PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3.

(1)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI

PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V

SDN MANDE 3

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

UCU HALIMAH 0810433

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI

PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V

SDN MANDE 3

Oleh Ucu Halimah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi danBisnis

© Ucu Halimah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Ucu Halimah, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI

MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)

Oleh

UCU HALIMAH

0810433

Disetujui Dan Disahkan Oleh : Pembimbing I,

Dr. Wahyu Sopandi, M.A.

NIP. 19660525 19900 1 001

Pembimbing II,

Drs. H. Tatang Syaripudin, M.Pd.

NIP. 1960521 198703 1 005 Mengetahui,

Ketua Prodi PGSD,


(4)

(5)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI

MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V A SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)

UCU HALIMAH 0810433 ABSTRAK

Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Mande 3 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah. Guru lebih banyak menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan penjalasan guru. Pembelajaran yang dilakukan guru tersebut masih bersifat tradisional, dan mengakibatkan banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, karena pembelajarannya berpusat pada guru.. Keadaan tersebut berdampak negatif pada hasil evaluasi, dimana hasil evaluasi siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu 88% atau 22 siswa dari 25 siswa nilainya di bawah KKM 68. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perencanaan pembelajaran IPA, gambaran pelaksanaan pembelajaran IPA dan peningkatan hasil belajar siswa di SDN Mande 3 kecamatan Mande. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dalam tiga siklus. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Mande 3 dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 13 laki - laki dan 12 perempuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, LKS, dan lembar evaluasi. Dari hasil penelitian kegiatan belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontruktivisme mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan siswa terlibat aktif dalam melakukan kegiatan pengamatan, mengerjakan berbagai tugas, melakukan diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas, Sehingga perolehan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Ini ditunjukkan dari raihan rata-rata hasil tes yang dilaksanakan pada setiap siklus. Siklus I: 6,32, siklus II: 7,6 dan siklus III: 8,28 serta dengan nilai rata-rata sebesar 7,4. Dengan demikian penerapan pendekatan kontruktivisme dalam penelitian ini mengalami keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.


(6)

THE IMPLEMENTATION KONTRUKTIVISME APPROACH IN

DEVELOPING STUDENTS’ RESULT STUDY IN MATERIAL OF CREATURES’ ADAPPTATION TOWARD ENVIRENMENT IN THE

SUBJECT OF IPA IN 5th CLASS OF SDN 3 MANDE.

(Classroom Action Research in 5th class of SDN 3 Mande Cianjur)

UCU HALIMAH 0810433 ABSTRAK

The implementation study of IPA in fifth class SDN 3 Mande Cianjur conducted by using speech method. In this case, the teacher is emphasized to explain more. Meanwhile, the students are supposed to pay attention into teachers’ explanation. By implementing speech method, many students are ignorance toward teachers’ explanation. This might happen because the teaching learning is only focuses on teachers’ performance. Therefore , it’s gave bad effect in achieving student ‘ mark. As showed from 88% or 22 students, 25 students were under KKM 68. This research has aim in three big points. First is to know the description of lesson plan in IPA subject. Second, to know the description of teaching implementing, and the last is to know developing result study in SDN 3 Mande. The research uses classroom action research which is implemented in three cycles. As the mind subject research is students in SDN 3 Mande who are sit in fifth class with total students are 25 which consist of 13 boys and 12 girls. The collecting data is done by observation, factual notice, LKS, and evaluation. Based on the investigation by accomplishing the approach of kontruktivisme the students are getting improved in achieving the mark. This emphasized by students’ activity that supports purpose of teaching. Moreover, the students are also getting improved in their score. This is showed by average mark each cycle. 1 st cycle 6, 32, 2nd cycle 7, 6 and 3rd cycle 8, 28 with the average score 7 , 4. Based on the description above kontruktivisme approach is successful to be implemented.


(7)

Ucu Halimah, 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah memberikan Rahmat serta Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi ini

berjudul ” Penerapan Pendekatan Kontruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Mande 3”.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd sebagai ketua program pendidikan guru sekolah dasar.

2. Bapak Dr. Wahyu Sopandi, M.A. sebagai pembimbing skripsi I yang telah memberikan bimbingan, dan petunjuk dalam proses penulisan skripsi ini. 3. Bapak Drs. H. Tatang Syaripudin, M.Pd., pembimbing skripsi II yang telah

memberikan bimbingan, dorongan serta masukan yang sangat berharga dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Da Syahbudin, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah SDN Mande 3, rekan - rekan guru yang telah memberikan izin, dorongan, kesempatan serta membimbing dalam pelaksanaan penelitian.

