PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nanggeleng I Kelas V Semester II Ajaran 2012/2013 Kota Sukabumi.

(1)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nanggeleng 1 Kelas V

Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Desty Komala Sary 0908411

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya


(3)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== ========

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nanggeleng 1 Kelas V

Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi)

Oleh

Desty Komala Sary 0908411

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Desty Komala Sary 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya


(5)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN

CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nanggeleng I Kelas V Semester II ajaran 2012/2013 Kota Sukabumi)

Oleh: Desty KomalaSari

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa mengenai tumbuhan dan bagiannya melalui metode demonstrasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas V SDN Nanggeleng Kota Sukabumi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan satu kali pertemuan untuk masing-masing siklus. Data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi dan tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah IPA siswa kelas V SDN NANGGELENG Kota Sukabumi dilakukan dengan cara: (1) memberikan masalah–masalah yang terkait materi yang dipelajari, (2) memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, (3) menyediakan LKS yang menuntun siswa untuk menemukan konsep materi yang dipelajari, (4) pembelajaran dilakukan secara berkelompok, tiap kelompok 4 siswa, (5) pemodelan oleh guru atau siswa, (6) melakukan tanya jawab dengan siswa mengenaipengetahuan yang telah diperoleh siswa untuk memberikan penguatan dan mengecek pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari, (7) memberikan penilaian secara menyeluruh pada siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN NANGGELENG Kota Sukabumi yang berjumlah 27 siswa. Peningkatan tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa dalam memecahkan masalah IPA mencapai 72,9 pada siklus I, pada siklus II meningkat menjadi 7,50 dan pada. Persentase nilai rata-rata setiap aspek kemampuan pemecahan masalah IPA juga telah mencapai kriteria baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hasil belajar siswa kelas V SDN NANGGELENG Kota Sukabumi pada pembelajaran IPA Cahaya dan sifat-sifatnya menunjukan peningkatan kualitas hasil belajar yang lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa guru dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan terlebih dahulu merencanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah Metode Demonstrasi, sehingga kinerja guru juga lebih baik. Maka penulis merekomendasikan agar guru dapat menciptakan situasi pembelajaran yang bermakna bagi siswa dengan cara mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata yang sesuai dengan langkah-langkah metode demonstrasi.


(6)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ……….. i

HALAMAN PENGESAHAN .……….. ii

HALAMAN PERNYATAAN..……….. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……… iv

ABSTRAK ……….. v

KATA PENGANTAR ……… vii

DAFTAR ISI……… ix

DAFTAR TABEL………

DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR...

x xi

xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………...

B. Rumusan Masalah……….

C. Tujuan Penelitian………..

D. Manfaat Penelitian………

E. Definisi Operasional...

1 5 5 5 6


(7)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA ………

1. Pengertian IPA SD... B. Tujuan Pembelajaran IPA...…... C. Metode Demonstrasi………...……… D. Tujuan dan Kegunaan Metode ... E. Kelebihan Metode Demonstrasi ...

F. Kekurangan Metode Demonstrasi………

G. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Demonstrasi………..

H. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Selama demonstrasi……...

I. Hasil Belajar………

J. Cahaya ………

7 7 10 11 12 13 13 14 15 16 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian………... B. Model Penelitian...

C. Lokasi dan Subjek Penetian ………...

D. Prosedur Penelitian…...………. E. Instrumen Penelitian....……… F. Pengolahan dan Analisis Data ………..

G. Pengolahan dan Analisis Data………..

26 27 32 32 35 36 37


(8)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sekolah...

B. Hasil Penelitian ………

1. Siklus 1... 2. Siklus 2...

C. Pembahasan………...

1. Siklus 1………..

2. Siklus II……….

39 40 40 48 53 53 54 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………...

B. Saran……….

58 59

DAFTAR PUSTAKA………. 60


(9)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 cahaya dapat merambat lurus……… 19 Gambar 2.2 cahaya dapat menembus benda bening... 20 Gambar 2.3 cermin datar ...

