Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Retur (2)

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

2015

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Maya Dini, S.E.
Nurhayati, S.E.
Dosen Program Studi Akuntansi Politeknik Anika
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sebagai sampel. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 30 perusahaan.
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan
asuransi tahun 2009 smapai dengan 2011. Data yang diperoleh dari situs Bursa Efek
Indonesia, yaitu www.idx.co.id. Kemudian data tersebut diolah peneliti yang selanjutnya
akan dianalisis dengan analisis statistik yaitu analisis regresi linear sederhana. Hasil
analisis menunjukkan bahwa kebutuhan modal kerja pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja

keuangan dan return saham.
Kata Kunci : Kinerja keuangan, return saham, dan perusahaan manufaktur.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kinerja
keuangan
perusahaan
merupakan salah satu indikator yang
penting bagi proses merger perusahaan,
Kinerja
menunjukkan
kemampuan
manajemen perusahaan dalam pengelolaan
modalnya. Karena semakin baik tingkat
kinerja keuangan suatu perusahaan maka
diharapkan
harga
saham
semakin
meningkat

dan
akan
memberikan
keuntungan (return) saham bagi investor,
karena return saham merupakan selisih
antara harga saham sekarang dan harga
saham sebelumnya.
Fenomena- fenomena yang terjadi di
Indonesia adalah pertumbuhan harga saham
yang cukup baik dimulai 2006, hingga 2007
dan paruh pertama 2008. Setelah naik
55,3% pada tahun 2006, dan naik lagi
52,1% pada tahun 2007, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) menurun 50,7%
selama tahun 2008. Memasuki kuartal III
2008, pasar finansial global mulai limbung
dan hancur pada kuartal terakhir 2008.
Sampai paruh pertama 2008, BEI mencetak

rekor dalam sejarah hingga level 2830.

Kejatuhan BEI disebabkan terutama
keluarnya hot money besar-besaran
terutama pada kuartal terkahir 2008.
(Sumber:
www.WISDOmarket.blogspot.com).
Fenomena- fenomena yang terjadi di
Indonesia adalah pertumbuhan harga saham
yang cukup baik dimulai 2006, hingga 2007
dan paruh pertama 2008. Setelah naik
55,3% pada tahun 2006, dan naik lagi
52,1% pada tahun 2007, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) menurun 50,7%
selama tahun 2008. Memasuki kuartal III
2008, pasar finansial global mulai limbung
dan hancur pada kuartal terakhir 2008.
Sampai paruh pertama 2008, BEI mencetak
rekor dalam sejarah hingga level 2830.
Kejatuhan BEI disebabkan terutama
keluarnya hot money besar-besaran
terutama pada kuartal terkahir 2008.

(Sumber:
www.WISDOmarket.blogspot.com)
Dengan
adanya
fenomena
fenomena tersebut yang telah diuraikan
diatas, maka peneliti ingin meneliti lebih

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

lanjut mengenai tentang pengaruh kinerja
keuangan terhadap return saham dengan
metode ROA dan ROE dengan judul yaitu,
“ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Return
Saham
Pada
Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia ”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang dapat dirumuskan pada
penelitian ini adalah :
1. Apakah Return on Asset (ROA) secara
parsial memiliki pengaruh pada return
saham?
2. Apakah Return on Equiyt (ROE) secara
parsial memiliki pengaruh pada return
saham?
3. Apakah Return on Asset (ROA) dan
Return on Equity (ROE) secara simultan
memiliki pengaruh pada return saham ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan
perumusan masalah sebelumnya maka
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberepa besar
pengaruh Return on Asset (ROA) pada

return saham jika di uji secara parsial.
2. Untuk mengetahui seberepa besar
pengaruh Return on Equity (ROE) pada
return saham jika di uji secara parsial.
3. Untuk mengetahui seberepa besar
pengaruh Return on Asset (ROA) dan
Return on Equity (ROE) pada return
saham jika di uji secara simultan.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dalam suatu
perusahaan
tidak
terlepas
dari
keterkaitannya untuk mencapai tujuan
perusahaan
yang
utama,
yaitu

meningkatkan nilai yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Kinerja perusahaan
adalah suatu tampilan tentang kondisi
finansial perusahaan selama periode waktu
tertentu. Untuk mengukur keberhasilan
suatu perusahaan pada umumnya berfokus

2015

pada laporan keuangan disamping datadata non keuangan lain yang bersifat
sebagai penunjang.
Penilaian kinerja Menurut Simamora
(2004 : 41 ) : “Dimana dalam aktifitas ini
kinerja karyawan dievaluasi. Karyawan
disodori umpan balik positif dan imbalan
atas kinerja yang baik serta diarahkan untuk
membenahi kinerja yang masih buruk.
Penilaian kinerja membandingkan kinerja
pekerjaan seseorang terhadap tolak ukur
atau tujuan yang ditetapkan untuk posisi

orang tersebut”.
Menurut Gaspersz (2003 : 43) :
“Untuk mengukur kinerja suatu perusahaan,
investor biasanya melihat
kinerja
keuangan yang tercermin dari berbagai
macam rasio. Salah
satu indikator
pengukuran kinerja
keuangan
yang
sering
digunakan adalah profitabilitas
perusahaan. Alat ukur profitabilitas
perusahaan yang sering digunakan adalah
Return On Assets (ROA), dan Return On
Equity (ROE).
Dari beberapa pendapat ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja
adalah penilaian yang dilakukan secara

sistematis
untuk
mengetahui
hasil
pekerjaan karyawan dan sebagai sarana
untuk memperbaiki mereka yang tidak
melakukan tugasnya dengan baik di dalam
organisasi atau perusahaan. Disamping itu
juga untuk menentukan kebutuhan
pelatihan kerja secara tepat, memberikan
tanggung jawab yang sesuai kepada
karyawan sehingga dapat melaksanakan
pekerjaan yang lebih baik di masa
mendatang dan sebagai dasar untuk
menentukan kebijakan dalam hal promosi
jabatan atau penentuan imbalan.

2.2
Saham dan Jenis – Jenis Saham
2.2.1 Saham

Menurut Tandelilin (2007 : 18) :
“Saham
merupakan
surat
bukti
kepemilikan atas aset – aset perusahaan
yang
menerbitkan
saham.
Dengan
memiliki saham suatu perusahaan, maka
investor akan mempunyai hak terhadap

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

pendapatan dan kekayaan perusahaan,
setelah dikurangi dengan pembayaran
semua kewajiban perusahaan. Saham
merupakan salah satu jenis sekuritas yang
cukup populer diperjualbelikan di pasar

modal”.
Ada empat hak yang melekat pada
tiap lembar saham. Hak ini meliputi
pembagian laba secara proporsional, ikut
serta dalam manajemen, pembagian aktiva
bila dilikuidasi dan ikut serta secara
proporsional dalam penerbitan saham baru
pada golongan yang sama. Hak istimewa
melindungi seorang pemegang saham dari
kehilangan
kepemilikan
diluar
kemauannya. Adanya hak istimewa pada
saham ini akan mencegah perusahaan
menambah penerbitan saham, seperti
yang
dilakukan pada saat mereka
mengakuisisi perusahaan lain, maka hal ini
dihilangkan oleh banyak perusahaan.
Keuntungan dari sistem saham
adalah kemudahan dalam pemindahan dari
seorang ke orang lain. Perusahaan
memiliki
kepentingan
dalam
hal
pencatatan pada buku
tambahan
(subsidiary ledger) pemegang saham
sebagai
pedoman
untuk membayar
deviden, hak beli saham (stock right),
hak pemberian suara (voting proxies)
dan lain-lain.
2.2.2 Jenis-Jenis Saham
Jenis - jenis saham dibedakan menjadi
tiga bagian,yaitu :
1. Saham preferen (preferred stock)
Saham preferen adalah saham yang
mempunyai
kombinasi
karakteristik
gabungan dari obligasi maupun saham
biasa, karena saham preferen memberikan
pendapatan yang tetap seperti halnya
obligasi, dan juga mendapatkan hak
kepemilikan seperti pada saham biasa.
2. Saham biasa (common stock)
Saham biasa adalah : sekuritas yang
menunjukkan bahwa pemegang saham
biasa
tersebut
mempunyai
hak
kepemilikan atas aset-aset perusahaan.
Oleh karena itu, pemegang saham
mempunyai hak suara (voting rights) untuk
memilih direktur ataupun manajemen

