PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan

ABSTRAK...……...…...………...……….. i

KATA PENGANTAR...…...………..……….. ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ……….……….... v

DAFTAR TABEL.……….... vii

DAFTAR GAMBAR…....……….………...………... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah...………... 1

B.Rumusan Masalah.……..………... 4

C.Tujuan Penelitian.……….………..………... 4

D.Manfaat Penelitian.………..………... 5

E. Hipotesis Tindakan... 6

F. Definisi Opersional.………..………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Pendekatan Inkuiri... 8

B.Mata Pelajaran IPA di SD... 14

C.Penerapan Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran IPA Mengenai Materi Gaya... 24

D.Penelitian yang Relevan... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian.………...………... 28

B.Model Penelitian... 28

C.Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ……….... 30

D.Prosedur Penelitian.………... 31


(2)

F. Teknik Pengumpulan Data.……..………... 35

G.Pengolahan dan Analisis Data... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian... 39

1. Siklus I... 39

2. Siklus II... 49

B. Pembahasan.………...………... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....………...………... 64

B. Rekomendasi ...………...……….... 65

DAFTAR PUSTAKA... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 69


(3)

DAFTAR TABEL

4.1 Daftar Nilai Rata-Rata dan Persentase Kelulusan Pada Siklus I... 46 4.2 Daftar Nilai Rata-Rata dan Persentase Kelulusan Pada Siklus II... 56


(4)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Pul pada sepatu bola... 20

2.2 Alur pada Ban Mobil... 20

3.1 Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart.. 29

4.1 Nilai Rata-Rata Kelas Hasil Tes Evaluasi Siklus I... 46

4.2 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I... 47

4.3 Nilai Rata-Rata Kelas Hasil Tes Evaluasi Siklus II... 56


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran A Perangkat Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.………. 69

2. Kisi-Kisi Soal Siklus I.…...…...………...……... 75

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I...…...……... 78

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II.………... 83

5. Kisi-Kisi Soal Siklus II.………... 91

6. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II.…...……….………...………... 95

B. Lampiran B Instrumen Penelitian 1. Lembar Evaluasi Siklus I...………... 98

2. Lembar Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa Siklus I...…..………... 99

3. Lembar Evaluasi Siklus II.……….………..………... 103

4. Lembar Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa Siklus II.………... 104

C. Lampiran C Data Penelitian 1. Data Nilai Siswa Pra Siklus... 109

2. Data Nilai Siswa Siklus I... 110

3. Sampel Tes Siklus I... 111

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I... 114

5. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I... 144

6. Data Nilai Siswa Siklus II... 148

7. Sampel Tes Siklus II... 149

8. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II... 152

9. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II... 170

D. Lampiran D Dokumentasi 1. Dokumen Siklus I...……….... 175

2. Dokumen Siklus II....………... 176


(6)

E. Lampiran E Surat Ijin Penelitian dan Lembar Bimbigan

1. Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing... 177

2. Surat Permohonan Ijin Mengadakan Penelitian... 178

3. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari UPI... 179

4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SD Negeri IV Cibodas... 180

5. Lembar Bimbingan dengan Dosen Pembimbing I... 181


(7)

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

MATERI GAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri IV Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II Tahun Pelajaran

2013/2014) Oleh

Praptika Candra P. NIM. 1003524

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini berkenaan dengan Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang Materi Gaya pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri IV Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gaya dengan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar siswa pada materi gaya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 27 siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dua siklus dengan menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Adapun instrumen pengumpulan data berupa lembar tes tertulis dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Data menunjukkan bahwa pada pra siklus, persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 44% dengan nilai rata-rata 59,7. Pada siklus I, persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 67% dengan nilai rata-rata kelas 68,1. Pada siklus II, persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 100% dengan nilai rata-rata 82,9. Penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran mencakup lima langkah yaitu: merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Adapun saran bagi guru yang bertugas sebagai fasilitator hendaknya lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran agar memotivasi siswa untuk bereksplorasi sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Sehingga dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.


(8)

Abstact: Applying of the Inquiry Approach to Improving Student Learning Outcomes in Science Subjects on Material Force

Classroom Action Research is concerned with the Applying of the Inquiry Approach to Improving Student Learning Outcomes in Science Subjects on Material Force of class V students in Goverment Primary Schools Districts Dent IV Cibodas Bandung District West. Purpose of this research is to describe the application of inquiry approach to improving student learning outcomes in material force by describing the planning, implementation, and student learning outcomes in material force. This research subjects were students of class V students in Goverment Primary Schools Districts Dent IV Cibodas Bandung District West of the 27 students. Research methods used in this research is Classroom Action Research conducted two cycles by using a model Kemmis and Mc. Taggart. Research findings indicate that the application of the inquiry approach in science subjects can improve student learning outcomes in grade V students in Goverment Primary Schools Districts Dent IV Cibodas Bandung District West.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya, pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena pendidikan menjadikan manusia yang kreatif sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 2 ayat 3 menyatakan bahwa

Pada hakekatnya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Agar tujuan nasional dapat tercapai, maka di dalam proses pembelajaran dalam satuan pendidikan seharusnya diselenggarakan dengan memberikan ruang bagi peserta didik. Sebagaimana yang tercantum dalam PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Sejalan dengan hal tersebut, dengan memberikan ruang bagi peserta didik, memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan potensinya pada setiap mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang dapat mengembangkan potensi peserta didik adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Karena IPA merupakan ilmu yang berhubungan langsung untuk mempelajari alam sekitar dan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia. Maka pembelajaran IPA seharusnya dilakukan dengan cara memberikan ruang bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Karena dengan melibatkan peserta didik secara aktif


(10)

dalam proses pembelajaran, pemahaman peserta didik terhadap alam sekitar akan lebih mendalam.

Tetapi pada kenyataannya di lapangan, masih banyak siswa yang kurang aktif terhadap mata pelajaran IPA. Hal itu dilihat dari aktivitas siswa selama pelajaran berlangsung masih banyak siswa yang kurang memperhatikan, melamun, berbicara dengan teman, dan mengantuk. Dilihat dari pengamatan hasil belajar siswa kelas V SD N 4 Cibodas mata pelajaran IPA pada materi sebelumnya, yang diikuti oleh 27 siswa dengan jumlah perempuan 15 dan laki-laki 12 masih banyak yang berada di bawah KKM. Hal itu dilihat dari nilai hasil ketuntasan belajar siswa yang hanya mencapai 44% dari kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan nilai KKM mata pelajaran IPA adalah 64.

