Analisis Penerapan Perencanaan Pajak Melalui Revaluasi Aset di PT "X" terhadap Aset PT "X" (dengan Nilai Perolehan >Rp. 50.000.000,-) dalam Meningkatkan Penghematan Pembayaran PPh Badan PT "X".

(1)

xiv

ABSTRACT

This study, entitled ''Analysis on Tax Planning Application Through Asset Revaluation of Assets of PT. X (with the Acquisition Value>Rp.50.000.000,-) In Order to Increase the Income Tax Savings of PT. X". Data is acquired from PT. X, a firm engaged in industry of by-order machinery production. Method used in this study is quantitative descriptive analysis. Samples, the list of assets and income statements of PT. X (especially the assets list with acquisition value above Rp50.000.000,-), are acquired through non-probability sampling. The purpose of this study is to analyze the income tax savings if tax planning is applied in PT. X through asset revaluation. The result show that PT. X is able to save Rp21.936.546,- of income tax if the tax planning is applied. Further research is expected to include more comprehensive assets and to involve all of the firm’s assets with more available data obtained.


(2)

xiv

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ‘’Analisis Penerapan Perencanaan Pajak Melalui Revaluasi Aset Di PT X Terhadap aset PT X (Dengan nilai perolehan >Rp.50.000.000,-) dalam meningkatkan Penghematan Pembayaran PPh Badan PT X’’. Penelitian ini mengambil data dari PT X yang bergerak di bidang industri produksi mesin berdasarkan pesanan.Metode Penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.Metode pemilihan sampel non-probability sampling . Sampel penelitian ini adalah daftar aset PT X,laporan keuangan PT X,terutama daftar aset yang nilai perolehannya>Rp.50.000.000,-. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penghematan pembayaran pajak penghasilan badan jika PT X menerapkan perencanaan pajak melalui revaluasi aset.Berdasarkan penelian yang peneliti telah lakukan menunjukan hasil bahwa terjadi penghematan pajak penghasilan PT X sebesar Rp. 21.936.546. Jika PT X menerapkan perencanaan pajak melalui revaluasi aset.Diharapkan bagi penelitian selanjutnya sampel diteliti bisa lebih menyeluruh dan mencakup semua aset perusahaan yang diteliti dan menggunakan perusahaan yang data pencatatannya lebih lengkap.


(3)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRACT vii

ABSTRAK viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 5


(4)

xiv

1.4 Manfaat Penelitian 6

1.5 Metodologi Penelitian 7

1.6 Keterbatasan Penelitian 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS 9

2.1 Pengertian Pajak 9

2.2 Pengertian Pajak Menurut Ahli-Ahli 9

2.3 Pengertian Perencanaan Pajak 17

2.4 Pengertian Penyusutan 29

2.5 Pengertian Revaluasi Aset 45

2.6Pengertian Pajak Penghasilan 54

2.7 Pengertian Pajak Penghasilan Final 58

2.8 Rerangka Pemikiran 65

2.9 Penelitian Terdahulu 66


(5)

xiv

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 69

3.1 Objek Penelitian 69

3.2 Metodologi Penelitian 73

3.2.1 Populasi Penelitiian 73

3.2.2 Sampel Penelitian 73

3.2.3 Tempat dan Waktu Penelitian 73

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 74

3.2.5Metode Analisis Data 75

3.2.6 Jenis Data 75

3.2.7 Teknik Analisis Data 75

3.2.8 Definisi Operasional Variabel 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 78

4.1 Penerapan Perencanaan Pajak Yang Diterapkan Di PT X Melalui Revaluasi Aset Terhadap Aset PT X Yang Nilai


(6)

xiv

4.2 Penghematan Pajak PPh Badan PT X Setelah Menerapkan Revaluasi Aset Terhadap Aset PT X

Yang Nilai Perolehannya >Rp.50.000.000,- 84

BAB V PENUTUP 92

5.1 Kesimpulan 92

5.2 Saran 96

DAFTAR PUSTAKA 98

LAMPIRAN 100


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Kelompok Bukan Bangunan……….... 44