2015

perusahaan dalam rapat umum pemegang
saham (RUPS).
3. Saham treasury (treasury stock)
Saham treasury adalah saham milik
perusahaan
yang sudah pernah
dikeluarkan dan beredar yang kemudian
dibeli kembali oleh perusahaan sebagai
treasury yang nantinya dapat dijual
kembali. Alasan perusahaan menjual
kembali saham yang telah beredar adalah
untuk diberikan kepada manager atau
karyawan
di
dalam
perusahaan,
meningkatkan
volume
perdagangan
dipasar modal, mengurangi jumlah lembar
saham yang beredar untuk meningkatkan
laba perlembar saham dan dapat
mengurangi
jumlah
saham
secara
mayoritas dalam rangka pengambil alih
tidak bersahabat (hostile takeover).
Return
Saham
dan
Faktor
2.3
Fundamental yang mempengaruhi return
saham
2.3.1 Return Saham
Return merupakan
hasil
yang
diperoleh
dari
investasi, return dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi
atau return ekspektasi yang belum terjadi
tetapi diharapkan akan terjadi masa
mendatang (Jogiyanto, 2008). Return saham
adalah sejumlah tingkat keuntungan yang
diharapkan oleh investor melalui harga
yang telah diinvestasikan melalui saham.
Pengertian return saham pada penelitian ini
sama dengan capital gain, karena belum
ada
pembagiandividen. Capital
gain
(loss) merupakan selisih dari harga
investasi sekarang relatif dengan harga
periode yang lalu. Jika harga saham invetasi
sekarang lebih tinggi dari harga saham
investasi periode lalu ini berarti terjadi
keuntungan
modal
(capital
gain),
sebaliknya terjadi kerugian modal (capital
loss) (Jogiyanto, 2008).
2.3.2
Faktor
Fundamental
yang
Mempengaruhi Return Saham
Salah
satu
faktor yang sangat
diperhatikan
oleh
investor
dalam
memilih saham adalah kinerja keuangan
perusahaan. Dengan demikian, dari sudut
pandang
investor,
kinerja

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

keuangan yang baik pada suatu perusahaan
akan menawarkan tingkat return yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perusahaan
lain yang memiliki kinerja keuangan yang
lebih buruk. Seperti telah diuraikan bahwa
untuk mendapatkan keuntungan (capital
gain) adalah membeli saham ketika harga
akan naik lalu menjualnya ketika harganya
akan turun, ada beberapa faktor yang harus
disadari oleh setiap investor yang
mempengaruhi return saham.
Ada faktor yang bersifat fundamental
ada juga yang bersifat makro seperti tingkat
suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktorfaktor non ekonomi seperti kondisi sosial
dan politik, keamanan, dan faktor lainnya.
Faktor Fundamental adalah faktor yang
berkaitan langsung dengan kinerja emiten
itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten
maka semakin besar pengaruhnya terhadap
kenaikan harga saham. Begitu juga
sebaliknya, semakin menurun kinerja
emiten maka semakin besar merosotnya
harga saham yang diterbitkan dan
diperdagangkan. Selain itu keadaan emiten
akan menjadi tolak ukur seberapa besar
risiko yang bakal di tanggung oleh investor
(Arifin, 2002).
2.4 Penelitian Terdahulu
1. Menurut Lucky (2005)
Dalam penelitiannya menganalisis
pengaruh pengukuran kinerja dengan
metoda tradisional dan metoda EVA
terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan variabel
dependen return saham, sedangkan variabel
independennya adalah Economic Value
Added (EVA), Return on Assets (ROA), dan
Return on Equity (ROE). Penelitian ini
menggunakan data historis yang diambil
selama perioda 2001-2003. Data diperolah
dari laporan keuangan yang dipublikasikan
yaitu laporan keuangan tahun 2001-2003
dari perusahaan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini. Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linear
berganda dengan menggunakan program
SPSS 11.

2015

2. Menurut Mariana (2007)
Melakukan
penelitian
mengenai
analisis pengaruh EVA dan MVA terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa EVA
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham dengan nilai
koefisien regresi sebesar 1,019.10-9 dengan
t hitung < t tabel (1,377 < 1,711). Hasil
penelitian ini mempunyai arti bahwa
semakin tinggi EVA perusahaan LQ 45
maka return saham perusahaan LQ 45
tersebut akan semakin tinggi pula.
Berdasarkan hasil analisis data juga
diketahui bahwa MVA mempunyai
pengaruh positif yang tidak signifikan
terhadap return saham.
3. Menurut Raharjo Teapon (2009)
Meneliti pengaruh kinerja keuangan
terhadap return saham pada perusahaan LQ
45 dengan periode pengamatan tahun 2000
sampai tahun 2003. Dalam penelitiannya
yang meneliti delapan rasio menemukan
bahwa return on asset (ROA) dan return
on equity (ROE) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan tempat pelaksanaannya
penelitian, penelitian ini termasuk ke dalam
jenis penelitian perpustakaan (library
research). Penelitian ini mengumpulkan
data dan informasi dengan bantuan
dokumentasi bermacam-macam material
yang terdapat di ruangan perpustakaan,
seperti buku-buku, jurnal, laporan akhir
mahasiswa, dokumen, majalah, dsb. Dalam
hal ini juga data yang berasal dari situs
internet yaitu www.idx.co.id.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah semua individu atau
unit- unit yang menjadi objek penelitian,
sedangkan sebagian individu atau unit- unit
yang diambil dari populasi disebut sampel.
Menurut
Sugiyono
(2010:115)
menyatakan bahwa :

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

“Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian

2015

tersebut maka yang menjadi Populasi pada
penelitian
ini
adalah
Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2009-2012 yang
terdiri dari 30 Perusahaan, Berikut ini
daftar populasi yang digunakan.

Tabel 3.1
Daftar Populasi Penelitian
No

Kode

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

ADES
AISA
DLTA
FAST
ICBP
INDF
MLBI
MYOR
PSDN
ROTI
SKLT
STTP
TCID
UNVR

15

ULTJ

Nama Perusahaan
PT.Akasha Wira International Tbk
PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
PT.Delta Djakarta Tbk
PT. Fast Food Indonesia Tbk
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
PT. Mayora Indonesia Tbk
PT. Prashida Aneka Niaga Tbk
PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk
PT. Sekar Laut Tbk
PT. Siantar Top Tbk
PT. Mandom Indonesia Tbk
PT. Unilever Indonesia Tbk
PT. Ultrajaya Milk Industri and Trading
Company Tbk
Total Populasi

1
















Kriteria
2













45

3











Sumber: www.idx.co.id

3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono,2010:116).Pada
umumnya
terdapat dua teknik dalam pengambilan
sampel, yaitu Probability Sampling dan
Nonprobability Sampling. Pada penelitian
ini teknik sampling yang digunakan adalah
Nonprobability Sampling dengan teknik
Sampling Puposive.
Menurut
Sugiyono
(2010:116),
“Sampling Puposive merupakan teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu”.
Metode pengambilan sampel ditentukan
dengan purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel berdasarkan suatu

kriteria tertentu. Kriteria pengambilan
sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
BEI dari tahun 2009-2011
2. Perusahaaan Manufaktur yang
mempublikasikan laporan keuangan
secara berturut-turut selama 3 tahun.
3. Perusahaan yang menerbitkan harga
saham dalam laporan per periode nya.
Dari kriteria tersebut diketahui bahwa
sampel yang digunakan sebanyak 10
perusahaan manufaktur khususnya pada
makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI dengan periode laporan keuangan dari
2009-2011. Sehingga data yang digunakan

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

ada sebanyak 30 laporan keuangan seperti

No

Kode

1
2
3
4
5
6
7
8
9

ADES
AISA
DLTA
FAST
ICBP
INDF
MLBI
TCID
ULTJ

10

UNVR

2015

yang disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2
Daftar Sampel Peneletian
Nama Perusahaan
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
PT. Tri Bahyan Tirta Tbk
PT. Delta Djakarta Tbk
PT. Fast Food Indonesia Tbk
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
PT. Mandom Indonesia Tbk
PT. Ultrajaya Milk Industri and Trading
Company
PT. Unilever Indonesia Tbk
Total Sampel

Jumlah
Tahun
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30

Sumber: www.idx.co.id

3.3
Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Data adalah sesuatu yang telah terjadi
dan dapat dijadikan fakta atau bukti untuk
mendukung analisa terhadap permasalahan
yang dibahas. Pengumpulan data dapat
dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari
sumber datanya, maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer dan
sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data, dan sumber
sekunder merupakan pengumpulan data
dimana sumber tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya
lewat
orang
lain
atau
dokumen
(Sugiyono,2010:193).
Adapun metode yang peneliti
gunakan yaitu dengan pengamatan terhadap
laporan keuangan (objek) yang diteliti, serta
mempelajari
buku-buku,
peraturanperaturan dan berbagai sumber bacaan lain
yang
berhubungan
dengan
kinerja
keuangan, permasalahan dan alternatif
pemecahannya.

3.3.2 Jenis dan Sumber Data
Data adalah sesuatu yang belum
mempunyai arti bagi penerimanya dan
masih
memerlukan
adanya
suatu
pengolahan. Data bisa berwujud suatu
keadaan, gambar, suara, huruf, angka,
matematika, bahasa ataupun simbol-simbol
lainnya yang bisa kita gunakan sebagai
bahan untuk melihat lingkungan, obyek,
kejadian ataupun suatu konsep.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari data kuantitatif yaitu data
yang berupa angka-angka yang terdiri dari :
1. Data laporan keuangan perusahaan
periode tahun 2009 - 2011 yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia.
2. Data harga saham penutupan tahunan
periode tahun 2009 - 2011.
Dilihat
dari
sumber
datanya,
penelitian ini menggunakan data sekunder,
yaitu data berupa dokumen yang
merupakan data tertulis yang berhubungan
dengan objek penelitian yang diterbitkan
Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan
keuangan tahun 2009-2011 digunakan
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan
dan pengaruhnya terhadap return saham,
serta data yang diakses dari situs resmi BEI
www.idx.co.id dan www.sahamok.com.

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

2015

3.4 Kerangka Penelitian dan Hipotesis
3.4.1 Kerangka Penelitian
X1
Return on Asset
Y
Return Saham

X2
Return on Equity
Gambar 3.1
Kerangka Penelitian
Informasi dalam bentuk laporan
keuangan (financial statement), banyak
memberikan manfaat kepada pengguna
terutama para investor sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat keputusan
investasi. Salah satu faktor yang menjadi
pertimbangan investor adalah kemampuan
emiten dalam menghasilkan laba. Jika laba
meningkat, maka secara teoritis return
saham akan meningkat.
Investor dalam melakukan investasi
saham akan memilih perusahaan yang
memiliki tingkat pengembalian yang tinggi.
Perusahaan
yang
memiliki
tingkat
pengembalian yang tinggi, dianggap
sebagai perusahaan yang memiliki kinerja
keuangan yang bagus. Salah satu upaya
investor untuk menilai kinerja keuangan
suatu
perusahaan
adalah
dengan
menganalisis rasio keuangan perusahaan.
3.4 .2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis ini merupakan jawaban
sementara atas rumusan masalah. Dalam
penelitian ini, hipotesis yang dirumuskan
adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Diduga Return on Asset
(ROA) berpengaruh secara
signifikan terhadap return
saham
pada
perusahaan

manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2009-2011.
Hipotesis 2 : Diduga Return on Equity
(ROE) berpengaruh secara
signifikan terhadap return
saham
pada
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2009-2011.
Hipotesis 3 : Diduga Return on Asset
(ROA) dan Return on Equity
(ROE) secara simultan secara
signifikan terhadap return
saham
pada
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2009-2011
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.1.1 Uji Regresi
Uji regresi digunakan untuk
mengetahui bagaimana variabel dependen
dapat diprediksikan melalui variabel
independen secara bersama-sama. Dampak
dari penggunaan analisis regresi dapat
digunakan untuk memutuskan apakah naik
atau menurunnya variabel dependen dapat
dilakukan
melalui
menaikkan
atau
menurunkan keadaan variabel independen.
Tabel 4.1 di bawah ini merupakan hasil
analisis regresi yang dilakukan.

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

2015

Tabel 4.1
Hasil Uji Regresi
Coefficients
Model

Unstandardized
Coefficients

1

Standardized
Coefficients

B

Std.
Error

.710

1.634

LNX1

-.267

.316

LNX2

-.108

.325

(Constant)

a

T

Sig.

Beta

Collinearity
Statistics
Tolerance

.434

.669

-.194

-.843

.410

-.076

-.331

.744

VIF

1.00
0
1.00
1.000
0
1.000

a. Dependent Variable: LNY

Sumber : Hasil perhitungan data SPSS versi 20, 2013

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan (ROA), dan -0.108 untuk LN_ X2 (ROE).
konstanta untuk persamaan regresinya Sehingga bentuk persamaan regresi
adalah
sebagai
berikut
bernilai 0.710 dan nilai untuk koefisien linearnya
regresinya adalah -0.267 untuk LN_X1
:
LN_Y = 0.710 -0.267 LN_X1 – 0.108 LN_X2 + e
Dari persamaan di atas, dapat diartikan
bahwa :
1. Nilai
konstanta
sebesar
0.710
menunjukkan bahwa apabila variabel
independen ditiadakan maka return
saham adalah sebesar 0.710
2. X1 sebesar -267 menunjukkan bahwa
setiap kenaikan return on asset(ROA)

sebesar 1% maka akan diikuti oleh
kenaikan return saham sebesar 2,67
dengan asumsi variabel lain tetap.
3. X2 sebesar -108 menunjukkan bahwa
setiap kenaikan return on equity (ROE)
sebesar 1% maka akan diikuti oleh
penurunan return saham sebesar -108
dengan asumsi variabel lain tetap.

4.1.2 Uji Hipotesis
4.1.2.1 Uji Parameter Individual (Uji-t)
Tabel 4.2
Hasil Uji-t
Coefficients
Model

Unstandardized
Coefficients

B
(Constant)
1

Std. Error

.710

1.634

LNX1

-.267

.316

LNX2

-.108

.325

a

Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta

T

Sig.

Collinearity
Statistics

Tolerance
.434

.669

-.194

-.843

.410

1.000

-.076

-.331

.744

1.000

a. Dependent Variable: LNY

Sumber : Hasil perhitungan data SPSS versi 20, 2013.

VIF
1.0
00
1.0
00

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

Dengan menggunakan sampel (n)=30
dan jumlah variabel independen dan
dependen (k)=3. Maka diperoleh df=27
yang menunjukkan nilai ttabel sebesar 2,04
dengan probabilitas satu arah (one-tailed)
0,05. Berdasarkan tabel di atas diketahui
bahwa nilai thitung ROA sebesar 0,410 yang
artinya thitung < ttabel (0,410 < 2,04). Hasil
tersebut menunjukkan bahwa ROA tidak
berpengaruh terhadap Return saham (Ho1
diterima).

2015

4.1.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Berdasarkan nilai F dan tingkat
signifikan, maka dapat diketahui ada atau
tidaknya
pengaruh
antara
variabel
independen terhadap variabel dependen.
Dari hasil pengelolahan data dengan SPSS
pada tabel di bawah ini dapat diketahui
hasil Uji-F (Uji Silmutan) sebagai berikut:

Tabel 4.3
Hasil Uji-F
a

ANOVA
Sum of Squares
Df
1.636

2

Mean Square
.818

Residual

36.274

18

2.015

Total

37.910

20

Model
Regression
1

F
.406

Sig.
b
.672

a. Dependent Variable: LNY
b. Predictors: (Constant), LNX2, LNX1

Sumber : Hasil perhitungan data SPSS versi 20, 2013.

