IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERMAIN MENGGUNAKAN ALAT PENDIDIKAN JASMANI MODIFIKASI UNTUK MENGEMBANGKAN GERAK DASAR MANIPULATIF.

(1)

MANIPULATIF

(Study Eksperimen Di Mts Negeri Sukasari Kota Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Study Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh : Nina Sri Nuraeni

0809143

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

Untuk Mengembangkan Gerak Dasar Manipulatif

(Penelitian Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Mts Negeri Sukasari)

Oleh Nina Sri Nuraeni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Nina Sri Nuraeni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Nina Sri Nuraeni, 2013

ABSTRAK

IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERMAIN MENGGUNKAN ALAT PENDIDIKAN JASMANI MODIFIKASI UNTUK MENGEMBANGKAN

GERAK DASAR MANIPULATIF

(Penelitian Eksperimen Pada Siswi Kelas VIII MTS Negeri 1 SUKASARI)

Pembimbing : 1. Drs. Yoyo Bahagia, M.Pd 2. Sufyar Mudjianto, M. Pd

Nina Sri Nuraeni*

Kegiatan penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang berkembangnya, keterampilan gerak dasar manipulatif dan kurang memadainya sarana dan prasarna yang ada pada Madrasah Tsanawiyah Sukasari Cibeber Kota Cimahi. Tujuan penelitian ini ialah dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan keterampilan gerak dasar manipulatif siswa, tentunya diperlukan sebuah model pendekatan dan modifikasi alat yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini berkaitan dengan model pendekatan bermain dan modifikasi alat. Metode penelelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, populasinya adalah siswa kelas VIII MTS Negeri 1 Sukasari dengan jumlah sampel 40 siswa yang diambil dengan cara random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test post-test design. Analisis statistik yang digunakan adalah uji t dengan menguji satu pihak. Hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa bahwa hipotesis diterima, yaitu model pendekatan bermain dan pendekatan modifikasi alat berpengaruh terhadap keterampilan gerak dasar manipulatif pada pembelajaran pendidikan jasmani. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penerapan model pendekatan bermain menggunakan pendekatan modifikasi alat Pendidikan jasmani berpengaruh terhadap keterampilan gerak dasar manipulatif siswa.

Kata Kunci : Model Pendekatan Bermain , Pendekatan Modifikasi alat, keterampilan gerak dasar manipulatif.


(5)

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF PLAY APPROACH USING PHYSICAL EDUCATION MODIFICATION TOOLS TO DEVELOPING

MANIPULATIVE BASIC MOTION

(Experimental Research on the Students of class VIII MTS Negeri Sukasari)

Mentor : 1. Drs. Yoyo Bahagia, M.Pd 2. Sufyar Mudjianto, M. Pd

Nina Sri Nuraeni*

The research activity this back ground by less developed. Skill motion basic manipulative and less sufficient facilities and infrastructure that exist at a madrassa tsanawiyah sukasari cibeber cimahi city. Research purposes was to improve and develop skill motion basic manipulative students, obviously required a model approach play and modification device that could support in the process of learning. One of them can use the model of the approaching in this research play and modification tools. Research method used is experimental methods, the population is graders VIII public mts 1 sukasari by the number of samples 40 students taken by means of random sampling. The research design used was one group pre test post test-design. A statistical analysis of the t-test was used to test the one party. The calculation result statistics showed that hypothesis is accepted, model approach play and the modification tools affect the basic manipulative motion skills on learning of physical education. The conclusion of this research result is the model approach play using physical education impact on basic skills motion manipulative students. Menggunakan pendekatan modifikasi alat Pendidikan jasmani berpengaruh terhadap keterampilan gerak dasar manipulatif siswa.

Keyword : Model approach play , modification tools, Manipulative skills


(6)

v Nina Sri Nuraeni, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

ABSRTAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Masalah Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Pembatasan Penelitian ... 8

F. Definisi Istilah ... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Teoretis ... 11

1. Teori Bermain ... 11

2. Definisi media dan modifikasi ... 14

3. Teori Gerak ... 24

4. Karakteristik Siswa……… 29

5. Implementasi Model Pendekatan Dan Media Alat Pembelajaran ………... 30

B. Kerangka Berfikir ... 33


(7)

vi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 35

B. Populasi Dan Sampel ... 36

C. Desain Penelitian ... 38

D. Instrumen Pengumpulan Data ... 39

E. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 50

1. Rekonstruksi validitas tes ketrampilan ... 50

B. Pengujian Analisis ... 51

1. Uji Normalitas ... 52

2. Uji Homogenitas ... 52

C. Pengujian Hipotesis ... 56

D. Diskusi Penemuan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(8)

vi Nina Sri Nuraeni, 2013


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dianugerahkan akal dan hati nurani oleh Sang Khaliq sebagai pembeda dirinya dengan makhluk lain. Manusia akan dipandang mulia dilihat dari intelektual, emosional, spiritual, ekologis, moral dan sosial untuk menghasilkan manusia yang utuh sebagai hasil dari proses pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat. Hal ini tertuang pada Undang-Undang No 20 tahun 2004, tentang sistem pendidikan nasional, dikemukakan tujuan pendidikan nasional:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif , mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan Nasional mengarahkan dunia pendidikan pada wilayah karakter berbangsa dan bernegara dengan kata lain mengarah domain afektif. Pendidikan karakter sebagai manifestasi untuk mendidik manusia yang bermoral dan beretika, hal ini berkolerasi dengan pendidikan jasmani karena pendidikan jasmani telah lebih dulu memberikan kontribusi pada wilayah karakter. Program pendidikan jasmani dapat mengantarkan peserta didik memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang menunjang kehidupan keseharian siswa. Mengapa demikian, karena pendidikan jasmani mendidik melalui olahraga untuk menjadikan manusia utuh karena pendidikan jasmani membangun total aspek manusia seutuhnya meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor. Aktivitas jasmani untuk pendidikan moral terkait dengan pendidikan perkembangan afektif


(10)

Nina Sri Nuraeni, 2013

dan kognitif individu di dalam mengapresiasi perilaku kegiatan kesehariannya perpaduan kognitif dan afektif ini diharapkan melumat menjadi satu konsep karakter moral. Namun nyatanya fakta dilapangan menunjukan, tawuran pelajar, pemakaian obat-obat terlarang, seks bebas, dan geng motor menjadi topik hangat diberbagai media seakan pendidikan moral tidak pernah tertanam di setiap individu yang mengenyam pendidikan hanya sebatas mengetahui tanpa diamalkan dalam kehidupan. Inilah tugas kita sebagai seorang guru untuk memberikan kontribusi perubahan ke arah tujuan yang lebih baik.

