Analisis Yuridis Hak Menjual Pemilik Tanah yang Berasal Dari Harta Bersama

ABSTRAK

Salah satu harta benda yang sering diwariskan adalah tanah. Permasalaan
yang sering terjadi adalah ketika seseorang ahli/ahli waris ingin menjual tanah
wqarisan dari orang tuanya yang telah meninggal dunia. Ahli waris kesulitan karena
sertipikat tanah belum diubah, apalagi jika jumlah ahli warisnya bukan hanya satu
orang. Para ahli waris yang merasa haknya dilanggar karena tanah milik mereka
dijual tanpa persetujuan dari mereka, dapat melakukan gugatan perdata atas dasar
perbuatan melawan hukum, sebagai mana diatur dalam Pasal 1365 KUHPedata yang
menyatakan tiap-tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah penulisan bersifat deskriptif
analisis, yaitu dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan
siistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dilakukan berdasarkan
gambaran, fakta yang diperoleh dan akan dilakukan secara cermat bagaimana
menjawab permasalahan dalam menyimpulkan suatu solusi sebagai jawaban dari
permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian pembagian warisan sering menimbulkan
persengketaan antar ahli waris. Pemicu utama sengketa waris biasanya adalah adanya
ketidak puasan dari salah satu ahli waris. Agar tidak terhindar dari dari sengketa

waris yang berkepanjangan dan dapat merugikan, sebelum dan sesudah menyadari
bagiannya masing-masing, para ahli waris dapat bersepakat untuk memilih siistem
hukum waris yang akan digunakan. Sistem tersebut bisa berdasarkan hukum agama,
adat. Atau menurut sisitem waris barat (KUHPerdata). Buat pula kesepakatan untuk
mendahulukan perdamaian atau cara kekeluargaan dalam pembagian harta warisan.
Dengan adanya kesepaktan perdamaian ini, jika timbul sengketa dalam masalah
waris, dapat diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Jika ternyata musyawah
dan mufakat tidak dapat menyelesaikannya, maka para ahli waris melakukan upaya
hukum melalui pengadilan, yang mana untuk para ahli waris yang memilih Sistem
Hukum Islam melalaui pengadilan agama dan ahli waris yang non muslim yang lebih
memilih sisitem hukum adat atau siistem Hukum Perdata (KUHPerdata).
Kata Kunci : Pengalihan Harta bersama, Oleh Para Ahli Waris

i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

One of the properties which is commonly bequeathed is land. The problem

arises when an heir wants to sell an inherited land he has received from his late
father. The land certificate has not been transferred yet; let alone if there is more
than one heir. They feel that they have been cheated since it is sold without their
knowledge; therefore, they can file a complaint in civil case as it is stipulated in
Article 1365 of the Civil Code which states that a person who violates law and harms
other people has to compensate the loss.
The research used descriptive analytic method which was aimed to describe in
detail and systematically the research problems. The data were analyzed based on the
description and facts, and the problems would be answered carefully so that solution
of the problems could be concluded.
The result of the research shows that inheritance distribution often causes
disputes among heirs that are mainly caused by the dissatisfaction of one of them. In
order to avoid continuous disputes in inheritance, after each of them gets his share,
they can choose what system of inheritance law they want to use. It can be religious
law, adat (customary) law, the Civil Code. They have to prioritize negotiation first. If
it fails, they can bring the case to the court (litigation). If they choose the Islamic law,
they will go to the Religious Court, but if the heirs are non-Moslems, they can use
adat (customary) law or the Civil Code.
Keywords: Joint Property Transfer, by Heirs


ii

Universitas Sumatera Utara