Tabel II.2 Kelompok Bangunan……… 45

Tabel II.3 Besar Angsuran……… 53

Tabel II.4 Tabel Tarif PPh Final... 61

Tabel II.4 Penelitian Terdahulu……… 66

Tabel III.1 Definisi Operasional Variabel………. 76

Tabel IV.1 Daftar Aset……….. 80

Tabel IV.2 Tabel Peritungan Penghasilan Neto Fiskal……….. 84

Tabel IV.3 Tabel Perhitungan PPh Badan ... 88


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Contoh Produk Barang PT.X

100

Foto Alat-alat Ukur PT.X

102

Foto Bangunan Baru Pabrik PT.X

103


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang salah satu pendapatan terbesarnya berasal dari sektor perpajakan, pajak yang merupakan hasil pungutan dari rakyat menjadikan Indonesia bisa seperti saat ini. Karena ternyata pajak memiliki kontribusi yang sangat besar bagi pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan yang adil merata dan berkesinambungan. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan menjadi pengurang dalam laporan laba rugi. Bagi badan usaha pajak yang di kenakan terhadap penghasilan yang di terima atau diperoleh dapat dianggap sebagai beban atau biaya (expense) dalam menjalankan usaha atau melakukan kegiatan maupun distribusi laba kepada pemerintah. Sehingga pajak akan menurunkan jumlah laba yang akan diterima oleh badan tersebut.Pajak sebagai beban akan membuat badan berusaha untuk menekannya. Cara yang dipakai untuk menekan beban pajak adalah dengan menggunakan perencanaan pajak.

(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2083/1656)

Pajak merupakan pungutan berdasarkan undang-undang oleh pemerintah. Secara administratif pungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak langsung dikenakan atas masuknya sumber daya yaitu penghasilan, sedangkan pajak tidak langsung dikeluarkan terhadap keluarnya


(10)

2 BAB 1 Pendahuluan

Sumber daya seperti untuk konsumsi atau barang dan jasa.

(http://allinpajak.wordpress.com/2012/11/08/tax-planning-perencanaan-pajak/)

Pajak dikenakan terhadap objek pajak yang dapat berupa keadaan, perbuatan maupun peristiwa. Basis perhitungan pajak adalah objek pajak, maka dalam rangka optimalisasi alokasi sumber dana, maka manajemen akan merencanakan pajak yang tidak lebih karena dapat mengurangi optimalisasi sumber daya dan tidak kurang supaya tidak membayar sanksi administrasi yang merupakan pemborosan dana. Untuk itu objek pajak harus dilaporkan secara benar dan lengkap. Pelaporan objek pajak yang benar dan lengkap harus bebas dari rekayasa negatif.

(http://tanyapajak1.wordpress.com/2012/10/31/tax-planning-perencanaan-pajak/)

Perencanaan Pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation) dan pengendalian pajak (tax control). Pada tahap perencanaan pajak ini, dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan. Tujuannya adalah agar dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya, penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminimimalisasi kewajiban pajak. (suwandi 2001)


(11)

3 BAB 1 Pendahuluan

Jadi perencanaan pajak tidak berarti penyelundupan pajak. Pada dasarnya usaha penghematan pajak berdasarkan the least and latest rule yaitu Wajib Pajak selalu berusaha menekan pajak sekecil mungkin dan menunda pembayaran selambat mungkin sebatas masih diperkenankan peraturan perpajakan. Perencanaan pajak adalah suatu langkah yang tepat untuk perusahaan, dalam melakukan penghematan pajak atau tax saving sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.Salah satu metode yang termasuk ke dalam perencanaan pajak adalah revaluasi aset atau penilaian kembali aktiva tetap.

(suwandi 2011)

(http://konsultanpajak-aaa.com/pajak-%20perencanaan.htm)

Penilaian kembali aset tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aset tetap tersebut yang berlaku pada saat penilaian kembali yang ditetapkan oleh perusahaan jasa atau ahli penilai yang diakui atau memperoleh izin pemerintah. .(mardiasmo 2011)

( http://www.kjpp-akr.co.id/home.php/revaluasi-aset-tetap-penilaian-kembali-aset-tetap.aspx)

Dalam PSAK No. 16 tentang Aset Tetap disebutkan bahwa Standar Akuntansi Keuangan menganut prinsip penilaian aktiva berdasarkan harga perolehan (historical price) atau harga pertukaran (exchange price). Namun dalam praktek komersial hal ini mungkin dilakukan dengan berdasarkan pada ketentuan pemerintah, yaitu peraturan perpajakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.