Tentunya pendidikan jasmani tidak secara otomatis menumbuhkan moral individu, tetapi interaksi sosial yang terbentuk dan kejadian proses pembelajaran yang tercipta dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan karakter moral serta diperlukan komitmen sunguh-sungguh dari seorang guru dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini sejalan dengan pengertian pendidikan jasmani menurut Abduljabar ( 2010:16 ) memaparkan :

Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai proses kependidikan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani memusatkan diri pada pemerolehan keterampilan gerak dan pemeliharaan kebugaran jasmani untuk kesehatan, peningkatan pengetahuan, dan pengembangan sikap positif terhadap aktivitas jasmani maupun olahraga.

Berdasarkan pemaparan diatas, pendidikan jasmani mempunyai tujuan yang bersifat menyeluruh. Pembelajaran pendidikan jasmani tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani saja, akan tetapi dalam pembelajaran siswa harus berpikir untuk melaksanakan tugas gerak yang guru berikan serta bisa berperilaku jujur dan taat pada saat mengikuti pendidikan jasmani. Dalam prakteknya pendidikan jasmani jelas sekali mengajak anak untuk terlibat kedalam aktivitas olahraga, dan bermain yang mengandung unsur belajar. Maka dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan pendidikan jasmani merupakan pembelajaran dengan menggunakan aktivitas jasmani sebagai alat pendidikan, dan


(11)

turut dikembangkan domain afektif, kognitif, dan psikomotor untuk pencapaian tujuan pendidikan.

Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan jasmani. Carr

(1991,dalam yudi 2003:4) menjelaskan bahwa “permainan adalah suatu daya

kehidupan yang vital. Keriangan, kelincahan, relaksasi dan harmonisasi, memudahkan timbulnya inspirasi. Pengalaman-pengalaman permainan membuat

seseorang bergembira dan bergairah.” Secara pedagogis, permainan dapat

memberikan tantangan pada anak dan sekaligus menghambat kebosanan sehingga anak tetap aktif mengikuti proses pembelajaran. Permainan yang dibentuk untuk merangsang motivasi siswa untuk melakukan kegiatan dengan serius tetapi penuh kegembiraan. Oleh sebab itu, permainan mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani.

Tujuan pendidikan jasmani begitu lengkap yang mengarahkan peserta didik menjadi individu yang utuh yang terintegritas kedalam sebuah mata pelajaran pendidikan jasmani. Pembelajaran pendidikan jasmani harus disajikan kedalam kegiatan yang dikemas secara menarik, maka dalam penyampaian materi pendekatan atau model sangat penting difahami oleh guru pendidikan jasmani. Seorang guru pendidikan jasmani harus bisa menyampaikan materi dengan baik, tentunya dengan pendekatan yang sesuai dengan karakter materi yang akan diajarkan karena dengan pendekatan atau model yang tepat maka tujuan pembelajaran dapat tersampaikan kepada siswa.

Pencapaian tujuan pembelajaran jasmani agar sesuai harapan, guru perlu mempertimbangkan dan memilih pendekatan atau model pembelajaran yang tepat dan efektif. Ketepatan dalam penerapan pendekatan atau model pembelajaran akan memberikan pengaruh pada siswa, sehingga siswa akan mengalami kemudahan dalam mengikuti pembelajaran. Mengutip dari juliantine at al (2011: 3) definisi pendekatan sebagai berikut:

Dalam sejarah pembelajaran pendidikan jasmani, dikenal banyak ragam pendekatan dimulai dari yang tradisional dan sederhana yang dalam pendidikan jasmani sering disebut dengan istilah metode lalu berkembang


(12)

Nina Sri Nuraeni, 2013

menjadi istilah strategi, lalu berkembang lagi menjadi istilah gaya mengajar, pendekatan (approach), yang paling modern sering disebut model-model.” Dengan kata lain pendekatan merupakan revolusi penyebutan konsep sistem pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan komponen sistem pembelajaran ke dalam suatu pola/kerangka pemikiran yang disajikan secara utuh. Sedangkan pendekatan bermain menurut Wahjoedi (1999:121) “pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi

permainan.” Menurut Depdiknas (2004:121) dijelaskan: “pendekatan bermain

bertujuan untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan dahulu kepada anak-anak.”

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep kedalam permainan, melalui permainan anak diperkenalkan kedalam situasi permainan.

Selain model pendekatan yang harus sesuai dalam penyampaian materi pendidikan jasmani media atau alat bantu pembelajaranpun sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar pembelajaran. Dalam kenyataannya media pembelajaran disetiap sekolah tidak selalu tersedia secara lengkap, maka seorang guru pendidikan jasmani diharapkan mampu memodifikasi alat pembelajaran pendidikan jasmani. Berikut ini beberapa pengertian tentang modifikasi alat. Menurut Bahagia dan Mujdianto (2000:41):

Modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pembelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial untuk memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil.

Sedangkan menurut Adang (2000:224) bahwa ada empat aspek yang dapat

dimodifikasi dari pembelajaran pendidikan jasmani yaitu: “modifikasi tujuan


(13)

pembelajaran dan modifikasi evaluasi pembelajaran.” Aktivitas ini dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan memodifikasi diantaranya adalah:

- Ukuran, berat

- Bahan/bentuk peralatan yang digunakan

- Area atau tempat permainan serta ukuran lapangan - Durasi bermain

- Jumlah pemain

- Peraturan dalam bermain

- Cara memperoleh nilai jarak atau peralatan - Dan lain sebagainya.

Berdasarkan pemaparan diatas sangat jelas bahwa modifikasi alat sangat diperlukan oleh seorang guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang guru sampaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga siswa bisa melakukan tugas geraknya dengan baik.

Dalam proses pendidikan jasmani tidak lepas dari gerak yang melandasi pembelajaran, dari sekian banyak macam gerak para ahli membuat pengelompokan-pengelompokan gerakan manusia adalah Anita Harrow. Menurut teori taksonomi yang dikemukankan oleh Harrow (1971) gerakan manusia dapat dikelompokan salah satunya adalah gerakan dasar (basic fundamental movement), Gerak dasar fundamental merupakan pola gerakan yang menjadi dasar untuk ketangkasan gerak yang lebih kompleks. Berangkat dari gerak dasar Malina (1991), Dauer dan Pangrazi (1986), serta Kogan (1982) berpendapat bahwa: Gerakan-gerakan dasar fundamental diantaranya gerakan lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif. Dan dalam penelitian disini salah satunya adalah

gerak manipulatif, gerak dasar manipulatif menurut Kogan (1982) adalah :

Gerak dasar manipulatif biasanya dilukiskan sebagai gerakan yang mempermainkan objek tertentu sebagai medianya, atau keterampilan yang melibatkan kemampuan seseorang dalam menggunakan bagian-bagian untuk memanipulasi yang diluar dirinya. Misalnya menangkap, melempar,


(14)

Nina Sri Nuraeni, 2013

menendang, memukul, menerima, menghentikan seperti dengan raket, tongkat, atau bat.

