Usulan Perencanaan Jadwal Perawatan Mesin dengan Metode Reliability Centered Maintenance serta Identifikasi Penerapan 5S pada PT. Socfin Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Mesin merupakan salah satu bagian terpenting dalam kegiatan produksi.

Dilihat dari fungsinya, mesin diharapkan tidak mengalami kegagalan operasi saat
kegiatan produksi berlangsung. Salah satu faktor yang mendukung kelancaran
produksi adalah melalui kegiatan perawatan mesin. Kegiatan perawatan juga
dapat meminimalkan biaya atau kerugian–kerugian yang ditimbulkan akibat
adanya kerusakan mesin. Maka upaya yang perlu dilakukan untuk mendukung
kelancaran proses produksi adalah melalui sistem perawatan.
PT. Socfin Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan kelapa sawit. Berdasarkan pengamatan pendahuluan, perusahaan
sering mengalami permasalahan breakdown mesin. Hal tersebut menghambat
jalannya proses produksi yang berdampak pada penurunan kapasitas produksi. PT.
Socfin Indonesia menerapkan 2 sistem pemeliharaan yaitu corrective maintenance
pada mesin-mesin produksi dan planned maintenance pada alat-alat transportasi
perusahaan. Pada corrective maintenance perbaikan dilakukan ketika terdapat

kerusakan mesin, sedangkan pada planned maintenance pemeliharaan dilakukan
dengan penjadwalan setiap satu minggu sekali . Pada tabel 1.1 terdapat beberapa
mesin pada PT. Socfin Indonesia yang sering mengalami kerusakan pada Mei
2015-April 2017.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1. Data Breakdown Mesin Produksi Periode Mei 2015-April 2017
Rata-Rata
NO

Stasiun Produksi

Lamanya

Frekuensi

Breakdown

Kerusakan


Mesin (Jam)
1

Mesin Fruit Bunch
Elevator

4,5

1

2

Mesin Digester

31,13

21

3


Mesin Screw Press

43,27

28

122,3

64

5

2

4

Mesin Cake Breaker
Conveyor


Waktu
Produksi
(Jam)

5970

5

Mesin Boiler

6

Mesin Thresser

11,24

5

Jumlah


217,44

121

Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa mesin yang paling sering mengalami
kerusakan ialah mesin cake breaker conveyor (CBC) dengan waktu downtime
122,3 jam serta 64 kali frekuensi kerusakan. Pada tabel 1.2 dapat dilihat
komponen mesin kritis penyebab mesin cake breaker conveyor mengalami
kerusakan adalah sebagai berikut.
Tabel 1.2. Data Breakdown Komponen Mesin Cake Breaker Conveyor Periode
Mei 2015-April 2017

No
1
2
3

Pen
CBC
65

77
72

Waktu Breakdown (Menit)
Pedal
Coupling Bearing Gearbox
Conveyor
66
221
75
345
68
189
69
361
84
195
83
402


Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.2. Data Breakdown Komponen Mesin Cake Breaker Conveyor Periode
Mei 2015-April 2017(Lanjutan)

No
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

18
19
Total

Pen
CBC
71
70
75
81
77
63
85
77
58
80
74
78

Waktu Breakdown (Menit)

Pedal
Coupling Bearing Gearbox
Conveyor
68
219
89
298
78
184
97
347
68
155
101
64
132
98
89
209
67

67
196
71
85
70
74
99
70
90
85
88
67
96
69
94
62
79
78
81
93

7338 Menit
122,3 Jam

Tingginya tingkat downtime mesin produksi cake breaker conveyor
disebabkan adanya kegagalan/kerusakan pada komponen di dalamnya. Akibat
terjadinya kerusakan mesin cake breaker conveyor maka proses produksi terhenti.
Dan juga kapasitas produksi tidak tercapai. Berdasarkan wawancara terhadap
kepala bagian produksi target produksi perusahaan ialah 300 Ton/ hari tetapi yang
terealisasi hanyalah berkisar 280-290 Ton/hari, sehingga perusahaan mengalami
kerugian.