Gambar 2.4 Cermin Cekung ... Gambar 2.5 Cermin Cembung... Gambar 2.6 Cahaya dapat dibiaskan... Gambar 2.7 Cahaya dapat diuraikan... Gambar 3.1 Diagram Kemmis dan Taggart...

22 23 23 24 25 31


(10)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Grafik Hasil Peningkatan Pemahaman SiswaSiklus I...

Grafik 4.2 Grafik Hasil Peningkatan Pemahaman SiswaSiklus II...

43 52


(11)

1

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan bukanlah sesuatu yang asing bagi kita, kita pun sepakat bahwa pendidikan diperlukan atau dibutuhkan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan itu dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Hingga saat ini pendidikan dipandang sebagai hal yang sangat penting karena pendidikan adalah salah satu upaya manusia untuk mencapai tujuannya. Setiap individu percaya bahwa dengan pendidikan, setiap individu dapat mencapai kehidupan yang layak dan mendapatkan apa yang dicita-citakannya. “Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik” (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002 :263). Pendidikan itu bersifat dinamis dan sangat bergantung pada kehidupan lingkungan dan kemajuan zaman, maka membicarakan tentang pendidikan bukan lagi masalah jaminan mutu (Quality

assurance), apalagi hanya pelaksanaan pengendalian mutu. Yang harus

dilaksanakan adalah peningkatan mutu pendidikan yang terus menerus dalam rangka manajemen mutu total pendidikan.

Proses pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan siswa. Dua hal ini merupakan dua komponen yang harus saling bekerja sama dan saling mendukung, karena dua komponen ini adalah persoalan paling penting dalam pendidikan. Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilaksankan guru dan siswa secara bersama-sama. Pembelajaran merupakan proses memberi dan menerima dan diakhiri dengan evaluasi yang dilakukan oleh guru guna mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman siswa.


(12)

2

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dewasa ini bidang pendidikan telah banyak sekali mengalami perubahan atau pembaharuan yang bertujuan untuk memajukan pendidikan. Berhasilnya tujuan tersebut ditentukan oleh banyak faktor yang salahsatunya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena seorang guru dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Seorang guru wajib mengarahkan proses belajar mengajar di dalam kelas. Seorang guru harus dapat membuat anak menjadi aktif dan pembelajaran menjadi efektif.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini mengakibatkan pembelajaran IPA perlu mengutamakan peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Guru berkewajiban untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA. Tujuan ini tidak terlepas dari hakikat IPA sebagai produk, proses dan sikap ilmiah. Oleh sebab itu, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam perlu menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat sehingga pencapaian hasil yang diperoleh oleh siswa dapat benar-benar maksimal.

“Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPA kurang diminati oleh siswa sebab dianggap sulit dan monoton sehingga prestasi belajar siswa pada umumnya menjadi rendah” (Dyah ,2002: 23). Salah satu tujuan pendidikan IPA SD adalah Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Untuk mencapai tujuan pembeljaran IPA, guru sebagai pengelola langsung dalam proses pembelajaran harus memahami karakteristik (hakikat) dari pendidikan IPA sebagaimana dijelaskan dalam (Depdiknas, 2006;47), bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu atau prinsip – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses


(13)

3

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penemuan”. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi untuk menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pada umumnya pembelajaran IPA yang sering diberikan oleh guru adalah metode ceramah, tanya jawab dan juga pemberian tugas. Sementara pembelajaran demonstrasi dan praktik terkadang diabaikan karena terbatasnya alat-alat yang dimiliki dan disediakan oleh sekolah tersebut. Selain hal tersebut, hal ini disebabkan karena terbatasnya keterampilan dan waktu yang dimiliki oleh guru. Karena dalam hal ini metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses belajara siswa dan juga hasil belajar siswa. Rendahnya perolehan hasil belajar mata pelajaran IPA di SDN Nanggeleng I menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Di SDN Nanggeleng Kelas 5 terdapat 22% siswa yang di bawah kkm dan 78% siswa yang diatas kkm. Untuk mengetahui mengapa hasil belajar siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran IPA. Sebagai guru yang baik dan profesional, permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segera.

