Analisa Mengenai Hukum Administrasi Nega

Analisa Mengenai Hukum Administrasi
Negara dalam Privatisasi dan Deregulasi
Studi Kasus Privatisasi PT Indosat (2002)

Latar Belakang
Indonesia butuh akselerasi pembangunan maka butuh
akselerasi ekonomi
Salah satu peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi
nasional adalah BUMN
BUMN banyak mengalami pengaruh dari dinamika dari
perkembangan perekonomian yang ada, salah satunya
privatisasi
Dalam praktiknya privatisasi BUMN di Indonesia telah dilakukan
sejak rezim Orde Baru sampai saat ini.
Privatisasi Indosat: Mengalami dua kali peralihan dan adanya
isu politik

Rumusan Masala
Dalam kompleksitas yang membarengi privatisasi PT Indosat
ini mulai dari dinamisnya proses privatisasi hingga isu-isu
politik yang beredar bersama privatisasi ini, maka perlu dilihat

lebih dalam bagaimana sebenarnya hukum administrasi
negara sebagai berperan dalam proses privatisasi dan
deregulasi itu sendiri.

Bagaimana peran hukum administrasi
negara dalam proses privatisasi PT
Indosat?

Kerangka Teori
1. Privatisasi
“Privatization is the act of reducing the role of government, or
increasing the role of private sector, in activity or in the ownership
of assets.” (Savas, 1987). [Privatisasi adalah pengurangan peran
pemerintah atau peningkatan peran sektor privat (swasta), baik
dalam suatu aktivitas maupun dalam pemilikan sejumlah asset.]
2. Deregulasi
Wiliam G. Shepherd menyatakan bahwa “Deregulation is the
replacement of government control with effective competition”
(Prasojo,dkk, 2007, hal.93). Berdasarkan definisi tersebut dapat
dikatakan bahwa deregulasi adalah upaya mengganti kontrol

pemerintah terhadap para pelaku ekonomi yang pada awalnya
dikontrol dengan menggunakan regulasi ke mekanisme kompetisi
yang efektif

Tujuan Privatisasi
Kay Bishop dan Mayer (1995) memberikan  penjelasan bahwa tujuan
privatisasi meliputi 3 (tiga) dimensi yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
• (1) Keuangan (finance); alasan dilakukannya  privatisasi adalah alasan
keuangan. Privatisasi BUMN sebagai salah satu  profit center  bagi
 pemerintah
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan  perekonomian nasional.
• (2) Informasi (information); melalui privatisasi diharapkan arus
informasi antara manajemen  perusahaan dan pemangku kepentingan
(stake holder) menjadi semakin transparan.
• (3) Pengendalian (control ); privatisasi dapat mengurangi campur
tangan pemerintah dalam  pengelolaan BUMN dan berdampak pada
tingginya biaya komisi (agency cost). Tingginya  biaya komisi ini
timbul karena dalam perusahaan  publik, selain memberikan

kompensasi kepada manajemen, perusahaan juga harus memberikan
kompensasi kepada politisi.

Deregulasi
Deregulasi berawal
dari adanya
Regulasi:
Regulasi

DeRegulasi

• Hal ini karena regulasi dapat menimbulkan beberapa
dampak sehingga tindakan para pelaku ekonomi dapat
dipengaruhi. Dampak dari adanya regulasi menurut
Rosenbloom bersifat negatif yang diantaranya adalah:
1. Mahal. “Regulation affects cost, productivity, and
innovation”;
2. Dapat mengurangi kinerja ekonomi;
3. Menimbulkan kelambanan dan pita merah;
4. Sulit terkendali;

5. Kecenderungan menambah peraturan bukan
menghapusnya (Prasojo,dkk, 2007, hal.93). Untuk itu
agar dapat mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan
deregulasi.

Sejarah Indosat
1967

• Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal
asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan
telekomunikasi internasional melalui satelit internasional.

1980

• Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi
internasional pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh
Pemerintah Indonesia.

1994


• Menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan New York Stock Exchange. Pemerintah
Indonesia dan publik masing-masing memiliki 65% saham
dan 35% saham

2001

• Mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator
selular dan SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat
Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS
dan layanan multimedia di Indonesia

2002

2003

2006

2008


• Pemerintah Indonesia menjual 8,10% saham di Indosat kepada
publik dan selanjutnya menjual 41,94% kepada Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd. (STT). Selanjutnya pemerintah
Indonesia memiliki 15% saham, STT memiliki 41,94% saham dan
publik memiliki 43,06% saham Indosat

• Bergabung dengan ketiga anak perusahaan yaitu, Satelindo, IM3,
dan Bimagraha, untuk menjadi operator selular terkemuka di
Indonesia

• Meraih lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di
Jakarta dan Surabaya

• Saham Indosat secara tidak langsung diakuisisi oleh Qatar
Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) melalui Indonesia Communications
Limited (ICLM) dan Indonesia Communication Pte. Ltd. (ICLS)
sejumlah 40,81%. Pemerintah Indonesia dan publik memiliki sisa
saham masing-masing 14,29% dan 44,90%.

2009


• Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik
sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan
kepemilikan sebesar 65%.

2010

• Memulai transformasi menyeluruh untuk menjadi perusahaan
yang lebih fokus dan efisien melalui restrukturisasi organisasi,
modernisasi dan ekspansi jaringan selular, dan inisiatif-inisiatif
mencapai keunggulan operasional.

2012

• Momentum untuk maju sebagai organisasi berfokus pada
pelanggan yang mencapai 58,5 juta pelanggan didukung oleh
peningkatan jaringan serta innovasi produk yang
berkelanjutan.

2013


2014

• Komersialisasi jaringan 3G Indosat di frekuensi 900MHz

• Peluncuran dan komersialisasi layanan 4G di 900 Mhz dengan
kecepatan hingga 42 Mbps di beberapa kota besar di
Indonesia

Alasan Privatisasi Indosat
Perusahaan Indosat di privatisasi oleh
pihak swasta
dikarenakan keadaan Indonesia yang
sedang krisis.
Hal ini menyebabkan pemerintah menjual
kepemilikan saham beberapa BUMN
dengan
harapan dapat menutupi kekurangan
APBN pada
saat itu. Selain itu, privatisasi Indosat


Privatisasi Tahap Pertama
• Privatisasi dilaksanakan pada 19 Oktober 1994
• Jumlah saham yang dijual 35% melalui penawaran
umum.
- Penawaran di luar negeri: Bursa Efek New York (NYSE)
- Penawaran di dalam negeri: Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dan Bursa Efek Surabaya (BES).
• Metode privatisasi: IPO
• Keuntungan: sebesar US $ 1,16 miliar atau sebesar
Rp2,53 triliyun
• Pengelolaan: sebesar Rp1,8 triliyun untuk membayar
hutang luar negeri pemerintah

Privatisasi Tahap Kedua






Privatisasi dilaksanakan pada Mei 2002
Jumlah saham yang dijual 11,32%
Metode privatisasi: IPO
Privatisasi gagal: saham yang terjual hanya mencapai
8,1% atau sekitar 85,3 juta saham dengan perolehan
Rp1,1 triliyun
• Penyebab kegagalan:
- dilakukannya right issue menjelang placement
pemerintah
- adanya insider trading oleh penasihat keuangan PT
Indosat.

Privatisasi Tahap Ketiga
• Privatisasi dilaksanakan pada 2002
• Jumlah saham yang dijual kepada
Singapore Technologies Telemedia
(STT) Pte. Ltd. Sebesar 41,94%
dengan harga Rp12.950,- per saham
• Metode privatisasi: Strategic Sales
• Perolehan dana dari privatisasi tahap

ketiga sebesar Rp5.62 triliyun

Permasalahan pada Privatisasi
PT Indosat
1. Adanya pihak-pihak yang memiliki
kepentingan pragmatis.
2. Masalah isu karyawan.

