Makna Simbol Kebudayaan Minangkabau Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka: Tinjauan Semiotika

MAKNA SIMBOL KEBUDAYAAN MINANGKABAU DALAM NOVEL
TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK
KARYA HAMKA: TINJAUAN SEMIOTIKA

OLEH
AQMARUL AKHYAR
NIM 100701001

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

1
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
MAKNA SIMBOL KEBUDAYAAN MINANGKABAU DALAM ROMAN
TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK
KARYA HAMKA: TINJAUAN SEMIOTIKA

AQMARUL AKHYAR
FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh roman Tenggelamna Kapal van der Wijck (TKvDW)
karya Hamka yang menyajikan unsur-unsur adat Minangkabau dengan sangat kental,
kokoh serta dianut oleh masyarakat Minangkabau. Tujuan penelitian ini adalah
menginventarisasi bentuk simbol kebudayaan Minangkabau dan menganalisis makna
simbol kebudayaan Minangkabau dalam roman TKvDW. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan kepustakaan (library research). Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik membaca, simak dan catat.
Analisis data penelitian ini dengan analisis deskriftif dalam tinjauan teori semiotika
pendekatan Charles Sander Peirce tentang jenis tanda (simbol) kebudayaan Minangkabau.
Hasil penelitian roman TKvDW terdapat data simbol yang diinventarisasi yaitu, (1) simbol
sebutan gelar.‟ (2) simbol sebutan nama, sapaan, dan, julukan.‟ (3) simbol sebutan nama
wilayah.‟ (4) simbol sebutan istilah sistem peraturan adat.‟ (5) simbol nama alat musik
dan pakaian adat.‟ (6) simbol pantun.‟ dan (7) simbol pepatah. Setelah simbol-simbol
diinventarisasikan, kemudian dilakukan analisis maknanya berupa penjelasan.
Kata kunci: Simbol, Minangkabau, semiotika,

i

Universitas Sumatera Utara

PRAKATA
Penulis bersyukur kepada Allah Swt, karena karya tulis berupa skripsi dapat juga
terselesaikan. Skripsi yang berjudul Makna Simbol Kebudayaan Minangkabau Dalam Roman
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka : Tinjauan Semiotika dibuat penulis
sebagai tujuan untuk memenuhi persyaratan di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sumatera Utara, dalam memperoleh gerlar sarjana sastra. Skripsi ini
tidak akan selesai, tanpa adanya dukungan berupa bentuk ide atau gagasan, moral, maupun
materi dari berbagai pihak. Hal ini disadari oleh penulis. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dari berbagai pihak.
Pertama-tama penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih juga kepada Bapak
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, M. Hum. dan
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Bapak Dr. Budi Agustono, M. S. beserta staff jajarannya yang
telah menerima penulis sebagai mahasiswa USU.
Rasa hormat dan terima kasih penulis utarakan juga kepada Ketua Program Studi
Sastra Indonesia, Bapak Drs. Haris Sutan Lubis, M. S. P. dan Sekertaris Program Studi Sastra
Indonesia, Bapak Drs. Amhar Kudadiri, M. Hum. serta Bapak Prof. Dr. Ikhwannudin
Nasution, M. Si. selaku dosen pembimbing akademik yang tidak pernah bosan-bosannya
memberikan semangat kepada penulis utnuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Begitu juga

terima kasih kepada seluruh staff dosen di Program Studi Sastra Indonesia yang telah
memberikan dan menurunkan ilmu-ilmunya yang berupa bahasa dan sastra kepada penulis.
Kepada Bapak Selamat, penulis ucapkan terima kasih juga karena telah banyak membantu
penulis dalam urusan adminitrasi selama ini.
Skripsi ini juga terselasaikan karena berkat seseroang yang wajahnya tidak pernah
mengeluh, hati yang ikhlas dan tegar dalam sikap yang sempurna. Begitu juga batuanbantuan dalam bentuk memberikan, tempat tinggal, waktu, tenaga, dan, ide-ide yang sangat
berkualitas serta meminjamkan buku-buku untuk mendukung dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Pengorbanannya yang begitu sangat besar, baik waktu dan tenaga dalam
membimbing penulis untuk menyelasaikan skripsi ini. Seseorang itu ialah Bapak Drs.
Irwansyah, OK, S.U. selaku dosen pembimbing I penulis. Oleh sebab itu, dengan rasa yang
paling hormat penulis mengutarakan beribu-ribu terima kasih atas pengorbanannya.
Ucapan terima kasih penulis diutarakan juga kepada Almarhum Ibu Dra. Keristiana,
M. Hum. selaku dosen pembimbing II dalam penulisan proposal. Penulis berharap semoga
Ibu berada di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan suatu keajaiban bagi penulis mendapatkan
bimbingan dari Ibu. Sebab dalam keadaan sakit sekalipun ibu masih saja memberikan waktu
ii
Universitas Sumatera Utara

