KEBIJAKAN FISKAL EKONOMI ISLAM TEORI PER (1)

KEBIJAKAN FISKAL EKONOMI ISLAM
TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG
Resume ini Disusun dan Diajukan Sebagai Tugas Tersturktur Mata Kuliah Kebijakan
Fiskal Ekonomi Islam
Dosen Pengampu:
Dewi Fatmasari, M.si

DisusunOleh:
Annisa
Syariah / MA 3/ Semester V
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) SyekhNurjati Cirebon

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia rahmat hidayah-Nya,
kegiatan penyusunan makalah dapat terlaksana dengan baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas tersetruktur dari mata kuliah Kebijakan
Fiskal Ekonomi Islam, dengan Tema “Teori Permintaan dan Penawaran Uang”.
Makalah ini berasal dari kumpulan berbagai buku dan situs yang kami cari, kemudian
sedemikian rupa kami singkat menjadi sebuah makalah.
Semoga Allah meridhoi kegiatan penyusunan makalah ini dan memberikan manfaat
bagi kita semua yang membacanya.


Cirebon, 5 Oktober 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang merupakan sesuatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat,
sehingga untuk melakukan transaksi ekonomi tidak mengalami kesulitan, karena salah
satu fungsi dari uang adalah sebagai standart nilai, maka seluruh barang atau jasa
dinilai dengan satuan uang. Uang merupakan unsur terpenting dalam suatu sistem
perekonomian modern. Kehadiran uang sudah melembaga dalam masyarakat, sehingga
segala aktivitas masyarakat dipengaruhi, diukur dan banyak ditentukan oleh uang.
Dengan adanya uang, transaksi yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih mudah,
cepat, dan tidak terlalu dibatasi lagi oleh dimensi waktu.
Dalam kajian mengenai teori permintaan uang, ada beberapa golongan yang
berpendapat. Pertama golongan kaum Klasik, golongan ini menganggap bahwa uang
tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, suku bunga, kesempatan kerja dan
pendapatan nasional. Uang hanya berpengaruh terhadap harga barang. Bertambahnya

uang beredar akan mengakibatkan kenaikan harga saja, sedangkan jumlah output yang
dihasilkan tidak berubah. Teori permintaan uang Klasik dikenal dengan teori kuantitas
uang yang dirumuskan oleh Irving Fisher.
Sementara itu teori moneter Keynesian menyatakan bahwa tingkat bunga sangat
berpengaruh terhadap perilaku masyarakat untuk memilih memegang uang tunai atau
surat-surat berharga. Penekanan faktor tingkat bunga terhadap keinginan memegang
uang inilah yang memungkinkan analisis permintaan uang sebagai alat untuk
memperoleh keuntungan. Permintaan uang menurut Keynes yaitu permintaan uang
sebagai alat transaksi dan permintaan uang untuk spekulasi.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan uang secara umum ?
b. Bagaimana sejarah perkembangan uang ?
c. Bagaimana permintaan uang menurut teori Friedman dan teori Keynes ?
d. Bagaimana penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uang
Uang adalah suatu alat pembayaran yang sah diterbitkan oleh pemerintah melalui
bank sentral, baik berbentuk kertas maupun berbentuk logam yang memiliki nilai/

besaran tertentu sesuai tertera pada mata uang kertas ataupun logam tersebut, dimana
penggunaannya diatur dan dilindungi oleh undang-undang. Secara sederhana,
pengertian uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran
yang sah didalam pertukaran/perdagangan. Agar sesuatu tersebut dapat diterima
sebagai uang, syaratnya adalah sebagai berikut:1
1. Acceptability
Acceptability mempunyai makna diterima secara umum atau dapat diterima oleh
seluruh lapisan masyarakat.
2. Stability of Value
Stability of Value artinya mempunyai nilai yang yang stabil. Nilai yang stabil
maksudnya adalah nilai yang relatif tetap dan tidak mudah berubah-ubah dalam
suatu waktu.
3. Elastisity of Supply
Elastisity of Supply artinya uang tersebut harus mempunyai sifat yang elastis,
artinya jumlah uang yang beredar harus sesuai dengan keadaan perekonomian
suatu negara.
4. Portability
Portability mengandung arti mudah dibawa kemana-mana. Bahkan,transaksi
dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan uang dalam jumlah (secara fisik)
yang kecil jika nilai nominalnya besar

