KONTRIBUSI KOMPENSASI DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TUMIJAJAR, TULANG BAWANG BARAT,LAMPUNG :Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi.

(1)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI KOMPENSASI DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TUMIJAJAR, TULANG BAWANG BARAT,

LAMPUNG

(Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi dan Non-Sertifikasi)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

ARUM SULASTRI S.Pd NIM. 1101144


(2)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

Kontribusi Kompensasi dan Motivasi

Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar

Guru di Sekolah Dasar Negeri

Se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang

Barat, Lampung

(Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi

Dan Non Sertifikasi)

Oleh Arum Sulastri

S.Pd, Universitas Lampung 2011

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Sekolah Pascasarjana Prodi Administrasi

Pendidikan

© Arum Sulastri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

HALAMAN PENGESAHAN TESIS

KONTRIBUSI KOMPENSASI DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TUMIJAJAR, TULANG BAWANG BARAT,

LAMPUNG

(Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi)

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dr. H. Danny Meirawan, M.Pd NIP. 196205041988031002

Pembimbing II

Dr. Cicih Sutarsih, M.Pd NIP. 197009291998022001


(4)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengetahui

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendididkan Indonesia

Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D NIP. 195306121981031003


(5)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI KOMPENSASI DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TUMIJAJAR, TULANG BAWANG BARAT,

LAMPUNG

(Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi)

ABSTRAK

Arum Sulastri (NIM 1101144)

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. Metode yang digunakan adalah analisis deskripsi, asosiatif dan komparatif dengan pendekatan kuantitatif, melalui teknik analisis data korelasional dengan menggunakan statistik parametrik. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru PNS yang berstatus sertifikasi dan non-sertifikasi pada SD Negeri Se-Kecamatan Tumijajar Tulang Bawang Barat, Lampung, yang berjumlah 260 orang, dengan sampel penelitian berjumlah 157 yang dibagi menjadi dua kategori 97 guru sertifikasi dan 60 guru non-sertifikasi dengan penarikan sampling menggunakan Proportionate stratified random sampling.

Dari hasil analisis data ditemukan bahwa kompensasi dan motivasi mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung dalam kategori baik, sedangkan Kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung dalam kategori sangat baik. Kontribusi kompensasi terhadap kinerja mengajar guru cukup kuat untuk guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi. Kontribusi motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru cukup kuat untuk guru sertifikasi dan rendah untuk guru non-sertifikasi. Kontribusi kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru cukup kuat untuk guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi. Dan terdapat perbedaan kompensasi, motivasi mengajar dan kinerja mengajar guru antara guru sertifikasi dan non-sertifikasi.

Penelitian ini menyimpulkan terdapat kontribusi kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung dalam kategori cukup kuat.

Berdasarkan kesimpulan maka direkomendasikan untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan memperhatikan kinerja mengajar, kompensasi serta motivasi mengajar para guru-guru sebagai ujung tombak peningkatan mutu pendidikan. Kinerja mengajar guru yang perlu diperhatikan adalah mencakup aspek


(6)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup pembelajaran.


(7)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………... i

PERNYATAAN KEASLIAN……… ii

KATA PENGANTAR……… iii

UCAPAN TERIMA KASIH……….. iv

ABSTRAK………... vi

DAFTAR ISI……….. vii

DAFTAR TABEL ………. xi

DAFTAR GAMBAR………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah……….. 8

C. Tujuan Penelitian……… 11

D. Manfaat Penelitian……….. 12

E. Struktur Organisasi Tesis……… 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka……… 14

1.Kinerja Mengajar Guru dalam konteks Administrasi Pendidikan……… 14

2.Kinerja Mengajar Guru………. 16

a. Pengertian Kinerja……….. 16

b. Pengertian Kinerja Mengajar Guru………. 19


(8)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Tugas dan Kewajiban Guru……… 23

e. Penilaian Kinerja Mengajar Guru………... 26

3. Kompensasi………... 31

a. Pengertian Kompensasi………..…… 31

b. Tujuan dan Pentingnya Pemberian Kompensasi… 32

c. Bentuk Kompensasi ………...…… 38

4.Motivasi Mengajar………….…………..……… 43

a. Pengertian Motivasi Mengajar……… 43

b. Asas, Tujuan dan Fungsi Motivasi ……… 46

c. Teori Motivasi……… 48

5.Program Sertifikasi Guru Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan……. 53

B. Kerangka pemikiran………...… 57

C. Hipotesis Penelitian……… 59

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian………...… 61

B. Metode Penelitian……….. 63

C. Definisi Operasional……….. 64

D. Instrumen Penelitian, Validitas dan Reabilitas……….. 65

1. Instrumen Penelitian……… 65

2. Validitas dan Reabilitas………... 72

E. Teknik Pengumpulan Data………. 78

F. Teknik pengolahan Data ……….. 1. Analisis Data Deskriptif………... 2. Pengujian Persyaratan Analisis……… 3. Menguji Hipotesis Penelitian………... 78

78

79


(9)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………... 86

1. Deskripsi Kecenderungan Umum Skor Responden……. 86

a. Deskripsi Variabel Kompensasi (X1)………. 86

b. Deskripsi Motivasi Mengajar (X2)………. 89

c. Deskripsi Kinerja mengajar Guru (Y)……… 92

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data……… 97

a. Uji Normalitas……… 97

b. Uji Linieritas………... 99

3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ………. 100

a. Uji Hipotesis Pertama………. 101

b. Uji Hipotesis Kedua………... 105

c. Uji Hipotesis Ketiga………... 110

d. Uji Perbandingan Dua Variabel (Y)………... 116

e. Uji Perbandingan Dua Variabel (X2)……….. 117

f. Uji Perbandingan Dua Variabel (X1)……….. 118

B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 119

1. Kompensasi Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung……….. 119 2. Motivasi Mengajar Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung……… 121 3. Kinerja Mengajar Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung……… 124 4. Kontribusi Kompensasi terhadap Kinerja Mengajar

Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung………..


(10)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kontribusi Motivasi Mengajar terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar,

Tulang Bawang Barat, Lampung……….. 130 6. Kontribusi Kompensasi dan Motivasi Mengajar

terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri

se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. 132 7. Analisis Uji Perbandingan Kompensasi, Motivasi

Mengajar dan Kinerja Mengajar Guru Sertifikasi dan

Non-Sertifikasi... 135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan……….………... 141

2. Rekomendasi………. 143

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(11)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Jumlah Guru yang Sudah Tersertifikasi……….. 6

1.2 Rata-rata hasil Uji Kompetensi Guru (UKG)……….. 6

1.3 Rata-rata hasil Ujian Nasional (UN) Kecamatan Tumijajar... 6

2.1 Teori Dua-Faktor Herzberg……….. 51

3.1 Jumlah Populasi dan Sampel ……….. 62

3.2 Skala Likers………. 65

3.3 Kisi-Kisi Instrumen……….. 66

3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Kompensasi……… 73

3.5 Hasil Perhitungan Validitas Variabel Motivasi mengajar…... 74

3.6 Hasil Perhitungan Variabel Kinerja Mengajar Guru………... 74

3.7 Daftar Konsultasi WMS………... 79

3.8 Hasil Normalitas Data……….. 80

3.9 Hasil Linieritas Data……… 81


(12)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.1 Skor Rata-rata Perhitungan WMS Variabel Kompensasi (X1)

Guru Non-Sertifikasi……… 86 4.2 Skor Rata-rata Perhitungan WMS Variabel Kompensasi (X1)

Guru Sertifikasi……… 87 4.3 Skor Rata-rata Variabel Motivasi Mengajar (X2) Guru

Non-Sertifikasi………. 89 4.4 Skor Rata-rata Variabel Motivasi Mengajar (X2) Guru

Sertifikasi……….