Universitas Sumatera Utara

1

Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hendro

Asisco, dkk menyarankan agar Reliability Centered Maintenance (RCM) ini dapat
diterapkan sebagai pendekatan yang digunakan dalam sistem perawatan di PT.
Perkebunan Nusantara VII (Persero) UU Sungai Niru. Perusahaan tersebut
menerapkan

sistem

corrective maintenance sehingga

sering mengalami

permasalahan breakdown yang sangat tinggi. Hal tersebut menghambat jalannya
produksi sehingga berdampak pada penurunan kapasitas produksi. Dengan adanya
penerapan konsep RCM, perusahaan dapat mengetahui jenis tindakan perawatan
yang optimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dan juga
mendapat usulan jadwal perawatan mesin dari stasiun pemisah biji dimana pada
stasiun ini terdapat frekuensi kerusakan paling besar. 2Penerapan RCM juga telah
dilakukan oleh Evi Febianti pada penelitiannya di PT. XYZ yang bergerak
dibidang manufaktur dengan hasil produksi baja profil dan baja tulangan. Saat ini
proses produksi perusahaan berlangsung secara terus-menerus. Salah satu mesin
yang digunakan adalah mesin roughing stand dengan mesin yang memiliki waktu
downtime terbesar. Tujuan penelitian ini menentukan komponen kritis,
menentukan faktor kegagalan mesin dengan metode FMEA, menentukan
kebijakan perawatan mesin dengan metode RCM, menentukan pola distribusi
komponen mesin roughing stand, menentukan nilai reliability mesin roughing
stand, menentukan interval waktu perawatan guna meningkatkan kehandalan
85%. Data yang diperoleh diolah menggunakan Metode FMEA, RCM (Reliability

1

Asisco, Hendro, dkk. Usulan Perencanaan Perawatan Mesin dengan Metode Reliability
Centered Maintenance (RCM) di PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Sungai Niru
Kab. Muara Enim. 2012

Universitas Sumatera Utara

Centered

Maintenance)

lalu

disimulasikan

pada

kalender

tahun

2017.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, metode RCM sangat efektif dalam
menentukan jadwal perawatan mesin roughing stand. Dari hasil penelitiannya
dapat diketahui interval pergantian/ perawatan komponen setiap berapa hari.
3

Penelitian mengenai 5S dilakukan pada PT. Mandom Indonesia TBK.

Pada stasiun kerja proses silk printing untuk kemasan “Gastby Splash Cologne”
ukuran 175 ml, terjadi pemborosan terhadap area kerja dan fasilitas di stasiun
kerja tidak tertata dengan rapi sehingga stasiun kerja menjadi sempit. Kondisi
penataan ruang untuk penataan di stasiun kerja proses silk printing masih perlu
dilakukan perbaikan. Tidak adanya garis pembatas untuk stasiun kerja dan tidak
adanya visual petunjuk dalam penataan stasiun kerja menyebabkan kondisi
penataan stasiun kerja menjadi tidak tertata dengan baik dan terjadi pemborosan
area kerja. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya standar dalam penataan dan
pemeliharaan stasiun kerja. Maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis
terhadap penataan di stasiun kerja menggunakan metode 5S. Diharapkan dari
analisis menggunakan metode 5S ini, akan dihasilkan usulan untuk perbaikan
terutama pada proses silk printing di PT Mandom Indonesia Tbk-Cibitung
Factory. Adapun hasil dari penelitian ini dilakukan usulan perbaikan penataan dan
membuat standar pemeliharaan stasiun kerja, sehingga menciptakan ruang kerja
yang nyaman dan pekerjaan yang menyenagkan, serta meningkatkan disiplin
dalam penggunaan standar.
2

Febrianti, Evi,dkk. Usulan Perencanaan Perawatan Mesin Roughing Stand dengan Pendekatan
Reliability Centered Maintenance. 2016
3
Wiratmani, Elfitria. Analisis Implementasi Metode 5S Untuk Pemeliharaan Stasiun Kerja Proses
Silk Printing di PT. mandom Indonesia TBK. 2013

Universitas Sumatera Utara

Untuk mengatasi masalah yang terdapat pada PT. Socfin Indonesia maka
penelitian ini mencoba untuk mengusulkan sistem perawatan mesin dengan
menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Metode RCM
diharapkan dapat menetapkan schedule maintenance dan dapat mengetahui secara
pasti tindakan kegiatan perawatan (maintenance task) yang tepat yang harus
dilakukan pada setiap komponen mesin yang mengalami kerusakan. Faktor lain
yang mendukung lancarnya kegiatan produksi adalah kualitas lingkungan kerja
yang baik. Pada PT. Socfin Indonesia masih terdapat sampah (Fibre) yang
berserakan di beberapa stasiun kerja dan juga minyak hasil produksi yang menetes
ke lantai produksi sehingga lantai produksi menjadi licin. Hal ini dapat
menyebabkan ketidaknyamanan bagi operator pada saat bekerja, dan juga apabila
lantai licin tidak segera dibersihkan maka akan membahayakan keselamatan
karyawan. Dengan masalah tersebut maka diperlukan suatu metode perbaikan
untuk mengatasinya. Metode 5S yang merupakan metode penataan dan
pemeliharaan wilayah kerja akan meningkatkan kedisiplinan pekerja dan
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi semua pekerja.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka pokok permasalahan penelitian ini

adalah tidak adanya penjadwalan perawatan mesin secara terencana serta kondisi
lingkungan di sekitar penelitian yang kurang baik seperti: licin, becek, sampah
(fibre) berserakan.

Universitas Sumatera Utara

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah menyusun jadwal perawatan mesin

sehingga dapat menurunkan downtime pada mesin cake breaker conveyor.
Sedangkan tujuan khusus antara lain:
1. Mengetahui komponen mesin yang paling kritis.
2. Melakukan identifikasi penyebab mesin mengalami kerusakan
3. Menghasilkan jadwal perawatan komponen kritis yang optimal
4. Memberikan saran perbaikan terhadap lingkungan perusahaan dengan
penerapan 5S.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat bagi mahasiswa
Memperkaya wawasan mahasiswa melalui aplikasi teori yang diperoleh selama
kuliah terhadap studi kasus nyata. Selain itu, meningkatkan kemampuan
mahasiswa

dalam

mengidentifikasi,

menganalisis

serta

mengevaluasi

permasalahan maintenance dengan metode reliability centered maintenance
dan juga mengidentifikasi apakah perusahaan telah menerapkan 5S di
lingkungan kerja.
2. Manfaat bagi perusahaan
Memberi masukan bagi perusahaan dengan mengusulkan jadwal perawatan
mesin yang optimal dan juga menciptakan lingkungan perusahaan yang aman
dan nyaman.

Universitas Sumatera Utara

3. Manfaat bagi Departemen Teknik Industri USU
Memperat kerja sama perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan dan asumsi pada penelitian ini adalah:
1.

Data kerusakan yang diamati dan dianalisis yaitu data pada Mei 2015-April
2017

2.

Penelitian dilakukan pada mesin yang memiliki frekuensi kerusakan paling
besar.

3.

Penelitian ini tidak membahas teknik / prosedur perawatan dan pemasangan
komponen.

4.

Penelitian ini tidak memperhitungkan aspek biaya.

5.

Pengolahan data menggunakan metode reliability centered maintenance dan
5S

6.

Identifikasi penerapan 5S dilakukan pada stasiun dimana terdapat mesin cake
breaker conveyor yaitu stasiun kernel (pengolahan biji)
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :

1.

Proses produksi berjalan secara normal selama penelitian.

2.

Tidak terjadi perubahan sistem produksi selama penelitian.

1.6.

Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Bab I Pendahuluan memuat penjelasan latar belakang permasalahan
penelitian dari sistem maintenance pada produksi kelapa sawit. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah ini maka dinyatakan sebuah perumusan masalah
secara spesifik. Kemudian berdasarkan rumusan masalah ditegaskan tujuan dan
manfaat penelitian, batasan dan asumsi penelitian, dan sistematika penulisan
laporan
Bab II Gambaran Umum Perusahaan memuat uraian sejarah berdirinya
PT. Socfin Indonesia, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, struktur
organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja
karyawan, sistem pengupahan, proses produksi, mesin dan peralatan, dan utilitas
yang terdapat di perusahaan.
Bab III Landasan Teori memuat alat analisis masalah penelitian ini yang
dibangun dengan menggunakan berbagai sumber yaitu teori yang ada dan hasil
penelitian yang relevan. Teori yang terkait dengan penelitian ini adalah
Perawatan, Klasifikasi Perawatan, Reliability, Reliability Centered Maintenance
(RCM), Uji Distribusi dan Teori tentang 5S.
Bab IV Metodologi Penelitian memuat uraian seluruh tahap-tahap yang
dilakukan dalam penelitian dan diberikan secara sistematik dan rinci. Bagian ini
meliputi persiapan yang terdiri atas penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,
dan objek penelitian. Kemudian dilakukan identifikasi variabel-variabel penelitian
dan sifat hubungan antar variabel tersebut serta definisi operasional variabel.
Berdasarkan variabel-variabel tersebut, kerangka konseptual penelitian disusun

Universitas Sumatera Utara

secara skematik untuk menjelaskan hubungan antar variabel dan disusun
rancangan penelitian yang berisi langkah-langkah penelitian.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data berisi data dan pengolahan
yang dilakukan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan metode yang dipilih. Data
yang diambil merupakan data yang diperlukan untuk meneliti faktor penyebab
downtime yang meliputi data frekuensi kerusakan, data interval kerusakan,
lamanya mesin downtime, penyebab kerusakan mesin dan pengamatan terhadap
lingkungan perusahaan. Pengolahan data meliputi pengolahan RCM untuk
memperoleh tindakan perawatan, pengolahan Uji Distribusi untuk memperoleh
jadwal perawatan komponen mesin kritis, serta mendapatkan usulan perbaikan
lingkungan perusahaan.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah menguraikan pertanyaan mendasar
yang harus dijawab sesuai dengan perumusan masalah. Analisis masalah terkait
dengan analisis faktor-faktor yang menimbulkan downtime pada mesin produksi
kelapa sawit sehingga diperoleh tindakan perawatan hasil pendekatan RCM,
rekomendasi jadwal perawatan komponen kritis, dan usulan perbaikan lingkungan
perusahaan.
Bab VII Kesimpulan dan Saran berisi butir-butir kesimpulan yang
dinyatakan secara jelas yang sesuai dengan permasalahan penelitian, tujuan
penelitian, dan hasil analisis yang dilakukan. Bagian ini juga memuat butir-butir
saran atau rekomendasi yang berkenaan dengan hal-hal penting apabila hasil dan
temuan penelitian ini diimplementasikan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

Usulan Perencanaan Perawatan Mesin Roughing Stand Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM)

2 10 8

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

1 1 20

Usulan Perencanaan Jadwal Perawatan Mesin dengan Metode Reliability Centered Maintenance serta Identifikasi Penerapan 5S pada PT. Socfin Indonesia

0 0 17

Usulan Perencanaan Jadwal Perawatan Mesin dengan Metode Reliability Centered Maintenance serta Identifikasi Penerapan 5S pada PT. Socfin Indonesia

0 1 1

Usulan Perencanaan Jadwal Perawatan Mesin dengan Metode Reliability Centered Maintenance serta Identifikasi Penerapan 5S pada PT. Socfin Indonesia

0 0 14

Usulan Perencanaan Jadwal Perawatan Mesin dengan Metode Reliability Centered Maintenance serta Identifikasi Penerapan 5S pada PT. Socfin Indonesia Chapter III VII

1 1 125

Usulan Perencanaan Jadwal Perawatan Mesin dengan Metode Reliability Centered Maintenance serta Identifikasi Penerapan 5S pada PT. Socfin Indonesia

0 1 2

Usulan Perencanaan Jadwal Perawatan Mesin dengan Metode Reliability Centered Maintenance serta Identifikasi Penerapan 5S pada PT. Socfin Indonesia

0 0 26

PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN BUILDING DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) STUDI KASUS PADA PT BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

1 7 16