PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA DAN GOLONGAN RUANG Studi Kasus: Guru – Guru 13 SMP Negeri Di Kabupaten Klaten

  PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA DAN GOLONGAN RUANG Studi Kasus: Guru – Guru 13 SMP Negeri Di Kabupaten Klaten SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun oleh: DANNY CITRA PERTIWI 051334032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  PERSEMBAHAN

“Let God lead your

way”

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. yang

senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan doa sehingga aku bisa

menjadi orang yang berguna. 2. yang telah membuatku bersemangat untuk segera menyelesaikan kuliah.

  3. yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian dan dukungan doa hingga aku lulus Sarjana.

  4. terima kasih untuk dukungan doa yang diberikan, sehingga aku bisa menyelesaikan kuliah.

  MOTTO

  

Pernyataan Keaslian Karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

merupakan karya asli saya yang tidakmemuat karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 13 Oktober 2009 Danny Citra Pertiwi

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Sanata Dharma : Nama : Danny Citra Pertiwi

  Nomor Mahasiswa : 051334032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN

  

DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA

DAN GOLONGAN RUANG

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 31 Oktober 2009 Yang menyatakan (Danny Citra Pertiwi)

  

ABSTRAK

PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN

DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA

DAN GOLONGAN RUANG

  

Survei : Guru – Guru 13 SMP Negeri Di Kabupaten Klaten

Danny Citra Pertiwi

Universitas Sanata Dharma

2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan

profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, (2) perbedaan

profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja, (3) perbedaan

profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang.

  Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian ini

adalah Guru - Guru 13 SMP Negeri Di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten

Yang Telah Lulus Sertifikasi yang berjumlah 135 orang. Sampel penelitian

berjumlah 109 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

  . Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan purposive sampling

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variance

(ANOVA).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada perbedaan

profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi (sign.

value =0.000 < = 0,05); (2) tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca

sertifikasi ditinjau dari masa kerja (sign. value=0,453 > = 0,05); (3) tidak ada

perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang

(sign. value=0,065 > = 0,05).

  ABSTRACT PROFESSIONALISM OF CERTIFIED TEACHER

PERCEIVED FROM PROGRAM OF STUDY, PERIOD OF WORKING

AND OFFICIAL STRATIFICATION

  A survey done on 13 Junior High School Teachers in Jatinom District,

Klaten Regency

Danny Citra Pertiwi

Sanata Dharma University

  2009 The research aims to find out the differences between professionalism

of certified teacher perceived from (1) program of study, (2) period of working,

(3) official stratification.

  This study is a kind of an observation research. The sourses of

population in this research are 135 of 13 Junior High School teachers in Jatinom

District, Klaten Regency. The sourse samples in this research are 109

respondents. The technique of sampling is purposive sampling. The technique of

collecting data is questionnaire. The technique of analyzing the data is Analysis

of Variance (ANOVA).

  The result of the research shows that there is different professionalism

of certified teacher perceived from program of study(1) program of study (sign

value = 0,000 < = 0,05), and there isn’t any different professionalism of

certified teacher perceived from (2) there isn’t any different professionalism of

certified teacher perceived from period of working (sign value = 0,453 > =

0,05); (3) there isn’t any different professionalism of certified teacher perceived

from official stratification (sign value = 0,065 > = 0,05)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

  

a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  

b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

c. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  

d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

e. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

  

f. .Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd, M.Si selaku dosen penguji yang telah

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini

  

g. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd, S.I.P, M.Pd selaku dosen penguji yang telah

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini

h. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang telah diberikan melalui perkuliahan.

i. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran dalam proses belajar selama ini.

  

j. Seluruh kepala sekolah dan para guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) se- Kawedanan Jatinom, Kabupaten Klaten atas bantuan dan keramahtamahan selama penulis melakukan penelitian.

k. Seluruh keluargaku: Bapak dan Ibu tersayang atas segala dukungan doa, cinta, dan kesabaran sampai sekarang. Mas Bagus Aditama (santai wae mas aku lulus kok tahun ini) dan Dek Satria Arilangga, untuk segala perhatian, nasihat, dukungan moril, materiil, dan spiritual.

l. Seluruh keluarga besar Parto Diharjo dan Sutomo Harjowiryono, semua yang telah Mbah Kung, Mbah Uti, Pakde, Budhe, Om, Tante, Mbak, Mas dan Adik berikan begitu berarti bagiku.