5. Bapak dan Ibu dosen FIP UPI yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan sampai selesai dan mendorong untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh staf akademik FIP UPI yang telah banyak membantu dalam

penyelesaian studi dibidang administrasi kemahasiswaan.

7. Suami dan anak, serta semua anggota keluarga tercinta yang telah memberikan


(8)

8. Rekan - rekan mahasiswa S-1 PGSD UPI Kampus Bumi Siliwangi angkatan 2008 yang telah banyak membantu penulis, baik dalam menberikan semangat maupun pemikiran.

9. Semua pihak yang telah banyak membantu selama penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas segala budi serta kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, ini dikarenakan keterbatasan ilmu serta pengetahuan yang dimiliki. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya serta dapat menambah pengetahuan bagi kita semua pada umumnya. Amin

Bandung, Januari 2013 Penulis


(9)

Ucu Halimah, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ….………. i

KATA PENGANTAR ...……… ii

DAFTAR ISI ……….…. iv

DAFTAR TABEL ……….… vi

DAFTAR GAMBAR ……… DAFTAR GRAFIK ……….... vii viii DAFTAR LAMPIRAN ………... ix

BAB I PENDAHULUAN ………..………... 1

A. Latar Belakang ……….……….….. 1

B. Rumusan Masalah ……….……….. 3

C. Hipotesis Tindakan ……… 4

D. Tujuan Penelitian ………..……….. 4

E. Manfaat Penelitian ……….. 4

F. Definisi Operasional .……… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .……….. 7

A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD ………… 7

B. Pendekatan Konstruktivisme ….……… 11

C. Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya . 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 28

A. Metode Penelitian ………….……… 28

B. Model Penelitian ..………. 29

C. Subjek Penelitian ….……… 30

D. Prosedur Penelitian ..………….……… 31

E. Instrumen Penelitian ..………...……… 33

F. Pengumpulan data dan Analisis Data ……… 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 36


(10)

B. Deskripsi Hasil Tindakan Kelas ………. 38

C. Pembahasan …………..……….. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 63

A. Kesimpulan …..……….. 63

B. Saran ………..……….. 64

DAFTAR PUSTAKA ……...……… 65


(11)

Ucu Halimah, 2013

DAFTAR TABEL

TABEL

4.1. Jumlah Guru di SDN Mande 3 ……….. 36

4.2. Jumlah Siswa di SDN Mande 3 ……….. 37

4.3. Jumlah Sarana dan Prasarana di SDN Mande 3 ……… 37

4.4. Hasil Evaluasi Siklus I .. ……… 42

4.5. Hasil Evaluasi Siklus II ……… 48


(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1. Skema Perolehan Pengetahuan ………. 16

2.2. Tahapan Kontruktivisme ……….. 17

2.3. Berbagai Macam Bentuk Paruh Burung ………... 19

2.4. Berbagai Macam Bentuk Kaki Burung ………... 20

2.5. Berbagai Macam Mulut Serangga ………... 21

2.6. Cecak dan Kadal ………... 22

2.7. Bunglon Dapat Berubah Warna Sesuai Dengan Lingkungan ………. 22

2.8. Kalajengking Memiliki Penyengat Yang Beracun Pada Ekornya ….. 22

2.9. Kura-Kura Memiliki Tempurung Untuk Melindungi Diri ………… 23

2.10. Ular Memiliki Bisa ……… 23

2.11. Cumi-Cumi Mengeluarkan Tinta Hitam Untuk Melindungi Diri …... 24

2.12. Bambu Memiliki Rambut-rambut Halus ……… 24

2.13. Mawar dan Putri Malu Memiliki Duri Untuk Melindungi Diri …… 25

2.14. Eceng Gondok Memiliki Batang Yang Menggelembung Serta Akar Yang Lebat ……….. 26 2.15. Kaktus Memiliki Batang Yang Tebal Dan Daun Yang Kecil (Duri) . 27 3.1. Model Disain PTK Kemmis Dan Mc-Taggart …………..………..… 29


(13)

Ucu Halimah, 2013

DAFTAR

GRAFIK

GRAFIK

4.1. Hasil Penelitian ………. 61 4.2. Nilai Rata-rata Evaluasi Siswa Tiap Siklus ……… 61


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Sampai III ……….……… 2. Lembar Kerja Siswa ...……… 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Tiap Siklus ………….………... 4. Lembar Evaluasi ……….………

5. Lembar Catatan Lapangan ………..

6. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa, Rekapitulasi Hasil

Evaluasi Tiap siklus ……….