Untuk mengatasi agar pembelajaran IPA tidak monoton, guru perlu dengan cermat memanfaatkan media pembelajaran dan alat peraga. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA agar siswa dapat mengoptimalkan penguasaan pelajaran IPA di sekolah. Untuk menghindari agar pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik, maka metode pembelajaran yang paling memungkinkan diterapkan guru dalam pembelajaran IPA adalah metode demonstrasi.


(14)

4

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Metode demonstrasi dapat digunakan oleh guru agar siswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran IPA. Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertujukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara liasan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.

Syah (2000) Menjelaskan bahwa “Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan”. Penerapan metode demonstrasi diharapkan mampu menumbuhkan rasionalitas siswa dalam berpikir dan bertindak, tidak hanya menerima pendapat orang lain. Siswa diharapkan mampu mengembangkan kepedulian terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Penerapan metode demonstrasi yang memberikan pembuktian dan pengalaman nyata bagi siswa dalam pembelajaran IPA merupakan salah satu solusi yang diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPA siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai metode demonstrasi dalam meningkatkan kreatifitas serta pemahaman siswa pada pembelajaran IPA tentang Cahaya dan Sifat-sifatnya. Maka dari itu penulis mengambil judul: Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-sifatnya. (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nanggeleng I Kelas V Semester II ajaran 2012/2013 Kota Sukabumi)


(15)

5

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan fenomena yang ditemui di lapangan dapat dirumuskan permasalahan, yaitu:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya dengan menerapkan metode?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya dengan menerapkan metode?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya dengan menerapkan metode Demonstrasi? C. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya dengan menerapkan metode demonstrasi.

2. Untuk mengetahui Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya dengan menrapkan metode.

3. Untuk mengetahui Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang cahya dan sifat-sifatnya dengan menerapkan metode Demonstrasi.

D. Manfaat hasil penelitian

Hasil Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Guru:

a. Menciptakan pembelajaran lebih aktif, kreatif dan menyenangka;

b. Memberikan kesempaatan pada guru untuk mengembangkan metode pembelajaran serta meningkatkan mutu pembelajaran;

c. Membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. 2. Siswa:


(16)

6

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b.Agar siswa lebih aktif,kreatif dan paham dengan pembelajaran yang diberikan

c.`Agar pengalaman belajar siswa lebih bervariatif. 3. Peneliti:

a.Menambah wawasan serta pengetahuan dalam suatu penelitian. b.Menambah pengalaman menulis karya tulis ilmiah

c.Mengetahui permasalaha dan penyelesaian dari permasalahan tersebut. 4. Sekolah:

a. Meningkatkan mutu pendidikan b. Meningkatkan profesionalisme guru

E. Definisi Operasional

1. Metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang


(17)

26 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang disebut juga dengan Classroom Action Research, yang merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memeperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran dikelasnya. Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. (Mulyasa, 2009:10.

Pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3)

pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Tahapan Pra PTK ini sangat

esensial untuk dilaksanakan sebelum suatu rencana tindakan disusun. Tanpa tahapan ini suatu proses PTK akan kehilangan arah dan arti sebagai suatu penelitian ilmiah. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan guna menuntut pelaksanaan tahapan PTK adalah sebagai berikut ini.

1. Apa yang memprihatinkan dalam proses pembelajaran? 2. Mengapa hal itu terjadi dan apa sebabnya?

3. Apa yang dapat dilakukan dan bagaimana caranya mengatasi keprihatinan tersebut?

4. Bukti-bukti apa saja yang dapat dikumpulkan untuk membantu mencari fakta apa yang terjadi?


(18)

27 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Bagaimana cara mengumpulkan bukti-bukti tersebut?

Jadi, tahapan pra PTK ini sesungguhnya suatu reflektif dari guru terhadap masalah yang ada dikelasnya. Masalah ini tentunya bukan bersifat individual pada salah seorang murid saja, namun lebih merupakan masalah umum yang bersifat klasikal, misalnya kurangnya motivasi belajar di kelas, rendahnya kualitas daya serap klasikal, dan lain-lain.