90 4.5 Skor Rata-rata Variabel Kinerja Mengajar (Y) Guru

Non-Sertifikasi………. 93 4.6 Skor Rata-rata Variabel Kinerja Mengajar (Y) Guru

Sertifikasi……….

93 4.7 Uji Nomalitas Kinerja Mengajar Guru……… 97

Tabel Halaman

4.8 Uji Nomalitas Kompensasi…………..……… 98 4.9 Uji Normalitas Motivasi Mengajar…….………. 98 4.10 Uji Linieritas X1 terhadap Y (Guru Non-Sertifikasi dan

Sertifikasi)………

99 4.11 Uji Linieritas X2 terhadap Y (Guru Non-Sertifikasi dan

Sertifikasi)………

100 4.12 Hasil Perhitungan Correlation X1 ke Y (Guru

Non-Sertifikasi dan Non-Sertifikasi)………...

101 4.13 Anova Variabel X1 dengan Y (Guru Non-Sertifikasi dan

Sertifikasi)………

104 4.14 Perhitungan Analisis Regresi X1 ke Y (Guru Non-Sertifikasi

dan Sertifikasi)………. 104 4.15 Hasil Perhitungan Correlation X2 ke Y (Guru Non-Sertifikasi


(13)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Sertifikasi)…... 105

4.16 Anova Variabel X1 dengan Y (Guru Non-Sertifikasi dan Sertifikasi)……… 108

4.17 Perhitungan Analisis Regresi X2 ke Y (Guru Non-Sertifikasi dan Sertifikasi)……… 109

4.18 Hasil Korelasi Ganda X1, X2, ke Y (Guru Non-Sertifikasi dan Sertifikasi)………. 110

4.19 Anova Variabel X1 dan X2 dengan Y (Guru Non-Sertifikasi dan Sertifikasi)………. 113

4.20 Perhitungan Analisis Regresi X1, X2, Y………. 114

4.21 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis (Guru Non-Sertifikasi)……… 115

4.22 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis (Guru Non-Sertifikasi)…... 115

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1.1 Faktor Kinerja………... 9

2.1 2.2 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan………. Human Performance………. 16

21

2.3 Strategi Mengajar……….. 29

2.4 Kompensasi Total………. 42

2.5 Hierarki Kebutuhan Maslow………. 50

2.6 Kerangka Pemikiran……….. 58

2.7 Hubungan antar Variabel X1, X2, Y………. 59


(14)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Diagram Batang Variabel Motivasi Mengajar……….. 91 4.3 Diagram Batang Kinerja Mengajar Guru……….. 94 4.4 Gambar Kontribusi X1, X2, Y………... 115

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Data Hasil Uji Coba Instrumen………... 151

2 Kisi-Kisi Instrumen………. 171

3 Rekapitulasi Data Responden ………. 185

4 Perhitungan Uji Perbandingan Dua Variabel (Uji-t)….. 208


(15)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)


(16)

1

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah merupakan institusi yang sangat berkaitan dengan upaya sadar pembentukan pribadi seseorang yang diharapkan selaras dengan tuntunan budaya manusia yang semakin tinggi. Peran sekolah sangat kompleks, bukan saja masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakannya. Sekolah tidak akan menjadi baik dengan sendirinya, melainkan dengan proses peningkatan segala aspek yang ada di dalam sekolah.

Untuk mencapai pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas, suatu lembaga pendidikan sebagai suatu sistem, dipengaruhi oleh berbagai komponen seperti program kegiatan pembelajaran, peserta didik, sarana-prasarana pembelajaran, pembiayaan, lingkungan masyarakat, kepemimpinan kepala sekolah, guru dan faktor-faktor lainnya (Rohiat, 2008: 19). Proses peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia disekolah memerlukan guru baik secara individu maupun kolaboratif untuk melakukan kinerja mengajar yang mengubah suatu kondisi agar pendidikan dan pembelajaran menjadi lebih berkualitas, untuk itu guru memegang peranan utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Adapun dalam UU No 14 Pasal 1 ayat 1 tahun 2005 menyebutkan: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dengan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Menjadi guru merupakan profesi yang penuh dengan tantangan, yang sering kali guru berhadapan dengan tuntutan kualitas profesi, amanah dari


(17)

stakeholders, masyarakat, pemerintah atas keberhasilan pembelajaran akademis siswa dan menuntut kemampuan guru untuk menguasai empat kompetensi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru dengan melakukan reformasi setahap demi setahap. Menurut Barnawi dan Mohammad Arifin (2012: 15) strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah sudah mencakup delapan point yaitu (1) peningkatan kualifikasi; (2) sertifikasi; (3) peningkatan kompetensi; (4) pengembangan karir; (5) penghargaan dan perlindungan; (6) perencanaan kebutuhan akan guru; (7) tunjangan guru; (8) maslahat tambahan. Adapun menurut Udin Syaefudin Sa’ud (2010:77) pengembangan profesionalisme guru harus menjadi perhatian global, karena guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu pengetahuan dan teknologi melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme guru yang berdampak pada meningkatkan kesejahteraan guru yaitu pemerintah telah melaksanakan program sertifikasi guru. Program sertifikasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka implementasi dari Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) dan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007. Berdasarkan hukum Undang-Undang tersebut dikemukakan bahwa guru adalah pendidik profesional yang harus memenuhi sejumlah pernyataan baik kualifikasi akademik maupun kompetensi. Adapun sertifikasi guru diartikan sebagai pemberian sertifikat yang diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. Sertifikasi pendidik ini diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan profesi dan telah lulus uji sertifikasi pendidik. Sertifikasi guru ini merupakan salah satu


(18)

tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah sebagai apresiasi jalan untuk menjadikan guru profesional dalam peningkatan mutu pembelajaran yang diimbangi dengan kesejahteraan guru dalam bentuk pemberian tunjangan (kompensasi) sehingga kinerja guru dapat meningkat. Menurut Mulyasa (2008: 34) sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang yang dipilihnya, dengan demikian dengan adanya sertifikasi guru diharapkan kinerja guru lebih berkualitas dan berdampak pada kesejahteraan guru yang berupa tunjangan profesi yang memadai (kompensasi). Menurut Kusumah (2012: 56) mengemukakan bahwa:

Sertifikasi guru jelas menggembirakan, dia datang bagaikan sinar yang menyinari para guru, tetapi sertifikasi guru juga menyedihkan karena kesuciannya banyak dikotori oleh oknum-oknum guru yang tak berakhlaqul karimah, sehingga mencederai sertifikasi itu sendiri, padahal tujuan sertifikasi itu bagus, selain mensejahterakan para guru juga membantu guru menjadi profesional.

