STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS.

(1)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer

Oleh:

Muhammad Nur NIM: 0800776

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Oleh:

Muhammad Nur 0800776

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Jajang Kusnendar, MT Muhammad Nursalman,MT

NIP.197506012008121001 NIP.197909292006041002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Rasim, MT NIP 19740725006041002


(3)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul "STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINGKAT OBESITAS" ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014


(4)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS


(5)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN

TINGKAT OBESITAS

ABSTRAK

Obesitas merupakan salah satu keadaan yang dewasa ini dianggap mengkhawatirkan di seluruh dunia karena banyaknya penyakit yang rentan dialami oleh penderitanya. Semakin tinggi tingkat obesitas seseorang, maka semakin tinggi dan banyak pula penyakit yang rentan dialaminya. Sehingga sangat perlu bagi penderita obesitas untuk mengetahui tingkat obesitasnya agar bisa melakukan langkah yang tepat untuk penanggulangannya. Banyak hal yang mesti diperhitungkan dalam menentukan tingkat obesitas, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar perut. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan yang memudahkan penderita obesitas untuk menentukan tingkat obesitasnya. Disamping itu banyak metode sistem pendukung keputusan yang dikembangkan diantaranya metode PROMETHEE dan TOPSIS. Dalam penelitian ini kedua metode tersebut dikomparasi untuk menentukan metode terbaik dalam kasus menentukan tingkat obesitas. Penelitian ini dilakukan terhadap 31 sampel yang merupakan pasien obesitas yang divonis dokter dan disimpulkan metode PROMETHEE lebih unggul dan akurat dibanding metode TOPSIS dengan persentase 85 % dibanding 95 %.

.


(6)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Komparasi ... 5

2.1.1 Pengertian Studi Komparasi ... 5

2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Studi Komparasi ... 5

2.2 Obesitas ... 6

2.2.1 Defenisi Obesitas ... 6

2.2.2 Penyebab Obesitas ... 6

2.2.3 Dampak Obesitas ... 8

2.3 Sistem Pendukung Keputusan ... 9

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan ... 9

2.3.2 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ... 9

2.3.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ... 10

2.3.4 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 11

2.4 PROMETHEE ... 12

2.5 TOPSIS ... 16

2.5.1 Langkah-langkah metode TOPSIS ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 24

3.2 Metode Penelitian ... 25


(7)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2 Pengumpulan Data ... 25

3.3.3 Penentuan Kriteria dan Alternatif ... 26

3.4 Pengolahan Data ... 27

3.4.1 Metode PROMETHEE ... 27

3.4.2 Metode TOPSIS ... 28

3.5 Pengembangan Perangkat Lunak/Komputasi ... 29

3.5.1 Model Proses Sekuensi Linear ... 29

3.5.2 Model Analisis Terstruktur ... 30

3.6 Komparasi dan Dokumentasi ... 33

3.6.1 Komparasi ... 33

3.6.2 Dokumentasi ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1 Representasi Masalah ... 35

4.1.2 Pengumpulan Data ... 36

4.2 Pembahasan ... 37

4.2.1 Penentuan Kriteria dan Alternatif ... 37

4.2.1.1 Data Kriteria ... 38

4.2.1.2 Data Alternatif ... 39

4.2.2 Tahapan PROMETHEE ... 39

4.2.3 Tahapan TOPSIS ... 48

4.2.4 Pengembangan Perangkat lunak ... 54

4.2.4.1 Perancangan ... 54

4.2.4.2 Implementasi ... 57

4.2.5 Pengujian ... 63

4.2.5.1 Hasil Pengujian ... 67


(8)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.5.3 Hasil Keputusan Metode PROMETHEE dan TOPSIS ... 71 4.2.5.4 Kesimpulan Pengujian ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 78 5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN


(9)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Tabel

Tabel 3.1: Objek Data ... 29

Tabel 3.2: Kamus Data ... 30

Tabel 4.1: Ringkasan Masalah ... 32

Tabel 4.2: Data Sampel Penelitian ... 33

Tabel 4.3: Kriteria Obesitas ... 35

Tabel 4.5: Penyakit yang Rentan Dialami Penderita Obesitas ... 35

Tabel 4.6 Data Dasar Analisis PROMETHEE ... 37

Tabel 4.7 Data Dasar Kriteria Berat Badan ... 38

Tabel 4.8 Implementasi Modul Program ... 53

Tabel 4.9 Pelaksanaan Pengujian ... 59

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Blackbox ... 60

Tabel 4.11 Hasil Keputusan PROMETHEE ... 68

Tabel 4.12 Hasil Keputusan TOPSIS ... 69


(10)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Berikut merupakan desain metode penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian Studi komparasi metode PROMETHEE dan TOPSIS untuk memberikan solusi terbaik dalam pengambilan keputusan menentukan tingkat obesitas.


(11)

21

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar di atas menunjukkan desain penelitian yang menggambarkan secara keseluruhan tahap demi tahap pada penelitian ini, dan dijelaskan di metode penelitian.

3.2Metode Penelitian

Metode adalah tahapan dalam melakukan penelitian, untuk mendapatkan data seakurat mungkin sesuai dengan desain penelitian seperti pada gambar di atas, tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.2.1 Tahap Persiapan

Pada tahapan ini persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut. a. Menentukan kebutuhan data yang digunakan

Data mengenai obesitas dan data yang memengaruhi tingkat obesitas. b. Mengumpulkan data yang dibutuhkan, data yang sudah ditentukan di atas

selanjutnya dikumpulkan untuk diproses. c. mempersiapkan alat dan bahan penelitian

Yang dimaksud alat disini adalah perangkat yang digunakan untuk membuat sebuah web, sedangkan bahan adalah data-data yang telah dikumpulkan, untuk selanjutnya diolah ke dalam program.

3.2.2 Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data dan informasi yang dikumpulkan adalah data yang menunjang penelitian. Berikut ini merupakan metode pengumpulan data yaitu:

a. Metode Studi Literatur

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan kajian pustaka mengenai teori-teori yang terkait berupa buku, artikel, jurnal, dan artikel dalam web. Teori tersebut diantaranya teori mengenai Sistem Pendukung Keputusan, Obesitas, TOPSIS, dan PROMETHEE.

b. Metode wawancara

Penelitian ini menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan data. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan secara rinci


(12)

22

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beserta penjelasan-penjelasan yang dapat membantu dalam penyelesaian masalah yang diangkat pada penelitian ini, maka dilakukan wawancara secara langsung mengenai obesitas terhadap orang yang dianggap berkompeten dan memahami obesitas. Hal ini dapat membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini mengenai Studi komparasi metode PROMETHEE dan TOPSIS untuk memberikan solusi terbaik dalam pengambilan keputusan menentukan tingkat obesitas. Wawancara dilakukan dengan cara berdiskusi langsung untuk menanyakan beberapa pertanyaan mengenai obesitas.

3.2.3 Penentuan Kriteria

Untuk mendapatkan hasil keputusan yang berkualitas dalam penelitian tentang sistem pendukung keputusan multi kriteria, pemilihan kriteria dilakukan berdasarkan sumber dan kesesuaian terhadap lingkungan penelitian.

Adapun penentuan kriteria dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria bersumber dari organisasi kesehatan dunia (WHO).

2. Kriteria ditentukan dengan cara memilih kriteria paling populer dan sesuai untuk daerah indonesia.

3. Kriteria yang dipilih merupakan kriteria yang didapat tanpa melakukan cek kesehatan.

3.2.4 Penentuan Alternatif

Dalam penelitian tentang sistem pendukung keputusan, alternatif merupakan bahan utama yang diperlukan. Dengan demikian perlu sebuah data yang kongkret dan berkualitas untuk terciptanya penelitian yang bermutu.

Adapun penentuan alternatif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alternatif bersumber dari organisasi kesehatan dunia (WHO).

2. Alternatif yang dipilih memiliki kesesuaian dengan objek penelitian . 3. Alternatif yang ditentukan sudah populer dan sesuai untuk daerah


(13)

23

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3Pengolahan Data

Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan metode PROMETHEE dan TOPSIS, adapun langkah-langkah kedua metode tersebut adalah sebagai berikut.

3.3.1 Metode PROMETHEE

Metode PROMETHEE adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam Multi Criterion Decision Making (MCDM). Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Penggunaan PROMETHEE adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternatif. masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. PROMETHEE berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey.

Adapun langkah-langkah perhitungan metode PROMETHEE adalah sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi kriteria dan alternatif

b) Menentukan tipe preferensi untuk masing-masing kriteria berdasarkan enam tipe preferensi yang disediakan metode PROMETHEE disesuaiakan dengan karakteristik dan kriteria.

c) Menginputkan nilai kriteria bagi masing-masing alternatif d) Menghitung nilai preferensi dari pasangan alternatif e) Menghitung index preferensi

f) Menghitung Leaving flow, Entering flow, dan Net flow Leaving flow : Φ+ � = 1

−1 � (�, ) Entering flow : Φ− � = 1

−1 � (�, ) Net flow : Φ � =Φ+ � −Φ−(�) g) Menentukan peringkat berdasarkan nilai Net flow


(14)

24

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2 Metode Topsis

Metode TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multi kriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yonn dan Hwang (1981). Dengan ide dasarnya adalah bahwa alternatif yang dipilih memiliki jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi kriteria dan alternatif b) Membangun matriks keputusan.

c) Normalisasi Matriks keputusan (dilambangkan dengan r), adapun persamaan untuk melakukan normalisasi pada setiap atribut adalah sebagai berikut:

� =

2 =1

d) Membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot (dilambangkan dengan y), seperti langkah sebelumnya matriks R akan dirubah menjadi matriks Y dengan cara merubah satu persatu nilai atribut pada matriks R dengan menggunakan persamaan berikut:

, = �,

e) Menentukan solusi ideal positif (A+) dan solusi ideal negatif(A-). 1) Solusi ideal positif ditentukan dengan rumus:

�+ = max |j ϵ J , min |j ϵ J` , i = 1,2. . , m

2) Sedangkan solusi ideal negatif ditentukan dengan rumus : �− = min |j ϵ J , max |j ϵ J` , i = 1,2. . , m

f) Menentukan Jarak Antara Nilai Terbobot Setiap Alternatif Terhadap Solusi Ideal Positif dan Terhadap Solusi Ideal Negatif.

1) Jarak terhadap solusi ideal positif ditentukan dengan rumus:

�+ = + =1


(15)

25

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Sedangkan jarak terhadap solusi ideal negatif ditentukan dengan rumus :

�− = 2 =1

3) Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif, Berikut adalah persamaan yang menggambarkan cara untuk mendapatkan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

Vi =

�−

�−++ 3.4Pengembangan Perangkat Lunak / Komputasi

Dalam pengembangan perangkat lunak pada penelitian ini menggunakan model proses sekuensial linear, sedangkan pemodelan analisisnya menggunakan analisis terstruktur, berikut penjelasan dari keduanya.

3.4.1 Model Proses Sekuensial Linear

Model ini mengusulkan sebuah pendekatan terhadap perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkatan dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.

Proses-proses yang meliputi model ini adalah seperti gambar berikut:

Gambar 3.2 Permodelan sistem sekuensial linear (Pressman: 2002)

Model di atas meliputi proses-proses sebagai berkut: a) Pemodelan sistem informasi

Pemodelan sistem informasi harus dilakukan terlebih dahulu sebelum mulai melakukan implementasi program atau pengkodean


(16)

26

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program. Pemodelan sistem informasi ini bertujuan untuk menemukan batasan-batasan masalah pada penerapan sistem.

b) Analisis kebutuhan

Mencari semua kebutuhan yang diperoleh dalam pembuatan sistem informasi dan pembuatan dokumen teknis yang nantinya akan dibaca oleh pengguna sistem.

c) Desain sistem

Proses desain ini bertujuan untuk menerjemahkan hasil analisis kebutuhan ke dalam representasi perangkat lunak. Empat atribut yang menjadi fokus desain sistem adalah: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail atau spesifikasi proses.

d) Implementasi program

Implementasi program adalah proses mengkonversi desain sistem informasi ke dalam bentuk bahasa pemrograman pemograman yang dimengerti oleh mesin. Implementasi program tidak boleh melebihi dari apa yang telah ditentukan dalam desain perangkat lunak.

e) Uji Coba dan Evaluasi

Uji coba dan evaluasi sistem berfokus pada logika internal sistem informasi. Proses uji coba sistem dilakukan dengan cara blackbox testing.

3.4.2 Model Analisis Terstruktur

Model analisis adalah serangkaian model yang merupakan representasi teknis yang pertama dari sistem. Pemodelan analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah model terstruktur. Model analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model dengan menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional. Dengan ini sistem dibagi secara fungsional dan behavior, serta menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun (Pressman, 2002:351).

Struktur model analisis dari literature pressman, mencakup tiga sasaran utama yaitu : (1) Data Flow Diagram (DFD). Deskripsi setiap fungsi yang disajikan DFD diisikan dalam sebuah spesifikasi proses/process specification


(17)

27

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(PSPEC). (2)Entity Relation Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antar atribut dari masing-masing objek data yang ditulis dalam ERD dapat digambarkan dengan deskripsi objek data / data object description. (3). State Transition Diagram (STD). STD berfungsi sebagai dasar dari pemodelan tingkah laku. Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak diisikan dalam spesifikasi kontrol/ control specification (CSPEC). Pada inti model ada kamus data (data dictionary) sebagai sarana penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang dikonsumsi dan diproduksi oleh perangkat lunak.

Dalam skripsi ini pemodelan yang digunakan hanyalah Data Flow Diagram (DFD), Entity Relation Diagram (ERD), dan Data Dictionary.

Gambar 3.3 :Struktur model analisis (pressman, 2002)

1. Pemodelan Data

Entity-Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antara objek data. ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Model data ini terdiri dari tiga informasi yang saling tergantung, yaitu: Objek data, atribut yang menggambarkan hubungan objek data tersebut, dan hubungan yang menghubungkan objek


(18)

28

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang satu dengan yang lain. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis dengan menggunakan deskripsi objek data.

Tabel 3.1: Objek Data

Notasi Elemen Deskripsi

Objek Data

Representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak

Atribut

Menentukan properti suatu objek dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda. Salah satu atribut atau lebih harus dijadikan kunci

Hubungan

Hubungan (Objek Relationship pairs) akan mendefenisikan hubungan yang relevan antar objek data. Object Relationship pairs mempunyai dua arah, dimana mereka dapat dibaca dari dua arah

2. Pemodelan Fungsional dan aliran Informasi

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Berikut ini gambar empat notasi DFD dasar menurut Pressman.


(19)

29

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2: Kamus Data

Notasi Deskripsi

Prosedur atau consumer informasi yang ada diluar bound system untuk dimodelkan.

Transfer informasi (fungsi) yang ada di dalam bound system untuk dimodelkan.

Objek data anak panah yang menunjukkan arah data

Repository data yang disimpan untuk digunakan oleh satu atau lebih, proses dapat disederhanakan buffer atau queque atau serumit database relational.

3.5Komparasi dan Dokumentasi 3.5.1 Komparasi

Untuk mendapatkan sebuah hasil yang terbaik dari dua metode bisa dilakukan dengan cara mengkomparasi kedua metode tersebut, yang nantinya akan ditemukan kelebihan dan kekurangan dari kedua metode tersebut.

Pada tahapan ini, hasil komputasi dari kedua metode yang dilakukan juga akan dikomparasi dengan tujuan menemukan manakah yang terbaik dari metode PROMETHE dan TOPSIS.


(20)

30

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Dokumentasi

Setelah seluruh rangkaian penelitian ini dijalani maka selanjutnya dibuat dokumentasi , dalam hal ini dokumentasi yang dihasilkan adalah berupa skripsi secara utuh.


