PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT OPERASI HITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN METODE MENCONGAK DAN TABEL PERKLIAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KUWARASAN 02 TAHUN 2014 - Test Repository

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT
OPERASI HITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN
METODE MENCONGAK DAN TABEL PERKLIAN PADA SISWA
KELAS III SD NEGERI KUWARASAN 02
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :
IKA MUSLIKAH
11510048
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2015

i

ii


PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT
OPERASI HITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN
METODE MENCONGAK DAN TABEL PERKALIAN PADA SISWA
KELAS III SD NEGERI KUWARASAN 02
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :
IKA MUSLIKAH
11510048
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2015

iii


MOTTO
 Selama ada keyakinan, semua akan menjadi mungkin
 Hari ini berjuang, besok raih kemenangan
 Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan tidak kenal putus asa

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
 Ayahanda tercinta Wasimin dan Ibunda tercinta Suminah kalian adalah
segala-galanya bagiku didunia, terimakasih atas perjuangan kalian dengan
penuh susah payah ditengah malam, yang tidak pernah mengeluh, serta
kalimah do’a dan kasih sayangnya.
 Kakakku tercinta Rismiyati dan keluarga dan adikku tercinta Tria Aulia
yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menimba ilmu
selama dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini.
 Pamanku Lestariyo M.Pd.I dan Bibiku Ike Yulistiya WWS S.Pd yang
selalu memberi motivasi dan semangat serta bantuan kepada penulis saat
penulis membutuhkan.
 Keluarga besar makde dan maklek yang telah memdoakan dan memberikan

nasehat demi suksesnya penulis mencapai cita-cita.
 Bapak dan Ibu Guru SMK Negeri 1 Jambu Almamater Penulis yang sudah
memberikan motivasi kepada penulis selama mencari ilmu.

vii

 Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku kesana kemari
Catur Ayu Pratiwi.
 Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2010, khususnya PGMI B, sebagai teman
berbagi ilmu diperkuliahan dan teman canda tawa.
 Sahabat-sahabatku masa SMP dan masa Putih Abu-abu yang selalu memberi
dukungan dan semangat kepada penulis.
 Sahabat-sahabat COMPAK yang selalu mendukung dan memberikan
bantuan kepada penulis selama kuliah.

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa
tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatsahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak
mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
TENTANG SIFAT OPERASI HITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN
METODE MENCONGAK DAN TABEL PERKALIAN PADA SISWA
KELAS III DI SD NEGERI KUWARASAN 02” ini disusun untuk melengkapi
syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
pada Jurusan Tarbiyah di STAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana
serta banyak kekurangan.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1.

Yang terhormat Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN
Salatiga.


2.

Bapak Suwardi, M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

ix

3.

Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi PGMI.

4.

Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah rela
menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan
memberi petunjuk-petunjuk dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

5.

Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan segala pengetahuan dan bimbingan

selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

6.

Kepala sekolah SD Negeri Kuwarasan 02 Bapak Sudarto S.Pd, beserta guru
dan karyawan, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan
penelitian di SD Negeri Kuwarasan 02.

7.

Siswa-siswi kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 yang sudah berkenan menjadi
subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh
dan penuh keikhlasan.

8.

Ayahanda Wasimin, Ibunda tercinta Suminah, kakak tercinta Rismiyati dan
keluarga, adik tercinta Tria Aulia dan paman kebanggaanku Lestariyo, M.Pd.I
dan keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan
tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan

mewujudkan cita-cita.

9.

Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan
motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses
penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, mudah-mudahan

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amien. Serta proses yang
selama ini penulis alami semoga bermanfaat di kemudian hari sebagai bekal

x

ABSTRAK
Muslikah, Ika. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung
Perkalian Menggunakan Metode Mencongak dan Tabel Perkalian Pada
Siswa Kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten
Semarang Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar Matematika Operasi Bilangan Bulat, Mencongak
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan metode mencongak dan tabel
perkalian dalam operasi hitung perkalian 1 sampai 100 pada pelajaran matematika
kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun
2014. Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1)
Bagaimanakah peningkatan keaktifan belajar siswa pada pelajaran matematika
materi perkalian, (2) Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menerapkan
metode mencongak dan tabel perkalian bilangan 1 sampai 100? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut peneliti melakukan evaluasi tes dan pengamatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat metode mencongak
dan tabel perkalian dalam meningkatkan hasil belajar Matematika materi Operasi
Perkalian 1 sampai 100 dan pencapaian target KKM kelas pada siswa kelas III SD
Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Subjek
penelitiannya adalah siswa kelas III yang berjumlah 11 orang yang terdiri dari
siswa laki-laki yang berjumlah 7 orang dan siswa perempuan yang berjumlah 4
orang.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Data diambil dari hasil soal post test, observasi dan

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus Presentase = Frekuensi :
Jumlah siswa x 100.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui, dengan
penggunaan metode mencongak pada pokok bahasan perkalian dengan hasil tiga
angka mengalami peningkatan dengan KKM 61. Siklus I siswa yang mencapai
KKM sebanyak 4 siswa atau 36,4%. Siklus II yang mencapai ketuntasan belajar
sesuai KKM sebanyak 7 siswa atau 63,6%, ada peningkatan sebesar 27,2% dari
siklus I. Pada Siklus III mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM sebanyak 10
siswa atau 90,9% meningkat 27,3% dari siklus II.
Metode mencongak dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi
Operasi Hitung Perkalian kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu
Kabupaten Semarang tahun 2014.

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii
JUDUL .................................................................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar BelakangMasalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 7
E. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 8
F. Definisi Operasional ........................................................................... 9
G. Metode Penelitian ............................................................................... 12
1. Rancangan Penelitian .................................................................... 12
2. Subjek Penelitian .......................................................................... 11
3. Langkah-Langkah ......................................................................... 13

4. Instrumen Penelitian ..................................................................... 15
5. Pengumpulan Data ........................................................................ 16
6. Analisis Data ................................................................................. 17
H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................. 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 19
A. Hasil Belajar....................................................................................... 19
xiii

1. Pengertian Belajar ......................................................................... 19
2. Ciri-Ciri Belajar ............................................................................ 20
3. Teori-Teori Belajar ....................................................................... 21
4. Tujuan Belajar ............................................................................... 24
5. Pinsip Belajar ................................................................................ 24
6. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 26
7. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................. 26
B. Matematika ........................................................................................ 30
1. Pengertian Matematika ................................................................. 30
2. Tujuan Belajar Matematika ........................................................... 31
C. Metode Mencongak dan Tabel Perkalian ........................................... 31
1. Pengertian Metode ........................................................................ 31
a. Metode Pembelajaran .............................................................. 31
b. Kedudukan Metode Pembelajaran .......................................... 32
c. Mencongak ............................................................................. 34
2. Tabel Perkalian ............................................................................ 36
a. Pengertian Tabel Perkalian .................................................... 36
b. Media Tabel Perkalian ........................................................... 36
c. Langkah-langkah Penggunaan Tabel Perkalian ..................... 36
d. Perkalian Bilangan 1 sampai 100 ........................................... 37
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN........................................................... 41
A. Diskripsi Pelaksanaan Siklus .............................................................. 41
1. Siklus I .......................................................................................... 41
2. Siklus II ......................................................................................... 44
3. Siklus III........................................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 51
A. Diskripsi Penelitian Per Siklus............................................................ 51
1. Siklus I .......................................................................................... 51
2. Siklus II ......................................................................................... 54
3. Siklus III........................................................................................ 57
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 61
xiv

1. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa...................................................... 61
2. Siklus I ......................................................................................... 62
3. Siklus II ......................................................................................... 63
4. Siklus III ....................................................................................... 64
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 68
A. Kesimpulan ........................................................................................ 68
B. Saran ................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1