m. Mas Wawan yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini. n. Sahabat-sahabat terbaikku: Tami, Rica, Lina, Ratna, Ruci, Esti, Heni terima

kasih atas semua bantuan, perhatian, nasihat, omelan, dan semangat agar aku

segera menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk persahabatan yang telah

kalian berikan. o. Teman-teman PAK’A dan PAK’B Pendidikan Akuntansi’05 atas kebersamaan

selama proses perkuliahan yang menyenangkan di Universitas Sanata Dharma

  (aku sangat bahagia bersama kalian). p. Muda Mudi Rw.06 Dukuh Miren atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan dalam suka dan duka. q. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 31 Oktober 2009 Penulis Danny Citra Pertiwi

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. iv MOTTO................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................. vii

ABSTRAK............................................................................................... viii

ABSTRACT............................................................................................ ix KATA PENGANTAR............................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................

  1 B. Batasan Masalah.................................................................

  4 C. Rumusan Masalah .............................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ...............................................................

  5 E. Manfaat Penelitian .............................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1. Profesionalisme guru....................................................

  7 2. Kompetensi guru…………..........................................

  12 3. Sertifikasi Guru.............................................................

  16 4. Bidang Studi.................................................................

  20 5. Masa Kerja.....................................................................

  20 6. Golongan Ruang............................................................

  21 B. Kerangka Berfikir...............................................................

  21 C. Hipotesis.............................................................................

  23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian...................................................................

  24 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................

  24 C. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................

  24 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .........

  25 E. Operasionalisasi Variabel...................................................

  26 F. Teknik Pengumpulan Data.................................................

  30 G. Pengujian Kuesioner ..........................................................

  31 H. Teknik Analisis Data..........................................................

  35 BAB IV GAMBARAN UMUM

  BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data......................................................................

  48 B. Analisis Data........................................................................

  55 C. Pembahasan.........................................................................

  60 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

  B. Saran.............................................................................................

  65 C. Keterbatasan.................................................................................

  68 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  69 LAMPIRAN............................................................................................. 71

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sampel Penelitian……………………………………………………......25Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi.......... 27Tabel 3.3 Skor Pernyataan Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi......................... 28Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Pedagogik.................................... 32Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Kepribadian................................. 32Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Profesional .................................. 33Tabel 3.7 Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Sosial........................................... 33Tabel 3.8 Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian.................................... 35Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian .................................................................. 48Tabel 5.2 Bidang Studi Responden .......................................................................... 49Tabel 5.3 Masa Kerja Responden ............................................................................ 49Tabel 5.4 Klasifikasi Masa Kerja Responden .......................................................... 50Tabel 5.5 Golongan Ruang Responden..................................................................... 51Tabel 5.6 Kompetensi Pedagogik ............................................................................. 51Tabel 5.7 Kompetensi Kepribadian........................................................................... 52Tabel 5.8 Kompetensi Profesional ............................................................................ 53Tabel 5.9 Kompetensi Sosial .................................................................................... 53Tabel 5.10 Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi .................................................... 54Tabel 5.11 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas .................................................. 55Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas............................................... 56Tabel 5.13 Tabel Anova Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau DariTabel 5.14 Tabel Anova Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Masa Kerja ................................................................................................ 58Tabel 5.15 Tabel Anova Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Golongan Ruang ....................................................................................... 59

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) ................. 40

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ............................................................... 72

Lampiran 2. Data Induk Penelitian.............................................................. 77

Lampiran 3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ....................................... 93

Lampiran 4. Penilaian Acuan Patokan Tipe II............................................. 98

Lampiran 5. Analisis Data ........................................................................... 103

Lampiran 6. Tabel Nilai r dan F.................................................................. 111

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian................................................................. 118

Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian .................................................... 121

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, suatu kegiatan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan

  yang telah ditetapkan. Pada bidang kegiatan pendidikan, pendidikan diharapkan dijalankan sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

  Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut tertuang dalam Undang – Undang No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3), sebagai berikut: “Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

  Sejalan dengan tujuan nasional, pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional dalam bidangnya. Ragam SDM yang diperlukan dalam proses ini adalah tenaga pendidik termasuk di dalamnya adalah kepala sekolah, guru, tenaga administrasi yang ada di sekolah.