Berdasarkan kutipan diatas gerak manipulatif tidak terlepas dari menangkap, melempar , menendang, memukul, menerima, menghentikan seperti dengan raket, tongkat dan bat. Dalam mengembangkan gerak dasar manipulatif dapat dikembangkan melalui berbagai macam permainan, yang harus disajikan dengan suasana menarik dan menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh dan tujuan pembelajaran dapat tersampaikan.

Dalam penelitian ini peniliti melakukan penelitian di MTS Negeri Sukasari Cimahi dikelas VIII,dimana ketika pelajaran Pendidikan Jasmani siswa dan siswi terlihat kemapuan dari setiap siswa khususnya kemapuan gerak dasar manipulatif tidak terampil. Selain itu pula sarana dan prasarana pendidikan jasmani di sekolah tersebut sangat kurang dan terlihat tidak ada modifikasi alat yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, dengan menerapkan model pendekatan bermain dan modifikasi alat. Dalam menyampaikan materi pendidikan jasmani dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pendekatan bermain terhadap kemampuan gerak manipulatif siswa disekolah tersebut dan dengan penyajian materi yang menggunakan model pendekatan bermain. Diharapkan siswa berkembang keterampilan gerak dasar dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan diatas maka peneliti ingin meneliti dan mengungkapkan dalam suatu karya ilmiah tentang “Implementasi Pendekatan

Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk Mengembangkan Gerak Dasar Manipulasi Siswa Di MTS Negeri Sukasari Cimahi.”


(15)

Berdasarkan uraian diatas dalam studi ini diajukan masalah pokok yang akan menjadi pegangan dalam rangka memudahkan dan mengarahkan jalannya penelitian. Permasalahan penelitian. Permasalahan penelitian tersebut akan dijadikan landasan teoritis dan landasan konseptual, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan metodologi penelitian, analisis permasalahan, pengambilan permasalahan, dan pengambilan kesimpulan. Permasalahan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

“ Apakah tes keterampilan gerak dasar rekonstruksi dinyatakan valid, dan apakah dengan pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi dapat mengembangkan gerak dasar manipulasi siswa di MTS Negeri Sukasari Cimahi. ?

C. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan masalah penelitian yang peneliti ungkapkan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Ingin mengetahui apakah rekonstruksi tes keterampilan gerak dinyatakan valid, dan apakah dengan pendekatan bermain menggunkan alat pendidikan jasmani modifikasi dapat mengembangkan gerak dasar manipulatif siswa di MTS Negeri.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat secara teoritik bahwa hasil penelitian ini merupakan dasar yang selanjutnya demi kesempurnaan dan tercapainya hasil penelitian yang lebih berkualitas, akurat dan bermanfaat, penulis berharap dengan hasil penelitian ini dapat berguna secara praktis dan teoritis:

 Secara praktis: Diharapkan dengan penelitian ini dapat memperoleh gambaran mengenai pendekatan bermain menggunkan alat pendidikan jasmani


(16)

Nina Sri Nuraeni, 2013

modifikasi untuk mengembangkan gerak dasar manipulatif. Bagi guru Pendidikan jasmani khusunya, Penelitian ini juga dapat menjadi bahan tambahan wawasan untuk bekal mengajar dimasa depan

 Secara teoritis: Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan inspirasi oleh guru penjas tentang pendekatan bermain untuk mengembangkan gerak dasar di sekolah.

E. Batasan Penelitian

Pembatasan penelitian penting diperlukan agar masalah yang diteliti terarah. Pembatasan masalah ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi peneliti tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya : tenaga, waktu, kecekatan, waktu, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut. Surakhmad (1990:36). Berdasarkan pada penjelasan diatas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Variabel bebas / independent yaitu model pendekatan bermain dan alat pendidikan jasmani modifikasi.

2. Variabel terikat / dependent yaitu gerak dasar manipulatif (memukul, melempar, dan menangkap).

3. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa di MTS Negeri Sukasari Cimahi.

4. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Mencobakan sesuatu untuk diteliti terhadap variabel bebas terhadap variabel terikat dengan pemberian treatment atau perlakuan dengan menyelidiki, dan mengamati. Berangkat dari paparan surakhmad (1998:149)

menjelaskan, “dalam arti yang luas, bereksperimen ialah mengadakan kegiatan

percobaan untuk melihat sesuatu hasil. Hasil itu akan memperjelas kedudukan hubungan sebab akibat antara variabel yang diselidiki”. Metode penelitian eksperimen rangkaian percobaan dengan tujuan mengungkap suatu masalah hingga di dapat hasil. Faktor yang dicobakan adalah variabel bebas yaitu


(17)

model pendekatan bermain dan alat pendidikan jasmani modifikasi yang berpengaruh terhadap perkembangan gerak dasar manipulatif (memukul, melempar dan menangkap dalam permainan bola kecil).

5. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengambil test memukul, melempar dan menangkap. Penulis memilih tiga item tes berdasarkan pada masalah yang terjadi di sekolah tersebut, menunjukan gerak dasar manipulatif terutama bagian tangan kurang berkembang. Maka agar mengetahui hasil dari pembelajaran yang akan diolah melalui kwantitatif/statistik. Melakukan permainan lempar, memukul, dan menangkap permainan bola kecil rounders sesuai arahan guru/pengetest. Melakukan lempar, memukul, dan menangkap sebagai alat untuk mengetahui hasil dari pembelajaran.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari kesalahfahaman dalam menterjemahkan judul penelitian ini, maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul: 1. Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain menurut para ahli. Menurut Wahjoedi (1999 : 121) bahwa: Pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk dan situasi permainan. Sedangkan Bahagia dan Suherman (1999/2000: 35) mengemukakan: Strategi pembelajaran keterampilan, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan DAP ( developmentally Appropiate practice) dan Body scalling ( ukuran fisik termasuk kemampuan fisik )

2. Alat bantu modifikasi

Modifikasi menurut Bahagia dkk (2000:41) adalah: Modifikasi merupakan cara menganalisa sekaligus mengembangkan materi pembelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial untuk


(18)

Nina Sri Nuraeni, 2013

memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil. Alat-alat pendidikan jasmani atau modifikasi yaitu sarana dan prasarana atau Alat-alat yang mendukung untuk berlangsungnya pembelajaran dengan pembaharuan terhadap alat-alat dengan yang unik dan bermanfaat. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Dari pendapat para ahli diatas penulis dapat menarik kesimpulan yaitu pembelajaran yang diramu dengan kondisi permainan menyerupai cabor tertentu, untuk terciptanya situasi belajar yang menyenangkan melalui alat-alat belajar modifikasi.

3. Gerak dasar manipulatif.

Gerakan-gerakan dasar fundamental yang dikemukakan oleh Anita Harrow diantaranya adalah gerakan manipulatif: Gerakan manipulatif biasanya dilukiskan sebagai gerakan yang mempermainkan objek tertentu sebagai medianya, atau keterampilan yang melibatkan kemampuan seseorang dalam menggunakan bagian-bagian untuk memanipulasi yang diluar dirinya. Misalnya melempar, menendang, memukul dengan pemukul seperti raket, tongkat, atau bat.


(19)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur penelitian ilmiah suatu pendekatan

praktik. Jakarta rineka cipta

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar penelitian ilmiah. Bandung : Tarsito.

http://www.mariberkawand.blogspot.com.pendekatan-bermain.

Http://www.mariberkawand.blogspot.com.,penegembangan-alat-pembelajaran.

Mahendra, Agus.(2006). Teori belajar belajar mengajar. FPOK. Bahan ajar. Bandung. FPOK UPI.

Bahagia, Yoyo.Pengembangan Media Penjas.FPOK UPI.Bandung

Q-annes, Bambang (2008).Pendidikan Karakter Berbasis Al-quran. Bandung Simbiosa Rekatama Media.

Abduljabar, Bambang (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan jasmani.Bandung.Rizki Press


(20)

(21)

35 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metode yang tepat dan relevan dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai. Tujuan penelitian ini ialah mengungkapkan, menggambarkan serta menyimpulkan. Metode secara umum adalah cara yang digunakan oleh setiap peneliti yang digunakan dalam melakukan penelitiannya, lebih lanjut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

definisi metode adalah “cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dsb); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Sementara itu, Sudjana (2005: 52) mengungkapkan bahwa: “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.” Karena kegiatan tersebut dilakukan setiap melaksanakan penelitian, maka beberapa ahli menyebutnya sebagai tradisi penelitian (research traditions).

Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan metode ialah langkah-langkah yang terpola secara urut untuk mengungkapkan masalah yang hendak diteliti dan dapat memudahkan dalam mencapai tujuan penelitian.

Sehubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu implementasi pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi untuk mengembangkan gerak dasar manipulatif, maka peneliti menggunakan metode eksperimen. Kenapa menggunakan metode eksperimen, karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi terhadap gerak dasar manipulatif siswa MTS Negeri Sukasari Cimahi. Mengutip pendapat Arikunto (2007:107) “penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada


(22)

Nina Sri Nuraeni, 2013

Arikunto, Sugiyono (2010:107) berpendapat: “metode eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment ) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Berdasarkan kedua kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian eksperimen ialah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan fakta dari data yang dikumpulkan dan menguji jawaban sementara yang telah dirumuskan sehingga mendapatkan informasi dari masalah yang akan diteliti.

B. Populasi Dan Sampel

Seperti yang telah dijelaskan Arikunto (1997:115) bahwa “populasi ialah keseluruhan subjek yang akan diteliti”. Selain itu menurut Sugiyono(2012:80)”

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Dapat disimpulkan populasi adalah subjek atau objek secara seluruhnya yang mempunyai ciri khas dan kualitas yang akan diungkapkan peneliti.

Definisi sampel menurut Surakhmad (1993:3) ”sampel adalah penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”. Dilanjutkan menurut Sugiyono

(2012:81) “ sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Maka dari pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri khas dan sifat yang mewakili seluruh populasi yang ada. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara acak (random sampling). Random sampling yang dijelaskan oleh Surakhmad

(1989:96) bahwa “ sampel random dapat dibuat dengan jalan menarik setiap unit calon sampel lotere.” Teknik acak ini dipilih karena setiap subjek berkesempatan yang sama untuk muncul menjadi sampling. Tentang jumlah sampel penelitian penulis berpedoman kepada pendapat yang dijadikan pegangan, yaitu pendapat Arikunto (2006:134) mengemukakan sebagai berikut:


(23)

Untuk sekedar ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel lebih besar, hasilnya akan lebih baik.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa kelas VIII di MTS Negeri Sukasari yaitu 10 persen dari jumlah seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. “Dikatakan simple (sederhana) karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu” (Sugiyono,

2011:120). Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.


(24)

Nina Sri Nuraeni, 2013

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

C. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuiakan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Maka desain dalam penelitian ini peneliti menggunakan

One-group Pretest-Posttest Design. Design ini terdapat pretest, sebelum diberi

perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan awal sebelum diberi perlakuan. Desain penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.2 Skema Penelitian

Keterangan :

O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan) X = Treatment atau perlakuan

Pengaruh pendekatan bermain menggunakan pendidikan jasmani modifikasi terhadap gerak dasar manipulative = (O2xO1)

Adapun langkah-langkah penelitian gerak dasar manipulatif peneliti deskripsikan ke dalam halaman berikut :


(25)

Gambar 3.3

Langkah-Langkah Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Penelitian pada prinsipnya ialah melakukan pengukuran, sehingga harus ada alat ukur yang baik pula yang kita sebut dengan instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2012:102) instrumen penelitian ialah suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial.” Hal senada dikatakan tentang pengertian instrumen diungkapkan Arikunto (2010:192) “ instrumen merupakan alat yang digunakan pada waktu penelitian menggunkan suatu metode.” Berlandaskan hal tersebut peneliti, agar memperoleh informasi atau data

POPULASI

SAMPEL

TEST AWAL

TEST AKHIR

PENGUMPULAN DATA

PENGELOLAAN DAN

KESIMPULAN PERLAKUAN


(26)

Nina Sri Nuraeni, 2013

penelitian yang berupa proses pembelajaran keterampilan gerak dasar manipulatif melalui permainan bola kecil dengan menggunkan instrument berupa tes. Lebih lanjut menurut Nurhasan (2007:3) “Tes merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperolaeh data yang objektif tentang hasil belajar siswa.” Mengacu pada penelitian yang penulis lakukan yaitu tentang implementasi pendekatan bermain menggunkan alat pendidikan jasmani modifikasi untuk mengembangkan gerak dasar manipulatif dalam hal ini adalah aspek gerak dasar manipulatif yang meliputi lempar, tangkap dan memukul melaui permainan bola kecil. Khusus pada lempar target peneliti melakukan modifikasi dengan pertimbangan rasional sebagai berikut; Kusmaedi et al 2008:81 “kecenderungan pertumbuhan fisik ke tipe tubuh tertentu juga mengakibatkan makin bervariasinya kemampuan gerak pada setiap individuarah tipe tubuh tertentu juga mengakibatkan makin bervariasinya kemampuan gerak pada setiap individu” hal ini yang menjadi dasar dilakukannya rekonstruksi validitas reliabilitas pada lempar target.

Lutan (2001: 21) menjelaskan “aktivitas bermain media yang tepat dalam mengembangkan keterampilan gerak dasar” dengan menggunakan modifikasi alat

“(1.) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, (2.)Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi. (3.) Siswa dapat melakukan pola

gerak secara benar”. Bertolak dari pendapat tersebut peneliti ingin mengukur kemampuan siswa dalam hal keterampilan gerak dasar melalui pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi ini. Dalam penelitian ini pelaksanaan tereatment dilaksanakan selama 12 kali pertemuan, yang dilakukan setiap minggu 3 kali pertemuan. Jumlah pertemuan dibagi 3 kali setiap minggu untuk kelompok sampel sehingga ada 6 minggu. Hal tersebut sesuai yang

dipaparkan oleh Sarwono dan Ismaryati (1999:43) : “Frekuensi jumlah waktu

ulangan latihan yang baik adalah dilakukan 5-6 per sesi latihan atau 2-4 kali per

minggu”.

5 sesi X 2 kali perminggu = 10 kali pertemuan. (minimal) 5 sesi X 3 kali perminggu = 15 kali pertemuan. (sedang)


(27)

5 sesi X 4 kali perminggu = 20 kali pertemuan. (maksimal)

Adapun program pelaksanaan eksperimen, penulis uraikan sebagai berikut pada table 3.4 rancangan program pelaksanaan eksperimen di setiap pertemuan di halaman selanjutnya.


(28)

Nina Sri Nuraeni, 2013

Tabel 3.1

Rancanngan Program Setiap Pertemuan

Uraian Kegiatan Penelitian

Alokasi waktu

1.

Peneliti

Kegiatan sebelum penelitian, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan bagi peneliti.

Pendahuluan

15 menit

Peneliti

 Berdoa, berbaris dan cek sampel

 Penyampian tujuan pembelajaran

 Menjelaskan

tentang materi yang akan dilaksanakan

Sampel

 Mendengarkan dan bertanya jika ada yang kurang difahami 2. Inti 50 menit Peneliti  Memperhatikan

jalannya treatment

 Membantu sampel jika mengalami kesulitan.

Sampel  Melaksanakan

kegiatan treatment berupa pendekatan bermain menggunakan alat modifikasi. Penutup


(29)

3.

Peneliti  Berdoa

 bubar

Sampel  Pendinginan

 berdoa

 bubar

15 menit

Dalam penelitian ini alat ukur tes untuk mengetahui keterampilan gerak dasar manipulatif melalui permianan bola kecil, Dalam penelitian ini alat ukur tes untuk mengetahui keterampilan gerak dasar manipulatif melalui permianan bola kecil, yang mengacu pada tes keterampilan gerak dasar permainan bola kecil dalam Nurhandayati (2011:35) dan sebelumnya telah dimodifikasi untuk digunakan pada pendidikan jasmani, namun hanya menggunakan 3 item dari 4 item yang berhubungan dengan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Lempar Tangkap (frekuwensi)

Alat / fasilitas : - Bola modifikasi - stop watch - meteran

- dinding yang telah diberi tanda garis pembatas - pluit

Target :

- sebuah target berbentuk garis melintang yang diletakan pada dinding setinggi 99 cm dari titik tengah ke lantai.

- Pada target diberi jarak lempar sepanjang 3 m. Pelaksanaan tes:

- Subjek berdiri di belakang garis start yang berjarak 3 m dari dinding - Kemudian pada saat peluit pertama di tiupkan subjek melempar bola di

atas garis target yang melintang sebnyak-banyaknya selama 30 detik. Tes ini diberikan 1 kali kesempatan.


(30)

Nina Sri Nuraeni, 2013

Penjelasan dalam gambar di halaman berikut.

1 m

3m

Testee

Gambar. 3.4 Tes Lempar Tangkap (Frekwensi)

b. Lempar Target

Rekonstruksi validity Alat / fasilitas - Bola modifikasi

- Dinding yang telah diberi tanda lingkaran - Dan peluit

Target

- Sebuah target berbentuk lingkaran diletakan pada dinding setinggi 99 cm dari titik tengah lingkaran tersebut ke lantai.


(31)

- Pada target tersebut dibuat 4 buah lingkaran yang masing-masing lingkaran ber-radius 2.5 inch; 5.5 inch, 10 inch dan 14.5 inch; dengan ukuran skor dari tiap lingkaran sebagai berikut: 4;3;2 dan 1

- Bila bola tidak dapat mengenai sasaran target 4;3;2 dan 1 maka skor diberikan dengan nilai 0

Pelaksanaan Tes :

- Subjek berdiri dihadapan dingding dengan jarak 7 meter . - Pada aba-aba peluit ditiupkan subjek melempar

- Subjek hanya diberi kesempatan 5 kali lemparan Teknik penskoran :

- Skor terbanyak kemudian di jumlahkan Penjelasan dalam gambar halaman berikut.

7m

x (Testee)

Gambar 3.5 Tes Lempar Target

c. Memukul Bola

4 1

4 2


(32)

Nina Sri Nuraeni, 2013 Alat Dan Fasilitas

- Meteran

- Lapangan permainan bola kecil - pemukul modifikasi

- dan peluit Pelaksanaan Tes

- Subjek berdiri di tempat pemukul atau rumah. kemudian subjek melambungkan bola sendiri dan segera dipukul

- Subjek diberikan kesempatan memukul bola sebanyak 5 kali Teknik Menskor

- Menghitung jarak bola tepat berhenti jarak 5,4,3,2 - Untuk nilai 1 apabila subjek tidak mengenai bola

- Skor terbanyak diperoleh setelah pelaksanaan tes selesai kemudian dijumlahkan.

Penjelasan Pada Gambar

Gambar 3.6 Diagram Tes Memukul Bola

Adapun hasil validitas tes keterampilan gerak dasar permainan bola kecil dalam Nurhandayati (2011:56) :


(33)

Tabel 3.2 Validitas Tes Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bola Kecil

No Keterangan item tes Koefisien Korelasi Rhitung Harga tHitung Harga tTabel Keputusan

1. Tes keterampilan

menangkap dan melempar bola

0.803 8.184 1.714 Valid

2. Tes keterampilan

lempar target

0.684 4.082 1.714 Valid

3. Tes keterampilan

memukul

0.565 4.168 1.714 Valid

Menurut hasil perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh tes dinyatakan valid. Realibilitas tes keterampilan gerak dasar permanan bola kecil dalam Nurhandayati (2011:159) ialah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Reliabilitas Tes Keterampilan Gerak Dasar Permainan Bola Kecil

Dengan demikian maka variabel tersebut memiliki realibilitas yang signifikan sebgai instrument penelitian dan apabila dilihat dalam interpretasi r. Arikonto (2002) dalam Nurhandayati (2011:59) Nilai r = 1.00 menunjukan pada iterpretasi tinggi. Dapat disimpulkan nilai instrument tersebut memiliki tingkat keterandalan yang baik.

No Keterangan item tes Harga

r 11

Harga

r tabel

Keputusan

1. Tes keterampilan

menangkap dan melempar bola

0.926 0.413 Reliabel

2. Tes keterampilan

lempar target

0.787 0.413 Reliabel

3. Tes keterampilan

memukul


(34)

Nina Sri Nuraeni, 2013

E.Teknik Analisis Data

Setelah data dan informasi diperoleh dari tes dan pengukuran kemudian dianalisis melalui pendekatan stastistik kwantitatif. Menurut Abduljabar dan Jajat

(2010:11) “statistik merupakan kumpulan fakta dalam bentuk angka atau bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau grafik yang dapat menggambarkan atau melukis kan adanya persoalan”

Berdasarkan penjelasan tersebut, prosedur dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. rekonstruksi validitas dan reliable tes keterampilan melempar target adalah sebagai berikut;

a. menghitung rata-rata, sd, dan varians b. menentukan validitas instrument

Menurut Riduwan dalam Nurhandayati (2011:46) setelah data didapat dan ditabulasikan maka pengujian validitas rekonstruksi dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrument dengan rumus Pearson Product Moment :

rHitung = n( Σ× y ) . ( Σ × y ) √{ Σ Σ { Σ Σ

Keterangan :

rHitung = koefesien korelasi

Σ× y = jumlah perkalian variabel x dan variabel y Σײ = jumlah skor variabel ײ

Σy²= jumlah variabel y² Σ×= jumlah skor variabel x Σy² = jumlah skor variabel y

n = jumlah naracoba


(35)

t

hitung = √

keterangan : t = nilai tHitung

r = koefesien korelasi rHitung n = jumlah responden

Distribusi ( Tabel t) untuk α = 0.05 dan tingkat kepercayaan 95% derajad kebebasan dk = 49 kaidah keputusan: jika t Hitung > t Tabel berarti valid sebaliknya jika t Hitung < t Tabel = 2.024

Langkah selanjutnya realibiltas instrument.

Untuk mengetahui keterandalan instrument tersebut, penulis melakukan langkah sebgai berikut :

- Menjumlahkan keseluruhan item

- Tes keterampilan menjadi variabel x dengan total skor menjadi variabel y - Mengkorelasikan antara variabel x dengan variabel y, yang menggunakan

rumus teknik pearson product moment:

∑ ∑

√{ ∑ {

Rb = koefisien korelasi yang dicari

Σ×y = jumlah perkalian variabel x dan variabel y Σx² = jumlah skor variabel x²

Σy² = jumlah variabel y² Σx = jumlah skor variabel x Σy = jumlah skor variabel y

N = jumlah naracoba

Mencari reliabilitas item tes keterampilan dengan menggunkan rumus Spearman Brown, yaitu :


(36)

Nina Sri Nuraeni, 2013 Keterangan

R11 = reliabilitas instrument

Rb = r xy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrument.

Standar koefesien korelasi menurut Arikunto (2002:71) adalah sebagai berikut : - Antara 0.80-1.00 : sangat kuat

- Antara 0.60-0.80 : kuat - Antara 0.40-0.60 : cukup kuat - Antara 0.20-0.40 : rendah - Antara 0.00-0.20 : sangat rendah

Menguji signifikansi korelasi yaitu mengkonsultasikan dengan table “r”

product moment. Dari table diketahui bhwa dengan n = 25 pada tingkat

kepercyaan 95% maka “r” table (0.281) maka instrument penelitian memiliki tingkat reliabilitas yang berarti atau signifikansi. R table apabila diketahui

signifikansi α=0.05 dk 49, maka diperoleh r tabel 0.281. Analisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut 1. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus

_

x ∑ n Keterangan :

x = Nilai rata-rata yang dicapai

∑ = Jumlah nilai yang diperoleh n = Jumlah sampel (Nurhasan, 2002:22)

2. Menghitung simpangan baku :

√∑ Keterangan :


(37)

n = Jumlah sampel

∑ = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata(Nurhasan, 2002:22) 3. Uji normalitas data

Menghitung uji normalitas dengan pendekatan uji chi kuadrat ( . Langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat table penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata simpangan baku

b. mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi c. mencari luas Zi pada table Z

d. pada kolom F (Zi), untuk luas yang bertanda negative maka 0.5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negative maka 0.5 + luas daerah e. Pada kolom F (Zi), adalah urutan n dibagi n

f. Hasil pengurangan F (Zi) tempatkan pada kolom F (Zi) – S (Zi)

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai Lo

h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

- Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal

- Jika L0 ≤ Ltabel tolak Ho diterima artinya data berdistribusi normal

4. Pengujian Homogenitas

Dalam penelitian ini menggunakan uji homegenitas dengan Anava (uji Bartlett). Pengujian ini bertujuan menguji homogenitas dua variasi yaitu tes awal dan tes akhir baik kelompok eksperimen maupun kelompok control dengan rumus sebagai berikut :


(38)

Nina Sri Nuraeni, 2013

Kriteria pengujian adalah pihak kiri, hipotesa ditolak jika F ≤ F (1

-α).(v1.v2) dimana nilai F (1-α).(v1.v2) didapat dari daftar distribusi F dengan

taraf nyata (α) = 0.05 dan dk = v1 dan v2 untuk nilai v1 = n-1 dan v2 = n-2. jadi data setiap butir tes adalah homogen apabila Fhitung lebih kecil dari F table.

5.Uji signifikansi

Pengujian Signifikansi hasil eksperimen, maka dilakukan t-test. Menguji dua rata-rata antara tes awal dan tes dari sampel. untuk menguji kesamaan dua rata-rata ini ditentukan oleh pengujian normalitas. jika setelah di uji normalitas ternyata berdistribusi normal, baru kemudian dilakukan uji t.

Sebelum uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S²) melalui rumus sebagai berikut :

Keterangan :

t = Nilai t yang dicari atau dihitung X1 = rata-rata tes akhir

X2 = rata-rata tes awal

n1 = jumlah responden pada tes awal n2 = jumlah responden pada tes akhir S = simpangan baku

S1 ² = Varians tes awal S2 ² = Varians tes akhir

Dan langkah terakhir membuat kesimpulan ( Abduljabar dan jajat 2010:256)


(39)

(40)

60 Nina Sri Nuraeni, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dijelaskan pada bab IV, terlihat bahwa treatment atau perlakuan pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi berpengaruh terhadap keterampilan gerak dasar manipulasi mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut :

Rekonstruksi validitas dan reabilitas tes keterampilan (lempar target) adalah dinyatakan instrument valid dan dengan memiliki tingkat keterandalan cukup baik.

Pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan peningkatan gerak dasar manipulatif yang terdiri dari melempar, menangkap dan memukul.

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh dari penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi berpengaruh signifikan terhadap keterampilan gerak dasar, maka bagi guru pendidikan jasmani dianjurkan mengimplentasikan pendekatan ini dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Karena pada dasarnya siswa cenderung lebih mudah jika diberikan pendekatan bermain daripada kegiatan pembelajaran konvensional.

2. Bagi siswa disarankan untuk melakukan aktivitas bermain melalui berbagai permainan, olaharaga seperti permainan tradisional, olahraga permainan yang dapat menunjang keterampilan gerak. Tidak hanya untuk terampil pada saat


(41)

Nina Sri Nuraeni, 2013

pembelajaran pendidikan jasmani, namun bermanfaat di kehidupan sehari-hari sepanjang hidup secara alami dalam menghadapi situasi misalkan, menangkap benda yang jatuh secara reflek dan terampil.

3. Bagi FPOK UPI sebagai lembaga akademis dalam bidang pendidikan, olahraga dan kesehatan. diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan manfaat bagi semua, yang dipublikasikan melalui media massa baik cetak maupun elektronik.

4. Bagi rekan mahasiswa yang ingin melanjutkan penelitian mengenai peningkatan gerak dasar manipultif, penulis menganjurkan mencari variabel penelitian yang berbeda, penemuan baru dan lebih relevan serta memiliki manfaat yang lebih dalam hal meningkatkan keterampilan gerak dasar dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

5. Kepada para peneliti berikutnya, agar meneliti lebih lanjut tentang manfaat pendekatan bermain dan modifikasi alat dalam pembelajaran terutama pembelajaran gerak manipulatif untuk pengembangan lebih luas, serta kegunaannya terhadap cabang olahraga lain


(42)

62

Nina Sri Nuraeni, 2013

Implementasi Pendekatan Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Surakhmad, W. (1990). Pengantar penelitian ilmiah. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.

Abduljabar, B. dan Kusumah, J. Aplikasi Statittika Dalam Penjas. Bandung: JDKN

Nurhasan, H. Dan Hasanudin Cholil, D. (2007). Tes Dan Pengukuran

keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Sudjana. (1986). Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito.

Mahendra, Agus.(2006). Teori belajar belajar mengajar. FPOK. Bahan ajar. Bandung: FPOK UPI.

Bahagia, Y. (2010). Pengembangan Media Penjas. FPOK UPI. Bandung.

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam

Pendidikan jasmani. Bandung: Rizki Press.

Cholik, M. (1977).Pendidikan Jasmani dan Kesehata. Jakarta: ProyekPengembangan Guru Sekolah Dasar.

Mahendra, A (1998). Toeri Belajar Dan Pembelajaran Motorik.. Bandung Bandung IKIP Press.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Bahagia, Y. dan Mujianto, S. (2010). Media Dan Alat Pembelajaran Penjas.

FPOK Bahan Ajar. Bandung.: FPOK UPI.

Rosdiani, D. (2013). Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani Dan

Kesehatan. Bandung: Alfabeta Bandung.

Sukintaka.. (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD PENJASKES. DEPDIKBUD. Juliantine, T. Subroto, T dan Yudiana, Y. (2011). Model – Model Pembelajaran


(43)

Nina Sri Nuraeni, 2013

Juliantine, Tite, Subroto, Toto dan Yudiana, Yunyun. (2010). Belajar Dan

Pembelajaran PENJAS. Bandung: FPOK UPI.

Kusmaedi, N. Hidayat, Y. dan Husdarta, J.S. (2008) Perkembangan Peserta

Didik. Bandung: FPOK UPI.

Rasyidin, W. Saedulloh, U. dkk.. Landasan Pendidikan:BamdungUPI Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah:Bandung: UPI Press.

Hendrayana, Y. dan Seba, L. Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Subarjah, H. (2008) Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI Bandung

Agus Mahardika, W Agus. (2009). Studi Keadaan Sarana Dan Prasarana

Penunjang Aktifitas

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan JatinomKabupaten Klaten. Skripsi Sarjana pada Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta : tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Hendrayana, Y. (2003): Pembelajaran Permainan dasar: DEPDIKNAS

Sarwono dan Ismaryati (1999:43), dalam Gantara, Ega. (2012). Perbandingan

Antara Model Pembelajaran Langsung Dan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Penguasaan Gerak Lompat Jauh Di Kelas VII SMP Karya Pembangunan Baros Kabupaten Bandung. Bandung: UPI.

Nurhhandayati. (2011). Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Dalam Permainan Bola

kecil di SDN III Awirarangan Kab Kuningan. Skripsi Sarjana Fakultas

Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Unniversitas Pendidikan Indonesia Bandung : Tidak diterbitkan


(44)

Nina Sri Nuraeni, 2013

Implementasi Pendekatan Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk

Lutan. (2001: 21) dalam http://Aguswibowo.com/2009/apa-itu-ergonomi/

http://georoendeso.files.wordpress.com

http://www.mariberkawand.blogspot.com.pendekatan-bermain.

Http://www.mariberkawand.blogspot.com.,penegembangan-alat-pembelajaran Dick & Carey (1985) dalam (Tn.2008:126) Tersedia: http://effendi-dmth.blogspot.com/2012/09/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html

Wahjoedi (1999:121) Tersedia:

http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatan-bermain.html www.googleEarth.com


(1)

53

Nina Sri Nuraeni, 2013

Implementasi Pendekatan Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk Mengembangkan Gerak Dasar Manipulatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(2)

60

Nina Sri Nuraeni, 2013

Implementasi Pendekatan Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk Mengembangkan Gerak Dasar Manipulatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dijelaskan pada bab IV, terlihat bahwa treatment atau perlakuan pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi berpengaruh terhadap keterampilan gerak dasar manipulasi mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut :

Rekonstruksi validitas dan reabilitas tes keterampilan (lempar target) adalah dinyatakan instrument valid dan dengan memiliki tingkat keterandalan cukup baik.

Pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan peningkatan gerak dasar manipulatif yang terdiri dari melempar, menangkap dan memukul.

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh dari penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendekatan bermain menggunakan alat pendidikan jasmani modifikasi berpengaruh signifikan terhadap keterampilan

gerak dasar, maka bagi guru pendidikan jasmani dianjurkan

mengimplentasikan pendekatan ini dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Karena pada dasarnya siswa cenderung lebih mudah jika diberikan pendekatan bermain daripada kegiatan pembelajaran konvensional.

2. Bagi siswa disarankan untuk melakukan aktivitas bermain melalui berbagai permainan, olaharaga seperti permainan tradisional, olahraga permainan yang dapat menunjang keterampilan gerak. Tidak hanya untuk terampil pada saat


(3)

61

Nina Sri Nuraeni, 2013

Implementasi Pendekatan Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk Mengembangkan Gerak Dasar Manipulatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran pendidikan jasmani, namun bermanfaat di kehidupan sehari-hari sepanjang hidup secara alami dalam menghadapi situasi misalkan, menangkap benda yang jatuh secara reflek dan terampil.

3. Bagi FPOK UPI sebagai lembaga akademis dalam bidang pendidikan, olahraga dan kesehatan. diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan manfaat bagi semua, yang dipublikasikan melalui media massa baik cetak maupun elektronik.

4. Bagi rekan mahasiswa yang ingin melanjutkan penelitian mengenai peningkatan gerak dasar manipultif, penulis menganjurkan mencari variabel penelitian yang berbeda, penemuan baru dan lebih relevan serta memiliki manfaat yang lebih dalam hal meningkatkan keterampilan gerak dasar dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

5. Kepada para peneliti berikutnya, agar meneliti lebih lanjut tentang manfaat pendekatan bermain dan modifikasi alat dalam pembelajaran terutama pembelajaran gerak manipulatif untuk pengembangan lebih luas, serta kegunaannya terhadap cabang olahraga lain


(4)

62

Nina Sri Nuraeni, 2013

Implementasi Pendekatan Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk Mengembangkan Gerak Dasar Manipulatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Surakhmad, W. (1990). Pengantar penelitian ilmiah. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.

Abduljabar, B. dan Kusumah, J. Aplikasi Statittika Dalam Penjas. Bandung: JDKN

Nurhasan, H. Dan Hasanudin Cholil, D. (2007). Tes Dan Pengukuran keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Sudjana. (1986). Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito.

Mahendra, Agus.(2006). Teori belajar belajar mengajar. FPOK. Bahan ajar. Bandung: FPOK UPI.

Bahagia, Y. (2010). Pengembangan Media Penjas. FPOK UPI. Bandung.

Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan jasmani. Bandung: Rizki Press.

Cholik, M. (1977).Pendidikan Jasmani dan Kesehata. Jakarta:

ProyekPengembangan Guru Sekolah Dasar.

Mahendra, A (1998). Toeri Belajar Dan Pembelajaran Motorik.. Bandung Bandung IKIP Press.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Bahagia, Y. dan Mujianto, S. (2010). Media Dan Alat Pembelajaran Penjas.

FPOK Bahan Ajar. Bandung.: FPOK UPI.

Rosdiani, D. (2013). Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta Bandung.

Sukintaka.. (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD PENJASKES. DEPDIKBUD. Juliantine, T. Subroto, T dan Yudiana, Y. (2011). Model – Model Pembelajaran


(5)

63

Nina Sri Nuraeni, 2013

Implementasi Pendekatan Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk Mengembangkan Gerak Dasar Manipulatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Juliantine, Tite, Subroto, Toto dan Yudiana, Yunyun. (2010). Belajar Dan Pembelajaran PENJAS. Bandung: FPOK UPI.

Kusmaedi, N. Hidayat, Y. dan Husdarta, J.S. (2008) Perkembangan Peserta Didik. Bandung: FPOK UPI.

Rasyidin, W. Saedulloh, U. dkk.. Landasan Pendidikan:BamdungUPI Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah:Bandung: UPI Press.

Hendrayana, Y. dan Seba, L. Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Subarjah, H. (2008) Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI Bandung

Agus Mahardika, W Agus. (2009). Studi Keadaan Sarana Dan Prasarana Penunjang Aktifitas

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan JatinomKabupaten Klaten. Skripsi Sarjana pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta : tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Hendrayana, Y. (2003): Pembelajaran Permainan dasar: DEPDIKNAS

Sarwono dan Ismaryati (1999:43), dalam Gantara, Ega. (2012). Perbandingan Antara Model Pembelajaran Langsung Dan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Penguasaan Gerak Lompat Jauh Di Kelas VII SMP Karya Pembangunan Baros Kabupaten Bandung. Bandung: UPI.

Nurhhandayati. (2011). Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Dalam Permainan Bola

kecil di SDN III Awirarangan Kab Kuningan. Skripsi Sarjana Fakultas Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Unniversitas Pendidikan Indonesia Bandung : Tidak diterbitkan


(6)

Nina Sri Nuraeni, 2013

Implementasi Pendekatan Bermain Menggunakan Alat Pendidikan Jasmani Modifikasi Untuk Mengembangkan Gerak Dasar Manipulatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lutan. (2001: 21) dalam http://Aguswibowo.com/2009/apa-itu-ergonomi/ http://georoendeso.files.wordpress.com

http://www.mariberkawand.blogspot.com.pendekatan-bermain.

Http://www.mariberkawand.blogspot.com.,penegembangan-alat-pembelajaran Dick & Carey (1985) dalam (Tn.2008:126) Tersedia: http://effendi-dmth.blogspot.com/2012/09/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html

Wahjoedi (1999:121) Tersedia:

http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatan-bermain.html www.googleEarth.com