7. SK Pembimbing ………. 8. Surat-surat Pelaksanaan Penelitian …………...……… 9. Foto-foto Penelitian ………...


(15)

Ucu Halimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menempati peran yang sangat strategis dalam upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas bagi kepentingan pembangunan. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang memberikan perhatian yang serius terhadap bidang yang satu ini, yaitu pendidikan. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 menyatakan: Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat 2 menyatakan: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang (UUD 1945: Amandemen). Betapa pentingnya pendidikan, maka pemerintah menyelenggarakan berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya yaitu pendidikan dasar yang merupakan pondasi bagi peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Kemampuan dasar tersebut sebagai bekal hidup dalam pergaulan di masyarakat di dalam era globalisasi sekarang ini.

Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang menuntut semua peserta didiknya mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, sebagaimana yang tersurat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang didalamnya terjadi kebersamaan antara guru dan siswa tanpa adanya saling intervensi. Di dalam kurikulum, 2006, (Nuraeni, 2009:3), menyebutkan bahwa:


(16)

Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil apabila terjadi interaksi yang baik antara siswa dan guru, dimana komunikasi tidak hanya satu arah. Selain itu guru harus dapat menjadi fasilitator yang baik dan memberikan peluang seluas-luasnya sehingga siswa dapat belajar lebih bermakna.

Sedangkan menurut teori pembelajaran konstruktivisme (Erna Suwangsih dan Tiurlina, 2006: 91) keberhasilan belajar adalah siswa harus menguasai konsep dengan mencoba dan melakukannya sendiri, dengan kata lain siswa bukan hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar melainkan juga pada pengetahuan awal siswa. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman nyata. Dengan demikian jelas bahwa tahap berfikir anak usia SD harus dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah dibangun mereka dengan sendirinya.

Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Mande 3 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah. Guru lebih banyak menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan penjalasan guru. Pembelajaran yang dilakukan guru tersebut masih bersifat tradisional, dan mengakibatkan banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, karena pembelajarannya berpusat pada guru. Selain itu ketika guru memberikan pertanyaan seputar materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya, tidak ada yang dapat menjawab mereka hanya terdiam dan tidak paham. Keadaan tersebut berdampak negatif pada hasil evaluasi, dimana hasil evaluasi siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu 88% atau 22 siswa dari 25 siswa nilainya di bawah KKM 68. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA khususnya pada materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya belum dapat dikatakan berhasil, dengan demikian hasil pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dari analisis masalah yang ditemukan dilapangan, terdapat beberapa penyebab masalah, antara lain pada awal pembelajaran guru tidak melakukan apersepsi dan kurang membangkitkan motivasi terhadap pembelajaran, penyampaian materi kurang menarik sehingga pembelajaran terasa membosankan


(17)

Ucu Halimah, 2013

sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, selain itu tidak adanya uji coba atau praktek seputar materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya. Dimana pembelajarannya lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka, dengan kata lain siswa lebih berpengalaman untuk mengkonstruksikan sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi.

Latar belakang di atas mendorong penulis untuk megambil fokus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannyadi Kelas V SDN Mande 3 “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah PTK ini yaitu “Bagaimana penerapan model konstruktivisme dalam meningkatkan hasil belajar pada materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya di Kelas V SD Negeri Mande 3?”

Untuk lebih spesifiknya, maka rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme?

b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme?

c. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme di kelas V SD?


(18)

C. Hipotesis Tindakan

Dalam setiap pembelajaran ada tujuan yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontruktivisme yang digunakan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba mengajukan hipotesis tindakan

sebagai berikut: “Jika pendekatan kontruktivisme dilakukan, maka akan

meningkatkan hasil belajar pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada pelajaran IPA anak kelas V Sekolah Dasar”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :

a. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme.

b. Mengungkap tentang pelaksanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme.

c. Mengungkap Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme di kelas V SD.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan diantaranya:

a. Bagi Siswa

1) Diharapkan dapat menanamkan sikap kreatif dan percaya diri dalam memecahkan masalah.

2) Diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya melalui pendekatan konstruktivisme.


(19)

Ucu Halimah, 2013

3) Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD pada tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya di melalui pendekatan konstruktivisme.

b. Bagi Guru

1) Diharapkan dapat mengembangkan kompetensi guru dalam merancang dan menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

2) Diharapkan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan proses pembelajaran di sekolah.

3) Diharapkan dapat menambah wawasan guru dalam menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah.

c. Bagi sekolah

1) Diharapkan dengan hasil prestasi yang bagus dan sikap guru yang baik, dapat meningkatkan prestasi di lingkungan sekolah

2) Diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia (guru) yang berpotensial.

3) Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu.

F. Definisi Operasional

Untuk memperjelas arah dalam penelitian ini, maka definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar menurut Dimyati, 2002 (dalam Novita Eka, 2006: 4) adalah sesuatu yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau simbol. Adapun faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah yang berasal dari dalam dan luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam dapat berupa bakat, minat, dan semangat belajar. Sedangkan faktor yang berasal dari luar dapat berupa motivasi dan stimulasi dalam belajar. Hasil belajar berhubungan sekali dengan


(20)

pemahaman siswa, apabila pemahaman siswa baik maka hasil belajar siswa pun akan baik. Pemahaman siswa adalah kemampuan siswa dalam mengetahui dan menguasai materi pembelajaran di kelas (Wahyudi, 2001 : 8).

b. Model Pembelajaran Kontruktivisme

Pembelajaran berdasarkan model kontruktivisme berusaha untuk melihat dan memperhatikan konsepsi dan persepsi siswa dari kacamata siswa sendiri. Guru memberi tekanan pada penjelasan tentang pengetahuan tersebut dari kacamata siswa sendiri (Ernasuwangsih dan Tiurlina, 2006:113).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan model pembelajaran kontruktivisme adalah pembelajaran yang disajikan di kelas V SD, menggunakan model pembelajaran kontruktivisme dimana siswa perlu dibiasakan untuk menemukan dan memecahkan masalah serta mengkonstruk pengetahuan dibenak mereka sendiri. Selain itu diharapkan juga siswa dapat bekerjasama dengan kelompok masing-masing dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya.


(21)

Ucu Halimah, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (Sumiati, 2010:25) merupakan cara untuk mengadakan suatu penelitian. Ada tiga prasyarat penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini dikarenakan penelitiannya berlangsung dalam latar pembelajaran yang sebenarnya, sebagaimana proses pembelajaran sebelumnya untuk memperbaiki dan meningkatkan proses serta hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru. Melalui PTK guru mengupayakan memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas melalui bentuk kegiatan pembelajaran. Adapun pengertian PTK menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a. Nurkamto (Basrowi dan Suwandi, 2008:19), menyatakan bahwa: “penelitian

tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dalam kelas”.

b. Siswojo Hardjodipuro, yang dimaksud oleh Carr dan Kemmis (Trihastuti, 2008), penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, kepala sekolah dll) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran. c. Cogen dan Manion, 1980 (Trihastuti, 2008), menyatakan bahwa: “penelitian

tindakan adalah intervensi sekala kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan

pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut”.

Dari pengertian PTK di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Borg (Suyanto, 1997:8)

menyebutkan secara eksplisit bahwa: “tujuan utama PTK adalah pengembangan

keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang

dihadapi guru di kelasnya sendiri”. Manfaat yang dapat diperoleh guru jika mau


(22)

Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas; dan (3). Peningkatan profesionalisme guru.

B. Model Penelitian

Desain penelitian yang dipilih pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas John Model Desain Kemmis & M c Taggart (Ruswandi Hermawan 2007 :128).

Dalam model ini digambarkan bahwa penelitian kelas merupakan serangkaian langkah-langkah sebagai berikut:

a. Rencana (Planning ) : tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Tindakan (Action) : realisasi dari rencana yang kita buat.

c. Observasi (Observation) : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa.

d. Refleksi (Reflektion) : tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan hasil atau proses dari setiap tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini dilakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana awal.

Siklus model Kemmis dan Mc Taggart ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan, seperti siklus di bawah ini :

Observasi

Tindakan Rencana

Refleksi

Observasi

Refleksi Rencana

Tindakan

Siklus I


(23)

Ucu Halimah, 2013 C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Mande 3 Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perenpuan. Latar belakang ekonomi orang tua adalah menengah ke bawah. Pendidikan orang tua siswa 55 % SD. Mata Pencahariannya 75 % sebagai tani, 15 % pedagang dan sisanya sebagai buruh dan pegawai.

Adapun yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan sekolah untuk dijadikan bahan penelitian yaitu:

1. Lokasi sekolah yang digunakan peneliti merupakan tempat bekerja peneliti sebagai tenaga pengajar tetap, sengaja untuk memudahkan peneliti mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.

2. Masih banyak permasalahan yang dihadapi peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran IPA, khususnya tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya.

3. Mendapat dukungan dari pihak Kepala Sekolah maupun rekan kerja yang ada di lingkungan SDN Mande 3 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur.

4. Adanya keterbatasan waktu dan biaya dari peneliti.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya di kelas V SD dengan dirancang melalui 3 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

1. Persiapan Penelitian

a) Permintaan izin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian tersebut.

b) Mengobservasi keadaan dan minat awal siswa dalam pembelajaran IPA. c) Mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V. Hal ini dilakukan dengan menganalisisi kurikulum KTSP mata pelajaran IPA semester 1.


(24)

d) Merumuskan model, pendekatan dan media yang akan digunakan sesuai dengan materi IPA kelas V.

e) Menyusun pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan menggunakan format observasi.

2. Pelaksanan Tindakan

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari perencanaan untuk melakukan tindakan, proses pembelajaran, observasi dan evaluasii dan refleksi. Adapun pelaksanaannya dilakukan dalam 3 siklus, dengan gambaran tiap siklusnya sebagai berikut:

1) Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi awal terhadap situasi kelas yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian, maka disusun rencana siklus I. Penelitian dilaksanakan di Kelas V SDN Mande 3, dengan difokuskan kepada materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya.

a) Diawali dengan menganalisis Kurikulum 2006 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan menganalisis dilanjutkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, kemudian menganalisis buku sumber yang digunakan.

b) Setelah memperoleh gambaran tentang keadaan kelas, perhatian, motivasi, aktivitas, kemampuan dan kreativitas siswa serta sarana dan prasarana pembelajaran, maka dilakukan kegiatan tindakan siklus I yaitu mengajak siswa untuk memahami Adaptasi Hewan dengan Lingkungannya dalam Mencari Makanan.

c) Secara ilustratif, observasi dilakukan untuk mengamati selama pembelajaran, mengamati interaksi selama proses penyelidikan berlangsung, mengamati respon siswa terhadap proses pembelajaran.


(25)

Ucu Halimah, 2013

d) Melakukan evaluasi dan refleksi hasil terhadap apa yang telah dipelajari siswa, yaitu mengenai Cara Hewan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya.

2) Tindakan Siklus II

Pada dasarnya kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II harus melihat hasil perkembangan pada siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan sama seperti pada siklus I, namun ada perbedaan dengan materi yang akan dibahas. Pada siklus II akan mempelajari materi tentang Adaptasi Hewan untuk Melindungi Diri.

Dalam pelaksanaannya ada perbaikan pada beberapa hal menyangkut proses pembelajaran sesuai refleksi pada siklus I untuk penyempurnaan tindakan yang akan dilakukan.

3) Tindakan Siklus III

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus III akan melihat perkembangan pada siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan sama seperti pada siklus-siklus sebelumnya, namun ada beberapa hal yang akan diperbaiki, sesuai hasil refleksi dan evaluasi pada siklus II. Yang membedakannya hanya materi yang akan dibahas pada siklus III yaitu, Adaptasi Tumbuhan Dengan Lingkungannya.

3. Tahapan Observasi

Melakukan kegiatan observasi dengan cara melakukan analisis terhadap perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Ini berguna untuk perbaikan perencanaan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya supaya hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahapan Analisis dan Refleksi

Tahap analisis dan refleksi adalah tahap dimana peneliti melakukan pemeriksaan terhadap semua informasi yang telah berhasil dikumpulkan pada, lembar observasi, dan catatan lapangan.

Informasi yang telah berhasil dikumpulkan tersebut selanjutnya harus diurai, diuji, dan dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, kemudian


(26)

dikaitkan dengan teori tertentu atau hasil penelitian yang relevan. Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan mendalam.

Hasil dari kegiatan refleksi merupakan sumber untuk pelaksanaan tindakan berikutnya, dengan demikian indikator yang sudah tercapai dengan optimal akan dipertahankan dan indikator yang kurang akan diperbaiki dalam siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (1997:137) mengemukakan bahwa: “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode berupa tes dan non tes”.

Instrumen penelitian di dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes mengacu kepada KTSP, dengan melihat standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mengenai materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya yaitu memahami penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya berupa lembar tes tertulis seperti yang dijelaskan di bawah ini yaitu:

a. Lembar Kerja Siswa (LKS), berisi tentang materi yang telah diberikan berupa pertanyaan yang harus dikerjakan oleh kelompok yang telah dibentuk pada awal pembelajaran. LKS bermanfaat untuk melihat hasil kerja siswa dalam setiap kegiatan tindakan penelitian.

b. Lembar evaluasi, berisi soal yang diberikan kepada setiap individu pada akhir pembelajaran. Evaluasi bermanfaat untuk mengumpulkan sejumlah data mengenai hasil belajar siswa secara individu sekaligus untuk memperoleh gambaran mengenai daya serap dan tingkat keberhasilan terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan, sehingga dapat mengukur tingkat keberhasilan guru dalam mengajar.