Model PTK yang dikembangkan

Model penelitian yang digunakan adalah model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7), meliputi 4 hal sebagai berikut:

(1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan (Acting), (3) Observasi (Observing), (4) Refleksi (Reflecting).

Model yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah model (Kemis dan Taggart ) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Lebih lanjut Kemmis dan Mc. Taggart menulis bahwa dalam dunia pendidikan penelitian tindakan


(19)

28 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dipergunakan dalam pengembangan School based Curriculum, pengembangan profesional kependidikan, program perbaikan sekolah, dan perencanaan system perencanaan dan kebijakan. Kemmis dan Mc Taggart mengidentifikasi adanya 17 butir kunci yang mencirikan penelitian tindakan dalam dunia pendidikan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian tindakan adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pelaksanaan suatu program dengan jalan melakukan suatu perubahan (intervensi) dan belajar dari pengalaman dalam perubahan yang dilakukan.

2. Penelitian tindakan adalah penelitian partisipatori, yakni penelitian yang melibatkan para pelaksana program yang bekerja ke arah perbaikan cara-cara kerja mereka.

3. Penelitian tindakan dilaksanakan melalui self-reflecive spiral, yakni spiral siklus yang berulang yang meliputi: perencanaan tindakan (planning),pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan sistematik terhadap tindakan (observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali (replanning), dan demikian seterusnya.

4. Penelitian tindakan adalah collaborative.

6. Penelitian tindakan menumbuhkan para partisipan dan para kolaborator menjadi komunitas yang kritis ke dalam diri sendiri self-critical communities melalui pengalaman mereka pada semua tahap penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan proses belajar yang sistematik, di mana para partisipan bertindak dengan cermat.

Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen


(20)

29 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.

Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Refleksi awal

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah


(21)

30 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.

2. Penyusunan perencanaan

Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

3. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.

4. Observasi (pengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.

5. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan ini merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.


(22)

31 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya berdasar pada model (2) ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang.

Secara mudah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat digambarkan dengan diagram alur berikut ini.

SIKLUS 1

Tidak berhasil

SIKLUS 2

Tidak berhasil

Berhasil

Rencana tindakan 1 Plaksanaan

tindakan

Observasi

Refleksi

Rencana tindakan,2

Refleksi

Observasi

Pelaksanaan tindakan


(23)

32 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Diagram Kemmis dan Tggart

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Nanggeleng 1 yang beralamat di Jl. Pelda Suryanta No 41, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Nanggeleng I Kota Sukabumi, tahun akademik 2012/2013 dengan jumlah siswa 28 orang yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 13 orang laki-laki.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan (@3x35 menit) dengan 1 x pertemuan untuk tes siklus yaitu pada pertemuan ke-3. Siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan (@3x35 menit) dengan 1 x pertemuan dialokasikan untuk tes siklus.

Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).


(24)

33 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Kegiatan awal

a. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan menerapkan metode demonstrasi.

b. Peneliti menetapkan dan merancang media pembelajaran untuk menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA kelas V tentang materi cahaya dan sifat-sifatnya.

c. Peneliti menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk kegiatan unjuk kerja siswa yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan merealisasikan pemberian pengalaman langsung dan mengaktifkan interaksi sosial melalui metode diskusi kelompok dalam membahas hasil kegiatan.

d. Peneliti menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklusI. e. Peneliti menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru

dalam pembelajaran.

2. Tahap Melakukan Tindakan (Action)

a. Melaksanakan langkah-langkah tindakan sesuai dengan yang sudah direncanakan. b. Menerapkan metode pembelajaran demontrasi

c. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana d. Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya.

e. Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan padatahap refleksi.

f. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Mengamati (observasi)


(25)

34 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode demonstrasi yang dilakukan. c. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat metode pembelajaran

demonstrasi

d. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelamahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

4. Tahap refleksi (Reflection)

Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan, kekuatan dan kelemahannya sebagai dasar dalam merancang kegiatan pada siklus II.