dan tenaga untuk membimbing penulisan proposal serta datang untuk menghadiri seminar
proposal penulis. Hari ini ibu sudah tiada dan tidak bisa membimbing penulisan skripsi, tetapi

do‟a serta jasa-jasa ibu untuk penulis tidak akan terlupakan oleh penulis.
Rasa hormat dan terima kasih juga penulis utarakan kepada Bapak Drs. Hariadi
Susilo, M. Si. selaku dosen pembimbing II skripsi ini. Atas pemberian kesediaan waktunya,
tenaganya, dan, ide-idenya, serta memberikan semangat kepada penulis. Sebab, tanpa
bimbingan beliau juga skripsi ini tidak akan terselesaikan.
Penulis mengutarakan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibunda Wenti, S, Nst.
Ibunda tercinta yang wajahnya selalu dilumuri senyum tanpa mengeluh dan hati yang lembut
serta ikhlas dalam mengayomi penulis sampai saat ini. Pengorbananmu ibunda begitu banyak
sekali kepada penulis, sampai nyawamu pun diserahkan untuk penulis hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Terselesaikannya skripsi ini tidak juga terlepas dari pengorbanan seorang Ayahanda
Gianto, S. Ayahanda yang sudah mengorbankan darah dan rela mengucurkan keringatnya, itu
semua bukan pengorbanan semata untuk mengukir namanya. Namun, semua pengorbanan itu
untuk penulis sebagai anak yang ingin menyelesaikan skripsinya sebagai persyaratan untuk
menyandan gelar sarjana sastra. Penulis juga sangat berterima kasih kepada Abangda Fajar
Giantoro dan Adinda Tantowi Ariadi Giantoro serta Arwanda Giantoro. Berkat do‟a,
dukungan, dan, semangat tanpa titik perhentian, mereka berikan kepada penulis hingga
skripsi ini terselesaikan.
Penulis juga berterima kasih untuk saudara-saudari yang sudah berkontribusi banyak
kepada penulis, baik dari awal kuliah dan sampai menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima

kasih untuk Pakde, Drs. Alvianto, Pakde, Suhlendri, Paman Supriadi, Paman, Ir. Priayadi,
untuk Tante Fauziah, Lbs, SE. Tante Maisyaro, Lbs, SKM, M.Kes. Abangda Ir. Budi,
Abangda Bripka. Ardi, Abangda Brigadir. Zulfan, Abangda Eru, S. Pdi. Abangda Rian, ST.
Kakanda Dewi, S. Pd. Zilby Rebeca valda, drg. Adinda Tedy, S. IP. Adinda Rijal, S. IP.
Adinda Hadian, sahabat karib penulis Irhamna, S.S. dan Bovi, S.S. Terima kasih juga untuk
rekan kerja yaitu pimpinan CV. Wira Teknik, Abangda Jimi Siregar, pimpinan CV. Star
Umroh Engenering, Abangda Siswanto, serta pihak yang telah berperan memberikan
dukungan terhadap penulisan skripsi ini. Penulis mohon maaf atas tidak bisa menulis satupersatu nama-nama yang berperan dalam penyelesaian skripsi ini dikarenakan adanya
pembatasan halaman.
Di dalam hal ini juga, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca agar memberi kritik dan saran yang
iii
Universitas Sumatera Utara

bermanfaat demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kita bersama.

Medan, Mei, 2017
Penulis,


Aqmarul akhyar
100701001

iv
Universitas Sumatera Utara

MAKNA SIMBOL KEBUDAYAAN MINANGKABAU DALAM NOVEL
TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK
KARYA HAMKA: TINJAUAN SEMIOTIKA

Oleh
Aqmarul Akhyar
100701001

Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sastra dan telah
disetujui oleh:

Pembimbing I,

Pembimbing II,


Drs. Irwansyah, M. S.

Drs. Hariadi Susilo M. Si.

NIP 19530425 198303 1 002

NIP 19580505 197803 1 001

Program Studi Sastra Indonesia
Ketua

Drs. Haris Sutan Lubis, M. S. P.
NIP 19590907 198702 1 002

v
Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN


Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak pernah diajukan untuk
memperoleh gelar sarjana di perguruan tinggi. Sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis maupun diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis dijadikan sebagai sumber referensi pada skripsi ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, Mei, 2017
Penulis,

Aqmarul Akhyar
100701001

vi
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................


i

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………………………………...

ii

ABSTRAK

…………………………………………………………………………...

iii

PRAKATA

…………………………………………………………………………...

iv

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..
BAB I


PENDAHULUAN

…………………………………………………...

1

1.1 Latar Belakang

…………………………………………………...

1

1.2 Rumusan Masalah …………………….……………………………..

4

…...……………………………....

4


…...………..……………………………..

4

1.3.2 Manfaat Penelitian …..…………..……………………………

5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian

BAB II

viii

KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA …..
2.1 Konsep

6

……………………………………………………………. 6

2.2 Tinjauan Pustaka ….………………………………………………… 11
2.3. Landasan Teori

…………………………………………...............

13

2.3.1 Teori Semiotika ……………………………………………. 13
BAB III

METODE PENELITIAN

……………………………………………. 17

3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data …………………………....
3.2 Metode dan Teknik Analisis Data
BAB IV

18

……………………………. 18

MENGIVENTARISASI DAN MENGANALISIS MAKNA SIMBOL
KEBUDAYAAN MINANGKABAU DALAM NOVEL
TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA … 20
4.1 Simbol Sebutan Gelar

……………………………………….……. 20

4.1.1 Pendekar Sutan …………………………………………….. 21
4.1.2 Gadang …………………………………………………….. 22
4.1.3 Datuk

…………………………………………………….. 23

4.1.4 Anak Pisang

…………………………………………….. 25

4.1.5 Ninik Mamak

…………………………………………….. 26

4.1.6 Penghulu

…………………………………………….. 27

4.1.7 Bagindo

…………………………………………….. 30

4.1.8 Datuk Parpatih Nan Sebatang, Datuk Ketemanggungan

31

vii
Universitas Sumatera Utara

4.2 Simbol Sebutan Nama, Sapaan, dan, Julukan
4.2.1 Kemanakan

……………………. 32

…………………………………………….. 33

4.2.2 Mamak …………………………………………………….. 34
4.2.3 Suku

……………………………………………………... 38

4.2.4 Pencak …….………………………………………………. 41
4.2.5 Minangkabau

……………………………………………... 41

4.2.6 Lepau

…………………………………………………..

43

4.2.7 Surau

…………………………………………………..

44

4.2.8 Engku

…………………………………………………...

45

4.2.9 Bako

……………………………………………………

45

4.2.10 Ilahi

……………………………………………………

46

4.2.11 Tuan

……………………………………………………

48

……………………………………………

48

4.2.13 Kaum ……………………………………………………

50

……………………………………………

54

4.2.15 Penjemput Marapulai ……………………………………

57

4.2.16 Wa‟den

……………………………………………

60

……………………………………

61

4.2.12 Orang Alim

4.2.14 Semanda

4.2.17 Orang Parewa
4.2.18 Paramayo

…………………………………………… 62

4.2.19 Sijundai

……………………………………………

4.2.20 Rangkayo

……………………………………………. 63

4.3 Simbol Sebutan Nama

62

…………………………………………….. 63

4.3.1 Koto

……………………………………………………

64

4.3.2 Siak

……………………………………………………

65

4.3.3 Padang ……………………………………………………

65

4.3.4 Padang Panjang ……………………………………………

66

4.3.5 Batipuh ……………………………………………………

67

4.3.6 Danau Sumpur ……………………………………………

68

……………………………………

69

4.3.8 Korong ……………………………………………………

69

……………………………………………………

70

……………………………………

72

……………………………………………………

73

4.3.7 Gunung Singgalang

4.3.9 Negeri

4.3.10 Kota Bukittinggi
4.3.11 Tiku

viii
Universitas Sumatera Utara

4.4 Simbol Sebutan Istilah Sistem Peraturan .…………………………..

74

……………………………………………

75

……………………………………………………

75

4.4.3 Pusaka ……………………………………………………

79

……………………………………

81

4.4.5 Rumah Gedang ……………………………………………

82

4.4.6 Uang Jemputan ……………………………………………

86

4.4.1 Ijab Kabul
4.4.2 Gadai

4.4.4 Bahasa Minangkabau

4.5 Simbol Nama Alat Musik dan Pakaian Adat

…………………… 88

…………………………………………………...

88

4.5.2 Kecapi ……………………………………………………

89

4.5.3 Tabuah ……………………………………………………

90

……………

91

4.5.1 Rebab

4.5.4 Destar Hitam, Bersisit Keris, Kain Sumbiri
4.6 Simbol Pantun

……………….……………………………………. 92

4.6.1 Bukit putus, rimba keluang,
Direndam jagung dihangusi.
Hukum putus badan terbuang,
Terkenang kampung kutangisi ……………………………. 93
4.6.2 Pulau Pundan, jauh di tengah, di balik Pulau Angsa Dua
Hancur adik dikandung tanah, rupa dik terkenang jua ……. 95
4.7 Simbol Pepatah

……………………………………….……………. 96

4.7.1 Pendam perkuburan, sasap jerami

……………………. 94

4.7.2 Nan Sehasta, Nan Sejengkal dan Setampok

……………. 98

4.7.3 Tak Boleh Lapuk Oleh Hujan,
Tak Boleh Lekang Oleh Panas ……………………………. 99
4.7.4 Duduk Sama Rendah Tegak Sama Tinggi

……………. 99

4.7.5 Kayu yang Bercabang Tidak Bisa Diserentakan
BAB V

……

101

SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………. 102

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Sinopsis Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka
Biografi Hamka

ix
Universitas Sumatera Utara