Sedangkan instrumen non tes digunakan untuk melihat aktivitas siswa ketika pembelajaran berlangsung berupa:

a. Lembar observasi, yaitu lembar instrumen untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap


(27)

Ucu Halimah, 2013

lingkungannya. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap jalannya kegiatan penelitian meliputi kegiatan dan tingkah laku guru selama proses pembelajaran, kegiatan dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran, efektivitas waktu yang digunakan, serta keefektivan penggunaan alat peraga.

b. Lembar catatan lapangan, berisi temuan-temuan peneliti di kelas selama pembelajaran berlangsung yang diperoleh secara objektif berupa kejadian-kejadian penting yang tidak terekam pada lembar observasi selama pelaksanaan tindakan yang dapat dipakai sebagai bahan untuk kegiatan analisis dan refleksi.

c. Dokumentasi berupa foto, berisi gambar kegiatan siswa dan guru saat pelaksanaan tindakan, bermanfaat untuk menggambarkan secara nyata kegiatan yang telah dilaksanakan

F. Pengumpulan dan Analisis Data a. Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto (1997: 225), mengemukakan bahwa: “teknik

pengumpulan data merupakan interpretasi peneliti dengan menggunakan

instrumen yang telah disediakan”. Pengumpulan data dari setiap instrumen

penelitian memiliki kegunaan masing-masing diantaranya sebagai berikut:

1. Instrumen observasi, digunakan untuk memperoleh informasi secara mendalam yang didalamnya terdapat indikator yang didesain yang harus tercapai berdasarkan fokus penelitian yaitu pada konsep penyesuaian makhluk hidup. Pada kegiatan observasi peneliti dibantu oleh observer yang bertugas mengamati proses pembelajaran yang dilakukan peneliti. Observer tersebut merupakan rekan peneliti yaitu guru SDN Mande 3.

2. Catatan lapangan, digunakan untuk memperoleh kesan umum. Catatan lapangan dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan pemantauan yang menggunakan daftar ceklist pada konsep Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya, berupa perilaku guru atau siswa yang terjadi di luar perencanaan sebelumnya dan harus disesuaikan.


(28)

3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS), digunakan untuk mendapatkan data kuantitas berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap Lingkungannya.

4. Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akhir siswa secara individu.

5. Dokumentasi berupa lembaran foto yang diperoleh dari setiap tindakan penelitian baik itu kegiatan siswa maupun kegiatan guru

b. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul perlu segera di olah oleh peneliti. Menurut Suharsimi Arikunto (1997: 240), terdapat tiga garis besar langkah dalam analisis data yaitu, persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada penelitian ini menggunakan analisis data melalui pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuntitatif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa apakah meningkat atau tidak melalui data yang didapat dari hasil tes dengan mencari rata-rata. Data tersebut ditulis dalam bentuk tabel agar dapat memudahkan dalam penyusunan dan pengolahan data dengan melihat rata-rata hasil kegiatan kelompok dan rata-rata hasil tes dalam evluasi.

Mean (Rata-rata) x = ∑ƒixi ∑ƒi

Keterangan : x = Rata-rata xi = Nilai Tes

ƒi = Banyaknya siswa


(29)

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan seluruh rencana tindakan mulai dari siklus I sampai dengan siklus III Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada kelas V SDN. Mande 3 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur mengenai penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya di Kelas V SD Negeri Mande 3, maka berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian dari mulai siklus I sampai siklus III, yaitu dengan membuat rencana pembelajaran, instrumen penelitian, alat peraga sebagai media pembelajaran dan memilih metode atau pendekatan yang akan digunakan. Dipersiapkan pelaksanaan penelitian dapat terlaksanaan dengan baik dan memperoleh hasil belajar secara maksimal.

2. Pelaksanaan penerapan pendekatan kontruktivisme pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari aspek kognitif siswa sudah memahami materi dalam pembelajaran IPA tentang penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya. Dari aspek afektif semua siswa aktif dalam melakukan aktivitas dilihat dari lembar observasi yang menunjukkan aktivitas siswa meningkat seperti memotivasi siswa yang pendiam menjadi aktif dikelompokkan dengan siswa yang aktif dan diberi tugas yang dapat meningkatkan aktivitasnya. Dari aspek psikomotor keterampilan siswa neningkat dilihat dari siswa sudah terbiasa melakukan kegiatan diskusi. Meningkatnya pelaksanaan penerapan kontruktivisme aspek kognitif, afektif, dan psikomotor siswamengacu kepada perangkat pembelajran (RPP), dan instrument penelitian (LKS dan evaluasi) dimulai dari pelaksanaan siklus I sampai siklus III.