Maka dengan hasil tersebut dapat dilihat bahwa faktor penyebab hasil belajar rendah dikarenakan proses pembelajaran IPA yang dilakukan. Pembelajaran yang dilakukan bersifat konvensional sehingga tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan yang terjadi adalah pembelajaran komunikasi satu arah. Siswa hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru, penggunaan buku dan media alat peraga lainnya tidak dimasukkan dalam pembelajaran sehingga guru sebagai satu-satunya sumber belajar.

Pada prosesnya, seharusnya pembelajaran IPA pada sekolah dasar didasarkan pada hakekat IPA yaitu proses, produk, sikap. Sehingga pada pelaksanaan pembelajaran membutuhkan sesuatu untuk memotivasi dan memberikan ruang bagi siswa untuk memecahkan sendiri masalahnya dengan fakta yang mereka dapat. Jika pembelajaran seperti itu diterapkan, peserta didik menjadi aktif sehingga peserta didik memperoleh pengalaman langsung untuk mengembangkan potensinya. Tetapi hasil di lapangan tidak seperti itu, banyak pelaksanaan pembelajaran di lapangan kurang memberikan ruang bagi peserta didik sehingga pembelajaran bukan berorientasi pada student center melainkan siswa hanya menerima konsep dan dipaksa untuk menghapalnya serta dapat menjawab pertanyaan dengan benar jika diujikan nanti. Dampaknya adalah


(11)

peserta didik menjadi pasif, monoton, dan tidak kreatif. Jika terus dilakukan seperti ini tujuan nasional pendidikan tidak akan tercapai.

Maka dengan berdasarkan fakta tersebut, salah satu cara untuk melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan inkuiri. Karena pendekatan inkuiri menekankan pada pengalaman belajar secara langsung. Seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya

(2009, hlm. 195) bahwa “pendekatan inkuiri merupakan bentuk dari

pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).” Karena pendekatan inkuiri pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, sehingga memungkinkan siswa menggunakan segala potensinya (kognitif, afektif, psikomotor).

Dengan mengacu pada hakekat IPA yaitu proses, produk, sikap maka pembelajaran dengan menggunakan inkuiri dapat menciptakan suatu pengalaman belajar peserta didik dengan merancang kegiatan untuk memotivasi dan mengeksplorasi siswa dalam suatu penyelidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Beyer (dalam Rustaman, 2005, hlm. 8) bahwa

Pendidikan IPA sebaikanya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya. Melalui inkuiri, dimungkinkan pembelajaran yang melibatkan proses, produk, sikap. Seiring dengan hal tersebut, peserta didik akan menemukan sendiri konsep atau prinsip IPA dan menjadi kritis dan kreatif. Dengan kreatif peserta didik akan menjadi manusia yang bermakna sehingga melalui proses pembelajaran inkuiri diharapkan peserta didik menjadi kreatif.

Maka, skripsi dengan judul Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Gaya diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gaya.


(12)

B. Rumusan Masalah Secara Umum:

Bagaimana penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?.

Secara Khusus:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya dengan menerapkan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?.

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya dengan menerapkan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?.

3. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya dengan penerapan pendekatan inkuiri di kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Secara Umum:

Untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Secara Khusus:

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.


(13)

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

3. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya dengan penerapan pendekatan inkuiri di kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dalam pembelajaran dan sebagai saran dalam meningkatkan mutu pendidikan agar dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan diterapkannya pendekatan inkuiri ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi gaya. 2) Membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.

3) Meningkatkan keaktifan, rasa ingin tahu, kreativitas dan berpikir kritis siswa dalam belajar.

b. Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan, mengevalusi pada pembelajaran IPA di SD.

2) Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran IPA di SD.


(14)

3) Dapat mengembangkan inkuiri pada materi IPA lainnya.

4) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengaktifkan siswa di kelas.

c. Bagi Peneliti

1) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman dalam melakukan penelitian tindakan kelas.

2) Meningkatkan keterampilan dalam berinkuiri pada pembelajaran IPA.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah “Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya di kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.”

F. Definisi Operasional

Untuk mengarahkan peneliti pengambilan data maka perlu adanya batasan operasional dalam penelitian, yakni:

1. Pendekatan Inkuiri

Pendekatan inkuiri pada penelitian ini merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Melalui pendekatan inkuiri siswa diajak untuk belajar bagaimana cara mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka. Langkah-langkah pelaksanaan pendekatan inkuiri adalah:

a. Merumuskan Masalah; b. Mengajukan Hipotesis; c. Mengumpulkan Data; d. Menguji Hipotesis;


(15)

Pendekatan inkuiri yang dilaksanakan pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya kelas V SD N 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing karena guru masih berperan penting untuk memberikan bimbingan kepada siswa.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar pada penelitian ini merupakan kemampuan kognitif yang diperoleh siswa melalui pengalaman belajar dengan menerapkan pendekatan inkuiri yang dilaksanakan pada mata pelajaran IPA kelas V SD N 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penilaian hasil belajar pada ranah kognitif mencakup tiga aspek yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (penerapan) diukur melalui indikator yang dijabarkan dalam bentuk tes yang diberikan oleh guru setiap akhir pembelajaran.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009, hlm. 58) “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran.” Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 12) bahwa

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan tersebut.

Metode ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sehingga dapat mengorganisasikan, mengevaluasi praktek dari pembelajaran, belajar dari pengalaman, dan dapat memperbaiki praktek pembelajaran sehingga dapat melihat pengaruhnya.

Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan perbaikan secara bertahap dan terus-menerus selama kegiatan itu berlangsung guna memperbaiki pembelajaran. Maka dari itu dalam model penelitian yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis dan Taggaart (1988) yang mengutarakan bahwa dalam satu siklus terdapat atas empat komponen. Keempat komponen tersebut adalah perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), refleksi (reflect).

B.Model Penelitian

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010, hlm. 16) yang menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya) dan tersaji dalam bagan berikut ini.


(17)

Gambar 3.1

Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Secara utuh keempat langkah di atas terurai sebagai berikut Arikunto (2010, hlm. 17-21).

1. Rancangan Tindakan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi SIKLUS 1

Perencanaan

SIKLUS 2

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi


(18)

sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas. Dalam hal ini guru harus mengingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan bersamaan pada waktu tindakan dilakukan. Oleh karena itu keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini segala hal yang terjadi dan yang diperlukan selama kegiatan pelaksanaan berlangsung dicatat dan direkam. Sehingga hasil catatan dan rekaman tersebut menjadi data yang akurat yang nantinya menjadi perbaikan untuk siklus berikutnya.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Tahap ini mengkaji secara keseluruhan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul. Sehingga pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dan dimodifikasi dalam bentuk kegiatan yang berbeda agar terjadi perbaikan. Pada tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan, pelaksanaannya dicatat atau direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa.

