IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA Implementasi Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran PKn Kelas X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012).

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA
PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA
(Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura
Tahun Pelajaran 2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1)
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh:
Aulia Putri Utami
A 220 080 014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRAK
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA

PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA
(Studi kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura
Tahun Pelajaran 2011/2012)

Aulia Putri Utami, A 220 080 014. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UMS, 2012. xvi +104 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendiskripsikan ciri-ciri materi
pendidikan karakter pada mata pelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah 4
Kartasura tahun pelajaran 2011/2012, 2) Mendiskripsikan implementasi
pendidikan karakter pada proses pembelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah
4 Kartasura tahun pelajaran 2011/2012.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian ini juga
merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang memanfaatkan diri peneliti
sebagai instrumen utama. Penelitian ini menggunakan dua macam trianggulasi,
yaitu: 1) trianggulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari
hasil wawancara, observasi, dan dokumen, 2) trianggulasi sumber data yang
berupa informasi dari tempat, peristiwa dan dokumen serta arsip yang memuat
catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Karakter
pada Proses Pembelajaran PKn Kelas X SMA (Studi Kasus Di SMA

Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012) dapat ditarik
kesimpulan : 1) Materi pendidikan karakter yang terkandung dalam buku PKn
karangan Budiyanto untuk kelas X ialah; hakikat bangsa dan negara, sistem
hukum dan peradilan nasional, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan hak
asasi manusia, hubungan dasar Negara dan konstitusi, persamaan kedudukan
warganegara, sistem politik Indonesia. 2) Pendidikan karakter yang terkandung
dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), meliputi; religious,
kreatif, semangat kebangsaan, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, demokratis,
percaya diri, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban. 3) Solusi dari
masalah kurangnya semangat dan kesiapan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran adalah dengan memulai kegiatan pembelajaran dengan menjelaskan
SK, KD serta pesan pendidikan karakter yang terkandung dalam sub materi yang
akan diajarkan dan memberikan strategi pengajaran yang sesuai dengan materi
dan karakteristik siswa.

Kata kunci: implementasi, pendidikan karakter, proses pembelajaran

PENDAHULUAN
Krisis moral yang dialami bangsa Indonesia saat ini telah memberi dampak
besar dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan.

Terbukti dengan banyaknya berita tentang tawuran antar pelajar yang sekarang ini
sedang marak terjadi di sekolah-sekolah khususnya di Jakarta, kasus-kasus
narkoba yang tidak jarang pemakainya juga masih berstatus pelajar, dan maraknya
pelecehan seksual yang dialami dan dilakukan oleh pelajar.
Banyak pelajar yang sekarang ini tidak mempunyai sopan santun baik
kepada orang tuanya sendiri maupun kepada orang lain. Selain itu, masih banyak
permasalahan lain yang dilakukan pelajar sebagai tindakan penyimpangan
terhadap moral. Apabila ini tidak diperhatikan dan dicarikan solusi secara cepat
dan tepat, maka bangsa Indonesia ini tidak akan menjadi bangsa yang bermoral
dan berjiwa pancasila.
Solusi yang ditawarkan di dunia pendidikan adalah pendidikan karakter
untuk memperbaiki moral anak bangsa yang kain merosot. Pendidikan karakter
ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada peserta didik agar peserta
didik dapat menginternalisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kehidupan sehariharinya. Pendidikan karakter diharapkan dapat memperbaiki moral bangsa yang
bisa dikatakan sudah diambang kebobrokan, khususnya moral para pelajar.
Pendidikan karakter di sekolah dapat dilihat dari kegiatan kurikuler dan
ekstra kurikuler. Banyak sekolah yang sudah diwajibkan memasukkan pendidikan
karakter dalam setiap bidang pendidikannya, tetapi masih banyak yang hanya
dijadikan formalitas saja. Pendidikan karakter yang harusnya disampaikan kepada
siswa tidak disampaikan dan tidak dieksplorasi dalam suatu pembelajaran maupun