(21)

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Proses penentuan tingkat obesitas dengan menggunakan metode PROMETHEE dapat memberikan hasil keputusan tingkat obesitas dengan baik.

2. Proses penentuan tingkat obesitas dengan menggunakan metode TOPSIS dapat memberikan hasil keputusan tingkat obesitas dengan baik.

3. Berdasarkan hasil pengujian penentuan tingkat obesitas dapat disimpulkan nilai kesesuaian antara metode PROMETHEE dan hasil vonis dokter adalah 96 %. 4. Berdasarkan hasil pengujian penentuan tingkat obesitas dapat disimpulkan nilai

kesesuaian antara metode TOPSIS dan hasil vonis dokter adalah 87 %

5. Pengembangan Perangkat lunak menentukan tingkat obesitas ini dapat dimanfaatkan oleh penderita obesitas sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan utuk menentukan tingkat obesitasnya sehingga selanjutnya bisa melakukan langkah yang tepat untuk menanggulanginya. 6. Metode PROMETHEE dan TOPSIS dengan pengembangan dapat memberikan

solusi yang optimal dalam penentuan tingkat obesitas berdasarkan kriteria dan alternatif yang telah ditentukan.

B. Saran

Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan peneliti-peneliti yang lain dapat lebih baik dalam membangun peragkat lunak dalam segala aspek mulai dari tampilan, fitur-fitur baru, keamanan sistem dan lainnya. Diharapkan nantinya dapat membangun perangkat lunak yang bisa memberikan solusi langsung guna mengurangi tingkat obesitas dengan tentunya memperhatikan kriteria-kriteria dan alternatif yang telah ditentukan.


(22)

75

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

De Klerk, E.; Roos, C.; Terlaky, T. (2006). Non Linear Optimazation.[Online].

Ontario: University of Waterloo.

Fajar,Nugraha (2013). Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Pemain

Sepakbola Menggunakan Metode Electre dan PROMETHEE (Studi Kasus: Pengurus Cabang PSSI Kabupaten Bandung).Tidak diterbitkan.

Jin Ai, The. (1999). Optimasi Peramalan Pemulusan Eksponensial Satu

Parameter dengan Menggunakan Algoritma Non-Linear Programming. Jurnal Teknologi Industri. Vol. III, No. 3, hal 139-148.

Kusrini (2012). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan,Yogyakarta:

Andi

Misnadiarly.(2007). Obesitas Sebagai Faktor Risiko, Jakarta:

Permana, A(2012).Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi”. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Tahana,M dan Hatami,A (2011). A group AHP-TOPSIS for human spaceflight

mission Planning at NASA, Expert system with Aplication, 38,138-147

Yuwono, B. et al. (2011).Sistem Pendukung Keputusan Metode PROMETHEE

(Studi Kasus: Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)” .TELEMATIKA, vol.8, No.1, agustus 2012: 63 – 74 [online]. tersedia:http://repository.upnyk.ac.id/1954/1/8_Bayu_richard_SPK_.pdf.


(1)

(PSPEC). (2)Entity Relation Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antar atribut dari masing-masing objek data yang ditulis dalam ERD dapat digambarkan dengan deskripsi objek data / data object description. (3). State Transition Diagram (STD). STD berfungsi sebagai dasar dari pemodelan tingkah laku. Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak diisikan dalam spesifikasi kontrol/ control specification (CSPEC). Pada inti model ada kamus data (data dictionary) sebagai sarana penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang dikonsumsi dan diproduksi oleh perangkat lunak.

Dalam skripsi ini pemodelan yang digunakan hanyalah Data Flow Diagram (DFD), Entity Relation Diagram (ERD), dan Data Dictionary.


(2)

28

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang satu dengan yang lain. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis dengan menggunakan deskripsi objek data.