(12)

4 BAB 1 Pendahuluan

(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2083/1656) Revaluasi atau penyajian kembali (restatement) aset dan kewajiban

menimbulkan kenaikan atau penurunan ekuitas. Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan beban menurut pemeliharaan modal tertentu, kenaikan dan penurunan ini tidak dimasukkan kedalam laporan laba rugi. Sebagai alternatif pos ini dimasukkan ke dalam ekuitas sebagi penyesuaian pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi. .(waluyo,2010)

(http://ajadonline.blogspot.com/2011/10/resume-bab-3-penilaian-kembali.html )

Melalukan revaluasi aset tetap perlu melalui prosedur dan aturan-aturan yang diatur dalam pasal 5 PMK 79/PMK.03/2008 tentang penilaian kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan. Berdasarkan SAK Umum, revaluasi merupakan pilihan dan tidak perlu seizin regulator. Berdasarkan peraturan perpajakan, PMK No.79/PMK.03/2008, revaluasi tidak dapat dilakukan setiap saat. Sedangkan berdasarkan SAK ETAP revaluasi harus seizin regulator. (http://id.scribd.com/doc/238286269/Revaluasi-Aset-Tetap-Dalam-Perhitungan)

Adapun dampak lain daripada revaluasi aset terhadap pajak penghasilan yakni adanya kenaikan nilai aktiva tetap menyebabkan beban penyusutan aktiva tetap yang dibebankan pada harga pokok produksi atau dibebankan pada laba rugi naik,selain itu revaluasi aset juga membantu pemerintah menambah penerimaan negara yang bersumber dari pajak penghasilan badan,selisih dari revaluasi aset juga menyebabkan struktur modal meningkat,artinya bahwa DER semakin membaik yang dilihat dari perbandingan antara pinjaman dan modal sendiri.Semakin membaiknya DER


(13)

5 BAB 1 Pendahuluan

menjadikan perusahaan dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga atau emisi saham.

(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2083/1656)

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Penerapan Perencanaan Pajak Melalui Revaluasi Aset Di PT X Terhadap aset PT X (Dengan nilai perolehan >Rp.50.000.000,-) dalam

Meningkatkan Penghematan Pembayaran PPh Badan PT X”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Berikut beberapa rumusan masalah yang muncul :

1. Bagaimana penerapan perencanaan pajak yang diterapkan PT X melalui revaluasi aset terhadap aset PT X yang nilai perolehannya

>Rp.50.000.000,- ?

2. Bagaimana penghematan pajak PPh badan PT X setelah

menerapkan revaluasi aset terhadap aset PT X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000,- ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang disusun di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis penerapan perencanaan pajak melalui revaluasi aset terhadap aset PT X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000,- di PT X.


(14)

6 BAB 1 Pendahuluan

2. Untuk mengetahui penghematan pajak PPh badan di PT X setelah menerapkan revaluasi aset terhadap aset PT X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000,-.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan untuk melakukan pertimbangan dalam membuat kebijakan untuk melakukan revaluasi aset dengan melihat keuntungan dan kerugian serta kesesuaiannya dengan perusahaan. 2. Bagi Pembaca

Memberikan tambahan wawasan atau ilmu mengenai pengertian revaluasi aset, kegunaan revaluasi aset tetap, keuntungan dan kerugian revaluasi aset tetap, alasan perusahaan melakukan revaluasi aset tetap, serta prosedur dan aturan yang mengaturnya.

3. Bagi Penulis

Penulis menjadi lebih paham mengenai pengertian revaluasi aset tetap,kegunaannya bagi perusahaan,prosedur pelaksanaan dari revaluasi aset tetap,serta aturan yang menaunginya. Selain itu penelitian ini bisa dijadikan bahan kajian untuk membuat penelitian yang lebih mendalam atau mengkaitkannya dengan variabel lain dengan tema revaluasi aset tetap di kemudian hari.

4. Bagi Universitas Kristen Maranatha

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan pustaka dan juga dapat dipakai sebagai referensi bagi mahasiswa lain dalam membuat kajian atau bahan karya tulis.