C.Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD N IV Cibodas yang beralamat di Jl. Raya Maribaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.


(19)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama dua bulan, dimulai dari bulan April 2014 hingga bulan Juni 2014. Penelitian dimulai dengan kegiatan observasi dan identifikasi masalah, penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan penelitian.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD N IV Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, tahun akademik 2013/2014 dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

D.Prosedur Penelitian

Penelitian ini dirancang menjadi 2 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4x35 menit. Siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4x35 menit.

Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan menerapkan lima langkah pendekatan inkuiri sebagai berikut: 1) Merumuskan masalah dengan cara guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai seputar materi gaya magnet, 2) Mengajukan hipotesis dilakukan siswa dengan menjawab secara aktif pertanyaan yang guru ajukan, 3) Mengumpulkan data dilakukan siswa dengan melakukan percobaan, pengamatan, mencari dan mengumpulkan informasi melalui metode percobaan, 4) Menguji Hipotesis dengan membandingkan jawaban mereka setelah mengumpulkan data dengan


(20)

jawaban mereka sebelum mengumpulkan data, 5) Merumuskan Kesimpulan dilakukan siswa dengan menyimpulkan hasil dari setiap pengamatan yang dilakukan siswa pada percobaan yang dilakukannya; 2) Menyiapkan media pembelajaran untuk menerapkan pendekatan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V tentang materi gaya magnet; 3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk kegiatan unjuk

kerja siswa yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan;

4) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus I;

5) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan media yang telah disiapkan;

2) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya magnet melalui penerapan pendekatan inkuiri;

3) Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi;

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersama dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Pengamat mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya dalam lembar observasi yang telah disiapkan.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh


(21)

kegiatan, kelebihan dan kelemahannya sebagai dasar dalam merancang kegiatan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Mencatat kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II;

2) Menetapkan sub materi yaitu gaya gesek;

3) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I;

4) Menyiapkan media dan sumber belajar

5) Menyiapkan LKS yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan; 6) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus

II;

7) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa dan guru dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaiakan pada siklus I. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi gaya pada mata pelajaran IPA di kelas V melalui penerapan pendekatan inkuiri, sehingga mereka dapat dengan mudah melakukan penyelidikan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru;

2) Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II;

3) Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi;

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.


(22)

c. Tahap Pengamatan

1) Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi;

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan;

d. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Diharapkan setelah siklus II ini, hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA tentang materi gaya melalui penerapan pendekatan inkuiri ini dapat meningkat.

e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data atau informasi dari dari hasil pelaksanaan tindakn. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat untuk setiap siklus, dalam penelitian ini RPP yang disusun sebanyak 2 RPP. Masing-masing RPP berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, serta penilaian hasil belajar.


(23)

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah alat pengumpul data untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan pendekatan inkuiri. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/pernyataan.

b. Lembar Tes tertulis

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Arikunto (2008, hlm. 53). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif tentang materi gaya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan inkuiri.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan inkuiri.

2. Tes Tertulis

Tes digunakan untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran dengan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Tes digunakan sebagai acuan meningkatnya hasil belajar siswa.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data dari penelitian ini dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam


(24)

penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan antara siswa dan guru. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran. Observasi dilakukan oleh satu orang pengamat untuk mengamati aktivitas guru dan tiga orang pengamat untuk mengamati aktivitas siswa. Hasil dari observasi ini dijadikan bahan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Adapun tahapan-tahapan pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Seleksi dan Reduksi Data

Mereduksi data adalah merangkum data berdasarkan hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal yang penting serta membuang hal-hal yang dianggap tidak penting. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah dalam pengolahan. b. Klasifikasi Data

Setelah data direduksi, selanjutnya data diklasifikasikan. Klasifikasi data dilakukan agar data hasil reduksi terorganisasikan dan tersusun dengan baik dengan cara mengelompokkan data yang termasuk hasil tes dan lembar observasi.

c. Deskripsi Data

Deskripsi data memberikan gambaran tentang data hasil penelitian.

d. Interpretasi Data

Interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola-pola dalam data yang ditemukan dalam sebuah penelitian.

2. Data Kuantitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada


(25)

setiap akhir siklus. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penskoran hasil tes

Memeriksa hasil tes hasil belajar siswa dengan berpedoman pada kunci jawaban yang telah ditentukan dan dilanjutkan dengan pemberian skor. Setelah penyekoran, nilai dari setiap siswa dihitung dengan rumus:

Nilai =

x 100

b. Menghitung nilai rata-rata kelas

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan pendekatan inkuiri. Tes tertulis tiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Menurut Arikunto (2003, hlm. 164) rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑ Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

∑ : Total nilai yang diperoleh siswa : Jumlah siswa

c. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Menurut Arikunto (2003, hlm. 164) prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :


(26)

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 64

n : Banyak siswa 100% : Bilangan tetap


(27)

64

Praptika Candra Purwaningtyas, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas di SD Negeri IV Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada mata pelajaran IPA materi Gaya sebanyak dua siklus. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi gaya dapat berhasil dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri ini meliputi penyusunan RPP pada siklus I disusun dengan sistematika sebagai berikut standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan media pembelajaran. Adapun ciri khusus tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang penerapan pendekatan inkuiri adalah pada langkah-langkah pembelajarannya terdapat lima tahapan inkuiri yaitu: merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan. Penulis tidak secara langsung dapat menyusun secara baik tetapi mengalami perbaikan dalam menyusun RPP.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan langkah-langkah: a. Merumuskan masalah, guru mengarahkan siswa pada suatu persoalan yang dengan memberikan pertanyaan dan siswa memperhatikan pertanyaan guru, b. Mengajukan hipotesis, guru membimbing siswa untuk berhipotesis dan siswa menjawab pertanyaan dengan antusias, c. Mengumpulkan data, guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi dan siswa melakukan


(28)

Praptika Candra Purwaningtyas, 2014

percobaan, pengamatan, berdiskusi, bekerjasama, d. Menguji hipotesis, guru membimbing siswa untuk membandingkan apa yang mereka dapat dengan sebelum mereka mengumpulkan data dan siswa lebih berani dalam menyampaikan pendapat, e. Merumuskan kesimpulan, guru membimbing siswa untuk mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan siswa lebih berani dalam menyampaikan pendapat. 3. Penerapan pendekatan inkuiri dalam proses pembelajaran terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut terlihat adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dan presentase siswa kelas V SDN IV Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang telah mencapai nilai KKM yang harus dicapai oleh siswa pada mata pelajaran IPA yaitu 64. Pada pembelajaran pra siklus yang diikuti oleh 27 siswa nilai rata-rata yang didapat sebesar 59,7 dan siswa yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa atau sebesar 44%. Pembelajaran siklus I yang diikuti oleh 27 siswa nilai rata-rata yang didapat sebesar 68,1 dan siswa yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau sebesar 67%. Pembelajaran siklus II yang diikuti oleh 27 siswa nilai rata-rata yang didapat sebesar 82,9 dan siswa yang mencapai KKM sebanyak 27 siswa atau 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas V SDN IV Cibodas pada Mata Pelajaran IPA tentang materi gaya dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut ini dikemukakan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan pendekatan inkuiri.