5. Durability
Duarability artinya uang tersebut harus tahan lama,dalam arti tidak mudah rusak
dan robek. Oleh karena itu bahan atau material pembuat uang tersebut harus dari

1

Suparmoko.1991.Pengantar Ekonomika Makro.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

material atau bahan yang kuat serta tahan lama. Selain untuk membuat uang jadi
tahan lama,pemilihan bahan dimaksudkan untuk tidak mengurangi nilai intrinsik
uang tersebut.
6. Divisibility
Divisibility mempunyai arti memperlancar transaksi. Sebagaimana yang telah
kita ketahui bahwa transaksi dalam ekonomi itu banyak jenisnya seperti membeli
atau menjual barang atau juga membayar tagihan,tentu memerlukan alat
pelancar. Alat pelancar yang dimaksud disini adalah uang.2
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang
panjang. Pada mulanya masyarakat belum mengenal pertukaran. Setiap orang berusaha
memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia berburu dan mencari buahbuahan jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana seperti
dari kulit pohon, dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya, semakin lama

kebutuhan manusia semakin bertambah jumlah dan macamnya. Kebutuhan manusia
tidak mungkin lagi tercukupi dengan usaha sendiri. Keterbatasan manusia dalam
menghasilkan dan memenuhi kebutuhan ini menyebabkan manusia mulai memerlukan
bantuan

orang

lain. Untuk

mendapatkan

barang-barang

yang

tidak

dapat

dihasilkan sendiri, mereka melakukan pertukaran barang dengan barang. Kegiatan

tukar menukar barang dengan barang ini disebut barter. Namun, pada kenyataannya
kegiatan barter ini menemui banyak kesulitan, antara lain:
a. sulit menentukan nilai tukar barang,
b. sulit menyesuaikan keinginan dari kedua belah pihak,
c. sulit menyesuaikan jumlah barang yang dibutuhkan dengan barang yang tersedia,
dan
d. waktu yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang diinginkan terkadang
lama, sehingga sulit menentukan kapan barang akan diperoleh.
Beberapa kesulitan yang ditemui dalam kegiatan barter ini menyebabkan manusia
mulai mencari barang barang tertentu dan menetapkan fungsinya sebagai uang. Barang
tersebut dinamakan uang barang. Barang-barang yang dijadikan uang barang
2

Makro ekonomi teori pengantar edisi ketiga , sadono sukirrno hlm. 267

adalah kulit

kerang,

mutiara,


bulu

unggas,

tembaga,

gading,

garam,

dan

tembakau. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran masih tetap ada.
Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena barang-barang yang dijadikan uang barang
sebagai alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga penentuan nilai uang,
penyimpanan, dan pengangkutan menjadi sulit dilakukan. Selain itu timbul kesulitan
akibat kurangnya daya tahan barang-barang tersebut sehingga tidak tahan lama bahkan
mudah hancur.3
B. Fungsi Uang dan Syarat-syarat Uang

Uang dikenal mempunyai empat fungsi, dua diantaranya merupakan fungsi yang
sangat mendasar sedangkan dua lainnya adalah fungsi tambahan. Dua fungsi dasar
tersebut adalah peranan uang sebagai4
1. Alat tukar (means of exchange).
Peranan uang sebagai alat ukar mensyaratkan bahwa uang tersebut harus diterima
oleh masyarakat sebagai alat pembayaran. Artinya, si penjual barang mau
menerima uang sebagai pembayaran untuk barangnya karena ia percaya bahwa
uang tersebut juga diterima oleh orang lain (masyarakat umum) sebagai alat
pembayaran apabila ia nanti memerlukan untuk
membeli suatu barang.
2. Alat penyimpan nilai/daya beli (store of value).
Terkait dengan sifat manusia sebagai pengumpul kekayaan. Pemegangan uang
merupakan salah satu cara untuk menyimpan kekayaan. Kekayaan tersebut bisa
dipegang dalam bentuk-bentuk lain, seperti tanah, kerbau, berlian, emas, saham,
mobil dan sebagainya. Syarat utama untuk ini adalah bahwa uang harus bisa
menyimpan daya beli atau nilai.
Dua fungsi uang lainnya adalah sebagai berikut:

3
4


Ibid
Yuliadi, 2004, Ekonomi Moneter , PT. Ideks, Jakarta. Hlm.4

3. Satuan hitung (unit of account).
Sebagai satuan hitung, uang juga mempermudah tukar-menukar. Dua barang yang
secara fisik sangat berbeda, seperti misalnya kereta api dan apel, bisa menjadi
seragam apabila masing-masing dinyatakan dalam bentuk uang.
4. Ukuran untuk pembayaran masa depan (standard for deferred payments).
Sebagai ukuran bagi pembayaran masa depan, uang terkait dengan transaksi
pinjam-meminjam atau transaksi kredit, artinya barang sekarang dibayar nanti
atau uang sekarang dibayar dengan uang nanti. Dalam hubungan ini, uang
merupakan salah satu cara menghitung pembayaran masa depan tersebut.
Uang selalu didefinisikam sebagai benda-benda yang disetujui oleh masyarakat
sebagai alat untuk mengadakan tukar menukar / perdagangan. Yang dimaksud dengan
kata setuju disini adalah terdapat kata sepakat diantara anggota-anggota masyarakat
untuk menggunakan uang sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar. Agar
masyarakat menyutujui penggunaan benda tersebut (uang), haruslah benda itu
memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Diterima umum dan sah menurut undang-undang

b. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu kewaktu
c. Mudah dibawa kemana-mana
d. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
e. Tahan lama
f. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih)
g. Bendanya mempunyai mutu yang sama 5
C. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah kerangka dasar dalam teori moneter yang menganalisa
hubungan antara uang dan perilaku perekonomian.6
 Landasan Teori

Dalam melihat peranan uang bagi perekonomian sebenarnya ada beberapa

5
6

Makro ekonomi teori pengantar edisi ketiga , sadono sukirrno hlm. 268-270
Ekonomi uang dan bank edisi kesembilan, Stephen goldfield hlm.323

pandangan yang berbeda oleh para ahli ekonomi. Golongan Klasik berpendapat

bahwa apabila telah mencapai full employment uang tidak berperan dalam
perkembangan ekonomi karena pertambahan uang hanya akan mengakibatkan
peningkatan harga yang proporsional dengan pertambahan uang tersebut. Golongan
Keynes mengemukakan bahwa pertambahan uang dalam keadaan perkonomian
menghadapi pengangguran yang relatif besar dapat menggalakkan perekonomian.
Sedangkan

golongan

perkembangan

moneteris

perekonomian,

lebih

yakin

disamping

akan

peranan

uang

dalam

menyadari

adanya

kemungkinan

berlakunya kenaikan harga.
Teori permintaan Uang Klasik
Pandangan klasik mengenai factor yang menentukan permintaan uang dapat
dijelaskan dengan menggunakan teori kuantitas (quantity theory) dan teori sisa tunai
(cash-balance theory). Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas
uang sebagai berikut.7
MV = PT
Di mana M adalah penawaran uang, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat
harga dan T adalah volume barang yang diperdagangkan dalam suatu tahun tertentu.
Menurut Fisher, nilai V ditentukan oleh kebiasaan pembayaran gaji dan efisiensi
lembaga keuangan. Oleh karena faktor-faktor ini tiak selalu berubah, nilai V relative
tetap. Pada suatu periode tertentu (misalnya satu tahun), kuantitas barang yang
diperdagangkan T jumlahnya tertentu. Dalam keseimbangan (full employment) nilai
T adalah tetap dan telah mencapai tingkat yang maksimum. Berdasarkan keyakinan
bahwa nilai V dan T adalah tetap, ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa
perubahan dalam penawaran uang hanya akan mempengaruhi tingkat harga.
Pandangan klasik yang kedua adalah teori cash-balance theory yang
dikembangkan oleh A. Marshall dan A.C Pigou. Dari Cambridge University. Teori
ini pada dasarnya sama dengan teori kuantitas uang, tetapi cara pendekatannya
sangat berbeda.

7

Sukirno, 1955, hlm. 77

Dalam teori ini tidak menekankan pada hubungan antara penawaran uang dan
tingkat harga. Akan tetapi yang ditekankan adalah mengenai tujuan masyarakat
dalam permintaan uang dan bagaimana faktor ini menentukan jumlah uang yang
diperlukan masyarakat. Marshall berpendapat bahwa tujuan memegang uang adalah
untuk membiayai transaksi yang dilakukan.
Seterusnya Pigou menambah alasan lain dari masyarakat memegang uang yaitu
untuk berjaga-jaga. Dengan notasi yang sama formulasi Marshall sebagai berikut:
M = k PT
= kY
dimana: k = 1/V
Secara matematis formulasi Marshall sama dengan formulasi Irving Fisher,
namun implikasinya berbeda. Marshall memandang bahwa individu/masyarakat
selalu menginginkan sebagian tertentu dari pendapatannya (Y) dalam bentuk uang
tunai (k). Sehingga kY merupakan keinginan individu/ masyarakat terhadap uang
tunai.
Teori Permintaan Keynes
Teori permintaan uang dari Keynes merupakan bagian dari teori makro yang
dituangkan dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest and
Money.8 Pada teori ini Keynes mengemukakan sesuatu yang berbeda dengan teori

permintaan uang tradisi klasik. Perbedaan tersebut terletak pada penekanan oleh
Keynes pada fungsi uang yang lain yaitu sebagai penyimpan kekayaan (store of
value) dan bukan hanya sebagai alat transaksi saja (means of Exchange) saja.

Didalam teorinya Keynes membagi permintaan uang atas tiga motif yaitu untuk
1. Transaksi
motif ini timbul karena uang digunakan untuk melakukan pembayaran
secara reguler terhadap transaksi yang dilakukan
2. berjaga-jaga
selain untuk membiayai transaksi, maka uang diminta pula oleh masyarakat
untuk keperluan di masa mendatang yang sifatnya berjaga-jaga
8

Budiono, 1985, hal 27

3.

spekulasi
pada suatu sistem ekonomi modern diman lembaga keuangan masyarakat
sudah

mengalami

perkembangan

yang

sangat

pesat

mendorong

masyarakatnya untuk menggunakan uangnya bagi kegiatan spekulasi, yaitu
disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga, seperti
obligasi pemerintah, saham, atau instrumen lainnya.
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga tergantung pada tingkat
pendapatan. Semakin besar pendapatan seseorang atau masyarakat semakin besar
permintaan uang untuk tujuan transaksi. Keynes juga berpendapat permintaan uang
untuk berjagajaga tergantung pada pendapatan berkaitan dengan cadangan untuk
sesuatu hal yang tak terduga. Semakin besar pendapatan seseorang atau masyarakat
maka semakin besar pula cadangan uang tunai untuk hal-hal yang tak terduga.
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi hanya dikenal oleh pengikut Keynes
sedang kaum Klasik tidak sependapat tentang hal tersebut. Dalam permintaan uang
untuk spekulasi ini tergantung pada tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat suku
bunga semakin rendah permintaan uang tunai oleh seseorang atau masyarakat.
Alasanya adalah semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin besar ongkos
memegang uang tunai sehingga seseorang atau masyarakat lebih baik membeli
obligasi. Sebaliknya semakin rendah tingkat bunga maka semakin rendah ongkos
memegang uang tunai dan semakin besar seseorang atau masyarakat menyimpan
uang tunai.
Berdasarkan pada penjelasan diatas, permintaan uang total menurut Keynes
adalah sebagai berikut: (M/P)d = f(Y) + k(r), artinya permintaan uang riil
tergantung pada tingkat pendapatan (Y) yaitu untuk transaksi dan berjaga-jaga dan
tergantung pada tingkat bunga (r) untuk tujuan spekulasi.
Teori Permintaan Uang Friedman
Menurut pandangan Friedman permintaan uang ditentukan oleh faktor-faktor
berikut: tingkat harga, suku bunga obligasi, suku bunga „equities‟, modal fisik dan