Dampak Privatisasi
1. Dampak Negatif
• Adanya monopoli
pasar yang dilakukan
oleh perusahaan STT
Singapore
• Adanya intervensi
swasta dalam
menentukan
kebijakan, strategi
dan keuntungan yang
didapat oleh PT
Indosat

2. Dampak Positif
• Negara mendapat
tambahan devisa dari
hasil penjualan saham
• Perbaikan manajemen
dan teknologi pada PT
Indosat
• Menyediakan jasa
telekomunikasi
dengan harga yang
kompetitif

Privatisasi dan HAN
• UUD 1945
“Cabang produksi penting dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara”
•Perkembangannya negara tidak bisa terus
mengurus badan usaha terkait keterbatasan
• Pemerintah membuat dasar hukum untuk
memungkinkan Privatisasi BUMN
• Undang-Undang No 19 Tahun 2003 Tentang BUMN
Pasal 74

PP No 33 tahun 2005 Pasal 24 ayat
1
• Menteri dapat membatalkan atau
menunda penjualan saham Persero
apabila situasi dan kondisi ekonomi,
politik, keamanan dan/atau pasar
modal tidak menguntungkan
• Namun, pada penerapannya tidaklah
mudah karena harus berhadapan
dengan hukum internasional

Simpulan
• Dalam proses privatisasi BUMN ada maksud dan
tujuan dari pemerintah dalam melakukan tindakan
tersebut. Tindakan tersebut dilakukan pemerintah
sesuai dengan aturan yang telah diatur di dalam
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003. Tindakan
yang dilakukan pemerintah berdasarkan undangundang ini tentu telah sesuai dengan asas legalitas.
• UU tersebut hanya membahas urusan-urusan
mendasar dari privatisasi seperti definisi dan tata
cara pelaksanaannya. Belum ada penjelasan
bagaimana jika timbul masalah dari privatisasi yang
dilakukan oleh pemerintah sehingga pemerintah
dapat mengambil diskresi untuk menjual BUMN.

Rekomendasi
1. Sebaiknya UU tentang privatisasi tidak hanya
mencakup definisi dan tata cara pelaksanaan
privatisasi, namun mengatur juga bagaimana
hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak
yang terlibat dalam privatisasi.
2. Dibuat suatu peraturan umum yang mampu
melindungi diskresi dalam rangka menjual
BUMN.
3. Perlu dilakukan evaluasi berkala terhadap
dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan
privatisasi BUMN.

Daftar Pustaka
• E.S, Savas. 1987. “Privatization, The Key to Better Governance”. New Jersey: New Jersey Chattan
House Publishers
• Habibullah. 2009. Privatisasi BUMN.Gumuk Karang: Averroes press.
• Prasojo, Eko et.al .2007. Deregulasi & Debirokratisasi Perizinan di Indonesia. Depok:
Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI.
• Ridwan, HR. 2014. Hukum Administrasi Negara: Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Press.
• Fainsod, dkk. 1963. Developmental Change.
• Laporan Perkembangan Kinerja BUMN – Dirjen Pembinaan BUMN, 2001
• Bumn.go.id. 2015. Dasar Hukum Privatisasi. http://bumn.go.id/data/uploads /filemanager
/source/1/April%202015/Privatisasi/PrivatisasiBUMN.pdf (Diunduh 15 November 2015).
• Heru. 2006. Kasus Privatisasi Indosat Berpotensi Dibawa ke Lembaga Arbitrase.
http://www.antaranews.com/berita/35891/kasus-privatisasi-indosat-berpotensi-dibawa-ke-lembag
a-arbitrase
(Diakses 17 November 2015)
• Harmen, Rahmawaty. 2011. Analisis Peran IMF dalam Privatisasi BUMN Di Indonesia.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24189/1/Rahmawaty%20Harmen.pdf
(Diunduh pada 15 November 2015)
• Indosat.___. Sejarah Indosat. http://indosat.com/id/about-indosat/company-profile/history.
(Diakses tanggal 16 November 2015).
• Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1995
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara