Pembuatan Prototype Monitoring Volume dan Suhu Oli Menggunakan Handphone Android

BAB II
LANDASAN TEORI

Pada landasan teori kita akan membahas mengenai “PEMBUATAN
PROTOTYPE MONITORING VOLUME DAN SUHU OLI MENGGUNAKAN
HANDPHONE ANDROID”. Seperti yang telah ditulis pada latar belakang
perancangan alat ini bahwa alat ini sangat berguna untuk membatu petugas dalam
memonitoring meskipun dari jarak jauh dengan menggunakan teknologi canggih
yang kita kenal dengan sistem android. Dalam perancangan ini banyak hal yang
harus kita ketahui dasar pembuatan dari perancangan ini, oleh sebab itu penulis
akan menguraikan secara jelas sensor yang digunakan, peralatan dan komponen
sebagai berikut :
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler dapat dianologikan dengan sebuah system computer yang
dikemas dalam sebuah chip. Artinya bahwa didalam sebuah IC mikrokontroler
sebetulnya telah terdapat kebutuhan minimal agar mikroprosesor dapt
bekerja,yaitu meliputi mikroprosesor,ROM, RAM, I/O dan clock seperti halnya
yang di miliki sebuah komputer PC. Mengingat kemasannya yang hanya berupa
sebuah chip yang ukurannya relative kecil tentu saja spesifikasi dan kemampuan
yang di miliki oleh mikrokonroler menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan
system computer seperti PC baik dilihat dari segi kecepatannya, kapasitas memori

maupun fitur-fitur yang di milikinya.meskipun dari sisi kemampuan lebih rendah
tetapi mikrokontroler memiliki kelebihan yang tidak bisa di peroleh pada systemsystem yang relative tidak terlalu kompleks atau tidak membutuhkan beban
komputasi yang tinggi. Ada banyak jenis mikrokontroler yang masing-masing
memiliki keluarga atau series sendri-sendiri.
Secara garis besar pengelompokan keluarga mikrokontroler di tentukan
oleh perusahaan tertentu sesuai dengan spesifikasi khusus yang di milikinya yang
membedakan dengan mikrokontroler keluarga yang lain,terutama menyangkut
kompatibilitasnya dalam hal programnya salah satunya adalah keluarga AT90, AT
Mega (Atmel,Arsitektur,AVR)

4
Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Deskripsi Mikrokontroller ATmega8535
Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali. Biasanya
digunakan

untuk pengontrolan

elektronika.Beberapa

digunakanterutama

tahun
dalam

otomatis
terakhir,

pengontrolan

dan

manual

pada

mikrokontroler
robot.

perangkat


sangat

Seiring

banyak

perkembangan

elektronika,mikrokontroler dibuat semakin kompak dengan bahasa pemrograman
yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah mikrokontroler AVR (Alf
and Vegard Risc processor ) ATmega8535 yang menggunakan teknologi
RISC( Reduce Instruction Set Computing ) dimana program berjalan lebih
cepatkarena hanya membutuhkan satu siklus clock.
Mikrokontroller merupakan contoh suatu sistem komputer sederhana yang
masuk dalam kategori embedded komputer. Di dalam sebuah mikrokontroller
terdapat komponen-komponen seperti: processor, memory, clock, peripheral I/O,
dll.

Mikrokontroller


memiliki

kemampuan

manipulasi

data

(informasi)

berdasarkan suatu urutan instruksi (program) yang dibuat oleh programmer.
Mikrokontroller adalah piranti elektronik yang dikemas dalam bentuk sebuah IC
(Integrated Circuit) tunggal, sebagai bagian utama dan beberapa peripheral lain
yang harus ditambahkan, seperti kristal dan kapasitor.
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua
instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi
dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock.Bandingkan dengan instruksi
keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock.RISC
adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex

Instruction Set Computing.
AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang
membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral
dan fungsinya. Dipilih Atmega8535 karena populasi yang banyak, sehingga
ketersediaan komponen dan referensi penunjang lebih terjamin.

5
Universitas Sumatera Utara

2.1 Tabel Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR

Keterangan:


Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan
program hasil perencanaan, yang harus dijalankan oleh mikrokontroler.




RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU
untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program
sedang running



EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah
memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang
running



Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil
keluaran ataupun masukan bagi program



Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung
waktu/pulsa




UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi
data khusus secara serial asynchronous



PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi
pulsa

6
Universitas Sumatera Utara



ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima
sinyal analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu
nilai digital dalam range tertentu




SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara
serial secara serial synchronous



ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler
untuk dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan
membutuhkan jumlah pin yang minimal

2.1.1.1 Arsitektur ATmega8535


Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D



ADC 10 bit sebanyak 8 Channel




Tiga buah timer / counter



32 register



Watchdog Timer dengan oscilator internal



SRAM sebanyak 512 byte



Memori Flash sebesar 8 kb




Sumber Interrupt internal dan eksternal



Port SPI (Serial Peripheral Interface)



EEPROM on board sebanyak 512 byte



Komparator analog



Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

2.1.1.2 Fitur ATmega8535



Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.



Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512
byte.



ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel



Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps



Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik

2.1.1.3 Konfigurasi pin ATmega8535


VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya



GND merupakan pin Ground

7
Universitas Sumatera Utara



Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC



Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi
khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI



Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi
khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator



Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu
komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial



RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler



XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal



AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC



AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

Gambar 2.1 Pin-out ATmega8535

Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontoler dan
mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi
baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan
transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil serta dapat
diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) sehingga harga menjadi lebih
murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebetuhan pasar, mikrokontroler

8
Universitas Sumatera Utara

hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan
keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih canggih.
Selain system tiket, kita juga dapat menjumpai aplikasi mikrokontroler
dalam bidang pengukuran jarak jauh atau yang dikenal dengan system telemetri.
Misalnya pengukuran disuatu tempat yang membahayakan manusia, maka akan
lebih nyaman jika dipasang suatu system pengukuran yang bisa mengirimkan data
lewat pemancar dan diterima oleh stasiun pengamatan dari jarak yang cukup aman
dari sumbernya. Sistem pengukuran jarak jauh ini jelas membutuhkan suatu
system akusisi data sekaligus system pengiriman data secara serial (melalui
pemancar), yang semuanya itu bisa diperoleh dari mikrokontroler yang digunakan.
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam
program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya),
mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja.Perbedaan
lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM-nya.Pada system computer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna
disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka
perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil.Sedangkan pada
mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar artinya program
control disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang
ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat
penyimpanan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada
mikrokontroler yang bersangkutan.
2.2 Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonic adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa
mengubah dari energy listrik menjadi energy mekanik dalam bentuk gelombang
suara ultrasonic.Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar Ultrasonic yang
dinamakan transmitter dan penerima ultrasonic yang disebut receiver.Alat ini
digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic.Gelombang ultrasonic adalah
gelombang mekanik yang memiliki cirri-ciri longitudinal dan biasanya memiliki
frekuensi di atas 20 Khz. Gelombong Utrasonic dapat merambat melalui zat padat,
cair maupun gas. Gelombang Ultrasonic adalah gelombang rambatan energi dan

9
Universitas Sumatera Utara

momentum mekanik sehingga merambat melalui ketiga element tersebut sebagai
interaksi dengan molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya.

Gambar 2.2 Sensor Ultrasonik
Ada beberapa penjelasan mengenai gelombang ultrasonic. Sifat dari
gelombang ultrasonik yang melalui medium menyebabkan getaran partikel
dengan medium aplitudo sama dengan arah rambat longitudinal sehingga
menghasilkan partikel medium yang membentuk suatu rapatan atau biasa disebut
Strain dan tegangan yang biasa disebut Strees. Proses lanjut yang menyebabkan
terjadinya rapatan dan regangan di dalam medium disebabkan oleh getaran
partikel secara periodic selama gelombang ultrasonic lainya. Gelombang
ultrasonic merambat melalui udara dengan kecepatan 344 meter per detik,
mengenai obyek dan memantul kembali ke sensor ultrasonik.Seperti yang telah
umum diketahui, gelombang ultrasonik hanya bisa didengar oleh makhluk tertentu
seperti kelelawar dan ikan paus.Kelelawar menggunakan gelombang ultrasonic
untuk berburu di malam hari sementara paus menggunakanya untuk berenang di
kedalaman laut yang gelap.
Perhitungan waktu yang diperlukan modul sensor Ping untuk menerima
pantulan pada jarak tertentu mempunyai rumus S= (tIN x V) : 2. Rumus diatas
mempunyai keterangan sebagai berikut. (S) adalah jarak antara sensor ultrasonik
dengan obyekyang terdeteksi. (V) adalah cepat rambat gelombang ultrasonik di
udara dengan kecepatan normal (344 meter per detik) (tIN) adalah selisih waktu
10
Universitas Sumatera Utara

pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang. Ada 3 prnsip kerja dari sensor
ultrasonik yaitu, sinyal dipancarkan melalui pemancar gelombang ultrasonic.
Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan
kecepatan bunyi berkisar 344 m/s. Dan yang terakhir sinyal yang sudah diterima
akan diproses untuk menghitung jaraknya.
2.3 Bluetooth HC -05
Modul bluetooth seri HC memiliki banyak jenis atau varian, yang secara
garis besar terbagi menjadi dua yaitu jenis „ industrial series „ yaitu HC –03 dan
HC – 04 serta ,yaitu HC -05 dan HC -06. Modul bluetooth serial, yang selanjutnya
disebut dengan modul BT saja digunakan untuk mengirimkan data serial TTL via
bluetooth. Modul BT ini terdiri dari dua jenis yaitu master dan slave.

Gambar 2.3 Bluetooth Hc -05
Bluetooth HC –05 adalah sebuah modul bluetooth SPP

( serial port

protocol ) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless ( nirkabel )
yang mengkonversi port serial ke bluetoot. HC –05 menggunakan modulasi
bluetooth V2.0 + EDR ( enchanced data rate ) 3 Mbps dengan memanfaatkan
gelombang radio berfrekuensi 2,4 Ghz. Memiliki kemampuan lebih yaitu bisa
mengubah mode kerjanya menjadi master atau slave serta diakses dengan lebih
banyak AT command, modul ini sangat direkomendasikan, terutama dengan
flexibilitasnya dalam pemilihan mode kerjanya. HC –05 memiliki 2 mode
konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode yang berfungsi untuk
melakukan komunikasi Bluetooth.

11
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.4 Kaki – kaki HC 05
HC-05 memiliki pengaturan default untuk port serial 38400, N, 8,1;
password: 1234. Mendukung perintah AT untuk memodifikasi tingkat baud, nama
perangkat, password, dan mengatur master atau slave modus.
Definisi HC-05 Pin
-Pin 1 (UART TX - lemah internal pull-up) keluaran UART Data
-Pin 2 (UART RX - lemah internal pull-down) masukan UART Data
-Pin 12 (VCC) 3.3V
-Pin 13, 21, 22 (VSS) Tanah
-Pin 31 (PIO8) menghubungkan katoda LED melalui resistor 470 ohm seri ke
tanah. Hal ini digunakan untuk menunjukkan keadaan modul. Setelah power on,
interval berkedip berbeda di negara-negara yang berbeda.
-Pin 32 (PIO9) digunakan untuk mengontrol LED menunjukkan pasangan. Ini
akan menjadi stabil pada saat pasangan berhasil.

12
Universitas Sumatera Utara

-Pin 34 (PIO11), negara modul beralih pin. TINGGI -> merespon perintah AT
melalui koneksi serial kabel TTL; LOW atau mengambang -> status pekerjaan
rutin.Built-in sirkuit ulang, ulang selesai secara otomatis setelah power on.
Langkah-langkah untuk mengatur HC-05 sebagai MASTER
Set PIO11 TINGGI dengan resistor 10K. Daya, modul datang ke Status
AT Command Response. Terbuka Hyperterminal atau komunikasi lainnya alat,
mengatur baud rate untuk 38400, 8 bit data, 1 stop bit, tidak ada bit paritas, tidak
ada kontrol aliran (atau 9600; firmware tergantung). Melalui port serial TTL,
mengirim karakter "AT + PERAN = 1 r n", jika berhasil, kembali "OK r n", di
mana r n adalah carriage return. Set PIO11 RENDAH, ulang listrik, maka dalam
keadaan ini, secara otomatis mencari modul bluetooth dan terhubung.
-HC-05 AT perintah
-AT merespon OK.
AT RESET + merespon OK.
-AT + VERSION? merespon dengan versi firmware.
-AT + ORGL = merespon OK dan mengembalikan keadaan default.
-AT + ADDR = merespon dengan alamat modul.
-AT NAME = merespon dengan nama modul.
-AT + NAME = name mana nama 20 atau lebih sedikit karakter. Merespon
OKname. Dipertahankan di seluruh off listrik.
-AT + RNAME = merespon dengan nama dipasangkan terpencil modul.
AT PERAN = merespon dengan 0 = budak, 1 = induk, 2 = budak loop (loopback:
menerima data perangkat master dan mengirimkan kembali ke master).
-AT CLASS = merespon dengan jenis perangkat (32 bit yang menunjukkan jenis
perangkat dan apa yang didukung).
-AT + PSWD = merespon dengan password.

13
Universitas Sumatera Utara

-AT + PSWD = sandi set modul pasangan password untuk password.
-AT + UART = x, y, z di mana x adalah 4800, 9600, 19200, 38400, 57600,
115200, 230400, 460800, 921600, 1382400 untuk baud rate, dimana y adalah 0 =
1 bit, 1 = 2 bit stop bit, mana z adalah 0 = tidak ada, 1 = ganjil, 2 = bahkan
paritas). Deafult adalah 9600,0,0.
-AT + UART = merespon dengan UART +: baud, stop bit, parity.
-AT + STATUS= merespon dengan status modul (+ NEGARA: dijalankan, siap,
pairable, dipasangkan, bertanya, menghubungkan, terhubung, terputus).
-AT + PAIR = x, y menetapkan alamat perangkat Bluetooth jarak jauh yang akan
dipasangkan di mana x adalah alamat (misalnya 12: 34: 56: ab: cd: ef) dan y
adalah waktu yang terbatas dari sambungan dalam detik.
2.4 Buzzer
Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat
mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang
merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian antimaling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan
perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan
digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer
Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan
dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya.
Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan
Beeper.
Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali ditemukan oleh dua
orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques Curie pada
tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan
Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan mulai populer digunakan sejak 1970an.

14
Universitas Sumatera Utara

Cara Kerja Piezoelectric Buzzer
Seperti namanya, Buzzer adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek
Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang
diberikan ke bahan Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan
tersebut kemudian diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh
telinga manusia dengan menggunakan diafragma dan resonator.
Berikut ini adalah gambar bentuk dan struktur dasar dari sebuah
Piezoelectric Buzzer.

Gambar 2.5 Buzzer
Jika dibandingkan dengan Speaker, Piezo Buzzer relatif lebih mudah
untuk digerakan. Sebagai contoh, Piezo Buzzer dapat digerakan hanya dengan
menggunakan output langsung dari sebuah IC TTL, hal ini sangat berbeda dengan
Speaker yang harus menggunakan penguat khusus untuk menggerakan Speaker
agar mendapatkan intensitas suara yang dapat didengar oleh manusia.Piezo
Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5
kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound. Tegangan Operasional
Piezoelectric Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt.

15
Universitas Sumatera Utara

2.6 Codvision AVR
CodeVision AVR merupakan sebuah software yang digunakan
untuk memprogram mikrokontroler yang sekarang ini telah umum. Mulai
dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup
kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program,
pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang
selanjutnya diprogram ke dalam mikrokontroler menggunakan fasilitas
yang sudah di sediakan oleh program tersebut. Salah satu compiler
program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision AVR
yang menggunakan bahasa pemrograman C.CodeVision AVR mempunyai
suatu keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya codewizard, fasilitas ini
memudahkan kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan kita
gunakan.

Gambar 2.3 Tampilan Software CodeVisionAVR



Program Codvision AVR
Untuk megaktifkan micro sistem akusisi data, penerima sinyal control
dan sistem transmisi data maka terlebih dahulu mikrokontroller tersebut
diberi program dengan cara mendownload program yang terlebih dahulu
kita buat dengan bahasa C pada Code Vision AVR. Software Code Vision
AVR merupakan C Compiler untuk mikrokontroller AVR. Pada Code
Vision telah disediakan editor yang berfungsi untuk membuat program

16
Universitas Sumatera Utara

dalam bahasa C, setelah melakukan proses kompilasi kita dapat
mengisikan program yang telah dibuat kedalam memori mikrokontroller
menggunakan programmer yang telah disediakan oleh Code Vision AVR.
Programmer yang didukung oleh Code Vision Programmer Cable dapat
diintegrasik dengan Code Vision AVR, terlebih dahulu harus dilakukan
konfigurasi sebagai berikut :


Jalankan software Code Vision AVR.



Pilih menu setting. Programmer.



Pilih tipe programmer.



Lalu klik tombol OK.

Catatan: Proses ini hanya dapat dilakukan pada saat ada project
yang telah dibuat atau dibuka.



Bahasa Pemrograman CodeVisionAVR
Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan.
Bahasa C pertama kali digunakan pada komputer Digital Equipment
Corporation PDP-11 yang menggunakan sistem operasi UNIX. Standar
bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX. Sistem operasi, kompiler C
dan seluruh program aplikasi UNIX yang esensial ditulis dalam bahasa C.
Kepopuleran bahasa C membuat versi-versi dari bahasa ini banyak dibuat
untuk komputer mikro. Untuk membuat versi-versi tersebut menjadi
standar, ANSI (American National Standard Institutes) membentuk suatu
komite (ANSI Committee X3J11) pada tahun 1983 yang kemudian
menetapkan standar ANSI untuk bahasa C.
Standar ANSI ini didasarkan kepada standar UNIX yang
diperluas.Bahasa C mempunyai kemampuan lebih dibanding dengan
bahasa

pemrograman

yang

lain.

Bahasa

C

merupakan

bahasa

pemrograman yang bersifat portabel, yaitu suatu program yang dibuat
dengan bahasa C pada suatu komputer akan dapat dijalankan pada
komputer lain dengan sedikit (atau tanpa) ada perubahan yang berarti.

17
Universitas Sumatera Utara

Bahasa C merupakan bahasa yang biasa digunakan untuk
keperluan pemrograman sistem, antara lain untuk membuat:
1. Assembler
2. Interpreter
3. Compiler
4. Sistem Operasi
5. Program bantu (utility)
6. Editor
7. Paket program aplikasi
Beberapa program paket yang beredar seperti dBase dibuat dengan
menggunakan bahasa C, bahkan sistem operasi UNIX juga dibuat dengan
menggunakan bahasa C. Dalam beberapa literatur, bahasa C digolongkan
sebagai bahasa tingkat menengah (medium level language).
Penggolongan ini bukan berarti bahasa C kurang ampuh atau lebih
sulit dibandingkan dengan bahasa tingkat tinggi (high level language seperti Pascal, Basic, Fortran, Java, dan lain-lain), namun untuk
menegaskan bahwa bahasa C bukanlah bahasa yang berorientasi pada pada
mesin yang merupakan ciri dari bahasatingkat rendah (low level
language), yaitu bahasa mesin dan assembly. Pada kenyataannya, bahasa C
mengkombinasikan elemen dalam bahasa tingkat tinggi dan bahasa tingkat
rendah, yaitu kemudahan dalam membuat program yang ditawarkan pada
bahasa tingkat tinggi dan kecepatan eksekusi dari bahasa tingkat rendah.

18
Universitas Sumatera Utara