Perbandingan penggunaan IT beserta dampa

PENELITIAN INFORMATIKA SOSIAL

Perbandingan penggunaan IT beserta dampaknya pada bisnis
UKM

Disusun oleh:
BALDRI

13523017

BIMO PRAKOSO

13523078

VICKY ROYIBHA

13523103

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA
2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 3
DAFTAR TABEL ................................................................................................. 4
RINGKASAN ........................................................................................................ 5
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 6
1.1

Latar Belakang Masalah ........................................................................... 6

1.2

Rumusan Masalah .................................................................................... 7

1.3


Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8

1.4

Batasan Penelitian .................................................................................... 8

1.5

Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORITIK ............................................................................ 10
2.1

Tinjauan Pustaka .................................................................................... 10

2.2

Hipotesis ................................................................................................. 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 12

3.1

Alur Penelitian ........................................................................................ 12

3.2

Pendekatan Penelitian ............................................................................. 13

3.2.1

Populasi ........................................................................................... 13

3.2.2

Teknik Pengambilan Data ............................................................... 13

3.2.3

Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 13


3.2.4

Teknik Analisa Data ........................................................................ 14

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 15
4.1

Hasil Pengambilan Data ......................................................................... 15

4.2

Hasil Analisa Data .................................................................................. 15

4.2.1

Grafik 1 - Media yang digunakan dalam promosi produk .............. 16

4.2.2

Grafik 2 - Strategi Pemasaran ......................................................... 17


4.2.3

Grafik 3 - Cara Memanfaatkan Media Sosial ................................. 18

4.2.4

Grafik 4 - Rata-rata Pendapatan per Bulan (dalam Rupiah) ........... 19

4.2.5

Grafik 5 - Area Wilayah Penjualan Produk .................................... 20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 21

5.1

Kesimpulan ..................................................................................... 21

5.2


Saran ................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23
LAMPIRAN ......................................................................................................... 24

2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2.1 Grafik 1 ..........................................................................................15
Gambar 4.2.2 Grafik 2 ..........................................................................................16
Gambar 4.2.3 Grafik 3 ..........................................................................................17
Gambar 4.2.4 Grafik 4 ..........................................................................................18
Gambar 4.2.5 Grafik 5 ..........................................................................................20

3

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Tabel Tinjauan Pustaka ......................................................................10

4

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknologi dalam hal ini media
digital dapat benar-benar membantu para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM)
dalam menjalankan bisnisnya, kemudian bagaimana seharusnya cara mereka
memanfaatkan teknologi agar teknologi itu memberikan keuntungan yang
signifikan terhadap bisnis mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap narasumber UKM yang disurvey
dan diwawancarai semuanya sudah menggunakan social media sebagai cara dalam
menjalankan proses bisnis mereka untuk berjualan dan promosi, kemudian sejauh
mana media digital memberikan keuntungan terhadap bisnis yang sedang mereka
geluti dengan membandingkan cara mereka memanfaatkan media digital, lalu
media digital yang digunakan, strategi marketing yang dimiliki, jangkauan wilayah
penjualan, hingga pendapatan dari setiap UKM dalam menjalankan usaha bisnis
mereka.


5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Penggunaan media digital sebagai suatu alat transaksi jual beli tidak bisa lagi
dihindari untuk saat ini, kemudahan yang ditawarkan serta biaya yang rendah untuk
mengaplikasikannya membuat banyak pelaku bisnis memanfaatkan media digital
sebagai tempat mereka melakukan transaksi jual beli, hingga promosi. Media
digital sendiri ada berbagai macam bentuknya, bisa berupa media sosial seperti
Instagram, Facebook, kaskus dan Twitter atau berbagai online marketplace yang
memang ditujukan untuk memfasilitasi para pelaku usaha itu untuk menjual barangbarang mereka seperti BukaLapak, Tokopedia, dan sebagainya. Pemerintah pun
gencar untuk terus mendorong para pelaku ukm agar membuka dan memanfaatkan
toko online sehingga produk yang mereka miliki tidak hanya dipasarkan di satu
lokasi namun bisa menjangkau wilayah yang lebih luas seperti seluruh daerah di
Indonesia atau bahkan mancanegara. Bentuk dorongan yang diberikan oleh
pemerintah bisa dilihat dari lahirnya roadmap e-commerce dari hasil rapat
koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang membahas
beberapa isu strategis terkait e-commerce seperti logistik, pembiayaan, pajak,

perlindungan konsumen, dan lainnya.
Namun, bentuk dukungan dan dorongan yang diberikan oleh pemerintah
memang tidak lantas menghilangkan kesenjangan digital yang terjadi diberbagai
bidang termasuk di dunia bisnis. Persoalan mengenai kesenjangan digital tidak bisa
hanya dilihat dari permasalahan infrastruktur IT yang belum memadai atau
kurangnya akses seseorang maupun suatu kelompok ke teknologi informasi,
kesenjangan digital harus bisa dilihat dengan spektrum yang lebih luas bahwa
ternyata masalah ini juga disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi,
sosial, politik, budaya, gender, dan sebagainya, salah satu faktor yang berperan
terhadap terjadinya kesenjangan digital adalah persepsi atau bagaimana para pelaku
usaha memandang dan menggunakan teknologi itu sendiri. Tidak sedikit para

6

pelaku usaha yang beranggapan bahwa ketika mereka telah memanfaatkan media
digital atau membuka toko-nya secara online maka seketika akan berdampak
signifikan terhadap pendapatan yang akan mereka peroleh, lalu kekurangankekurangan lainnya seperti pemanfaatan media digital yang tidak dibarengi dengan
visi, misi serta strategi bisnis yang akan dilakukan, bahkan banyak dari mereka
yang masih belum memiliki tujuan yang jelas mengenai target apa yang hendak
dicapai di masa yang akan datang. Pada akhirnya bisnis yang mereka geluti

cenderung stagnan dan tidak berkembang kearah yang diharapkan serta media
digital yang digunakan juga tidak dapat memberikan keuntungan yang berarti
akibat cara pemanfaatannya yang selalu sama dan tidak memiliki unsur pembeda.
Oleh sebab itu pada penelitian kali ini kami ingin mencoba mengetahui lebih
lanjut tentang apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya kesenjangan digital
di dunia usaha khususnya pada pelaku usaha kecil menengah dengan mengambil
sampel dari beberapa pelaku usaha di kalangan mahasiswa yang bergerak di bisnis
baju dan konveksi. Kami ingin melihat bagaimana mereka memanfaatkan media
digital sebagai alat untuk berjualan dan promosi kemudian sejauh mana media
digital memberikan keuntungan terhadap bisnis yang sedang mereka geluti dengan
membandingkan cara mereka memanfaatkan media digital, lalu media digital yang
digunakan, strategi marketing yang dimiliki, jangkauan wilayah penjualan, hingga
pendapatannya.

1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa permasalahan yang diangkat dan akan
dipecahkan. Masalah tersebut adalah :
1. Sejauh mana media digital memberikan keuntungan terhadap bisnis yang
digeluti?
2. Apa yang menyebabkan antara satu pelaku usaha dengan pelaku usaha lain

yang menggeluti bidang dan media promosi yang sama namun memiliki
pendapatan yang berbeda?

7

3. Apa rencana atau target para narasumber dalam waktu dekat dan cara
mereka mencapainya?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teknologi dalam hal
ini media digital dapat benar-benar membantu para pelaku usaha dalam
menjalankan

bisnisnya,

kemudian

bagaimana

seharusnya

cara

mereka

memanfaatkan teknologi agar teknologi itu memberikan keuntungan terhadap
bisnis mereka.

1.4 Batasan Penelitian
Agar tidak menyimpang penelitiannya dan lebih terarah dari yang direncanakan
maka di buat batasan penelitian, yaitu :
1. UKM yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu hanya UKM clothing
dan konveksi.
2. UKM tersebut berasal dari kalangan mahasiswa.
3. UKM berasal dari mahasiswa UII atau area produksi berada di Jogja
4. Teknik Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan teknik wawancara.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dengan adanya penelitian ini bagi:
1. Peneliti
a. Peneliti mengetahui sejauh mana pengaruh sosial dalam usaha bisnis
UKM di Indonesia.

8

b. Peneliti mengetahui cara pemanfaatan sosial media setiap UKM dalam
aktivitas penjualan maupun promosi produk mereka.
c. Peneliti mengetahui sosial media apa yang efektif dalam menjalankan
proses bisnis suatu UKM.

2. Masyarakat
a. Masyarakat mengetahui bagaimana cara pemanfaatan sosial media yang
baik dan benar untuk para pelaku bisni UKM maupun yang hendak
memulai bisnis UKM.
b. Masyarakat mengetahui strategi bisnis seperti apa yang efektif
digunakan dalam proses bisnis UKM dengan menggunakan sosial
media.

9

BAB II
KAJIAN TEORITIK

2.1 Tinjauan Pustaka
Pada tinjauan pustaka ini, diambil beberapa contoh penelitian terdahulu sebagai
panduan ataupun contoh untuk penelitian yang dilakukan yang nantinya akan
menjadi acuan dan perbandingan dalam melakukan penelitian. Dalam tabel
tinjauan pustaka ini terdapat 2 jurnal yang menjadi aspek perbandingan.

Tabel 2.1 Tabel Tinjauan Pustaka

No.
1.

Judul
Penelitian

Penulis

Metode Penelitian

Hasil

Adopsi

Fathul

Metode penelitian

Teknologi

Wahid,

dengan menggunakan memiliki komputer. Sisanya tidak

Informasi Oleh

Lizda

kuesioner yang

mempunyai dengan berbagai

Usaha Kecil

Iswari

dibagi menjadi

alasan, yaitu tidak membutuhkan

beberapa bagian.

computer dalam menjalankan

Dan Menengah
Di Indonesia

Sebanyak 87 (59,6%) UKM

bisnis, biaya pengadaan yang
mahal karena keterbatasan
finansial, dan kurangnya keahlian
dalam menggunakan komputer.

2.

Optimalisasi

Tito

Metode penelitian

Sosial media sebagai Integrated

Sosial Media

Siswanto

dengan menggunakan Marking Communication (IMC)

Sebagai Media

survey dari Asosiasi

dapat memberikan keunggulan

Pemasaran

Penyelenggara Jasa

kompetitif bagi UKM.

Usaha Kecil

Internet Indonesia

Menengah

(APJII) pada tahun

(UKM)

2013

10

2.2 Hipotesis
Ada pertanyaan besar yang muncul ketika kami ingin meneliti tema ini yaitu
apakah media sosial dapat benar-benar mendukung para pelaku ukm khususnya
dikalangan mahasiswa agar bisa meningkatkan penjualan produk mereka,
kemudian membantu mereka untuk dapat memperoleh keuntungan yang signifikan,
serta sebagai satu-satunya media promosi untuk mengenalkan produk yang mereka
miliki. Hipotesis awal yang muncul ialah kami tidak percaya bahwa media sosial
dapat memberikan dampak signifikan terhadap bisnis yang mereka tekuni sebab
mari kita ambil contoh kasus dibidang bisnis clothing yang kini banyak dirintis
oleh kalangan mahasiswa, pelaku usaha yang bergerak dibidang ini tentu tidak
sedikit angkanya, lalu bagaimana mungkin seseorang yang baru memulai bisnisnya
dapat langsung memperoleh pendapatan serta pelanggan jika mereka hanya
mengandalkan peran media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan
produknya, terlebih ada banyak sekali akun yang menjual produk-produk clothing
dengan berbagai jenis item dan dengan harga yang beragam, lalu bagaimana agar
akun media sosial yang dimiliki oleh pelaku usaha yang baru tadi dapat diketahui
oleh orang lain hal-hal inilah yang membuat kami kurang percaya bahwa media
sosial dapat diandalkan untuk membantu bisnis para pelaku usaha.

11

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alur Penelitian
Diagram alur penelitian ini adalah :
Masalah

Identifikasi
Masalah

Pembuatan Hipotesis

Penentuan Sampel

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penyajian Data

Hasil Akhir dan
Penarikan Kesimpulan

12

3.2 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Yang
dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam
melakukan penelitian yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat
alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan
mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di
laboratorium melainkan harus terjun di lapangan.
3.2.1

Populasi
Populasi atau sampel yang kita teliti untuk diambil dan diolah
datanya yaitu UKM yang bergelut dalam bidang clothing dan
konveksi. Sampelnya berjumlah 5 sampel, 4 diantaranya clothing dan
1 lainnya konveksi. Sampel clothingnya yaitu Barndsmith, B.G.S.T,
B.A.S.I.C, dan Senderan. Sementara sampel untuk konveksi yaitu
Palkoba Konveksi.

3.2.2

Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara survey secara
langsung menemui narasumber dan melakukan wawancara dengan
narasumber terkait dengan topik yang dibahas dan menanyakan
beberapa pertanyaan kepada narasumber.

3.2.3

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi survey langsung mendatang lokasi narasumber/UKM, dan
wawancara langsung dengan narasumber. Sehingga dari hasil
wawancara yang kami lakukan, kami mendapatkan informasi dari
narasumber berupa data seperti media sosial apa yang banyak
digunakan untuk membantu promosi UKM mereka, strategi bisnis
yang dilakukan untuk mengembangkan produk ataupun bisnis dari
masing-masing UKM, cara mereka memanfaatkan media social
untuk mendapatkan pelanggan dan mengenalkan produk mereka,

13

mengetahui ruang lingkup wilayah penjualan produk mereka, serta
seberapa besar pendapatan mereka dalam mengelolah bisnis mereka.
3.2.4

Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang kami lakukan yaitu menggabungkan data
yang diperoleh untuk diolah dan dilakukan proses perbandingan tiap
jenis UKM dalam hal media sosial yang banyak digunakan untuk
membantu promosi UKM, strategi bisnis yang dilakukan untuk
mengembangkan produk ataupun menarik pelanggan agar bisa tetap
menggunakan produk mereka, cara mereka memanfaatkan media
social untuk mendapatkan pelanggan dan mengenalkan produk
mereka, ruang lingkup wilayah penjualan produk mereka, serta
seberapa besar pendapatan mereka dalam mengelolah bisnis mereka.
Dan juga kami juga ingin mencari tahu pelaku UKM mana yang lebih
memiliki pandangan luas terhadap teknologi, dan memanfaatkannya
dengan baik.

14

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1

Hasil Pengambilan Data
Data yang didapatkan dari hasil survey dan wawancara kami bersama
narasumber dari setiap UKM yaitu data factual seperti media sosial apa yang
banyak digunakan untuk membantu promosi UKM, strategi bisnis yang
dilakukan untuk mengembangkan produk ataupun menarik pelanggan agar
bisa tetap menggunakan produk mereka, cara mereka memanfaatkan media
social untuk mendapatkan pelanggan dan mengenalkan produk mereka, ruang
lingkup wilayah penjualan produk mereka, serta seberapa besar pendapatan
mereka dalam mengelolah bisnis mereka. Data tersebut nantinya akan
dijadikan bahan perbandingan untuk kemudian diolah dan dianalisa

4.2 Hasil Analisa Data
Setelah data diolah dan dianalisa, maka proses selanjutnya adalah penyajian
data yang berbentuk hasil akhir dari data yang sudah dikumpulkan dan diolah
tadi. Penyajian data disini kami sajikan dalam bentuk grafik atau diagram
beserta penjelasannya terkait dengan diagram tersebut.

15

4.2.1

Grafik 1 - Media yang digunakan dalam promosi produk

Media yang digunakan dalam promosi produk
Instagram (5)

100.00%

Line (4)

80.00%

Facebook (1)

20.00%

Youtube (1)

20.00%

Snapchat (1)

20.00%

Others (3)

60.00%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

Gambar 4.2.1 Grafik 1



Instagram menjadi media yang paling digunakan dalam promosi produk
dengan persentase 100% atau sebanyak 5 pilihan. Itu berarti setiap



narasumber menggunakan Instagram dalam promosi produk mereka.
Aplikasi messenger LINE yang mendapat persentase 80%, atau sebanyak 4
pilihan dari 5 narasumber. Hal ini wajar mengingat aplikasi messenger
LINE digunakan untuk membalas pesan dari pembeli baik itu pemesanan



barang maupun hanya bertanya tentang produk yang dijual.
‘Others’ disana mendapat persentase 60%, yaitu ada sekitar 3 pilihan.
Dalam survey kami, others disana adalah cara promosi produk para
narasumber tanpa melalui media social, contohnya seperti melalui iklan di
koran dan radio, ataupun menyebarkan produk yang dijual dengan metode



mulut-ke-mulut.
Sementara daftar media lainnya yaitu Facebook, Snapchat, dan Youtube
menjadi minoritas dengan masing-masing mendapat persentase 20% atau
hanya 1 pilihan tiap media.

Kesimpulan dari grafik diatas yaitu Instagram menjadi media yang paling ampuh
dalam promosi produk karena selain mudah dan cepat, para konsumen umumnya

16

lebih mudah mencari produk yang mereka cari melalui fitur ‘Search’ di Instagram
dibantu dengan tambahan ‘Hashtags’ yang membantu proses pencarian produk
lebih cepat dan akurat.

4.2.2

Grafik 2 - Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran
Memperbanyak promosi (2)

33.33%

Update katalog terbaru (2)

33.33%

Meningkatkan kualitas produk (2)

33.33%

Memperluas jaringan penjualan (3)

50.00%

Mengadakan event (1)

16.67%

Bekerja sama dengan brand lain (1)

16.67%

-5.00%



5.00%

15.00%

25.00%

35.00%

45.00%

55.00%

Gambar 4.2.2 Grafik 2

Berdasarkan grafik diatas, memperluas jaringan adalah cara terbaik yang
digunakan oleh narasumber dalam strategi pemasaran mereka dengan



persentase sebesar 50% atau 3 pilihan.
Memperbanyak promosi produk, update katalog terbaru, dan meningkatkan
kualitas masing-masing mendapatkan persentase sebesar 33.33% atau
sebanyak 2 pilihan. Pilihan lainnya yaitu mengadakan event, dan bekerja
sama dengan brand lain hanya mendapat persentase masing-masing 16.67%
atau 1 pilihan saja.

Kesimpulan dari grafik diatas adalah bahwa strategi pemasaran terbaik yang
dijalankan adalah dengan memperluas jaringan, bisa dengan cara memperluas area
penjualan produk ataupun memperluas koneksi usaha dengan cara mengikuti acara
atau event yang berkaitan dengan bisnis yang dijalankan.

17

4.2.3

Grafik 3 - Cara Memanfaatkan Media Sosial

Cara Memanfaatkan Media Sosial

20%

20%

60%

Menyelenggarakan kompetisi atau event foto
Sering update produk dan katalog
Memberi feedback atau respon terhadap customer

Gambar 4.2.3 Grafik 3



Berdasarkan grafik diatas, sering update produk dan katalog menjadi cara
pemanfaatan media social yang paling banyak dipilih oleh narasumber



dengan persentase 60% atau 3 pilihan.
Sementara menyelenggarakan kompetisi atau event foto dan memberi
feedback atau respon terhadap customer masing-masing mendapat
persentase 20% atau hanya 1 pilihan.

Kesimpulan dari grafik diatas yaitu dengan melakukan update produk dan katalog
secara rutin menjadi cara pemanfaatan social media yang paling banyak dipilih
karena jika kita sering mengupdate halaman social media kita dengan produk yang
baru dan menarik, maka akan dipastikan akan menarik lebih banyak lagi konsumen
yang akan membeli produk kita. Karena ketika kita menganggap bahwa akun social
media para penjual (UKM) tidak pernah mengupdate produk atau katalognya,
konsumen bakal mengira kalau UKM tersebut mungkin sudah tidak ada lagi dan
tidak bisa melakukan interaksi tanya jawab di social medianya.

18

4.2.4

Grafik 4 - Rata-rata Pendapatan per Bulan (dalam Rupiah)

Rata-rata Pendapatan per Bulan (dalam Rupiah)
5000000
4500000
4000000
4000000
3500000
3000000
2500000
2500000
2000000

1750000
1375000

1500000

1150000

1000000
500000
0
Palkoba

Barndsmith

B.G.S.T

B.A.S.I.C

Senderan

Gambar 4.2.4 Grafik 4



Berdasarkan grafik diatas, B.G.S.T menjadi UKM yang mendapat rata-rata
pendapatan per bulan paling besar dari kelima UKM tersebut, dengan ratarata pendapatan mencapai 4 juta Rupiah per Bulan. Pendapatan minimum
B.G.S.T per bulan mencapai 3 juta Rupiah, sedangkan pendapatan



maksimum per bulannya dapat mencapai 5 juta Rupiah.
UKM Palkoba mendapat rata-rata pendapatan per bulan 2,5 juta Rupiah,
dengan minimum pendapatan per bulan 2 juta Rupiah sampai dengan



maksimum 3 juta Rupiah.



minimum 500 ribu Rupiah sampai dengan maksimum 3 juta Rupiah.

UKM Senderan juga mendapat rata-rata pendapatan per bulan mulai dari

Sementara dua UKM lainnya yaitu Barndsmith dan B.A.S.I.C masingmasing mendapatkan rata-rata pendapatan 1 juta 350 ribu Rupiah dan 1 juta
150 ribu Rupiah per bulannya, dengan pendapatan minimum per bulan

19

masing-masing 950 ribu Rupiah dan 800 ribu Rupiah, dengan maksimal
pendapatan per bulannya sama-sama di angka 1,8 juta Rupiah dan 1,5 juta
Rupiah.
Kesimpulan dari grafik diatas yaitu UKM dengan rata-rata pendapatan per bulan
terbesar diraih oleh B.G.S.T dengan rata-rata pendapatan 4 juta Rupiah per
bulannya. Hal itu wajar mengingat strategi pemasaran dan target penjualan B.G.S.T
berjalan dengan baik dan cenderung stabil setiap bulannya. Sehingga ketika mereka
meluncurkan produk baru (yang biasanya per edisi) setiap bulannya, mereka bisa
menjual habis produk di edisi tersebut dalam waktu satu bulan saja, dan meraih
rata-rata pendapatan per bulan yang tinggi dan cukup jauh dengan UKM lainnya
yang ada di daftar.

4.2.5

Grafik 5 - Area Wilayah Penjualan Produk

Area Wilayah Penjualan Produk
Yogyakarta

100.00%

Jakarta
Makassar

40.00%
20.00%

Surabaya
Samarinda
Riau

40.00%
20.00%
40.00%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

Gambar 4.2.5 Grafik 5

Kesimpulan dari grafik diatas adalah bahwa sebagian besar Pulau Jawa (Jakarta,
Yogyakarta. Jawa Timur [Surabaya]) dan beberapa bagian di Pulau Sumatera
(Riau), Pulau Kalimantan (Samarinda), dan Pulau Sulawesi (Makassar) sudah
masuk dalam jangkauan penjualan produk para pelaku bisnis.

20

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan wawancara dengan lima pelaku usaha yang berasal dari
mahasiswa yaitu pemilik konveksi Palkoba dan Senderan kemudian pemilik usaha
baju atau clothing BGST, brndsmith, dan B.A.S.I.C diperoleh suatu kesimpulan
bahwa :
1. Menggunakan media social merupakan salah satu cara yang ampuh dalam
membantu memasarkan produk yang mereka miliki.
2. Media social yang paling banyak digunakan dalam hal memasarkan produk
bisnis mereka yaitu Instagram sebagai katalog produknya, dan line sebagai media
berinteraksi dengan pelanggannya.
3. Hanya dengan media social mereka bisa memasarkan produk mereka dalam
jangkauan yang sangat luas, bahkan bisa menjangkau diluar propinsi Yogyakarta.
4. Ternyata suatu strategi dan target serta visi dan misi dam mengembangkan
bisnis itu sendiri sangat penting dan sangat berpengaruh dengan bisnis yang
dijalankan bahkan sangat berpengaruh terhadap jumlah pendapatan. Makanya ada
pelaku usaha yang memiliki pendapatan lebih banyak karena mereka mampu
menentukan startegi bisnis yang tepat dengan hasil yang mereka inginkan kemudian
dari strategi bisnis yang telah ditentukan mereka juga bisa menentukan teknologi
apa yang cocok untuk digunakan dan bagaimana memanfaatkan teknologi itu agar
bisa

memberikan dampak terhadap usahanya, sedangkan pelaku usaha yang

memiliki pendapatan lebih rendah mereka hanya memanfaatkan teknologi secara
umum dan tidak memiliki arah yang jelas sehingga teknologi tidak begitu
memberikan dampak berarti terhadap usaha mereka.

21

5.2 Saran
Dalam suatu pengembangan bisnis sebaiknya mempunyai rencana dan strategi
serta visi dan misi yang jelas agar target dan tujuan dapat tercapai serta bisnis yang
dijalani bisa berkelanjutan.

22

DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, T. (2013). Optimalisasi Sosial Media sebagai Media Pemasaran Usaha Kecil dan
Menengah. 7.
Wahid, F., & Iswari, L. (2007). ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI OLEH USAHA KECIL DAN
MENENGAH DI INDONESIA, 5.

23

LAMPIRAN

1. Daftar Pertanyaan
2. Transkrip Hasil Wawancara

24

LAMPIRAN 1
DAFTAR PERTANYAAN

1.

Sejak kapan awal mula bisnis anda berdiri? (ceritakan proses berdirinya
seperti siapa saja yang terlibat, dll).

2.

Adakah alasan khusus kenapa anda lebih memilih berbisnis di bidang_______?

3.

Darimana anda mendapatkan modal untuk mendirikan usaha ini? Apakah
modal sendiri atau kerjasama dengan pihak lain?

4.

Orang yang bergerak dibidang yang anda tekuni ini sangat banyak, baik dari
kalangan mahasiswa atau bukan. Lantas bagaimana agar usaha anda (produk)
dikenal oleh orang lain? Apa yang membuat produk anda disukai pihak lain?
Media apa yang anda gunakan untuk memasarkan produk anda?

5.

Selain media sosial adakah cara lain yang anda gunakan untuk mengenalkan
produk anda kepada konsumen?

6.

Dengan promosi melalui media sosial dari daerah mana saja pelanggan produk
anda berasal?

7.

Pernahkah anda mendata pelanggan-pelanggan anda seperti pelanggan dari
daerah mana yang paling sering membeli produk anda? Apa yang membuat
mereka tertarik dengan produk yang anda jual? Produk seperti apa yang paling
laku dan sebagainya?

8.

Ketika diawal mula bisnis ini berdiri dari kalangan mana orang yang menjadi
target penjualan anda pertama kali? (teman sekolah, kuliah, dan sebagainya?)

9.

Dan dibanding saat ini dengan media promosi melalui sosial media apakah
anda telah berhasil menarik orang-orang yang tidak tahu produk anda dan tidak
pernah menggunakan produk anda menjadi pelanggan anda?

10. Bagaimana cara anda berinteraksi dengan pelanggan anda melalui media
sosial?
11. Melalui media sosial berapa peningkatan jumlah pelanggan anda hingga saat
ini?
12. Berapa rata-rata jumlah produk yang berhasil anda jual perbulannya?

13. Menurut anda apakah media sosial sudah cukup digunakan sebagai sarana anda
mengenal produk atau brand anda?
14. Hingga hari ini bagaimana jumlah pelanggan baru dari bisnis anda? Apakah
cenderung naik setiap bulannya atau malah stagnan?
15. Bagaiamana cara anada menggunakan media sosial sehingga bisa mendapatkan
pelanggan baru dan membuat pelanggan lama anda tetap setia menggunakan
produk anda?

LAMPIRAN 2
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

 Palkoba (Hendra Setiawan)
Q : bisa diceritakan tentang bisnis yang anda miliki?
A : bisnis ini didirikan oleh kami berdua, ketika saya (x) diajak oleh Baldri
untuk mencoba peruntungan di bidang konveksi sebagai mitra bisnis,
sebenarnya saya telah bergelut terlebih dulu di dunia ini namun memang
belum serius untuk menekuninya dan ketika muncul ajakan itu saya
langsung meng-iyakannya karena kebetulan ada teman yang juga sungguhsungguh untuk mencoba bisnis ini dan saat itu dia juga memiliki cukup
banyak pesanan sehingga saya tertarik untuk kembali menekuni bisnis ini
secara serius dengan cara bermitra dengan baldri.
Q : diawal-awal berdiri bagaimana cara anda mendapatkan modal?
A : uniknya ketika usaha ini berdiri kami tidak memerlukan modal, karena kami
saat itu hanya sebagai reseller dari konveksi lain kemudian pelan-pelan
mendapat pesanan lalu pendapatan yang kami peroleh dari pesanan-pesanan
itu dikumpulkan dan ketika sudah cukup baru kami mendirikan bisnis ini.
Q : sejauh pengetahuan anda apakah bisnis ini cukup banyak digeluti oleh
kalangan mahasiswa?
A : banyak banget, banyak sekali mahasiswa yang mencoba bisnis dibidang
konveksi termasuk teman-teman saya.
Q : lalu apakah ada alasan khusus kenapa anda memilih mencoba bisnis ini
dangan resiko saingan yang sangat banyak?
A : awalnya saya ingin mencoba bisnis makanan tapi di bisnis makanan resiko
ketika makanan yang basi karena tidak habis terjual sangat tinggi belum lagi
modal besar yang harus dikeluarkan sehingga saya mencari alternatif bisnis
lain yang lebih lebih mudah mengurusnya dan barangnya tahan lama untuk
itu saya memilih bisnis ini terlebih ketika melihat gaya berbusana
mahasiswa yang cukup sering berganti-ganti pakaian membuat saya
semakin tergiur untuk mencoba usaha ini.
Q : ketika awal mula berdiri bagaimana cara anda mengenalkan produk anda ke
orang lain?
A : awal mula kami mengenalkan produk ini dengan cara mulut ke mulut
kemudian kami juga menyebar surat-surat kerja sama keberbagai lembaga
kemahasiswaan agar ketika mereka ingin membuat baju kegiatan dapat
menggunakan jasa kami, dan kami juga mengenalkan produk ini ke temanteman terdekat jadi ketika mereka ingin membuat baju denganjumlah yang
banyak dapat langsung menghubungi kami.

Q : siapa target awal bisnis anda?
A : kami menyasarkan produk kami ke mahasiswa-mahasiswa di lingkungan
UII
Q : apa saja media promosi yang digunakan hingga saat ini?
A : untuk saat ini kami masih menggunakan Intagram, Facebook, dan BBM
Q : jika dibandingkan media promosi dari mulut ke mulut dan menyebarkan
berbagai surat kerjasama dengan promosi melalui media online mana yang
lebih menguntungkan?
A : media sosial sangat membantu kami, dari situ kami bisa berkomunikasi
dengan orang yang ada diluar target pasar kami dan pasti akan selalu ada
pesanan yang berasal dari luar target pasar kami entah itu dari luar
universitas, luar kota, atau bahkan luar provinsi.
Q : apakah ketika bisnis ini berdiri anda juga langsung memanfaatkan media
sosial?
A : tidak, baru sekitar sebulan setalah usaha ini berdiri kami mulai merasa perlu
untuk membuat akun media sosial supaya bisa menyasarkan jasa kami diluar
target pasar yang telah ditentukan
Q : sebelum ada media sosial apakah pesanan yang datang cukup lancar?
A : tidak, sewaktu bisnis ini berdiri pesanan tidak begitu lancar karena saat itu
kami juga belum terlalu serius menjalankannya namun setalah sebulan
berjalan mulai terasa bahwa usaha ini cukup menggiurkan dari sisi finansial
dari situlah kami baru mulai serius unutk menekuninya
Q : dengan aadanya media sosial apakah ada peningkatan terhadap pelanggan
anda?
A : setiap bulan selalu ada peningkatan jumlah pelanggan karena dengan media
sosial kami bisa mendapatkan pelanggan dari luar kampus UII, dan kami
juga telah menyelesaikan beberapa pesanan dari pelanggan yang ada diluar
kampus UII
Q : dari ketika media sosial yang anda miliki mana yang paling banyak
mendatangkan pelanggan baru?
A : kebanyakan dari Instagram
Q : dengan cara promosi konvensional dan dengan media sosial mana yang
paling membantu kalian?
A : promosi dengan media sosial yang paling membantu kami karena bisa
menghemat waktu, tenaga, serta biaya walaupun tidak dapt dipungkiri
media sosial belum banyak mendatangkan keuntungan buat kami
Q : apakah media sosial cukup sebagai media promosi kalian?
A : kami merasa media sosial tidak bisa dijadikan satu-satunya media promosi
kami cara konvensional tetap diperlukan untuk tetap menjaga hubungan
baik dengan para pelanggan

Q : sewaktu anda membuka akun media sosial pertama kali apakah terlihat
peningkatan yang signifikan terhadap jumlah pelanggan?
A : peningkatannya terasa sangat signifikan ketika itu
Q : apa visi anda tentang media digital yang akan digunakan di masa yang akan
datang untuk meningkatkan keuntungan bisnis anda?
A : kami berencana untuk menawarkan jasa kami melalui berbagai platform ecommerce yang tersedia seperti bukalapak, tokopedia, olx dan sebagainya,
belum bisa di realisasikan dalam waktu dekat akibat kesibukan kuliah dan
ada kegiatan lain yang harus dikerjakan.
Q : ada hal lain yang ingin disampaikan terkait media digital sebagai sarana
promosi kalian?
A : media sosial sangat membantu kami dalam menjalankan bisnis ini terutama
dalam hal promosi terbukti ketika chanel media sosial ini kami buka pesanan
yang datang dari luar kampus meningkat sangat pesat, namun kami tetap
tidak bisa mengesampingkan promosi dengan gaya konvensional karena
kami juga butuh berinteraksi dengan para pelanggan untuk menjaga
hubungan baik antara penjual dan pembeli

 BGST (Dito Herlyanto)
Q : bisa diceritakan tentang bisnis yang anda miliki?
A : bisnis saya berdiri ditahun 2014 dan bergerak di bidang clothing dengan
menciptakan suatu brand sendiri yang bernama BGST (Be Gentle Stay True)
awalnya brand ini di peruntukan untuk pria namun setalah sekian lama
berjalan kami berinovasi untuk menciptakan produk-produk yang juga dapat
digunakan oleh wanita, dalam membuat produk ini kami mencoba
meninggalkan tren cloting yang ada sekarang, kami mencoba mencari
sendiri pola, bahan, kemudian jenis-jenis jahitan yang berbeda dengan yang
lain.
Q : kenapa anda memilih bisnis ini?
A : sejak dulu saya suka berbagai hal tentang fashion, dan kebutulan juga sering
ikut orang lain untuk kerja di bidang ini sehingga saya tertarik untuk
menciptakan suatu brand sendiri diluar dari tren clothing yang ada sekarang
Q : bagaimana dengan modal? Darimana anda mendapatkannya?
A : brand ini dimiliki oleh 3 orang, sehingga dari mulai modal hingga
penghasilan kami bagi rata untuk bertiga
Q : bagaimana cara mengenalkan produk yang anda miliki ke pihak lain untuk
pertama kali?
A : ketika itu Instagram baru mulai ramai digunakan dan kami memulai
semuanya pertama kali dari situ dengan cara mencari orang lain atau teman

Q:
A:

Q:
A:
Q:
A:

Q:
A:
Q:
A:

Q:
A:

yang dapat dijadikan buzer (orang yang punya lingkup luas), kemudian kami
juga membayar teman untuk menjadi brand ambasador produk kami, juga
menjalin kerja sama dengan akun-akun Instagram lain seperti explore jogja,
dan sebagainya, lalu kami juga ikut market-market lain seperti exposure,
trademark bandung, dan lainnya.
ketika memulai semuanya dengan menggunakan media sosial bagaimana
pendapatan yang kalian peroleh?
saya tipe orang yang suka mengejar profit diawal dari pada harus menunggu
dengan waktu yang lebih lama, jadi saya akan berusaha sekeras mungkin
untuk bisa balik modal dan mendapatkan keuntungan dengan waktu yang
cepat. Sehingga ketika itu walapun kami hanya mengandalkan media sosial
yaitu instagram namun kami tetap bisa balik modal dan mendapatkan laba
dengan waktu yang cukup cepat
untuk saat ini media sosial apa saja yang anda gunakan sebagai sarana
promosi?
kami tetap mengandalkan Instagram untuk saat ini.
berapa lama waktu untuk brand anda mengeluarkan produk-produk baru?
kami mengeluarkan produk setiap musim, jadi produk-produk akan kami
rilis setiap spring summer dan fall winter di amerika, jadi ketika musim fall
winter kami menyesuakan produk kami dengan kondisi musim disana
begitu juga bila spring summer tapi tetap tidak menghilangkan unsur musim
tropis yang ada di Indonesia.
di tahun 2014 ketika bisnis ini berdiri apakah sudah banyak yang bermain
di bidang ini?
banyak sekali
dengan banyaknya pemain dibidang ini bagaimana dengan keuntungan yang
anda peroleh?
keuntungan yang kami dapat sudah mulai berkurang, karena target pasar
yang ada di Jogja sebagai salah satu target pasar utama kami masih belum
berani untuk membeli produk dengan harga yang tinggi jadi khusus untuk
joga kami memberi harga dibawah standar harga jakarta tetapi diatas standar
harga jogja supaya brand yang kami punya tidak terkesan murahan, lalu
mereka juga masih suka mengikuti tren-tren yang sedang ramai digunakan,
dan belum mau mencari sesuatu yang beda dan itu yang menjadi tantangan
besar kami
kemana saja anda menjual produk yang anda punya?
Jogja tentu saja, tapi kami lebih banyak menjual produk ini ke Jakarta dan
Surabaya karena mereka bisa tahu produk ini dari Instgram yang kita punya
dan kebetulan kami punya banyak teman dari Jakarta dan Surabaya. Dan
menurut saya kiblat fashion yang paling bagus untuk Indonesia ada di

Q:

A:

Q:

A:

Q:
A:
Q:
A:

Q:
A:

Q:
A:
Q:

Jakarta karena mereka berani menjual produk yang mereka punya dengan
harga tinggi berbeda dengan Bandung, Bandung punya banyak orang kreatif
tapi mereka belum berani menjual barang mereka dengan harga yang tinggi
selain Instagram media promosi apa lagi yang anda gunakan? Pernah
berfikir untuk mencoba menjual produk anda di acara-acara yang di
selenggarakan mahasiswa atau acara clothing seperti itu?
di awal berdiri kami sudah mencoba untuk membuka stand di berbagai acara
dan menurut saya itu memang salah satu jalan yang harus kita lewati
walaupun tidak banyak menghasilkan keuntungan dengan cara itu tetapi
setidaknya kami bisa mengenalkan produk serta brand kami ke lebih banyak
orang dan untuk kedepannya kami tidak akan melakukan promosi dengan
gaya itu lagi kami lebih ingin untuk bekerja sama dengan retailer-retailer
online besar yang ada di Indonesia
jika dibandingkan promosi dengan mendirikan stand di berbagai acara
dengan promosi menggunakan Instgram mana yang lebih menguntungkan
buat anda?
tentu Instagram karena murah dan dapat menjangkau wilayah yang lebih
luas namun semenjak Instagram mengganti salah satu algoritma nya
sehingga apa yang muncul di bagian explore hanya apa yang sering kita
buka cukup menyulitkan kami untuk melakukan promosi.
apa media sosial yang anda gunakan hingga kini?
selain Instagram kami juga menggunakan Facebook untuk meletakkan
katalog-katalog produk kami
apakah facebook juga memeberikan dampak signifikan terhadap penjualan
anda?
biasanya tidak Facebook biasanya lebih dipakai para pelanggan untuk
mengecek katalog dan harga saja sehingga Instgram tetap yang paling
menguntungkan untuk kami
pernah berfikir untuk meletakkan produk anda di media e-commerce yang
tersedia seperti bukalapak, tokopedia dan sebagainya?
tidak, kami tidak akan pernah ke arah sana. Karena tidak sesuai dengan
konsep yang kami punya dan juga meletakkan produk di media-media
seperti akan membuat brand yang kami punya terlihat murah dan pasaran.
Jadi saya lebih memilih untuk meletakan produk ini ketempat yang jarang
dilihat orang tapi bisa menjualnya dengan harga yang tinggi dari pada
sebaliknya
apa visi anda kedepan tentang rencana media digital yang akan anda
gunakan?
membuat website sudah pasti
apa target anda dalam waktu dekat?

A : kami ingin membuat edisi comeback, jadi kami akan memproduksi produk
yang dengan model dan desain seperti edisi kami terdahulu yang
penjualannya paling banyak namun dengan beberapa perubahan seperti cara
memfotonya, lalu cara penjualan, dan marketingnya pun akan kami ubah.
Q : bagaimana cara anda mengubah teknik marketing untuk produk anda
selanjutnya?
A : awalnya dari ketiga pemilik brand ini kami berbagi tugas ada yang sebagai
marketing, produksi, dan finance, untuk selanjutnya di bagian marketing
kami akan dibantu oleh sosial media planner, dan tim kreatif dimana tim
kreatif sendiri nantinya ada fotografer, videografer, copywriter, admin yang
bertanggung jawab mengisi konten di halaman instgram atau akun media
sosial kami yang lain, jadi setiap hari harus ada produk yang kami upload
tidak boleh berhenti sehingga pelanggan tidak akan menghilang karena
merasa kami selalu ada. Youtube juga akan kami maksimalkan lagi sebagi
logbook sehingga orang dapat langsung lihat. Kami tetap mengejar
penjualan di Instgram dan media lain hanya akan digunakan sebagai
penunjang saja
Q : ada rencana untuk melebarkan target pasar anda dalam waktu dekat?
A : kami lebih tertarik untuk mengembangkan pasar yang ada di Jogja.
Kedepannya kami akan membangun lingkup atau komunitas bagi orangorang yang memang menggemari produk kami di area Jogja
Q : apa harapan anda untuk bisnis ini kedepannya
A : kami harap akan lebih banyak orang yang mau menghargai suatu karya
dengan nilai yang sepadan. Kami memproduksi produk ini dengan proses
yang panjang mulai dari membeli bahas sendiri, membuat pola, menentukan
jenis jahitan yang akan digunakan hingga suatu produk selesai dibuat jadi
harga mahal yang kita pasang bukan semata-mata karena kami ingin
mendapatkan untung dengan jumlah yang besar namun karena ada proses
produksi yang panjang serta rumit untuk menjaga mutu dan kualitas barang
yang telah kami buat

 Senderan (Isra Saputra)
Q : bisa diceritakan tentang bisnis yang anda miliki?
A : kami bergerak di bisnis konveksi dan berdiri di tahun 2015. Ketika awal
berdiri dulu hanya dua orang yang menjalankan bisnis ini tapi sekarang
sudah bertambah satu orang dan kami memiliki tugas yang berbeda-beda
dalam mengelola bisnis ini.
Q : ketika awal berdiri bagaimana cara anda melakukan promosi?

A : metode promosi awal yang kami gunakan melalui mulut ke mulut, kami
mengenalkan barang kami ke teman-teman dekat dan dari situlah pesananpesanan datang, kemudian setelah berjalan cukup lama sekarang kami baru
mulai memanfaatkan media sosial karena jika kita memulainya langsung
melalui media sosial sulit rasanya supaya orang tau tentang produk kami
Q : yang membuka bisnis jenis ini tentu banyak, apa yang mebuat jasa anda
pantas dipakai oleh orang lain?
A : kami tidak memikirkan harga misalnya ketika anda memesan 50 pakaian
maka anda akan mendapatkan satu bonus baju dan potongan harga, kami
memilih untuk ambil untung sedikit tapi banyak yang membeli itu yang
membuat nilai lebih ketika orang ingin menggunakan jasa kami
Q : kemana target pasar anda?
A : untuk saat ini target pasar utama kami adalah Sumatra karena saingan yang
masih sedikit kebetulan juga kami bertiga berasal dari sana sehingga
Sumatra masih menjadi pasar utama kami
Q : media promosi apa saja yang pernah anda gunakan?
A : kami pernah membuat banner, poster dan kami masukan di berbagai sekolah
di Sumatra walau hasilnya masih belum terlalu kelihatan dari media promosi
itu, dan yang terakhir kami memanfaatkan media sosial
Q : dari semua media promosi yang pernah kamu gunakan mana yang paling
menguntungkan?
A : jika mengntungkan dilihat dari sisi banyak orang yang mengetahui jasa kami
saya akan menjawab media sosial, tapi kalo menguntungkan dari sisi
penjualan pendekatan melalui teman-teman tetap yang paling
menguntungkan, setidaknya untuk saat ini.
Q : adakah kesulitan yang dihadapi ketika produksi yang kalian lakukan disini
tapi harus menjualnya ke daerah sumatra?
A : masalah utama yang dihadapi biasanya ongkos kirim yang cenderung mahal
ketika pelanggan membeli baju dibawah 10 kg, dan kepercayaan dari
pelanggan karena pelanggan tidak tahu bahan yang akan digunakan seperti
apa, jenis sablonnya bagaimana dan lain sebagainya sehingga cenderung
susah untuk mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan, dan yang paling
sulit dari semuanya adalah terkadang mereka minta jenis sablon yang di prin
ketika mereka telah mengirim desainnya ternyata ada kendala pada desain
yang telah dikirm sehingga membuat kualitas sablonannya menjadi buruk
dan menurunkan kembali kepercayaan pelanggan terhadap jasa kami
Q : media sosial apa saja yang anda gunakan?
A : Instagram, Facebook, Line.
Q : adakah keinginan untuk meletakkan produk anda di media e-commerce
yang tersedia banyak sekarang?

A : kami punya rencana ke arah sana tapi sepertinya belum bisa di realisasikan
dalam waktu dekat.
Q : apa keingin anda untuk bisnis ini dimasa yang akan datang?
A : kami ingin membuat suatu brand sendiri sehingga nantinya selain memiliki
usaha konveksi kami juga menjual barang dengan brand kami sendiri
Q : kenapa anda tidak mencoba melakukan penetrasi pasar di lingkungan
kampus UII?
A : jujur kami belum begitu yakin dengan produk kami sendiri dan juga
dilingkungan UII sendiri saingan sudah begitu banyak dan sangat ketat
karena itu kami belum mencoba untuk melakukan pendekatan pasar di
lingkungan UII bahkan Jogja belum menjadi target utama pasar kami. Kami
lebih ingin menyasarkan produk jasa kami ke wilayah kalimantan dan
sulawesi mengingat persaingan yang belum banyak dan dapat menjual
dengan harga yang murah untuk kedua wilayah tersebut
Q : bukannya akan butuh waktu yang lebih lama jika anda mengandalkan
promosi melalui mulut ke mulut?
A : tentu lebih lama tapi bisnis memang tidak bisa dibangun dengan waktu yang
singkat, untuk promosi sendiri kedepannya kami juga akan fokus dan lebih
memaksimalkan penggunaan sosial media karena dengan sosial media kami
bisa menjangkau wilayah-wilayah yang lebih luas juga mendapatkan
keuntungan walaupun belum terlihat signifikan
Q : boleh tau berapa keuntungan yang didapat dari media sosial dan dengan
promosi melalui mulut ke mulut?
A : untuk sosial media masih kecil kami hanya mendapatkan keuntungan 100500 rb dari setiap order, sedangkan dari mulut ke mulut, keuntungan yang
bisa di peroleh bisa menyentuh angka 5 juta. Cukup besar jika dibandingkan
awal usaha ini berdiri yang sering kali kami tidak mendapatkan keuntungan
sepeser pun akibat ketidakseriusan dalam menjalankan bisnis ini
Q : rata-rata berapa keuntungan yang anda dapat dari bisnis ini tiap bulannya?
A : sekitar 1,5 – 3 juta rupiah
Q : jika dilihat gap yang sangat besar dari promosi melalui media sosial dan
mulut ke mulut apa pendapat anda tentang penggunaan media sosial itu
sendiri?
A : sangat penting, saya menganggap media sosial sebagai pengganti toko kita
bisa meletakkan produk yang kita punya di etalase pada media sosial dan
orang yang melihat atau yang ingin beli bisa datang dari berbagai tempat,
karena itu media sosial sangat penting untuk kami

BARNDSMITH (Desy Fajar)
1. Sejak 2013. Awalnya karena jaki ngedesain baju untuk komunitas bodoamat
traveller terus banyak temen-temen (diluar komunitas) yang suka sama baju
itu, terus minta desainkan sama jaki. Terus jaki berpikiran untuk jualan baju
dengan hasil desain sndiri, terus dia ngajak eci fegi yoga ari linda untuk join
dan mendirikan usaha baju bersama.
2. Karena jualan di bidang fashion itu lebih mudah tetapi tetap menarik. Dan
karena kita semua suka fashion, dan karena jaki suka desain
3. Modalnya yang pasti modal bersama, karena kita adalah tim. Dan ada uang
kas juga perbulannya yang bisa dijadikan tambahan buat modal
4. Dipromosikan lewat sosmed, menciptakan suatu produk yang berbeda
namun tetap stylish. Desain yang menarik dan model-modelnya yang
berbeda dari yang lain dan dengan konsep streetwear kami yakin bisa
membuat produk kami disukai org lain. Media sosial seperti instagram, line,
snapchat, bbm
5. Selain medsos, kita promosikan dari mulut ke mulut, promosi ke temen dan
org sekitar, dan buka booth di acara tertentu.
6. Berkat medsos, pelanngan kami berasal dari kalimantan, sumatera, dan
pulau jawa
7. Belum pernah mendata pelanggan dri daerah mana yng sering membeli, tp
sejauh ini kami mencatat secara umum saja pelanggan pelanggan yang
membeli produk kami. Mungkin mereka tertarik sama desain baju kita.
Produk yang paling sering laku itu kaos lengan panjang dan lengan pndek
sama topi
8. Awalnya target kita itu temen temen kita sndiri
9. Berhasil. Meskipun belum banyak
10. Berinteraksi lewat chatting line atau bbm, kita tetap melayani dgn ramah
11. 3 sampai 5 pelanggan perminggu
12. Perbulannya berhasil jual 5 sampai 8 item
13. Belum cukup. Makanya kita promosikan produk kita dari mulut ke mulut
juga, ga Cuma lewat medsos aja, terus kita buka both di acara tertentu. Terus

kita support komunitas BMX sama Skate. Kalau anak BMX sama Skate
pake produk kita apalagi kalau lagi ada kompetisi, pasti produk kita bakal
diliat orang banyak dan akhirnya dikenal
14. Meningkat tapi belum signifikan, pelan tapi pasti
15. Kami tetap dan terus berinovasi. Menciptakan suatu produk yang terus
menarik perhatian org dan berbeda dri yang lain. Meningkatkan kualitas dan
memberikan promo serta keistimewaan tertentu untuk pelanggan yang
membeli produk kita lebih dari 1 item dalam sekali transaksi.

B.A.S.I.C (Indria Prihantari)
1. Awalnya jualan baju second branded, lama kelamaan banyak yang request.
Dan karena karena banyak yang request, aku ga mungkin ngejual barang
aku semuanya. Jd aku berpikiran untuk jualan baju dgn hasil bikinan sndiri
(bukan second lagi, tetapi baru). Thn 2014 berdirinya. Cuma sendiri
mendirikan usaha ini.
2. Karena punya passion di fashion
3. Modal sendiri pastinya.
4. Punya customer awalnya dari garagesale (jualan baju second branded)
sampai skrg customer itu tetap setia. Bikin baju sesuai dengan style sendiri.
Apa yang saya suka, itu yang saya jual. Kualitas bahan membuat org org
tetap suka produk saya. Medianya itu instagram dan promosi ke teman
teman.
5. Promosi ke teman teman dan org sekitar
6. Jkt, jogja, dan semarang
7. Ga pernah ngedata. Blouse dan kemeja oversize yang paling laku
8. Teman
9. Berhasil, belum signifikan tapi lumayan
10. Chatting dgn ramah, welcome dan fast respon
11. Meningkat tp ga dihitung, jd ga bisa memastikan jumlahnya

12. Perbulan biasanya produksi 5 item, terus dalam sebulan itu soldout 3
sampai 4 item
13. Media sosial sudah sangat cukup membantu
14. Meningkat tapi belum terlalu banyak
15. Promosi dgn foto yang dibuat menarik agar menghasilkan list catalog yang
menarik, promo dan meningkatkan kualitas produk

Dokumen yang terkait

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

GAMBARAN SIKAP DAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK YANG MENGALAMI KEJADIAN SIBLING RIVALRY DI TPA KB TK IT AS-SALAM KOTA MALANG

10 124 29

Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam; eksperimen SMPN 2 Tangerang Selatan

0 42 122

Urgensi penggunaan variasi stimulasi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ips ekonomi di Madrasah aliyah Putri Annuqayah Sumenep Madura

2 49 77

Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, dan Salep yang Mengandung Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn.)

7 83 104

Perbandingan perilaku prososial antara orang yang telah melaksanakan ibadah haji dan yang belum pada Ibu-Ibu majelis ta'lim

0 22 126

Perbandingan Indeks Glikemik Dan Beban Glikemik Antara Bubur Ayam Instan Dan Tradisional

2 37 68

Analisa perancangan sistem informasi surat ijin penunjukkan dan penggunaan tanah (SIPSIPPT) di Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bandung : laporan kerja praktek

2 31 54

Studi Perbandingan Sikap Sosial Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

3 49 84

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22