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui
bahwa nilai Fhitung sebesar 0.406 dengan
probabilitas 0.672. Nilai Fhitung tersebut
dibandingkan dengan Ftabel, dimana jumlah
varaibel bebas dan terikat (k) = 3, dan
jumlah sampel (n) = 30. Maka diperoleh
df1 = 2 dan df2 = 27 yang menghasilkan
nilai Ftabel sebesar 3,35. Hal ini
menunjukkan bahwa Fhitung memiliki nilai
yang lebih kecil dari Ftabel ( 0,406< 3,35).
Maka, dengan probabilitas yang lebih dari
0,05, dapat disimpulkan bahwa secara

simultan variabel ROA dan ROE tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
Return Saham.
4.1.2.3 Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisien Determinasi (RSquare) digunakan untuk mengetahui
besaran nilai korelasi antara variabel X
yang terdiri dari ROA (X1) dan ROE (X2),
terhadap variabel Y (Return saham).
Berikut ini output untuk uji R-Square yang
diolah dengan program SPSS Versi 20.0.

Tabel 4.4
Hasil Uji R-Square Setelah Data Ditransform
b

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
a
1
.208
.043
-.063
1.41958
a. Predictors: (Constant), LNX2, LNX1
b. Dependent Variable: LNY

Durbin-Watson
1.664

Sumber : Hasil perhitungan data SPSS versi 20, 2013.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.4
diketahui bahwa koefisien determinasi (RSquare) adalah sebesar 0,208 atau 20.8%.
Artinya kombinasi variabel independen
yaitu ROA dan ROE mampu menjelaskan

variabel dependen (Return Saham) sebesar
20.8%, sisanya sebesar 79.2% (100%20.8%) dijelaskan oleh variabel lain di luar
penelitian.

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Return on Asset (ROA)
terhadap Return Saham.
Variabel (X1) yang merupakan
Return on Asset (ROA), setelah dilakukan
pengujian
dengan
SPSS
20.0,
menunjukkan hasil bahwa ROA secara
parsial tidak berpengaruh terhadap Return
Saham. Hal ini dikarenakan bahwa nilai
thitung ROA sebesar 0,410 lebih kecil dari
pada ttabel sebesar 2.04 yaitu (0,410 < 2,04).
Karena Return on Equity menunjukkan
berapa persen diperoleh laba bersih bila di
ukur dari modal pemilik, jika semakin
besar/ semakin tinggi ROE maka semakin
baik, dan sebaliknya (Harahap, 2004).
Hasil penelitian ini juga didukung dengan
penelitian terdahulu yang diteliti oleh
Lucky (2005) yaitu menyatakan bahwa
metode EVA dan ROA tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
4.3.2 Pengaruh Return on Equity (ROE)
terhadap Return Saham
Variabel (X2) yang merupakan Return
on Equity (ROE), setelah dilakukan
pengujian dengan program SPSS 20.0 .
bahwa ROE Fhitung memiliki nilai yang lebih
kecil dari Ftabel ( 0,406< 3,35). Maka,dengan
probabilitas yang lebih dari 0,05, dapat
disimpulkan bahwa secara parsial variabel
ROE tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Return Saham. Karena semakin
tinggi nilai standar industry ROE yang telah
ditetapkan sebesar 40% maka ROE semakin
baik, jika kurang dari 40% maka ROE
kurang baik. (Kasmir, 2012: 184)
sedangkan nilai standar industri ROE
sebesar 21% maka hal tersebut tidak dapat
memenuhi standar yang ditetapkan.
4.3.3 Pengaruh Return on Asset (ROA)
dan Return on Equity (ROE)
terhadap Return saham
Dari hasil pengujian dengan program
SPSS 20.0, diketahui bahwa ROA dan ROE
tidak berpengaruh secara simultan terhadap
return saham.Ini dilihat bahwa dari hasil
thitung sebesar 0.46 dan ttabel sebesar 3.35 ini
menunjukkan bahwa thitung < ttabel yaitu 0.46

2015

< 3.35 bahwa hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Lucky (2005) yaitu menyatakan bahwa
metode EVA dan ROA tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan yang telah dikemukakan dalam
bab empat,maka kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Secara parsial,hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak ditemukan
adanya pengaruh yang signifikan antara
rasio keuangan (return on asset dan
return on equity) terhadap return saham
dilihat dari sisa tingkat signifikasi
sebesar 95%. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian terdahulu
yang dikemukakan oleh Lucky dan
Mariana.
2. Secara
simultan
penelitian
ini
menunjukkan bahwa tidak ditemukan
adanya pengaruh yang signifikan antara
return on asset dan return on equity
terhadap return saham hal ini dilihat dari
hasil thitung yang lebih kecil dari pada
ttabel. Penelitian ini mendukung hasil
penelitian terdahulu yang dikemukakan
oleh Lucky dan Mariana.
3. Secara garis besar dengan dari penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti,
bahwa
kinerja
keuangan
sangat
berpengaruh pada profitabilitas suatu
perusahaan, jika nilai return saham tidak
dapat mengembalikan keuntungan pada
suatu perusahaan maka kinerja keuangan
perusahaan tersebut akan menurun,
sebaliknya
jika
pengembalian
keuntungan return saham meningkat
maka semakin baik pula kinerja
keuangan suatu perusahaan.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan
berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi
perusahaan, investor dan calon investor,

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

dan bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Investor dan Calon Investor
Investor atau calon investor disarankan
untuk melakukan analisis terhadap rasio
keuangan terutama rasio-rasio keuangan
yang berkaitan dengan return saham
karena return saham merupakan tingkat
keuntungan yang diharapkan oleh
investor melalui harga yang telah
diinvestasikan melalui saham yang
diperoleh perusahaan akan menentukan
besarnya pengembalian atas investasi
yang dilakukan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a)Bagi peneliti selanjutnya disarankan
untuk menggunakan sampel yang
lebih banyak dengan karakteristik
yang lebih beragam dari berbagai
sektor dan memperpanjang periode
penelitian.
b)Penelitian yang akan datang juga
sebaiknya
menambah
variabel
independen yang masih berbasis pada
laporan keuangan selain yang
digunakan dalam penelitian ini
dengan tetap berlandaskan pada
penelitian-penelitian sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Anthony N. Robert. 2005. Sistem
Pengendalian Manajemen. Edisi 11.
Terjemahan : Vijay Govindarajan.
Jakarta : Salemba Empat
Darsono,
2005.
Pedoman
Praktis
Memahami
Laporan
Keuangan.
Yogyakarta : Andi
Gaspersz,
Vincent.
2003.
Sistem
Manajemen Kinerja Terintegrasi.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Ghozali, H. Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Edisi keempat. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.
Ghozali, H. Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.

2015

Semarang:
Badan
Penerbit
Universitas Dipenogoro.
Harahap, Sofyan Syafri.2004. Teori
Akuntansi Laporan Keuangan, Edisi
Pertama, Cetakan Keempat. Jakarta:
Bumi Aksara.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).2007.
Standar Akuntansi Keuangan Per
September 2007.Jakarta : Salemba
Empat
Jogiyanto, 2000. Teori Fortofolio dan
Analisis Investasi. Yogyakarta :
BPFE Bumi Aksara
Lucky, B. 2005. Pengaruh Economic
Value Added dan Profitabilitas
Perusahaan
Terhadap
Return
Pemegang Saham. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Mariana, R. 2007. Analisis Pengaruh
EVA dan MVA terhadap Return
Saham
pada
perusahaan
manufaktur
di
Bursa
Efek
Indonesia.
Skripsi.
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Islam
Indonesia, Yogyakarta.
Mukhtarudin. 2007. Pengaruh Return on
Asset, Return on Equity, Return on
Investment, Debt To Equity Ratio dan
Book Value Per Share Terhadap
harga Saham Properti di BEJ.
Munawir.
2010.
Analisa
Laporan
Keuangan. Edisi Keempat, Cetakan
Kelimabelas. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Murhadi, Werner. R. 2013. Analisis
Laporan Keuangan Proyeksi dan
Valuasi Saham. Jakarta : Salemba
Empat
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa
Statistik Data (SPSS). Jakarta:
Mediakom
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi (Basis
pengambilan Keputusan Bisnis).
Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono.2012.
Metode
Penelitian
Pendidikan Bandung : Alfabeta
Soemarso.
2008.
Akuntansi
Suatu
Pengantar. Edisi 5. Jakarta : Salemba
Empat

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 1, Januari- Juni

Tandellin, Eduardus. 2007. Analisis
Investasi dan Manajemen Portofolio.
Edisi 1. Yogyakarta : BPFE

http://idx.co.id
http://ekosupiyan,blogspot.com
http://titaviolet.wordpress.com

2015