PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINA. pdf

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR
MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER
I SMP NEGERI 20 MALANG
Hanik Maslacha
M. E Winarno
Sri Purnami
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
E-mail: hanikmaslacha@gmail.com
Abstract: Preliminary research conducted through a needs analysis
questionnaire to 1 teacher of physical education, sports and health eighth
grade and 32 eighth grade students found that students read books
terhada physical education, sports, and health is low. The purpose of this
study was to develop a product that is a big ball game instructional media
are arranged in the form of interactive multimedia using software microsoft
office powerpoint 2010.The result of the development of interactive
multimedia products big ball games the first semester of eighth grade
obtained the following data: (1) the results of the expert evaluation of a
large ball games 83.13% (quite valid), (2) the results of evaluation of
physical education learning experts 92.93% (very valid) , (3) the results of
the expert evaluation of instructional media 75% (quite valid), (4) the test

results of small groups with variable ease of 84, 16% (quite valid), the
attractiveness of the variable 83.05% (quite valid), variable clarity 82.03 %
(quite valid), (5) the results of testing large groups with ease variable
83.4% (quite valid), the attractiveness of the variable 82.5% (quite valid),
variable clarity of 80.25% (quite valid). From these results the interactive
multimedia product a great ball game fit for use as a medium of teaching
physical education classes in the first semester eighth grade junior high
school 20 Malang.
Keywords: Learning Media, Big Ball Game
Abstrak: Penelitian awal dilakukan melalui penyebaran angket analisis
kebutuhan kepada 1 orang guru pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan kelas VIII serta 32 siswa kelas VIII diperoleh bahwa minat baca
siswa terhada buku pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan rendah.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sebuah produk yaitu
media pembelajaran permainan bola besar yang disusun dalam bentuk
multimedia interaktif menggunakan software microsoft office powerpoint
2010. Hasil pengembangan produk multimedia interaktif permainan bola
besar kelas VIII semester I diperoleh data sebagai berikut: (1) hasil
evaluasi ahli permainan bola besar 83,13% (cukup valid), (2) hasil
evaluasi ahli pembelajaran pendidikan jasmani 92,93% (sangat valid), (3)

hasil evaluasi ahli media pembelajaran 75% (cukup valid), (4) hasil uji
coba kelompok kecil dengan variabel kemudahan 84, 16% (cukup valid),
variabel kemenarikan 83,05% (cukup valid), variabel kejelasan 82,03%
(cukup valid), (5) hasil uji coba kelompok besar dengan variabel
kemudahan 83,4% (cukup valid), variabel kemenarikan 82,5% (cukup
valid), variabel kejelasan 80,25% (cukup valid). Dari hasil tersebut maka
produk multimedia interaktif permainan bola besar layak digunakan
sebagai media pembelajaran pendidikan jasmani kelas VIII semester I di
SMP Negeri 20 Malang.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Permainan Bola Besar

1

2

PENDIDIKAN JASMANI, Volume…., Nomor….., Tahun 2016, Halaman 1 - 17

Proses
pembelajaran
di

sekolah erat kaitanya dengan
penyampaian
informasi
atau
komunikasi. Penyampaian informasi
dan komunikasi akan lebih mudah
dan dapat dipahami oleh peserta
didik melalui berbagai cara salah
satunya adalah penggunaan media.
Media adalah segala bentuk dan
saluran yang dapat digunakan dalam
suatu proses penyajian informasi,
(Dwiyogo 2007:1). Media yang
digunakan
dalam
proses
pembelajaran di sekolah adalah
media
pembelajaran.
Menururt

Santyasa dalam makalahnya yang
berjudul
Landasan
Konseptual
Media
Pembelajaran
(2007:3)
menjelaskan
bahwa
“media
pembelajaran adalah segala sesuatu
yang
dapat
digunakan
untuk
menyalurkan
pesan
(bahan
pembelajaran),
sehingga

dapat
merangsang
perhatian,
minat,
pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Dari pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa media
merupakan perantara penyampaian
pesan
sedangkan
media
pembelajaran merupakan perantara
penyampaian pesan dari sumber
belajar kepada siswa.
Penyampaian
pesan
di
sekolah dilakukan guru dalam
berbagai mata pelajaran termasuk

pendidikan
jasmani.
Widijoto
(2009:1)
menyatakan
konsep
pendidikan jasmani sebagai berikut.
Pendidikan
jasmani
diartikan
sebagai suatu proses pembelajaran
melalui aktivitas jasmani yang
didesain secara sistematik untuk
meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan
keterampilan
motorik,
yang
akan
baik

pelaksanaannya apabila didukung
dengan pengetahuan tentang cara
melakukannya, perilaku hidup sehat,
aktif, akan mengembangkan sikap
jujur, disiplin, percaya diri, tangguh,
pengendalian emosi, kerjasama dan
saling menolong.

Dari pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa pendidikan jasmani
tidak hanya mengembangkan aspek
psikomotorik
namun
juga
mengembangkan aspek kognitif dan
afektif dari peserta didik. Aspek
kognitif mencakup pengetahuan
tentang
fakta,
konsep,

dan
penalaran
serta
pemecahan
masalah. Ruang lingkup pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan
pada jenjang SMP
menurut
Permendikbud No. 68 tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan
Struktur
Kurikulum
Sekolah
Menengah Pertama atau Madrasah
Tsanawiyah meliputi keterampilan
bola besar, bola kecil, atletik,
beladiri, konsep kebugaran jasmani,
senam lantai, aktivitas gerak ritmik,
renang, dan tindakan P3K, serta
gaya hidup sehat.

Dalam artikel yang ditulis
oleh Wicaksono (2012) Badan Pusat
Statistik
(BPS)
tahun
2011,
menunjukkan
bahwa
pada
masyarakat saat ini minat untuk
memperoleh
informasi
dengan
membaca teks saat ini lebih rendah
dibandingkan
minat
untuk
memperoleh
informasi
dengan

mendengar. Disusul mendengar dan
melihat keadaan langsung yang
digambarkan oleh sumber informasi,
misalnya
televisi.
Berdasarkan
survei tersebut minat tertinggi
terletak pada perolehan informasi
yang
menarik
perhatian
atau
interaktif yaitu, dapat dilihat secara
langsung, dapat diamati, dan adanya
penjelasan yang dapat didengar,
serta keterangan yang mendukung
dari informasi tersebut. Dengan
demikian
dibutuhkan
media

informasi
baru
yang
dapat
menunjang
tersampaikannya
informasi
kepada
masyarakat
berdasarkan
pada
minat
masyarakat. Permasalahan tersebut
tidak hanya terjadi pada masyarakat
umum namun juga terjadi pada
siswa-siswi hampir disemua jenjang
pendidikan.

Hanik Maslacha, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Bola Besar Melalui Multimedia
Interaktif untuk Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 20 Malang
3

Dari permasalahan yang ada
maka dibutuhkan pengembangan
media pembelajaran yang dapat
memudahkan
siswa
dalam
memahami materi pembelajaran
permainan
bola
besar.
Pada
umumnya pembelajaran pendidikan
jasmani hanya dilakukan di lapangan
dan terlalu sering menggunakan
media berupa buku akan membuat
siswa
menjadi
bosan.
Untuk
menumbuhkan minat belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran
pendidikan jasmani perlu adanya
pengembangan media pembelajaran
berupa
multimedia.
Priyanto
(2009:3) dalam jurnalnya yang
berjudul “Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Berbasis Komputer”
menjelaskan multimedia merupakan
suatu
gabungan
antara
teks,
gambar, grafis, animasi, audio, dan
video, serta cara penyampaian
interaktif yang dapat membuat suatu
pengalaman belajar siswa seperti
dalam
kehidupan
nyata
di
sekitarnya. Dengan menggunakan
multimedia dalam menyampaikan
materi
pembelajaran
akan
memungkinkan peserta didik belajar
dengan lebih efektif, efisien dan
interaktif.
Dwiyogo (2010: 229) dalam
mengatakan bahwa “ pengertian
media mengarah pada sesuatu yang
mengantar/meneruskan
informasi
(pesan) antara sumber (pemberi
pesan) dan penerima pesan”.
Sedangkan
Santyasa
(2007:3)
menjelaskan “media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga
dapat merangsang perhatian, minat,
pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan belajar”.
Riyana dalam makalahnya
yang berjudul “Konsep dan Aplikasi
Media Pembelajaran” (2008:25)
menjelaskan “media pembelajaran
merupakan wadah dari pesan,
materi yang ingin disampaikan

adalah pesan pembelajaran, tujuan
yang ingin dicapai ialah proses
pembelajaran”.
Pengertian
lain
mengenai
media
pembelajaran
dalam
artikel
yang
berjudul
“Pengertian, Manfaat, Jenis-Jenis,
dan Pemilihan Media Pembelajaran”
Erwin
(2011:1)
mendefinisikan
“apabila media itu membawa pesanpesan atau informasi yang bertujuan
instruksional
atau
mengandung
maksud-maksud pengajaran maka
media
itu
disebut
media
pembelajaran”.
Dari beberapa pengertian
mengenai media pembelajaran di
atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan
perantara penyampaian pesan dari
sumber belajar kepada siswa
sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Dalam suatu artikel yang
berjudul “Pengertian, Manfaat, JenisJenis,
dan
Pemilihan
Media
Pembelajaran”
Erwin
(2011:1)
manfaat praktis media pembelajaran
di dalam proses belajar mengajar
sebagai
berikut:
(1)
Media
pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil
belajar. (2) Media pembelajaran
dapat
meningkatkan
dan
mengarahkan
perhatian
anak
sehingga
dapat
menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung
antara
siswa
dan
lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri
sesuai dengan kemampuan dan
minatnya. (3) Media pembelajaran
dapat
mengatasi
keterbatasan
indera, ruang dan waktu. (4) Media
pembelajaran dapat memberikan
kesamaan
pengalaman
kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di
lingkungan
mereka,
serta
memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat
dan lingkungannya, misalnya melalui

4

PENDIDIKAN JASMANI, Volume…., Nomor….., Tahun 2016, Halaman 1 - 17

karya wisata, kunjungan ke museum
atau kebun binatang.
Sedangkan menurut Dwiyogo
(2010:230)
manfaat
media
pembelajaran diantanya adalah: (1)
Media pembelajaran menarik dan
memperbesar perhatian anak didik
terhadap materi pengajaran yang
disampaikan.
(2)
Mengatasi
perbedaan
pengalaman
belajar
berdasarkan latar belakang ekonomi
dari anak didik. (3) Membantu
memberikan pengalaman belajar
yang sulit diperoleh dengan cara
lain. (4) Dapat menumbuhkan
kemampuan
berusaha
sendiri
berdasarkan
pengalaman
dan
kenyataan. (5) Dapat mengatasi sifat
pasif anak didik. (6) Dapat
menimbulkan kegairaan belajar. (7)
Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan. (8)
Memungkinkan anak didik belajar
sendiri menurut kemampuan dan
minat.
Manfaat media pembelajaran
dalam makalah yang berjudul
“Konsep
dan
Aplikasi
Media
Pembelajaran” Riyana (2008:29-30)
adalah sebagai berikut: (1) Membuat
konkrit konsep-konsep yang abstrak.
Konsep-konsep yang dirasakan
masih bersifat abstrak dan sulit
dijelaskan secara langsung kepada
siswa
bisa
dikonkritkan
atau
disederhanakan melalui penggunaan
media pembelajaran. Misalnya untuk
menjelaskan
sistem
peredaran
darah pada manusia, arus listrik,
berhembusnya
angin,
bisa
menggunakan media gambar atau
bagan sederhana. (2) Menghadirkan
objek-objek yang terlalu berbahaya
atau sukar didapat ke dalam
lingkungan belajar. Misalnya guru
menjelaskan dengan menggunakan
gambar atau program televisi
tentang binatang-binatang buas
seperti harimau dan beruang, atau
hewan-hewan
lainnya.
(3)
Menampilakan objek yang terlalu
besar atau terlalu kecil. (4)

Memperlihatkan gerakan yang telalu
cepat atau terlalu lambat.
Dari beberapa penjelasan
mengenai
manfaat
media
pembelajaran dapat disimpulkan
bahwa
media
pembelajaran
bermanfaat untuk mempermudah
penyampaian informasi atau pesan
pembelajaran
kepada
siswa
sehingga
proses
pembelajaran
menjadi lebih mudah, efektif, dan
efisien.
Pemahaman
konsep
permainan
bola
besar
dapat
disampaikan
kepada
siswa
menggunakan media pembelajaran
berupa
multimedia
berbasis
komputer dengan format pptx.
Sehingga siswa
lebih mudah
memahami materi pembelajaran dan
memberikan pengalaman belajar
yang berbeda melalui multimedia
interaktif.
Dwiyogo
(2007:91)
menjelaskan
“istilah
multimedia
berawal dari kata teater, bukan
komputer.
Pertunjukan
yang
memanfaatkan lebih dari satu
medium
seringkali
disebut
pertunjukan multimedia”. Sedangkan
dalam
jurnal
yang
berjudul
“Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran Berbasis Komputer”
Priyanto (2009:3) medefinisikan
bahwa “multimedia merupakan suatu
gabungan antara teks, gambar,
grafis, animasi, audio, serta cara
penyampaian interaktif yang dapat
membuat suatu pengalaman belajar
bagi siswa seperti dalam kehidupan
nyata di sekitarnya”.
Dari pendapat di atas dapat
diketahui
bahwa
penggunaan
multimedia
dibantu
dengan
komputer agar penyampaian pesan
menjadi lebih optimal dan interaktif
karena dalam multimedia terdapat
beberapa media seperti gambar,
teks, suara atau video yang dapat
lebih mudah dipahami oleh siswa.
Priyanto
(2009:3)
menjelaskan
“multimedia pembelajaran berbasis
komputer adalah suatu media
belajar berisi program (software)
pembelajaran yang bersifat interaktif

Hanik Maslacha, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Bola Besar Melalui Multimedia
Interaktif untuk Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 20 Malang
5

terdiri dari gabungan antara teks,
gambar, grafis, sound, animasi,
movie, audio dan video yang dibuat
dengan program aplikasi komputer
dan diakses/ditayangkan melalui
bantuan komputer”.
Dari beberapa pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa
multimedia pembelajaran adalah
gabungan dari beberapa komponen
media seperti teks, gambar, animasi,
suara, musik atau video yang berisi
pesan atau informasi berupa materi
pembelajaran
dan
disampaikan
kepada siswa.
Media pembelajaran ada
berbagi macam jenis sesuai dengan
fungsi dan cara penyusunannya.
Microsoft PowerPoint adalah salah
satu program presentasi yang cukup
mudah dioperasikan.
Kegunaan
program
Microsoft
PowerPoint
adalah
pembuatan
lembar
presentasi,
mengatur
layout
presentasi,
menggabungkan
dokumen
presentasi,
dan
pembuatan
pelajaran
berupa
pertunjukan.
Menurut
Saputro
(2009:135)
menjelaskan
bahwa
“Microsoft
PowerPoint
adalah
aplikasi
keperluan
presentasi,
khususnya untuk presentasi bisnis
dan
perkantoran.
Namun,
PowerPoint juga dapat digunakan
untuk membuat sebuah film animasi
sederhana”.
Microsoft PowerPoint 2010
merupakan program aplikasi di
bawah
Microsoft
Ofice
2010.
Microsoft PowerPoint 2010 memiliki
berbagai kelebihan dan kemudahan
diantaranya adalah kita dapat
memasukkan teks, gambar, video,
suara serta membuat animasi
sederhana.
Dengan
berbagai
kelebihan dan kemudahan untuk
mengoprasikan Microsoft PowerPoint
2010, maka kita dapat membuat
tampilan presentasi yang menarik
dan variatif. Dengan kelebihan
Microsoft PowerPoint 2010 maka
memungkinkan
untuk
membuat
suatu multimedia interaktif berbasis

komputer dalam menyusun media
pembelajaran permainan bola besar
untuk siswa kelas VIII semester I
sehingga dapat mempermudah siswa
dalam belajar atau memahami materi
tersebut.
“Pembelajaran
merupakan
suatu kegiatan yang melibatkan
seseorang
dalam
upaya
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai positif
dengan memanfaatkan berbagai
sumber untuk belajar”, Riyana
(2008:19).
Pembelajaran
yang
dilakukan di sekolah dapat dilakukan
dengan
mudah
dengan
memanfaatkan
berbagai
media
pembelajaran. Salah satu media
pembelajaran yang dapat digunakan
adalah multimedia interaktif. Dengan
menggunakan multimedia interaktif
guru dapat memasukkan materi
pembelajaran
dengan
kriteria
menurut
Yulaelawati
(2007:36)
sebagai
berikut:
(1)
Menuju
kemandirian peserta didik. (2)
Mengandung
makna
yang
mendalam. (3) Menyiratkan saran
menuju kualitas kehidupan yang
lebih baik. (4) Mengandung urutan
atau
sistematika
berdasarkan
kepentingan, sebab akibat, makna
tunggal, makna majemuk. (5)
Autentik.
(6)
Menarik.
(7)
Bermanfaat bagi kehidupan peserta
didik. (8) Dapat dipelajari. (9) Layak
dipelajari.
Sesuai dengan kriteria di atas
maka
media
pembelajaran
permainan bola besar melalui
multimedia interaktif disusun. Selain
itu penggunaan multimedia interaktif
dalam pembelajaran merupakan
salah satu bentuk pembelajaran
berbasis komputer karena dalam
penggunaannya
siswa
dapat
mengoperasikan
multimedia
interaktif menggunakan komputer
atau laptop. Menurut Priyanto
(2009:9) keunggulan pembelajaran
dengan berbasis komputer yaitu, (1)
cara kerja baru dengan komputer
akan
membangkitkan
motivasi

6

PENDIDIKAN JASMANI, Volume…., Nomor….., Tahun 2016, Halaman 1 - 17

kepada pembelajar dalam belajar.
(2) Warna, musik, grafis dan animasi
dapat menambahkan kesan realisme
dan menuntut latihan, kegiatan
laboratorium,
simulasi
dan
sebagainya. (3) Respon pribadi yang
cepat
dalam
kegiatan-kegiatan
belajar siswa akan menghasilkan
penguatan
yang
tinggi.
(4)
Kemampuan memori memungkinkan
penampilan pembelajaran yang telah
lampau direkam dapat dipakai dalam
merencanakan
langkah-langkah
selanjutnya di kemudian hari. (5)
Kesabaran, kebiasaan pribadi yang
dapat
diprogram
melengkapi
suasana sikap yang lebih positif,
terutama berguna sekali untuk
pembelajaran yang lamban. (6)
Kemampuan
daya
rekamnya
memungkinkan
pengajaran
individual
bisa
dilaksanakan,
pemberian perintah secara individual
dapat dipersiapkan bagi semua
pembelajar, terutama untuk para
pembelajar yang dikhususkan, dan
kemajuan belajar merekapun dapat
diawasi terus.
Melalui pengamatan atau
observasi yang dilakukan selama
proses pembelajaran pendidikan
jasmani pada tanggal 20 Oktober
2014 sampai dengan tanggal 24
Oktober 2014 diperoleh temuan
bahwa: (1) peserta didik cukup
antusias
dalam
pembelajaran
permainan bola besar seperti
permainan sepakbola, permainan
bolavoli dan bolabasket. Namun
pada saat pembelajaran permainan
bola besar seperti permainan
sepakbola, permainan bolavoli dan
bolabasket:
(a)
peserta
didik
kesulitan untuk menyebutkan jenisjenis
teknik
dasar
pada
pembelajaran permainan bola besar
seperti
permainan
sepakbola,
permainan bolavoli, atau bolabasket,
(b) peserta didik kesulitan ketika
menjelaskan pengertian suatu teknik
dasar yang ada dalam suatu cabang
olahraga, (c) peserta didik kesulitan
memahami konsep dari variasi dan

kombinasi latihan teknik dasar
permainan bola besar seperti
permainan sepakbola, permainan
bolavoli, atau bolabasket.
Selain itu frekuensi membaca
peserta didik kelas VIII di SMP
Negeri 20 Malang yaitu, 80,64%
peserta didik menjawab jumlah buku
pendidikan jasmani yang dibaca
pada semester I sebanyak satu
buku.
80,64%
peserta
didik
menjawab selama satu minggu
siswa hanya membaca satu kali
buku pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan kelas VIII semester I,
serta 12,9% peserta didik menjawab
tidak
pernah
membaca
buku
pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan kelas VIII semester I.
70,96%
peserta
didik
sering
memperoleh
sumber
belajar
berbentuk buku ajar pendidikan
jasmani. 77,41% peserta didik
menjawab bahwa guru pendidikan
jasmani yang mengajar pendidikan
jasmani
kelas
VIII
sering
menggunakan buku ajar ketika
mengajar pada semester I. 61,29%
peserta didik mengatakan bahwa
buku pendidikan jasmani yang
digunakan saat ini sudah cukup
lengkap, hal ini sesuai dengan
pendapat pendidik yang mengatakan
bahwa materi yang disajikan dalam
buku ajar pendidikan jasmani sudah
tepat untuk kelas VIII semester I.
Rendahnya
pemahaman
peserta didik terhadap konsep
pembelajaran permainan bola besar
disebabkan karena keterbatasan
sumber
belajar.
Berdasarkan
pengamatan terhadap buku siswa
didapatkan temuan sebagai berikut:
(1) dalam buku siswa tidak
dijelaskan pengertian dari masingmasing teknik dasar yang ada pada
materi pembelajaran permainan
sepakbola, permainan bolavoli, dan
bola basket, (2) aktivitas variasi dan
kombinasi latihan yang ada pada
buku siswa tidak menjelaskan
bagaimana cara melakukannya,

Hanik Maslacha, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Bola Besar Melalui Multimedia
Interaktif untuk Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 20 Malang
7

sehingga untuk mempraktikkannya
siswa menjadi kesulitan.
Pengertian
dan
fungsi
Kompetensi inti yang tertera pada
Dokumen
Kompetensi
Dasar
Sekolah
Menengah
Pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
(2013:5) adalah sebagai berikut.
Kompetensi
Inti
merupakan
terjemahan atau operasionalisasi
SKL dalam bentuk kualitas yang
harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu atau
jenjang
pendidikan
tertentu,
gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan (afektif, kognitif,
dan
psikomotor)
yang
harus
dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti berfungsi
sebagai
unsur
pengorganisasi
(organising element) Kompetensi
Dasar.
Kompetensi
inti
dibagi
menjadi empat kelompok yang
saling terkait yang berkaitan dengan
sikap keagamaan (kompetensi inti
1), sikap sosial (kompetensi inti 2),
ilmu pengetahuan (kompetensi inti
3), dan penerapan pengetahuan
(kompetensi inti 4). Dalam dokumen
Komptensi
Dasar
Sekolah
Menengah
Pertama
(SMP)/
Madrasah
Tsanawiyah
(MTs)
(2013:7) dijelaskan bahwa. Keempat
kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus
dikembangkan
dalam
setiap
peristiwa
pembelajaran
secara
integratif.
Kompetensi
yang
berkenaan
dengan
sikap
keagamaan
dan
sosial
dikembangkan
secara
tidak
langsung (indirect teaching) yaitu
pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (Kompetensi
Inti 3) dan penerapan pengetahuan
(Kompetensi Inti 4).
Kompetensi inti untuk siswa
kelas VIII yang berkaitan dengan

pengetahuan
dan
penerapan
pengetahuan
berada
pada
kompetensi inti 3 dan 4. Kompetensi
inti 3 yaitu “memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata”.
Amri
(2013:73) menjelaskan jenis-jenis
materi
pelajaran
dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: (1)
Fakta yaitu segala hal yang
berwujud kenyataan dan kebenaran,
meliputi nama-nama objek, peristiwa
sejarah, lambang, nama tempat,
nama orang, nama bagian atau
komponen
suatu
benda
atau
sebagainya. (2) Konsep yaitu segala
yang
berwujud
pengertianpengertian baru yang bisa timbul
sebagai hasil pemikiran, meliputi
definisi, pengertian, ciri khusus,
hakikat, inti dan sebagainya. (3)
Prosedur
merupakan
langkahlangkah sistematis atau berurutan
dalam mengerjakan suatu aktifitas
dan kronologi suatu sistem.
Pengertian kompetensi dasar
yang
tertera
pada
Dokumen
Komptensi
Dasar
Sekolah
Menengah
Pertama
(SMP)/
Madrasah
Tsanawiyah
(MTs)
(2013:7) yaitu, “kompetensi dasar
merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti.
Kompetensi dasar adalah konten
atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
yang bersumber pada kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta
didik”. Kompetensi dasar pada
materi pembelajaran permainan bola
besar yang akan disusun sebagai
landasan pengembangan multimedia
permainan bola besar dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tujuan dari penelitian ini
adalah
pengembangan
media
pembelajaran permainan bola besar
dalam
bentuk
multimedia
menggunakan microsoft office power

8

PENDIDIKAN JASMANI, Volume…., Nomor….., Tahun 2016, Halaman 1 - 17

point 2010 yang dapat bermanfaat
bagi siswa kelas VIII semester I
SMP
Negeri
20
Malang.
Penggunaan multimedia interaktif
dalam pembelajaran pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan
bertujuan agar siswa dapat lebih
mudah dalam
menerima dan
mengolah informasi serta dapat
membantu siswa untuk belajar lebih
interaktif dalam memahami konsep
pembelajaran permainan bola besar.
METODE
Model
penelitian
dan
pengembangan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model
konseptual. Model konseptual yaitu
“model yang bersifat analitis yaitu
memberikan komponen-komponen
produk yang akan dikembangkan
serta keterkaitan antar komponen”
(Tim Universitas Negeri Malang,
2010:47). Produk dari penelitian dan
pengembangan ini yaitu multimedia
interaktif
pendidikan
jasmani,
olahraga, dan kesehatan untuk
siswa kelas VIII semester I. Ditinjau
dari tujuan penelitian yang ada pada
bab sebelumnya maka, penelitian ini
termasuk jenis penelitian dan
pengembangan
(Research
and
Development).
Berdasarkan pada model
penelitian dan pengembangan yang
merupakan model konseptual dalam
penelitian ini, maka langkah-langkah
penelitian dan pengembangan yang
digunakan merujuk pada langkahlangkah yang dikemukakan oleh
Borg and Gall (1983:775), yang
terdiri dari sepuluh tahapan yaitu, (1)
penelitian dan pengumpulan data
(reaserch and information colection),
(2) perencanaan (planning), (3)
pengembangan produk (develop
preliminary form of product), (4) uji
lapangan awal (preliminary field
testing), (5) revisi hasil uji coba
produk pertama (main product
revision), (6) uji coba lapangan
(mian field testing), (7) revisi

terhadap
produk
operasional
(operational product revision), (8) uji
pelaksanaan lapangan operasional
(operational field testing), (9) revisi
terhadap produk akhir (final product
revision),
(10)
diseminasi
(penyebaran) dan implementasi
(dissemination and implementation)”.
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan 7 langkah dari 10
langkah yang dikemukakan oleh
Borg and Gall. “Penelitian dan
pengembangan
merupakan
penelitian
yang
berupaya
mengembangkan produk tertentu
sesuai
dengan
kebutuhan
masyarakat”, Winarno (2011:76).
Sedangkan menurut Sukmadinata
(2010:164) mengatakan bahwa,
”penelitian
dan
pengembangan
adalah suatu proses atau langkahlangkah
yang
untuk
mengembangkan suatu produk baru
atau menyempurnakan produk yang
telah
ada,
yang
dapat
dipertanggungjawabkan”.
Dengan demikian langkahlangkah prosedur penelitian dapat
dimodifikasi dan disesuaikan dengan
kebutuhan dari proses penelitian dan
pengembangan media pembelajaran
permainan bola besar melalui
multimedia interaktif untuk siswa
kelas VIII semester I SMP Negeri 20
Malang. Adapun ketujuh langkah
yan digunakan yaitu, (1) penelitian
dan pengumpulan data melalui
observasi yang dilakukan pada
tanggal 20 Oktober 2014 sampai
dengan 24 Oktober 2014 dan
analisis kebutuhan dilakukan pada
bulan Maret-April 2015 melalui
observasi dan memberikan angket
kepada 32 siswa kelas VIII dan guru
pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan
kelas
VIII.
(2)
Pengemangan
produk
berupa
multimedia interaktif dengan materi
pembelajaran permainan bola besar
kelas VIII semester I. (3) Uji
lapangan awal dilakukan untuk
menjustifikasi
produk
pengembangan yang dilakukan oleh

Hanik Maslacha, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Bola Besar Melalui Multimedia
Interaktif untuk Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 20 Malang
9

satu orang ahli permainan bola
besar pada 11 April 2016, satu
orang ahli pembelajaran pendidikan
jasmani pada 13 April 2016, dan
satu orang ahli media pembelajaran
pada 15 April 2016. (4) Uji coba
lapangan dilakukan pada tanggal 26
April 2016 dengan 12 orang siswa
kelas VIII sebagai subyek uji coba.
(5) Revisi produk operasional
dilakukan setelah melakukan uji
coba
kelompok
kecil
apabila
ditemukan kekurangan dan masukan
terhadap
produk
yang
dikembangkan. (6) Uji pelaksanaan
lapangan operasional dilakukan
pada tanggal 18 Mei 2016 dengan
20 orang siswa kelas VIII sebagai
subyek penelitian. (7) Revisi produk
akhir
dilakukan
untuk
menyempurnakan produk sesuai
dengan perbaikan yang diperlukan.
Uji coba produk bertujuan
untuk mengumpulkan data yang
akan digunakan sebagai dasar
menetapkan tingkat keefektifan,
kelayakan dan daya tarik produk
yang akan dihasilkan. Dalam tahap
ini akan dikemukakan secara
berurutan tahapan dalam uji coba
produk diantaranya adalah. (1) Uji
coba produk pengembangan melalui
3 tahap yang meliputi, (a) uji
perseorangan melalui evaluasi ahli,
(b) uji coba kelompok kecil, dan (c)
uji coba kelompok besar. Desan uji
coba produk pada penelitian dan
pengembangan multimedia interaktif
permainan bola besar yaitu desain
deskriptif (TIM UM, 2010:47) karena
pada tahap uji lapangan awal yang
melibatkan beberapa ahli untuk
mengevaluasi
dan
memberikan
masukan/saran terhadap produk
yang dikembangkan agar lebih baik,
menarik, dan bermanfaat. (2)
Subyek uji coba terdiri dari tiga
orang ahli yaitu Drs. Bambang
Ratno. A selaku ahli permainan bola
besar, Dr. Eko Hariyanto, M. Pd
selaku ahli pembelajaran pendidikan
jasmani , dan Bapak Eka Pramono
Adi, S.I.P, M. Si selaku ahli media

pembelajaran. Subyek uji coba
kelompok kecil terdiri dari 12 orang
siswa dan subyek uji coba kelompok
besar terdiri dari 20 orang siswa. (3)
Jenis data pada pengembangan
media pembelajaran permainan bola
besar melaui multimedia interaktif
untuk siswa kelas VIII semester I
SMP Negeri 20 Malang ini berupa
data kualitatif dan data kuantitatif.
Data yang diperoleh merupakan
hasil dari penelitian awal berupa
analisis kebutuhan dan observasi
awal, evaluasi ahli, uji coba
kelompok kecil dan uji coba
kelompok besar. Data kualitatif
diperoleh dari analisis kebutuhan
dan evaluasi yang berupa saran,
tanggapan dan masukan untuk
rancangan produk yang akan
dikembangkan. Sedangkan data
kuantitatif diperoleh dari hasil
analisis
kebutuhan,
uji
coba
kelompok kecil dan uji coba
kelompok besar yang diolah untuk
mengetahui persentase kebutuhan
produk yang dikembangkan dalam
bentuk
angka.
(4)
Instrumen
pengumpulan data pada penelitian
ini
berupa
pengamatan
lapangan/observasi, dan kuisioner.
Kuisioner adalah “sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari
responden tentang segala sesuatu
yang
akan
diteliti”
(Winarno,
2011:96). “Di dalam pengertian
psikologik, observasi atau yang
disebut pula dengan pengamatan,
meliputi
kegiatan
pemusatan
perhatian terhadap suatu objek
dengan menggunakan seluruh alat
indra”, Winarno (2011:102).
Dari pendapat sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa observasi
yang sering pula disebut dengan
mengamati merupakan salah satu
cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data
penelitian dengan mengamati objek
penelitian yang akan diteliti atau
diambil datanya. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan observasi non

10 PENDIDIKAN JASMANI, Volume…., Nomor….., Tahun 2016, Halaman 1 - 17

sistematis yang dilakukan peneliti
sebagai
pengamat
tidak
menggunakan
suatu
instrumen
ketika mengamati objek penelitian di
lapangan.
Teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah
teknik analisis data kualitatif dan
teknik analisis data kuantitatif berupa
deskriptif
kuantitatif
berupa
persentase. Data kualitatif diperoleh
dari hasil observasi, saran atau
masukan dari ahli, dan saran hasil
uji coba kelompok kecil atau
kelompok besar. Teknik analisis data
kuantitatif
digunakan
untuk
menganalisis hasil pengumpulan
data dari penelitian awal (analisis
kebutuhan), evaluasi ahli, uji coba
kelompok kecil, dan uji coba
kelompok besar. Untuk mengolah
data
yang
berupa
deskriptif
kuantitatif yang diolah menjadi
bentuk presentase.
Tingkat validasi data angket
penilaian validator dapat ditinjau dari
hasil presentase kriteria. Menurut
Akbar dan Sriwiyana (2010:153)
yaitu sebagai berikut.
Tabel 1 kriteria kualitas produk
Presentase
Keterangan
86%-100%
Sangat valid
70%-85%
Cukup valid
60%-69%
Kurang valid
0%-50%
Tidak valid
Sumber: Akbar dan Sriwiyana
(2010:153)

HASIL
Penyajian data keseluruhan
dari hasil pengembangan multimedia
permainan bola besar untuk siswa
kelas VIII semester I diantaranya
adalah sajian data yang diperoleh
dari analisis kebutuhan (data hasil
angket pada siswa dan guru
pendidikan jasmani), sajian data
yang diperoleh dari evaluasi ahli
permainan
bola
besar,
ahli
pembelajaran pendidikan jasmani,
dan ahli media pembelajaran, uji

coba kelompok kecil, dan uji coba
kelompok
besar.
Peneliti
menggunakan metode pengumpulan
data
berupa
instrumen
yang
disajikan
dalam
bentuk
angket/kuisioner.
Pada
pengembangan multimedia interaktif
permainan bola besar ini teknik yang
digunakan untuk mengolah data
hasil penelitian dari ahli permainan
bola besar, ahli pembelajaran
pendidikan jasmani, ahli media
pembelajaran, dan uji coba adalah
teknik persentase.
Data hasil analisis kebutuhan
adalah data hasil penyebaran angket
pada 32 siswa kelas VIII dan 1 orang
guru pendidikan jasmani. Data hasil
evaluasi ahli terdiri dari data hasil
evaluasi 1 orang ahli permainan bola
besar, 1 orang ahli pembelajaran
pendidikan jasmani, dan 1 orang ahli
media pembelajaran. Data hasil uji
coba kelompok kecil merupakan
data hasil penyebaran instrumen
validasi kepada siswa kelas VIII
dengan jumlah 12 subjek yang
diambil secara acak dari 32 orang
siswa. Data hasil uji coba kelompok
besar
merupakan
data
hasil
penyebaran
instrumen
validasi
kepada siswa kelas VIII sebanyak 20
subjek.
Evaluasi dari para ahli
mengenai produk pengembangan
yang berupa multimedia interaktif
permainan bola besar untuk siswa
kelas VIII semester I SMP Negeri 20
Malang diambil dari 3 orang ahli
diantaranya 1 orang ahli permainan
bola
besar,
1
orang
ahli
pembelajaran pendidikan jasmani,
dan
1
orang
ahli
media
pembelajaran. Untuk mengumpulkan
data evaluasi dari para ahli
digunakan pendekatan kualitatif
yang berupa saran dan masukan
dari para ahli tentang rancangan
produk yang dibuat. Hasil dari
evaluasi
para
ahli
digunakan
sebagai dasar dalam melakukan
revisi
terhadap
produk
yang
dikembangkan.

Hanik Maslacha, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Bola Besar Melalui Multimedia
Interaktif untuk Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 20 Malang
11

Kegiatan tinjauan evaluasi
ahli permainan bola besar dilakukan
hari Senin 11 April 2016, ahli
pembelajaran pendidikan jasmani
dilakukan hari Rabu 13 April 2016,
dan ahli media pembelajaran
dilakukan hari Jumat 15 April 2016.
Evaluasi Ahli Permainan Bola
Besar
Evaluasi ahli permainan bola
besar dilakukan pada hari senin 11
April 2016 dengan instrumen angket
sebanyak 52 pertanyaan, berikut ini
data hasil evaluasi ahli permainan
bola besar: (1) variabel kesesuaian
dengan materi kompetensi inti
diperoleh data persentase 100%, (2)
variabel kesesuaian kompetensi
dasar sepakbola diperoleh data
persentase 75%, (3) variabel
kemudahan materi pembelajaran
sepakbola diperoleh data persentase
81,25%, (4) variabel ketepatan
materi
pembelajaran sepakbola
diperoleh data persentase 92,85%,
(5) variabel kesesuaian kompetensi
dasar permainan bolavoli diperoleh
data persentase 75%, (6) variabel
kemudasan materi pembelakaran
permainan bolavoli diperoleh data
persentase 79,16%, (7) variabel
ketepatan
materi
pembelajaran
permainan bolavoli diperoleh data
persentase 79,16%, (8) variabel
kesesuaian
kompetemsi
dasar
materi pembelajaran permainan
bolabasket
diperoleh
data
persentase 75%, (9) variabel
kemudahan
materi
permainan
bolabasket
diperoleh
data
persentase
85,71%,
variabel
ketepatan permainan bolabasket
diperoleh data persentase 75%.
Data hasil evaluasi dari ahli
permainan
bola
besar
dapat
disimpulkan
bahwa
secara
keseluruhan diperoleh persentase
83,13%
sehingga
produk
pengembangan media pembelajaran
permaninan
bola
besar
yang
dikemas dalam bentuk multimedia

interaktif dengan format pptx cukup
valid sehinga dapat digunakan
dengan revisi kecil sebagai media
pembelajaran pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan untuk
siswa kelas VIII semester I SMP
Negeri 20 Malang.
Saran atau masukan dari ahli
permainan
bola
besar
untuk
menyempurnakan
isi
materi
pembelajaran
yaitu
perlu
ditambahkan gambar bergerak pada
materi
teknik
dasar
passing
permainan sepakbola, menghentikan
bola, dan materi passing pada
permainan bolavoli.
Evaluasi ahli Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Evaluasi ahli pembelajaran
pendidikan jasmani dilakukan pada
hari Rabu 13 April 2016 dengan
instrumen angket sebanyak 44
pertanyaan, berikut ini data hasil
evaluasi
ahli
pembelajaran
pendidikan jasmani: (1) variabel
kesesuaian kompetensi inti materi
pembelajaran permainan bola besar
diperoleh data persentase 100%, (2)
variabel kesesuaian kompetensi
dasar materi permainan sepakbola
diperoleh data persentase 75%, (3)
variabel
kemudahan
materi
permainan sepakbola diperoleh data
persentase 87,5%, (4) variabel
ketepatan
materi
permainan
sepakbola diperoleh data persentase
92,85%, (5) variabel kesesuaian
kompetensi
dasar
permainan
bolavoli diperoleh data persentase
75%, (6) variabel kemudahan materi
permainan bolavoli diperoleh data
persentase 100%, (7) variabel
ketepatan materi permainan bolavoli
diperoleh data persentase 95%, (8)
variabel kesesuaian kompetensi
dasar
permainan
bolabasket
diperoleh data persentase 75%, (9)
variabel
kemudahan
materi
permainan bolabasket diperoleh
data persentase 96,42%, (10)
variabel ketepatan materi permainan

12 PENDIDIKAN JASMANI, Volume…., Nomor….., Tahun 2016, Halaman 1 - 17

bola
basket
diperoleh
data
persentase 95,83%, (11) variabel
kemenarikan jenis media diperoleh
data persentase 100%, (12) variabel
strategi
penggunaan
media
diperoleh data persentse 100%, (13)
variabel sistematika penyusunan
materi diperoleh data persentase
75%.
Data hasil evaluasi dari ahli
pembelajaran pendidikan jasmani
dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan diperoleh persentase
92,93%
sehingga
produk
pengembangan media pembelajaran
permainan bola besar yang dikemas
dalam bentuk multimedia interaktif
dengan format pptx sangat valid
sehinga dapat digunakan sebagai
media pembelajaran pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan
untuk siswa kelas VIII semester I
SMP Negeri 20 Malang.
Saran atau masukan dari ahli
pembelajaran pendidikan jasmani
untuk menyempurnakan produk
pembelajaran pendidikan jasmani
berupa
multimedia
interaktif
permainan bola besar yaitu, (1)
alangkah baiknya disertai video atau
gambar hidup sehingga demonstrasi
gerakan dapat terlihat jelas,( 2)
selain teks sebaiknya ada narasi
karena prinsip belajar itu mendengar
dan melihat.
Evaluasi Ahli Media Pembelajaran
Evaluasi
ahli
media
pembelajaran dilakukan pada hari
Jum’at 15 April 2016 dengan
instrumen angket sebanyak 44
pertanyaan, berikut ini data hasil
evaluasi ahli media pembelajaran
yang secara keseluruhan variabel
kemenarikan,
kejelasa,
dan
kesesuaian
tampilan
media
pembelajaran permainan bola besar
diperoleh data persentase 75%.
Sehingga, data hasil evaluasi dari
ahli media pembelajaran dapat
disimpulkan
bahwa
secara
keseluruhan diperoleh persentase

75%
sehingga
produk
pengembangan media pembelajaran
permaninan
bola
besar
yang
dikemas dalam bentuk multimedia
interaktif dengan format pptx cukup
valid sehinga dapat digunakan
dengan revisi kecil sebagai media
pembelajaran pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan untuk
siswa kelas VIII semester I SMP
Negeri 20 Malang.
Saran atau masukan dari ahli
media
untuk
menyempurnakan
produk pembelajaran pendidikan
jasmani berupa multimedia interaktif
permainan bola besar yaitu, (1)
desain visual, sebagai media
pembelajaran
perlu
adanya
konsistensi desain visual, halamanhalaman paket perlu konsistensi
visual, misal gaya visual antar slide
sebaiknya konsisten, jenis font, serta
ornamen-ornamen hias diupayakan
konsisten, serta layout penataan
letak objek, tombol, dan teks, (2)
sebagai
multimedia
sebaiknya
optimalkan juga potensi video,
banyak teknik keolahragaan yang
akan optimal jika dalam format
video.
Hasil Uji Coba kelompok Kecil
Uji coba kelompok kecil
dilakukan pada 26 April 2016 di SMP
Negeri 20 Malang dengan instrumen
angket sebanyak 43 pertanyaan.
Data hasil uji coba kelompok kecil
dapat disimpulkan bahwa variabel
kemudahan secara keseluruhan
diperoleh data persentase 84,73%
dengan kriteria cukup valid sehingga
multimedia permainan bola besar
dilihat dari aspek kemudahan dapat
digunakan dengan revisi kecil.
Variabel
kemenarikan
secara
keseluruhan
diperoleh
data
persentase 91,84% dengan kriteria
valid
sehingga
multimedia
permainan bola besar dilihat dari
aspek kemenarikan dapat digunakan
tanpa revisi. Variabel kejelasan
secara keseluruhan diperoleh data

Hanik Maslacha, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Bola Besar Melalui Multimedia
Interaktif untuk Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 20 Malang
13

persentase 82,08% dengan kriteria
cukup valid sehingga multimedia
permainan bola besar dilihat dari
aspek kejelasan dapat digunakan
dengan revisi kecil.
Hasil Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar
dilakukan pada 18 Mei 2016 di SMP
Negeri 20 Malang dengan instrumen
angket sebanyak 43 pertanyaan.
Data hasil uji coba kelompok besar
dapat disimpulkan bahwa variabel
kemudahan secara keseluruhan
diperoleh data persentase 83,4%
dengan kriteria cukup valid sehingga
multimedia permainan bola besar
dilihat dari aspek kemudahan dapat
digunakan dengan revisi kecil.
Variabel
kemenarikan
secara
keseluruhan
diperoleh
data
persentase 89,37% dengan kriteria
valid
sehingga
multimedia
permainan bola besar dilihat dari
aspek kemenarikan dapat digunakan
tanpa revisi. Variabel kejelasan
secara keseluruhan diperoleh data
persentase 80,25% dengan kriteria
cukup valid sehingga multimedia
permainan bola besar dilihat dari
aspek kejelasan dapat digunakan
dengan revisi kecil.
Produk
akhir
hasil
pengembangan media pembelajaran
permainan bola besar untuk siswa
kelas VIII semester I SMP Negeri 20
Malang
dibuat
dalam
bentuk
multimedia interaktif dengan format
pptx, jumlah slide bagian awal
sebanyak 5 slide (2 slide pembuka,
1 slide menu/home, 1 slide daftar
rujukan, dan 1 slide profil). 28 slide
materi pembelajaran permainan
sepakbola terdiri dari materi passing,
menggiring bola, menghentikan bola,
dan menyundul bola, variasi latihan
passing, menggiring bola, dan
menyundul bola, kombinasi latihan
passing, menggiring bola, dan
menghentikan
bola,
serta
uji
kompetensi permainan sepakbola.
23 slide materi pembelajaran

permainan bolavoli terdiri dari materi
pembelajaran passing atas, passing
bawah, service atas, service bawah,
variasi latihan passing, kombinasi
latihan passing, dan uji kompetensi
permainan bolavoli. 20 slide materi
pembelajaran
permainan
bola
basket dengan materi overheadpass
(passing dari atas kepala), shooting
satu tangan dan lay up shoot, variasi
latihan overheadpass, variasi latihan
shooting satu tangan, dan variasi
latihan lay up shoot, serta kombinasi
latihan overheadpass dan lay up, uji
kompetensi permainan bolabasket.
Selain itu dalam multimedia interaktif
permainan bola besar untuk siswa
kelas VIII semester I ini juga
dilengkapi dengan video teknik
dasar
permainan
sepakbola,
permainan bolavoli, dan permainan
bolabasket. Selain file dalam format
pptx dalam satu paket produk
multimedia interaktif permainan bola
besar juga dilengkapi dengan flip
book permainan bola besar kelas
VIII semester I.
Hasil uji coba kelompok
besar diperoleh data persentase
dengan variabel kemudahan secara
keseluruhan diperoleh hasil 83,4%,
variabel
kemenarikan
secara
keseluruhan diperoleh hasil 89,37%,
variabel
kejelasan
secara
keseluruhan
diperoleh
hasil
80,25%.dibandingkan dengan hasil
penelitia sebelumnya dilakukan oleh
Hidayat
(2015:72-73)
tentang
“Pengembangan
Multimedia
Interaktif
Permainan
sepakbola
sebagai
Media
Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan untuk Siswa Kelas X
SMA Sederajat” diperoleh hasil, 1)
uji coba kelompok kecil diperoleh
hasil 89,91% dan termasuk kriteria
valid, 2) uji coba kelompok besar
diperoleh
hasil
92,02%
dan
termasuk kriteria valid, dengan
demikian produk pengembangan
multimedia
interaktif
permainan
sepakbola
sebagai
media
pembelajaran pendidikan jasmani,

14 PENDIDIKAN JASMANI, Volume…., Nomor….., Tahun 2016, Halaman 1 - 17

olahraga, dan kesehatan untuk
siswa kelas X SMA Sederajat dapat
digunakan sebagai alternatif media
pembelajaran permainan sepakbola.
Penelitian oleh Rahman (2014:4243)
tentang
“Pengembangan
Pembelajaran Passing, Dribbling,
dan
Shooting
Bolabasket
Menggunakan Multimedia Berbasis
Flash untuk Siswa Kelas VII SMP
Negeri 3 Malang” diperoleh hasil, 1)
uji coba kelompok kecil diperoleh
hasil 79,30% dan termasuk kriteria
cukup valid, 2) uji coba kelompok
besar diperoleh hasil 79,88% dan
termasuk kriteria cukup valid,
dengan
demikian
produk
pengembangan multimedia flash
untuk siswa kelas VII SMP Negeri 3
Malang dapat digunakan namun ada
revisi kecil dalam pembelajaran
pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan materi bolabasket untuk
meningkatkan
minat
dan
pemahaman
siswa
dalam
pembelajaran pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan. Penelitian
oleh Firmanda (2015:45-46) tentang
“Pengembangan
Pembelajaran
Teknik Dasar Passing, Shooting
Permainan sepakbola Kelas VII
Berbasis Multimedia di SMP Negeri
18 Kota Malang” diperoleh hasil, 1)
uji coba kelompok kecil diperoleh
hasil 81,79% dan kategori sangat
baik, 2) uji coba kelompok besar
77,26% dan termasuk kategori baik,
sehingga produk multimedia dengan
menggunakan program Adobe Flash
CS3 di SMP Negeri 18 Kota Malang
secara keseluruhan layak untuk
digunakan
sebagai
media
pembelajaran di SMP Negeri 18
Kota Malang.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
pengembangan,
produk
yang
dihasilkan
berupa
multimedia
interaktif permainan bola besar

untuk siswa kelas VIII semester I
dengan
format
pptx
dengan
menggunakan
microsoft
office
powerpoint
2010.
Hasil
pengembangan ini dapat diuraikan
sebagai berikut: 1) Multimedia
interaktif permainan bola besar
untuk siswa kelas VIII semester I
dibuat
dalam
bentuk
pptx
menggunakan software microsoft
office
powerpoint
2010.
2)
Multimedia interkatif permainan bola
besar berisi materi pembelajaran
pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan kelas VIII semester I
diantaranya
adalah
permainan
sepakbola, permainan bolavoli, dan
permainan bolabasket. 3) Multimedia
interaktif permainan bola besar ini
merupakan media pembelajaran
sebagai pedoman bagi guru dan
siswa yang dikemas dalam bentuk
video compack disc (VCD) dengan
harapan
dapat
mempermudah
pengguna dalam mengoperasikan.
Dari hasil evaluasi ahli
permainan bola besar diperoleh hasil
83,05%,
hasil
evaluasi
ahli
pembelajaran pendidikan jasmnai
diperoleh hasil
92,93%,
hasil
evaluasi ahli media pembelajaran
diperoleh hasi 75%, hasil uji coba
kelompok kecil dengan variabel
kemudahan diperoleh hasil 83,05%,
variabel kemenarikan diperoleh hasil
82,03%, variabel kejelasan diperoleh
hasil 83,4%, dan uji coba kelompok
besar dengan variabel kemudahan
diperoleh hasil 83,4%, variabel
kemenarikan diperoleh hasil 82,5%,
variabel kejelasan diperoleh hasil
80,25%.
Sehingga penelitian yang
berupa
produk
pengembangan
multimedia interkatif permainan bola
besar untuk siswa kelas VIII
semester I dapat digunakan sebagai
media pembelajaran pendidikan
jasmani, olaharaga, dan kesehatan.
Merujuk pada penelitian sebelumnya
yang
telah
dilakukan,
maka
penelitian ini cukup relevan dengan
penelitian terdahulu dikarenakan

Hanik Maslacha, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Bola Besar Melalui Multimedia
Interaktif untuk Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 20 Malang
15

penelitian ini dapat digunakan
dengan
rentangan
persentase
antara 70%-85% dengan keterangan
cukup
valid
sehingga
produk
pengembangan dapat digunakan
dengan revisi kecil.
SARAN
Pemanfaatan
multimedia
interaktif permainan bola besar
dijalankan menggunakan komputer
atau laptop yang sudah didukung
oleh software microsoft office
powerpoint 2010.
Dalam
penyebarluasan
produk pengembangan ini ke
sasaran yang lebih luas, peneliti
memberi saran yaitu sebelum
disebarluaskan sebaiknya produk ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan
dengan sasaran yang ingin dituju
baik isi maupun kemasan. Sehingga
pengembangan multimedia intrktif
permainan bola besar ini lebih
menarik dan bermanfaat khususnya
bagi siswa kelas VIII dan guru mata
pelajaran
pendidikan
jasmani,
olahraga, dan kesehatan. Saransaran peneliti untuk pengembangan
penelitian menuju ke arah lebih
lanjut adalah sebagai berikut.
a. Untuk
subjek
penelitian
diharapkan lebih luas, tidak
hanya pada siswa kelas VIII di
SMP Negeri 20 Malang tetapi
pada siswa kelas VIII di sekolah
lain.
b. Multimedia interaktif permainan
bola besar yang disusun dengan
format pptx ini masih dapat
dikembangkan
menggunakan
software multimedia yang lain.
sehingga diharapkan dapat lebih
variatif
dalam
melakukan
kemasan
pada
materi
permainan bola besar untuk
mencapai tujuan pembelajaran
yang lebih maksimal.
c. Sebaiknya dilakukan penelitian
lebih lantjut untuk mengetahui
tingkat efektivitas produk yang
dikembangkan ini, karena hasil

pengembangan
ini
masih
terbatas sampai tersusunnya
sebuah produk saja.
Demikian
saran-saran
terhadap pemanfaatan, diseminasi,
maupun pengembangan produk
lebih lanjut terhadap pengembangan
media pembelajaran permainan bola
besar melalui multimedia interaktif
untuk siswa kelas VIII semester I
SMP Negeri 20 Malang.
DAFTAR RUJUKAN
Akbar, S & Sriwiyana, H. 2010.
Pengembangan
Kurikulum
Dan
Pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
Yogyakarta: Cipta Media.
Amri, S. 2013. Pengembangan dan
Model Pembelajaran dalam
Kurikulum 2013. Jakarta. PT.
Prestasi Pustakarya.
Borg, W. R, & Gall M. D. 1983.
Educational research: an
introduction fourth edition.
New York: Longman.
Dimyati, & Mudjiono. 2009. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Dwiyogo, W. 2007. Pengembangan
Kurikulum
Penjas
&
Olahraga. Malang: Wineka
Media.
Dwiyogo,
W.
2010.
Dimensi
Teknologi
Pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan
Olahraga. Malang: Wineka
Media.
Erwin, Y. 2011. Pengertian, Manfaat,
Jenis-Jenis, dan Pemilihan
Media Pembelajaran. Online,
(http://uvayabjm.blogspot.co
m/2011/02/
pengertianmanfaat-jenis-jenis-dan.html),
diakses 18 Desember 2014.

16 PENDIDIKAN JASMANI, Volume…., Nomor….., Tahun 2016, Halaman 1 - 17

Firnanda,
F.
R.
2015.
Pengembangan
Pembelajaran Teknik Dasar
Dribbling, Passing, Shooting
Sepakbola Kelas VII Berbasis
Multimedia di SMP Negeri 18
Kota
Malang.
Malang:
Universitas Negeri Malang.
Hidayatullah,
M.
2015.
Pengembangan Multimedia
Interaktif Sepakbola sebagai
Media
Pembelajaran
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
untuk Siswa Kelas X SMA
Sederajat.
Malang:
Universitas Negeri Malang.
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
(2013).
Kurikulum 2013 Kompetensi
Dasar SMP/ MTs. Online,
(http://pendidikandiy.go.id/file/mendikbud/),
diakses pada 18 September
2013.
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
(2013).
Lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 68 Tahun 2013
tentang Struktur Dasar dan
Struktur Kuri

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONTRIBUSI MARGIN GUNA MENENTUKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PRODUK DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA PT. SUMBER YALASAMUDRA DI MUNCAR BANYUWANGI

5 269 94

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM (8)

11 86 2

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62