Tabel 3.1: Objek Data

Notasi Elemen Deskripsi

Objek Data

Representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak

Atribut

Menentukan properti suatu objek dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda. Salah satu atribut atau lebih harus dijadikan kunci

Hubungan

Hubungan (Objek Relationship pairs) akan mendefenisikan hubungan yang relevan antar objek data. Object Relationship pairs mempunyai dua arah, dimana mereka dapat dibaca dari dua arah

2. Pemodelan Fungsional dan aliran Informasi

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Berikut ini gambar empat notasi DFD dasar menurut Pressman.


(3)

Tabel 3.2: Kamus Data

Notasi Deskripsi

Prosedur atau consumer informasi yang ada diluar bound system untuk dimodelkan.

Transfer informasi (fungsi) yang ada di dalam bound system untuk dimodelkan.

Objek data anak panah yang menunjukkan arah data

Repository data yang disimpan untuk digunakan oleh satu atau lebih, proses dapat disederhanakan buffer atau queque atau serumit database relational.

3.5Komparasi dan Dokumentasi

3.5.1 Komparasi

Untuk mendapatkan sebuah hasil yang terbaik dari dua metode bisa dilakukan dengan cara mengkomparasi kedua metode tersebut, yang nantinya akan ditemukan kelebihan dan kekurangan dari kedua metode tersebut.


(4)

30

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Dokumentasi

Setelah seluruh rangkaian penelitian ini dijalani maka selanjutnya dibuat dokumentasi , dalam hal ini dokumentasi yang dihasilkan adalah berupa skripsi secara utuh.


(5)

1. Proses penentuan tingkat obesitas dengan menggunakan metode PROMETHEE dapat memberikan hasil keputusan tingkat obesitas dengan baik.

2. Proses penentuan tingkat obesitas dengan menggunakan metode TOPSIS dapat memberikan hasil keputusan tingkat obesitas dengan baik.

3. Berdasarkan hasil pengujian penentuan tingkat obesitas dapat disimpulkan nilai kesesuaian antara metode PROMETHEE dan hasil vonis dokter adalah 96 %. 4. Berdasarkan hasil pengujian penentuan tingkat obesitas dapat disimpulkan nilai

kesesuaian antara metode TOPSIS dan hasil vonis dokter adalah 87 %

5. Pengembangan Perangkat lunak menentukan tingkat obesitas ini dapat dimanfaatkan oleh penderita obesitas sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan utuk menentukan tingkat obesitasnya sehingga selanjutnya bisa melakukan langkah yang tepat untuk menanggulanginya. 6. Metode PROMETHEE dan TOPSIS dengan pengembangan dapat memberikan

solusi yang optimal dalam penentuan tingkat obesitas berdasarkan kriteria dan alternatif yang telah ditentukan.

B. Saran

Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan peneliti-peneliti yang lain dapat lebih baik dalam membangun peragkat lunak dalam segala aspek mulai dari tampilan,


(6)

fitur-75

Muhammad Nur, 2014

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

De Klerk, E.; Roos, C.; Terlaky, T. (2006). Non Linear Optimazation.[Online]. Ontario: University of Waterloo.

Fajar,Nugraha (2013). Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Pemain Sepakbola Menggunakan Metode Electre dan PROMETHEE (Studi Kasus:

Pengurus Cabang PSSI Kabupaten Bandung).Tidak diterbitkan.

Jin Ai, The. (1999). Optimasi Peramalan Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dengan Menggunakan Algoritma Non-Linear Programming.

Jurnal Teknologi Industri. Vol. III, No. 3, hal 139-148.

Kusrini (2012). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan,Yogyakarta: Andi

Misnadiarly.(2007). Obesitas Sebagai Faktor Risiko, Jakarta:

Permana, A(2012).Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi”. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Tahana,M dan Hatami,A (2011). A group AHP-TOPSIS for human spaceflight mission Planning at NASA, Expert system with Aplication, 38,138-147

Yuwono, B. et al. (2011).Sistem Pendukung Keputusan Metode PROMETHEE (Studi Kasus: Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)” .TELEMATIKA, vol.8, No.1, agustus 2012: 63 – 74 [online]. tersedia:http://repository.upnyk.ac.id/1954/1/8_Bayu_richard_SPK_.pdf.