(29)

Praptika Candra Purwaningtyas, 2014

Bagi guru-guru SDN IV Cibodas khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan perlu mencoba menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar pada materi lain dan mungkin pula pada mata pelajaran lain. Sebelum menerapkan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran, guru perlu mempelajari teori-teori, prinsip-prinsip, maupun langkah-langkah pendekatan inkuiri agar RPP yang disusun dapat mencirikan pendekatan inkuiri.

2. Bagi Sekolah

Bagi pihak sekolah perlu menyediakan media dan alat yang diperlukan dalam pembelajaran yang dapat mendukung terhadap proses pembelajaran, agar aktivitas dalam mencari, menyelidiki dan menemukan sendiri pengetahuannya dapat berjalan dengan baik sehingga akan membuat siswa lebih senang dan tertarik pada pembelajaran serta pemahaman dan hasil belajar siswa baik.

3. Bagi Peneliti

Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya. Sehingga pendekatan inkuiri dapat dapat digunakan oleh peneliti lain pada mata pelajaran IPA materi lain atau mata pelajaran lain. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan pendekatan inkuiri melalui berbagai variasi metode tidak hanya melalui metode percobaan dan demonstrasi.


(30)

DAFTAR PUSAKA

Amien, M. (1987). Mengajarkan IPA dengan metode discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdigbud.

Azmiyawati, C, dkk. (2008). IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. (2007). Model-Model Pembelajaran Matematika dan IPA. Jakarta: Depdiknas.

Galvan, P. dan Kessler, J. (2007). Inquiry in Action—Investigating Matter Through Inquiry. USA: American Chemical Society.

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Juan. (2012). Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang Tanah.

N.K, Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Putra, S.R. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva Press.


(31)

Rowe, M. (1987). Teaching Science as Continous Inquiry a Basic. USA: Mc. Graw-Hill, inc.

Rustaman, N. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia Bekerjasama dengan FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Samatowa, U. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sulistyanto, H. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk sd dan kelas V. Jakarta: Depdiknas.

SuryoSubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 2 ayat 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Depdiknas UPI.

Wiriaatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(32)

DOKUMENTASI SIKLUS I


(33)

(34)

DOKUMENTASI SIKLUS II


(35)

KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

Kelas/Semester : V/II

Sub Materi : Gaya Magnet Bentuk Soal : Essay


(36)

No

Aspek

Kognitif Indikator Soal

C1 C2 C3

1.  Mengelompokkan benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis

1. Sebutkan dua benda yang dapat ditarik oleh magnet! 2. Sebutkan dua benda yang tidak dapat ditarik oleh

magnet! 2.  Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam

menembus benda magnetis dan menarik benda magnetis

3. Sebutkan dua faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya magnet!

3.  Mengidentifikasi sifat-sifat kutub magnet 4. Sebutkan dua sifat kutub magnet! 4.  Menyebutkan contoh penggunaan magnet

dalam kehidupan sehari-hari

5. Sebutkan dua contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari!


(37)

RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF SIKLUS I

No Kriteria Skor

1.  Dua jawaban tepat  Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

20 10 0 2.  Dua jawaban tepat

 Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

20 10 0 3.  Dua jawaban tepat

 Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

20 10 0 4.  Jawaban Tepat

 Semua jawaban tidak tepat

10 0 5.  Jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

10 0 6.  Dua jawaban tepat

 Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

20 10 0 Skor Maksimal 100

Skor perolehan

Nilai = X 100


(38)

1. Benda yang dapat ditarik oleh magnet: paku, jarum 2. Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet: plastik, kayu 3. Ketebalan penghalang, jarak benda

4. Kutub

5. Tarik menarik


(39)

KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS II

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)


(40)

Bentuk Soal : Essay

No

Aspek

Kognitif Indikator Soal

C1 C2 C3

1.  Membandingkan gerak benda di permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus)

1. Bagaimana perbedaan kecepatan gerak benda pada saat didorong di jalan raya dengan lantai keramik?

2.  Membandingkan energi yang dibutuhkan pada gerak benda di permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus)

2. Bagaimana perbedaan energi yang dibutuhkan untuk mendorong benda pada permukaan yang kasar dengan yang halus?

3.  Menyebutkan contoh cara memperbesar gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari

3. Sebutkan dua contoh cara memperbesar gaya gesek dalam kehidupan sehari!

4.  Menyebutkan contoh cara memperkecil gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari

4. Sebutkan dua contoh cara memperkecil gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!

5.  Menyebutkan manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

5. Sebutkan dua manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!


(41)

(42)

RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF SIKLUS II

No Kriteria Skor

1.  Dua jawaban tepat  Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

10 5 0 2.  Dua jawaban tepat

 Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

10 5 0 3.  Dua jawaban tepat

 Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

20 10 0 4.  Dua jawaban tepat

 Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

20 10 0 5.  Dua jawaban tepat

 Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

20 10 0 6.  Dua jawaban tepat

 Satu jawaban tepat

 Semua jawaban tidak tepat

20 10 0 Skor Maksimal 100

Skor perolehan

Nilai = X 100


(43)

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II

1. Kecepatan gerak benda pada saat didorong di jalan raya lambat Kecepatan gerak benda pada saat didorong di lantai keramik cepat

2. Energi yang dibutuhkan untuk mendorong benda pada permukaan kasar banyak Energi yang dibutuhkan untuk mendorong benda pada permukaan halus sedikit 3. Penggunaan pul pada sepatu pemain bola

Membuat alur-alur pada ban mobil atau motor

4. Pemberian pelumas atau oli pada roda atau rantai sepeda

Penggunaan kayu yang berbentuk bulat untuk mendorong benda agar lebih mudah

5. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir Menghentikan benda yang sedang bergerak 6. Menghambat gerakan


(44)