(15)

7 BAB 1 Pendahuluan

5. Bagi Investor

Laporan keuangan yang disajikan perusahaan akan menjadi lebih mudah dibaca dan dipahami dikarenakan nilai aset tetap yang disajikan lebih wajar dan relevan.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini,penulis mengambil objek penelitian yakni PT. X di daerah Bandung yang bergerak di bidang teknik mesin. Peneliti hendak melakukan penelitian di PT X berkaitan dengan perencanaan pajak atas revaluasi aset akan memberikan nilai aktiva yang relevan dengan nilai pasarnya,sehingga hal ini dapat mempengaruhi potensi pajak yang akan timbul bagi PT X.

Tipe data yang digunakan penulis adalah data primer dan sekunder .Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dri sumber asli.Data primer yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pihak intern PT X. Sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan,daftar aset ,daftar penyusutan aset ,laporan perpajakan PT X.

Jenis penelitian yang dipilih penulis yaitu penelitian deskriptif yakni merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi.Metode yang dilakukan peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah wawancara dan tinjauan pustaka. Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Metode tinjauan pusataka adalah langkah yang meliputi identifikasi,


(16)

8 BAB 1 Pendahuluan

lokasi,dan analisis dari dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara sistematis.

1.6 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh peneliti selanjutnya,berikut ini adalah keterbatasan dalam penelitian ini:

1. Aset yang dijadikan sampel oleh peneliti hanya aset yang nilainya >Rp.50.000.000,-, dikarenakan aset yang dimiliki perusahaan cukup banyak,dan metode perhitungan yang digunakan peneliti secara manual. 2. Keterbatasan waktu penelitian yang ada,sehingga lingkup sampel yang bisa

diteliti perlu spesifikasi dengan nilai perolehan aset >Rp.50.000.000. 3. Data pencatatan yang dimiliki oleh PT X secara lengkap tidak sejak

perusahaan berdiri,di awal-awal tahun pendirian PT X, sehingga laporan keuangan dan catatan perusahaan yang dapat diperoleh tidak begitu lengkap. 4. Dikarenakan waktu pengolahan data yang tersedia sangat sempit ,peneliti

hanya melakukan pengolahan data secara manual,sehingga sampel yang dapat diolah tidaklah semua aset perusahaan,hanya aset perusahaan yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000,-


(17)

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, maka dapat peneliti simpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian penerapan perencanaan pajak melalui revaluasi aset terhadap aset PT X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000,peneliti memperoleh data sebagai berikut:

a. Peneliti mendapatkan data bahwa total unit aset PT X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000 adalah 37 buah aset termasuk di dalamnya 15 buah kendaraan,1 buah bangunan,1 buah instalasi listrik,13 buah mesin,5 buah peralatan dan 2 buah inventaris,yang merupakan hasil tahap pemisahan dari 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000.

b. Sesuai peraturan perpajakan yang berlaku berkaitan dengan prosedur penerapan revaluasi aset, peneliti mendapatkan nilai total selisih revaluasi sebesar Rp.464.954.692,20,Yang merupakan data atas hasil perhitungan dengan membandingkan harga pasar aset PT X yang


(18)

93 BAB V Kesimpulan dan Saran

c. nilai perolehannya >Rp.50.000.000 dengan nilai perolehan aset PT X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000.

d. Sebelum penerapan revaluasi aset atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ),peneliti mendapatkan data total nilai penyusutan atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) adalah sebesar Rp.2.897.033.319,71 ,Kemudian setelah dilakukan penerapan revaluasi aset atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan, 2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ),berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan,peneliti mendapatkan total nilai penyusutan atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) adalah sebesar Rp.2.943.931.780.

2. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan untuk menghitung dan mendapatkan hasil berupa nilai Penghematan Pajak PPh Badan PT X Setelah Menerapkan Revaluasi Aset Terhadap Aset PT X Yang Nilai

Perolehannya >Rp.50.000.000 ,peneliti mendapatkan simpulan data sebagai berikut:

a. Perhitungan PPh badan terutang sebelum proses penerapan revaluasi aset terhadap aset PT.X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000, dimulai dari data laporan keuangan PT.X yaitu laba bersih sebelum pajak yang memiliki nilai sebesar Rp.1.841.526.754,12 ,kemudian


(19)

94 BAB V Kesimpulan dan Saran

dikurangi dengan jasa giro kemudian ditambah dengan PPh 23-jasa giro dan dikurangi dengan penghasilan yang dikenakan PPh final dikurangkan juga dengan selisih revaluasi aset kemudian Setelah dilakukan perhitungan tersebut kemudian dijumlahkan kembali dengan total perhitungan koreksi fiskal positif sebesar Rp.6.203.511.011 dan dikurangkan dengan koreksi fiskal negatif sebesar Rp.320.409.362. Dari perhitungan ini didapatkan nilai penghasilan neto fiskal sebesar Rp.7.317.319.278 dalam kondisi sebelelum penerapan perencanaan pajak melalui revaluasi aset terhadap aset PT.X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000. dan sebesar Rp.7.270.823.809 sebagai nilai Penghasilan neto fiskal setelah penerapan revaluasi aset.

b. Setelah peneliti memperoleh data total nilai penyusutan atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) baik sebelum dan sesudah proses penerapan revaluasi aset serta data nilai penghasilan neto fiskal PT.X ,Tahap selanjutnya yang peneliti lakukan adalah melakukan perolehan untuk mendapatkan nilai PKP setelah melakukan pengurangan nilai penghasilan neto fiskal senilai Rp. 7.317.319.278 dengan nilai penyusutan sebelum proses penerapan revaluasi aset yaitu sebesar Rp.2.943.931.780 diperoleh nilai PKP sebesar Rp.4.420.285.958 , dan untuk kondisi setelah proses penerapan revaluasi aset dilakukan sistem yang sama pengurangan laba neto fiskal sebesar Rp.7.270.823.809 dengan nilai penyusutan


(20)

95 BAB V Kesimpulan dan Saran

setelah setelah proses penerapan revaluasi aset terhadap aset PT.X dengan nilai Rp.2.943.931.780,sehingga setelah proses penerapan revaluasi aset didapatkan nilai PKP sebesar Rp.4.326.892.029.

c. Tahap selanjutnya dari proses perhitungan guna mendapatkan nilai penghematan pembayaran PPh badan PT X setelah proses penerapan revaluasi aset atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) dihitunglah PPh final yang muncul akibat proses penerapan revaluasi aset PT X didapat dari hasil perhitungan perkalian tarif PPh final atas keuntungan revaluasi aset yaitu sebesar 10% dengan total nilai selisih revaluasi aset sebesar Rp.464.954.692,20,- , sehingga didapatkan hasil niali PPh final sebesar Rp.46.495.469,22,- d. Dari nilai PKP yang telah peneliti dapatkan dari proses perhitungan,

digunakanlah tarif pembayaran PPh badan 25% ,sesuai dengan aturan ketentuan perpajakan jika peredaran bruto perusahaan

> Rp.4.800.000.000 - Rp.40.000.000.000 diberikan fasilitas 50%. Sehingga diperoleh nilai PPh badan terutang sebesar Rp. 1.038.245.308 sebelum proses penerapan revaluasi aset atas atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) , dan nilai sebesar Rp. 1.016.308.762 setelah proses penerapan revaluasi aset atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ).


(21)

96 BAB V Kesimpulan dan Saran

Maka dapat disimpulkan bahwa memang terbukti terjadi penghematan pembayaran PPh badan terutang sebesar Rp. 21.936.546.

e. Dari hasil perhitungan penjualan yang dikenakan PPh pasal 4 ayat( 2) final ditotalkan dengan PPh badan terutang maka diperolehlah jumlah beban pajak PT.X sebesar 1.147.168.348 sebelum penerapan revaluasi aset PT.X yang nilai perolehannya > Rp.50.000.000 dan senilai Rp.1.125.231.802 setelah penerapan revaluasi.

f. Setelah proses perhitungan dan penelitian selesai dilakukan maka dapat disimpulan bahwa penelitian ini sekaligus menjawab hipotesios

penelitian yaitu ‘’ penghematan pajak penghasilan badan terjadi

setelah dilakukan penerapan perencanaan pajak melalui revaluasi aset di PT.X sekaligus menyatakan bahwa hasil penelitian ini sesuai atau sama dengan hasil penelitian terdahulu yang menjadi referensi peneliti

dengan judul ‘’Analisis Perencanaan Pajak melalui Revaluasi Aktiva Tetap pada PT. Angkasa Pura I (persero) Bandara Sam Ratulangi ‘’ yang ditulis oleh Yolanda C. Katuuk.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas,ada beberapa saran yang diberikan oleh peneliti untuk:

1. Perusahaan

 Sebaiknya pencatatan perusahaan lebih detail dan terinci dalam hal pendataan nilai aset dari sejak perusahaan berdiri ,sehingga memudahkan


(22)

97 BAB V Kesimpulan dan Saran

proses pendataan ataupun pencarian data baik untuk penelitian ataupun keperluan akuntansi perusahaan.

2. Peneliti selanjutnya

 Aset yang dijadikan sampel bisa lebih banyak yang mencakup keseluruhan aset perusahaan.

 Waktu yang lebih fleksibel bisa jadi pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan lebih baik,dalam hal pengumpulan data yang mungkin akan menjadi lebih rinci,maupun pengolahan yang lebih teliti,sehingga hasil penelitian akan menjadi lebi akurat.

 Perusahaan yang dijadikan sampel sebaiknya yang pencatatan

perusahaannya lengkap dan terinci sejak perusahaan berdiri,supaya data yang diperoleh bisa lebih material dan akurat.

 Pengolahan data untuk penelitian selanjutnya,jika aset yang dijadikan sampel cukup banyak,mungkin bisa menggunakan program untuk mengolahnya.

3. Universitas Kristen Maranatha

 Data hasil penelitian yang peneliti lakukan bisa dijadikan data kepustakaan perpustakaan yang bisa menjadi referensi bagi peneliti ataupun mahasiswa yang membutuhkan referensi seputar tema penelitian yang peneliti lakukan.


(23)

99

DAFTAR PUSTAKA

Anggi,A.B.S.Akuntansi jasa,dagang,menengah dan lanjutan diakses dari http://akuntansidanpendidikan-anggi.blogspot.com/2012/02/penyusutan-aktiva-tetap.html pada 10 desember 2014

Budianto,Triyani.Peraturan mentri keuangan juklak uu no 36 tahun 2008 diakses dari https://triyani.wordpress.com/category/pajak/pph-badan-pajak/ pada tanggal 10 desember 2014

Casavera.2009.Perpajakan.Graha Ilmu.Jakarta.

Diakses dari http://ajadonline.blogspot.com/2011/10/resume-bab-3-penilaian-kembali.html pada 25 november 2014

Diakses dari http://asp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/EVALUASI- PERENCANAAN-PAJAK-MELALUI-REVALUASI-ASET-TETAP-UNTUK-MEMINIMALKAN-BEBAN-PAJAK-PERUSAHAA.pdf pada 25 november 2014

Diakses dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2083/1656 pada 3 desember 2014

Diakses dari http://suluhpajak.com/uploads/newsletter/SPTaxNewsletter_1010-02.pdf pada 1 desember 2014

Indriantoro,Nur.2002.metodologi penelitian bisnis akuntansi dan manajemen. BPFE.Yogyakarta.


(24)

99 Mardiasmo.2009.perpajakan.CV Andi Offset.Jakarta.

Mariyana,D dan Lili Syafitri. Analisis Perencanaan Pajak Melalui Metode Penyusutan Dan Revaluasi Aset Tetap Untuk Meminimalkan Beban Pajak Pt.Gembala Sriwijaya.

Pengertian dan manfaat perencanaan pajak diakses dari

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/27/pengertian-dan-manfaat-perencanaan-pajak-512217.html pada tanggal 1 desember 2014

Resmi,Siti.2012.Perpajakan.Salemba Empat.Jakarta.

Rizky Mahira.Diakses dari http://riskymahira.blogspot.com/2012/11/perencanaan-pajak-tax-planning.html pada 25 november 2014

Suandy ,Erly.2001.Perencanaan Pajak.Salemba Empat.Jakarta.

Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Salemba Empat. Jakarta .

Suandy,Erly.2008.Perencanaan Pajak.Salemba Empat.Jakarta.

Waluyo dan B Ilyar Wirawan.2002.Perpajakan Indonesia.Salemba Empat.Jakarta.