Menjadi guru yang sudah tersertifikasi harus memiliki kemampuan kreatif, kinerja mengajar yang baik didalam melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai pengajar maupun pendidik, mampu berinovatif dan motivasi tinggi sehingga dapat tercermin sebagai guru profesional yang menggambarkan kemampuan guru dalam proses pengajaran yang dilihat dari kinerjanya yang baik. Kinerja merupakan masalah yang komplek dalam organisasi sekolah, salah satu tantangan yang dihadapi instansi sekolah dalam mengelola seluruh guru-guru sertifikasi dan non-sertifikasi yaitu mendorong semangat kerja seluruh guru walaupun dalam predikatnya berbeda, sehingga mampu mencapai kinerja yang optimal yang berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan, seperti halnya yang diungkapkan Prabu Mangkunegara (2010: 67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja mengajar guru merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam pendidikan, sehingga kinerja perlu di upayakan untuk selalu ditingkatkan.


(19)

Namun hal ini tidaklah mudah dilakukan, sebab banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis (dalam Prabu Mangkunegara, 2010: 13) bahwa unsur-unsur yang mempengaruhi pencapaina kinerja adalah kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Menurut Usman (2010: 250) menyebutkan bahwa motivasi seseorang ditentukan oleh intensitas motifnya (uang). Adapun menurut Griffin (2004: 38) bahwa motivasi adalah penting karena sangat menentukan kinerja dan karena sifatnya tidak terwujud. Maka dari itu kinerja mengajar guru merupakan salah satu faktor dominan yang berpengaruh terhadap kompensasi dan motivasi.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Wether dan Davis (dalam Wibowo, 2007: 158) bahwa kompensasi merupakan apa yang diterima pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi, dan didalam kompensasi terdapat sistem intensif yang menghubungkan kompensasi dengan kinerja. Senada dengan hal tersebut Rowley (2012: 281) mengemukakan bahwa uang memang pada kenyataannya berpengaruh untuk memotivasi kerja dan system imbalan yang dirancang dengan baik akan memotivasi para pekerja ke arah tingkat kinerja yang diinginkan oleh organisasi. Adapun senada yang diungkapkan oleh Cahyani (2005: 77) kompensasi merupakan faktor penting untuk mempertahankan karyawan/ pegawai, sebab suka tidak suka dan disadari atau tidak uang merupakan faktor penting dalam kehidupan yang dapat meningkatkan motivasi walaupun sulit untuk bisa memuaskan manusia. Selain kompensasi yang dibutuhkan dalam kinerja mengajar guru adanya motivasi sangat diperlukan, dimana motivasi yang rendah akan mengahasilkan guru yang kinerja mengajarnya rendah, sedangkan motivasi yang tinggi akan membuat guru berusaha bekerja menjadi lebih baik dan menghasilkan kinerja mengajar guru yang berkualitas.

Dalam melaksanakan tugas pembelajaran, permasalahan akan muncul bukan saja pada guru yang belum tersertifikasi yang menginginkan predikat profesional akan tetapi pada guru yang sudah tersertifikasi. Guru akan menghadapi suatu problema yang berasal dari dalam maupun luar


(20)

kepentingan guru seperti halnya guru yang tersertifikasi dituntut berkewajiban harus lebih mampu bekerja secara profesional, memiliki kemampuan kompetensi, motivasi mengajar yang lebih, sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja mengajar yang dikelolanya dan diembannya sebagai predikat profesional sehingga tidak ada pemberitaan yang negatif. Menurut Wahyudi (Media Indonesia, 17/11/2012) mengemukakan bahwa sertifikasi yang dilaksanaan saat ini gagal dan hanya menghabiskan dana anggaran. Adapun Fatwa (Kompas. Com, 16/3/2012) juga mengemukakan uji kompetensi yang diadakan pemerintah belum menunjukkan kinerja mengajar guru yang profesional dan guru yang sudah tersertifikasi malah mempunyai motivasi yang kurang dalam mengajar. Adapun menurut Rose (2012: 181) menyatakan ‘’Any discussion of the relationship of teacher pay to learning outcomes must begin by acknowleadging that there is a problem to be solved and teachers must be at the centre of solving it’’. Artinya setiap diskusi tentang hubungan gaji guru (kompensasi) dengan hasil belajar harus dimulai dengan mengakui bahwa ada masalah yang harus dipecahkan dan guru harus berada dipusat pemecahan masalah tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut maka bisa dikatakan bahwa kompensasi memberikan pengaruh terhadap peningkatan dan penurunan kinerja mengajar guru dan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

Adapun fenomena yang terjadi dilapangan hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa kinerja mengajar para guru itu relatif, ada guru yang sudah sertifikasi kinerjanya meningkat dan adapula yang kinerjanya sama saja tidak ada perubahan yang signifikan, selain itu ada pula guru yang belum sertifikasi tetapi kinerjanya memang sudah bagus karena adanya berbagai pengalaman atau sebaliknya. Adapula sebagian guru yang sudah tersertifikasi malah mempunyai motivasi yang kurang, jarang membuat program pengajaran dan evaluasi, serta keengganan menyelesaikan pekerjaan dalam membuat silabus dan menganalisis pembelajaran yang cocok untuk diajarkan pada siswa, karena berfikir yang penting sudah sertifikasi jadi mengajar hanya sebagai rutinitas bukan tanggung jawab, sehingga mempunyai


(21)

kualifikasi kinerja mengajar yang sama dengan guru yang belum tersertifikasi padahal seharusnya yang terjadi guru yang sudah tersertifikasi harus lebih mampu mengembangkan kompetensinya dan memenuhi jam pelajaran sebanyak 24 jam kinerja mengajarnya serta lebih mampu berinovasi serta kurangnya fasilitas pembelajaran/ alat bantu dalam kegiatan mengajar.

Sebagaimana diketahui dari data yang diperoleh bahwa jumlah guru yang sudah tersertifikasi hingga akhir tahun 2011 khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data Jumlah Guru yang Sudah Tersertifikasi.

TK SD SMP SMA SMK Pengawas Total

4 631 218 120 41 35 1049

Tabel 1.2.

Rata-Rata Hasil Uji Kompetensi Guru.

SD SMP SMA/ SMK

40% 38,42% 49%

Sumber: Dinas Pendidikan Tulang Bawang Barat (TBB) 2012. Tabel 1.3.

Rata-Rata Hasil Ujian Nasional (UN) di Kecamatan Tumijajar.

No. Tahun Rata-rata Hasil UN

1. 2010 22,5%

2. 2011 23,5%

3. 2012 23,5%

Sumber: Dinas Pendidikan Tulang Bawang Barat (TBB), 2012

Selain itu pada surat kabar internet Lampung Post. Co, Rabu (06 /12/12) menurut Ara (Guru) yang menanggapi belum adanya peningkatan kinerja yang signifikan dari guru-guru penerima tunjangan sertifikasi, menyebutkan bahwa ‘’Pada dasarnya banyak guru yang masih belum memiliki kompetensi ideal, sekarang banyak guru yang sudah S2, sekaligus sudah tersertifikasi, tapi performa mengajar dan kinerjanya masih sama seperti saat belum menerima tunjangan’’. Adapun Lampung Post dalam Issu. Com (17/11/12) mengemukakan tenaga mengajar tidak menerapkan system


(22)

pengajaran yang ideal didalam kelas dan program sertifikasi guru dinilai tidak mampu meningkatkan kualitas guru. Sedangkan dari pemberitaan hasil nilai Ujian Nasional (UN) dari tahun 2010 hingga 2012, dinyatakan bahwa UN SD khususnya daerah Lampung kurang memuaskan. Menurut Bujang Rahman (Radar Lampung. Com, 29/01/2012)) mengatakan:

Hingga kini banyak publik menyangsikan hasil UN, karena di lapangan tidak disiapkan secara simultan. Ia pun menyarankan agar persiapan di lapangan dalam pelaksanaan UN bagi siswa SD benar-benar matang. Jangan sampai terulang adanya apresiasi tidak baik dari publik terhadap hasil UN hanya karena kesiapan di lapangan tidak matang.