DATA NILAI SISWA SIKLUS I

No Nama Nilai

Siklus I KKM 1. A S 80 Lulus 2. A F 70 Lulus 3. A A R 80 Lulus 4. D A P 70 Lulus 5. D A 60 Tidak Lulus 6. D 60 Tidak Lulus 7. D P R 80 Lulus 8. E R 70 Lulus 9. E K 50 Tidak Lulus 10. F P 70 Lulus 11. F 70 Lulus 12. G R 60 Tidak Lulus 13. H P 70 Lulus 14. I S 70 Lulus 15. I M P 60 Tidak Lulus 16. M S M 70 Lulus 17. M N 70 Lulus 18. N A R 60 Tidak Lulus 19. P I T 70 Lulus 20. P R 80 Lulus 21. R R 60 Tidak Lulus 22. R S 60 Tidak Lulus 23. R R 70 Lulus 24. S I 60 Tidak Lulus 25. S R N 80 Lulus 26. S N 70 Lulus 27. W W 70 Lulus

Jumlah 1840 Rata-Rata 68,1


(45)

DATA NILAI SISWA SIKLUS II

No Nama Nilai

Siklus I KKM 1. A S 90 Lulus 2. A F 80 Lulus 3. A A R 90 Lulus 4. D A P 80 Lulus 5. D A 80 Lulus 6. D 70 Lulus 7. D P R 100 Lulus 8. E R 80 Lulus 9. E K 70 Lulus 10. F P 80 Lulus 11. F 80 Lulus 12. G R 70 Lulus 13. H P 90 Lulus 14. I S 90 Lulus 15. I M P 70 Lulus 16. M S M 80 Lulus 17. M N 90 Lulus 18. N A R 80 Lulus 19. P I T 90 Lulus 20. P R 100 Lulus 21. R R 70 Lulus 22. R S 80 Lulus 23. R R 100 Lulus 24. S I 80 Lulus 25. S R N 90 Lulus 26. S N 80 Lulus 27. W W 80 Lulus

Jumlah 2240 Rata-Rata 82,9


(46)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : SDN 4 Cibodas

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/2

Materi : Gaya

Sub Materi : Gaya Magnet Alokasi Waktu : 4 X 35 menit

A. Standar Kompetensi (SK)

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya B. Kompetensi Dasar (KD)

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

C. Indikator

 Mengelompokkan benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis

 Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus benda magnetis dan menarik benda magnetis

 Mengidentifikasi sifat-sifat kutub magnet

 Menyebutkan contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran

Dengan penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran, diharapkan:

 Siswa dapat mengelompokkan dua benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis

 Siswa dapat menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus benda magnetis dan menarik benda magnetis

 Siswa dapat mengidentifikasi dua sifat kutub magnet

 Siswa dapat menyebutkan dua penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari


(47)

E. Materi Pokok

 Benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis

Benda-benda yang dapat tertarik oleh magnet disebut benda yang bersifat magnetis. Sedangkan benda-benda yang tidak dapat dirtarik oleh magnet disebut benda yang tidak magnetis. Contoh benda yang ditarik oleh magnet yaitu paku, peniti, jarum. Contoh benda yang tidak ditarik oleh magnet yaitu kaca, kertas, kayu.

 Kekuatan gaya magnet

 Menembus benda magnetis

Kekuatan gaya magnet dalam menembus benda magnetis dipengaruhi oleh ketebalan penghalang. Semakin tebal penghalang semakin kecil pula gaya tarik magnet.

 Menarik benda magnetis

Kekuatan gaya magnet juga dipengaruhi oleh jarak benda magnetis. Semakin jauh jarak benda magnetis dari magnet maka semakin kecil pula gaya tarik magnet.

 Sifat-sifat kutub magnet

Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet memiliki sifat yang istimewa. Jika Kutub-kutub-Kutub-kutub magnet yang senama (utara dan utara atau selatan dan selatan) didekatkan, maka keduanya akan tolak-menolak. Apabila kutub-kutub magnet yang tidak senama (utara dan selatan) didekatkan, maka keduanya akan saling tarik menarik.

 Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari

Pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari-hari sangat bermacam-macam. Alat dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan magnet di antaranya adalah dinamo, pengunci kotak pensil atau tas, kompas, speaker radio, mikrofon, antena pada mobil remot kontrol, dan alarm pengaman mobil. Magnet juga digunakan pada alat-alat berat untuk mengangkut benda-benda dari besi.


(48)

F. Karakter Siswa yang Diharapkan  Kerjasama

 Keberanian

G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Inkuiri Metode Pembelajaran : Eksperimen H. Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 Menit)

 Guru bersama peserta didik berdoa bersama-sama menurut agama dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh KM

 Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran dengan cara mengatur tempat duduk, memeriksa kehadiran siswa, memeriksa kelengkapan belajar siswa dan memastikan siswa siap belajar

 Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai pengertian gaya magnet

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi pelajaran yang akan dipelajari

2. Kegiatan Inti (115 Menit) Tahap Merumuskan Masalah

 Guru membimbing siswa menemukan masalah dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa

 Apakah semua benda dapat ditarik oleh magnet?

 Benda-benda yang mengandung apakah yang dapat ditarik dan tidak dapat ditarik oleh magnet?

 Bagaimana kekuatan gaya magnet dalam menembus benda magnetis?  Jika magnet diletakkan 5 cm dari benda magnetis, apakah benda

tersebut dapat ditarik oleh magnet?


(49)

Tahap Mengajukan Hipotesis

 Pada saat guru bertanya, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan secara aktif dan menuliskan jawabannya di papan tulis

Tahap Mengumpulkan Data

 Guru menegaskan pada siswa untuk menyelidiki sendiri dalam kegiatan percobaan gaya magnet secara berkelompok

 Guru membagi siswa menjadi enam kelompok

 Guru membagikan LKS serta percobaannya pada setiap kelompok

 Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam menyelesaikan LKS sesuai dengan petunjuk

 Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS Tahap Menguji Hipotesis

 Siswa mendapatkan data setelah melakukan percobaan  Setiap perwakilan kelompok membahas hasil diskusinya

 Guru memerintahkan siswa untuk membandingkan hipotesis mereka dengan data yang diperoleh dari percoban

 Siswa memilih data yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan hasil dari percobaan

Tahap Merumuskan Kesimpulan

 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil dari setiap pengamatan yang dilakukan siswa pada percobaan yang dilakukannya 3. Kegiatan Penutup (15 Menit)

 Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa  Guru memberikan tes evaluasi hasil belajar kepada siswa

 Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari  Setelah menyimpulkan pelajaran, guru bersama siswa menutup pelajaran I. Sumber Belajar, Alat Peraga dan Bahan

Sumber : Buku BSE IPA Heri Sulistyanto kelas V, Buku BSE IPA Choiril Azmiyawati kelas V, Silabus, SK dan KD


(50)

Alat dan Bahan : Magnet, satu lembar kertas, paku, satu buah buku tulis, peniti, serbuk besi, jarum, gunting, potongan kain, satu buah plastik, karet, penggaris, pupen, pensil

J. Penilaian Hasil Belajar Tes Evaluasi Hasil Belajar

CATATAN :

Skor perolehan

Nilai = X 100


(51)

Mengetahui, Lembang, 10 Mei 2014 Kepala Sekolah Guru,

(Marsini, S.Pd) (Praptika Candra P.) NIP. 195903291982042002 NIM. 1003524


(52)

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Sub Pokok Materi : Gaya Magnet

Nama Kelompok:

1... 4... 2... 5... 3... 6...