SIKLUS II

1. Tahap Perencanaan

a. Menginventarisir kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

b. Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I.

c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I. d. Menyiapkan media dan sumber pembelajaran

e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS f. Menyiapkan instrumen tes siklus II.

g. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaiakan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah


(26)

35 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lebih menguasai materi cahaya dan sifat-sifatnya pada mata pelajaran IPA di kelas V melalui penerapan metode demonstrasi, sehingga mereka dapat dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru.

b. Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

c. Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

a. Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi. b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini

sudah sesuai dengan yang diharapkan. 4. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, hasil belajar siswa kelas V SDN Nanggeleng Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi pada mata pelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya melalui penerapan metode demonstrasi ini dapat meningkat.

5. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.


(27)

36 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen bentuk tes tertulis, RPP, LKS dan lembar observasi.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam penelitian ini akan digunakan dua RPP yang mewakili masing-masing tiga indikator yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam pembelajaran sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif anatara siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam peningkatan hasil belajarnya. LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa pada berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS dalam penelitian ini yaitu LKS pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan metode demonstrasi Benda dan Sifatnya terdiri dari dua paket LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan).

3. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan metode demonstrasi. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi


(28)

37 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

langsung, yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran.

4. Tes tertulis

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif tentang Cahaya dan Sifat-sifatnya pada mata pelajaran IPA melalui metode demonstrasi Pelaksanaannya yaitu pada setiap awal dan akhir siklus untuk selanjutnya dibandingkan sehingga diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Adapun bentuk tes yang digunakan yaitu tes tertulis berbentuk uraian.

F. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumen-instrumen penelitian yaitu instrumen lembar observasi dan instrumen tes bentuk uraian. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi. Observasi dilakukan oleh satu orang pengamat dimaksudkan untuk mengurangi bias data penelitian yang dikumpulkan melalui instrumen lembar observasi. Sedangkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada setiap siklus.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.


(29)

38 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar IPA siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut.

a. Pengolahan data hasil belajar

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode demonstrasi. Tes tertulis tiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑ Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

∑ : Total nilai yang diperoleh siswa : Jumlah siswa

b. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n : Banyak siswa 100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar 2. Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom


(30)

39 Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan tiga pengamat, dengan tujuan untuk mengurangi bias data hasil pengamatan. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan apakah semua prinsip dalam metode demonstrasi telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang Cahaya dan Sifat-sifatnya terhadap siswa Kelas V SDN Nanggeleng I Kota Sukabumi.


(31)

58

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian diatas dan penelitian yang ditemukan di lapangan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

A. Simpulan

1. Perencanaan pembelajaran IPA pada subpokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya melalui metode demonstrasi kelas V SDN Nanggeleng Kota Sukabumi telah baik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) . Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi terbuka guru dan siswa, serta angket siswa. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Pada pembelajaran IPA pada subpokok cahaya dan sifat-sifatnya di kelas V SDN Nanggeleng Kota Sukabumi berdasarkan langkah-langkah metode demonstrasi Langkah pembukaan sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:

1) Tahap persiapan (T1), 2) Tahap pelaksanaan (T2) 3) Tahap mengakhiri (T3) 2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Cahaya dan sifat-sifatnya dengan menerapkan mtode demonsrasi mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, sehingga menjadikansiswalebih bersemangat, dan akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalampembelajaran IPA tentang pokok bahasan cahaya dan sifat-sfatnya.


(32)

59

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Hasil

Dengan penggunaan metode dmonstrasi ini dalam setiap siklusny menglami peningkatan.Peningkatan hasil belajar siswa pada pean siswa menjadi mbelajaran IPA pada subpokok cahaya dan sifat-sifatnya melalui metode demonstrasi di kelas V SDN Nangeleng Kota Sukabumi tercapai dengan baik. Hal ini terbukti dari hasil tes pada siklus 1 meningkat 72,9 setelah pemberian tindakan siklus II meningkat yaitu 7,51 nilainya dan meningkat lagi pada pemberian tindakan. Dengan ketuntasan disiklus I 86%, siklus II 92% .

B. Saran

Dari hasil temuan-temuan dalam penelitian ini maka ada beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Dengan meningkatnya hasil belajar IPA di SD Nangeleng Kota Sukabumi yang menggunakan metode demontrasi, pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan cahaya dan sifat-sfatnya. Diharapkan agar pemahamannya tentang cahaya dan sift-siftnya digunakan untuk pembelajaran berikutnya.

2. Bagi Guru

Hendaknya guru menjadikan metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran di kelas V. Guru SD sebagai guru kelas diharapkan bisa menerapkan metode demonstrasi bukan hanya pada mata pembelajaran IPA saja, tetapi pada mata pelajara lain juga. Hal demikian memungkinkan karena guru SD mempunyai tanggungjawab mengajarkan berbagai mata pelajaran pada siswanya. Metode demonstrasi merupakan pembelajaran yang disarankan untuk digunakan, maka dengan demikian diharapkan pada guru-guru SD supaya mempelajari tentang metode demonstrasi.


(33)

60

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk meningkatnya hasil belajar yang diharapkan oleh siswa, guru, sekolah, orangtua dan masyarakat, diharapkan agar sekolah harus menyediakan media/alat peraga sesuai dengan materi pembelajaran yang ada disekolah.


(34)

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bloom.1973 “Taxonomy of educational Objectives Book I Cognitive Domain” Darmin, E .T. 2003. Belajar Dan Pembelajaran. Surabaya.Terbit Terang.

Djumhana, Nana. 1999. Modul Kuliah. Pengembangan Rencana PenbelajaranIPA di SD UPI Bandung

Hamalik, Oemar.1993. Media Pendidikan Cetakan ke Vi. Bandung : Citra Aditya. Hudoyo, Herman.1990 . Strategi Belajar. Malang : IKIP Malang.Skripsi. FIP UPI Bandung

Ruseffendi.1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran untuk Meningkatkan CBSA. Bandung :

TarsitoSlameto, 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :Rineka Cipta

R. Semiawan, 1992. Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang abad XXI. PT Grasindo, Jakarta.

Sudjana,1997. Penilaian proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Suherman, Erman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung : JICA-UPI.

Subroto, B. Suryo.1996. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarat. Rineka Cipta


(1)

38

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar IPA siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut.

a. Pengolahan data hasil belajar

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode demonstrasi. Tes tertulis tiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑ Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

∑ : Total nilai yang diperoleh siswa : Jumlah siswa

b. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n : Banyak siswa 100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar 2. Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom


(2)

yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan tiga pengamat, dengan tujuan untuk mengurangi bias data hasil pengamatan. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan apakah semua prinsip dalam metode demonstrasi telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang Cahaya dan Sifat-sifatnya terhadap siswa Kelas V SDN Nanggeleng I Kota Sukabumi.


(3)

58

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian diatas dan penelitian yang ditemukan di lapangan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

A. Simpulan

1. Perencanaan pembelajaran IPA pada subpokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya melalui metode demonstrasi kelas V SDN Nanggeleng Kota Sukabumi telah baik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) . Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi terbuka guru dan siswa, serta angket siswa. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Pada pembelajaran IPA pada subpokok cahaya dan sifat-sifatnya di kelas V SDN Nanggeleng Kota Sukabumi berdasarkan langkah-langkah metode demonstrasi Langkah pembukaan sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:

1) Tahap persiapan (T1), 2) Tahap pelaksanaan (T2) 3) Tahap mengakhiri (T3) 2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Cahaya dan sifat-sifatnya dengan menerapkan mtode demonsrasi mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, sehingga menjadikansiswalebih bersemangat, dan akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalampembelajaran IPA tentang pokok bahasan cahaya dan sifat-sfatnya.


(4)

3. Hasil

Dengan penggunaan metode dmonstrasi ini dalam setiap siklusny menglami peningkatan.Peningkatan hasil belajar siswa pada pean siswa menjadi mbelajaran IPA pada subpokok cahaya dan sifat-sifatnya melalui metode demonstrasi di kelas V SDN Nangeleng Kota Sukabumi tercapai dengan baik. Hal ini terbukti dari hasil tes pada siklus 1 meningkat 72,9 setelah pemberian tindakan siklus II meningkat yaitu 7,51 nilainya dan meningkat lagi pada pemberian tindakan. Dengan ketuntasan disiklus I 86%, siklus II 92% .

B. Saran

Dari hasil temuan-temuan dalam penelitian ini maka ada beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Dengan meningkatnya hasil belajar IPA di SD Nangeleng Kota Sukabumi yang menggunakan metode demontrasi, pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan cahaya dan sifat-sfatnya. Diharapkan agar pemahamannya tentang cahaya dan sift-siftnya digunakan untuk pembelajaran berikutnya.

2. Bagi Guru

Hendaknya guru menjadikan metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran di kelas V. Guru SD sebagai guru kelas diharapkan bisa menerapkan metode demonstrasi bukan hanya pada mata pembelajaran IPA saja, tetapi pada mata pelajara lain juga. Hal demikian memungkinkan karena guru SD mempunyai tanggungjawab mengajarkan berbagai mata pelajaran pada siswanya. Metode demonstrasi merupakan pembelajaran yang disarankan untuk digunakan, maka dengan demikian diharapkan pada guru-guru SD


(5)

60

Desty Komala Sari, 2013

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk meningkatnya hasil belajar yang diharapkan oleh siswa, guru, sekolah, orangtua dan masyarakat, diharapkan agar sekolah harus menyediakan media/alat peraga sesuai dengan materi pembelajaran yang ada disekolah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bloom.1973 “Taxonomy of educational Objectives Book I Cognitive Domain” Darmin, E .T. 2003. Belajar Dan Pembelajaran. Surabaya.Terbit Terang.

Djumhana, Nana. 1999. Modul Kuliah. Pengembangan Rencana PenbelajaranIPA di SD UPI Bandung

Hamalik, Oemar.1993. Media Pendidikan Cetakan ke Vi. Bandung : Citra Aditya. Hudoyo, Herman.1990 . Strategi Belajar. Malang : IKIP Malang.Skripsi. FIP UPI Bandung

Ruseffendi.1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran untuk Meningkatkan CBSA. Bandung :

TarsitoSlameto, 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :Rineka Cipta

R. Semiawan, 1992. Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang abad XXI. PT Grasindo, Jakarta.

Sudjana,1997. Penilaian proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Suherman, Erman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung : JICA-UPI.

Subroto, B. Suryo.1996. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarat. Rineka Cipta


Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS METODE KERJA KELOMPOK DAN METODE DEMONSTRASI Dl DALAM LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA (Studi Perbandingan Hasll Belalar Pada Siswa Kelas II Cawu 2 SLTPN OS Jember)

0 4 13

ENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SUMBER ENERGI CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI SDN AJUNG 03 KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011 - 2012

0 7 13

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA MELALUI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V DI SDN MANGLI 01 T AHUN AJARAN 2010/2011

0 4 15

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN DENGAN METODE INKUIRI DI SDN BITING 03 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 12

ENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN KALIWINING 07 RAMBIPUJI JEMBER TAHUN PELAJARAN 20011/2012

0 5 18

IMPLEMENTASI MODEL SEQIP DENGAN MENGGUNAKAN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH KELAS V SDN 4 ASEMBAGUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 4

IMPLEMENTASI MODEL SEQIP DENGAN MENGGUNAKAN PENILAIAN KINERJA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH KELAS V SDN 4 ASEMBAGUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 17

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV MI GHIDAUL ATHFAL KOTA SUKABUMI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV M

1 40 213

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Erlinda Guru SDN 018 Rantau Sialang erlinda916gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP PELA

0 0 10

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V TAHUN PELAJARAN 20122013 Erha Guru SDN 012 Lebuh Lurus Kecamatan Inuman erha372gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL B

0 2 12