Prevalensi Seksio Sesarea Atas Indikasi Partus Tidak Maju di RSUD Dr. Pringadi Medan Tahun 2012

12

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

LatarBelakang
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber

daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Strategi utama dalam
pembangunan kesehatan yaitu: menggerakan dan memberdayakan masyarakat
untuk hidup sehat, meningkat anak kesemasyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas, meningkatkan sistem pelayanan, pemantauan dan informasi
kesehatan (Depkes, 2007).
The World Health Organization (2009) menyebutkan bahwa setiap hari
terdapat 1500 perempuan meninggal karena komplikasi persalinan. Berdasarkan
laporan WHO (2008), kematian ibu di dunia disebabkan oleh 25% perdarahan,
20% penyebab tidak langsung, 15% infeksi, 13% aborsi yang tidak aman, 12%
eklampsi, 8% penyulit persalinan, dan 7% penyebab lainnya.
Partus maju adalah persalinan yang disertai dengan his yang adekuat tetapi

pembukaan cerviks tidak menunjukkan kemajuan penurunan kepala dan putaran
paksi selama 2jam terakhir (MUCHTAR R,1998:384) sedangkan partus tidak
maju sering terjadi akibat: terlalu banyak anak, partus pada usia dini atau lanjut,
jarak persalinan terlalu rapat, kehamilan pertama yang dikaitkan terjadinya CPD
(Chepalo Pelvis Disproporsi), tinggi badan < 150 cm, ukuran panggul yang kecil,
riwayat persalinan jelek dan petugas kesehatan tidak terlatih untuk mengenali
persalinan yang berisiko sehingga menyebabkan tingginya kematian bayi.
Penyebab utama kematian bayi lahir adalah gangguan persalinan (25%), partus
tak maju (19%), masalah kesehatan ibu menjelang persalinan (13%) dan
malpresentasi (12%). Partus tak maju akan menyebabkan infeksi, kehabisan
tenaga, dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi atonia uteri yang dapat
mengakibatkan pendarahan postpartum.

Universitas Sumatera Utara

13

Menurut Depkes tahun RI 2004, ibu partus tak maju yang rawat inap di
rumah sakit diperoleh proporsi 4,3% yaitu akibat persalinan 3.6% dan akibat CFR
ibu 0,7%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik Di RS Santa Elisabeth
Medan tahun 2005-2009 ditemukan proporsi partus tak maju 25,2%. Dari hasil
penelitian Abdi di RSIA Badrul Aini Medan tahun 2002-2006 diperoleh proporsi
partus tak maju 12,7% yaitu 411 kasus dari 3.225 persalinan dan CFR bayi akibat
partus tak maju 0,2%. Hasil penelitian Yeni di RSU Kabupaten di Propinsi
Sumatera Utara tahun 2002 diperoleh proporsi partus tak maju 14,1% yaitu 30
dari 73 kasus kedaruratan obstetri.
Seksio sesarea didefinisikan sebagai melahirkan bayi melalui insisi pada
dinding abdomen dan dinding uterus (Cunningham,1995). Tindakan operasi
seksio sesarea dilakukan jika ada indikasi pada ibu dan janin (Wiknjosastro,
2000). Namun pada saat ini tindakan seksio sesarea menjadi alternatif persalinan
yang dilakukan tanpa indikasi medis melainkan indikasi sosial. Alasan memilih
persalinan secara seksio sesarea, ibu tidak akan mengalami rasa sakit (nyeri)
seperti pada persalinan normal (Kasdu, 2005).
Angka kematian fetus dan maternal salah satunya adalah partus tidak
maju. Hal ini yang mendasari dilakukan penelitian mengenai Prevalensi
Persalinan Seksio Sesarea atas indikasi Partus Tidak Maju di RSUD Dr.Pirngadi
Medan Tahun 2012
Menurut survei awal kasus mengenai Prevalensi Persalinan Seksio Sesarea
atas indikasi partus tidak maju di RSUD Dr. Pringadi Medan Tahun 2012 adalah

sebanyak 56.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Berapakah prevalensi persalinan seksio sesarea atas indikasi partus tidak maju di
RSUD DR. Pirngadi Medan tahun 2012?

Universitas Sumatera Utara

14

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui prevalensi persalinan seksio sesarea atas indikasi partus tidak

maju di RSUD DR. Pirngadi Medan tahun 2012.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Mengetahui

prevalensi

kasus

partus

tidak

maju

(fetopelvik

disporportion) di RSUD DR. Pirngadi Medan pada tahun 2012.
2. Mengetahui faktor-faktor partus tidak maju di RSUD Dr. Pringadi
Medan Tahun 2012.

3. Mengetahui Luaran fetal dan Luaran maternal outcome pada
persalinan seksio sesarea atas indikasi partus tidak maju di RSUD DR.
Pirngadi Medan tahun 2012
1.4.

Maanfat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap :
1. Tenaga kesehatan,penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan penyediaan
fasilitas,pelayanan,khususnya dalam penanganan terhadap partus tidak
maju (disporposi fetopelvik) untuk mengurangi angka kematian
maternal dan perinatal
2. Bagi peneliti lain,diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi
tambahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan partus tidak maju.
3. Sebagai pengetahuan tambahan bagi penulis maupun pembaca
mengenai partus tidak maju.

Universitas Sumatera Utara