T KIM 1402888 Chapter3
38
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalma penelitian ini adalah metode Quasi Experiment
Adapun desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest, Nonequivalent Control
Group Design (Wiersma & Jurs, 2009). Dalam desain tersebut, terdiri atas dua
kelompok berbeda. Kelompok pertama merupakan kelompok eksperimen yaitu
kelompok yang menerapkan model Group Investigation. Kelompok kedua
merupakan kelompok kontrol yaitu kelompok yang menerapkan model
pembelajaran konvensional.
TABEL 3.1
Desain Penelitian Pretest-Posttest, Nonequivalent Control Group Design
Kelompok
G1
G2
Pre-test
O
O
Perlakuan
X1
X2
Post-est
O
O
(Sugiyono, 2009)
Keterangan:
G1 = Kelompok Eksperimen
G2 = Kelompok Kontrol
O = Pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kontrol
X1 = Pembelajaran Group Investigation
X2 = Pemebelajaran dengan model pembelajaran konvensional
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Methods Designs. Mix
Methods Design merupakan metode penelitian yang menggabungkan data
kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan permasalahan penelitian serta bertujuan
untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan (Creswell, 2012). Desain Mix
Methods dalam penelitian ini menerapkan tipe Triangulasi Konkuren, yaitu
metode campuran yang menerapkan satu tahap pengumpulan data kuantitatif dan
kualitatif dalam satu waktu (Creswell, 2012).
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38 | perpustakaan.upi.edu
39
Berikut gambaran desain
Mix Methods tipe Triangulasi Konkuren dapat
dilihat pada gambar 3.1.
Kualitatif
Kuantitatif
Pengumpulan data
kuantitatif
Pengumpulan data
kualitatif
Analisis
Data
Analisis
Data
Hasil Analisis Dikomparasikan
Gambar 3.1. Desain Mix Methods tipe Triangulasi Konkuren
B. Alur Penelitian
Berikut dipaparkan prosedur penelitian yang terdiri atas tiga tahap yaitu tahap
awal penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian. Prosedur
dapat dilihat pada Gambar 3.2.
1. Tahap Awal Penelitian
Tahap ini berisi analisis kebutuhan tentang efikasi diri, penguasaan konsep
serta model pembelajaran Group Investigation. Peneliti menentukan tujuan
diadakannya penelitian, menentukan konsep yang akan diajarkan, menyiapkan
rencana pembelajaran, menyusun instrumen penelitian. Dalam penyusunan
instrument dilakukan uji validasi instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap selanjutnya setelah semua instrumen disusun pada tahap awal penelitian
adalah pemilihan sampel penelitian. Sampel penelitian yang telah dipilih diberi
perlakuan sesuai desain penelitian yang telah dipilih. Pemberian tes tertulis dan
kuisioner efikasi diri dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran pada kedua
kelas.
Selama proses pembelajaran dilakukan observasi pada aktivitas siswa untuk
mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada akhir
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
pembelajaran, siswa pada kelas eksperimen mengisi angket kerjasama yang
dilakukan dengan metode peer assessment dan wawancara terstruktur. Wawancara
dilakukan oleh perwakilan dua orang siswa dalam setiap kelompok. Adapun
analisis data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian ini dilakukan secara
terpisah. Analisis data kuantitatif diperoleh dari data penguasaan konsep dan
efikasi diri, sedangkan analisis data kualitatif diperoleh dari data hasil kerjasama
siswa kelompok eksperimen, observasi keterlaksanaan model pembelajaran Group
Investigation, dan wawancara tanggapan siswa.
3. Tahap Akhir Penelitian
Tahap ini meliputi pengolahan dan analisi data serta menyusun kesimpulan
penelitian.
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Tahap Awal Penelitian
Studi Literatur
Perumusan Masalah
Studi Lapangan
Penyusunan Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
Jika ada revisi
Validasi
Tahap Pelaksanaan
Pemberian Kuesioner Efikasi Diri
Pre-test
Pre-test
Kelas Kontrol
(Model Konvensional)
Kelas Eksperimen
(Pembelajaran GI)
Observasi
Tanggapan
Siswa
Post-test
Post-test
Pemberian Kuesioner Efikasi Diri
Tahap Akhir Penelitian
Pengolahan dan Analisis Data
Simpulan
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Gambar 3.2. Alur Penelitian
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah dua kelas pada SMAN I Tambun Utara
Kabupaten Bekasi yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 4
sebagai kelas eksperimen. Ada beberapa alasan yang mendasari pengambilan
kedua kelas tersebut. Alasan pertama kedua kelas tersebut memiliki kemampuan
yang relatif sama berdasarkan guru yang mengampu kedua kelas tersebut. Hal
tersebut ditunjukan dari rata-rata nilai ulangan harian. Kedua, jumlah alokasi
waktu belajar kimia pada kedua kelas tersebut sama, dan ketiga, kedua kelas
tersebut memiliki jumlah siswa yang sama. Penelitian ini dilakukan pada tanggal
16-28 bulan Mei tahun 2016 semester II.
Setiap kelas berjumlah 39 siswa yang dikelompokan menjadi 3 kategori
siswa, yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Pengkatagorian tersebut
didasarkan pada perhitungan standar deviasi () dan rata-rata nilai ulangan harian
yang telah dilakukan oleh guru yang bersangkutan (Arikunto, 2007). Rata-rata
nilai ulangan harian siswa kelompok eksperimen adalah 68 dengan standar deviasi
11,23. Sedangkan rata-rata nilai ulangan harian siswa kelompok kontrol adalah
66 dengan standar deviasi 16,35. Untuk kelompok kategori tinggi, batas skornya
adalah nilai rata-rata ulangan harian ditambah nilai standar deviasinya. Adapun
batas skor kategori rendah adalah nilai rata-rata ulangan harian dikurangi dengan
nilai standar deviasi dan skor diantara keduanya termasuk kategori sedang.
Pembagian kategori siswa tersebut ditunjukan pada tabel 3.2. data pengelompokan
siswa terlampir pada lampiran B.
TABEL 3.2
Pembagian Kategori Siswa Kelompok Eksperimen
Kategori siswa
Tinggi
Sedang
Rendah
Jumlah siswa
5 (12.8%)
25 (64.1%)
9 (23.1%)
Batas skor
> 79.46
79.46> batas skor > 56.77
< 56.77
TABEL 3.3
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Pembagian Kategori Siswa Kelompok Kontrol
Kategori siswa
Jumlah siswa
Batas skor
Tinggi
5 (12.8%)
> 82.35
Sedang
25 (64.1%)
82.35 > batas skor > 49.65
Rendah
9 (23.1%)
< 49.65
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu model
pembelajaran Group Investigation dan model pembelajaran konvensional,
variabel terikat yaitu penguasaan konsep dan efikasi diri, dan variabel kontrol
yaitu alokasi waktu, bahan ajar, guru dan media pembelajaran.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2007). Intrumen yang digunakan
dalam pengambilan data pada penelitian ini antara lain.
1. Lembar Tes Tertulis
Sesuai dengan desain penelitian, tes tertulis dilakukan sebelum (pre-test) dan
sesudah (post-test) proses pembelajaran. Pengertian tes itu sendiri merupakan
serentetan pertanyaan atau latihan soal serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi, 2007). Tes tertulis berbentuk
soal pilihan ganda yang bermuatan konsep faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan. Tes tertulis yang digunakan berjumlah 15 soal. Soal tes diadaptasi dari
soal-soal seleksi olimpiade (OSN Kimia Tingkat Provinsi th 2015, OSN Kimia
Tingkat Kab Kota th 2012), seleksi masuk perguruan tinggi (SIPENMARU,
UMPTN, SNMPTN, UM-DII UNPAD, UM-UGM) dan ujian nasional
(EBTANAS 2000) serta berdasarkan dari kasus yang diberikan oleh guru. Tes
yang digunakan juga terlebih dulu dilakukan validitas isi oleh dua dosen kimia
Universitas Pendidikan Indonesia. Tes direvisi sesuai saran dosen sebelum
digunakan dalam pengambilan data.
Spesifikasi butir soal yang harus dipertimbangkan dalam analisis butir soal,
yaitu validasi isi butir soal (Zainul&Noehi, 2005). Setiap butir soal secara spesifik
mengukur satu bagian tertentu dari isi pelajaran yang telah diajarkan. Jadi
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
validitas isi merupakan alat ukur isi materi secara keseluruhan yang dicakup oleh
alat ukur tersebut (Firman, 2013). Untuk menentukan apakah suatu butir soal
merupakan alat ukur yang baik maka diperlukan analisis isi. Analisis dilakukan
oleh seseorang yang ahli dalam bidang tersebut atau pertimbangan ahli. Pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan melakukan komparasi antara materi yang
akan diajarkan dan isi instrumen.
TABEL 3.4
Kisi-kisi Soal Penguasan Konsep
Indikator
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan
Menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan
Menjelaskan pengaruh jenis pelarut terhadap
kelarutan
Menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan
Menghitung kelarutan dan hasil kali kelarutan
terkait dengan adanya pengaruh pH terhadap
kelarutan
Menjelaskan analisis keterkaitan pengaruh pH
terhadap kelarutan dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap
kelarutan
Menghitung kelarutan dan hasil kali kelarutan
terkait adanya pengaruh ion senama
Menjelaskan analisis keterkaitan ion senama
dalam kelarutan pada kehidupan sehari-hari
No Soal
Jenjang Soal
1
C1
2
3
4
5
6
C2
C2
C3
C2
C2
7
C3
8
9
10
11
12
C4
C3
C4
C2
C3
13
C3
14
15
C5
C4
2. Skala Efikasi Diri
Skala efikasi diri digunakan untuk mengukur efikasi diri (keyakinan diri)
siswa berdasarkan keterampilan kognitif, psikomotorik, dan aplikasi sehari-hari.
Skala efikasi diri yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dan dimodifikasi
dari MLSQ, General Self Efficacy for Student oleh Bandura untuk aspek kognitif
dan psikomotorik sedangan aspek efikasi diri dalam kehidupan sehari-hari
diadaptasi dari Baldwin, J. A. et al (1999) yang mencakup 21 soal secara
keseluruhan. Berikut kisi-kisi lembar efikasi yang digunakan dalam penelitian:
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
TABEL 3.5
Kisi-kisi Lembar Efikasi Diri Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Indikator
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kognitif;
Efikasi diri dalam menjelaskan
konsep faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan
Psikomotorik;
Efikasi diri dalam menggunakan
konsep faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan dalam
kehidupan sehari-hari
Sikap;
Efikasi diri dalam menggunakan
konsep faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan dalam
kehidupan sehari-hari
21
Adapun dalam pengukuran efikasi, digunakan skala 4-1. Kriteria penilaian
skala efikasi diri dapat dilihat dalam tabel 3.6.
TABEL 3.6
Kriteria Penilaian Skala Efikasi Diri
Kriteria Penilaian
Sangat Yakin (SY)
Yakin (Y)
Cukup Yakin (CY)
Tidak Yakin (TY)
Skor
4
3
2
1
3. Angket
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
Angket digunakan untuk mengetahui kerjasama antar siswa dalam kelompok
yang menerapkan model pembelajaran Group Investigation sehingga hanya
dilakukan pada siswa kelas eksperimen. Pada kelas kontrol yang menerapkan
model pembelajaran konvensional tidak diberikan angket karena angket ini
ditujukan untuk menganalsis kerjasama dalam kelompok.
Tabel 3.7
Kriteria Penilaian Kerjasama Siswa dalam Kelompok
Aspek yang dinilai
Perhatian dalam
mengikuti pelajaran
Tanggung Jawab
No
1
2
13
14
Kriteria Penilaian
Memperhatikan dan menyimak penjelasan guru
Bertanya kepada guru
Memperhatikan dan menyimak penjelasan anggota
lain
Mencari sumber-sumber belajar lain yang relevan
Mengikuti diskusi dari awal hingga akhir
Membaca dan mencatat materi penting dari sumber
belajar yang telah dicari
Menganalisis permasalahan yang diberikan
Merumuskan jawaban permasalahan yang diberikan
Mengemukakan pendapat saat diskusi
Mengemukakan pertanyaan pada anggota lain tentang
materi yang dipelajari
Menjawab pertanyaan dari anggota lain tentang materi
yang dipelajari
Memberikan tanggapan terhadap pendapat yang
diajukan oleh anggota lain
Menulis hasil diskusi
Merumuskan kesimpulan
15
Menghargai pendapat orang lain
3
4
5
6
Kemandirian
7
8
9
10
Partisipasi
11
12
Kemauan menghargai
pendapat
16
Sikap dalam presentasi
17
18
Memperhatikan dan menyimak pada saat anggota lain
presentasi
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok
lain pada saat presentasi
Menjelaskan gagasan pada saat presentasi
Angket akan diisi oleh siswa setelah pembelajaran berlangsung. Siswa yang
mengisi angket tidak menilai kerjasama siswa itu sendiri tapi menilai kerjasama
siswa lain dalam satu kelompok atau sering disebut menggunakan teknik peer
assessment atau penilaian teman sejawat. Sehingga diharapkan hasil yang
diperoleh lebih jujur dan akurat. Angket yang digunakan berbentuk rating scale
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
yang memuat kolom “ya” dan “tidak” dengan skor penilaian 1 untuk jawaban ya
dan 0 untuk jawaban tidak. Penskoran dilakukan untuk memudahkan dalam
analisis kualitatif siswa yang telah melakukan kerjasama.
4. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengatahui tanggapan siswa terhadap model
pembelajaran Group Investigation (GI). Wawancara dilakukan dengan desain
wawancara terstruktur, yaitu peneliti menggukan pedoman wawancara yang telah
disusun. Wawancara dalam penelitian ini berisi pertanyaan singkat yang harus
dijawab oleh siswa. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara:
TABEL 3.8
Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Indikator
Minat siswa terhadap
model GI
No
1
2
3
4
Model GI
meningkatkan
penguasaan konsep
siswa
5
6
7
Model GI
meningkatkan efikasi
diri siswa
8
9
Menumbuhkan
kerjasama antar siswa
dalam kelompok
10
11
Pertanyaan Wawancara
Apa yang anda rasakan belajar kimia menggunakan
model pembelajaran GI
Bagaimana tanggapan anda terhadap model
pembelajaran GI? Mengapa?
Apakah anda mengalami kesulitan dalam
memahami materi kimia?
Apakah anda mengalami kesulitan dalam
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan?
Apakah anda merasa terbantu dengan adanya model
pembelajaran GI dalam memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi kelarutan?
Dalam tahapan model pembelajaran GI setiap siswa
diminta menganalisis permasalahan yang diberikan
dan merumuskan jawabannya, apakah anda
mengalami kesulitan dalam hal tersebut?
Dalam diskusi kelompok, setiap anggota diminta
mengemukakan pendapat masing-masing, apakah
anda berani mengemukakan pendapat tersebut?
Apakah anda lebih berani mengungkapkan
pendapat di dalam kelompok sendiri atau
mempresentasikan didepan kelas?
Apakah kegiatan pembelajaran seperti ini dapat
menumbuhkan keyakinan terhadap kemampuan diri
anda?
Apakah anda berperan aktif dalam diskusi, seperti
memberi tanggapan dan pertanyaan?
Menurut anda, apa manfaat yang dapat anda ambil
dalam kegiatan pembelajaran ini berkenaan tentang
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
12
Kesesuaian dengan
alokasi waktu
13
14
kerjasama antar teman?
Apa saran anda terhadap model pembelajaran GI
ini?
Apakah anda merasa terburu-buru dalam
mengerjakan tugas selama proses pembelajaran?
Apakah waktu yang diberikan memadai dalam
kegiatan pembelajaran ini?
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan disusun sebagai pedoman pengumpulan data dilapangan
sehingga diharapkan tidak ada data yang tertinggal. Adapun teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah:
TABEL 3.9
Teknik Pengumpulan Data
No
F.
Jenis Data
Teknik
Pengumpulan Data
Self-Asessment
1
Efikasi Diri
2
Penguasaan Konsep
Tes (Pre-test dan
post-test)
3
Kerjasama Siswa
Angket
4
Tanggapan siswa
Wawancara
Keterangan
Menjawab
rumusan masalah
Pertama
Menjawab
rumusan masalah
Kedua
Menjawab
rumusan masalah
keempat
Menjawab
rumusan masalah
kelima
Teknik Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Kuantitatif
Pada penelitian ini data kuantitatif diperoleh dari hasil tes penguasaan konsep
yang diberikan kepada siswa. Data raw kuantitatif penguasaan konsep yang
diperoleh akan dihitung nilai N-gain untuk melihat peningkatannya. Setelah itu
dilakukan uji masing-masing yang sesuai dengan variabel yang diteliti.
Berikut rumus persamaan perhitungan N-gain (%)(Hake, 1999):
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
� −
N – gain=
Dengan kriteria tingkat gain adalah:
N-gain > 70%
−
� �
� �
�
tinggi
30% < N-gain > 70% sedang
N-gain < 30%
rendah
Setelah diperoleh nilai N-gain maka teknik pengolahan data yang dilakukan
sebagai berikut:
a. Analisis Data Penguasaan Konsep
Data penguasaan konsep didapatkan melalui tes terulis berupa pilihan ganda
yang berjumlah 15 soal. Tes dilakukan oleh siswa pada awal sebelum
pembelajaran dilakukan dan setelah pembelajaran. Setelah didapatkan hasil tes
maka hasil pre-test dan post-test akan dianalisis menggunakan uji perhitungan Ngain untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep selanjutnya diuji
menggunakan uji analisis normalitas dan homogenitas sebagai uji prasyarat
apakah data tersebut berdistribusi normal dan homogen untuk penentuan uji
selanjutnya. Jika data berdistribusi normal maka dapat dilanjutakan analisis
perbedaan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (uji t). Adapun beberapa uji
pada analisis data penelitian ini sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji prasyarat yang digunakan untuk melihat apakah
data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data skor
tes penguasaan konsep siswa menggunakan uji statistik Kolmogrov- smirnov
dengan IBM-SPSS 22 atau menggunakan persamaan chi kuadrat (Sudjana, 2009):
ℎ�
Dengan
�
�
= hasil penelitian
�=
∑�=
�� −�� ²
��
= hasil yang diharapkan
= chi kuadrat
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
Selanjutnya harga
ℎ�
�
dengan harga
�
. Harga
tabel chi kuadrat dengan dk = k-1 dan α =5%. Apabila
populasi berdistribusi normal
�
�
diperoleh dari
>
ℎ�
� maka
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0: Data skor penguasaan konsep siswa berdistribusi normal.
H1: Data skor penguasaan konsep siswa tidak berdistribusi normal.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi (p) < α (0.05) maka H0 ditolak.