Adapun hasil penelitian tentang kinerja guru diungkapkan oleh Yensi (2010) dalam penelitiannya mempunyai pengaruh yang signifikan kompensasi dan motivasi terhadap kinerja sebesar R2 = 45,6%. Dan beberapa hasil penelitian tentang kinerja guru sertifikasi yaitu diungkapkan oleh Ramli dalam penelitiannya (2012: 32) dikatakan bahwa

Seseorang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik secara otomatis akan menerima tunjangan yang terkait dengan sertifikat tersebut. Dengan demikian terjadi suatu penambahan income atas seseorang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Dengan adanya sertifikat pendidik yang melekat pada seorang guru, dapat disimpulkan bahwa guru tersebut telah memiliki beberapa kemampuan lebih dibandingkan dengan teman-teman guru yang belum mendapatkan sertifikat pendidik. Dan dengan kompetensi dan profesionalisme yang dimiliki diharapkan juga mampu meningkatkan kinerja di sekolah. Adapun menurut Wardana dalam penelitiannya tentang guru sertifikasi (2013: 99) mengungkapkan :

Fakta kinerja mengajar guru yang sertifikasi belum menunjukkan kinerja yang baik, ada pula guru yang mengalami penurunan kinerja setelah mereka mendapatkan sertifikasi. Peningkatan kinerja guru yang sudah lolos sertifikasi masih belum memuaskan, motivasi kerja yang tinggi justru ditunjukkan oleh guru yang belum mengikuti sertifikasi dengan harapan segera dapat disertifikasi, demikian temuan sementara dari hasil survey yang dilakukan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengenai dampak sertifikasi profesi guru terhadap kinerja guru. Dan mempunyai korelasi sebesar (r = 0,636) antara motivasi dan kinerja guru sertifikasi.


(23)

Fenomena tersebut menunjukkan tingkat kompetensi para guru masih rendah dan mengandung arti bahwa pengelolaan proses belajar mengajar, pengembangan diri guru, motivasi dan kinerja mengajar masih perlu ditingkatkan mutunya, pembinaan, dan pengawasan terhadap guru harus dilakukan secara kontiniu dan peningkatan tunjangan sertifikasi yang diberikan pemerintah masih belum mampu meningkatkan kinerja yang dimiliki guru. Faktor kompensasi yang diberikan sebagai balas jasa dan motivasi perlu diperhatikan dalam penseleksiannya apabila ingin meningkatkan kinerja mengajar guru.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi dan dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah.

Sebagai pengelola proses belajar mengajar yang profesional, guru dituntut melakasankan tugas dan kewajibannya, berpengetahuan luas, dan mampu memotivasi dirinya sendiri sehingga menghasilkan kinerja mengajar yang optimal yang tercermin dari prestasi hasil belajar peserta didiknya dalam rangka meningkatkan kualitas dan tujuan pendidikan.

Belum maksimalnya pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru mengidentifikasikan bahwa kinerja mengajar guru perlu mendapatkan perbaikan, perhatian dan dapat dilakukan pembinaan lagi. Adapun beberapa faktor yang rendahnya kinerja mengajar guru dapat berasal dari individu guru sendiri, organisasi maupun psikologisnya. Kurang memuaskannya kinerja mengajar tersebut diidentifikasi sebagai berikut:

a. Kurangnya motivasi mengajar,

b. Adanya perbedaan kesejahteraan/ insentif guru,

c. Kurangnya fasilitas pembelajaran/ alat bantu mengajar,


(24)

e. Kurang mampunya mengelola interaksi pembelajaran dikelas. f. Keengganan menyelesaikan pekerjaan dalam membuat silabus dan

menganalisis pembelajaran yang cocok untuk diajarkan pada siswa. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. Faktor-faktor kinerja mengajar guru tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Faktor Kinerja menurut Edi Siregar (2011: 85) dan Malthis dan Jackson (2009: 114).

Berdasarkan uraian diatas, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru sangat komplek, mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga serta keterkaitan antara program sertifikasi maka pada penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti dibatasi pada tiga variabel yaitu kompensasi sebagai variabel bebas (X1), motivasi mengajar sebagai variabel bebas (X2) dan kinerja mengajar guru (Y) sebagai variabel terikat. Variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

a) Kompensasi sebagai pendapatan yang diterima pegawai yang berupa pembayaran keuangan langsung dan pembayaran tidak langsung sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi.

Kinerja Mengajar Guru (Kinerja Individual) Variabel individu:

Kemampuan, Keterampilan, Mental fisik, Latar belakang

keluarga, Tingkat sosial, Pengalaman, Demografi

Variabel Organisasi Sumber Daya, Kepemimpinan, Imbalan (kompensasi), Struktur

Desain pekerjaan.

Variabel Psikologis

Persepsi,

 Sikap,

Kepribadian,

Belajar dan


(25)

b) Motivasi mengajar diartikan sebagai energi psikologi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘’feeling’’ dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan yang diharapkan. Adapun motivasi bisa berasal dari diri sendiri (instrinsik) maupun dari luar individu (ekstrinsik).

c) Kinerja mengajar guru merupakan perilaku kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar didepan kelas sesuai dengan kriteria tertentu.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kompensasi yang diperoleh guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?

b. Bagaimana motivasi mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?

c. Bagaimana kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?

d. Berapa besar kontribusi pemberian kompensasi terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?

e. Berapa besar kontribusi motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?

f. Berapa besar kontribusi pemberian kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?

g. Bagaimana perbedaan kinerja mengajar guru sertifikasi dan non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.


(26)

h. Bagaimana perbedaan kompensasi pada guru sertifikasi dan non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung

i. Bagaimana perbedaan motivasi mengajar pada guru sertifikasi dan non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. Tujuan umum ini dirinci menjadi tujuan yang lebih khusus, yaitu untuk mengetahui:

a. Besarnya gambaran pemberian kompensasi guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

b. Besarnya gambaran motivasi mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

c. Besarnya gambaran kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

d. Besarnya kontribusi variabel pemberian kompensasi terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

e. Besarnya kontribusi variabel motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

f. Besarnya kontribusi pemberian kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.


(27)

g. Besarnya perbedaan kinerja mengajar guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat. Lampung.

h. Besarnya perbedaan kompensasi guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

i. Besarnya perbedaan motivasi mengajar antara guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan teoritis dan praktis.

1. Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat antara lain: a. Untuk Kepentingan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini memperkaya khasanah kajian keilmuan, yaitu bidang ilmu pengelolaan sumber daya manusia khususnya ditinjau dari sistem kompensasi dan pemberian motivasi mengajar kepada guru terhadap kinerja mengajar guru.

b. Peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan tentang kompensasi yang diterapkan selama ini dalam upaya meningkatkan kinerja mengajar guru yang secara signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemotivasian guru.

2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan: a. Guru Sekolah Dasar, sebagai umpan balik dan masukan bagaimana

motivasi dan kinerja mengajar mereka selama ini, dan beberapa rekomendasi yang mungkin disampaikan untuk meningkatkan motivasi mengajar sehingga kinerja mengajar guru lebih baik dimasa yang akan datang.