suatu kegiatan sekolah. Tidak semudah itu mengeksplorasi pendidikan karakter
yang terdapat dalam silabus, RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), dan bahan
ajar di setiap pembelajaran di kelas. Masih banyak sekolah dan guru yang belum
memberlakukannya, hanya dijadikan formalitas saja tetapi tidak disampaikan
kepada peserta didiknya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas penting
bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “Implementasi Pendidikan
Karakter pada Proses Pembelajaran PKn Kelas X SMA (Studi Kasus di SMA
Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)”.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah
umum dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimana ciri-ciri materi pendidikan
karakter pada mata pelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah 4 Kartasura
tahun Pelajaran 2011/2012?. 2) Bagaimana ciri-ciri implementasi pendidikan
karakter pada proses pembelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah 4
Kartasura tahun pelajaran 2011/2012?.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk; 1) mendiskripsikan ciri-ciri materi
pendidikan karakter pada mata pelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah 4
Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012. 2) mendiskripsikan implementasi
pendidikan karakter pada proses pembelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah

4 Kartasura tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan di bidang
pendidikan, khususnya pendidikan karakter. Penelitian ini juga bermanfaat untuk
mengetahui

konstribusi

implementasi

pendidikan

karakter

pada

proses

pembelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah 4 Kartasura tahun pelajaran
2011/2012.
Menurut Ratna Megawangi sebagaimana dikutip oleh Dharma Kesuma dkk.

(2011: 5), pendidikan karakter adalah “sebuah usaha untuk mendidik anak-anak
agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif
kepada lingkungannya”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Aqib dan Sujak
(2011:3), ”pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut”. Nilai-nilai
karater yang terintegrasi dalam mata pelajaran PKn menurut Aqib dan Sujak
(2011: 52-53), adalah “nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,
menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain”.

Pengertian proses pembelajaran dapat dilihat dari pendapat Marsudi dkk.
(2011:83), “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Proses interaksi pendidik
dengan peserta didik dilingkungan belajar merupakan proses pembelajaran, di
mana peran pendidik adalah sebagai fasilitator agar peserta didik secara aktif
dapat mengembangkan potensi dirinya dalam pembelajaran.
Pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut depdiknas (2005: 33),
didefinisikan sebagai berikut:
“Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, suku bangsa untuk menjadi warganegara yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945”.
Integrasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dilaksanakan
dengan berpedoman pada silabus, RPP, dan buku ajar yang berwawasan
pendidikan karakter. Nilai-nilai karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran
PKn adalah meliputi; nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,
menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
Kerangka Pemikiran
Suatu penelitian pasti memiliki kerangka penelitian sebagai anggapan dasar
penelitian tersebut, maka dari itu kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pendidikan karakter di sekolah tidak berdiri sendiri, tetapi dilaksanakan secara
terintegrasi ke dalam setiap mata pelajaran, khususnya mata pelajaran PKn.
Adapun nilai-nilai karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran PKn
meliputi; nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai
keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain. Selain itu,
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, serta buku ajar yang
digunakan guru untuk mengajar harus memuat/berwawasan pendidikan
karakter, yaitu dengan mengadaptasi pendidikan karakter sesuai dengan materi

yang akan di ajarkan.

2. Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik dalam kegiatan
pengajaran dengan menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan yang ada
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum sekolah
tersebut (idb4.wikispaces.com). Pendidikan karakter harus dilaksanakan dalam
proses pembelajaran PKn di kelas. Hal tersebut merupakan tugas guru sebagai
pendidik. Guru harus mengimplementasikan pendidikan karakter yang
terdapat dalam rencana maupun silabi pembelajaran sesuai materi ajar yang
disampaikan, sehingga siswa memahami arti pentingnya pendidikan karakter
dalam setiap tindakan belajar yang telah dilakoninya.
Rancangan atau Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain model interaktif implementasi pendidikan
karakter pada Proses Pembelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah 4
Kartasura tahun pelajaran 2011/2012, adalah sebagai berikut.
SMA
Muhammadiyah 4
Kartasura


Guru PKn

Implementasi
Pendidikan
Karakter

Proses Pembelajaran
PKn
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 evaluasi

Peserta didik

Gambar 2. Rancangan atau Desain Penelitian di SMA Muhammadiyah 4
Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012.

METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura. Pemilihan

lokasi oleh penulis karena masih banyak guru yang belum mengimplementasikan
pendidikan karakter pada proses pembelajaran.
2. Waktu Penelitian
Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan
laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih empat bulan.
Mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2012.
Jenis dan Strategi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Hadari Nawawi
(1992:67), menjelaskan bahwa “metode deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan
obyek yang diselidiki (seseorang, lembaga, masyarakat, pabrik dan lain-lain)
sebagaimana adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang”.
Selain penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian ini juga merupakan
penelitian kualitatif. Menurut Afifuddin dan Beni (2009: 57), “penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondidi objek yang
alamiah (lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti merupakan instrument
kunci”.
2. Strategi Penelitian
Berdasar pada permasalahan yang diajukan, strategi penelitiannya adalah

studi kasus tunggal. Menurut Soetopo (2006:140), berkaitan dengan studi kasus
tunggal “penelitian disebut sebagai studi kasus tunggal, bilamana penelitian
tersebut terarah pada satu karakteristik”.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah Guru PKn dan siswa kelas X SMA
Muhammadiyah 4 Kartasura. Adapun objek dari penelitian ini adalah
implementasi pendidikan karakter pada proses pembelajaran PKn kelas X SMA
Muhammadiyah 4 Kartasura tahun pelajaran 2011/2012.

Sumber Data
Berkaitan dengan penelitian ini, maka sumber datanya adalah:
1. Kata-kata dan tindakan, yang berupa kata-kata dan tindakan orang-orang yang
diamati atau diwawancari sebagai sumber data utama, yaitu; guru, siswa, dan
kepala sekolah.
2. Sumber tertulis, yang berasal dari silabus, RPP, dan buku ajar, serta
arsip/dokumen yang terkait dalam penelitian ini.
3. Foto, penggunaan foto digunakan untuk melengkapi sumber data.
4. Data statistik, yang meliputi; a) informan, yaitu guru PKn, siswa kelas X, dan
kepala sekolah SMA Muhammadiyah 4 Kartasura, b) tempat dan peristiwa,
penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura dan peristiwa yang
dimaksud adalah implementasi pendidikan karakter pada proses pembelajaran
PKn kelas X SMA Muhammadiyah 4 Kartasura tahun pelajaran 2011/2012,
c)dokumen, Sugiyono (2005: 82), menyatakan “dokumen adalah caatatan
peristiwa yang sudah berlalu”.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data, macam-macam teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini, yaitu: a) Wawancara atau interviewer, dalam penelitian ini
teknik wawancara mendalam dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
kepada guru, kepala sekolah dan siswa kelas X SMA Muhammadiyah 4
Kartasura. b) Observasi, menurut Nawawi dan Martini (1992:74), “observasi
adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur
yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada obyek penelitian”.
observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengungkap implementasi
pendidikan karakter pada proses pembelajaran PKn kelas X SMA
Muhammadiyah 4 Kartasura tahun pelajaran 2011/2012. c) Mencatat arsip dan
dokumentasi, Menurut Arikunto (2006:231), metode dokumentasi adalah
“mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan
sebagainya”. Teknik mencatat arsip maupun dokumentasi ini digunakan untuk
memperkuat data mengenai implementasi pendidikan karakter pada proses

pembelajaran PKn kelas X SMA Muhammadiyah 4 Kartasura tahun pelajaran
2011/2012.
2. Instrumen Penelitian, Menurut Sugiyono (2005:59), menyatakan bahwa
“dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri”.
Keabsahan Data
Menurut Moleong (2004: 324-340), teknik pemeriksaan keabsahan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) perpanjangan keikutsertaan, 2)
keajegan pengamatan, 3) pemeriksaan sejawat melalui diskusi, 4) analisis kasus
negatif, 5) pengecekan anggota, 6) uraian rinci, 7) auditing. Penelitian ini
menggunakan dua macam trianggulasi, yaitu trianggulasi teknik pengumpulan
data dan trianggulasi sumber pengumpulan data.
Teknik Analisi Data
Teknik analisis dalam penelitian ini, mengingat data yang diperoleh
merupakan data kualitatif yang dapat melalui pengamatan serta wawancara, maka
penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. Langkah-langkah analisis
data menurut Miles dan Hubberman sebagaimana dikutip Patilima (2005:97-100),
yaitu; 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, 4) penarikan
kesimpulan.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dengan langkah-langkah
sebagai berikut sebagaimana dirumuskan oleh Moleong (1989:92-103); 1) tahap
pra lapangan, 2) Tahap penelitian lapangan, 3) tahap analisis data dan analisis
dokumentasi, 4) observasi dan wawancara, 5) tahap penulisan laporan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Implementasi Pendidikan Karakter pada Silabus yang Digunakan oleh Guru
PKn untuk Mengajar Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 4 Kartasura dapat
dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut.
“Penyusunan silabus dikembangkan dengan rujukan utama Standar Isi.
Silabus harus memuat standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),
materi pembelajaran, indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus diadaptasi dengan

menambahkan karakter siswa yang diharapkan dan yang tersirat dalam
materi pelajaran. Muatan dalam silabus tersebut pada dasarnya ditujukan
untuk memfasilitasi peserta didik untuk menguasai SK/KD dan membantu
peserta didik dalam mengembangkan karakternya.” (Wawancara dengan
Bapak Basuki Sri Wibowo guru PKn, Selasa, 27 Maret 2012).
Pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penyusunan atau
pembuatan silabus tidak mudah, butuh ketelitian, keuletan dan pemahaman materi
serta pendidikan karakter yang mendalam bagi guru dalam mengerjakannya.
Penyusunan silabus yang baik harus berdasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar materi pelajaran, dengan begitu tujuan pembelajaran akan
mudah dicapai.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan oleh sekolah. Selain itu, RPP disusun dengan
mengacu pada standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada di
dalam silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang di susun haruslah
lengkap dan jelas serta tidak melenceng dari SK dan KD,

sehingga dapat

dipahami siswa dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Materi pendidikan karakter yang termuat dalam buku ajar PKn karangan
Budiyanto untuk kelas X, sudah cukup sesuai walaupun karakter yang terkandung
dalam setiap sub materi tidak disebutkan secara langsung dalam buku tersebut.
Menurut Basuki Sri Wibowo selaku guru PKn di sekolah tersebut, “seorang guru
tidak harus mengacu pada satu buku saja tapi harus mencari refrensi buku lain dan
dapat juga melalui sumber informasi terpercaya di internet”. Pesan pendidikan
karakter yang termuat dalam materi pembelajaran kali ini meliputi, karakter
kreatif, semangat kebangsaan/nasionalis, disiplin, kerja sama, jujur, demokratis,
percaya diri. gemar membaca, tanggung jawab, tenggang rasa/menghargai,
toleransi, sadar akan hak dan kewajiban.
Hasil wawancara dengan Bapak Ismunajab selaku kepala sekolah SMA
Muhammadiyah 4 Kartasura mengenai implementasi pendidikan karakter dalam
proses pembelajaran PKn, ialah sebagai berikut:
“Dalam implementasi atau penerapan pendidikan karakter pada proses
pembelajaran di kelas agar peserta didik dapat memahami pendidikan
karakter yang terkandung dalam materi pembelajaran ialah dengan

memberikan teladan kepada peserta didik, karena siswa akan lebih mudah
memahami jika melihat contoh-contoh yang ditunjukkan guru dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah, maka dari itu tugas guru di sekolah harus
memberikan tauladan yang baik sebagai panutan dan sebagai orang tua di
sekolah, bukan hanya para guru tetapi seluruh anggota organisasi sekolah
harus santun termasuk saya sebagai kepala sekolah”. (Wawancara dengan
Bapak Ismunajab selaku kepala sekolah, pada Selasa, 27 Maret 2012).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa hal yang terpenting dalam penerapan
atau implementasi pendidikan karakter terhadap siswa ialah bagaimana guru
sebagai pembimbing siswa di sekolah memberikan contoh atau teladan dan
memberlakukan siswa dengan baik sesuai dengan karakteristiknya. Guru harus
sabar dan santun dalam bertutur kata serta memberikan contoh-contoh karakter
yang santun dan pantas dalam proses penanaman moral peserta didik.
Kendala dalam Implementasi pendidikan karakter pada proses pembelajaran
yang di kemukakan oleh Bapak Basuki Sri Wibowo, S.Pd ialah bersumber dari
keadaan siswa yang kurang siap dan kurang paham akan pesan pendidikan
karakter yang akan disampaikan. Dengan demikian, solusi yang ada ialah
mempersiapkan siswa terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan pembelajaran,
dengan menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar dari sebuah sub
materi serta menyampaikan pesan karakter yang terkandung dalam materi yang
akan diajarkan. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan metode belajar yang
bervariasi serta peran guru sebagai fasilitator dan teladan yang baik, maka akan
menimbulkan rasa semangat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran sampai
akhir dan pesan pendidikan karakter dalam materi pun dapat diserap siswa dengan
baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Pendidikan karakter yang terkandung dalam silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), meliputi; religious, kreatif, semangat kebangsaan,
disiplin, kerjasama, tanggung jawab, demokratis, percaya diri, menghargai
keragaman, sadar akan hak dan kewajiban.

b. Materi pendidikan karakter yang terkandung dalam buku PKn yang digunakan
guru untuk mengajar kelas X ialah buku PKn karangan Budiyanto, buku
tersebut memuat 6 sub bab yakni;
1) Hakikat Bangsa dan Negara.
2) Sistem Hukum danPeradilan Nasional.
3) Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia.
4) Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi.
5) Persamaan Kedudukan Warga Negara.
6) Sistem Politik Indonesia.
c. Implementasi pendidikan karakter di kelas X SMA Muhammadiyah 4
Kartasura dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran di kelas
dengan cara menghubungkan pesan pendidikan karakter dengan materi yang
diajarkan

dan

diperjelas

melalui

contoh-contoh

dalam

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan berpedoman pada silabus,
RPP, dan buku ajar.
d. Solusi dari permasalahan proses penerapan pendidikan karakter pada proses
pembelajaran PKn. Permasalahan yang terjadi ialah siswa kurang paham akan
pentingnya nilai-nilai karakter yang terkandung dalam materi PKn, karena
siswa kurang siap menerima materi yang akan di ajarkan dan kurang semangat
untuk mengikuti proses pembelajaran. Solusi yang dilakukan ialah guru harus
mempersiapkan siswa saat akan memulai kegiatan pembelajaran dengan
menjelaskan standar kompetensi (SK), dan kompetensi dasar (KD) serta pesan
pendidikan karakter yang terkandung dalam sub materi yang akan di ajarkan,
penerapan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif juga sangat
diperlukan agar menarik perhatian siswa untuk menyimak proses pembelajaran
dengan baik dan riang.

SARAN-SARAN
Sebagai salah satu upaya untuk ikut mengembangkan pemikiran dalam
rangka

mengimplementasikan

pendidikan

karakter,

maka

penulis

perlu

menyampaikan beberapa saran yaitu: 1) Kepada Departemen Pendidikan
Nasional, Depdiknas diharapkan menerbitkan buku ajar PKn untuk SMA yang
berwawasan pendidikan karakter, 2) masyarakat diharapkan dapat memberikan
contoh yang baik terhadap siswa sebagai generasi penerus bangsa, 3) guru
diharapkan memiliki kreatifitas dalam upaya menanamkan pendidikan karakter, 4)
siswa diharapkan mempunyai kepribadian yang baik, selalu taat terhadap tata
tertib atau peraturan baik di dalam lingkungan sekolah maupun di dalam
lingkungan masyarakat, 5) Peneliti diharapkan melakukan penelitian tentang
pendidikan karakter tidak hanya di lingkungan sekolah saja, tetapi juga di
lingkungan sosial/masyarakat dan lingkungan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter.
Bandung: YRAMA WIDYA.
Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Marsudi, Saring dkk. 2011. Landasan Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS.
Moleong, Lexy j. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sutopo. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS PRESS.