3 Struktur Eksternal and Internal Serang

2.1 Struktur Eksternal Tubuh Serangga Beserta Fungsinya
2.1.1 Kepala
Kepala merupakan bangunan anterior yang menyerupai kapsul, pada
kepala serangga terdapat mata, antenna, dan alat mulut. Bentuk kepala
serangga bervariasi berkaitan erat dengan bagaimana serangga makan.
Serangga-serangga dengan alat mulut pengunyah secara normal memiliki
kepala yang besar, lurus kearah bawah. Serangga dengan alat mulut
pencucuk-pengisap mempunyai kepala yang kecil, dan sebagainya.
2.1.1.1 Mata
Sebagian besar serangga dewasa dan kebanyakan nimfa
mempunyai sepasang mata majemuk dan tiga buah mata ocelli (mata
sederhana). Mata majemuk adalah jenis mata serangga yang kompleks dan
berubah-ubah atau bervariasi. Secara umum mata majemuk berukuran besar
dan terletak secara dorsolateral (bagian atas samping) pada bagian kepala.
Masing-masing mata majemuk tersusun oleh suatu unit indera individual
yang disebut ommatidia (um). Jumlah ommatidia sangat bervariasi,
misalnya pada semut hanya terdapat satu ommatidia sedangkan pada lalat,
kumbang, dan capung dapat mencapai 30.000 buah ommatidia. Setiap
ommatidia terdiri atas satu lensa dan sel-sel perasa. Ommatidia berfungsi
memberikan pandangan mozaik dari lingkungan serangga dan dapat
merasakan getaran yang lebih cepat dibandingkan dengan mata manusia.

Mata ocelli terletak pada bagian dorsal kepala. Jumlah mata ocelli
pada serangga bervariasi dari 0-3 (pada beberapa jenis serangga tidak
ditemukan mata ocelli). Fungsi mata ocelli belum seluruhnya diketahui,
jenis mata ini dianggap tidak begitu penting tetapi sangat sensitif terhadap
cahaya (gelap/terang) dan bertindak sebagai organ stimulasi.

3

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

Organ visual lainnya yang dapat ditemukan pada serangga adalah
stemma. Stemma hanya ditemukan pada larva-larva dengan metamorfosis
sempurna. Stemma (jamak: stemmata) secara normal dijumpai dalam bentuk
kelompok-kelompok pada kedua sisi kepala. Stemma terletak di antara ocelli
dorsal dan ommatidia. Larva dengan stemma memiliki persepsi bentuk yang
lemah namun memberikan persepsi gerakan yang lebih rinci.

Gambar 1. Kiri (mata facet), kanan (mata ocelli)

2.1.1.2 Antena

Serangga dan nimfa pada umumnya memiliki sepasang antenna
yang terletak pada bagian anterior kepala, dekat dengan mata majemuk,
namun demikian pada saat serangga masih dalam bentuk larva, antenna
sangat tereduksi. Fungsi utama antenna pada serangga adalah sebagai alat
indera (sensory), sedangkan fungsi lain dari antenna pada serangga adalah
sebagai penerima rangsangan fisik, bau, suhu, kelembaban, suara, dan
terkadan memainkan perananan penting dalam proses perkawinan serangga.
Antenna pada serangga jantan pada umumnya lebih kompleks dan rumit
dibandingkan dengan antenna serangga betina.
Antenna juga dapat digunakan sebagai suatu ciri taksonomi dalam
mengidentifikasi serangga karena ukuran maupun bentuknya sangat
bervariasi. Secara umum, antenna pada serangga dapat dibedakan menjadi
12 bentuk. Yaitu filiform, setaceus, moniform, clavatus, serratus, capitatus,
genuculatus, lamellatus, pectinatus, anistatus, stylatus, dan plimose.

4

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

Gambar 2. Macam-macam antenna pada serangga


2.1.1.3 Alat mulut
Alat mulut serangga terdiri atas lima bagian utama yaitu labrum,
sepasang mandibula, sepasang maxilla, labium, dan hiphopharrinx. Alat
mulut pada serangga selanjutnya terbagi dalam beberapa tipe, yaitu
menggigit mengunyah, mengunyah menghisap, menjilat menghisap,
menusuk menghisap, dan menghisap. Tipe-tipe alat mulut pada serangga
tergantung pada stadium perkembangan, bentuk makanan, dan jenis
makanan.

Gambar 3. Bagian-bagian utama alat mulut serangga

5

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

Tipe alat mulut menggigit mengunyah mempunyai mandibula
berbentuk piramida dan tersklerotis oleh kutikula dan gigi-gigi yang
berfungsi untuk mengunyah makanan. Tipe alat mulut mengunyah
menghisap mempunyai ciri maxila & labium memanjang & menyatu,

ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabellum.
Tipe alat mulut menjilat menghisap mempunyai ciri labium yang
termodifikasi menjadi tabung, ruas pangkal tabung disebut rostrum dan
ujungnya disebut labellum. Tipe alat mulut menusuk menghisap mempunyai
ciri labium yang memanjang menyerupai pedang dan berbentuk tabung.
Didalam labium ini terdapat maxilla dan mandibula yang termodifikasi
menjadi stylet. Tipe alat mulut menghisap mempunyai ciri labrum mengecil,
mandibula tereduksi, labium membentuk palpus labialis yang berambut dan
memiliki 3 ruas, maxilla termodifikasi menjadi suatu tabung panjang dan
menggulung seperti pegas yang disebut proboscis.
2.1.2 Thorax (dada)
Thorax merupakan bagian tubuh serangga yang tengah terdiri atas 3
bagian, yaitu prothorax (pronotum), mesothorax (mesonotum) dan
metathorax (metanotum). Pada thorax terdapat kaki dan sayap yang melekat
pada bagian metathorax. Dua buah spirakulum, yang merupakan lubang luar
yang menyerupai celah dan sistem pernafasan yang berada pada masingmasing sisi thorax. Fungsi utama dari thorax adalah untuk pergerakan.
Masing-masing ruas thorax terdiri atas 4 kelompok utama sklerit, yaitu
dorsal, ventral dan sepasang pleura.

Gambar 4. Prothorax, Mesothorax, dan Metathorax


6

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

2.1.2.1 Kaki
Kaki pada tubuh serangga digunakan untuk berjalan. Masingmasing kaki terdiri atas sebuah coxa (ruas pangkal), trochanter (ruas kecil),
femur (ruas kaki pertama yang panjang), tibia (ruas kaki kedua yang
panjang), tarsus (ruas kecil dibawah tibia), dan pretarsus (ruas kaki
terakhir). Serangga-serangga memiliki kaki yang diadaptasikan untuk
meloncat, memegang, berenang dan menggali.

Gambar 5. Kaki serangga dan bagian-bagiannya

2.1.2.2 Sayap
Kebanyakan serangga dewasa memiliki sapasang sayap yang
membranus yang terletak secara dorsolateral pada mesothorax dan
metathorax. Sayap-sayap pada serangga sering digunakan dalam identifikasi
serangga karena bervariasi dalam jumlah, ukuran, bentuk, tekstur, venasi
dan posisi menggantung pada waktu istirahat.

Sayap-sayap pada serangga sangat unik karena berkembang
sebagai skleletal yang tumbuh keluar dari dinding tubuh serangga sebagai
pengganti dari anggota-anggota badan lainnya sebagaimana pada vertebrata.
Sayap-sayap serangga disusun oleh vena-vena yang didalamnya berisi
trakea, darah dan syaraf.
Fungsi utama sayap adalah untuk terbang. Sayap depan pada
beberapa serangga misalnya kumbang berkembang menjadi menebal, keras
dan menanduk yang disebut elytra. Elytra berperan sebagai baju baja
pelindung. Pada golongan kepik bagian pangkal sayap depan menebal dan
bagian ujung membentuk membranus yang disebut hemelytra.

7

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

Gambar 6. Ragam sayap digunakan sebagai dasar dalam
pembagian ordo-ordo serangga.

2.1.3 Abdomen
Abdomen merupakan bagian posterior tubuh serangga. Abdomen

serangga secara umum terdiri atas sebelas ruas yang agak sama (uniform)
dengan ruas-ruas yang paling akhir membentuk alat-alat tubuh. Pada
serangga baik jantan maupun betina ruas abdomen yang paling akhir akan
berubah bentuknya menjadi alat genetalia. Pada beberapa spesies serangga
jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan struktur genetalia luar.

Gambar 7. Ruas-ruas pada bagian abdomen serangga

8

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

2.2 Struktur Internal Tubuh Serangga Beserta Fungsinya
2.2.1 Sistem pencernaan
Pencernaan dan absorbsi makanan terjadi dalam saluran pencernaan.
Saluran pencernaan memanjang dari mulut sampai ke anus, saluran
pencernaan serangga dibedakan menjadi 3 daerah yang berbeda, yaitu usus
depan (fore gut), usus tegah (mid gut) dan usus belakang (hind gut).

Gambar 8. Saluran pencernaan serangga


Usus depan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu faring, esophagus,
crop, proventrikulus dan klep usus depan. Usus tengah terdiri atas gastrik
caeca dan ventrikulus. Usus belakang terdiri atas tubulus Malpighi, usus
besar, usus kecil dan rectum. usus depan merupakan organ penyimpanan,
pelumatan, dan pencampuran bahan makanan. Pada bagian ventrikulus
makanan akan dicerna dan diabsorbsi selanjutnya makanan yang telah
dicerna dan diabsorbsi akan dialirkan keusus kecil lalu keusus besar.
Selanjutnya makanan akan masuk kedalam rectum yang bekerja
sebagai pengumpul dan pengepres sisa-sisa makanan yang nantinya akan
dikeluarkan melalui anus berupa butiran-butiran yang disebut frass.
Didalam rectum juga terdapat fungsi penting lainnya yaitu reabsorbsi air,
asam-asam amino dan garam-garam mineral. pada bagian usus belakang
beberapa jenis serangga seperti rayap dan kecoa terdapat simbion yang
berupa protozoa dan bakteri yang kompleks yang sangat penting untuk
pencernaan makanan terutama untuk mencerna selulosa.

9

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya


2.2.2 Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah pada serangga disebut dengan sistem
peredaran darah terbuka. Sistem peredaran darah pada serangga hanya
terdiri dari dua organ utama yaitu jantung dan aorta dorsal. Darah masuk
kedalam jantung melalui lubang seperti celah dan selanjutnya dipompa
kedepan melalui aorta dorsal ke kepala, selanjutnya darah bergerak secara
bebas dan perlahan-lahan melalui kepala, thorax, dan abdomen mengaliri
dan melumasi keseluruh anggota tubuh serangga.

Gambar 9. Sistem peredaran darah serangga

Pemompaan darah dari jantung ke kepala dikarenakan oleh adanya
gerakan peristaltik jantung (gerakan ini tidak dikendalikan oleh syaraf).
Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut sisa-sisa makanan dan
hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Selain darah
terdapat zat lain yang dialirkan dalam tubuh serangga yaitu lemak tubuh,
lemak tubuh didistribusikan di dalam darah serangga tergantung pada
spesiesnya. Lemak tubuh berfungsi sebagai tendon atau gudang makanan
yang berupa bahan-bahan seperti lemak, protein, dan merupakan bagian

yang penting pada metabolisme intermedier. Cadangan makanan dalam
jumlah besar dikumpulkan dalam sel lemak tubuh selama masa serangga
masih dalam bentuk nimfa atau instar-instar larva (terutama pada serangga
dengan metamorfosis sempurna).

10

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

2.2.3 Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen transportasi dan perpindahan CO2 pada serangga
dikerjakan oleh spirakulum (stigma) dan trakea. Spirakulum merupakan
lubang luar pada sistem respirasi yang terletak pada masing-masing sisi ruas
tubuh serangga yang dihubungkan dengan sebuah trakea atau tabung udara
yang terletak memanjang kedalam eksoskleton. Cabang-cabang terminal
trakea yang sangat lembut disebut trakeolus. Pada beberapa jenis serangga
trakea samping akan membesar membentuk kantong udara yang besar,
kantong-kantong udara tersebut bentindak sebagai gudang udara untuk
membantu dalam proses respirasi.


Gambar 10. Organ-organ respirasi pada serangga

2.2.4 Sistem ekskresi
Organ-organ ekskresi utama pada sebagian besar serangga adalah
tubulus Malpighi. Bahan-bahan sisa metabolisme terutama garam-garam
natrium, kalium, dan asam-asam urea akan diabsorbsi dari darah ke tubulus
ini. selanjutnya sisa metabolisme akan ditransportasikan melalui usus
belakang dan anus. Fungsi utama sistem ekskresi pada serangga adalah
untuk memelihara lingkungan internal yang konstan melalui eliminasi
bahan-bahan sisa dan darah melalui pengaturan garam dan keseimbangan
air.

11

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

Gambar 11. Tubulus Malpighi sebagai organ
utama dalam sistem ekskresi
serangga

2.2.5 Sistem syaraf
Secara umum sistem syaraf pada serangga terdiri atas sebuah otak
yang terletak pada bagian dorsal didalam kepala yang dihubungkan oleh
ganglion-ganglion membentuk tali syaraf ventral. syaraf-syaraf meluas dari
otak dan tali-tali syaraf ventral ke berbagai bagian tubuh. Syaraf-syaraf ini
bertindak dalam mengirimkan informasi dari organ-organ perasa yang
terletak pada eksoskeleton ke ganglion-ganglion sehingga menciptakan
suatu impuls gerak yang mengalir ke otot-otot tertentu.

Gambar 12. Sistem syaraf pada serangga

12

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

2.2.6 Sistem reproduksi
Sebagian besar serangga berkembang biak dengan cara seksual,
namun ada beberapa serangga yang berkembang biak dengan cara
parthenogenesis (telur berkembang tanpa pembuahan). Sistem reproduksi
serangga jantan terletak di bagian abdomen posterior terakhir dan biasanya
terdiri atas sepasang testis, sejumlah tabung, dan kelenjar seksual lainnya.
Fungsi dari sistem reproduksi jantan serangga adalah memproduksi,
menyimpan, dan mengejakulasi sperma.

Gambar 13. Sistem Reproduksi Jantan: A. testes;
B. follicles; C. vasa defferentia;D. seminal vesicles;
E. vasa deferentia; F. ejaculatory duct;
G. aedeagus;H. accessory glands

Sistem reproduksi betina serangga juga terletak pada bagian abdomen
posterior terakhir dan terdiri atas sepasang ovrium, sejumlah tabung, dan
vagina. Fungsi utama dari sistem reproduksi betina adalah untuk
memproduksi telur, menyimpan telur, dan sebagai tempat untuk ovivosisi
telur yang telah dibuahi.

13

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

Gambar 14. Sistem Reproduksi Betina: A. ovaries;
B. ovarioles; C. lateral oviducts;
D. common oviduct; E. bursa copulatrix;
F. accessory glands; G. spermatheca;
H. spermathecal gland

2.2.7 Sistem endokrin
2.2.7.1 Hormon
Hormon merupakan substansi kimia yang disekresikan oleh organ
khusus ke dalam darah serangga. Hormon-hormon ini diangkut oleh darah
ke seluruh bagian tubuh serangga. Hormon-hormon tersebut
mempengaruhi/mengaktifkan organ-organ yang bekerja dalam tubuh
serangga dan berperan dalam proses fisiologis serangga. Ada tiga macam
hormon pada serangga, yaitu hormon otak, hormon ganti kulit, dan hormon
juvenil.
Hormon otak dihasilkan oleh sel-sel neuro sekretori dalam otak dan
disimpan dalam corpus cardiaca, hormon otak berperan dalam pengaktifan
glandula prothoraxis. Setelah glandula prothoraxis aktif, glandula
prothoraxis akan mensekresikan hormone ganti kulit (ecdy sone). Ecdy sone
bersama-sama dengan hormon juvenil berperan dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan serangga. Hormone juvenil juga berperan dalam proses
perkembangan telur dalam tubuh serangga betina.

14

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya

2.2.7.2 Feromon
Feromon merupakan substansi kimia yang disekresikan ke luar
tubuh serangga (ke lingkungan) yang dapat mempengaruhi individu lain
pada spesies yang sama. Feromon berperan besar dalam mempengaruhi
perilaku serangga, seperti perilaku seksual, ovivosisi, perilaku peringatan
pertahanan, membentuk agregasi, dan komunikasi pada serangga-serangga
sosial. Feromon dihasilkan oleh suatu glandula khusus dalam sistem
reproduksi serangga dan dipancarkan keluar tubuh serangga guna
mendapatkan respon perilaku dari individu-individu lainnya.

15

Struktur Eksternal &Internal Serangga Beserta Fungsinya