Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN

TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP

PROFITABILITAS PERUSAHAAN

  

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa

Efek Indonesia

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Silvia Maryani Sibuea

  

NIM : 042114020

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN

TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP

PROFITABILITAS PERUSAHAAN

  

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa

Efek Indonesia

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Silvia Maryani Sibuea

  

NIM : 042114020

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  “Life is not a problem to solve but a reality to face” (Sujitno, S. J.) “Segala perk ara dapat k utanggung di dalam DIA y ang memberi k ek uatan k epadak u”(Flp 4: 13)

“Dalam saat tergelap, jiwa diisi kembali dan diberi kekuatan untuk meneruskan

dan bertahan” (Heart Warrior Chose)

  • M entari terbit, tapi sinar mataku meredup Cuaca begitu cerah, tapi mendung menguasai hatiku Genangan air di pagi hari bak air mataku, yang tak kuat meresap ke bumi I nilah kisahku yang penuh dengan gelisah Seringkali patah tapi mudah tersambung

  Siang yang tak selalu memberikan terang H itam dan putih seolah tak ada bedanya, kian mengakrabkan kesepian dalam batinku Aku akan slalu bertahan M encoba kembali terbang dengan sayapku yang rapuh Aku tidak sendiri Aku yakin akan ada cahaya setelah air mata ini Cahaya yang akan meyakinkanku, bahwa Aku begitu berharga ( Silvia,150308)

  K arya ini kupersembahkan untuk: Tuhanku Y esus K ristus,

  Papaku , D, SI B U EA M amaku, I mmaculatta N i W ayan K ertiasih,

  K ekasihku, Pollycarpus Ari F. T ,

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  a. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria yang selalu membimbing dan menuntun penulis dengan kuasa roh kudus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  b. Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  c. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  d. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M. Si., Akt., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  e. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., selaku Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  f. Drs. F. A. Joko Siswanto, M. M., Akt., selaku Pembimbing II yang telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. g. Papa dan Mama tercinta yang selalu setia mendukung dan memberi semangat dalam doa sehingga skripsi ini dapat selesai.

  h. Pollycarpus Ari F. T yang aku cintai, yang selalu setia memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa sehingga skripsi ini dapat selesai. i. Mas Markus dan Mbak Yuli atas bantuannya dalam pencarian data sehingga skripsi ini dapat selesai. j. Pak Kuncara yang telah membantu pengaturan jadwal pertemuan bimbingan dengan Pembimbing I. k. Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Th., yang telah memberikan nasehat dan kekuatan untuk yakin melangkah ke depan. l. Meilita, Arum, Siska, Sr. Agnes, Ucok, Madong, Mbak Sulis, Lando, Vivi, Wima, Upu dan anak-anak kos Perkutut 324 atas kebersamaannya. m. Primus, Mas Atot, Yosep (MAN 2003) dan Mas Yosep (AKT 2003), terimakasih atas kesediaannya berbagi cerita dan pengalaman. n. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………… iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………………. vi HALAMAN KATA PENGANTAR………………………………………… vii HALAMAN DAFTAR ISI……………………………………..................... ix HALAMAN DAFTAR TABEL……………………………………………... xii ABSTRAK…………………………………………………………………… xiii ABSTRACT…………………………………………………………………. xiv

  BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah……………………………………............. 3 C. Batasan Masalah………………………………………………. 3 D. Tujuan Penelitian……………………………………………… 4 E. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 4 F. Sistematika Penelitian………………………………………..... 5 BAB II LANDASAN TEORI……………………………………….............. 7 A. Laporan Keuangan…………………………………………….. 7

  1. Pengertian Laporan Keuangan………………………………. 7

  2. Tujuan Laporan Keuangan…………………………............. 7

  3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi………………………….. 7

  4. Analisis Laporan Keuangan…………………………………. 9

  5. Teknik Analisis Laporan Keuangan…………………………. 9

  B. Profitabilitas perusahaan………………………………………. 10

  C. Leverage………………………………………………………. 11

  1. Operating Leverage…………………………………………. 11

  2. Financial Leverage…………………………………........... 12

  3. Combined Leverage………………………………………... 16

  D. Tingkat Likuiditas……………………………………........... 17

  E. Penelitian Terdahulu…………………………………............ 19

  F. Pengembangan Hipotesis……………………………............. 20

  BAB III METODA PENELITIAN…………………………………........... 22 A. Jenis Penelitian………………………………………............ 22 B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………... 22 C. Subjek dan Objek Penelitian…………………………............ 22 D. Populasi dan Sampel…………………………………............ 23 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………… 23 F. Variabel Penelitian…………………………………............... 23 G. Teknik Analisis Data………………………………………… 24 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………............ 31 A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta (BEI)…………………… 31 B. Gambaran Umum Perusahaan………………………………… 32 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………………… 42 A. Deskripsi Data………………………………………………… 42 B. Analisis Data…………………………………………............. 43

  1. Menghitung Variabel Penelitian…………………………….. 43

  2. Pengujian Persyaratan Analisis……………………………… 45

  3. Pengujian Hipotesis…………………………………………. 47

  4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis…………….............. 51

  BAB VI PENUTUP………………............................................................. 55 A. Kesimpulan…………………………………………………… 55 B. Keterbatasan Penelitian………………………………............. 56 C. Saran………………………………………………….............. 56 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….............. 57 LAMPIRAN………………………………………………………………….. 60 LAMPIRAN 1…………………………………………………………. 60 LAMPIRAN 2…………………………………………………………. 64 LAMPIRAN 3…………………………………………………………. 68 LAMPIRAN 4…………………………………………………………. 72 LAMPIRAN 5…………………………………………………………. 76 LAMPIRAN 6…………………………………………………………. 78 LAMPIRAN 7…………………………………………………………. 79 LAMPIRAN 8…………………………………………………………. 80

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1: Identifikasi Sampel Penelitian……………………………………… 42 Tabel 2: Coefficients (a)……………………………………………………... 47 Tabel 3: Anova (b)…………………………………………………………… 48 Tabel 4: Model Summary (b)………………………………………………… 50

  

ABSTRAK

  PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia

  Silvia Maryani Sibuea NIM: 042114020

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2008 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan. Alasan pengambilan faktor- faktor tersebut dalam penelitian ini adalah bahwa pertama, financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin besar utang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasionalnya maka semakin besar jumlah dana yang dipakai dalam rangka peningkatan laba. Perusahaan dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable

  financial leverage) jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut

  lebih besar daripada beban tetapnya. Dengan kondisi tersebut maka profitabilitas perusahaan semakin tinggi. Kedua, tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin besar jumlah aktiva lancar yang digunakan sebagai penjamin utang lancar. Kondisi tersebut menggambarkan perusahaan mempunyai resiko kredit yang rendah sehingga memberikan sinyal baik bagi kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Dengan demikian, semakin besar dana yang diperoleh dari kreditor maupun pihak-pihak berkepentingan tersebut dapat digunakan untuk operasional dalam rangka peningkatan laba perusahaan atau mencapai profitabilitas perusahaan yang tinggi.

  Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama financial dan tingkat likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap

  leverage profitabilitas perusahaan. Ini ditunjukkan oleh nilai F hitung 7.625> F tabel 3.07.

  Secara parsial financial leverage berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan (t hitung 2.786 > t tabel 1.66) dan tingkat likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan (t hitung 1.787> t tabel 1.66, sig 0.077).

  

ABSTRACT

  THE INFLUENCE OF FINANCIAL LEVERAGE AND LIQUIDITY RATE ON THE COMPANY’S PROFITABILITY

  An Empirical Study at Go-Public Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange

  Silvia Maryani Sibuea NIM: 042114020

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2008 The aim of this study was to find out the influence of financial leverage and liquidity rates on the company’s profitability. The background of this study was that first, financial leverage had positive influence on company profitability due to the bigger was the liability which was used by the company in affording the operating cost, then the bigger was the fund which was used for increasing profit. A company was said to earn favorable financial leverage if its revenue received from the fund used was bigger than the fixed expense. In that case, the company’s profitability was getting higher. Secondly, liquidity rate had positive influence on company’s profitability because of the higher the company’s liquidity rate the bigger was the current asset which was used as the current’s liability guarantor. This condition illustrated that company had low credit risks that gave good signal towards creditor and other important parties. Therefore, more fund which were obtained from creditors or other important parties would be able to be used for operational cost in profit improvement of the company or to achieve high company’s profitability.

  This study was an empirical study. The data were obtained by documentation technique. The analysis technique used was multiple linear regression. The research result showed that financial leverage and liquidity rate simultaneously had significant positive influence on company’s profitability. It was explained by the calculated F value 7.265 > F-table 3.07. Partially, financial leverage had positive influence on company’s profitability (t-calculated 2.786 > t-table 1.66) and liquidity had positive influence on company’s profitability (t-calculated 1.787> t-table 1.66, sig 0.077).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat antar perusahaan dalam industri saat ini dipicu oleh

  maraknya perkembangan di sektor industri manufaktur yang saat ini diikuti dengan majunya perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Dalam keadaan seperti itu, informasi yang akurat menjadi hal ya ng sangat penting bagi perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang menguntungkan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.

  Laporan keuangan perusahaan dapat mencerminkan informasi kine rja perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat informasi menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Analisa yang dilakukan mempunya i tekanan yang berbeda bagi pemakai yang berbeda. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitas. Informasi tersebut biasanya disajikan dalam bentuk rasio keuangan.

  Profitabilitas perusahaan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik apabila profitabilitas perusahaan tinggi. Untuk mengukur tingkat profitabilitas

  2 perusahaan, dapat dilakukan dengan analisis rasio, khususnya rasio profitabilitas.

  Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah financial

  

leverage . Astuti (2004:34) mengatakan bahwa untuk mendanai operasional

  perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan financial leverage. Pembiayaan dengan utang belum tentu berarti buruk bagi perusahaan. Walaupun mempertinggi risiko keuangan, menurut Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu, perusahaan yang berutang justru dapat menguntungkan pemegang saham. Hal ini dilihat dari selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity), yang tentu saja menguntungkan pemegang saham. Artinya penggunaan utang diharapkan dapat menghasilkan laba operasi yang lebih tinggi sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat.

  Faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan adalah tingkat likuiditas. Menurut Syamsuddin (1985:38) “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia ”. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk merubah aktiva lancar tertentu menjadi kas.

  Kondisi likuiditas perusahaan yang baik akan menunjukkan risiko kredit yang rendah. Kreditor akan merasa aman untuk memberikan pinjaman ke

  3 perusahaan. Dana pinjaman tersebut dapat dipakai perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan laba sehingga profitabilitas perusahaan semakin meningkat.

  Dari latar belakang mengenai pengaruh positif financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Financial Leverage dan Tingkat Likuiditas

  Terhadap Profitabilitas Perusahaan, Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia”.

  B. Rumusan Masalah

  1. Apakah financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan?

  2. Bagaimanakah pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan?

  C. Batasan Masalah

  Terdapat banyak faktor dan pengukuran yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Namun dalam penelitian ini, hanya akan dibahas pengaruh

  financial leverage yang dihitung dengan rumus tingkat leverage keuangan

  (Degree of Financial Leverage = DFL) dan tingkat likuiditas yang dihitung dengan quick ratio (QR) terhadap profitabilitas perusahaan yang dihitung dengan return on equity (ROE).

  4 D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Pengaruh secara simultan financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan.

  2. Pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan masukan bagi pihak manajemen dalam perusahaan untuk menetapkan kebijakan dan keputusan yang akan diambil, khususnya untuk perencanaan dan pengevaluasian prestasi atau kinerja perusahaannya.

  2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa dan sebagai masukan bagi pengembangan ilmu dan penelitian di bidang keuangan.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan, memperdalam pemahaman penulis, dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan, khususnya mengenai financial leverage, tingkat likuiditas dan profitabilitas perusahaan.

  5 F. Sistematika Penulisan

  1. Bab I : Pendahuluan Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  2. Bab II : Landasan Teori Pada bab ini diuraikan kajian teoritis yang relevan dengan penelitian, penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan, dan pengembangan hipotesis.

  3. Bab III : Metoda Penelitian Pada bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

  4. Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum dari Bursa Efek Indonesia dan gambaran singkat dari perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

  5. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi data, pengolahan data, dan pembahasan untuk masing- masing permasalahan yang telah dirumuskan.

  6

  6. Bab VI : Penutup Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan

  1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (1983:2), “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

  2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut IAI (2002:4), “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

  3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi Menurut Prastowo (2002:3), para pemakai laporan keuangan terdiri dari: a. Investor yang membutuhkan informasi mengenai kemampuan perusahaan membayar dividen dan untuk menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut

  8

  b. kreditor, yang membutuhkan informasi kondisi keuangan perusahaan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar utang beserta bunganya pada saat jatuh tempo

  c. pemasok, yang tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

  d. Pemegang saham, yang berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.

  e. Pelanggan, yang berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan.

  f. Pemerintah, membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebaga i dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

  g. Karyawan, tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan untuk melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

  h. Masyarakat, tertarik pada informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

  4. Analisis Laporan Keuangan Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa dilakukan dengan analisis laporan keuangan.

  9 Leopold A. Bernstein (Prastowo, 2002:52), memberi definisi analisis laporan keuangan sebagai berikut:

  “Financial statement analysis is the judgmental process that aims to evaluate the current and past financial positions and result of operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and prediction about future conditions and performance”

  Dari definisi ini jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

  5. Teknik Analisis Laporan Keuangan: Analisis Rasio Keuangan Menurut Munawir (1999:37), “Analisis rasio keuangan merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut”.

  Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Analisis rasio keuangan tersebut merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan dalam praktik.

  10 B. Profitabilitas Perusahaan Profitabilitas perusahaan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik apabila profitabilitas perusahaan tinggi. Untuk menilai profitabilitas perusahaan, dapat dilakukan dengan analisis rasio, khususnya rasio profitabilitas. Persepsi manajemen terhadap lingkungan ekonomi, persaingan, pasar produk, struktur modal, secara keseluruhan akan mempengaruhi laba.

  Oleh karena itu, rasio profitabilitas dipandang sebagai rasio kunci yang menunjukkan posisi keuangan secara keseluruhan.

  Menurut Syamsuddin (1985:53), ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan, antara lain dengan pendekatan volume penjualan, total aktiva, dan ekuitas. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning atau laba. Berikut adalah rasio-rasio profitabilitas:

  1. Operating Profit Margin, yang besarnya dihitung dari laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Kelemahannya adalah rasio ini belum bisa dijadikan ukuran untuk menilai sukses atau tidaknya perusahaan. Laba penjualan belum menjamin berhasilnya perusahaan dalam menghasilkan laba tanpa melihat berapa besar jumlah dana yang ditanam dalam perusahaan untuk memperoleh dana tersebut.

  2. Gross Margin in to Sales, yang dihitung dari laba kotor dibagi pendapatan bersih. Perhitungan yang hampir sama dengan operating profit margin, hanya saja laba yang dipakai dalam perhitungannya adalah laba kotor.

  11

  3. Return On Investment, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi total aktiva. Rasio ini memberikan indikasi tentang baik buruknya manajemen dalam melaksanakan kontrol dan pengelolaan aktivanya.

  4. Return On Equity, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi modal sendiri. Rasio ini berguna bagi penanam modal dan pemilik perusahaan yang dapat memfokuskan melihat laba bersih yang dihasilkan dari jumlah ekuitas yang ditanam oleh para pemegang saham.

C. Leverage

  Arti harafiah leverage adalah kekuatan pengungkit, yaitu dari kata dasar yang berarti pengungkit. Akan tetapi, menurut Tolkien, yang dikutip dari

  lever

  Horne (2007:182), dalam konteks bisnis, leverage artinya penggunaan biaya tetap dalam usaha untuk meningkatkan (lever up) profitabilitas. Dalam

  leverage dikenal ada operating leverage (leverage operasional) dan financial leverage (leverage keuangan), dan leverage gabungan.

  1. Operating Leverage Menurut Wasis (1991:96), operating leverage menyatakan bagaimana sesuatu perubahan di dalam volume penjualan itu mempengaruhi laba usaha, artinya seberapa besar tingkat perubahan laba bila volume penjualan berubah dengan suatu besaran tertentu.

  Lebih diperjelas oleh Atmaja (1994:290), operating leverage adalah

  12 Operating leverage timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasi tetap. Dengan adanya biaya operasi tetap, perubahan pada penjualan akan mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada laba operasi perusahaan.

  Ukuran kuantitatif dari kepekaan laba operasional perusahaan disebut sebagai tingkat operating leverage. Tingkat operating leverage (Degree of Operating Leverage=DOL) dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: Keterangan: DOL : degree of operating leverage EBIT : earnings before interest and taxes

  DOL akan membantu untuk menentukan apa dan berapa besar akibatnya terhadap laba usaha, bila melakukan perubahan di dalam volume penjualan.

  2. Financial Leverage Astuti (2004: 34) mengatakan bahwa untuk mendanai operasional perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan financial leverage. Jadi, financial leverage adalah penggunaan pembiayaan dengan utang.

  Penggunaan utang tidak selalu berdampak buruk bagi perusahaan. Menurut Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu perusahaan

  13 dilihat dari selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity), yang tentu saja menguntungkan pemegang saham.

  Riyanto (1999: 375) menambahkan, kalau pada operating leverage, penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan revenue yang dihasilkan dari penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variable. Maka pada financial leverage penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa (EPS= Earnings Per Share).

  Menurut Husnan (1998: 619), financial leverage terjadi pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang menimbulkan beban tetap.

  Maksudnya, penggunaan utang akan menimbulkan biaya bunga, yang harus dibayarkan kepada kreditor. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban yang tetap dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) kalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap dari penggunaan dana tersebut.

  Dari pendapat tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan utang untuk operasional perusahaan akan berdampak pada naiknya ROE ataupun EPS. Kedua hal ini akan menguntungkan para pemegang saham. Jika penggunaan dana utang tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar maka penggunaan utang tentu akan meningkatkan profitabilitas

  14 perusahaan dan menambah ketertarikan para pemegang saham untuk menanamkan modalnya di perusahaan.

  Penggunaan pembiayaan dengan utang ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: a. Penggunaan utang akan menurunkan sumber pendanaan dari ekuitas sehingga akan menurunkan konflik antar manajer dan pemegang saham.

  b. Adanya biaya bunga yang diperbolehkan sebagai pengurang pajak sehingga pajak yang ditanggung perusahaan menjadi lebih rendah.

  Ukuran kua ntitatif untuk sensitivitas EPS perusahaan terhadap perubahan dalam laba operasional perusahaan disebut tingkat financial

  

leverage (Degree of Financial Leverage = DF L). DFL adalah tingkat

  pengaruh laba operasi terhadap perubahan laba per lembar saham (EPS= Earnings Per Share ).

  Menurut Weston (1994:168), persamaan diatas berguna untuk

  

mengartikan DFL. Sebuah rumus alternatif sederhana untuk menghitung

  DFL diturunkan dari persamaan diatas: atau

  15 Perubahan EPS dalam hubungannya dengan perubahan EBIT adalah: Karena t, I, dan n adalah tetap, maka persentase perubahan EPS adalah : Dengan demikian rumus DFL adalah:

  Keterangan: EBIT : Earnings Before Interst and Taxes I : Beban Bunga t : Pajak Pendapatan n : Jumlah Lembar Saham

  16 Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan laba operasi yang dihasilkan dari pendanaan dengan utang, yang mengakibatkan semakin besar EPS sehingga menguntungkan pemegang saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin besarnya laba setelah pajak yang berdampak pada naiknya angka ROE. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

  3. Combined Leverage Yang dimaksud dengan combined leverage (leverage gabungan) adalah perhitungan bersama antara operating dan financial leverage.

  Apabila kedua tipe leverage tersebut dikombinasikan maka kita akan melakukan analisis seberapa jauh dampak perubahan penjualan terhadap perubahan Earning per Share (EPS).

  Tingkat leverage gabungan (Degree of Combined Leverage=DCL) adalah DOL dikalikan dengan DFL.

  DCL = DOL x DFL Keterangan: DCL : degree of combined leverage DOL : degree of operating leverage

  17 D. Tingkat likuiditas Menurut Syamsuddin (1985:38), “Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia”. Likuiditas mempunyai dua dimensi: (1) waktu yang diperlukan untuk mengubah harta tersebut menjadi uang dan (2) kepastian mengenai realisasi harga.

  Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi, terlebih jika perusahaan dilikuidasi. Untuk melunasi kewajiban- kewajiban tersebut maka aktiva yang digunakan haruslah aktiva yang likuid.

  Brigham (2006:95) mengatakan bahwa aktiva likuid (liquid asset) adalah aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya dapat dengan cepat diubah menjadi kas dengan menggunakan harga pasar yang berlaku.

  Analisis rasio dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas dengan cepat dan mudah. Perusahaan-perusahaan yang go public biasanya menyajikan rasio likuiditas yang ditujukan bagi pihak berkepentingan di luar perusahaan seperti investor atau kreditor. Ada tiga macam rasio likuiditas, yaitu current ratio,

  quick ratio dan cash ratio yang masing- masing memiliki kelebihan dan

  kekurangan. Berikut penjelasan masing- masing rasio tersebut:

  18

  1. Current Ratio Secara umum current ratio sering dipakai untuk menggambarkan sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Namun rasio ini dianggap memberikan perhitungan yang masih “mentah” karena tidak memperhitungkan likuiditas dari masing- masing komponen current asset. Persediaan yang dianggap kurang likuid dibandingkan dengan kas dan piutang dimasukkan dalam komponen aktiva lancar. Karena itulah muncul suatu alat analisa yang lebih teliti lagi yaitu quick ratio.

  2. Quick Ratio Rasio ini tidak mengikutsertakan persediaan dalam aktiva lancar sebagai penjamin kewajinan lancar. Persediaan dikatakan kurang likuid karena sulit direalisasikan dengan harga yang wajar atau dengan kata lain persediaan sering mengalami fluktuasi harga. Riyanto (1999: 27) mengatakan bahwa persediaan adalah aktiva perusahaan yang pada saat likuidasi biasanya menimbulkan kerugian.

  3. Cash Ratio

  Cash ratio memberikan perhitungan yang paling teliti mengenai

  likuiditas. Aktiva lancar yang dipakai untuk perbandingan hanya uang kas atau ua ng tunai dan efek saja yang setiap waktu dapat segera dipakai untuk melunasi utang lancar perusahaan.

  19 E. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh leverage terhadap profitabilitas umumnya dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Leverage yang digunakan beragam dan umumnya menggunakan rasio leverage bukan dengan DFL (Degree of Financial Leverage).

  Hasil penelitian Martono (2002) membuktikan bahwa leverage keuangan tertimbang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Pada penelitiannya, variabel profitabilitas diukur dengan ROA (Return On Assets) dan ROE (Return On Equity).

  Murtini dan Anggraeni (2006) melakukan penelitian serupa. Untuk

  leverage , rasio yang digunakan adalah DTA (Debt To Total Assets) dan DER (Debt To Equity) . Untuk profitabilitas, rasio yang dipakai adalah ROA (Return

  dan ROE (Return On Equity). Dari hasil penelitiannya diketahui

  On Asset)

  bahwa DTA berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE tetapi berpengaruh positif signifikan terhadap ROA perusahaan. Sedangkan DER tidak berpengaruh terhadap ROA tetapi berpengaruh negatif terhadap ROE perusahaan.

  Penelitian mengena i tingkat likuiditas perusahaan lebih banyak dilakukan untuk menilai kesehatan finansial dan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik menunjukkan baiknya efektifitas dan efisiensi kegiatan operasionalnya dalam tujuannya menghasilkan laba. Hal ini berarti kinerja perusahaan yang baik dapat mengindikasikan bahwa profitabilitasnya tinggi.

  20 Nababan (2007) melakukan penelitian mengenai penilaian kinerja perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, dengan memakai current ratio dan quick ratio sebagai pengukur tingkat likuiditas. Hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin baik kinerjanya.

  Rasio serupa yang digunakan Sasongko (1998), yang menganalisis tingkat kesehatan finansial perusahaan. Hasil penelitiannya, ditinjau dari tingkat likuiditas maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin sehat perusahaan tersebut secara finansialnya.

F. Pengembangan Hipotesis

  1. Financial Leverage Untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan

  financial leverage . Sehingga financial leverage dapat diartikan sebagai pembiayaan dengan utang.

  Salah satu ukuran kuantitatif untuk financial leverage adalah degree

  of financial leverage (DFL).

  Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan laba operasi akibat penggunaan utang yang mengakibatkan semakin besar EPS yang menguntungkan pemegang saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin besarnya laba setelah pajak yang berdampak pada

  21 naiknya angka ROE. Dengan kata lain penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

  Ha1: Financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.

  2. Tingkat likuiditas Menurut Syamsuddin (1985:38), “Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia”.

  Kondisi likuiditas perusahaan yang baik akan menunjukkan risiko kredit yang rendah. Kreditor akan merasa aman untuk memberikan pinjaman ke perusahaan. Dana pinjaman tersebut dapat dipakai perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan laba sehingga profitabilitas perusahaan semakin meningkat.

  Ha2: Tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan studi empiris yaitu tentang fakta atau data yang nyata dikumpulkan dan diuji secara sistematik. B. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pojok BEI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Pojok BEI Universitas Atmajaya Yogyakarta.

  2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Januari tahun 2008.

C. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di BEI.

  2. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang Go-Public di BEI pada periode 2003-2005.

  23 D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang go-public di