KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK PADA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI POTONG SETIA KAWAN DI JORONG TABEK BURUAK KENAGARIAN ANDALEH KECAMATAN LUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA.

KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI TERHADAP PENDAPATAN
PETERNAK PADA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI POTONG SETIA
KAWAN DI JORONG TABEK BURUAK KENAGARIAN ANDALEH
KECAMATAN LUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

SKRIPSI

Oleh :
JAMILAH
07 164 037

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012

KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI TERHADAP PENDAPATAN
PETERNAK PADA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI POTONG SETIA
KAWAN DI JORONG TABEK BURUAK KENAGARIAN ANDALEH
KECAMATANLUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Jamilah , di bawah bimbingan Dr. Ir. Arfa’i, MS dan Fitrini, SP, M. Econs

Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan Jurusan Produksi Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, 2012.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem usahatani dan
mengetahui kontribusi usaha sapi potong terhadap pendapatan peternak secara
keseluruhan pada kelompok Tani Ternak Sapi Potong Setia Kawan di Jorong Tabek
Buruak Kenagarian Andaleh Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan responden penelitian
semua anggota kelompok yang terdiri dari 8 orang. Peubah yang diamati terdiri dari
sistem usahatani, kontribusi usaha ternak sapi potong, kontribusi usahatani
tanaman, kontribusi usaha lain. Sumber data diperoleh dari peternak dan instansi
yang terkait dengan penelitian yaitu Ditjen peternakan dan Badan Pusat Statistik.
Sistem usahatani atau cabang usahatani yang diusahakan adalah ubi kayu, kakao,
padi, pisang, jagung. Luas lahan kering ≥ 1 Ha terdiri dari 5 orang, luas lahan
sawah semua peternak memiliki < 1 Ha. jumlah tenaga kerja yang tersedia 19,2
TKSP. Penerimaan peternak dari usaha ternak sapi potong berasal dari penerimaan
tunai dan non tunai yaitu sebesar Rp 68.328.136,00. Total biaya yang dikeluarkan
dalam proses produksi sapi potong sebesar Rp.46.430.000,00/tahun. Pendapatan
berasal dari ternak sapi sebesar Rp 21.898.1360,00. Total pendapatan rumah tangga

petani sebesar Rp 221.134.136,00. Hasil Penelitian menunjukkan usaha ternak sapi
potong sebagai usaha pendukung pertanian yaitu dengan kontribusi sebesar 10%.

Kata Kunci : Kontribusi, Usaha, Sapi Potong, Sistem usahatani, Pendapatan
Peternak.

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ………………………………………………………

i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………

ii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….

v


DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. vi
I. PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang……………………………………………………………..

1

I.2. Perumusan Masalah …..…………………………………………………..

3

I.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………………

3

I.4. Manfaat Penelitian …..……………………………………………………

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Peternakan Sapi dan Perkembangannya ……………………………

5

2.2 Peranan Ternak Sapi Dalam Usahatani
2.2.1 Sebagai Tenaga Kerja ……….……………………………………..

7

2.2.2 Sebagai Penghasil Pupuk …….……………………………………..

8

2.2.3 Sebagai Penyerap By Product ………………………………………..

8

2.3 Usahatani ………………………………………………………………….. 10
2.4 Penerimaan dan Pengeluaran Dalam Usahatani
2.4.1 Penerimaan Usahatani …….………………………………………. 13

2.4.2Pengeluaran Usahatani ……………………………………………… 13
2.4.5 Pendapatan Usahatani ………..………..…………………………… 14

i

2.5. Kontribsi Usaha Ternak Terhadap Usahatani …………………………… 15
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………… 17
3.2 Metode Penelitian …….………………………………………………… 17
3.3 Responden Penelitian …..……………………………………………….. 17
3.4 Peubah yang Diamati ……………………………………………………. 17
3.4.1 Sistem Usahatani ………………………………………………… 17
3.4.2 Kontribusi …………………………………………………………. 18
3.5 Sumber Data ….………………………………………………………… 21
3.6 Analisis dan Pengolahan Data …..………………………………………. 21
3.6.1 Analisis Usaha Ternak Sapi Potong ……………………………. 21
3.6.2 Analisis Usahatani ……………………………………………… 23
3.6.3 Analisis Non Usahatani ………………………………………… 25
3.6.4 Kontribusi usaha ternak sapi terhadap pendapatan peternak ……. 25
3.7 Batasan Istilah Operasional ……..……………………………………… 26

IV. HASIL DAN PEMBAHSAN
4.1 Kondisi umum daerah penelitian yang menunjang usaha peternakan sapi
potong ……………………………………………………………………... 28
4.2 Karakteristik peternak

…………………………………………………… 28

4.3 Sistem usahatani pada wilayah penelitian ……………………………….. 31
4.3.1

Cabang usahatani…………………………………………………… 31

4.3.2

Luas lahan …………………………………………………………. 33

4.3.3

Tenaga kerja yang tersedia ……………………………………….. 34


ii

4.4 Peranan ternak sapi potong dengan sistem usahatani terpadu …………… 35
4.4.1

Sebagai Sumber Pupuk …………………………………………… 35

4.4.2

Sebagai Penyerap By Product …………………………………… 35

4.5 Usaha Ternak Sapi

…… ……………………………………………… 36
………………………………………………… 36

4.5.1

Penerimaan


4.5.2

Pengeluaran dari Ternak Sapi Potong …………………………… 38

4.5.3

Pendapatan dari Usaha Ternak Sapi ……………………………… 40

4.6 Pendapatan Usahatani Tanaman Anggota Kelompok Tani Ternak Sapi Potong
……………………………………………………... 41

Setia Kawan

4.7 Total Pendapatan Petani Peternak Kelompok Tani Ternak Setia Kawan … 42
4.5 Kontribusi ………………………………………………..……………… 43
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

…………………………………………………………… 44


…………………………………………………………………. 44

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

iii

DAFTAR TABEL

Tabel

Teks

Halaman

1. Karakteristik Peternak Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Setia
………………………………………………………………….


30

2. Karakteristik Usahatani Responden …………………………………………

33

Kawan

3. Luas Kepemilikan Lahan Anggota Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Setia
Kawan ……………………………………………………………………….

34

4. Jumlah Tenaga Kerja Yang Tersedia Pada Keluarga Petani Peternak Sapi
Potong Setia Kawan

………………………………………………………..

35


5. Penerimaan anggota kelompok tani ternak sapi potong setia kawan dari sapi
potong selama satu tahun

…………………………………………………..

38

6. Biaya Pengeluaran Petani Peternak Dari Usahatani Ternak Sapi Pada
Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Setia Kawan

…………………………

39

7. Pendapatan Usaha Ternak Sapi Potong Pada Kelompok Tani Ternak Sapi
Potong Setia Kawan

………………………………………………………..

42

8. Pendapatan usahatani tanaman anggota kelompok tani ternak sapi potong setia
Kawan ………………………………………………………………………

43

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1.

Halaman

Karakteristik Responden Kelompok Tani Ternak Sapi Potong
Setia Kawan

2.

Teks

…….. ……………………………………….........

Penerimaan Usaha Ternak Sapi Kelompok Tani Ternak Sapi
Potong Setia Kawan………………..………………………………………..

3.

…………………………….………..........

54

Pengeluaran Usahatani Anggota Kelompok Tani-ternak
Setia Kawan .......……………………………………………………………...

7.

53

Penerimaan Usahtani Tanaman Anggota Kelompok Tani Ternak
Setia Kawan ………………...………………………………………………..

6.

52

Pendapatan Usaha Ternak Sapi Potong Kelompok Tani Ternak
Sapi Potong Setia Kawan

5.

51

Biaya produksi usaha ternak sapi Kelompok Tani Ternak
Sapi Potong Setia Kawan ………..……………………………….………….

4.

50

55

Total Pendapatan Rumah Tangga Peternak dan kontribusi Usahatani
Kelompok Tani Ternak Setia Kawan………………………………................

61

v

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Petani di Indonesia umumnya memiliki lahan yang relatif sempit, sehingga
pendapatan dari usahatani saja sering tidak mencukupi kebutuhan dasar rumah
tangga. Selain itu, sifat pertanian yang musiman dan terbatasnya pendapatan dari
sektor pertanian menyebabkan rumah tangga di pedesaan mencari pekerjaan di
luar sektor pertanian. Bahkan ada kecenderungan kegiatan ekonomi sebagian
masyarakat di pedesaan beralih dari sektor pertanian ke sektor yang masih
berkaitan dengan sektor pertanian seperti peternakan (Ditjen Pertanian, 2003)
Kenyataan di lapangan menunjukkan, bahwa petani menanam dan
mengusahakan berbagai jenis tanaman, ternak, dan usaha lainnya dalam suatu
kesatuan usaha rumah tangga untuk mengurangi resiko serangan penyakit serta
kegagalan panen. Sebagian besar lahan yang dikuasai dimanfaatkan untuk
tanaman pangan dalam upaya memenuhi kebutuhan keluarga. Jenis usaha yang
terpenting atau utama dan bernilai tinggi biasanya diusahakan atau ditanam di
dekat tempat tinggal, sedangkan yang kurang penting atau nilainya rendah
diusahakan pada lahan yang jauh dari rumah. Dengan demikian, karakteristik
yang umum dijumpai adalah setiap petani selalu melakukan usaha tani campuran,
terlepas dari luas pemilikan lahan, lokasi, atau kepadatan penduduk. Hal ini
menunjukkan kondisi dari kedua tujuan berusahatani, yaitu memaksimalkan
keuntungan atau meminimalkan risiko. Alasan lain petani melakukan usahatani
campuran adalah karena kebiasaan (tradisi), untuk memaksimalkan penerimaan

1

dari sumber daya yang terbatas, dan meningkatkan manfaat keterkaitan antar
cabang usaha, seperti tanaman dan ternak (sumber pakan), ternak dan tanah
(kesuburan), serta tanaman dan tanaman (tumpang sari) ( Makka, 2004).
Alasan tradisional tersebut sebenarnya telah tercakup dalam keinginan
untuk memaksimalkan penerimaan dan meminimalkan risiko, serta keinginan
mengambil manfaat dari adanya usahatani campuran tersebut, selain memiliki
dasar rasional yang jelas. Petani mengambil keputusan dengan didasarkan pada
beberapa faktor, seperti sumber daya yang tersedia dan tingkat penerimaan
finansial dari masing-masing sumber daya tersebut, sehingga diperoleh solusi
optimal yang akan memberikan keuntungan maksimal dengan biaya minimal.
Sistem usahatani terpadu disesuaikan dengan kondisi wilayah dan keluarga tani
yang bersangkutan, dengan mengupayakan adanya hubungan saling menunjang
dari beberapa komoditi yang diusahakan sehingga dapat dicapai hasil usahatani
yang optimal (Sugeng, 2004).
Kelompok tani ternak sapi potong Setia Kawan di Jorong Tabek Buruak
Kenagarian Andaleh Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota sudah
menjalankan usahatani campuran dengan berbagai cabang usahatani dan
peternakan sekaligus. Konsep integrasi tersebut memberikan suatu keuntungan
yang sinergis, yakni suatu keuntungan yang diperoleh dari tanaman dan ternak
hasil interaksi keduanya.
Sumber pendapatan peternak pada kelompok Tani Ternak Sapi Potong
Setia Kawan ini berasal dari usaha sapi potong, usahatani dan non usahatani,
namun daerah ini masyarakat lebih banyak mengusahakan ternak sapi sebagai

2

usaha sampingan. Hasil yang didapat dari usahatani merupakan sumber
pendapatan utama bagi pendapatan keluarga, sedangkan pendapatan dari usaha
ternak sapi dan non usahatani sebagai pendapatan sampingan, hasil yang diperoleh
dari usahataninya peternak memperoleh penerimaan dan pendapatan dimana
usaha ternak sapi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap pendapatan keluarga.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul : “Kontribusi Usaha Ternak Sapi Terhadap Pendapatan
Peternak pada Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Setia Kawan di Jorong
Tabek Buruak Kenagarian Andaleh Kecamatan Luak Kabupaten Lima
Puluh Kota”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan hal di atas dirumuskan beberapa permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana sistem usahatani yang dilakukan pada kelompok Tani Ternak
Sapi Potong Setia Kawan di Jorong Tabek Buruak Kenagarian Andaleh
Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota.
2. Berapa kontribusi sapi potong terhadap pendapatan peternak pada
kelompok Tani Ternak Sapi Potong Setia Kawan di Jorong Tabek Buruak
Kenagarian Andaleh Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota.

3

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah:
1. Untuk menganalisis sistem usahatani pada kelompok Tani Ternak Sapi
Potong Setia Kawan di Jorong Tabek Buruak Kenagarian Andaleh
Kecamatan Luak Kabupaten Lima Puluh Kota.
2. Untuk mengetahui kontribusi usaha sapi potong terhadap pendapatan
peternak secara keseluruhan pada kelompok Tani Ternak Sapi Potong
Setia Kawan di Jorong Tabek Buruak Kenagarian Andaleh Kecamatan
Luak Kabupaten Lima Puluh Kota.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Menambah referensi terhadap penelitian selanjutnya dalam bidang
akademik.
2. Sebagai informasi bagi peternak dalam mengembangkan sumber daya
yang tersedia dan menentukan kebijakan bagi pemerintah dalam
pengembangan yang lebih kondusif untuk sentra-sentra produk ternak sapi
potong sesuai karakter wilayah.

4