Tanggal/hari :

Tujuan :

 Untuk mengetahui gerak benda-benda yang dapat ditarik dan tidak dapat ditarik oleh magnet

 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya magnet dalam menembus benda magnetis dan menarik benda magnetis

 Untuk mengetahui sifat-sifat kutub magnet

 Untuk mengetahui penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari Alat dan Bahan :

- Magnet - Satu lembar kertas - Paku - Satu buah buku tulis - Peniti - Penggaris

- Jarum - Gunting

- Potongan kain - Satu buah plastik - Karet - Serbuk besi - Pupen


(53)

Cara Kerja I

1. Sediakan sebuah magnet, paku, peniti, jarum, potongan kain, karet, pulpen, pensil!

2. Susunlah benda-benda tersebut secara melingkar, kecuali magnet! 3. Letakkan magnet di tengah-tengah lingkaran susunan benda tersebut! 4. Perhatikan gerakan-gerakan benda tersebut!

Pembahasan

1. Benda-benda apa saja yang dapat ditarik oleh magnet?

... ... 3. Benda-benda apa saja yang tidak dapat ditarik oleh magnet?

... ...

Kesimpulan

... ... ... ...


(54)

Cara Kerja II

3. Sediakan magnet, serbuk besi, satu lembar kertas, satu buah buku tulis dan plastik

4. Letakkan serbuk besi di atas kertas

5. Tempatkan magnet di bawah kertas tepat di bawah serbuk besi 6. Gerakkan magnet ke berbagai arah

7. Perhatikan gerak serbuk besi!

8. Lakukan pengamatan kembali bagaimana arah gerak sebuk besi jika penghalang diganti buku tulis dan plastik!

Pembahasan

1. Bagaimana arah gerak serbuk besi pada saat penghalangnya kertas?

... 2. Bagaimana arah gerak serbuk besi pada saat penghalangnya buku tulis?

... 3. Bagaimana arah gerak serbuk besi pada saat penghalangnya plastik?

... ...

Cara Kerja III

9. Sediakan magnet, paku, pulpen dan penggaris! 10. Letakkan magnet di atas kertas

11. Tariklah garis dari ujung magnet batang dengan penggaris dan berilah titik-titik yang jaraknya, 1 cm, 3 cm, dan 6 cm

12. Letakkan paku pada kertas, mulai dari jarak terdekat hingga jarak terjauh! 13. Amati apa yang terjadi pada paku!

Pembahasan

4. Bagaimana gerak paku pada saat jaraknya dengan magnet 1 cm?

... 5. Bagaimana gerak paku pada saat jaraknya dengan magnet 3 cm?


(55)

6. Bagaimana gerak paku pada saat jaraknya dengan magnet 6 cm?

... Kesimpulan

... ... ...


(56)

Cara Kerja IV

14. Sediakan 2 buah magnet

15. Dekatkan kutub senama magnet tersebut (kutub utara dengan kutub utara dan kutub selatan dengan kutub selatan)

16. Perhatikan apa yang terjadi!

17. Dekatkan kutub tidak senama magnet tersebut (kutub utara dengan kutub selatan)

18. Perhatikan apa yang terjadi!

Pembahasan

1. Apa yang terjadi pada saat kutub senama magnet didekatkan?

... 2. Apa yang terjadi pada saat kutub tidak senama magnet didekatkan?

...

Kesimpulan

... ... ... ...


(57)

Cara Kerja V

19. Sediakan gunting dan jarum

20. Peganglah gunting dan sentuhlah ujung gunting dengan jarum! 21. Perhatikan apa yang terjadi!

Pembahasan

1. Apa yang terjadi pada saat gunting didekatkan dengan jarum? Mengapa bisa terjadi demikian?

...

Kesimpulan

... ... ... ...


(58)

TES SIKLUS I Mata Pelajaran : IPA

Sub Pokok Bahasan : Gaya Magnet

Nama:... Kelas: ... Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar! 1. Sebutkan dua benda yang dapat ditarik oleh magnet!

2. Sebutkan dua benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet!

3. Sebutkan dua faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya magnet!

4. Sebutkan dua sifat kutub magnet!


(59)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : SDN 4 Cibodas

Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/2

Materi : Gaya

Sub Materi : Gaya Gesek

Alokasi Waktu : 4 X 35 menit

A. Standar Kompetensi (SK)

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

B. Kompetensi Dasar (KD)

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

C. Indikator

 Membandingkan gerak benda di permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus)

 Membandingkan energi yang dibutuhkan pada gerak benda di permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus)

 Menyebutkan contoh cara memperbesar gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

 Menyebutkan contoh cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

 Menyebutkan manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

 Menyebutkan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari


(60)

D. Tujuan Pembelajaran

Dengan penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran, diharapkan:

 Siswa dapat membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus)

 Siswa dapat membandingkan energi yang dibutuhkan pada gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus)

 Siswa dapat menyebutkan dua contoh cara memperbesar gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

 Siswa dapat menyebutkan dua contoh cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

 Siswa dapat menyebutkan dua manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

 Siswa dapat menyebutkan dua kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

E. Materi Pokok

 Pengertian gaya gesek

Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh gesekan antara dua permukaan benda.

 Gerak benda di permukaan yang berbeda-beda

Besarnya gaya gesek ditentukan oleh kasar atau tidaknya permukaan benda, semakin kasar permukaan benda, semakin besar pula gaya geseknya. Hal ini berarti gerakan benda semakin terhambat jika gaya gesekan semakin besar. Demikian sebaliknya jika permukaan licin. Pada permukaan licin, gaya gesekan yang terjadi juga kecil. Akibatnya, benda itu semakin mudah bergerak pada permukaan tersebut.

 Energi yang dibutuhkan pada gerak benda di permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus)

Energi yang dibutuhkan benda untuk bergerak pada permukaan kasar dan halus berbeda. Pada permukaan yang kasar, energi yang dibutuhkan untuk


(61)

benda bergerak banyak sedangkan pada permukaan yang halus, energi yang dibutuhkan untuk benda bergerak sedikit.