(31)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

3. Hasil belajar siswa kelas V SD mengalami peningkatan setelah dilaksanakannya model pembelajaran konstruktivisme. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai pada kegiatan evaluasi perindividu juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada siklus I perolehan nilai rata-rata individu adalah 6,32 pada siklus II perolehan nilai rata-rata individu adalah 7,60, sedangkan pada siklus III perolehan nilai rata-rata individu adalah 8,28.

B. Saran

Bedasarkan kesimpulan diatas, dalam upaya perbaikan tindakan pembelajaran serta meningkatkan berbagai aspek pembelajaran, baik dalam proses maupun hasil pembelajaran. Maka ada beberapa saran yang penulis rekomendasikan, antara lain adalah:

1. Hendaknya guru mempertimbangkan berbagai hal ketika akan mengadakan pembelajaran dengan mata pelajaran IPA. Salah satunya adalah mempertimbangkan perkembangan berpikir siswa, sebagai acuan dalam memilih model pembelajaran yang tepat.

2. Pembelajaran yang dilaksanakan sebaiknya memanfaatkan lingkungan dan benda-benda konkrit sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa, hal ini akan mempermudah dalam mempelajari materi pembelajaran.

4. Supaya tidak menimbulkan kejenuhan dan untuk meningkatkan minat belajar siswa, sebaiknya guru melakukan variasi dalam proses pembelajaran baik variasi dalam metode, media, maupun sumber belajar. 5. Dalam menerapkan suatu model pembelajaran, sebaiknya disesuaikan

dengan kondisi dan situasi sekolah, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih maksimal.


(32)

(33)

Ucu Halimah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Amandemen, Undang-Undang Dasar 1945

http://www.yorozu.Indosite.org/const/uud 45_2k html.

Azmiyawati, C., dkk. 2008. IPA Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Basrowi dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Galia Indonesia

Dahar, R. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmodjo, H, dan Kaligis, J. (1992/1993). Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Djumhana Nana. (2011). “Pembelajaran Sains Sekolah Dasar”. Bandung: Makalah pada Kegiatan PPM Prodi PGSD.

Karli, Hilda dan Yuliaritiningsih, Margaretha Sri. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Bina Media Informasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. (2008). Model Silabus Kelas IV. Badan Standar Nasional Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional

Nuraeni, Aan. (2009). Pendekatan Kontruktivis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Konsep Energi. Skripsi. PGSD UPI CIBIRU BANDUNG

Prayitno, Adi, Baskoro. (2008). Konsep Dasar Penelitian Kelas (PTK). [Online]:

http://baskoro1.blogspot.com/2008/06/konsep-dasar-ptk-penelitian-tindakan.html

Rositawati, S dan Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Pusat Prbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Subana, M, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Sumiati, Lilis. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Operasi Hitung Campuran Melalui Pendekatan

Cooperative Learning Tipe STAD. Skripsi. PGSD UPI CIBIRU BANDUNG


(34)

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bahan Belajar Mandiri. Bandung. FIP. UPI PRESS

Wahyono, Budi dan Setyo Nurachmandani. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD DAN mi Kelas IV. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional Yuliartiningsih S. M. dan Irianto M. D. (2009). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar.


(1)

(2)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan seluruh rencana tindakan mulai dari siklus I sampai dengan siklus III Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada kelas V SDN. Mande 3 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur mengenai penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya di Kelas V SD Negeri Mande 3, maka berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian dari mulai siklus I sampai siklus III, yaitu dengan membuat rencana pembelajaran, instrumen penelitian, alat peraga sebagai media pembelajaran dan memilih metode atau pendekatan yang akan digunakan. Dipersiapkan pelaksanaan penelitian dapat terlaksanaan dengan baik dan memperoleh hasil belajar secara maksimal.

2. Pelaksanaan penerapan pendekatan kontruktivisme pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari aspek kognitif siswa sudah memahami materi dalam pembelajaran IPA tentang penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya. Dari aspek afektif semua siswa aktif dalam melakukan aktivitas dilihat dari lembar observasi yang menunjukkan aktivitas siswa meningkat seperti memotivasi siswa yang pendiam menjadi aktif dikelompokkan dengan siswa yang aktif dan diberi tugas yang dapat meningkatkan aktivitasnya. Dari aspek psikomotor keterampilan siswa neningkat dilihat dari siswa sudah terbiasa melakukan kegiatan diskusi. Meningkatnya pelaksanaan penerapan kontruktivisme aspek kognitif, afektif, dan psikomotor siswamengacu kepada perangkat pembelajran (RPP), dan instrument penelitian (LKS dan evaluasi) dimulai dari pelaksanaan siklus I sampai siklus III.