kekayaan.9 Mengenai peranan harga dalam mementukan permintaan uang,
Friedman berpendapat dikarenakan memegang uang adalah salah satu cara untuk
menyimpan kekayaan. Cara-cara yang lain adalah menyimpan dalam bentuk harta
keuangan (financial asset) seperti obligasi, deposito dan saham, menyimpandalam
harta tetap (tanah dan rumah) dan kekayaan manusiawi.
Berdasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang seperti
diatas, teori permintaan yang didasarkan pada teori kuntitas modern yang
dikembangkan oleh Friedman dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
MD = f (P, r, rFC, Y)
Dimana MD permintaan uang nominal, P adalah tingkat harga, r adalah suku
bunga, rFC adalah tingkat pengembalian modal dari modal fisik dan Y adalah
pendapatan dan kekayaan. Apabila dipertimbangkan pula pandangan Friedman
mengenai permintaan uang riil, maka persamaan permintaan uang dinyatakan:
MD/P = f(∆P, r, Y*)
Dimana MD/P adalah permintaan uang riil, ∆P adalah tingkat kenaikan harga, r
adalah tingkat bunga dan Y* adalah nilai pendapatan dan kekayaan riil. Model
permintaan uang riil diatas masih dalam bentuk umum, Secara spesifik, bentuk
fungsi diatas masih sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti perkembangan
institusi keuangan dan kelembagaan lainnya yang terkait didalam perekonomian dan
juga oleh kebijkan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

 Faktor-faktor lainnya dalam Permintaan Uang

Hingga saat ini kita memusatkan perhatian pada tingkat output riel atau
pendapatan dan suku bunga sebagai factor penentu utama untuk permintaan uang.
Ini adalah beberapa dari factor-faktor lain:10

9

1.

Kekayaan masyarakat

2.

Kemudahan dan kepastian untuk mendapat kredit

3.

Harapan mengenai penerimaan pendapatan dikemudian hari

4.

Harapan mengenai harga

Sukirno, 2000, hal. 418
Ekonomi uang dan bank edisi kesembilan, Stephen goldfield hlm.314-315

10

5.

Sifat dan keragaman aktiva pengganti

6.

System pembayaran dalam masyarakat

D. Penawaran Uang
Penawaran uang (money supply) adalah jumlah uang yang beredar.Dalam
mempelajari penawaran uang harus dibedakan antara mata uang dalam peredaran dan
uang yang beredar.Mata uang dalam peredaran adalah mata uang yang telah
dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral.Mata uang tersebut terdiri atas uang
kertas dan uang logam. Dengan demikian, mata uang dalam peredaran sama dengan
uang kartal. Adapun uang beredar, yaitu semua jenis uang yang berada di dalam
perekonomian (mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral pada bankbank umum). Uang beredar atau money supply dibedakan menjadi dua pengertian yaitu
dalam arti sempit dan arti luas.11
a. Uang Beredar Dalam Arti Sempit (M1)
Uang beredar dalam arti sempit (M1) didefinisikan sebagai uang kartal
ditambah dengan uang giral (currency plus demand deposits).
M1 = C + DD
Dimana:
M1 = Jumlah uang beredar dalam arti sempit
C = Currency (uang cartal)
DD = Demand Deposits (uang giral)
Uang giral (DD) di sini hanya mencakup saldo rekening koran/ giro milik
masyarakat umum yang disimpan di bank. Sedangkan saldo rekening koran milik
bank pada bank lain atau bank sentral (Bank Indonesia) ataupun saldo rekening
koran milik pemerintah pada bank atau bank sentral tidak dimasukan dalam definisi
DD. Satu hal lagi yang penting untuk dicatat mengenai DD ini adalah bahwa yang
dimaksud disini adalah saldo atau uang milik masyarakat yang masih ada di bank
dan belum digunakan pemiliknya untuk membayar/ berbelanja.

11

Sukirno, 1981, Pengantar Teori Makro Ekonomi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

Pengertian jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) bahwa uang beredar
adalah daya beli yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran, bisa diperluas
dan mencakup alat-alat pembayaran yang “mendekati” uang, misalnya deposito
berjangka (time deposits) dan simpanan tabungan (saving deposits) pada bank-bank.
Uang yang disimpan dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan ini sebenarnya
adalah juga adalah daya beli potensial bagi pemiliknya, meskipun tidak semudah
uang tunai atau cek untuk menggunakannya.12
b. Uang Beredar Dalam Arti Luas (M2).
Berdasarkan sistem moneter Indonesia, uang beredar M2 sering disebut juga
dengan likuiditas perekonomian. M2 diartikan sebagai M1 plus depositoberjangka
dan saldo tabungan milik masyarakat pada bank-bank, karena perkembangan M2 ini
juga bisa mempengaruhi perkembangan harga, produksi dan keadaan ekonomi pada
umumnya.
M2 = M1 + TD + SD
Dimana:
TD = time deposits (deposito berjangka)
SD = savings deposits (saldo tabungan)
Definisi M2 yang berlaku umum untuk semua negara tidak ada, karena hal hal
khas masing-masing negara perlu dipertimbangkan. Di Indonesia, M2 besarnya
mencakup semua deposito berjangka dan saldo tabungan dalam rupiah pada
bankbank dengan tidak tergantung besar kecilnya simpanan tetapi tidak mencakup
deposito berjangka dan saldo tabungan dalam mata uang asing.13
c. Uang Beredar Dalam Arti Lebih Luas (M3).
Definisi uang beredar dalam arti lebih luas adalah M3, yang mencakup semua
deposito berjangka (TD) dan saldo tabungan (SD), besar kecil, rupiah atau mata
uang asing milik penduduk pada bank oleh lembaga keuangan non bank.
Seluruh TD dan SD ini disebut uang kuasi atau quasi money.
M3 = M2 + QM
12
13

Boediono, 1994: 3-5
Makro ekonomi teori pengantar edisi ketiga , sadono sukirrno,2011

Dimana :
QM = quasi money
Di negara yang menganut sistem devisa bebas (artinya setiap orang boleh
memiliki dan memperjualbelikan devisa secara bebas), seperti Indonesia, memang
sedikit sekali perbedaan antara TD dan SD dalam rupiah dan TD dan SD dalam
dollar. Setiap kali membutuhkan rupiah dollar bisa langsung menjualnya ke bank,
atau sebaliknya. Dalam hal ini perbedaan antara M2 dan M3 menjadi tidak jelas. TD
dan SD dollar milik bukan penduduk tidak termasuk dalam definisi uang kuasi.14
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut.
1. Bank sentral
Bank sentral(BI) dapat mempengaruhi penawaran uang karena bank sentral
mempunyai hak oktroi untuk mencetak dan mengedarkan uang kartal.Selain
memiliki hak oktroi,Bank Sentral juga dapat mempengaruhi jumlah uang beredar
melalui kebijakan moneter yang dapat berupa :15
a. Politikdiskonto (menaikkanataumenurunkansukubunga)
b. Politikpasarterbuka( memperjualbelikansuratberharga)
c. Politik cash ratio (Menaikkandanmenurunkancadangankasuntuk bankumum)
d. Politikkreditselektif (Pengaturanpemberiankredit)
2. Pemerintah
Pemerintah melalui menteri keuangan atas persetujuan Gubernur Bank
Indonesia dapat meminta perumperuri untuk mencetak uang berupa uang kertas dan
uang logam pemerintah (uang yang nominalnyakecil).
3. Bank umum
Bank umum dapat menciptakan uang giral (uang bank) melalui pembelian
saham / surat berharga dari masyarakat Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar yaitu :
14
15

Boediono, 1994:6
Makro ekonomi teori pengantar edisi ketiga , sadono sukirrno,2011

a. Kebijakan Bank Sentral melalui hak oktroinya
b. Pemerintah melalui hak mencetak uang dengan nominal terkecil
c. Bank umum melalui pembelian surat-surat berharga dari masyarakat
Selain ketiga lembaga diatas, faktor yang lain yang mempengaruhi penawaran
uang / jumlah uang beredaryaitu :
a) Tingkat bunga
Jika tingkat bunga yang ditentukan bank sentral maupun bank umum
tinggi,akan mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank dan
penciptaan kredit baru terhambat sehingga jumlah uang beredar akan
berkurang.Demikian pula sebaliknya jika suku bunga di bank-bank
rendah,akan menyebabkan masyarakat enggan menabung dan akan
mendorong terciptanya kredit baru,sehingga jumlah uang beredar akan
bertambah.Semakin tinggi tingkat bunga, semakin sedikit jumlah uang yang
beredar. Semakin rendah tingkat bunga, semakin banyak jumlah uang yang
beredar.16
b) Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat adalah sejumlah uang yang diterima masyarakat
pada jangka waktu tertentu.Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin
banyak uang yang beredar karena semakin sering melakukan transaksi.
Begitu juga sebalikanya.
c) Harga barang
Harga barang merupakan factor sensitive terhadap jumlah uang beredar.
Jika harga barang mahal, masyarakat dituntut untuk memiliki jumlah uang
lebih banyak sehingga akan menyebabkan jumlah uang beredar semakin
banyak. Akan tetapi sebaliknya, jika harga barang murah jumlah uang

16

ibid

beredar akan berkurang, Karena masyarakat akan menyimpan kelebihan
uangnya di bank.
d) Selera masyarakat terhadap barang
Jika selera masyarakat terhadap suatu jenis barang meningkat, akan
mendorong naiknya permintaan. Jika permintaan naik, harga barang naik,
sehingga jumlah uang beredar akan naik. Begitu juga sebaliknya.
e) Jumlah penduduk
Semakin banyak (padat) jumlah penduduk, semakin banyak dan
semakin cepat uang beredar.
f) Geografis
Keadaan geografis di perkotaan lebih cepat dan lebih banyak jumlah
uang yang beredar dibanding di pedesaan.
g) Struktur perekonomian
Struktur ekonomi, negara agraris berbeda dengan negara industri, negara
industri peredaran uang lebih cepat dan lebih banyak.
h) Teknologi dan Ilmu pengetahuan
Penguasaan IPTEK penduduk. Iptek negara yang lebih maju lebih
banyak dan lebih cepat uang beredar dibandingkan dengan negara yang
menerapkan teknologi yang sederhana.17
i) Globalisasi industri di lingkungan dunia usaha.
Semakin global dan arus modal ekonomi antarnegara yang semakin
meningkat, uang yang beredar juga dipengaruhi oleh transaksi-transaksi
internasional dalam hal ini kurs uang mempengaruhi peredaran.
17

ibid

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uang adalah suatu alat pembayaran yang sah diterbitkan oleh pemerintah melalui
bank sentral, baik berbentuk kertas maupun berbentuk logam yang memiliki nilai/
besaran tertentu sesuai tertera pada mata uang kertas ataupun logam tersebut, dimana
penggunaannya diatur dan dilindungi oleh undang-undang. Secara sederhana,
pengertian uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran
yang sah didalam pertukaran/perdagangan. Syarat-syarat agar sesuatu dapat dikatakan
sebagai uang, ialah acceptability, stability of value, elasticity of supply, portability,
durability, dan divisibility.
Dalam kajian mengenai teori permintaan uang, ada beberapa golongan yang
berpendapat. Pertama golongan kaum Klasik, golongan ini menganggap bahwa uang
tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, suku bunga, kesempatan kerja dan
pendapatan nasional. Uang hanya berpengaruh terhadap harga barang. Bertambahnya
uang beredar akan mengakibatkan kenaikan harga saja, sedangkan jumlah output yang
dihasilkan tidak berubah. Teori permintaan uang Klasik dikenal dengan teori kuantitas
uang yang dirumuskan oleh Irving Fisher.
Dari beberapa teori permintaan uang di atas, Ada beberapa hal yang mempengaruhi
permintaa n uang diantaranya :
a. Pendapatan riil. Semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan akan uang
akan semakin besar. Hal ini karena konsumsi dan tabungan akan bertambah
seiring dengan meningkatnya pendapatan.
b. Tingkat suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, permintan uang untuk motif
spekulasi akan berkurang. Tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman
uang untuk berspekulasi bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga
tinggi, orang akan lebih baik menabung di bank dengan jaminan suku bunga
yang ada daripada berspekulasi.

c. Tingkat harga umum. Semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan
uang akan semakin bertambah. Hal ini karena harga barang/jasa bertambah
mahal, sehingga dibutuhkan lebih banyak uang untuk membelinya.
d. Pengeluaran konsumen. Misalnya saja pengeluaran konsumen pada bulan-bulan
menjelang Natal, puasa, atau Hari Raya lainnya akan bertambah. Akibatnya,
permintaan uang juga akan bertambah.
Peranan uang dalam perekonomian antara lain dapat meningkatkan efisiensi baik
bagi produsen, konsumen dan kegiatan ekonomi pada umumnya. Uang yang beredar
pada masyarakat yaitu uang kartal, uang giral, dan uang kuasi. Dalam
perkembangannya, jumlah uang yang beredar yang ada di Indonesia tidak tertutup
kemungkinan untuk mengalami kenaikan atau penurunan jumlah uang beredar. Gejala
bertambahnya jumlah uang beredar merupakan fenomena ekonomi, karena berkaitan
dengan fungsi uang sebagai alat tukar, yang semakin dibutuhkan pada saat
perekonomian semakin berkembang. Ekonomi yang tumbuh dan berkembang
mempunyai konsekuensi meningkatkan transaksi, yang membutuhkan uang guna
mempermudah proses pembayaran.
Dalam pembahasan topic uang, tingkat suku bunga, dan pendapatan nasional, dapat
dilihat

dengan

jelas

keterkaitan

masing-masing

komponen

tersebut

dalam

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disuatu Negara. Jadi menurut teori preferensi
likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat bunga juga naik. Pendapatan
yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan kemudian menaikkan tingkat bunga
keseimbangan.
B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu apabila ada kesalahan atau kurang
berkena mohon kritik dan sarannya, disini kita sama-sama masih belajar, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita, khususnya untuk para mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, (2011), Makro Ekonomi Teori Pengantar edisi ketiga, Jakarta, Rajawali
Pers
Goldfield, Stephen,(1988), Ekonomi Uang dan Bank edisi kesembilan, Jakarta, Erlangga
Sukirno, Sadono, (2000), Makroekonomi Modern, Jakarta, Rajawali Pers
Budiono, (1992), Eokonomi Moneter Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No 5 ,
Yogyakarta, Edisi 3, BPFE UGM.
Suparmoko.(1991). Pengantar Ekonomika Makro.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Syahrul, M.Saleh . 2011. http://newwisblog.blogspot.com/2011/03/konsep-permintaanuang-dan-penawaran.html
Frasetia, DelfiYudha. 2011. http://delfisolution.blogspot.com/2011/12/teori-penawaranuang.html
http://makalahku25.blogspot.co.id/2013/05/makalah-uang-permintaan-dan-penawaran.html
http://makalahku25.blogspot.co.id/2013/05/makalah-uang-permintaan-dan-penawaran.html