisasi Nasional. 2007. Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua. Standar Nasional Indonesia.

Bantul, H. P. 2013. Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas. Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2006. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI

Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar. 2011. Laporan Tahunan Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar.

Evans, R. W. 1996. The Postconcussion Syndrome and the Sequelae of Mild Head Injury. Philadelphia: Saunders.

Hobbs, D. F. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Indonesia, Sekertariat Negara Republik. (n.d.). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta.

Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (5th ed.). Jakarta: Referensi.

Jogdand, K., Yerpude, P., & Jogdand, M. 2013. A Study of Awareness and Behavioural Patterns with Regrad to Safety Among Medical Student in South India. International Journal of Biological & Medical Research, 4(4): 3590-2.


(18)

Kartika, M. 2009. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas pada Pengendara Sepeda Motor di Wilayah Depok Tahun 2008. Jakarta.

Korlantas Polri. 2011. Laporan Tahunan Korlantas Polri Tahun 2010 dan 2011. Korlantas Porli.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (1st ed.). Jakarta: Rineka Cipta.

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2006. Buku Pedoman Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional Neurologi. Jakarta: PERDOSSI

Pietrasik, T. 2014. Road Safety.

http://www.who.int/violence_injury_prevention/road_traffic/en/. (diunduh pada 22-1-2014).

Polres Kota Bandung. 2012. Laporan Tahunan Polres Kota Bandung Tahun 2012. Rahardjo, R. 2014. Tertib Berlalu Lintas. Yogyakarta: Shafa Media.

Suma'mur, P. K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV Sagung Seto.

Sundari, P. N. 2009. Perilaku Pengendara Sepeda Motor Remaja terhadap Risiko Kecelakaan Lalu Lintas. Buletin Penelitian RSUD Dr. Soetomo, 11: 4. Warpani, S. P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung:

Penerbit ITB.

World Health Organization. 2008. World Health Statistics. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. 2009. Global Status Report On Road Safety Time For Action. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. 2010. Road Safety.

http://www.who.int/gho/road_safety/en/. (diunduh pada 14-1-2014). World Health Organization. 2013. Global Status Report On Road Safety 2013


(19)

Yudhoyono, S. B. 2013. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013. Presiden Republik Indonesia, Sekretariat Kabinet RI. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI.

Yusuf, S. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(1)

lintas yang akan berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup dari masyarakat itu sendiri.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tentang keselamatan lalu lintas.

BAHAN DAN METODE

Penelitian survei deskriptif dengan

cluster random sampling menggunakan kuesioner terhadap 275 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung pada bulan Maret sampai dengan Oktober tahun 2014. Kuesioner dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu untuk menilai pengetahuan, sikap, dan peilaku. Jumlah kuesioner untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku masing-masing terdiri dari 30 pertanyaan. Kriteria penilaian kuesioner menggunakan skala Likert yang diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu baik 111-150, cukup 71-110 dan kurang 30-70. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

Pelaksanaan penelitian: Penulis memberikan pengarahan tentang cara pengisian kuesioner terlebih dahulu sebelum membagikan kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada responden agar diisi kemudian dikumpulkan kembali. Penulis melakukan perhitungan skor masing-masing responden berdasarkan pengetahuan, sikap, dan perilaku kemudian dikelompokkan dan disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Penelitian ini sebelum dilaksanakan telah mendapat persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel Bandung.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan responden tentang keselamatan lalu lintas dari 275 responden dijelaskan pada Tabel 1 dimana 262 (95,3%) responden memiliki pengetahuan baik dan 13 (4,7%) responden memiliki pengetahuan cukup. Hal ini mengindikasi- kan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik.

Tabel 1 Pengetahuan responden tentang keselamatan lalu lintas

No. Kategori Jawaban Persentase (%)

1 Baik 262 95,3 2 Cukup 13 4,7 3 Kurang 0 0,0 Total 275 100,0 Sikap responden tentang keselamatan lalu lintas dari 275 responden dijelaskan pada Tabel 2 dimana 261 (94,9%) responden memiliki sikap baik dan 14 (5,2%) responden memiliki sikap cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap baik. Tabel 2 Sikap responden tentang keselamatan

lalu lintas

No. Kategori Jawaban Persentase (%)

1 Baik 261 94,9 2 Cukup 14 5,1 3 Kurang 0 0,0 Total 275 100,0 Perilaku responden tentang keselamatan lalu lintas dari 275 responden dijelaskan pada Tabel 3 dimana 106 (38,6%) responden memiliki perilaku baik dan 169 (61,4%) responden memiliki perilaku cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku cukup.


(2)

Tabel 3 Perilaku responden tentang keselamatan lalu lintas

No. Kategori Jawaban Persentase (%)

1 Baik 106 38,6 2 Cukup 169 61,4 3 Kurang 0 0,0

Total 275 100,0 Pengetahuan adalah pemahaman yang merupakan respon hasil pengindraan individu terhadap panca indranya, terutama indra pengelihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan domain penting dalam pembentukan tindakan individu. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan, informasi yang didapat, sosial budaya, ekonomi, seta pengalaman individu, dan usia7. Pengetahuan tentang keselamatan lalu lintas yaitu hal-hal yang diketahui responden terkait dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini mendapatkan 95,3% responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini sama seperti yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan pengetahuan responden juga baik.

Sikap adalah reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang sudah melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, faktor pendapat, dan emosi. Sikap seseorang terdiri dari 3 komponen pokok yaitu kepercayaan atau keyakinan, emosional, dan kecenderungan untuk bertindak. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, tetapi belum dilakukan, jadi masih merupakan predisposisi perilaku7. Sikap tentang keselamatan lalu lintas yaitu pendapat atau penilaian responden terkait

dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini mendapatkan 94,9% responden mempunyai sikap yang baik tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan sikap responden yang kurang.

Perilaku adalah wujud suatu tindakan individu sebagai akhir dari sikap yang telah dipraktikkan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatannya, perhatian, pola pikir, dan ingatannya yang telah membentuk sikap individu yang bersangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan dan kemauan. Perilaku tentang keselamatan lalu lintas yaitu tindakan yang dilakukan responden terkait dengan keselamatan lalu lintas, faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas serta dampak yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini mendapatkan 61,4% responden mempunyai perilaku yang cukup tentang keselamatan lalu lintas. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang didapatkan pada penelitian Al-Khaldi9 pada tahun 2006 di Arab Saudi terhadap populasi mahasiswa Kesehatan usia 20-21 tahun dan Jogdand et al8 pada tahun 2014 di India terhadap populasi mahasiswa Kedokteran usia 19-21 tahun yang mendapatkan sikap responden yang kurang.

SIMPULAN

Mahasiswa-mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tahun 2014 memiliki pengetahuan dan sikap yang baik serta


(3)

perilaku yang cukup tentang keselamatan lalu lintas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Indonesia, Sekertariat Negara Republik. (n.d.). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta. 2. World Health Organization. 2010.

Road Safety.

http://www.who.int/gho/road_safety/en /. (diunduh pada 14-1-2014).

3. World Health Organization. 2008.

World Health Statistics. Geneva: World Health Organization.

4. World Health Organization. 2009.

Global Status Report On Road Safety Time For Action. Geneva: World Health Organization.

5. Polres Kota Bandung. 2012. Laporan Tahunan Polres Kota Bandung Tahun 2012.

6. Korlantas Polri. 2011. Laporan Tahunan Korlantas Polri Tahun 2010 dan 2011. Korlantas Porli.

7. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 8. Jogdand, K., Yerpude, P., & Jogdand,

M. 2013. A Study of Awareness and Behavioural Patterns with Regrad to Safety Among Medical Student in South India. International Journal of Biological & Medical Research, 4(4): 3590-2.

9. Al-Khaldi, Y. M. 2006. Attitude and Practice Towards Road Traffic Regulations Among Students of Health Science College in Aseer Region.

Journal of Family and Community Medicine, 13(3): 109-13.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Khaldi, Y. M. 2006. Attitude and Practice Towards Road Traffic Regulations Among Students of Health Science College in Aseer Region. Journal of Family and Community Medicine, 13(3): 109-13.

Astra World. 2013. Cegah Kecelakaan, Kenali Ciri-ciri Pengemudi yang Mengantuk.

http://www.astraworld.com/post/Cegah_Kecelakaan_Kenali_Ciriciri_Peng emudi_yang_Mengantuk (diunduh pada 3-11-2014).

Aulia, T. R. 2012. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia. Bandung: Nuansa Aulia.

Badan Standardisasi Nasional. 2007. Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua. Standar Nasional Indonesia.

Bantul, H. P. 2013. Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas. Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2006. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI

Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar. 2011. Laporan Tahunan Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar.

Evans, R. W. 1996. The Postconcussion Syndrome and the Sequelae of Mild Head Injury. Philadelphia: Saunders.

Hobbs, D. F. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Indonesia, Sekertariat Negara Republik. (n.d.). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta.

Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (5th ed.). Jakarta: Referensi.

Jogdand, K., Yerpude, P., & Jogdand, M. 2013. A Study of Awareness and Behavioural Patterns with Regrad to Safety Among Medical Student in South India. International Journal of Biological & Medical Research, 4(4): 3590-2.


(5)

Kartika, M. 2009. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas pada Pengendara Sepeda Motor di Wilayah Depok Tahun 2008. Jakarta.

Korlantas Polri. 2011. Laporan Tahunan Korlantas Polri Tahun 2010 dan 2011.

Korlantas Porli.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (1st ed.). Jakarta: Rineka Cipta.

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2006. Buku Pedoman Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional Neurologi. Jakarta: PERDOSSI

Pietrasik, T. 2014. Road Safety.

http://www.who.int/violence_injury_prevention/road_traffic/en/. (diunduh pada 22-1-2014).

Polres Kota Bandung. 2012. Laporan Tahunan Polres Kota Bandung Tahun 2012. Rahardjo, R. 2014. Tertib Berlalu Lintas. Yogyakarta: Shafa Media.

Suma'mur, P. K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes).

Jakarta: CV Sagung Seto.

Sundari, P. N. 2009. Perilaku Pengendara Sepeda Motor Remaja terhadap Risiko Kecelakaan Lalu Lintas. Buletin Penelitian RSUD Dr. Soetomo, 11: 4. Warpani, S. P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung:

Penerbit ITB.

World Health Organization. 2008. World Health Statistics. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. 2009. Global Status Report On Road Safety Time For Action. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. 2010. Road Safety.

http://www.who.int/gho/road_safety/en/. (diunduh pada 14-1-2014). World Health Organization. 2013. Global Status Report On Road Safety 2013


(6)

Yudhoyono, S. B. 2013. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013. Presiden Republik Indonesia, Sekretariat Kabinet RI. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI.

Yusuf, S. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.