(3)

3. Hasil belajar siswa kelas V SD mengalami peningkatan setelah dilaksanakannya model pembelajaran konstruktivisme. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai pada kegiatan evaluasi perindividu juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada siklus I perolehan nilai rata-rata individu adalah 6,32 pada siklus II perolehan nilai rata-rata individu adalah 7,60, sedangkan pada siklus III perolehan nilai rata-rata individu adalah 8,28. B. Saran

Bedasarkan kesimpulan diatas, dalam upaya perbaikan tindakan pembelajaran serta meningkatkan berbagai aspek pembelajaran, baik dalam proses maupun hasil pembelajaran. Maka ada beberapa saran yang penulis rekomendasikan, antara lain adalah:

1. Hendaknya guru mempertimbangkan berbagai hal ketika akan mengadakan pembelajaran dengan mata pelajaran IPA. Salah satunya adalah mempertimbangkan perkembangan berpikir siswa, sebagai acuan dalam memilih model pembelajaran yang tepat.

2. Pembelajaran yang dilaksanakan sebaiknya memanfaatkan lingkungan dan benda-benda konkrit sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa, hal ini akan mempermudah dalam mempelajari materi pembelajaran.

4. Supaya tidak menimbulkan kejenuhan dan untuk meningkatkan minat belajar siswa, sebaiknya guru melakukan variasi dalam proses pembelajaran baik variasi dalam metode, media, maupun sumber belajar. 5. Dalam menerapkan suatu model pembelajaran, sebaiknya disesuaikan

dengan kondisi dan situasi sekolah, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih maksimal.


(4)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3


(5)

DAFTAR PUSTAKA Amandemen, Undang-Undang Dasar 1945

http://www.yorozu.Indosite.org/const/uud 45_2k html.

Azmiyawati, C., dkk. 2008. IPA Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Basrowi dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Galia Indonesia

Dahar, R. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmodjo, H, dan Kaligis, J. (1992/1993). Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Djumhana Nana. (2011). “Pembelajaran Sains Sekolah Dasar”. Bandung: Makalah pada Kegiatan PPM Prodi PGSD.

Karli, Hilda dan Yuliaritiningsih, Margaretha Sri. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Bina Media Informasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. (2008). Model Silabus Kelas IV. Badan Standar Nasional Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional

Nuraeni, Aan. (2009). Pendekatan Kontruktivis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Konsep Energi. Skripsi. PGSD UPI CIBIRU BANDUNG

Prayitno, Adi, Baskoro. (2008). Konsep Dasar Penelitian Kelas (PTK). [Online]:

http://baskoro1.blogspot.com/2008/06/konsep-dasar-ptk-penelitian-tindakan.html

Rositawati, S dan Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Pusat Prbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Subana, M, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Sumiati, Lilis. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Operasi Hitung Campuran Melalui Pendekatan

Cooperative Learning Tipe STAD. Skripsi. PGSD UPI CIBIRU BANDUNG


(6)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bahan Belajar Mandiri. Bandung. FIP. UPI PRESS

Wahyono, Budi dan Setyo Nurachmandani. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD DAN mi Kelas IV. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional Yuliartiningsih S. M. dan Irianto M. D. (2009). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCHUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI Penggunaan Strategi Pembelajaran Make A MatchUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya Bagi Siswa Kelas

0 3 14

PENDAHULUAN Penggunaan Strategi Pembelajaran Make A MatchUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya Bagi Siswa Kelas V Semester I Sdn 02 Karangbangun Kecamatan Matesih Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 5

PENDAHULUAN Penggunaan Strategi Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya Bagi Siswa Kelas V Semester I SDN 02 Karangbangun Kecamatan Matesih Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 4

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCHUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI Penggunaan Strategi Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya Bagi Siswa

0 1 13

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA.

0 11 70

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Babakan Loa Kecamatan Padalarang Kabupaten Ba

0 0 31

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3.

0 0 34

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP.

0 0 35

Perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V SD dalam penggunaan fabel pada materi penyesuaian diri hewan terhadap lingkungannya.

0 0 2

Perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V dalam penggunaan Fabel pada materi penyesuaian diri hewan terhadap lingkungannya.

0 1 419