(28)

b. Kepala Sekolah Dasar, sebagai umpan balik dan masukan bahwa sistem tunjangan profesi yang ditetapakan dapat mempengaruhi upaya guru untuk dapat meningkatkan kinerja mengajar guru.

c. Bagi Guru, dapat menjadi masukan untuk memperbaiki cara mengajar dalam kinerja mengajar guru.

E. Struktur Organisasi Tesis

Untuk memahami alur pikir dalam penulisan tesis ini, maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Bab I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

Bab II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun rumusan masalah dan tujuan. Serta mengemukakan kerangka pikir yang mendasari penelitian dan pemaparan hipotesis penelitian.

Bab III berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Komponen dari metode penelitian terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian berikut dengan justifikasi penggunaan metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data penelitian.

Bab IV berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan tentang masalah penelitian, serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka.

Bab V berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Penulisan kesimpulan untuk tesis berupa butir demi butir hasil penelitian. Rekomendasi dapat ditujukan kepada para praktisi pendidikan, ataupun kepada peneliti berikutnya.


(29)

Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan tesis. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.


(30)

61

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitin

1. Lokasi

Lokasi penelitian ini dilakukan pada 27 Sekolah Dasar yang tersebar di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan atas kemudahan memperoleh data, dan hasil penelitiannya dapat memberikan masukan kepada pengambilan kebijakan di sekolah daerah setempat.

2. Populasi dan Sampel

Menurut pendapat Sugiyono (2009:80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Untuk itu, yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh guru yang berstatus PNS (sertifikasi dan non-sertifikasi) yang berjumlah 260 guru di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

Arikunto yang dikutip oleh Akdon dan Hadi (2005: 98) mengemukakan bahwa : „„Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi‟‟. Dikarenakan populasi dalam penelitian ini populasi berstrata proporsinya dan sifatnya heterogen, maka dilakukan penarikan sampling dengan menggunakan Proportionate stratified random sampling.


(31)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi, adapun rumus yang digunakan adalah:

Dimana:

n1 : Jumlah sampel menurut stratum

n : Jumlah sampel seluruhnya

N1 : Jumlah populasi menurut stratum

N : Jumlah populasi seluruhnya.

Langkah pertama adalah mengetahui populasi sebanyak 260 guru PNS, kemudian menentukan tingkat presisi 5%.

Dimana :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah sampel

d2 : Presisi yang ditetapkan (5%) untuk sampel pada guru ini diambil pada guru yang sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS) berstatus Sertifikasi dan Non-sertifikasi yang tersebar pada 27 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.

Tabel 3.1.

Jumlah Populasi dan sampel

No Nama Sekolah Jumlah

Populasi

Jumlah Sampel Non Sertifikasi Sertifikasi

1 SDN 01 Dayamurni 12 3 4

2 SDN 02 Dayamurni 10 3 4

3 SDN 03 Dayamurni 9 2 4

1 . 2 

d N

N n

n N N

n  1 


(32)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 SDN 04 Dayamurni 9 2 4

5 SDN 05 Dayamurni 9 2 4

6 SDN 01 Daya Asri 12 3 4

7 SDN 02 Daya Asri 10 3 4

8 SDN 01 Murni Jaya 12 3 4

9 SDN 02 Murni Jaya 10 3 4

10 SDN 03 Murni Jaya 10 2 4

11 SDN 01 Dayasakti 10 2 4

12 SDN 02 Dayasakti 9 2 4

13 SDN 03 Dayasakti 9 2 3

14 SDN 04 Dayasakti 9 2 3

15 SDN 01 Margo Mulyo 9 2 4

16 SDN 02 Margo Mulyo 9 2 4

17 SDN 03 Margo Mulyo 9 2 3

18 SDN 01 Margodadi 9 2 4

No Nama Sekolah Jumlah

Populasi

Jumlah

Non Sertifikasi Sertifikasi

19 SDN 02 Margodadi 10 2 4

20 SDN 03 Margodadi 9 2 3

21 SDN 04 Margodadi 9 2 3

22 SDN 01 Makarti 10 2 3

23 SDN 02 Makarti 9 2 3

24 SDN 03 Makarti 9 2 3

25 SDN 01 Sumberejo 9 2 3

26 SDN 02 Sumberejo 9 2 3

27 SDN Gunung Menanti 10 2 3

Jumlah Total 260

60 97

157

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Tulang Bawang Barat (2012).

Adapun jumlah sampel seluruhnya pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 157 5 , 157 65 , 1 260 1 65 , 0 260 1 0025 , 0 . 260 260 1 05 , 0 . 260 260

2        


(33)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Non-Sertifikasi = 100 : 260 x 157 = 60,35 = 60 guru Sertifikasi = 160 : 260 x 157 = 96,61 = 97 guru

B. Metode penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data yang terkumpul sehingga diperoleh makna yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2009: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan: “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode penelitian ini menggunakan metode survey dan tingkat eksplanasi deskriptif, asosiatif, dan komparatif dengan pendekatan kuantitatif, dan studi analitik yang menganalisis dan menginterpretasi tentang arti data menurut tingkat eksplanasi (level of explanation).

1. Metode Survey

Metode survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiono 2010: 7).

2. Tingkat Eksplanasi Deskriptif, Asosiatif dan Komparatif.

a. Penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antar variabel satu dengan variabel lain.


(34)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antar dua variabel atau lebih.

c. Dan Penelitian Komparatif yaitu penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda (Sugiono 2010: 56-57)

3. Pendekatan Kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tiap-tiap variabel yang ada dalam penelitian sehingga diketahui tingkat keterhubungan melalui teknik perhitungan statistik. Adapun data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang akan diteliti.

a. Kompensasi sebagai pendapatan yang diterima pegawai yang berupa pembayaran keuangan langsung dan pembayaran tidak langsung sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi.

b. Motivasi mengajar diartikan sebagai energy psikologi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘’feeling’’ dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan yang diharapkan. Adapun motivasi bisa berasal dari diri sendiri (instrinsik) maupun dari luar individu (ekstrinsik)

c. Kinerja mengajar guru merupakan perilaku kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar didepan kelas sesuai dengan kriteria tertentu.


(35)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Instrumen Penelitian

a. Instrumen penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).

Jadi, instrumen ini merupakan alat yang dapat mempermudah peneliti dalam memperoleh data mengenai masalah yang diteliti. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 5 skala likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Akdon dan Sahlan Hadi, 118: 2005).

Tabel 3.2 Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Selalu 5

Sering 4

Kadang-Kadang 3

Pernah 2

Tidak Pernah 1


(36)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen


(37)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kompensasi 1. Dessler (2007: 46)

kompensasi adalah semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi karyawan dan muncul dari pekerjaan mereka, dan mempunyai dua komponen. Ada pembayaran keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus,

dan ada

pembayaran yang tidak langsung dalam bentuk tunjangan

keuangan seperti uang asuransi dan uang liburan.

Kompensasi sebagai pendapatan yang diterima pegawai

yang berupa

pembayaran

keuangan langsung dan pembayaran tidak langsung sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi.

a.Kompensasi Financial

Kompensasi yang diberikan secara teratur untuk guru, terdiri dari bayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus dan komisi.

1) Kelayakan yang diterima

2) Keadilan

kompensasi yang diterima

3) Keseimbangan kompensasi yang diterima dengan beban tugas.

4) Kompensasi yang diterima

mendorong kinerja (memotivasi


(38)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)


(39)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(40)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kompensasi 2.Hasibuan S.P (2007:

118) mengemukakan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan/ pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan/

organisasi.

b.Kompensasi non-financial

Kompensasi financial tidak langsung, yang disebut juga tunjangan, meliputi semua imbalan financial yang tidak mencakup dalam kompensasi langsung.

1) Pujian diberikan kepada orang yang tepat. 2) Disiplin

ditegakkan tanpa melihat orangnya 3) Kompensasi

yang diterima mendorong kinerja (memotivasi bekerja). 4) Kompensasi

yang diterima memberikan umpan balik untuk


(41)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Teori Definisi

Operasional


(42)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Motivasi

Mengajar

1. Mc. Donald dalam Sardiman (2011: 73), mengemukakan

pengertian motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ’’feeling’’ dan didahului dengan tanggapan dengan adanya tujuan.

2. Husdarta (2009: 116) mendefinisikan motivasi

sebagai energy

psikologis yang bersifat abstrak, wujudnya hanya dapat diamati dalam bentuk manifestasi tingkah laku yang ditampilkannya.

3. Motivasi bisa berasal dari diri sendiri (intrinsik) maupun dari

Motivasi mengajar diartikan sebagai energy psikologi

dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya

‘’feeling’’ dan

didahului dengan tanggapan adanya tujuan yang diharapkan.

Adapun motivasi bisa berasal dari diri sendiri (instrinsik) maupun dari luar individu (ekstrinsik) a. Motivasi Intrinsik b. Motivasi Ekstrinsik Mengidentifikasi daya pendorong untuk

melaksanakan tugas yang diemban yang berasal dari dalam diri seseorang sendiri

Mengidentifikasi daya pendorong untuk

melaksanakan tugas yang diemban yang berasal dari luar/ lingkungan.

1) Dorongan untuk bekerja.

2) Kemajuan dalam berkarier. 3) Pengakuan yang

diperoleh. 4) Tanggung jawab

melaksanakan tugas.

5) Dorongan untuk berprestasi

1) Hubungan antar pribadi

2) Penggajian/ honorarium 3) Supervisi kepala

sekolah. 4) Organisasi


(43)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

luar individu

(ekstrinsik), Herzberg dalam Ivancevich (2006: 151)

(kondisi kerja). 5) Kebijakan


(44)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Teori Definisi

Operasional

Dimensi Diskriptor Indicator

Kinerja Mengajar Guru

1. Mathis dan Jackson

(2009: 378)

berpendapat pada dasarnya kinerja adalah apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan karyawan.

2. Suharsaputra (2010: 176) mengemukakan bahwa kinerja guru adalah perilaku yang dihasilkan oleh seorang guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan

Kinerja Mengajar guru merupakan perilaku kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar didepan kelas sesuai dengan kriteria tertentu. a. Pelaksanaan Pembelajaran (Kegiatan Pendahuluan) Kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. .

1) Membuka Pelajaran 2) Menyajikan materi pelajaran yang sistematis.


(45)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kriteria tertentu.

Variabel Teori Definisi Operasional Dimensi Diskriptor Indicator Kinerja

Mengajar Guru

3. Riduwan (2005: 198) mengemukakan bahwa mengajar adalah proses memberikan

bimbingan/ bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar. b. Pelaksanaan Pembelajaran (Kegiatan Inti) Pelaksanaan pembelajaran yaitu proses pembelajaran untuk mencapai KD seperti mengikuti

prosedur dari memulai

pelajaran, mengelola kegiatan belajar mengajar, meng

1) Menetapkan metode dan prosedur

pembelajaran yang telah ditentukan

2) Memberikan pertanyaan dan umpan balik 3) Mengatur

kegiatan siswa dikelas

4) Penggunaan metode pembelajaran


(46)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

organisasikan waktu, siswa, dan fasilitas belajar.

5) Penggunaan sumber belajar yang telah dipilih 6) Melakukan

interaksi dan memotivasi siswa. 7) Menggunkan

waktu yang efektif dan efisien. Kinerja Mengajar Guru c. Pelaksanaan Pembelajaran (Kegiatan Penutup) Pelaksanaan Pembelajaran dalam kegiatan penutup yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam

1) Menyimpulkan pembelajaran 2) Melaksanakan penilaian 3) Memerikasa jawaban/

memberikan skor tes berdasarkan indicator

4) Menganalisis hasil penilaian. 5) Mengevaluasi


(47)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk kesimpulan, penilaian,

refleksi, umpan

balik dan

tindaklanjut.


(48)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Coba Instrumen

Sebelum dilaksanakan penelitian sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas instrument yang meliputi sekurang-kurangnya validitas dan reabilitas.

Uji coba instrument penelitian ini dilakukan kepada 20 responden yang tidak termasuk sampel dari populasi, yaitu guru sertifikasi dan non-sertifikasi. Responden untuk uji coba instrument ditetapkan dengan pertimbangan bahwa ke-20 guru tersebut memiliki karakteristik yang relatif sama dengan subject penelitian sesungguhnya dalam hal permasalahan yang dihadapi guru sertifikasi dan non-sertifikasi dalam menjalankan tugas mengajarnya.

2. Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas Instrument

Validitas instrument dihitung dengan „‟rumus korelasi product moment‟‟, yaitu:

Keterangan : r

xy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total. N = Jumlah responden

Σx = Jumlah skor item Σy = Jumlah skor total

Σxy = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total Σx2 = Jumlah kuadrat skor item

Σy2 = Jumlah kuadrat skor total

 

 

2 2

2

 

2

) )( (

 

    y y N x N y x xy N

x

r

xy


(49)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

Dimana:

t = nilai hitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung n = jumlah responden.

Kriteria minimum untuk dianggap memenuhi syarat valid jika thitung > ttabel dan thitung < ttabel. Hal tersebut berdasarkan ttabel untuk N = 20 dengan taraf signifikan 0,05 dan dk = 20-2 = 18, maka jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 1.73 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:

Tabel 3.4

2

1 1 r n r thitung

  


(50)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Kompensasi (X1) Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Motivasi Mengajar (X2)

Item ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 rhitung thitung ttabel Keterangan

1 90 1292 416 86512 0.32 1.44 1,73

Tidak Valid (Dibuang)

2 69 1292 255 86512 0.52 2.62 1,73 Valid 3 68 1292 256 86512 0.44 2.13 1,73 Valid 4 63 1292 209 86512 0.53 2.7 1,73 Valid 5 64 1292 230 86512 0.76 5.03 1,73 Valid 6 73 1292 287 86512 0.77 5.22 1,73 Valid 7 72 1292 288 86512 0.66 3.79 1,73 Valid 8 70 1292 268 86512 0.82 6.26 1,73 Valid 9 59 1292 211 86512 0.51 2.55 1,73 Valid 10 60 1292 190 86512 0.48 2.33 1,73 Valid 11 65 1292 235 86512 0.66 5.15 1,73 Valid 12 62 1292 216 86512 0.81 5.93 1,73 Valid 13 60 1292 212 86512 0.57 2.99 1,73 Valid 14 57 1292 181 86512 0.48 2.37 1,73 Valid 15 52 1292 164 86512 0.56 2.89 1,73 Valid 16 61 1292 207 86512 0.54 2.72 1,73 Valid 17 64 1292 224 86512 0.53 2.66 1,73 Valid 18 52 1292 146 86512 0.58 3.09 1,73 Valid 19 65 1292 231 86512 0.57 2.95 1,73 Valid 20 66 1292 242 86512 0.73 3.09 1,73 Valid


(51)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar Guru (Y)

Item ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY rhitung thitung ttabel Keterangan

1 91 1131 419 65690 5173 0.24 1.05 1,73

Tidak Valid (Dibuang) 2 65 1131 225 65690 3771 0.51 2.53 1,73 Valid 3 67 1131 239 65690 3921 0.69 4.24 1,73 Valid 4 57 1131 195 65690 3359 0.47 2.29 1,73 Valid 5 64 1131 239 65690 3716 0.34 1.29 1,73

Tidak Valid (Revisi) 6 71 1131 275 65690 4156 0.58 3.07 1,73 Valid 7 69 1131 265 65690 4087 0.71 4.3 1,73 Valid 8 72 1131 288 65690 4211 0.51 2.58 1,73 Valid 9 55 1131 193 65690 3313 0.62 3.4 1,73 Valid 10 54 1131 182 65690 3222 0.55 2.88 1,73 Valid 11 42 1131 110 65690 2475 0.43 2.03 1,73 Valid 12 54 1131 164 65690 3148 0.44 2.08 1,73 Valid 13 72 1131 286 65690 4209 0.53 2.5 1,73 Valid 14 58 1131 194 65690 3501 0.86 4,24 1,73 Valid 15 55 1131 187 65690 3283 0.57 2.73 1,73 Valid 16 64 1131 242 65690 3804 0.6 3.24 1,73 Valid 17 66 1131 242 65690 3840 0.47 2.08 1,73 Valid 18 55 1131 185 65690 3277 0.58 2.96 1,73 Valid

Item ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY rhitung thitung ttabel Keterangan

1

95 3143 445 498771 15001 0.53 2.68 1,73 Valid 2 99 3143 491 498771 15582 0.36 1.66 1,73

Tidak Valid (Dibuang)

3 89 3143 441 498771 14121 0.5 2.44 1,73 Valid 4 92 3143 411 498771 14584 0.55 2.8 1,73 Valid


(52)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 90 3143 416 498771 14306 0.7 4.2 1,73 Valid 6 82 3143 350 498771 13040 0.59 3,14 1,73 Valid 7 63 3143 213 498771 10050 0.56 2.91 1,73 Valid 8 90 3143 414 498771 14253 0.52 2.61 1,73 Valid 9 89 3143 405 498771 14125 0.66 3.2 1,73 Valid 10 94 3143 452 498771 14891 0.53 2.68 1,73 Valid 11 97 3143 473 498771 15303 0.53 2.68 1,73 Valid 12 79 3143 329 498771 12495 0.28 1.28 1,73

Tidak Valid (Revisi)

13 90 3143 384 498771 13615 0.38 1.75 1,73

Tidak Valid (Revisi)

14 84 3143 373 498771 13534 0.73 4.64 1,73 Valid 15 89 3143 382 498771 13676 0.66 3.74 1,73 Valid 16 87 3143 217 498771 10271 0.33 1.51 1,73

Tidak Valid (Dibuang)

17 88 3143 333 498771 11884 0.33 1.49 1,73

Tidak Valid (Revisi)

18 91 3143 333 498771 12654 0.74 4.77 1,73 Valid 19 90 3143 416 498771 14297 0.66 3.81 1,73 Valid 20 84 3143 360 498771 13237 0.19 0.84 1,73

Tidak Valid (Revisi)

21 89 3143 401 498771 14028 0.25 1.23 1,73

Tidak Valid (Revisi)

22 82 3143 401 498771 13880 0.62 3.43 1,73 Valid 23 88 3143 410 498771 14005 0.52 2.67 1,73 Valid 24 91 3143 421 498771 14473 0.74 4.77 1,73 Valid 25 91 3143 419 498771 14349 0.31 1.46 1,73

Tidak Valid (Revisi)

26 82 3143 346 498771 13017 0.6 3.18 1,73 Valid 27 79 3143 331 498771 12613 0.65 3.66 1,73 Valid 28 72 3143 282 498771 11567 0.75 4.94 1,73 Valid 29 74 3143 298 498771 11886 0.75 4.81 1,73 Valid 30 77 3143 313 498771 12287 0.65 3.7 1,73 Valid 31 93 3143 445 498771 14718 0.41 1.95 1,73 Valid 32 94 3143 450 498771 14871 0.54 2.72 1,73 Valid


(53)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Reabilitas Instrumen

Reabilitas menunjukkan pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji realibilitas instrument penelitian dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half).

Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan reliabilitas instumen dengan menggunakan metode belah dua (Split Half Method). 1. Menjumlahkan dan menghitung item ganjil (X) dan item genap (Y)

dibantu tabel perhitungan .

2. Menghitung korelasi product moment

3. Menghitung realibilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

Keterangan:

r11 = Koefisien reabilitas internal seluruh item

rb = Korelasi Product Moment antara belahan

(ganjil-genap).

33 90 3143 414 498771 14265 0.58 3.03 1,73 Valid 34 86 3143 380 498771 13655 0.63 4.42 1,73 Valid 35 88 3143 396 498771 13968 0.69 4.09 1,73 Valid 36 84 3143 368 498771 13385 0.67 3.92 1,73 Valid 37 69 3143 245 498771 10922 0.42 2.00 1,73 Valid

b b

r r r

 

1 . 2


(54)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mencari r-tabel apabila diketahui signifikansi = 0,05 dan dk = 20-2=18

5. Membuat keputusan membandingkan r-hitung dengan r-tabel . Kaidah keputusan:

Jika r-hitung > r-tabel, maka reliabel dan Jika r-hitung < r-tabel, maka tidak reliabel.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh 71 item instrument penelitian dari 75 item uji coba. Bagi item yang tidak memenuhi syarat signifikan 0,05 dan dk= 20-2 =18 (rtabel = 0,468) dinyatakan tidak valid dan sesuai saran dosen pembimbing bahwa setiap indikator harus terwakili oleh setiap itemnya, maka item tersebut dapat tidak digunakan atau tidak dipakai, akan tetapi bagi indikator yang itemnya sedikit sebaiknya kalimatnya diperbaiki dan digunakan.

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut.

1) Reliabilitas variabel X1 (Kompensasi)

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh rhitung sebesar 0,949 dan untuk melihat nilai ttabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dan dk=n-2,(dk=20-2=18) sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,486. karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket ini reliabelatau dapat digunakan. 2) Reliabilitas variabel X2 (Motivasi Mengajar)

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh rhitung sebesar 0,860 dan untuk melihat nilai ttabel dengan tingkat


(1)

146

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. (2012). Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Berprestasi dan Kompensasi dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar. JMP. 3, (1). 283-294.

A.M, Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Barnawi, dan Muhammad Arifin. (2012). Etika & Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Budiaman., (2011). Ironi Sertifikasi: Antara Tuntutan Kompetensi dan Realitas Kinerja Guru IPS SMPN di Kota Bekasi. Jurnal Sosialita. 9, (1). 14-20. Bujang Rahman. (2011-01-29). ‘’UN Jadi Sorotan’’. Radar Lampung [Online],

Opini Pendidikan. Tersedia: http://pendidikan.radar lampung.com. [28 Februari 2013]

Cahyani, Ati. (2005). Strategi dan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Indeks.