Jika nilai signifikansi (p) > α (0.05) maka H0 diterima.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama atau jauh berbeda. Uji homogenitas
menggunakan dua buah peubah bebas karena sampel yang diselidiki saling bebas.
Uji homogenitas diuji menggunakan test of homogeneity of variances
menggunakan IBM-SPSS 22 atau dengan persamaan sebagai berikut (Sudjana,
2009):
ℎ�
�
=
�
� �
S = simpangan baku dengan dk = n - 1 (n = banyanknya skor) adalah derajat
kebebasan. Fhitung yang diperoleh dibandingkan dengan Ftabel dengan α = 0,05
derajat kebebasan dk= dk- 2.
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: Kedua kelas memiliki varians yang sama.
H1: Kedua kelas memiliki varians yang tidak sama.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi (p) < α (0.05) maka H0 ditolak.
Jika nilai signifikansi (p) > α (0.05) maka H0 diterima.
3. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Apabila telah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dan data
berdistribusi normal serta homogen maka selanjutnya dapat dilakukan uji
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui
perbedaan penguasaan konsep kelas eksperimen yang menerapkan model
pemebelajaran Group Investigation dan kelas kontrol yang menerapkan model
pemeblajaran konvensional secara signifikan. Uji perbedaan dua rata-rata dapat
dilakukan menggunakan IBM-SPSS atau menggunakan persamaan uji t (Sudjana,
2009):
t
=
dengan,
=
�̅ − �̅
√� + �
−
Keterangan :
+
+
−
−
�̅ = rata-rata kelompok eksperimen I
�̅ = rata-rata kelompok eksperimen II
= banyaknya anggota eksperimen I
= banyaknya anggota eksperimen II
= simpangan baku
= varians kelompok eksperimen I
= varians kelompok eksperimen II
Rumusan hipotesis yang digunakan adalah:
Pre-test:
H0: tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor rata-rata pre-test penguasaan
konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H1: terdapat perbedaan yang signifikan skor rata-rata pre-test penguasaan konsep
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Post-test:
H0: tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor rata-rata post-test penguasaan
konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H1: terdapat perbedaan yang signifikan skor rata-rata post-test penguasaan konsep
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi α (0.05) dengan kriteria
sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi (p) < α (0.05) maka H0 ditolak.
Jika nilai signifikansi (p) > α (0.05) maka H0 diterima.
b. Analisis data Efikasi Diri
Tahap selanjutnya setelah seluruh data terkumpul adalah pengolahan data.
Pada penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data pre-test dan post-test.
Kuisioner efikasi diri yang digunakan berjumlah 21 pertanyaan yang meliputi tiga
aspek. Aspek pertama yaitu kognitif, kedua yaitu psikomotor dan ketiga adalah
aplikasi dalam kehidupan sehari hari-hari. Data efikasi diri juga diperoleh dari
observasi guru yang digunakan sebagai data tambahan atau pendamping untuk
menguatkan data utama. Penilaian efikasi diri menggunakan skor yang menganut
pada skala likert dengan ketentuan 4 (Sangat Yakin), 3 ( Yakin), 2 (Cukup Yakin),
1 (Tidak Yakin) (Rahayu, Chandrasegaran, dan Treagust, 2011; Gormally, 2009).
Pada analisis efikasi diri, untuk melihat perbedaan peningkatan maka
digunakan analisis rata-rata dari skor efikasi yang diubah dalam interpretasi skor
efikasi dalam bentuk persentase, kemudian dibandingkan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut (Sudjana, 2009):
=
Keterangan:
∑ .
∑
M = Rata-rata
Pn = Pilihan angka skor likert
T = Jumlah responden yang memilih
Setelah didiperoleh nilai M, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan hasil
maka skor akan kedalam tiga golongan sebagai berikut (Rahayu, Chandrasegaran,
dan Treagust, 2011):
TABEL 3.10
Kategori Interpretasi Skor Efikasi
Kategori
Interpretasi Skor
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
3.10 – 4.00
2.10 – 3.00
1.00 – 2.00
Tinggi
Sedang
Rendah
Adapun untuk melihat presentase nilai efikasi diri dan penggolongannya dapat
dilakukan melalui rumus (Sudjana, 2009):
%=
Keterangan:
�
Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden
Sedangkan untuk menentukan interval, maka (Sudjana, 2009):
�=
Dalam penelitian ini, digunakan 4 skala likert, yaitu sangat yakin (SY), yakin (Y),
cukup yakin (CY), dan tidak yakin (TY), maka diperoleh I= 25, sehingga
interpretasi skor yang diperoleh:
TABEL 3.11
Kriteria Interpretasi Skor Presentase Efikasi Diri
Skor Interval
0% - 24,99%
25% - 49.99%
50% - 74.99%
75% - 100%
Kategori
Tidak Yakin
Cukup Yakin
Yakin
Sangat Yakin
c. Analisis Hubungan Penguasaan Konsep dan Efikasi Diri
Pada penelitian ini dilakukan analisis hubungan penguasaan konsep dan
efikasi diri dengan tujuan untuk menganalisis apakah penguasaan konsep dan
efikasi diri salling mempengaruhi satu sama lain atau hanya berhubungan satu
arah saja, Analisis penguasaan konsep dan efikasi diri dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi Kendall Tau. Uji korelasi Kendall Tau digunakan untuk
mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih apabila
data berupa data ordinal atau rangking (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini,
data efikasi merupakan data ordinal dan data penguasaan konsep merupakan data
rasional. Sehingga dalam perhitungan uji korelasi statistikanya menggunakan
kaidah data ordinal.
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
Maka dari itu, data penguasaan konsep yang berupa data rasional diubah
menjadi data ordinal, dengan ketentuan pada tabel 3.12.:
TABEL 3.12
Kriteria Interpretasi Skor penguasaan Konsep
Skor Interval Penguasaan
Konsep
0 - 24,99
25 - 49.99
50 - 74.99
75 - 100
Kategori
Skala Likert
1
2
3
4
Data yang digunakan untuk melihat hubungan efikasi diri dan penguasaan
konsep adalah data post-test efikasi diri dan penguasaan konsep.
Rumus yang digunakan sebagai berikut (Sugiyono, 2013):
�=
∑
Keterangan:
−∑
−
� = Koefisien korelasi Kendall tau yang besarnya (-1
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalma penelitian ini adalah metode Quasi Experiment
Adapun desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest, Nonequivalent Control
Group Design (Wiersma & Jurs, 2009). Dalam desain tersebut, terdiri atas dua
kelompok berbeda. Kelompok pertama merupakan kelompok eksperimen yaitu
kelompok yang menerapkan model Group Investigation. Kelompok kedua
merupakan kelompok kontrol yaitu kelompok yang menerapkan model
pembelajaran konvensional.
TABEL 3.1
Desain Penelitian Pretest-Posttest, Nonequivalent Control Group Design
Kelompok
G1
G2
Pre-test
O
O
Perlakuan
X1
X2
Post-est
O
O
(Sugiyono, 2009)
Keterangan:
G1 = Kelompok Eksperimen
G2 = Kelompok Kontrol
O = Pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kontrol
X1 = Pembelajaran Group Investigation
X2 = Pemebelajaran dengan model pembelajaran konvensional
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Methods Designs. Mix
Methods Design merupakan metode penelitian yang menggabungkan data
kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan permasalahan penelitian serta bertujuan
untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan (Creswell, 2012). Desain Mix
Methods dalam penelitian ini menerapkan tipe Triangulasi Konkuren, yaitu
metode campuran yang menerapkan satu tahap pengumpulan data kuantitatif dan
kualitatif dalam satu waktu (Creswell, 2012).
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38 | perpustakaan.upi.edu
39
Berikut gambaran desain
Mix Methods tipe Triangulasi Konkuren dapat
dilihat pada gambar 3.1.
Kualitatif
Kuantitatif
Pengumpulan data
kuantitatif
Pengumpulan data
kualitatif
Analisis
Data
Analisis
Data
Hasil Analisis Dikomparasikan
Gambar 3.1. Desain Mix Methods tipe Triangulasi Konkuren
B. Alur Penelitian
Berikut dipaparkan prosedur penelitian yang terdiri atas tiga tahap yaitu tahap
awal penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian. Prosedur
dapat dilihat pada Gambar 3.2.
1. Tahap Awal Penelitian
Tahap ini berisi analisis kebutuhan tentang efikasi diri, penguasaan konsep
serta model pembelajaran Group Investigation. Peneliti menentukan tujuan
diadakannya penelitian, menentukan konsep yang akan diajarkan, menyiapkan
rencana pembelajaran, menyusun instrumen penelitian. Dalam penyusunan
instrument dilakukan uji validasi instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap selanjutnya setelah semua instrumen disusun pada tahap awal penelitian
adalah pemilihan sampel penelitian. Sampel penelitian yang telah dipilih diberi
perlakuan sesuai desain penelitian yang telah dipilih. Pemberian tes tertulis dan
kuisioner efikasi diri dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran pada kedua
kelas.
Selama proses pembelajaran dilakukan observasi pada aktivitas siswa untuk
mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran Group Investigation. Pada akhir
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
pembelajaran, siswa pada kelas eksperimen mengisi angket kerjasama yang
dilakukan dengan metode peer assessment dan wawancara terstruktur. Wawancara
dilakukan oleh perwakilan dua orang siswa dalam setiap kelompok. Adapun
analisis data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian ini dilakukan secara
terpisah. Analisis data kuantitatif diperoleh dari data penguasaan konsep dan
efikasi diri, sedangkan analisis data kualitatif diperoleh dari data hasil kerjasama
siswa kelompok eksperimen, observasi keterlaksanaan model pembelajaran Group
Investigation, dan wawancara tanggapan siswa.
3. Tahap Akhir Penelitian
Tahap ini meliputi pengolahan dan analisi data serta menyusun kesimpulan
penelitian.
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Tahap Awal Penelitian
Studi Literatur
Perumusan Masalah
Studi Lapangan
Penyusunan Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
Jika ada revisi
Validasi
Tahap Pelaksanaan
Pemberian Kuesioner Efikasi Diri
Pre-test
Pre-test
Kelas Kontrol
(Model Konvensional)
Kelas Eksperimen
(Pembelajaran GI)
Observasi
Tanggapan
Siswa
Post-test
Post-test
Pemberian Kuesioner Efikasi Diri
Tahap Akhir Penelitian
Pengolahan dan Analisis Data
Simpulan
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Gambar 3.2. Alur Penelitian
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah dua kelas pada SMAN I Tambun Utara
Kabupaten Bekasi yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 4
sebagai kelas eksperimen. Ada beberapa alasan yang mendasari pengambilan
kedua kelas tersebut. Alasan pertama kedua kelas tersebut memiliki kemampuan
yang relatif sama berdasarkan guru yang mengampu kedua kelas tersebut. Hal
tersebut ditunjukan dari rata-rata nilai ulangan harian. Kedua, jumlah alokasi
waktu belajar kimia pada kedua kelas tersebut sama, dan ketiga, kedua kelas
tersebut memiliki jumlah siswa yang sama. Penelitian ini dilakukan pada tanggal
16-28 bulan Mei tahun 2016 semester II.
Setiap kelas berjumlah 39 siswa yang dikelompokan menjadi 3 kategori
siswa, yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Pengkatagorian tersebut
didasarkan pada perhitungan standar deviasi () dan rata-rata nilai ulangan harian
yang telah dilakukan oleh guru yang bersangkutan (Arikunto, 2007). Rata-rata
nilai ulangan harian siswa kelompok eksperimen adalah 68 dengan standar deviasi
11,23. Sedangkan rata-rata nilai ulangan harian siswa kelompok kontrol adalah
66 dengan standar deviasi 16,35. Untuk kelompok kategori tinggi, batas skornya
adalah nilai rata-rata ulangan harian ditambah nilai standar deviasinya. Adapun
batas skor kategori rendah adalah nilai rata-rata ulangan harian dikurangi dengan
nilai standar deviasi dan skor diantara keduanya termasuk kategori sedang.
Pembagian kategori siswa tersebut ditunjukan pada tabel 3.2. data pengelompokan
siswa terlampir pada lampiran B.
TABEL 3.2
Pembagian Kategori Siswa Kelompok Eksperimen
Kategori siswa
Tinggi
Sedang
Rendah
Jumlah siswa
5 (12.8%)
25 (64.1%)
9 (23.1%)
Batas skor
> 79.46
79.46> batas skor > 56.77
< 56.77
TABEL 3.3
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Pembagian Kategori Siswa Kelompok Kontrol
Kategori siswa
Jumlah siswa
Batas skor
Tinggi
5 (12.8%)
> 82.35
Sedang
25 (64.1%)
82.35 > batas skor > 49.65
Rendah
9 (23.1%)
< 49.65
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu model
pembelajaran Group Investigation dan model pembelajaran konvensional,
variabel terikat yaitu penguasaan konsep dan efikasi diri, dan variabel kontrol
yaitu alokasi waktu, bahan ajar, guru dan media pembelajaran.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2007). Intrumen yang digunakan
dalam pengambilan data pada penelitian ini antara lain.
1. Lembar Tes Tertulis
Sesuai dengan desain penelitian, tes tertulis dilakukan sebelum (pre-test) dan
sesudah (post-test) proses pembelajaran. Pengertian tes itu sendiri merupakan
serentetan pertanyaan atau latihan soal serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi, 2007). Tes tertulis berbentuk
soal pilihan ganda yang bermuatan konsep faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan. Tes tertulis yang digunakan berjumlah 15 soal. Soal tes diadaptasi dari
soal-soal seleksi olimpiade (OSN Kimia Tingkat Provinsi th 2015, OSN Kimia
Tingkat Kab Kota th 2012), seleksi masuk perguruan tinggi (SIPENMARU,
UMPTN, SNMPTN, UM-DII UNPAD, UM-UGM) dan ujian nasional
(EBTANAS 2000) serta berdasarkan dari kasus yang diberikan oleh guru. Tes
yang digunakan juga terlebih dulu dilakukan validitas isi oleh dua dosen kimia
Universitas Pendidikan Indonesia. Tes direvisi sesuai saran dosen sebelum
digunakan dalam pengambilan data.
Spesifikasi butir soal yang harus dipertimbangkan dalam analisis butir soal,
yaitu validasi isi butir soal (Zainul&Noehi, 2005). Setiap butir soal secara spesifik
mengukur satu bagian tertentu dari isi pelajaran yang telah diajarkan. Jadi
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
validitas isi merupakan alat ukur isi materi secara keseluruhan yang dicakup oleh
alat ukur tersebut (Firman, 2013). Untuk menentukan apakah suatu butir soal
merupakan alat ukur yang baik maka diperlukan analisis isi. Analisis dilakukan
oleh seseorang yang ahli dalam bidang tersebut atau pertimbangan ahli. Pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan melakukan komparasi antara materi yang
akan diajarkan dan isi instrumen.
TABEL 3.4
Kisi-kisi Soal Penguasan Konsep
Indikator
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan
Menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan
Menjelaskan pengaruh jenis pelarut terhadap
kelarutan
Menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan
Menghitung kelarutan dan hasil kali kelarutan
terkait dengan adanya pengaruh pH terhadap
kelarutan
Menjelaskan analisis keterkaitan pengaruh pH
terhadap kelarutan dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap
kelarutan
Menghitung kelarutan dan hasil kali kelarutan
terkait adanya pengaruh ion senama
Menjelaskan analisis keterkaitan ion senama
dalam kelarutan pada kehidupan sehari-hari
No Soal
Jenjang Soal
1
C1
2
3
4
5
6
C2
C2
C3
C2
C2
7
C3
8
9
10
11
12
C4
C3
C4
C2
C3
13
C3
14
15
C5
C4
2. Skala Efikasi Diri
Skala efikasi diri digunakan untuk mengukur efikasi diri (keyakinan diri)
siswa berdasarkan keterampilan kognitif, psikomotorik, dan aplikasi sehari-hari.
Skala efikasi diri yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dan dimodifikasi
dari MLSQ, General Self Efficacy for Student oleh Bandura untuk aspek kognitif
dan psikomotorik sedangan aspek efikasi diri dalam kehidupan sehari-hari
diadaptasi dari Baldwin, J. A. et al (1999) yang mencakup 21 soal secara
keseluruhan. Berikut kisi-kisi lembar efikasi yang digunakan dalam penelitian:
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
TABEL 3.5
Kisi-kisi Lembar Efikasi Diri Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Indikator
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kognitif;
Efikasi diri dalam menjelaskan
konsep faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan
Psikomotorik;
Efikasi diri dalam menggunakan
konsep faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan dalam
kehidupan sehari-hari
Sikap;
Efikasi diri dalam menggunakan
konsep faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan dalam
kehidupan sehari-hari
21
Adapun dalam pengukuran efikasi, digunakan skala 4-1. Kriteria penilaian
skala efikasi diri dapat dilihat dalam tabel 3.6.
TABEL 3.6
Kriteria Penilaian Skala Efikasi Diri
Kriteria Penilaian
Sangat Yakin (SY)
Yakin (Y)
Cukup Yakin (CY)
Tidak Yakin (TY)
Skor
4
3
2
1
3. Angket
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
Angket digunakan untuk mengetahui kerjasama antar siswa dalam kelompok
yang menerapkan model pembelajaran Group Investigation sehingga hanya
dilakukan pada siswa kelas eksperimen. Pada kelas kontrol yang menerapkan
model pembelajaran konvensional tidak diberikan angket karena angket ini
ditujukan untuk menganalsis kerjasama dalam kelompok.
Tabel 3.7
Kriteria Penilaian Kerjasama Siswa dalam Kelompok
Aspek yang dinilai
Perhatian dalam
mengikuti pelajaran
Tanggung Jawab
No
1
2
13
14
Kriteria Penilaian
Memperhatikan dan menyimak penjelasan guru
Bertanya kepada guru
Memperhatikan dan menyimak penjelasan anggota
lain
Mencari sumber-sumber belajar lain yang relevan
Mengikuti diskusi dari awal hingga akhir
Membaca dan mencatat materi penting dari sumber
belajar yang telah dicari
Menganalisis permasalahan yang diberikan
Merumuskan jawaban permasalahan yang diberikan
Mengemukakan pendapat saat diskusi
Mengemukakan pertanyaan pada anggota lain tentang
materi yang dipelajari
Menjawab pertanyaan dari anggota lain tentang materi
yang dipelajari
Memberikan tanggapan terhadap pendapat yang
diajukan oleh anggota lain
Menulis hasil diskusi
Merumuskan kesimpulan
15
Menghargai pendapat orang lain
3
4
5
6
Kemandirian
7
8
9
10
Partisipasi
11
12
Kemauan menghargai
pendapat
16
Sikap dalam presentasi
17
18
Memperhatikan dan menyimak pada saat anggota lain
presentasi
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok
lain pada saat presentasi
Menjelaskan gagasan pada saat presentasi
Angket akan diisi oleh siswa setelah pembelajaran berlangsung. Siswa yang
mengisi angket tidak menilai kerjasama siswa itu sendiri tapi menilai kerjasama
siswa lain dalam satu kelompok atau sering disebut menggunakan teknik peer
assessment atau penilaian teman sejawat. Sehingga diharapkan hasil yang
diperoleh lebih jujur dan akurat. Angket yang digunakan berbentuk rating scale
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
yang memuat kolom “ya” dan “tidak” dengan skor penilaian 1 untuk jawaban ya
dan 0 untuk jawaban tidak. Penskoran dilakukan untuk memudahkan dalam
analisis kualitatif siswa yang telah melakukan kerjasama.
4. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengatahui tanggapan siswa terhadap model
pembelajaran Group Investigation (GI). Wawancara dilakukan dengan desain
wawancara terstruktur, yaitu peneliti menggukan pedoman wawancara yang telah
disusun. Wawancara dalam penelitian ini berisi pertanyaan singkat yang harus
dijawab oleh siswa. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara:
TABEL 3.8
Kisi-kisi Pedoman Wawancara
Indikator
Minat siswa terhadap
model GI
No
1
2
3
4
Model GI
meningkatkan
penguasaan konsep
siswa
5
6
7
Model GI
meningkatkan efikasi
diri siswa
8
9
Menumbuhkan
kerjasama antar siswa
dalam kelompok
10
11
Pertanyaan Wawancara
Apa yang anda rasakan belajar kimia menggunakan
model pembelajaran GI
Bagaimana tanggapan anda terhadap model
pembelajaran GI? Mengapa?
Apakah anda mengalami kesulitan dalam
memahami materi kimia?
Apakah anda mengalami kesulitan dalam
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan?
Apakah anda merasa terbantu dengan adanya model
pembelajaran GI dalam memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi kelarutan?
Dalam tahapan model pembelajaran GI setiap siswa
diminta menganalisis permasalahan yang diberikan
dan merumuskan jawabannya, apakah anda
mengalami kesulitan dalam hal tersebut?
Dalam diskusi kelompok, setiap anggota diminta
mengemukakan pendapat masing-masing, apakah
anda berani mengemukakan pendapat tersebut?
Apakah anda lebih berani mengungkapkan
pendapat di dalam kelompok sendiri atau
mempresentasikan didepan kelas?
Apakah kegiatan pembelajaran seperti ini dapat
menumbuhkan keyakinan terhadap kemampuan diri
anda?
Apakah anda berperan aktif dalam diskusi, seperti
memberi tanggapan dan pertanyaan?
Menurut anda, apa manfaat yang dapat anda ambil
dalam kegiatan pembelajaran ini berkenaan tentang
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
12
Kesesuaian dengan
alokasi waktu
13
14
kerjasama antar teman?
Apa saran anda terhadap model pembelajaran GI
ini?
Apakah anda merasa terburu-buru dalam
mengerjakan tugas selama proses pembelajaran?
Apakah waktu yang diberikan memadai dalam
kegiatan pembelajaran ini?
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan disusun sebagai pedoman pengumpulan data dilapangan
sehingga diharapkan tidak ada data yang tertinggal. Adapun teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah:
TABEL 3.9
Teknik Pengumpulan Data
No
F.
Jenis Data
Teknik
Pengumpulan Data
Self-Asessment
1
Efikasi Diri
2
Penguasaan Konsep
Tes (Pre-test dan
post-test)
3
Kerjasama Siswa
Angket
4
Tanggapan siswa
Wawancara
Keterangan
Menjawab
rumusan masalah
Pertama
Menjawab
rumusan masalah
Kedua
Menjawab
rumusan masalah
keempat
Menjawab
rumusan masalah
kelima
Teknik Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Kuantitatif
Pada penelitian ini data kuantitatif diperoleh dari hasil tes penguasaan konsep
yang diberikan kepada siswa. Data raw kuantitatif penguasaan konsep yang
diperoleh akan dihitung nilai N-gain untuk melihat peningkatannya. Setelah itu
dilakukan uji masing-masing yang sesuai dengan variabel yang diteliti.
Berikut rumus persamaan perhitungan N-gain (%)(Hake, 1999):
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
� −
N – gain=
Dengan kriteria tingkat gain adalah:
N-gain > 70%
−
� �
� �
�
tinggi
30% < N-gain > 70% sedang
N-gain < 30%
rendah
Setelah diperoleh nilai N-gain maka teknik pengolahan data yang dilakukan
sebagai berikut:
a. Analisis Data Penguasaan Konsep
Data penguasaan konsep didapatkan melalui tes terulis berupa pilihan ganda
yang berjumlah 15 soal. Tes dilakukan oleh siswa pada awal sebelum
pembelajaran dilakukan dan setelah pembelajaran. Setelah didapatkan hasil tes
maka hasil pre-test dan post-test akan dianalisis menggunakan uji perhitungan Ngain untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep selanjutnya diuji
menggunakan uji analisis normalitas dan homogenitas sebagai uji prasyarat
apakah data tersebut berdistribusi normal dan homogen untuk penentuan uji
selanjutnya. Jika data berdistribusi normal maka dapat dilanjutakan analisis
perbedaan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (uji t). Adapun beberapa uji
pada analisis data penelitian ini sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji prasyarat yang digunakan untuk melihat apakah
data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data skor
tes penguasaan konsep siswa menggunakan uji statistik Kolmogrov- smirnov
dengan IBM-SPSS 22 atau menggunakan persamaan chi kuadrat (Sudjana, 2009):
ℎ�
Dengan
�
�
= hasil penelitian
�=
∑�=
�� −�� ²
��
= hasil yang diharapkan
= chi kuadrat
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
Selanjutnya harga
ℎ�
�
dengan harga
�
. Harga
tabel chi kuadrat dengan dk = k-1 dan α =5%. Apabila
populasi berdistribusi normal
�
�
diperoleh dari
>
ℎ�
� maka
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0: Data skor penguasaan konsep siswa berdistribusi normal.
H1: Data skor penguasaan konsep siswa tidak berdistribusi normal.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi (p) < α (0.05) maka H0 ditolak.
Jika nilai signifikansi (p) > α (0.05) maka H0 diterima.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama atau jauh berbeda. Uji homogenitas
menggunakan dua buah peubah bebas karena sampel yang diselidiki saling bebas.
Uji homogenitas diuji menggunakan test of homogeneity of variances
menggunakan IBM-SPSS 22 atau dengan persamaan sebagai berikut (Sudjana,
2009):
ℎ�
�
=
�
� �
S = simpangan baku dengan dk = n - 1 (n = banyanknya skor) adalah derajat
kebebasan. Fhitung yang diperoleh dibandingkan dengan Ftabel dengan α = 0,05
derajat kebebasan dk= dk- 2.
Hipotesis yang diuji adalah:
H0: Kedua kelas memiliki varians yang sama.
H1: Kedua kelas memiliki varians yang tidak sama.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi (p) < α (0.05) maka H0 ditolak.
Jika nilai signifikansi (p) > α (0.05) maka H0 diterima.
3. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Apabila telah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dan data
berdistribusi normal serta homogen maka selanjutnya dapat dilakukan uji
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui
perbedaan penguasaan konsep kelas eksperimen yang menerapkan model
pemebelajaran Group Investigation dan kelas kontrol yang menerapkan model
pemeblajaran konvensional secara signifikan. Uji perbedaan dua rata-rata dapat
dilakukan menggunakan IBM-SPSS atau menggunakan persamaan uji t (Sudjana,
2009):
t
=
dengan,
=
�̅ − �̅
√� + �
−
Keterangan :
+
+
−
−
�̅ = rata-rata kelompok eksperimen I
�̅ = rata-rata kelompok eksperimen II
= banyaknya anggota eksperimen I
= banyaknya anggota eksperimen II
= simpangan baku
= varians kelompok eksperimen I
= varians kelompok eksperimen II
Rumusan hipotesis yang digunakan adalah:
Pre-test:
H0: tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor rata-rata pre-test penguasaan
konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H1: terdapat perbedaan yang signifikan skor rata-rata pre-test penguasaan konsep
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Post-test:
H0: tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor rata-rata post-test penguasaan
konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H1: terdapat perbedaan yang signifikan skor rata-rata post-test penguasaan konsep
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi α (0.05) dengan kriteria
sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi (p) < α (0.05) maka H0 ditolak.
Jika nilai signifikansi (p) > α (0.05) maka H0 diterima.
b. Analisis data Efikasi Diri
Tahap selanjutnya setelah seluruh data terkumpul adalah pengolahan data.
Pada penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data pre-test dan post-test.
Kuisioner efikasi diri yang digunakan berjumlah 21 pertanyaan yang meliputi tiga
aspek. Aspek pertama yaitu kognitif, kedua yaitu psikomotor dan ketiga adalah
aplikasi dalam kehidupan sehari hari-hari. Data efikasi diri juga diperoleh dari
observasi guru yang digunakan sebagai data tambahan atau pendamping untuk
menguatkan data utama. Penilaian efikasi diri menggunakan skor yang menganut
pada skala likert dengan ketentuan 4 (Sangat Yakin), 3 ( Yakin), 2 (Cukup Yakin),
1 (Tidak Yakin) (Rahayu, Chandrasegaran, dan Treagust, 2011; Gormally, 2009).
Pada analisis efikasi diri, untuk melihat perbedaan peningkatan maka
digunakan analisis rata-rata dari skor efikasi yang diubah dalam interpretasi skor
efikasi dalam bentuk persentase, kemudian dibandingkan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut (Sudjana, 2009):
=
Keterangan:
∑ .
∑
M = Rata-rata
Pn = Pilihan angka skor likert
T = Jumlah responden yang memilih
Setelah didiperoleh nilai M, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan hasil
maka skor akan kedalam tiga golongan sebagai berikut (Rahayu, Chandrasegaran,
dan Treagust, 2011):
TABEL 3.10
Kategori Interpretasi Skor Efikasi
Kategori
Interpretasi Skor
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
3.10 – 4.00
2.10 – 3.00
1.00 – 2.00
Tinggi
Sedang
Rendah
Adapun untuk melihat presentase nilai efikasi diri dan penggolongannya dapat
dilakukan melalui rumus (Sudjana, 2009):
%=
Keterangan:
�
Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden
Sedangkan untuk menentukan interval, maka (Sudjana, 2009):
�=
Dalam penelitian ini, digunakan 4 skala likert, yaitu sangat yakin (SY), yakin (Y),
cukup yakin (CY), dan tidak yakin (TY), maka diperoleh I= 25, sehingga
interpretasi skor yang diperoleh:
TABEL 3.11
Kriteria Interpretasi Skor Presentase Efikasi Diri
Skor Interval
0% - 24,99%
25% - 49.99%
50% - 74.99%
75% - 100%
Kategori
Tidak Yakin
Cukup Yakin
Yakin
Sangat Yakin
c. Analisis Hubungan Penguasaan Konsep dan Efikasi Diri
Pada penelitian ini dilakukan analisis hubungan penguasaan konsep dan
efikasi diri dengan tujuan untuk menganalisis apakah penguasaan konsep dan
efikasi diri salling mempengaruhi satu sama lain atau hanya berhubungan satu
arah saja, Analisis penguasaan konsep dan efikasi diri dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi Kendall Tau. Uji korelasi Kendall Tau digunakan untuk
mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih apabila
data berupa data ordinal atau rangking (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini,
data efikasi merupakan data ordinal dan data penguasaan konsep merupakan data
rasional. Sehingga dalam perhitungan uji korelasi statistikanya menggunakan
kaidah data ordinal.
Desy Wijayanti, 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP
DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
Maka dari itu, data penguasaan konsep yang berupa data rasional diubah
menjadi data ordinal, dengan ketentuan pada tabel 3.12.:
TABEL 3.12
Kriteria Interpretasi Skor penguasaan Konsep
Skor Interval Penguasaan
Konsep
0 - 24,99
25 - 49.99
50 - 74.99
75 - 100
Kategori
Skala Likert
1
2
3
4
Data yang digunakan untuk melihat hubungan efikasi diri dan penguasaan
konsep adalah data post-test efikasi diri dan penguasaan konsep.
Rumus yang digunakan sebagai berikut (Sugiyono, 2013):
�=
∑
Keterangan:
−∑
−
� = Koefisien korelasi Kendall tau yang besarnya (-1