Efek Aktivitas Masyarakat terhadap Kelimpahan Ikan Cencen (Mystacoleucus marginatus) di Sungai Sibiru-biru Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sungai merupakan salah satu sumberdaya yang harus dijaga ekosistemnya dan
perairan mengalir yang memiliki arus,memanjang dan mengalir satu arah secara terus
menerus dari hulu menuju hilir. Pada umumnya sungai dimanfaatkan oleh manusia
untuk menunjang segala aktivitas kehidupan seperti aktivitas pasar, kegiatan rumah
tangga, kegiatan perikanan, kegiatan pertanian, dan industri.
Sungai Sibiru-biru berada di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang
jaraknya ± 45 km dari Kota Lubuk Pakam dan ± 25 km dari pusat Kota Medan. Aliran
Sungai Sibiru-biru sampai ke Daerah Patumbak dan Denai, Deli Serdang. Muara Sungai
Sibiru-biru ini sampai ke daerah Percut. Sungai ini mengalir deras dengan adanya
berbagai aktivitas masyarakat disekitarnya seperti pariwisata, pertambakan, persawahan
dan pengerukan pasir. Dengan adanya berbagai aktivitas tersebut, maka akan
berpengaruh terhadap kehidupan biotik dan abiotik, sehingga secara langsung maupun
tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan biota air yang ada di sungai tersebut.
Pemanfaatan sungai sebagai tempat pembuangan air limbah merupakan dampak
dari aktivitas masyarakat terhadap lingkungan yang dapat menyebabkan perubahan
faktor lingkungan sehingga akan berakibat buruk bagi kehidupan organisme air.
Berubahnya kualitas suatu perairan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang hidup
di dasar perairan tersebut. Salah satu biota tersebut adalah ikan. Kualitas air umumnya

menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau
keperluan tertentu. Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau

komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi atau dipakai sesuai
peruntukannya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001, baku mutu air adalah
ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus
ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Parameter
fisika, kimia dan biologi perairan dapat menentukan kualitas air sungai. Segala aktivitas
yang dilakukan manusia di bantaran Daerah Aliran Sungai ataupun di dalam sungai
diperkirakan akan mengubah faktor fisika, kimia dan biologi perairan baik secara
langsung maupun tidak langsung dan akan berdampak negatif bagi makhluk hidup yang
memanfaatkannya. Menurut Salmah (2010), limbah yang dibuang ke sungai
mempengaruhi kualitas air serta fungsi dan struktur ekosistem sungai. Hal ini
menyebabkan terganggunya biota yang hidup di sungai Sibiru-biru.Salah satu biota
yang terganggu adalah ikan cencen atau Mystacoleucus marginatus.
Ikan Cencen adalah sejenis ikan air tawar yang hidup di perairan tawar Bentuk
ikanini pipih, tengkuk dan kepala menurun kearah depan mendekati garis lurus, mulut
agak ke bawah. Mempunyai empat buah sungut, perut tidak pipih bersiku akan tetapi

membundar, sirip perut jauh di belakang di muka sirip dubur, sirip ekor bercagak,
permulaan sirip punggung sedikit di belakang permulaan sirip dada. Panjang tubuh
lebih dari dua kali tingginya. Jari-jari sirip umumnya terdiri dari jari-jari lemah dan jarijari lemah mengeras (Novita, 2013). Masyarakat Deli Serdang biasanya menyebutkan
ikan ini ikan cencen. Masyarakat Jawa Timur menyebutkan ikan keprek. Sejauh ini
informasi mengenai kelimpahan ikan cencendi sungai Sibiru-biru belum diperoleh.

Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian tentang “Efek Aktivitas Masyarakat
terhadap Kelimpahan Ikan Cencen (Mystacoleucus marginatus) Di Sungai Sibiru-biru
Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara” yang dihubungkan dengan faktor fisika-kimia
perairan tersebut.

Rumusan Permasalahan
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang diikuti dengan
meningkatnya aktivitas manusia di segala bidang. Hal ini menyebabkan akan
mempengaruhi kualitas perairan. Limbah yang dihasilkan masuk ke dalam perairan
sehingga terjadi pencemaran yang mengganggu biota dan ekosistem. Perairan yang
kualitasnya diketahui berguna untuk menentukan cara pengelolaan dan pemanfaatan
perairan tersebut. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh aktivitas masyarakat terhadap kepadatan ikan M.marginatus ?

2. Bagaimana pengaruh efek aktivitas masyarakat terhadap perubahan parameter
kualitas air di sungai Sibiru-biru?

Kerangka Pemikiran
Sungai merupakan salah satu sumberdaya yang harus dijaga ekosistemnya dan
perairan mengalir yang memiliki arus, memanjang dan mengalir satu arah secara terus
menerus dari hulu menuju hilir. Beberapa aktivitas manusia dapat mengubah kualitas
perairan sungai yaitu aktivitas rumah tangga dan pabrik. Limbah yang dihasilkan
dibuang ke perairan sungai.Semakin banyaknya jumlah penduduk yang diikuti dengan

meningkatnya aktivitas manusia di berbagai aspek, maka limbah yang dibuang ke
perairan sungai semakin bertambah atau volum limbah yang ditampung perairan sungai
semakin besar. Akibat limbah tersebut kualitas air semakin buruk sehingga terjadi
pencemaran yang mengganggu kehidupan biota dan ekosistem dalam perairan. Hal ini
diperlukan beberapa data parameter fisika, kimia, dan biologi air sehingga diketahui
nilai kualitas air Sungai Sibiru-biru di Kabupaten Deli Serdang. Berikut kerangka
pemikiran yang digunakan dalam penelitian ditampilkan pada Gambar 1.

Aktivitas Manusia


MCK
(mandi,cuci,kakus)

Pertanian

Pengerukan pasir

Sungai Sibiru-biru

Kualitas Air Sungai

Kepadatan Ikan M. marginatus

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas masyarakat terhadap kepadatan ikan
M.marginatus di Sungai Sibiru-biru.
2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas masyarakat terhadap perubahan parameter
kualitas air Sungai Sibiru-biru.


Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai kualitas air
Sungai Sibiru-biru di Kabupaten Deli Serdang baik bagi pendidikan, penelitian, instansi
tertentu yang mengelola dan memanfaatkan sungai maupun masyarakat biasa.