Castetter, W.B. (1996). The Human Researce Function in educationalAdministration (Six Edition). New Jersey07632. Prentice Hall: Inc Erglewood Cliffs.

Dessler, Gary. (2007). Sumber Daya Manusia, Penerjemah Eli Tanya Jakarta: PT. Indeks. Judul asli Human Resource Managemen .(2003) pretince-Hall, inc, Upper Saddle River. New Jersey.

Engkoswara, dkk. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Fathurrohman, Pupuh. dan Aa Suryana. (2012). Guru Profesional. Bandung. Refika Aditama.


(2)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fatwa, Abdul. (2012-07-06). ‘’Sertifikasi Guru: Upaya Meningkatkan

Kesejahteraan dan Profesionalisme Guru’’. Kompasiana [Online], Opini. Tersedian: http://birokrasi.kompasiana.com. [12 Desember 2012].

George R. Terry & Leslie W. Rue. (2009). Dasar-Dasar Manajemen. Penerjemah G.A. Ticoalu. Jakarta: Bumi Aksara. Judul asli Principles of Manajement. (1992). Dow Jones-Irwin.

Griffin, Ricky w. (2004). Manajemen. Penerjemah Gina Gania. Jakarta: Erlangga. Judul asli Managemen 7th Edition. (2002). Texas A & M University. Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Handoko, H, (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Ivancevich, John M. at el. (2006). Prilaku dan Manajemen Prilaku. Penerjemah Gina Gania. Jakarta: Erlangga. Judul asli Organization Behavior and Management, Seventh Edition. (1987). McGraw-Hill Companies.

Jamal Shah, Muhammad. at el. (2012). Job satisfaction and Motivation of Public Educational Institutions. International Journal of Business and Social Science. 8, (3). 271-280.

J.S. Housdarta. (2009). Manajemen Pendidikan Organisasi. Bandung: Alfabeta. Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia; Untuk Keunggulan

Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusumah, Wijaya. (2012). TIK: Menulis Blog untuk Pendidikan. Jakarta. PT Indeks.

Majid, Abdul. (2009). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standart Kompetensi Guru). Bandung: Rosdakarya.

Maltis, RL dan Jackson JM. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerjemah Jimmi Sadeli dan Bayu Prawita. Jakarta: Salema empat.


(3)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Martinis Yamin dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru, Cet. 1, Jakarta: Gaung Persada Press.

McDonald, Emma S & Hershman, Dyan M. (2011). Guru dan Kelas Cemerlang!. Penerjemah Siti Mahyuni. Jakarta: PT indeks. Judul asli Classrooms that Spark! Recharge and ReviveYour Teaching Second Edition. (2010). John Wiley & Sons, San Fransisco.

Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, Enco. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional; Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Professionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Akasara.

Nadia Ayu. (2011). The Relationship Between Work Motivation Job Satisfaction. Pakistan Bisiness Reviuw: Departemen of Bisiness Psychology.

Nasutioan. (2006). Kurikulum dan Pengajar. Jakarta: Bumi Akasara.

Nawawi, Hadari. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasoinal (SPN).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Profesional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Standart Proses.

Pora, de, Antonio. (2011). Remunerasi: Kompensasi dan Benefit. Tanggerang: Parninta Offset.

Prabu Mangkunegara, A.A. Anwar. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Rafika Aditama.


(4)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prabu Mangkunegara, A.A. Anwar. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Redaksi Karyawan. (2012-12-06).’’Sertifikasi Terkendala Jumlah Guru’’. Lampung post.Co [Online]. Opini.tersedia: http://lampost.co/berita [ 12 Desember 2012]

Redaksi Karyawan. (2012-11-17). ‘’Kualitas Guru Rendah’’. Koran LampungPost [online]. Halaman 14. Tersedia: http://issuu.com/lampungpost [ 12 Desember 2012]

Riduwan., (2010). Pengantar Statistika Untuk Penilaian. Bandung: Alfabeta. Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi

(alih bahasa: Hadyana Pujaatmaka). Indonesia: PT. Ikrar Mandiri abadi. Romli. (2012). Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Kinerja Guru

Pada Madrasah Aliyah Negeri Kota Kediri 3. Jurnal Ilmu Manajemen, Revitalisasi. 1, (1). 31-45.

Rowley, Crish. (2012). Manajemen Sumber daya Manusia. Penerjemah Elviyola Pawan. Jakarta: Raja GrafindoPersada. Judul asli Human Resources Managemen. The Key Concepts.

Sagala, Syaiful. (2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Saondi, O dan Suherman, A. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama.

Samsudin, Sadili (2006). Manajemen Sumber Daya, Bandung: Pustaka Setia. Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia (Reformasi Birokrasi

dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil). Bandung: Refika Aditama.

Schuler, Randall S. (1987). Personel and Human Reseurce Managemets. New York: Wesh Publishing Company.

Shah, Muhammad Jamal et al. (2012). Job Satisfaction and Motivation of Teachers of Public Educational Institutions. 3, (8), 271-280.

Siagian, Sondang P. (2009). Kiat meningkatkan produktifitas kerja. Jakarta: Bumi Aksara.


(5)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

_______________. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Shahzad, Khurram. et al. (2010). Faculty Workloade, Compensation Management and Academic Quality in Higher Educational of Pakistan: Mediating Role of Job Satisfaction. Euroupen Journal of Economics, Finance and administrative Sciences. 27, (0), 112-117.

Siregar, Edi. (2011). Pengaruh Motivasi Kerja, Kinerja Individual dan Sistem Kompensasi Finansial terhadap Kepuasan Kerja. Jurnal Pendidikan

Penabur 10, (16), 81-93.

Siswanto. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudarsono, Heri. (2008). Analisis Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi dan Kinerja (Studi Kasus Dosen Ekonomi pada Perguruan Tinggi Swasta). Jurnal Penelitian Kependidikan. 18, (1), 144-153.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardan, Dadang. (2010). Supervisi Profesional (Layanan dalam Meningkatkan mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama. Sukmalana, Soelaiman. (2007). Manajemen Kinerja (Langkah Efektif Untuk

Membangun, Mengendalikan dan Evaluasi Kerja). Jakarta: Intermedia Personalia Utama.

Sunarso dan Sumadi. (2007). Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Sumber Daya Manusia. 2. (1). 59-70.

Susetyo, Budi. (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama.

Syaifudin Sa’ud, Udin (2010). Pengembangan Profesi Guru. Bandung. Alfabeta. Thoha, Miftah. (2009). Prilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.


(6)

Arum Sulastri, 2013

Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI.

Usman, Husaini. (2010). MANAJEMEN (Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.

Wahab, Abdul Azis. (2009). Metode dan Model-Model Mengajar (IPS). Bandung: Alfabeta.

Wahyudi, Johan. (2012-11-17). ’’Mulai 2013, Guru tidak boleh mengajar??’’. Koran Media Indonesia [Online]. Opini. Tersedia: http://www.media-indonesia.com [12 Desember 2012]

Wardana, Dendik Surya. (2013). Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru yang Sudah Disertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol 01 (01). 97-107. Warsidi. (2004). Pengaruh Kompensasi dan kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Guru. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: Balai Aksara.

Yensi, Nurul Astuty. (2010). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 2 Argamakmur Bengkulu Utara. JURNAL KEPENDIDIKAN TRIADIK. 13, (1). 1-10.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.