Tafsir Ahkam Tentang Puasa Ayat 183 187 (1)

A. PENDAHULUAN
Puasa bulan ramadhan termasuk salah satu dari lima rukun Islam. Dalam
bahasa arab disebut shiyam atau shaum, yang pokok artinya ialah menahan.
Didalam peraturan syara’ dijelaskan bahwasaanya shiyam menahan makan dan
minum dan bersetubuh suami istri waktu fajar sampai waktu magrib, karena
menjunjung tinggi perintah Allah. Maka setelah nenek moyang kita memeluk
agama islam kita pakailah kata puasa buat menjadi arti dari pada shiyam itu.
Karena memang sejak agama yang dipeluk terlebih dahulu, peraturan puasa itu
telah ada juga.
Perintah kewajiban puasa bagi umat muslim di dalam kitab suci Al-Qur’an
setidaknya telah tertulis secara jelas pada dua ayat dari surat Al-Baqarah yaitu
ayat 183 sampai dengan ayat 187.
Al-Baqarah ayat 183 menjelaskan secara gamblang bahwa diwajibkan bagi
setiap muslim yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa sebagaimana telah
diwajibkan ibadah puasa tersebut kepada umat-umat nabi sebelum nabi Muhamad
Saw. Namun di dalam ayat ini belum dijelaskan apakah puasa itu dilakukan
selamanya atau pada hari-hari tertentu saja, dan apakah puasa itu sama persis
seperti puasa umat-umat terdahulu atau berbeda.
Barulah di ayat 184 di terangkan bahwa puasa tersebut dilaksanakan pada
beberapa hari khusus dengan pengecualian bagi beberapa orang.Kemudian pada
ayat 185 barulah dijelaskan bahwa beberapa hari khusus yang dimaksud yaitu

bulan Ramadhan.Sehingga jelaslah bagi kita kaum muslimin mengenai kewajiban
puasa bulan Ramadhan.
Pada kesempatan kali ini, kami para pemakalah akan mencoba membahas
mengenai kandungan yang terdapat di dalam surat al-Baqarah ayat 183-187
khususnya yaitu pada pembahasan “faridhat al-shiyaam” (kewajiban puasa).

1

B. Pengertian Puasa
Puasa merupakan terjemah dari shoum (bahasa Arab) yang berarti
menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri
dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar (subuh)
sampai terbenam matahari (maghrib).1

C. Ayat-ayat yang Membicarakan Tentang Puasa dan Terjemahanya
Surah al-Baqarah ayat 183-187:2

‫ق‬
‫م‬
‫ن ْ ل‬

‫ب ْع ققلىَ ْال ل ل‬
‫قيِاَ ْأيِ يقهاَ ْال ل ل‬
‫ماَ ْك كت ل ق‬
‫مكنوُا ْك كت ل ق‬
‫صقياَ ك‬
‫ن ْققب مل لك ك م‬
‫م ْك ق ق‬
‫ب ْع قل قي مك ك ك‬
‫ن ْآ ق‬
‫م ْال ص‬
‫م م‬
‫ذيِ ق‬
‫ذيِ ق‬
(183)ْ ‫ن‬
‫م ْت قت ل ك‬
‫قوُ ق‬
‫ل قعقل لك ك م‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa,


‫ة ْم ق‬
‫ق‬
‫ق‬
‫ن ْ ق‬
ْ ‫خقر‬
‫س ق‬
‫م ْأ ك ق‬
‫ن ْ ل‬
‫دا م‬
‫ريِ ض‬
‫كاَ ق‬
‫دو ق‬
‫مع م ك‬
‫ضاَ ْأمو ْع ققلىَ ْ ق‬
‫م ْ ق‬
‫من مك ك م‬
‫ت ْفق ق‬
‫ماَ ْ ق‬
‫أليِاَ ض‬
‫ر ْفقعلد ل ة ل م‬

‫م م‬
‫ف م‬
‫م ل‬
‫ن ْأليِاَ م‬
‫ه‬
‫طي ك‬
‫وُ ْ ق‬
‫ع ْ ق‬
‫ن ْت قط قوُل ق‬
‫ه ْفلد ميِ ق ة‬
‫س ل‬
‫م ْ ل‬
‫ن ْيِ ك ل‬
‫وقع ققلىَ ْال ل ل‬
‫ة ْط ققعاَ ك‬
‫م م‬
‫خي مةر ْل ق ك‬
‫ن ْفق ق‬
‫قوُن ق ك‬
‫خي مضرا ْفقهك ق‬

‫م م‬
‫ذيِ ق‬
‫كي م‬
‫ق‬
(184)ْ ‫ن‬
‫موُا ْ ق‬
‫موُ ق‬
‫م ْإ ل م‬
‫وقأ م‬
‫م ْت قعمل ق ك‬
‫ن ْك كن مت ك م‬
‫خي مةر ْل قك ك م‬
‫صوُ ك‬
‫ن ْت ق ك‬
Artinya: Dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kalian ada
yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib
bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.Barang siapa yang
dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik

baginya.Dan berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.

‫ذيِ ْكأنز ق‬
‫ق‬
َ‫دى‬
‫ه ْال م ك‬
‫ت ْ ل‬
‫س ْوقب قي صقناَ م‬
‫ل ْلفي ل‬
‫ن ْال ل ل‬
‫ن ْال مهك ق‬
‫ن ْهك ض‬
‫قمرآ ك‬
‫ضاَ ق‬
‫م ق‬
‫شهمكر ْقر ق‬
‫م ق‬
‫دىَ ْللللناَ ل‬
‫ن ْ ق‬
‫م ْال ل‬

‫ن ْ ق‬
َ‫ضاَ ْأ قمو ْع ققلى‬
‫قوال م ك‬
‫د ْ ل‬
‫ريِ ض‬
‫كاَ ق‬
‫شه ل ق‬
‫ن ْ ق‬
‫ه ْوق ق‬
‫م ك‬
‫ص م‬
‫من مك ك ك‬
‫ن ْفق ق‬
‫شهمقر ْفقل مي ق ك‬
‫م م‬
‫م م‬
‫فمرققاَ ل‬
‫م ل‬

1http://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/pengertian-puasa-dan-macam-macampuasa-terlengkap.html diakses hari senin pukul.17:00 WIB.