 Cara memperkecil dan memperbesar gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

Cara memperkecil gaya gesekan dengan cara membuat halus permukaan benda yang bergesekan. Sedangkan memperbesar gaya gesekan dengan cara membuat kasar permukaan benda yang bergesekan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai berbagai cara yang dilakukan untuk memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, di antaranya adalah sebagai berikut:

 Pemberian pelumas atau oli pada roda atau rantai sepeda agar gesekannya dapat diperkecil

 Penggunaan kayu yang berbentuk bulat untuk mendorong benda agar lebih mudah. Apabila kita mendorong meja atau lemari yang cukup berat maka digunkan gelondongan kayu agar gaya gesekan yang terjadi dapat diperkecil

 Penggunaan pul pada sepatu pemain bola. Hal ini bertujuan agar gaya gesekan dapat diperbesar sehingga pemain bola tidak tergelincir pada saat berlari dan menendang bola

 Membuat alur-alur pada ban mobil atau motor. Untuk menghindari permukaan licin pada jalan yang dilewatinya, pada ban motor dan mobil terdapat alur-alur. Alur-alur ini bertujuan untuk memperbesar gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan.

 Manfaat dan kerugian dengan adanya gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

Gaya gesekan yang sedang kita bahas memiliki manfaat dan kerugian. Manfaat dan kerugian ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.  Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

- Membantu benda bergerak tanpa tergelincir

Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan antara sepatu dengan lantai yang meyebabkan kita tidak tergelincir saat


(62)

berjalan. Selain itu, permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak di atasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa tergelincir.

- Menghentikan benda yang sedang bergerak

Rem pada sepeda digunakan agar sepeda yang kita naiki dapat berhenti ketika sedang bergerak. Gesekan antara karet rem dengan peleg membuat laju sepeda akan semakin lambat ketika direm.

 Kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari - Menghambat gerakan

Gaya gesekan menyebabkan benda yang begerak akan terhambat gerakannya. Adanya gesekan antara ban sepeda dengan aspal membuat kita harus mengayuh sepeda dengan tenaga yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gesekan menghambat gerakan suatu benda.

- Menyebabkan aus

Ban sepeda kita menjadi gundul atau sepatu yang kita pakai untuk sekolah bagian bawahnya menjadi tipis diakibatkan oleh gesekan antara ban atau sepatu dengan aspal. Jadi, gesekan menyebabkan benda-benda menjadi aus.

F. Karakter Siswa yang Diharapkan  Kerjasama

 Keberanian

G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Inkuiri


(63)

H. Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 Menit)

 Guru bersama peserta didik berdoa bersama-sama menurut agama dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh KM

 Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran dengan cara mengatur tempat duduk, memeriksa kehadiran siswa, memeriksa kelengkapan belajar siswa dan memastikan siswa siap belajar

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi pelajaran yang akan dipelajari

 Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai pengertian gaya gesek

 Guru memerintahkan siswa untuk demonstrasi

 Guru memerintahkan siswa yang tidak melakukan demonstrasi untuk memperhatikan temannya yang melakukan demonstrasi

 Guru bertanya seperti

 Apa yang terjadi pada saat meja tersebut didorong dan ditarik? (bergerak)

 Bagaimanakah gerak meja tersebut pada saat didorong dan ditarik? Bergerak cepat atau lambat? (lambat)

 Mengapa bisa demikian? (karena adanya gaya gesek antara meja dengan lantai)

 Siswa menjawab pertaanyaan dari guru secara aktif 2. Kegiatan Inti (115 Menit)

Tahap Merumuskan Masalah

 Guru membimbing siswa menemukan masalah dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa

 Bagaimana gerak benda pada permukaan kasar dan halus?

 Bagaimana energi yang dibutuhkan benda untuk bergerak pada permukaan kasar dan halus?


(64)

 Apa sajakah manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

Tahap Mengajukan Hipotesis

 Pada saat guru bertanya, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan secara aktif dan menuliskan jawabannya di papan tulis

Tahap Mengumpulkan Data

 Guru menegaskan pada siswa untuk menyelidiki sendiri dalam kegiatan percobaan gaya magnet secara berkelompok

 Guru membagi siswa menjadi enam kelompok

 Guru membagikan LKS serta percobaannya pada setiap kelompok

 Siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam menyelesaikan LKS sesuai dengan petunjuk

 Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS Tahap Menguji Hipotesis

 Siswa mendapatkan data setelah melakukan percobaan  Setiap perwakilan kelompok membahas hasil diskusinya

 Guru memerintahkan siswa untuk membandingkan hipotesis mereka dengan data yang diperoleh dari percoban

 Siswa memilih data yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan hasil dari percobaan

Tahap Merumuskan Kesimpulan

 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil dari setiap pengamatan yang dilakukan siswa pada percobaan yang dilakukannya 3. Kegiatan Penutup (15 Menit)

 Guru memberikan tes formatif kepada siswa

 Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

 Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari  Setelah menyimpulkan pelajaran, guru bersama siswa menutup pelajaran


(65)

I. Sumber Belajar, Alat Peraga dan Bahan

Sumber : Buku BSE IPA Heri Sulistyanto kelas V, Buku BSE IPA Choiril Azmiyawati kelas V, Silabus, SK dan KD

Alat dan Bahan : 2 lembar kertas duplek, 1 lembar kertas ampelas, 1 lembar kertas minyak, 8 buah klip kertas, 2 keping uang logam, 2 buah penggaris

J. Penilaian Hasil Belajar Tes Evaluasi Hasil Belajar

CATATAN :

Skor perolehan

Nilai = X 100


(66)

Mengetahui, Lembang, 17 Mei 2014 Kepala Sekolah Guru,

(Marsini, S.Pd) (Praptika Candra P.) NIP. 195903291982042002 NIM. 1003524


(67)

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Sub Pokok Bahasan : Gaya Gesek

Nama Kelompok:

1... 4... 2... 5... 3... 6...

Tanggal/hari :

Tujuan :

 Untuk mengetahui gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus) berbeda

 Untuk mengetahui energi yang dibutuhkan benda untuk bergerak pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus) berbeda

 Untuk mengetahui cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek

 Untuk mengetahui manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesek Alat dan Bahan :

- 2 lembar kertas duplek - 1 lembar kertas ampelas - 1 lembar kertas minyak - 8 buah klip kertas

- 2 keping uang logam - 2 buah penggaris


(68)

Cara Kerja 1

1. Sediakan dua lembar kertas duplek, saru lembar kertas ampelas, satu lembar kertas minyak, delapan buah klip kertas, dua keping uang logam, dua buah penggaris

2. Lapisilah kertas duplek pertama dengan kertas ampelas dan kertas duplek kedua dengan kertas minyak! Jepitlah sisi-sisinya dengan klip kertas!

3. Tegakkan kedua penggaris dan letakkan kertas duplek pertama yang dilapisi kertas ampelas pada penggaris pertama dengan menghadap ke atas dan diletakkan miring pada ketinggian 15 cm

4. Selanjutnya, letakkan kertas dupek kedua yang dilapisi kertas minyak pada penggaris kedua dengan menghadap ke atas dan diletakkan miring pada ketinggian yang sama dengan kardus pertama

5. Letakkan kedua uang logam pada tiap-tiap puncak kertas duplek dan lepaskan secara bersamaan!

6. Perhatikan gerak uang logam tersebut!

Pembahasan

1. Bagaimana perbedaan antara permukaan kertas ampelas dengan kertas minyak? ... ... 2. Bagaimana perbandingan kecepatan gerak uang logam pada permukaan kertas

ampelas dengan kertas minyak?

... ... 3. Bagaimana perbandingan energi yang dibutuhkan benda untuk bergerak uang

logam pada permukaan kertas ampelas dengan kertas minyak?

... ... 4. Permukaan manakah yang mempunyai gaya gesek lebih besar?


(69)

5. Lakukanlah pengamatan di sekitarmu cara untuk memperkecil dan memperbesar gaya gesek!

... ...

Kesimpulan

... ... ...

Cara Kerja 2

6. Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru! 7. Amati peristiwa yang terjadi!

8. Berdasarkan hasil pengamatanmu, isilah titik-titik di bawah ini!

Pembahasan:

1. Apa manfaat dari gesekan antara sepatu dengan lantai pada waktu berjalan? ... 2. Apa manfaat dari gesekan antara karet rem dengan peleg pada saat mengerem

sepeda?

... 3. Apa kerugian dari gesekan antara ban sepeda dengan aspal pada saat mengayuh

sepeda?

... 4. Apa kerugian dari gesekan antara sepatu dengan lantai pada waktu berjalan?

...

Kesimpulan

... ... ...


(70)

TES SIKLUS II Mata Pelajaran : IPA

Sub Pokok Bahasan : Gaya Gesek

Nama:... Kelas: ... Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar! 1. Bagaimana perbedaan kecepatan gerak benda pada saat didorong di jalan raya

dengan lantai keramik?

2. Bagaimana perbedaan energi yang dibutuhkan untuk mendorong benda pada permukaan yang kasar dengan yang halus?

3. Sebutkan dua contoh cara memperbesar gaya gesek dalam kehidupan sehari!

4. Sebutkan dua contoh cara memperkecil gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!

5. Sebutkan dua manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!

6. Sebutkan dua kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!


(1)

I. Sumber Belajar, Alat Peraga dan Bahan

Sumber : Buku BSE IPA Heri Sulistyanto kelas V, Buku BSE IPA

Choiril Azmiyawati kelas V, Silabus, SK dan KD

Alat dan Bahan : 2 lembar kertas duplek, 1 lembar kertas ampelas, 1 lembar

kertas minyak, 8 buah klip kertas, 2 keping uang logam, 2 buah penggaris

J. Penilaian Hasil Belajar

Tes Evaluasi Hasil Belajar

CATATAN :

Skor perolehan

Nilai = X 100


(2)

Mengetahui, Lembang, 17 Mei 2014

Kepala Sekolah Guru,

(Marsini, S.Pd) (Praptika Candra P.)


(3)

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Sub Pokok Bahasan : Gaya Gesek

Nama Kelompok:

1... 4... 2... 5... 3... 6...

Tanggal/hari :

Tujuan :

 Untuk mengetahui gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus) berbeda

 Untuk mengetahui energi yang dibutuhkan benda untuk bergerak pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus) berbeda

 Untuk mengetahui cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek

 Untuk mengetahui manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesek Alat dan Bahan :

- 2 lembar kertas duplek - 1 lembar kertas ampelas - 1 lembar kertas minyak - 8 buah klip kertas

- 2 keping uang logam - 2 buah penggaris


(4)

Cara Kerja 1

1. Sediakan dua lembar kertas duplek, saru lembar kertas ampelas, satu lembar kertas minyak, delapan buah klip kertas, dua keping uang logam, dua buah penggaris

2. Lapisilah kertas duplek pertama dengan kertas ampelas dan kertas duplek kedua dengan kertas minyak! Jepitlah sisi-sisinya dengan klip kertas!

3. Tegakkan kedua penggaris dan letakkan kertas duplek pertama yang dilapisi kertas ampelas pada penggaris pertama dengan menghadap ke atas dan diletakkan miring pada ketinggian 15 cm

4. Selanjutnya, letakkan kertas dupek kedua yang dilapisi kertas minyak pada penggaris kedua dengan menghadap ke atas dan diletakkan miring pada ketinggian yang sama dengan kardus pertama

5. Letakkan kedua uang logam pada tiap-tiap puncak kertas duplek dan lepaskan secara bersamaan!

6. Perhatikan gerak uang logam tersebut!

Pembahasan

1. Bagaimana perbedaan antara permukaan kertas ampelas dengan kertas minyak? ... ... 2. Bagaimana perbandingan kecepatan gerak uang logam pada permukaan kertas

ampelas dengan kertas minyak?

... ... 3. Bagaimana perbandingan energi yang dibutuhkan benda untuk bergerak uang

logam pada permukaan kertas ampelas dengan kertas minyak?

... ... 4. Permukaan manakah yang mempunyai gaya gesek lebih besar?


(5)

5. Lakukanlah pengamatan di sekitarmu cara untuk memperkecil dan memperbesar gaya gesek!

... ...

Kesimpulan

... ... ...

Cara Kerja 2

6. Perhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru! 7. Amati peristiwa yang terjadi!

8. Berdasarkan hasil pengamatanmu, isilah titik-titik di bawah ini!

Pembahasan:

1. Apa manfaat dari gesekan antara sepatu dengan lantai pada waktu berjalan? ... 2. Apa manfaat dari gesekan antara karet rem dengan peleg pada saat mengerem

sepeda?

... 3. Apa kerugian dari gesekan antara ban sepeda dengan aspal pada saat mengayuh

sepeda?

... 4. Apa kerugian dari gesekan antara sepatu dengan lantai pada waktu berjalan?

...

Kesimpulan

... ... ...


(6)

TES SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPA

Sub Pokok Bahasan : Gaya Gesek

Nama:... Kelas: ...

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!

1. Bagaimana perbedaan kecepatan gerak benda pada saat didorong di jalan raya dengan lantai keramik?

2. Bagaimana perbedaan energi yang dibutuhkan untuk mendorong benda pada permukaan yang kasar dengan yang halus?

3. Sebutkan dua contoh cara memperbesar gaya gesek dalam kehidupan sehari!

4. Sebutkan dua contoh cara memperkecil gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!

5. Sebutkan dua manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!

6. Sebutkan dua kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari!