Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha mengenai Halitosis.
ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA MENGENAI
HALITOSIS
Alfega Xavier Sutirto, 2014. Pembimbing I: drg.Donny Pangemanan,SKM Pembimbing II: dr. Sri Nadya J.Saanin,M.Kes
Latar Belakang Halitosis merupakan masalah kesehatan pada rongga mulut
yang dapat menimbulkan dampak negatif pada penderita dan orang lain. Adanya halitosis menyebabkan penurunan kepercayaan diri, komunikasi, kehidupan sosial, dan dapat menyebabkan timbulnya stres.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui serta menilai gambaran pengetahuan,
sikap, dan perilaku mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha mengenai halitosis.
Metode Penelitian Desain penelitian adalah studi deskriptif dengan rancangan
penelitian secara cross sectional. Subjek adalah mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha sebanyak 133 orang. Pada penelitian ini pengetahuan, sikap, dan perilaku responden terhadap halitosis diukur dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara manual untuk memperoleh tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku responden terhadap halitosis.
Hasil Penelitian Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 70,68%
mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan tentang halitosis yang cukup, sebanyak 56,39% mahasiswa memiliki sikap yang cukup, dan sebanyak 63,16% mahasiswa memiliki perilaku yang cukup.
Simpulan Sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas
Kristen Maranatha angkatan 2011 memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang cukup tentang halitosis.
(2)
ABSTRACT
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND
BEHAVIOUR OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
MEDICAL FACULTY STUDENTS YEAR OF 2011 ABOUT
HALITOSIS
Alfega Xavier Sutirto, 2014. First Tutor : Donny Pangemanan, drg.,SKM Second Tutor : Sri Nadya J.Saanin dr., M.Kes Background Halitosis is an oral health problems, it can cause harm to the patient and others people. The presence of halitosis have a negative impact on self-confidence, communication, social life, and can lead to stress.
Objective To determine and assess the description of knowledge, attitude, and behavior of students of the Faculty of Medicine Maranatha Christian University class of 2011 about halitosis.
Methods Design of this study is a descriptive survey with a cross sectional study design. The subjects used in this survey is a students of the Faculty of Medicine Maranatha Christian University class of 2011 as many as 133 people. In this study the level of knowledge, attitude, and behavior of students about halitosis measured using a questionnaires. Data were analyzed manually to obtain the level of knowledge, attitude, and behavior of students to halitosis.
Results From the result of the research found that 70,68% of students have an enough level of knowledge, 56,39%have an enough level of attitude, and 63,16% of students have an enough level of behaviour.
Conclusion Most of the students showed to have an enough level of knowledge, attitude, and behavior about halitosis.
(3)
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………...……….....i
LEMBAR PERSETUJUAN……….………..……….…….…..ii
SURAT PERNYATAAN………..………...………...iii
ABSTRAK...iv
ABSTRACT...v
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR TABEL...xi
DAFTAR GAMBAR...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang...1
1.2.Identifikasi Masalah...3
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian...3
1.4.Manfaat Penelitian...3
1.5.Landasan Teori...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku...5
2.1.1 Pengetahuan...5
2.1.2 Sikap...6
(4)
2.2 Anatomi Saluran Pencernaan & Saluran Pernapasan...9
2.2.1 Anatomi Saluran Pencernaan...9
2.2.2 Anatomi Saluran Pernapasan...12
2.3 Halitosis...14
2.3.1 Definisi Halitosis...14
2.3.2 Prevalensi Halitosis...14
2.3.3 Etiologi Halitosis...14
2.3.4 Klasifikasi Halitosis...16
2.3.5 Mekanisme Terjadinya Halitosis...17
2.3.6 Pemeriksaan Penunjang Untuk Halitosis...18
2.3.7 Pengobatan Halitosis...19
2.3.8 Pencegahan Halitosis...20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian...22
3.2 Desain Penelitian...22
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian...22
3.4 Sample Penelitian...23
3.5 Prosedur Penelitian...23
3.6 Definisi Operasional...24
3.7 Analisis Data...25
3.8 Aspek Etik Penelitian...26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden...27
(5)
4.2 Pengetahuan...28
4.3 Sikap...37
4.4 Perilaku...41
4.5 Gambaran Seluruh Aspek Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku...48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...50
5.2 Saran...50
DAFTAR PUSTAKA...51
LAMPIRAN...54
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penyebab Halitosis Secara Intraoral...15
Tabel 2.2 Penyebab Halitosis Secara Ekstraoral...15
Tabel 2.3 Klasifikasi Halitosis...16
Tabel 2.4 Bakteri Yang Aktif Menghasilkan VCS Pada Rongga Mulut...18
Tabel 2.5 Pengobatan Berdasarkan Klasifikasi Halitosis...19
Tabel 2.6 Kategori Pengobatan Pada Halitosis...19
Tabel 4.1 Distribusi Ringkasan Jenis Kelamin Responden...27
Tabel 4.2 Distribusi Ringkasan Usia Responden...27
Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Halitosis Merupakan Bau Napas Atau Bau Mulut Yang Tidak Sedap...28
Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyebab Halitosis Terbanyak Oleh Kelainan Pada Rongga Mulut...28
Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Sinusitis Dapat Menyebabkan Timbulnya Halitosis...29
Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Halitosis Paling Sering Terjadi Saat Bangun Tidur...30
Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Halitosis Dapat Dicegah Dan Disembuhkan...30
Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Menggosok Gigi Secara Rutin Merupakan Salah 1 Cara Untuk Mencegah Timbulnya Halitosis...31
Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Menggunakan Tongue Scrapper Merupakan Salah 1 Cara Untuk Mencegah Terjadinya Halitosis...32
Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Perlunya Penderita Halitophobia Dirujuk Ke Psikolog...32
(7)
Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Perlunya Penderita Halitosis Berobat Ke Dokter Umum Atau Dokter
Gigi...33 Tabel 4.12 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Halitosis Dapat
Mempengaruhi Kepercayaan Diri Seseorang...34 Tabel 4.13 Distribusi Sikap Responden Tentang Menggosok Gigi Dengan Cara
Yang Benar Dan Rutin...35 Tabel 4.14 Distribusi Sikap Responden Tentang Menghindari Kebiasaan
Terlambat Makan...36 Tabel 4.15 Distribusi Sikap Responden Tentang Menghindari Merokok...36 Tabel 4.16 Distribusi Sikap Responden Tentang Penggunaan Dental Floss
Setelah Makan...37 Tabel 4.17 Distribusi Sikap Responden Tentang Penggunaan Tongue Scrapper
Untuk Membersihkan Lidah...37 Tabel 4.18 Distribusi Sikap Responden Tentang Meminum Air Putih Minimal 8 Gelas Per Hari...38 Tabel 4.19 Distribusi Sikap Responden Tentang Menghindari Minuman
Beralkohol...39 Tabel 4.20 Distribusi Sikap Responden Tentang Penggunaan Obat Kumur Mulut
Minimal 1 Kali Sehari...39 Tabel 4.21 Distribusi Sikap Responden Tentang Berobat Ke Dokter Umum Atau Dokter Gigi Jika Ada Kelainan Pada Rongga Mulut...40 Tabel 4.22 Distribusi Sikap Responden Tentang Menghindari Makan Makanan
Yang Berbau Khas seperti Bawang Putih...41 Tabel 4.23 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menggosok Gigi Secara Rutin
Minimal 2 Kali Sehari...41 Tabel 4.24 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menghindari Kebiasaan
Terlambat Makan...42 Tabel 4.25 Distribusi Perilaku Responden Tentang Meminum Air Putih Minimal
(8)
Tabel 4.26 Distribusi Perilaku Responden Tentang Berobat Ke Dokter Umum
Atau Dokter Gigi Jika Ada Kelainan Pada Rongga Mulut...43
Tabel 4.27 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menghindari Makan Makanan Berbau Khas Seperti Bawang Putih...44
Tabel 4.28 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menggunakan Obat Kumur Mulut Minimal 1 Kali Sehari...45
Tabel 4.29 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menggunakan Tongue Scrapper Untuk Membersihkan Lidah...45
Tabel 4.30 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menggunakan Dental Floss Setelah Makan...46
Tabel 4.31 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menghindari Konsumsi Rokok...47
Tabel 4.32 Distribusi Perilaku Responden Tentang Menghindari Konsumsi Minuman Beralkohol...47
Tabel 4.33 Distribusi Pengetahuan Responden secara Keseluruhan...48
Tabel 4.34 Distribusi Sikap Responden Secara Keseluruhan...49
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Rongga Mulut...9 Gambar 2.2 Anatomi Lidah...10
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER...54
LAMPIRAN 2 INFORMED CONSENT...57
LAMPIRAN 3 SURAT KEPUTUSAN KOMISI ETIK PENELITIAN...58
(11)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya sebatas memiliki gigi yang rapi dan bersih saja, tetapi juga terbebas dari seluruh penyakit serta masalah-masalah kesehatan pada rongga mulut termasuk masalah halitosis. Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai jenis makanan, meningkatkan kualitas hidup, kepercayaan diri, dan memiliki kehidupan sosial yang lebih baik. Adanya halitosis memberikan dampak negatif terhadap semua hal tersebut, bahkan dapat memicu timbulnya stres (Pintauli, 2008).
Halitosis dapat menimbulkan kerugian pada penderita dan orang lain. Halitosis merupakan suatu masalah yang telah menarik perhatian banyak kalangan, baik kalangan profesi kesehatan khususnya kesehatan gigi maupun kalangan masyarakat pada saat ini. Kejadian ini dapat dilihat dari banyaknya artikel mengenai halitosis di media elektronik. Halitosis bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu gejala penyakit (Djaya, 2000).
Halitosis disebut juga dengan fetor ex ore, fetor oris, atau oral malodor yang merupakan istilah umum untuk menunjukkan bau mulut atau bau nafas yang tidak sedap, penyebabnya dapat berasal dari rongga mulut atau bukan berasal dari rongga mulut. Beberapa penelitian menujukkan bahwa penyebab halitosis paling banyak berasal dari rongga mulut, yaitu sekitar 80-90%. Halitosis yang berasal bukan dari rongga mulut terjadi sekitar 10-20% (Almas et al., 2003).
Penyebab dari dalam rongga mulut biasanya karena perawatan kebersihan mulut yang buruk, karies gigi, infeksi rongga mulut, mulut kering, mengonsumsi rokok, sisa makanan dalam mulut (Cortelli et al., 2008). Faktor-faktor dari luar rongga mulut yang menjadi penyebab halitosis, antara lain infeksi saluran
(12)
2
pernapasan, infeksi gastrointestinal, karsinoma, dan diabetes (van den Boek et al., 2008).
Pada beberapa penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bertambahnya umur seseorang dengan keparahan halitosis (Hughes & McNab, 2008). Antara perempuan dan laki-laki memiliki peluang yang sama untuk menderita bau mulut (Sanz, 2001).
Prevalensi penderita halitosis di setiap negara berbeda beda. Halitosis sering terjadi di masyarakat dan lebih dari 50% memiliki keluhan halitosis. Studi di Swedia menyatakan dari 840 pria, hanya 2% yang mengalami halitosis. Menurut studi di Cina yang mengalami halitosis sebanyak 27,5% dari 2500 orang (Hughes & McNab,2008).
Penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa prevalensi penderita halitosis cukup tinggi yaitu mencapai 50% dari jumlah populasi di Amerika (Cortelli et al., 2008). Menurut American Dental Association (2003), bau mulut merupakan masalah utama setelah karies gigi dan penyakit periodontal yang dikeluhkan oleh masyarakat di Amerika.
Data tentang prevalensi halitosis patologis di Inggris tidak ada yang dapat diandalkan, tetapi dianggap sebagai masalah umum pada semua kelompok usia (Porter & Scully, 2006). Studi Non-Inggris telah memperkirakan prevalensi halitosis menjadi sekitar 2-30% dari populasi (Van den Broek et al, 2007; Hughes & McNab, 2008). Data yang mendukung mengenai prevalensi halitosis di Indonesia tidak ada. Halitosis mungkin kurang dilaporkan, karena orang-orang sering tidak menyadari bau mulut mereka sendiri (Rosenberg, 1997). Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha (FKU UKM) angkatan 2011 terhadap halitosis.
(13)
3
1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 terhadap halitosis.
Bagaimana sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 terhadap halitosis.
Bagaimana perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 terhadap halitosis.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menilai gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 terhadap halitosis.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat secara akademis dari penelitian ini adalah:
Meningkatkan wawasan dan informasi masyarakat terhadap halitosis Dapat digunakan sebagai referensi untuk pembuatan penelitian
selanjutnya.
Manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah:
Menambah pengetahuan dalam upaya pencegahan maupun pengobatan terhadap halitosis, khususnya pada mahasiswa.
Sebagai informasi dalam upaya pencegahan dari masalah kesehatan yang berhubungan dengan halitosis.
(14)
4
1.5Landasan Teori
Halitosis adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk menerangkan adanya bau atau odor yang tidak disukai sewaktu terhembus udara, tanpa melihat apakah substansi odor berasal dari oral ataupun berasal dari non-oral (Djaya, 2000). Prevalensi penderita halitosis di setiap negara berbeda beda. Halitosis sering terjadi di masyarakat dan lebih dari 50% memiliki keluhan halitosis (Hughes & McNab, 2008).
Halitosis menjadi masalah untuk semua jenis usia baik pria maupun wanita. Halitosis menyebabkan masalah sosial dan psikologis bagi seseorang dan berefek pada hubungan seseorang dengan orang lain (Aylikci & Colak, 2013).
Penyebab halitosis paling banyak berasal dari rongga mulut, yaitu sekitar 80-90%. Halitosis yang berasal bukan dari rongga mulut terjadi sekitar 10-20% (Almas et al., 2003). Penyebab dari dalam rongga mulut biasanya karena perawatan kebersihan mulut yang buruk, karies gigi, infeksi rongga mulut, mulut kering, mengkonsumsi rokok, sisa makanan dalam mulut (Cortelli et al., 2008). Faktor-faktor dari luar rongga mulut yang menjadi penyebab halitosis, antara lain infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, karsinoma, dan diabetes melitus (Van den Boek et al., 2008).
(15)
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan responden terhadap halitosis sebagian besar cukup,
yaitu sebesar 70,68%
2. Sikap responden terhadap halitosis sebagian besar cukup, yaitu sebesar 56,39%
3. Perilaku responden terhadap halitosis sebagian besar cukup, yaitu sebesar 63,16%
5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan terhadap halitosis, penulis akan memberikan saran sebagai berikut :
1. Penelitian tidak hanya dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2011, tetapi dapat juga dilakukan pada semua mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
2. Penelitian dapat dilengkapi dengan pemeriksaan pengukuran organoleptik secara langsung kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha agar hasil perilaku terhadap halitosis dapat dihubungkan dengan hasil pemeriksaaan intraoral.
(16)
51
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, D. S., & Paryana, W. 2009. Anatomi Tubuh Manusia (Edisi 1). Indonesia: Graha Ilmu.
Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Djaya. A Halitosis: Nafas Tak Sedap, 1ed. Jakarta: Dental Lintas Mediatama. 2000. 2-35.
Rosenberg M. Introduction. In: Rosenberg M, Bad Breath Research Perspectives, 2ed, Israel: Ramot. Publishing-Tel Aviv University. 1997: 8-9.
Cortelli J.R, & Barbosa M.D, Westphal MA. Halitosis: A Review of Associated Factors and Therapeutic Approach. Brazilian Oral Research 2008; 22: 44-54.
Hughes, F.J., and McNab, R., 2008, Oral Malodour, Archives of Oral Biology, 53:1-7
Pintauli, S., 2008, Masalah Halitosis dan Penatalaksanaannya, Dentika Dental Journal, 13(1): 74-79.
Porter, S.R., and Scully, C., 2006, Oral Malodour (Halitosis), Biomoleculer Medicine Journal, 333: 632-635
Sanz, M., Roldan, S., and Herrera, D., 2001, Fundamentals of Breath Malodour, Journal Contemp Dental Practice, (2)4: 1-17
Scully, C., and Greenman, J., 2008, Halitosis (Breath Odor), Journal Compilation, 48: 66-75
(17)
52
Van den Broek., Feenstra, L., and de Baat, C., 2007, A Review of the Current Literature on Management of Halitosis, Journal of Oral Disease, 14: 30-39
Almas, K., Al-Hawish, A., and Al-Khamis, W., 2003, Oral Hygiene Practices, Smoking Habits, and Self-Perceived Oral Malodor Among Dental Students, Journal Contemp Dental Practice, 4(4): 077-90
American Dental Assosiation, 2003, Council on Scientific Affairs: Oral Malodor, Journal of the American Dental Association, 134:209-14
Smyth, E., Caamano, F., and Fernandez-Riveiro., 2007, Oral Health Knowledge, Attitudes and Practice in 12Years-Old Schoolchildren. Medicine of Oral Pathologic, 12(8): 614-620
Bollen CM and Beikler T. Halitosis: The Multidisciplinary The Prevalence of Self Reported Halitosis and Oral Hygiene Practices Among Libyan Students and Office Workers Approach. International Journal Oral Science. 2012; 4:55-63.
Eldarrat A, Alkhabuli J, Malik A.. Libyan Journal Medicine 2008;3(4):20-8.
Adewole, R. A., Eweka, O. M., & Agbelusi, G. A. (2014). A Review of Knowledge, Diagnosis and treatment of Halitosis Among Nigerian Dentists. Oral Biology and Dentistry, 2-6.
Ashar, H. B., Sahar, S., Sha, A., Hasheef, N., Shaikh, R. B., Sharbatti, S. A., et al. (2013). Halitosis Among Higher Secondary School Students. Sudanese Journal of Public Health, 99-103.
Aylikci, B. U., & Colak, H. (2013). Halitosis: From Diagnosis to Management. Journal of Natural Science, Biology, and Medicine, IV (1):14-23.
(18)
53
Hasan, G. A. (2014). Oral Hygiene Practices and Self-Perceived Halitosis Among Dental Students. Journal of Baghdad College Dentistry, 26:58-62.
Kumar, S., Busaly, I. A., Tadakamadla, J., & Tobaigy, F. (2012). Attitudes of Dental and Pharmacy Students to Oral Health Behaviour At Jazan University, Kingdom of Saudi Arabia. The Journal of the School of Dental Sciences Universiti Sains Malaysia, 7: 9-13.
Lawande, S. A., & Lawande, G. S. (2013). Tongue Hygiene and Its Significance in the Control of Halitosis. Journal of Orofacial Research, 256-262.
Patil, S. H., Kulloli, A., & Kella, M. (2012). Unmasking Oral Malodor. People’s Journal of Scientific Research, 5: 61-67.
Wyne, A. H., Chohan, A. N., Al-Abdulsalam, Z., Al-Qedrah, A., & Al-Qahtani, S. (2005). Oral Health Knowledge and Sources of Information Among Male Secondary School Children In Riyadh. Saudi Dental Journal; 17 (3): 140-145.
Drake, R. Gray's Anatomy for Students. 2nd ed. Elsevier; 2010.
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 5th ed. Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier; 2011.
Azodo.A.C & Umoh.A.O (2013). Self-Perceived Oral Malodour Among Periodontal Patients. International Journal of Medicine and Biomedical Research, 125-132.
(1)
3 1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 terhadap halitosis.
Bagaimana sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 terhadap halitosis.
Bagaimana perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 terhadap halitosis.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menilai gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha angkatan 2011 terhadap halitosis.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat secara akademis dari penelitian ini adalah:
Meningkatkan wawasan dan informasi masyarakat terhadap halitosis Dapat digunakan sebagai referensi untuk pembuatan penelitian
selanjutnya.
Manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah:
Menambah pengetahuan dalam upaya pencegahan maupun pengobatan terhadap halitosis, khususnya pada mahasiswa.
Sebagai informasi dalam upaya pencegahan dari masalah kesehatan yang berhubungan dengan halitosis.
(2)
4 1.5Landasan Teori
Halitosis adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk menerangkan adanya bau atau odor yang tidak disukai sewaktu terhembus udara, tanpa melihat apakah substansi odor berasal dari oral ataupun berasal dari non-oral (Djaya, 2000). Prevalensi penderita halitosis di setiap negara berbeda beda. Halitosis sering terjadi di masyarakat dan lebih dari 50% memiliki keluhan halitosis (Hughes & McNab, 2008).
Halitosis menjadi masalah untuk semua jenis usia baik pria maupun wanita. Halitosis menyebabkan masalah sosial dan psikologis bagi seseorang dan berefek pada hubungan seseorang dengan orang lain (Aylikci & Colak, 2013).
Penyebab halitosis paling banyak berasal dari rongga mulut, yaitu sekitar 80-90%. Halitosis yang berasal bukan dari rongga mulut terjadi sekitar 10-20% (Almas et al., 2003). Penyebab dari dalam rongga mulut biasanya karena perawatan kebersihan mulut yang buruk, karies gigi, infeksi rongga mulut, mulut kering, mengkonsumsi rokok, sisa makanan dalam mulut (Cortelli et al., 2008). Faktor-faktor dari luar rongga mulut yang menjadi penyebab halitosis, antara lain infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, karsinoma, dan diabetes melitus (Van den Boek et al., 2008).
(3)
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan responden terhadap halitosis sebagian besar cukup,
yaitu sebesar 70,68%
2. Sikap responden terhadap halitosis sebagian besar cukup, yaitu sebesar 56,39%
3. Perilaku responden terhadap halitosis sebagian besar cukup, yaitu sebesar 63,16%
5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan terhadap halitosis, penulis akan memberikan saran sebagai berikut :
1. Penelitian tidak hanya dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2011, tetapi dapat juga dilakukan pada semua mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
2. Penelitian dapat dilengkapi dengan pemeriksaan pengukuran organoleptik secara langsung kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha agar hasil perilaku terhadap halitosis dapat dihubungkan dengan hasil pemeriksaaan intraoral.
(4)
51
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, D. S., & Paryana, W. 2009. Anatomi Tubuh Manusia (Edisi 1). Indonesia: Graha Ilmu.
Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Djaya. A Halitosis: Nafas Tak Sedap, 1ed. Jakarta: Dental Lintas Mediatama. 2000. 2-35.
Rosenberg M. Introduction. In: Rosenberg M, Bad Breath Research Perspectives, 2ed, Israel: Ramot. Publishing-Tel Aviv University. 1997: 8-9.
Cortelli J.R, & Barbosa M.D, Westphal MA. Halitosis: A Review of Associated Factors and Therapeutic Approach. Brazilian Oral Research 2008; 22: 44-54.
Hughes, F.J., and McNab, R., 2008, Oral Malodour, Archives of Oral Biology, 53:1-7
Pintauli, S., 2008, Masalah Halitosis dan Penatalaksanaannya, Dentika Dental Journal, 13(1): 74-79.
Porter, S.R., and Scully, C., 2006, Oral Malodour (Halitosis), Biomoleculer Medicine Journal, 333: 632-635
Sanz, M., Roldan, S., and Herrera, D., 2001, Fundamentals of Breath Malodour, Journal Contemp Dental Practice, (2)4: 1-17
Scully, C., and Greenman, J., 2008, Halitosis (Breath Odor), Journal Compilation, 48: 66-75
(5)
52
Van den Broek., Feenstra, L., and de Baat, C., 2007, A Review of the Current Literature on Management of Halitosis, Journal of Oral Disease, 14: 30-39
Almas, K., Al-Hawish, A., and Al-Khamis, W., 2003, Oral Hygiene Practices, Smoking Habits, and Self-Perceived Oral Malodor Among Dental Students, Journal Contemp Dental Practice, 4(4): 077-90
American Dental Assosiation, 2003, Council on Scientific Affairs: Oral Malodor, Journal of the American Dental Association, 134:209-14
Smyth, E., Caamano, F., and Fernandez-Riveiro., 2007, Oral Health Knowledge, Attitudes and Practice in 12Years-Old Schoolchildren. Medicine of Oral Pathologic, 12(8): 614-620
Bollen CM and Beikler T. Halitosis: The Multidisciplinary The Prevalence of Self Reported Halitosis and Oral Hygiene Practices Among Libyan Students and Office Workers Approach. International Journal Oral Science. 2012; 4:55-63.
Eldarrat A, Alkhabuli J, Malik A.. Libyan Journal Medicine 2008;3(4):20-8.
Adewole, R. A., Eweka, O. M., & Agbelusi, G. A. (2014). A Review of Knowledge, Diagnosis and treatment of Halitosis Among Nigerian Dentists. Oral Biology and Dentistry, 2-6.
Ashar, H. B., Sahar, S., Sha, A., Hasheef, N., Shaikh, R. B., Sharbatti, S. A., et al. (2013). Halitosis Among Higher Secondary School Students. Sudanese Journal of Public Health, 99-103.
Aylikci, B. U., & Colak, H. (2013). Halitosis: From Diagnosis to Management. Journal of Natural Science, Biology, and Medicine, IV (1):14-23.
(6)
53
Hasan, G. A. (2014). Oral Hygiene Practices and Self-Perceived Halitosis Among Dental Students. Journal of Baghdad College Dentistry, 26:58-62.
Kumar, S., Busaly, I. A., Tadakamadla, J., & Tobaigy, F. (2012). Attitudes of Dental and Pharmacy Students to Oral Health Behaviour At Jazan University, Kingdom of Saudi Arabia. The Journal of the School of Dental Sciences Universiti Sains Malaysia, 7: 9-13.
Lawande, S. A., & Lawande, G. S. (2013). Tongue Hygiene and Its Significance in the Control of Halitosis. Journal of Orofacial Research, 256-262.
Patil, S. H., Kulloli, A., & Kella, M. (2012). Unmasking Oral Malodor. People’s Journal of Scientific Research, 5: 61-67.
Wyne, A. H., Chohan, A. N., Al-Abdulsalam, Z., Al-Qedrah, A., & Al-Qahtani, S. (2005). Oral Health Knowledge and Sources of Information Among Male Secondary School Children In Riyadh. Saudi Dental Journal; 17 (3): 140-145.
Drake, R. Gray's Anatomy for Students. 2nd ed. Elsevier; 2010.
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 5th ed. Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier; 2011.
Azodo.A.C & Umoh.A.O (2013). Self-Perceived Oral Malodour Among Periodontal Patients. International Journal of Medicine and Biomedical Research, 125-132.