2 Abul Fida Ismail Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, (Bandung: Sinar Baru, 2002), h. 150153.

2

‫ة ْم ق‬
‫سقر‬
‫س ق‬
‫م ْأ ك ق‬
‫ريِ ك‬
‫ريِ ك‬
‫م ْال معك م‬
‫م ْال مي ك م‬
‫ق‬
‫د ْب لك ك ك‬
‫ه ْب لك ك ك‬
‫د ْالل ل ك‬
‫ر ْفقعلد ل ة ل م‬
‫سقر ْقولَ ْيِ ك ل‬
‫خقر ْيِ ك ل‬
‫ف م‬

‫ن ْأليِاَ م‬
‫م ْت ق م‬
(185)ْ ‫ن‬
‫مكلوُا ْال معلد ل ق‬
‫وقل لت كك م ل‬
‫شك ككرو ق‬
‫ماَ ْهق ق‬
‫م ْوقل قعقل لك ك م‬
‫داك ك م‬
‫ه ْع ققلىَ ْ ق‬
‫ة ْوقل لت كك قب صكروا ْالل ل ق‬
Artinya: Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara
kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu; dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya,
pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak
menghendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya
dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan

kepada kalian, supaya kalian bersyukur

‫ك‬
‫سأ قل ق ق‬
‫دالع ْإ ل ق‬
‫وقإ ل ق‬
ْ ‫ن‬
‫ذا ْد ق ق‬
‫ب ْد قع موُق ق‬
‫ك ْ ل‬
‫ة ْال ل‬
‫جي ك‬
‫ريِ ة‬
‫ذا ْ ق‬
‫ب ْأ ل‬
‫عاَ ل‬
‫عقباَلديِ ْع قصنيِّ ْفقإ لصنيِّ ْقق ل‬
‫م ْيِ قمر ك‬
(186)ْ ‫ن‬
‫جيكبوُا ْلليِّ ْوقل مي كؤ م ل‬

‫دو ق‬
‫ش ك‬
‫فقل مي ق م‬
‫مكنوُا ْلبيِّ ْل قعقل لهك م‬
‫ست ق ل‬
Artinya:Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah)-Aku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.

‫ق‬
‫ةالصياَماَلرفقث كإقلىَن لساَئ لك كمهنل لباَسل قك ك ق‬
‫حل لل قك ك م ق ق‬
‫أك ل‬
‫مت ق‬
‫مل لقباَ ة‬
‫م ك ل ق ة‬
‫ق‬
‫مك كن مت ك م‬
‫ماَلل لهكأن لك ك م‬
‫سل قهكن لعقل ل ق‬
‫موُقأن مت ك م‬
‫م‬
‫ملي مل ق ص ق ل ل ل‬
‫موُقك ككلوُاقوا‬
‫م ق‬
‫موُقع ق ق‬
‫م ق‬
‫خقتاَكنوُن قأ قن م ك‬
‫م‬
‫فاَلن ققباَ ل‬
‫ف ق‬
‫ماَك قت ققباَلل لهكل قك ك م‬
‫وُاب مت قكغوُا ق‬
‫فاَع قن مك ك م‬
‫فقتاَب قعقل قي مك ك م‬
‫سك ك م‬
‫شكروهكن ل ق‬
‫فجرث ك ق‬
‫خي م ك‬
‫م‬
‫مقناَل م ق‬
‫ماَل م ق‬
‫مإ لقلىَاَلل لي مل ل‬
‫سوُقد ل ل‬
‫خي م ل‬
‫ض ل‬
‫طاَلب مي ق ك‬
‫شقركبوُا ق‬
‫طاَل م‬
‫صقياَ ق‬
‫م أت ل ي‬
‫مقناَل م ق م ل ل‬
‫حلتىَي قت قب قي لن قل قك ك ك‬
‫موُاال ص‬
‫ق‬
‫ل‬
‫فلَت ق م‬
‫دالل لهل ق‬
‫مقعاَك ل ك‬
‫ققركبوُ ق‬
‫فوُن ق ل‬
‫وُلَت كقباَ ل‬
‫دو ك‬
‫ح ك‬
‫جد لت لل مك ق ك‬
‫م ق‬
‫ساَ ل‬
‫فياَل م ق‬
‫شكروهكن لوُقأن مت ك م‬
‫ق‬
‫هاَك قذ قل لك قي كب قي صكناَللكهآُقيِاَت لهل‬
(187)ْ ‫ن‬
‫مي قت ل ك‬
‫للللناَ ل‬
‫قوُ ق‬
‫سل قعقل لهك م‬
Artinya: Dihalalkan bagi kalian pada malam hari puasa bercampur dengan
istri-istri kalian mereka itu adalah pakaian bagi kalian, dan kalian pun adalah
pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan
nafsu kalian, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kepada
kalian. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan

3

Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih
dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, sedang kalian beri'tikaf
dalam

masjid.Itulah

larangan

Allah,

maka

janganlah

kalian

mendekatinya.Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia,
supaya mereka bertakwa.
D. Penjelasan Ayat Secara Global
al-Baqarah ayat 183:

‫ق‬
‫ن‬
‫مت قت ل ك‬
‫من م ق‬
‫ذيِن ق ل‬
‫ماَك كت لب قعققلىَاَل ل ل‬
‫قيِاَأيِ يقهاَال ل ل‬
‫قوُ ق‬
‫مل قعقل لك ك م‬
‫قب مل لك ك م‬
‫مك ق ق‬
‫صقياَ ك‬
‫مكنوُاك كت لب قعقل قي مك ك ك‬
‫ذيِقنآُ ق‬
‫ماَل ص‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.
Melalui ayat ini Allah Swt, berkhitab kepada orang-orang mukmin dari
kalangan umat ini dan memerintahkan kepada mereka berpuasa, yaitu menahan
diri dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat yang ikhlas karena
Allah Swt. Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa,
menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi
kesehatan tubuh) dan akhlak-akhlak yang rendah.3
Allah menyebutkan, sebagaimana puasa diwajibkan atas mereka,
sesungguhnya Allah pun telah mewajibkannya atas umat-umat sebelum mereka.
Dengan demikian, berarti mereka mempunyai teladan dalam berpuasa, dan hal ini
memberikan semangat kepada mereka dalam menunaikan kewajiban ini, yaitu
dengan penunaian yang lebih sempurna dari apa yang telah ditunaikan oleh orangorang sebelum mereka. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

‫ة ْومنهاَجضاَ ْول قوُ ْشاَقء ْالل له ْل قجعل قك ك ك‬
‫ل لك ك ل‬
‫ن‬
‫حد ق ض‬
‫ة ْوا ل‬
‫م ض‬
‫شمرع ق ض ق ل م‬
‫م ْ ل‬
‫جعقملناَ ْ ل‬
‫ل ْ ق‬
‫م ْأ ل‬
‫ك ق ق م‬
‫من مك ك م‬
‫ة ْقولك ل م‬
‫ق م‬
‫ت‬
‫ست قب ل ك‬
‫قوُا ْال م ق‬
‫خميرا ل‬
‫م ْقفاَ م‬
‫ماَ ْآتاَك ك م‬
‫م ْلفيِّ ْ ق‬
‫ل لي قب مل كوُقك ك م‬
Artinya: Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya
satu umat (saja) tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya
kepada kalian, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan (al-Maidah: 48),
hingga akhir ayat.
3 Ibid., h.154.