  Guru merupakan figur sentral dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran penting dalam proses dan hasil pendidikan. Oleh karena itu, wajar jika segala sesuatu yang menyangkut perbaikan mutu pendidikan selalu melibatkan komponen guru. Banyak fakta menunjukkan bahwa saat ini profesionalitas guru dipertanyakan publik. Profesionalitas guru yang dimaksud

  

seorang pendidik. Ada banyak peserta didik memiliki tingkat kecerdasan dan

ketrampilan yang tinggi, tetapi mereka tidak mempunyai tanggung jawab dan

dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal

demikian kemungkinan disebabkan guru sebagai pendidik kurang memiliki

kecakapan yang memadai pada bidang profesinya.

  Keberadaan UU Guru dan Dosen merupakan pengakuan bahwa profesi

guru merupakan pekerjaan profesional, sebagaimana pekerjaan dokter, lawyer,

pilot, dan bukan sembarang orang bisa menjadi guru. Sebagai profesi, guru

wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang disyaratkan bagi guru adalah

guru harus mempunyai pendidikan sarjana atau diploma. Sedangkan

kompetensi guru yang dipersyaratkan adalah kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi. Sebagai salah satu wujud

keprofesionalannya, seorang guru dapat mengikuti sertifikasi.

  Bagi kebanyakan guru tujuan untuk mengikuti sertifikasi tersebut

mempunyai dua motif, yaitu motif ekonomi dan motif psikologis. Motif

ekonomi didasari dengan naiknya gaji guru 100 % apabila mereka berhasil

lulus sertifikasi, sehingga kesejahteraan mereka pun ikut naik. Sedangkan

motif psikologis mereka adalah lebih dihormatinya mereka dikarenakan

pangkat/jabatan mereka lebih tinggi. Namun, kesuksesan mereka seringkali

tidak diikuti dengan keprofesionalan mereka dalam mengajar, malah

  

terkadang mereka kurang rajin dalam mengajar, hal ini dikarenakan mereka

telah mempunyai gaji yang cukup sehingga mereka mulai jarang untuk

melaksanakan tugas mengajar.

  Pandangan guru terhadap profesionalisme pasca sertifikasi berbeda-

beda. Faktor-faktor yang diduga kuat menyebabkannya antara lain: bidang

studi, masa kerja, dan golongan ruang. Ditinjau dari bidang studi, latar

belakang pendidikan guru merupakan kualifikasi akademik yang dimiliki

guru. Tidak semua guru mempunyai latar belakang bidang studi yang sama.

Ada yang menjadi guru bidang studi IPA, IPS, Bahasa, Matematika, PKn dan

bidang studi yang lainnya. Antara guru bidang studi yang satu dengan guru

bidang studi yang lainnya mempunyai cara pandang yang berbeda tentang

profesionalisme guru.

  Masa kerja, banyak guru memiliki masa kerja yang bervariasi. Bagi

guru yang sudah bekerja dalam waktu lama akan mempunyai peluang lebih

besar untuk dapat mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan dibandingkan guru

yang baru saja merintis kariernya. Dengan kata lain, guru yang senior akan

mendapat skor lebih banyak bila dibandingkan dengan guru yunior. Walaupun

demikian, guru yunior bisa menambah skor apabila mereka mampu

menambah jam mengajar mereka di sekolah lain. Masa kerja guru yang

bervariasi tersebut dapat menimbulkan pandangan yang berbeda tentang

profesionalisme guru.

  Golongan ruang ada kaitannya dengan tingkat pendidikan dan lama

bekerja seorang guru, jika tingkat pendidikan guru itu tinggi maka golongan ruang yang akan dimiliki guru itu juga tinggi dan masih dapat mengajukan permohonan kenaikan pangkat sampai dengan jenjang maksimal kepangkatannya berdasarkan tingkat pendidikan terakhirnya. Karena pendidikan terakhir dan lama bekerja seorang guru tidak sama, maka golongan ruang yang disandang guru juga tidak sama. Apabila guru menyandang golongan ruang yang tinggi berarti guru juga mempunyai wawasan yang luas terutama dibidang pendidikan, dari perbedaan golongan ruang yang disandang setiap guru akan mempunyai pandangan yang berbeda-beda terhadap profesionalisme guru terutama dengan masalah kesejahteraannya.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, terutama telah disahkannya UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam dunia pendidikan dengan judul “Profesionalisme Guru Bersertifikasi dalam Jabatan ditinjau dari Bidang studi, Masa kerja dan Golongan Ruang”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada guru – guru 13 SMP Negeri di Kabupaten Klaten.

  B. Batasan Masalah Bagaimana profesionalisme guru-guru 13 SMP Negeri di Kabupaten Klaten pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, masa kerja dan golongan ruang?

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut:

  

1. Apakah ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari

bidang studi?

  

2. Apakah ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari

masa kerja?

  

3. Apakah ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari

golongan ruang? D. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah profesionalisme guru-guru SMP

pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, masa kerja dan golongan ruang.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan profesi guru, khususnya yang berkaitan dengan sertifikasi yang dirumuskan dalam UU RI No. 14 tahun 2005.

  2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan memberikan dukungan yang positif untuk menjadi guru yang profesional.

  3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan memberikan pengalaman yang bermanfaat terutama mengenai profesi guru yang erat kaitannya dengan kesejahteraan dan penghargaan terhadap profesi guru.

  4. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi khususnya tentang profesi guru, sebagai penyelenggara pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai tenaga pendidik dan sebagai tambahan referensi penelitian.

BAB II TINJAUAN TEORITIK A. Kajian teori

1. Profesionalisme Guru

  a. Profesionalisme Menurut kamus umum bahasa Indonesia (WJS. Purwadarminta) kompetensi berarti (kewenganan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan.

  Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna sebagaimana yang dikemukakan sebagai berikut: Descriptive of qualitative nature or teacher behaviour appears to be entirely meaningful (Broke add Stone dalam Moeh.Uzer Usman1995, 14) .

  Kompetensi guru merupakan gambaran hakekat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Adapun kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dengan pengertian tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kewengangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.

  Profesional yang berarti a vocation an wich professional knowledge of some department a learning science is used in it’s applications to the other or in the practice of an art found i t.

  Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum.

  Kata profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Dr. Nana Sudjana dalam Moeh Uzer Usman, 1995:14).

  Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru professional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.

  b. Guru Guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, sebab fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Guru merupakan profesi yang jabatan atau

  

pekerjaannya memerlukan keahlian khusus sebagai guru ( Uzer Usman,

1990:3).

  Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini

jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun

2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan

keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau

norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto

(2002:28), profesional adalah orang yang memiliki kemampuan khusus

dalam bidang keguruan sehingga guru mampu melakukan tugas dan

fungsinya dengan kemampuan maksimal.

  1. Hak dan Kewajiban Guru Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:

  a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.

  b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

  

c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas. d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual.

  e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas

pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

  Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk: a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.

  b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

  c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

  2. Peranan Guru Menurut Peter F. Oliver dalam Piet A Sahertian (1990:36), guru mempunyai peranan sebagai berikut:

  a. Guru sebagai penceramah. Memang tugas guru sebagai penyampai

informasi disebut juga sebagai penceramah pada zaman itu

b. Guru sebagai orang sumber (resourse person). Guru dianggap sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik.

  c. Guru sebagai fasilitator. Guru menyediakan berbagai lingkungan untuk belajar, melengkapi berbagai sumber yang membantu siswa untuk dapat belajar.

  d. Guru sebagai konselor. Guru membantu siswa memberi nasehat, memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya sendiri.

  e. Guru sebagai pemimpin kelompok. Dalam belajar guru berperan sebagai master ceremony, pemimpin dalam kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama.

  f. Guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara.

  g. Guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan.

  h. Guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai pendekatan dalam menyajikan pelayanan. Maksudnya eksperimen dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi, dengan demikian anak ikut aktif memecahkan.

  3. Kode Etik Guru Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut (Samana, 1994:117):

  a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

  b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

  c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.

  d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.

  e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.

  f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

  g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.

  h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu

organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

  4. Prinsip Guru Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: 1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme 2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia 3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas 4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas 5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanan tugas keprofesionalan 6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja 7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat

8) memiliki jaminan perlindungan hokum da;lam melaksanakan tugas keprofesionalan 9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, nilai kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

2. Kompetensi Keguruan 1) Kompetensi Pedagogik

  Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

  

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

  

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2007,

kompetensi pedagogik guru meliputi

a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,

sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

  

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik.

  

c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang

pengembangan yang diampu d) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik

  

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

  

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

  

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta

didik.

  

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

  j) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2) Kompetensi Kepribadian

  Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

  Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2007, kompetensi kepribadian guru meliputi: a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

  b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

  c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa d) Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

  e) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

3) Kompetensi Profesional

  Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

  Ruang lingkup kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut:

  a) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya b) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik c) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya d) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi e) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan

f) Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran

4) Kompetensi Sosial

  Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang Guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari a) Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat

  b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

  c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali peserta didik d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar

3. Sertifikasi Guru

  Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 Pasal 1, sertifikasi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikasi pendidik untuk guru dalam jabatan. Dijelaskan lebih lanjut dalam pedoman sertifikasi dalam jabatan bahwa yang mengikuti sertifikasi adalah yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal bervariasi maka juga perlu mempertimbangkan (1) masa kerja/pengalaman mengajar, (2) usia, (3) pangkat/golongan (bagi PNS), (4) beban mengajar, (5) jabatan/tugas tambahan dan (6) prestasi kerja.

  Penyelenggaraan sertifikasi ini telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah.

  Dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan dijelaskan bahwa pelaksanaan sertifikasi guru melibatkan berbagai institusi, maka untuk standarisasi kualitas proses dan hasil sertifikasi guru diperlukan institusi berbentuk konsorsium, yakni Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.056/P/2007, keanggotaan

  

KSG terdiri atas berbagai institusi yang terkait dengan penyelenggaraan

sertifikasi guru tersebut sebagai berikut :

  1. Direktur Jenderal Pendidik Tinggi Depdiknas.

  

2. Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.

  3. Sekretaris Jenderal Departemen Agama.

  4. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

  5. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

  6. Rektor Universitas Negeri Makasar.

  7. Rektor IKIP PGRI Semarang.

  8. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  9. Rektor Universitas Katolik Sanata Dharma.

  10. Rektor Universitas Negeri Padang.

  11. Dekan FKIP Universitas Palangkaraya.

  Setelah sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan, guru

tersebut akan memperoleh sertifikat pendidik melalui uji kompetensi. Uji

kompetensi yang dilakukan adalah dalam bentuk portofolio. Portofolio adalah

bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi

yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval

tertentu (Depdiknas, 2007:3). Komponen penilaian portofolio mencakup

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.18 Tahun 2007) : 1. Kualifikasi akademik.

  2. Pendidikan dan pelatihan.

  3. Pengalaman mengajar.

  4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

  5. Penilaian dari atasan dan pengawas.

  6. Prestasi akademik.

  7. Karya pengembangan profesi.

  8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah.

  9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial.

  10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Guru yang belum lulus uji kompetensi akan diberi kesempatan untuk

mengulang ujian materi pendidikan dan pelatihan yang belum lulus, sesuai

  

lulus juga, maka guru tersebut wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan

Dokumen yang terkait

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Guru Dan Sertifikasi Guru Di Sma Negeri Se-Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.

0 2 12

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Kompetensi Guru Dan Sertifikasi Guru Di Sma Negeri Se-Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.

0 2 15

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI DAN PEMENUHAN JAM MENGAJAR GURU SMP DI KABUPATEN Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Motivasi Dan Pemenuhan Jam Mengajar Guru Smp Di Kabupaten Karanganyar.

0 3 14

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI MOTIVASI DAN PEMENUHAN JAM MENGAJAR GURU SMP DI KABUPATEN Profesionalisme Guru Ditinjau Dari Motivasi Dan Pemenuhan Jam Mengajar Guru Smp Di Kabupaten Karanganyar.

0 3 17

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI Kinerja Guru Ditinjau Dari Sertifikasi Guru Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMP Negeri Se-Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

0 2 16

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI Kinerja Guru Ditinjau Dari Sertifikasi Guru Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMP Negeri Se-Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

0 3 14

EFEKTIVITAS SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU Efektivitas Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Pada Peningkatan Kompetensi Guru Studi Situs Di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 2 24

PERANAN KINERJA MGMP PKN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SMP : Studi Kasus Terhadap Guru SMP di Kabupaten Kuningan.

0 3 46

A. Pendahuluan - KOMITMEN PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM PEMBELAJARAN (Studi Kasus pada Guru Madrasah Kota Jambi)

0 0 16

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN GURU, GOLONGAN JABATAN GURU DAN MASA KERJA GURU

0 0 113