(1)

dikurangi dengan jasa giro kemudian ditambah dengan PPh 23-jasa giro dan dikurangi dengan penghasilan yang dikenakan PPh final dikurangkan juga dengan selisih revaluasi aset kemudian Setelah dilakukan perhitungan tersebut kemudian dijumlahkan kembali dengan total perhitungan koreksi fiskal positif sebesar Rp.6.203.511.011 dan dikurangkan dengan koreksi fiskal negatif sebesar Rp.320.409.362. Dari perhitungan ini didapatkan nilai penghasilan neto fiskal sebesar Rp.7.317.319.278 dalam kondisi sebelelum penerapan perencanaan pajak melalui revaluasi aset terhadap aset PT.X yang nilai perolehannya >Rp.50.000.000. dan sebesar Rp.7.270.823.809 sebagai nilai Penghasilan neto fiskal setelah penerapan revaluasi aset.

b. Setelah peneliti memperoleh data total nilai penyusutan atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) baik sebelum dan sesudah proses penerapan revaluasi aset serta data nilai penghasilan neto fiskal PT.X ,Tahap selanjutnya yang peneliti lakukan adalah melakukan perolehan untuk mendapatkan nilai PKP setelah melakukan pengurangan nilai penghasilan neto fiskal senilai Rp. 7.317.319.278 dengan nilai penyusutan sebelum proses penerapan revaluasi aset yaitu sebesar Rp.2.943.931.780 diperoleh nilai PKP sebesar Rp.4.420.285.958 , dan untuk kondisi setelah proses penerapan revaluasi aset dilakukan sistem yang sama pengurangan laba neto fiskal sebesar Rp.7.270.823.809 dengan nilai penyusutan


(2)

95 BAB V Kesimpulan dan Saran

setelah setelah proses penerapan revaluasi aset terhadap aset PT.X dengan nilai Rp.2.943.931.780,sehingga setelah proses penerapan revaluasi aset didapatkan nilai PKP sebesar Rp.4.326.892.029.

c. Tahap selanjutnya dari proses perhitungan guna mendapatkan nilai penghematan pembayaran PPh badan PT X setelah proses penerapan revaluasi aset atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) dihitunglah PPh final yang muncul akibat proses penerapan revaluasi aset PT X didapat dari hasil perhitungan perkalian tarif PPh final atas keuntungan revaluasi aset yaitu sebesar 10% dengan total nilai selisih revaluasi aset sebesar Rp.464.954.692,20,- , sehingga didapatkan hasil niali PPh final sebesar Rp.46.495.469,22,- d. Dari nilai PKP yang telah peneliti dapatkan dari proses perhitungan,

digunakanlah tarif pembayaran PPh badan 25% ,sesuai dengan aturan ketentuan perpajakan jika peredaran bruto perusahaan

> Rp.4.800.000.000 - Rp.40.000.000.000 diberikan fasilitas 50%. Sehingga diperoleh nilai PPh badan terutang sebesar Rp. 1.038.245.308 sebelum proses penerapan revaluasi aset atas atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ) , dan nilai sebesar Rp. 1.016.308.762 setelah proses penerapan revaluasi aset atas 1.210 aset PT.X (51 buah kendaraan,2 buah bangunan,96 buah mesin,643 buah peralatan, 417 inventaris,dan 1 buah instalasi listrik ).


(3)

Maka dapat disimpulkan bahwa memang terbukti terjadi penghematan pembayaran PPh badan terutang sebesar Rp. 21.936.546.

e. Dari hasil perhitungan penjualan yang dikenakan PPh pasal 4 ayat( 2) final ditotalkan dengan PPh badan terutang maka diperolehlah jumlah beban pajak PT.X sebesar 1.147.168.348 sebelum penerapan revaluasi aset PT.X yang nilai perolehannya > Rp.50.000.000 dan senilai Rp.1.125.231.802 setelah penerapan revaluasi.

f. Setelah proses perhitungan dan penelitian selesai dilakukan maka dapat disimpulan bahwa penelitian ini sekaligus menjawab hipotesios penelitian yaitu ‘’ penghematan pajak penghasilan badan terjadi setelah dilakukan penerapan perencanaan pajak melalui revaluasi aset di PT.X sekaligus menyatakan bahwa hasil penelitian ini sesuai atau sama dengan hasil penelitian terdahulu yang menjadi referensi peneliti dengan judul ‘’Analisis Perencanaan Pajak melalui Revaluasi Aktiva Tetap pada PT. Angkasa Pura I (persero) Bandara Sam Ratulangi ‘’ yang ditulis oleh Yolanda C. Katuuk.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas,ada beberapa saran yang diberikan oleh peneliti untuk:

1. Perusahaan

 Sebaiknya pencatatan perusahaan lebih detail dan terinci dalam hal pendataan nilai aset dari sejak perusahaan berdiri ,sehingga memudahkan


(4)

97 BAB V Kesimpulan dan Saran

proses pendataan ataupun pencarian data baik untuk penelitian ataupun keperluan akuntansi perusahaan.

2. Peneliti selanjutnya

 Aset yang dijadikan sampel bisa lebih banyak yang mencakup keseluruhan aset perusahaan.

 Waktu yang lebih fleksibel bisa jadi pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan lebih baik,dalam hal pengumpulan data yang mungkin akan menjadi lebih rinci,maupun pengolahan yang lebih teliti,sehingga hasil penelitian akan menjadi lebi akurat.

 Perusahaan yang dijadikan sampel sebaiknya yang pencatatan

perusahaannya lengkap dan terinci sejak perusahaan berdiri,supaya data yang diperoleh bisa lebih material dan akurat.

 Pengolahan data untuk penelitian selanjutnya,jika aset yang dijadikan sampel cukup banyak,mungkin bisa menggunakan program untuk mengolahnya.

3. Universitas Kristen Maranatha

 Data hasil penelitian yang peneliti lakukan bisa dijadikan data kepustakaan perpustakaan yang bisa menjadi referensi bagi peneliti ataupun mahasiswa yang membutuhkan referensi seputar tema penelitian yang peneliti lakukan.


(5)

99

DAFTAR PUSTAKA

Anggi,A.B.S.Akuntansi jasa,dagang,menengah dan lanjutan diakses dari http://akuntansidanpendidikan-anggi.blogspot.com/2012/02/penyusutan-aktiva-tetap.html pada 10 desember 2014

Budianto,Triyani.Peraturan mentri keuangan juklak uu no 36 tahun 2008 diakses dari https://triyani.wordpress.com/category/pajak/pph-badan-pajak/ pada tanggal 10 desember 2014

Casavera.2009.Perpajakan.Graha Ilmu.Jakarta.

Diakses dari http://ajadonline.blogspot.com/2011/10/resume-bab-3-penilaian-kembali.html pada 25 november 2014

Diakses dari http://asp.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/EVALUASI- PERENCANAAN-PAJAK-MELALUI-REVALUASI-ASET-TETAP-UNTUK-MEMINIMALKAN-BEBAN-PAJAK-PERUSAHAA.pdf pada 25 november 2014

Diakses dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2083/1656 pada 3 desember 2014

Diakses dari http://suluhpajak.com/uploads/newsletter/SPTaxNewsletter_1010-02.pdf pada 1 desember 2014

Indriantoro,Nur.2002.metodologi penelitian bisnis akuntansi dan manajemen. BPFE.Yogyakarta.


(6)

99 Mardiasmo.2009.perpajakan.CV Andi Offset.Jakarta.

Mariyana,D dan Lili Syafitri. Analisis Perencanaan Pajak Melalui Metode Penyusutan Dan Revaluasi Aset Tetap Untuk Meminimalkan Beban Pajak Pt.Gembala Sriwijaya.

Pengertian dan manfaat perencanaan pajak diakses dari

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/27/pengertian-dan-manfaat-perencanaan-pajak-512217.html pada tanggal 1 desember 2014

Resmi,Siti.2012.Perpajakan.Salemba Empat.Jakarta.

Rizky Mahira.Diakses dari http://riskymahira.blogspot.com/2012/11/perencanaan-pajak-tax-planning.html pada 25 november 2014

Suandy ,Erly.2001.Perencanaan Pajak.Salemba Empat.Jakarta.

Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Salemba Empat. Jakarta .

Suandy,Erly.2008.Perencanaan Pajak.Salemba Empat.Jakarta.

Waluyo dan B Ilyar Wirawan.2002.Perpajakan Indonesia.Salemba Empat.Jakarta.