4

Karena itulah maka dalam ayat ini disebutkan:

‫ق‬
‫م‬
‫ن ْ ل‬
‫ب ْع ققلىَ ْال ل ل‬
‫قيِاَ ْأيِ يقهاَ ْال ل ل‬
‫ماَ ْك كت ل ق‬
‫مكنوُا ْك كت ل ق‬
‫صقياَ ك‬
‫ن ْققب مل لك ك م‬
‫م ْك ق ق‬
‫ب ْع قل قي مك ك ك‬
‫ن ْآ ق‬
‫م ْال ص‬
‫م م‬
‫ذيِ ق‬
‫ذيِ ق‬
‫ن‬
‫م ْت قت ل ك‬
‫قوُ ق‬
‫ل قعقل لك ك م‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.
(al-Baqarah: 183)
Dikatakan demikian karena puasa mengandung hikmah menyucikan tubuh
dan mempersempit jalan-jalan setan. Seperti yang disebutkan di dalam syair,
yaitu:

‫ست ق ق‬
‫شقر ْال ل‬
‫مع م ق‬
‫طاَ ق‬
‫م ْال مقباَقء ق‬
‫ع ْ ل‬
‫ست قط لعم‬
‫ة ْفقل مي قت ققزول م‬
‫م ْيِ ق م‬
‫ن ْا م‬
‫ن ْل ق م‬
‫ْ ْوق ق‬،‫ج‬
‫من مك ك ك‬
‫ْ ْ ق‬،‫ب‬
‫قيِاَ ْ ق‬
‫شقباَ ل‬
‫م م‬
‫م ل‬
‫جاَةء‬
‫فقعقل قي م ل‬
‫ه ْول ق‬
‫ه ْل ق ك‬
‫م ْفقإ لن ل ك‬
‫ه ْلباَل ل‬
‫صوُم ل‬
Artinya: Hai para pemuda, barang siapa di antara kalian mampu memberi
nafkah, maka kawinlah dan barang siapa yang tidak mampu (memberi nafkah),
hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa merupakan peredam baginya.4
al-Baqarah ayat 184:
‫خي يرراوفههوو‬
‫أ و ويارماوميعهدوودانتوفومن ي و‬
‫ع و‬
‫عولىال وكذين وي هكطيهقون وههكفيدي وةةوطوعاهمكميسككيننوفومن يتووط وو و‬
‫عولىوسوفنروفكع ودةةكمن يأ و ويانمأ هوخوروو و‬
‫كان وكمن يك هيمومكريرضاأ ويو و‬
‫وخي يةرل وههووأ ون يتوهصوهمواوخي يةرل وك هيمكإن يك هن يتهيمتويعل وهموون‬
Artinya:Dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kalian ada
yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib
bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.Barang siapa yang
dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik
baginya.Dan berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.
Kemudian Allah Swt, menjelaskan batas hari-hari yang dilakukan padanya
puasa, hal itu dilakukan bukan setiap hari agar tidak berat dikerjakan yang
akibatnya nanti tubuh menjadi lemah dalam menunaikannya, melainkan hanya
dalam beberapa hari tertentu. Memang demikianlah cara ibadah puasa pada
4Ibid., h. 156.

5

permulaan Islam, yaitu mereka melakukan puasa tiga hari setiap bulan. Kemudian
hal ini dimansukh oleh perintah puasa bulan Ramadan sepenuhnya, seperti yang
akan dijelaskan kemudian.
Kemudian Allah menjelaskan hukum puasa menurut apa yang berlaku di
masa permulaan Islam. Untuk itu Allah Swt, berfirman:

‫ة ْم ق‬
‫ق‬
‫ن ْ ق‬
‫خقر‬
‫س ق‬
‫م ْأ ك ق‬
‫ن ْ ل‬
‫ريِ ض‬
‫كاَ ق‬
‫ضاَ ْأمو ْع ققلىَ ْ ق‬
‫م ْ ق‬
‫من مك ك م‬
‫فق ق‬
‫ر ْفقعلد ل ة ل م‬
‫م م‬
‫ف م‬
‫م ل‬
‫ن ْأليِاَ م‬
Artinya: Maka jika di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. (al-Baqarah: 184)
Artinya, orang yang sakit dan orang yang bepergian tidak boleh puasa di
saat sakit dan bepergian, mengingat puasa memberatkan keduanya, bahkan
keduanya boleh berbuka dan mengqadha puasa yang ditinggalkannya itu di harihari yang lain sebanyak yang ditinggalkannya. Orang yang sehat lagi berada di
tempat, tetapi berat menjalankan puasa, sesungguhnya dia boleh memilih antara
puasa dan memberi makan. Dengan kata lain, jika dia suka, boleh puasa dan jika
ia suka berbuka, maka berbuka boleh baginya, tetapi dia harus memberi makan
seorang miskin setiap hari. Jika dia memberi makan lebih banyak dari seorang
miskin untuk setiap harinya, maka hal ini lebih baik baginya. Jika ia berpuasa,
maka puasa lebih utama baginya daripada memberi makan. Demikianlah menurut
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Tawus, Muqatil ibnu Hayyan, dan lain-lainnya
dari kalangan ulama Salaf. Karena itulah maka Allah Swt, berfirman:

‫ه‬
‫طي ك‬
‫وُ ْ ق‬
‫ع ْ ق‬
‫ن ْت قط قوُل ق‬
‫ه ْفلد ميِ ق ة‬
‫س ل‬
‫م ْ ل‬
‫ن ْيِ ك ل‬
‫وقع ققلىَ ْال ل ل‬
‫ة ْط ققعاَ ك‬
‫م م‬
‫خي مللةر ْل قلل ك‬
‫ن ْفق ق‬
‫قوُن ق ك‬
‫خي مضرا ْفقهك ق‬
‫م م‬
‫ذيِ ق‬
‫كي م‬
‫ق‬
‫ن‬
‫موُا ْ ق‬
‫موُ ق‬
‫م ْإ ل م‬
‫وقأ م‬
‫م ْت قعمل ق ك‬
‫ن ْك كن مت ك م‬
‫خي مةر ْل قك ك م‬
‫صوُ ك‬
‫ن ْت ق ك‬
Artinya: Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika
mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.
Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang
lebih baik baginya.Dan berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.
(al-Baqarah: 184)

6

Seperti yang dijelaskan oleh Mu'az ibnu Jabal, yaitu pada mulanya barang
siapa yang ingin puasa, maka ia boleh puasadan barang siapa yang tidak ingin
puasa, maka ia harus memberi makan seorang miskin untuk setiap harinya.5
Yang dimaksud dengan yutiqunahu ialah mengerjakannya dengan penuh
masyaqat (berat). Orang yang ingin puasa, mengerjakan puasa dan orang yang
ingin berbuka, maka ia berbuka dan memberi makan seorang miskin sebagai
fidyah. Yaitu yang dimaksud dengan firman-Nya: Barang siapa yang dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan.Yakni barang siapa yang memberi makan
seorang miskin lagi, maka itulah yang lebih baik baginya, tetapi berpuasa lebih
baik bagi kalian (daripada berbuka dan memberi makan seorang miskin).
al-Baqarah ayat 185:

‫ذيِ ْكأنز ق‬
‫ق‬
َ‫دى‬
‫ه ْال م ك‬
‫ت ْ ل‬
‫س ْوقب قي صقناَ م‬
‫ل ْلفي ل‬
‫ن ْال ل ل‬
‫ن ْال مهك ق‬
‫ن ْهك ض‬
‫قمرآ ك‬
‫ضاَ ق‬
‫م ق‬
‫شهمكر ْقر ق‬
‫م ق‬
‫دىَ ْللللناَ ل‬
‫ن ْ ق‬
‫م ْال ل‬
‫ن ْ ق‬
َ‫ضاَ ْأ قمو ْع ققلى‬
‫قوال م ك‬
‫د ْ ل‬
‫ريِ ض‬
‫كاَ ق‬
‫شه ل ق‬
‫ن ْ ق‬
‫ه ْوق ق‬
‫م ك‬
‫ص م‬
‫من مك ك ك‬
‫ن ْفق ق‬
‫شهمقر ْفقل مي ق ك‬
‫م م‬
‫م م‬
‫فمرققاَ ل‬
‫م ل‬
‫ة ْم ق‬
‫سقر‬
‫س ق‬
‫م ْأ ك ق‬
‫ريِ ك‬
‫ريِ ك‬
‫م ْال معك م‬
‫م ْال مي ك م‬
‫ق‬
‫د ْب لك ك ك‬
‫ه ْب لك ك ك‬
‫د ْالل ل ك‬
‫ر ْفقعلد ل ة ل م‬
‫سقر ْقولَ ْيِ ك ل‬
‫خقر ْيِ ك ل‬
‫ف م‬
‫ن ْأليِاَ م‬
‫م ْت ق م‬
‫ن‬
‫مكلوُا ْال معلد ل ق‬
‫وقل لت كك م ل‬
‫شك ككرو ق‬
‫ماَ ْهق ق‬
‫م ْوقل قعقل لك ك م‬
‫داك ك م‬
‫ه ْع ققلىَ ْ ق‬
‫ة ْوقل لت كك قب صكروا ْالل ل ق‬
Artinya: Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara
kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu; dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya,
pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak
menghendaki kesukaran bagi kalian.Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya
dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepada kalian, supaya kalian bersyukur.
Allah Swt. memuji bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya, karena
Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya
diturunkan Al-Qur'an yang agung.Sebagaimana Allah mengkhususkan bulan
5Ibid., h. 160.

7

Ramadan sebagai bulan diturunkan-Nya Al-Qur'an sesungguhnya telah disebutkan
oleh hadis bahwa pada bulan Ramadan pula kitab Allah lainnya diturunkan kepada
para nabi Sebelum Nabi Muhammad Saw.

‫ق‬
‫ل ْاملماَ ق‬
ِّ‫مللوُمقلىَ ْب قن لللي‬
‫ْ ْقر ل‬،‫ل‬
‫سلللعي م‬
‫ُ ْ ق‬:‫ه‬
‫ن ْ ق‬
‫م ك‬
‫م ْأ م‬
‫ققاَ ق ل ق ك‬
‫حللد لث ققناَ ْأب كللوُ ْ ق‬
‫د ْ ق‬
‫ه ْالل للل ك‬
‫ملل ك‬
‫ح ق‬
‫ح ق‬
‫حن مب قلل م‬
‫د ْب ملل ك‬
‫ْ ْع ق ق‬،‫ة‬
‫ق‬
‫ة‬
‫ن ْقواث لل قلل ق‬
‫ن ْقققتاَد ق ق‬
‫ق‬
‫هاَ ل‬
‫ْ ْ ق‬،‫م‬
‫ن ْألبيِّ ْال م ق‬
‫حد لث ققناَ ْع م‬
‫ْ ْع قلل م‬،‫ح‬
‫م‬
‫ْ ْع ق م‬،‫م‬
‫مران ْأكبوُ ْال معق ل‬
‫مل ليلل ل‬
‫وُا ل‬
‫ش م‬
‫ك‬
‫ِيِعلنيِّ ْابن ْامل قس ق ق‬‫ت‬
‫ِأ ل‬-‫قلع‬
‫قم‬
‫م‬
‫ُ ْ"أن مزلل قلل م‬:‫ن ْرسوُل ْالله ْصلىَ ْالله ْعليلله ْوسلللم ْقللاَل‬
‫م ق‬
‫ق‬
‫ق‬
‫ضللين‬
‫ت ْالت لوُمقرا ك‬
‫ة ْل ل‬
‫َ ْوقأن مزلل ق ل‬.‫ن‬
‫ة ْ ل‬
‫ل ْل قي مل ق م‬
‫حفُ ْإ لب مقرا ل‬
‫م ق‬
‫ضاَ ق‬
‫م ق‬
‫ص ك‬
‫ت ْ ق‬
‫سلل ل‬
‫ن ْقر ق‬
‫هي ق‬
‫ك‬
‫م م‬
‫م ْلفيِّ ْأول ل‬
‫ن ْ ْوقأ قن مللقز ق‬
‫جيل ك‬
‫ث ْع ق ق‬
‫ه‬
‫ة ْ ق‬
‫شلقر ق‬
‫ل ْل لث ققلَ ق‬
‫ت ْ ل‬
‫ل‬
‫ضلاَ ق‬
‫م ق‬
‫ضللاَ ق‬
‫م ق‬
‫ل ْالللل ك‬
‫ن ْقر ق‬
‫خل قلل م‬
‫ْ ْقوامل لن م ل‬،‫ن‬
‫ن ْقر ق‬
‫مل م‬
‫مل م‬
‫ع م‬
‫ن‬
‫ال م ك‬
‫ن ْ ق‬
‫ن ْلل قمرب قمع ْوق ل‬
‫ت ْ ل‬
‫ضاَ ق‬
‫م ق‬
‫قمرآ ق‬
‫ن ْقر ق‬
‫خل ق م‬
‫م م‬
‫ريِ ق‬
‫ش ل‬
Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Abu Sa'id maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Imran Abul
Awwam, dari Qatadah, dari Abul Falih, dari Wasilah (yakni Ibnul Asqa), bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda: Lembaran-lembaran Nabi Ibrahim diturunkan
pada permulaan malam Ramadan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam
Ramadan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadan, sedangkan
Al-Qur'an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadan.6
Adapun lembaran-lembaran atau suhuf, kitab Taurat, Zabur, dan Injil,
masing-masing diturunkan kepada nabi yang bersangkutan secara sekaligus. Lain
halnya dengan Al-Qur'an diturunkan sekaligus hanya dari Baitul 'Izzah ke langit
dunia, hal ini terjadi pada bulan Ramadan, yaitu di malam Lailatul Qadar. Seperti
yang disebutkan oleh firman-Nya:

‫ق‬
‫ة ْال م ق‬
‫ه ْلفيِّ ْل قي مل ق ل‬
‫إ للناَ ْأن مقزملناَ ك‬
‫قد مرل‬
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada
malam penuh kemuliaan. (al-Qadar: 1)

‫ق‬
‫مباَقرك قةم‬
‫ه ْلفيِّ ْل قي مل ق م‬
‫ة ْ ك‬
‫إ للناَ ْأن مقزملناَ ك‬
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati.
(ad-Dukhan: 3)
Setelah itu Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah Saw.secara bertahap
sesuai dengan kejadian-kejadiannya.
6Ibid., h. 164.

8

Di dalam riwayat Ikrimah, dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa Al-Qur'an
diturunkan pada bulan Ramadan (yaitu di malam Lailatul Qadar) ke langit dunia
secara sekaligus. Sesungguhnya Allah Swt, berfirman kepada Nabi-Nya menurut
apa yang dikehendaki-Nya, dan tidak sekali-kali orang-orang musyrik
mendatangkan suatu perumpamaan untuk mendebat Nabi Saw. melainkan Allah
Swt mendatangkan jawabannya. Yang demikian itulah pengertian firman-Nya:

‫ة ْك قللذل ل ق‬
‫وُلَ ْن كصز ق‬
‫قوقاَ ق‬
‫ه ْال م ك‬
‫ن ْك ق ق‬
‫حللد ق ض‬
‫ة ْوا ل‬
‫مل ق ض‬
‫ت ْب لللهل‬
‫ل ْع قل قي م ل‬
‫ل ْال ل ل‬
‫ن ْ ك‬
‫قمرآ ك‬
‫ك ْل لن كث قب صلل ق‬
‫ج م‬
‫فكروا ْل ق م‬
‫ذيِ ق‬
‫ق‬
‫سيرا ض‬
‫جمئناَ ق‬
‫ه ْت قمرلتيضلَ ْقولَ ْيِ قأ مكتوُن ق ق‬
‫كفؤاد ق ق‬
‫ن ْت ق م‬
‫ف ل‬
‫ق ْوقأ م‬
‫ك ْلباَل م ق‬
‫ح ق‬
‫ح ص‬
‫ل ْإ لللَ ْ ل‬
‫ك ْب ل ق‬
‫ك ْوققرت لملناَ ك‬
‫س ق‬
‫مث ق م‬
Artinya: Berkatalah orang-orang yang kafir, "Mengapa Al-Qur'an ini tidak
diturunkan kepadanya sekali turun saja?" Demikianlah supaya Kami perkuat
hatimu dengannya dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok.Tidaklah
orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik
penjelasannya. (al-Furqan: 32-33)
Adapun firman Allah Swt:

‫ن‬
‫دىَ ْقوال م ك‬
‫ت ْ ل‬
‫س ْوقب قي صقناَ م‬
‫ن ْال مهك ق‬
‫هك ض‬
‫فمرققاَ ل‬
‫م ق‬
‫دىَ ْللللناَ ل‬
Artinya: Sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (alBaqarah: 185)
Hal ini merupakan pujian bagi Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah
Swtsebagai petunjuk buat hati hamba-hamba-Nya yang beriman kepada AlQur'an, membenarkannya, dan mengikutinya.
Bayyinatin, petunjuk-petunjuk dan hujah-hujah yang jelas lagi terang bagi
orang yang memahami dan memikirkannya, membuktikan kebenaran apa yang
dibawanya berupa hidayah yang menentang kesesatan, petunjuk yang berbeda
dengan jalan yang keliru, dan pembeda antara perkara yang hak dan yang batil
serta halal dan haram.
Firman Allah Swt:

‫م ْال ل‬
‫ن ْ ق‬
‫ه‬
‫د ْ ل‬
‫شه ل ق‬
‫م ك‬
‫ص م‬
‫من مك ك ك‬
‫فق ق‬
‫شهمقر ْفقل مي ق ك‬
‫م م‬

9

Artinya: Karena itu, barang siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. (al-Baqarah:
185)
Hukum wajib ini merupakan suatu keharusan bagi orang yang
menyaksikan hilal masuk bulan Ramadan, yakni dia dalam keadaan mukim di
negerinya ketika bulan Ramadan datang, sedangkan tubuhnya dalam keadaan
sehat, maka dia harus mengerjakan puasa.7
Ayat ini menasakh ayat yang membolehkan tidak berpuasa bagi orang
yang sehat lagi mukim, tetapi hanya membayar fidyah, memberi makan seorang
miskin untuk setiap harinya, seperti yang telah diterangkan sebelumnya.
Setelah masalah puasa dituntaskan ketetapannya, maka disebutkan kembali
keringanan bagi orang yang sakit dan orang yang bepergian.Keduanya boleh
berbuka, tetapi dengan syarat kelak harus mengqadainya. Untuk itu Allah Swt.
berfirman:

‫ة ْم ق‬
‫ق‬
‫ن ْ ق‬
‫خقر‬
‫س ق‬
‫م ْأ ك ق‬
‫ريِ ض‬
‫كاَ ق‬
‫ضاَ ْأمو ْع ققلىَ ْ ق‬
‫ن ْ ق‬
‫وق ق‬
‫ر ْفقعلد ل ة ل م‬
‫م م‬
‫ف م‬
‫م ل‬
‫ن ْأليِاَ م‬
Artinya: Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. (al-Baqarah: 185)
Maknanya, barang siapa yang sedang sakit hingga puasa memberatkannya
atau membahayakannya, atau ia sedang dalam perjalanan, maka dia boleh
berbuka. Apabila berbuka, maka ia harus berpuasa sebanyak hari yang
ditinggalkannya di hari-hari yang lain (di luar Ramadan). Karena itu, dalam
firman selanjutnya disebutkan:

‫سقر‬
‫ريِ ك‬
‫ريِ ك‬
‫م ْال معك م‬
‫م ْال مي ك م‬
‫د ْب لك ك ك‬
‫ه ْب لك ك ك‬
‫د ْالل ل ك‬
‫سقر ْقولَ ْيِ ك ل‬
‫يِ ك ل‬
Artinya: Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak
menghendaki kesukaran bagi kalian. (al-Baqarah: 185)
Yakni sesungguhnya Aku memberikan keringanan kepada kalian boleh
berbuka bagi orang yang sakit dan yang sedang dalam perjalanan serta uzur
lainnya, tiada lain karena Aku menghendaki kemudahan bagi kalian. Dan

7Ibid., 177.

10

sesungguhnya Aku memerintahkan kalian untuk mengqadainya agar kalian
menyempurnakan bilangan bulan Ramadan kalian.
Firman Allah Swt:

‫م‬
‫ماَ ْهق ق‬
‫داك ك م‬
‫ه ْع ققلىَ ْ ق‬
‫وقل لت كك قب صكروا ْالل ل ق‬
Artinya: Dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya.
(al-Baqarah: 185)
Yakni agar kalian ingat kepada Allah di saat ibadah kalian selesai.
Seperti pengertian yang terkandung di dalam ayat lainnya, yaitu firmanNya:

‫كرا ض‬
‫د ْذ ل م‬
‫م ْأ قمو ْأ ق ق‬
‫مناَ ل‬
‫ش ل‬
‫فقلإذا ْقق ق‬
‫م ْآباَقءك ك م‬
‫ه ْك قذ لك مرلك ك م‬
‫م ْقفاَذ مك ككروا ْالل ل ق‬
‫سك قك ك م‬
‫م ْ ق‬
‫ضي مت ك م‬
Artinya: Apabila kalian telah menyelesaikan ibadah haji kalian, maka
berzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kalian menyebut-nyebut
(membangga-banggakan) nenek moyang kalian, atau (bahkan) berzikirlah lebih
banyak dari itu. (al-Baqarah: 200)
Firman Allah Swt:

‫م ْت ق م‬
‫ن‬
‫شك ككرو ق‬
‫وقل قعقل لك ك م‬
Artinya: Supaya kalian bersyukur. (al-Baqarah: 185)
Artinya, apabila kalian mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah
kepada kalian (yakni taat kepada-Nya dan mengerjakan semua yang difardukanNya dan meninggalkan semua apa yang diharamkan-Nya serta memelihara
batasan-batasan-Nya), barangkali kalian akan menjadi orang-orang yang
bersyukur kepada-Nya karena mengerjakan hal tersebut.
Al-Baqarah ayat 186:

‫ك‬
‫سأ قل ق ق‬
‫دالع ْإ ل ق‬
‫وقإ ل ق‬
‫ن‬
‫ذا ْد ق ق‬
‫ب ْد قع موُق ق‬
‫ك ْ ل‬
‫ة ْال ل‬
‫جي ك‬
‫ريِ ة‬
‫ذا ْ ق‬
‫ب ْأ ل‬
‫عاَ ل‬
‫عقباَلديِ ْع قصنيِّ ْفقإ لصنيِّ ْقق ل‬
‫م ْيِ قمر ك‬
‫ن‬
‫جيكبوُا ْلليِّ ْوقل مي كؤ م ل‬
‫دو ق‬
‫ش ك‬
‫فقل مي ق م‬
‫مكنوُا ْلبيِّ ْل قعقل لهك م‬
‫ست ق ل‬
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu

11

memenuhi (segala perintah)-Aku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, ayahku telah menceritakan kepada kami,
telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Mugirah, telah menceritakan kepada
kami Jarir, dari Abdah ibnu Abu Barzah As-Sukhtiyani, dari As-Silt ibnu Hakim
ibnu Mu'awiyah (yakni Ibnu Haidah Al-Qusyairi), dari ayahnya, dari kakeknya,
bahwa ada seorang penduduk Badui bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Tuhan
kita dekat, maka kita akan bermunajat (berbisik) kepada-Nya; ataukah Dia jauh,
maka kita akan menyeru-Nya?" Nabi Saw. diam, tidak menjawab. Maka Allah
menurunkan ayat tersebut.8
Dengan kata lain, apabila kamu perintahkan mereka untuk berdoa kepadaKu, hendaklah mereka berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan
mereka.
Sama pula dengan firman-Nya kepada Nabi Musa dan Nabi Harun, yaitu:

‫إنلنيِّ ْمع ك ق‬
َ‫ع ْوققأرى‬
‫لل‬
‫م ك‬
‫ق ق‬
‫كماَ ْأ م‬
‫س ق‬
Artinya: Sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan
melihat. (Thaha: 46)
Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad, Sunan Turmuzi, Nasai, dan Ibnu
Majah disebutkan sebuah hadis dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw, pernah
bersabda:

‫م ْال مقعاَد ل ك‬
‫م ْحتىَ ْيِ ك م‬
‫ْ ْوقد قع موُقة ك‬،‫فط لقر‬
‫ث ققلَث ق ة‬
‫ة ْقلَ ْت كقر ي‬
‫ماَ ك‬
‫صاَئ ل ك‬
‫ُ ْامل ل ق‬:‫م‬
‫د ْد قع موُقت كهك م‬
‫ْ ْقوال ل‬،‫ل‬
‫ق‬
‫ال م ق م ك‬
ْ،‫ماَلء‬
‫ْ ْوقت ك م‬،‫ة‬
‫م ل‬
‫م ْال م ل‬
‫وُا ك‬
‫فت ق ك‬
‫دو ق‬
‫ه ْ ك‬
‫م ْيِ قوُم ق‬
‫ب ْال ل‬
‫س ق‬
‫ققياَ ق‬
‫ن ْال مغق ق‬
‫م ْيِ قمرفقعكقهاَ ْالل ل ك‬
‫ح ْل ققهاَ ْأب م ق‬
‫ماَ ل‬
‫مظلوُ ل‬
‫قوُ ك‬
‫ُ ْبعزتيِّ ْلنصرنك ْولوُ ْبعد ْحين‬:‫ل‬
‫وقيِ ق ك‬
Artinya: Ada tiga macam orang yang doanya tidak ditolak, yaitu imam
yang adil, orang puasa hingga berbuka, dan doa orang yang teraniaya diangkat
oleh Allah sampai di bawah gamam (awan) di hari kiamat nanti, dan dibukakan
baginya semua pintu langit, dan Allah berfirman, "Demi kemuliaan-Ku, Aku
benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.”
al-Baqarah ayat 187:
8Ibid., h.183.

12

‫ق‬
‫ح ل‬
‫س‬
‫م ْاللرفق ك‬
‫م ْل قي مل ق ق‬
‫أك ل‬
‫ث ْإ لقلىَ ْن ل ق‬
‫م ْوقأن مت ك م‬
‫س ْل قك ك م‬
‫ساَئ لك ك م‬
‫ل ْل قك ك م‬
‫م ْل لقباَ ة‬
‫ن ْل لقباَ ة‬
‫ة ْال ص‬
‫م ْهك ل‬
‫صقياَ ل‬
‫ل قهن ْع قل لم ْالل ل ق‬
‫م‬
‫م ْوقع ق ق‬
‫ن ْأ قن م ك‬
‫م ْت ق م‬
‫م ْفققتاَ ق‬
‫خقتاَكنوُ ق‬
‫ف ق‬
‫فاَ ْع قن مك ك م‬
‫ب ْع قل قي مك ك م‬
‫سك ك م‬
‫م ْك كن مت ك م‬
‫ه ْأن لك ك م‬
‫ك‬
‫ق‬
‫ك ل‬
‫م ْوقك ككلوُا ْقوا م‬
‫م‬
‫ن ْقباَ ل‬
‫شقركبوُا ْ ق‬
‫ماَ ْك قت ق ق‬
‫قفاَل ق‬
‫ن ْل قك ك ك‬
‫ه ْل قك ك م‬
‫ب ْالل ل ك‬
‫ن ْقواب مت قكغوُا ْ ق‬
‫حلتىَ ْيِ قت قب قي ل ق‬
‫شكروهك ل‬
‫فجر ْث ك ق‬
‫خي م ك‬
‫ل‬
‫ن ْال م ق‬
‫ال م ق‬
‫سوُقلد ْ ل‬
‫خي م ل‬
‫ض ْ ل‬
‫صقياَ ق‬
‫ط ْال م‬
‫م ْأت ل ي‬
‫ن ْال م ق م ل ل‬
‫موُا ْال ص‬
‫ط ْالب مي ق ك‬
‫م ْإ لقلىَ ْالل لي م ل‬
‫م ق‬
‫م ق‬
‫ق‬
‫د ْت لل م ق‬
َ‫ها‬
‫ه ْقفلَ ْت ق م‬
‫عاَك ل ك‬
‫م ْ ق‬
‫ققركبوُ ق‬
‫دوكد ْالل ل ل‬
‫ج ل‬
‫قولَ ْت كقباَ ل‬
‫ح ك‬
‫ك ْ ك‬
‫فوُ ق‬
‫م ق‬
‫ساَ ل‬
‫ن ْلفيِّ ْال م ق‬
‫ن ْوقأن مت ك م‬
‫شكروهك ل‬
‫ك قذ قل ل ق‬
‫ن‬
‫م ْيِ قت ل ك‬
‫ه ْآقيِاَت ل ل‬
‫قوُ ق‬
‫س ْل قعقل لهك م‬
‫ن ْالل ل ك‬
‫ك ْيِ كب قي ص ك‬
‫ه ْللللناَ ل‬
Artinya:Dihalalkan bagi kalian pada malam hari puasa bercampur dengan
istri-istri kalian mereka itu adalah pakaian bagi kalian, dan kalian pun adalah
pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan
nafsu kalian, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kepada
kalian. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kalian, dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih
dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
malam, (tetapi) janganlah kalian campuri mereka itu, sedang kalian beri'tikaf
dalam masjid.Itulah larangan Allah, maka janganlah kalian mendekatinya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertakwa
Hal ini merupakan suatu keringanan dari Allah buat kaum muslim, dan
Allah menghapuskan apa yang berlaku di masa permulaan Islam. Karena
sesungguhnya pada permulaan Islam, apabila salah seorang di antara mereka
berbuka, ia hanya dihalalkan makan dan minum serta bersetubuh sampai salat Isya
saja. Tetapi bila ia tidur sebelum itu atau telah salat Isya, maka diharamkan
baginya makan, minum, dan bersetubuh sampai malam berikutnya. Maka dengan
peraturan ini mereka mengalami masyaqat yang besar.
Firman Allah Swt:

‫ق‬
‫ن‬
‫م ْوقأن مت ك م‬
‫س ْل قك ك م‬
‫م ْل لقباَ ة‬
‫ن ْل لقباَ ة‬
‫س ْل قهك ل‬
‫هك ل‬
Artinya:Mereka adalah pakaian bagi kalian, dan kalian pun adalah pakaian
bagi mereka. (al-Baqarah: 187)

13

Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Al-Hasan, Qatadah, AsSaddi, dan Muqatil ibnu Hayyan, makna yang dimaksud ialah 'mereka adalah
ketenangan bagi kalian, dan kalian pun adalah ketenangan bagi mereka.9
Pada kesimpulannya suami dan istri, masing-masing dari keduanya
bercampur dengan yang lain dan saling pegang serta tidur-meniduri, maka
amatlah sesuai bila diringankan bagi mereka boleh bersetubuh dalam malam
Ramadan, agar tidak memberatkan mereka dan menjadikan mereka berdosa.
Seorang penyair mengatakan:

‫ت ْفق ق‬
‫إل ق‬
َ‫سا‬
‫جيد ق ق‬
‫ت ْع قل قي م ل‬
‫َ ْت ق ق‬.َ.َ.ْ َ‫ها‬
‫جي ك‬
‫ماَ ْال ل‬
‫ه ْل لقباَ ق‬
‫كاَن ق م‬
‫داع ق م‬
‫ع ْث ققنىَ ْ ل‬
‫ض ل‬
‫ذا ْ ق‬
Artinya: Bilamana teman tidur melipatkan lehernya, berarti dia mengajak,
maka jadilah dia seperti pakaiannya.
Firman Allah Swt:

‫م‬
‫ماَ ْك قت ق ق‬
‫ه ْل قك ك م‬
‫ب ْالل ل ك‬
‫قواب مت قكغوُا ْ ق‬
Artinya: Dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian. (alBaqarah: 187)
Amr ibnu Malik Al-Bakri telah mengatakan dari Abul Jauza, dari Ibnu
Abbas sehubungan dengan takwil ayat ini: dan ikutilah apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kalian. (Al-Baqarah: 187) Makna yang dimaksud ialah lailatul qadar
(malam yang penuh dengan kemuliaan).Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu
Hatim dan Ibnu Jarir.10
Firman Allah Swt:

‫خميل ك‬
‫وقك ككلوُا ْقوا م‬
‫ن‬
‫ن ْال م ق‬
‫م ْال م ق‬
‫سللوُقلد ْ ل‬
‫خميل ل‬
‫ض ْ ل‬
‫شقركبوُا ْ ق‬
‫ط ْال م‬
‫ن ْل قك ك ك‬
‫ط ْالب مقيل ك‬
‫مل ق‬
‫مل ق‬
‫حلتىَ ْيِ قت قب قي ل ق‬
‫فجر ْث ك ق‬
‫ل‬
‫صقياَ ق‬
‫م ْأت ل ي‬
‫ال م ق م ل ل‬
‫موُا ْال ص‬
‫م ْإ لقلىَ ْالل لي م ل‬
Artinya: Dan makan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dan
benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.
(al-Baqarah: 187)
Allah Swt, memperbolehkan pula makan dan minum di samping boleh
menggauli istri dalam malam mana pun yang disukai oleh orang yang berpuasa,
hingga tampak jelas baginya cahaya waktu subuh dari gelapnya malam hari. Hal
9Ibid., h.120.
10ْ Ibid., h. 121.

14

ini diungkapkan di dalam ayat dengan istilah 'benang putih' yang berbeda dengan
'benang hitam', kemudian pengertian yang masih misteri ini diperjelas dengan
firman-Nya:

‫ن ْال م ق‬
‫ل‬
‫ف م‬
‫م ق‬
‫جرل‬
Artinya: Yaitu fajar. (al-Baqarah: 187)
Ketetapan Allah Swt, yang membolehkan seseorang makan sampai fajar
terbit menunjukkan sunat bersahur, karena sahur termasuk ke dalam bab rukhsah,
dan mengamalkannya merupakan hal yang dianjurkan. Karena itulah di dalam
sunnah Rasul Saw, terdapat anjuran bersahur.
Di dalam kitab Sahihain, dari Anas r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw,
pernah bersabda:

‫ة‬
‫سحوُر ْب ققرك ق ة‬
‫حكروا ْفقإ ل ل‬
‫س ل‬
‫ن ْلفيِّ ْال ل‬
‫تق ق‬
Artinya: Bersahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur
terkandung barakah.
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Amr ibnul As r.a. yang
menceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:

‫إن ْفقصل ْماَ ْبين ْصياَمناَ ْوصياَ ق‬
‫حر‬
‫ب ْأ قك مل ق ك‬
‫س ق‬
‫ة ْال ل‬
‫ل ْال مك لقتاَ ل‬
‫م‬
‫م ْأهم ل‬
‫ق قم ق ل ق ل ق ق ل ق ل‬
Artinya: Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab
ialah makan sahur.
Firman Allah Swt:

‫ثك ق‬
‫ل‬
‫صقياَ ق‬
‫م ْأت ل ي‬
‫ل‬
‫موُا ْال ص‬
‫م ْإ لقلىَ ْالل لي م ل‬
Artinya: Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam. (al-Baqarah:
187)
Makna ayat ini menunjukkan bahwa berbuka puasa itu di saat matahari
tenggelam sebagai ketetapan hukum syar'i, seperti yang telah disebutkan di dalam
kitab Sahihain, dari Amirul Muminin Umar ibnul Khattab r.a. yang mengatakan
bahwa Rasulullah Saw, pernah bersabda:11

‫ق ق‬
‫ق‬
‫ل ْالل لي م ك‬
‫ذا ْأ ققمب ق ق‬
‫إل ق‬
‫م‬
‫ن ْ ق‬
‫ن ْ ق‬
‫هاَهكقناَ ْوقأد مب ققر ْالن لقهاَكر ْ ل‬
‫ل ْ ل‬
‫ْ ْفق ق م‬،َ‫هاَهكقنا‬
‫صاَئ ل ك‬
‫د ْأفمط ققر ْال ل‬
‫م م‬
‫م م‬

11ْ Ibid., 124.ْ

15

Artinya: Apabila malam tiba dari arah ini dan siang hari pergi dari arah ini,
berarti telah tiba waktu berbuka bagi orang yang puasa.
Firman Allah Swt:

‫ت لل م ق‬
‫د ْالل لهل‬
‫دو ك‬
‫ح ك‬
‫ك ْ ك‬
Artinya: Itulah batasan-batasan Allah. (al-Baqarah: 187)
Yakni apa yang telah Kami terangkan, yang telah Kami wajibkan dan
Kami bataskan menyangkut puasa dan hukum-hukumnya serta hal-hal yang Kami
perbolehkan di dalamnya; dan hal-hal yang Kami haramkan serta Kami sebutkan
tujuan-tujuan, rukhsah-rukhsah, dan 'azaim-nya. Semua itu adalah batasan-batasan
yang telah disyariatkan oleh Allah dan diterangkan-Nya sendiri.
Firman Allah Swt:

َ‫ها‬
‫قفلَ ْت ق م‬
‫ققركبوُ ق‬
Artinya: Maka janganlah kalian mendekatinya. (al-Baqarah: 187)
Maksudnya, janganlah kalian melampaui dan menabraknya.
Firman Allah Swt:

‫ك قذ قل ل ق‬
‫س‬
‫ه ْآقيِاَت ل ل‬
‫ن ْالل ل ك‬
‫ك ْيِ كب قي ص ك‬
‫ه ْللللناَ ل‬
Artinya: Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia.
(al-Baqarah: 187)
Yakni sebagaimana Allah menjelaskan masalah puasa berikut hukumhukum syariat dan rinciannya, Dia pun menjelaskan pula semua hu-kum lainnya
melalui lisan hamba dan Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad Saw, kepada umat
manusia.

‫ن‬
‫م ْيِ قت ل ك‬
‫قوُ ق‬
‫ل قعقل لهك م‬
Artinya: supaya mereka bertakwa. (al-Baqarah: 187)
Artinya, agar mereka mengetahui bagaimana jalan hidayah itu dan bagaimana cara
mereka bertaat. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung di dalam firmanNya:
‫ههووال وكذيي هن وكوزل هوعلىوعبيكدكهآيانتبوكوينانتلكي ه ي‬
‫خكروجك هيمكمونال وهظهلماكتكإولىال وهنوكرووكإ ونالل ووهكبك هيمل وورهؤفةوركحيمة‬
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (AlQur'an)

supaya

Dia

mengeluarkan

16

kalian

dari

kegelapan

kepada

cahaya.Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang
terhadap kalian. (al-Hadid: 9)
E. Hukum-hukum yang Terkandung dalam Ayat Puasa
Adapun hukum-hukum yang erkandung dalam ayat di atas antara lain:12
1. Dalam ayat 183 mengandung kewajiban puasa bagi orang Islam tanpa
terkecuali.
2. Dalam ayat 184 menjelaskan bagi orang yang menderita sakit atau
sedang melakukan perjalanan ia boleh berbuka atau membayar fidyah
karena di anggap azimah(kesukaran) bagi mereka. Yang dimaksud
dengan fidyah yaitu memberi makan fakir miskin selama 60 hari,
setiap hari di beri 1 mud (6 ons).
3. Dalam ayat 185 menjelaskan wajib berpuasa dengan sebab nampak
hilal, dikarenakan pada ayat pertama dan kedua tidak menjelaskan
kapan puasa ini dilaksanakan apa pada awal bulan atau pertengahan
bulan sehingga dengan ayat turun ayat ini menjelaskan secara jelas
batas awal berpuasa.
4. Pada ayat 187 menjelaskan kebolehan berkumpul suami dan istri pada
malam puasa karena pada permulaan Islam seseorang boleh berkumpul
dengan istrinya sebelum sholat isya, adapun sesudahnya di haramkan
sehingga turun ayat ini membolehkan nya berkumpul dengan istri
walaupun sesudah sholat isya.

F. Pesan Moral / Hikmah
Yang menjadi pesan moral ibadah shaum yang kita lakukan itu.Salah satu
pesan moral ibadah shaum yang utama ialah kita dilarang memakan makanan
yang

haram,

supaya

kita

menjaga

diri

jangan

sembarang

memakan

makanan.Bahkan makanan halal pun tidak boleh kita makan sebelum datang
waktunya yang tepat.Jadi jangan sembarang makan.Jangan makan asal saja. Kita
mesti memperhatikan apa yang kita makan itu, dan jangan jadikan perut Anda
12 Abdul Halim Hasan, Tafsir al-Ahkam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 33-55.

17

sebagai kuburan orang lain. Jangan jadikan perut Anda sebagai kuburan rakyat
kecil.Jangan pindahkan tanah dan ladang milik mereka ke perut Anda.Itulah pesan
moral puasa yang menurut penulis relevan dengan kondisi saat ini, ketika kita
dikejar-kejar oleh konsumtivisme (senang berfoya-foya dan berbelanja barang
yang tidak bermanfaat) dan dikejar-kejar untuk meningkatkan status sosial.
Adapun hikmah puasa antara lain yaitu:
1. Melatih Disiplin Waktu
Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari,
maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur
lebih teratur demi lancarnya puasa. Bangun untuk makan sahur dipagi hari
juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki
(makanan).
2. Keseimbangan dalam Hidup
Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk
beribadah.Namun sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan,
hawa nafsu dan lain-lain kita sering melupakan kewajiban kita.Pada bulan
puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh
kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.
3. Mempererat Silaturahmi
Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas
jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa
gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu
Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di
Masjid.
4. Lebih Peduli Pada Sesama
Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas
jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa
gratis. Shalat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu
Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di
Masjid.

18

5. Tahu Bahwa Ibadah Memiliki Tujuan
Tujuan puasa adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosadosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka
puasa berhasil.Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apaapa.Jadi kita terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala
macam amal ibadah.
6. Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah
Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang
ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah,
membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah,
sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah.Sehingga kita terbiasa
hidup dalam ibadah.Artinya semua dapat bernilai ibadah.
7. Berhati-hati Dalam Berbuat
Puasa Ramadhan akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain
menahan lapar dan haus juga kita menghindari keharaman mata, telinga,
perkataan dan perbuatan. atihan ini menimbulkan kemajuan positif bagi
kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang
dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong,
memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.
8. Berlatih Lebih Tabah
Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang
tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan
dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita.
Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing
pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan Puasa.
9. Melatih Hidup Sederhana
Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit
saja kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut,
pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya
hawa nafsu saja.

19

10. Melatih Untuk Bersyukur
Dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih
mensykuri nikmat yang kita miliki saat tida