Nilai Siswa Siklus I ................................................. 52

TABEL 4.2

Nilai Siswa Siklus II ................................................ 55

TABEL 4.3

Nilai Siswa Siklus III............................................... 58

TABEL 4.4

Nilai Siswa Hasil Rekapitulasi Siklus I-III.............. 61

TABEL 4.5

Data Rekapitulasi Ketuntasan Siswa ....................... 62

TABEL 4.6

Diagram Ketuntasan Siswa SIklus I-III .................. 66

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Profil Sekolah

Lampiran 2

Silabus Matematika Kelas 3

Lampiran 3

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Lampiran 4

Soal-Soal

Lampiran 5

Dokumentasi

Lampiran 6

Lembar Pengamatan Siswa

Lampiran 7

Lembar Pengamatan Guru

Lampiran 8

Surat Ijin Penelitian

Lampiran 9

Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 10

Surat Pembimbing

Lampiran 11

Lembar Konsultasi

Lampiran 12

Nilai SKK

Lampiran 13

Daftar Riwayat Hidup

xvii

BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi yang semakin maju ini, pendidikan sangat
penting bagi anak-anak saat ini, pendidikan yang di dalamnya terdapat
proses belajar mengajar yang harus dilalui oleh seorang siswa ataupun
guru. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas
(Djamarah, 1995: 88).
Berdasarkan peraturan pemerintah No.74 Tahun 2008, pada
ketentuan umum pasal 1 menyebutkan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi pserta didik pada
pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Guru harus mampu mengembnagkan diri dalam menguasai materi dan
mampu dalam melihat serta menilai kinerjanya sendiri.
Untuk memiliki kemampuan itu melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) guru bisa mendapatkan kesempatan berperan aktif untuk
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri. Melalui PTK guru
juga diharapkan mampu menjadi seorang pekerja yang profesional dan
mampu membuat guru lebih percaya diri untuk bisa menilai dan
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dari fenomena itu guru
1

dituntut bagaimana mengembangkan kreatifitas guru dalam memecahkan
masalah dan menghadapi peserta didik yang inovatif. Seorang guru harus
mampu mendesain model pembelajaran yang menarik minat dan perhatian
siswa untuk mempelajari materi yang dianggap sulit, sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan suatu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
hasil belajar siswa yang menarik dan menumbuhkan minat dan motivasi
belajar matematika yang dianggap menakutkan dan sulit. Selain itu,
metode dan teknik berhitung yang diajarkan oleh guru kurang
mendukungng peningkatan kemampuan siswa dalam berhitung. Padahal
berhitung merupakan ilmu dasar dalam matematika yang harus dikuasai
sebelum mempelajari sesuatu yang lebih rumit (Prasetyono, 2009:5-6).
Seorang siswa yang cerdas sekalipun bisa takut terhadap
matematika (math phobia) dikarenakan adanya seorang guru yang
mengatakan bahwa siswa tidak dapat mengerjakan hitungan matematika.
Meskipun sebenarnya siswa itu mampu mngerjakannya, tapi ucapan itu
secara tidak langsung membuat kepercayaan diri siswa hilang dan
keinginan belajarnya menurun.
Matematika pelajaran yang sangat penting, karena dalam
kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari
matematika. Anak-anak hingga orang dewasa bahkan orang yang tidak

2

sekolahpun tang mereka sadari menggunakan ilmu dasar matematika, baik
dalam bentuk penjumlahan, pengurangan, pembgaian dan perkalian. Untuk
itu mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik dari
sekolah dasar untuk membekali mereka menuju pendidikan selanjutnya
yang membutuhkan ketelitian dan pemikiran yang logis serta krnyataan
kritis. Dengan adanya kenyataan itu sebagai seorang guru harus tanggap
dalam masalah pembelajaran dengan menciptkan kegiatan belajar yang
efektif dan penggunaan teknik belajar matematika yang menjadikan siswa
tidak takut lagi dengan matematika.
Demikian pula dari pengamatan yang penulis lakukan pada tanggal
24 September 2014 pada pembelajaran Matematika dalam pembahasan
materi “perkalian” pada awal pembelajaran yaitu kurikulum KTSP di SD
Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang tahun 2014
yang jauh dari harapan pencapaian target KKM 61. Pada ulangan tentang
perkalian kelas III dari 11 siswa yang mendapat nilai kurang dari standar
ketuntasan sebanyak 7 siswa. Artinya, hanya 36,6% anak yang mencapai
ketuntasan. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran matematika kelas III SD
Negeri Kuwarasan 02 belum berhasil. Hal ini terjadi dikarenakan guru
kurang maksimal dalam mengajarkan perkalian dan tergantungnya siswa
dengan alat bantu hitung lidi dalam melakukan hitung perkalian.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis melakukan
perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penulis
melakukan

perbaikan

dengan

3

melibatkan

siswa

dalam

kegiatan

pembelajaran sehari-hari dengan menggunakan metode Mencongak dan
Tabel Perkalian . Metode ini sangat bermanfaat bagi anak-anak yang
dalam masa pertumbuhan yaitu mengingat dan menghafal serta
mengenalkan anak-anak berhitung secara abstrak nyata. Hal ini bisa
dilakukan setiap hari melalui pertanyaan yang diberikan oleh guru sebagai
metode belajar terutama berhitung. Dengan pelaksanaan yang kontinu
(berkesinambungan, terus-menerus, dan berkelanjutan) di setiap pelajaran
matematika, maka hasil yang diharapkan adalah siswa akan lebih mudah
mengingat tentang perkalian dan lebih cepat dalam menghitung
matematika. Tidak sekedar ingat dan hafal, tetapi dapat melekat yang
sangat rekat dipikiran siswa, karena terbiasa. Selain itu penulis juga
mengkombinasikan metode mencongak dengan tabel perkalian yang
dilakukan secara berulang-ulang untuk membantu siswa dalam mengingat
dan menghafal perkalian diluar kepala.
Hal-hal tersebut diatas mendorong peneliti untuk melaksanakan
peneletian dengan judul skripsi PTK “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT OPERASI HITUNG
PERKALIAN MENGGUNAKAN METODE MENCONGAK DAN
TABEL PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI
KUWARASAN
SEMARANG

02
TAHUN

KECAMATAN
2014.

Karena

JAMBU
menurut

KABUPATEN
penulis

metode

mencongak cocok untuk digunakan dalam meningkatan hasil belajar siswa
yang lebih baik dan memberikan manfaat terhadap matematika

4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang ang diuraikan diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Apakah dengan metode mencongak dan tabel perkalian dapat
meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas III SD
Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang,
Tahun Pelajaran 2014/2015?
2.

Apakah dengan metode mencongak dan tabel perkalian dapat
meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD
Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang,
Tahun Pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian
Menurut rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan
penelitian untuk mengetahui:
1.

Untuk mengetahui metode mencongak dan tabel perkalian dapat
meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas III SD
Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang,
Tahun Pelajaran 2014/2015?

2.

Untuk mengetahui metode mencongak dan tabel perkalian dapat
meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD
Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang,
Tahun Pelajaran 2014/2015?

5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis kata lain dari jawaban sementara terhadap masalah
penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis
menyatakan hubungan yang kita cari atau yang ingin kita pelajari.
Hipotesa adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai
suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan
merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesa adalah
dugaan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks
(Nazir, 1988:182).
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang
berarti dugaan itu mungkin benar atau mungkin salah.
Hipotesis merupakan jawaban Berdasarkan rumusan masalah di
atas hipotesis dalam penelitian ini adalah , dengan menggunakan
metode mencongak dan tabel perkalian hasil belajar matematika siswa
kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten
Semarang dapat mengalami peningkatan dan sesuai tujuan.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode mencongak dan tabel perkalian ini akan
lebih efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai sesuai tujuan.
Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:

6

a)

Ada peningkatan keaktifan siswa dalam penerapan metode
Mencongak dan Tabel Perkalian.

b) Ada peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari
siklus pertama ke siklus dua dan seterusnya hingga memenuhi
kriteria ketuntasan minimal dalam pembelajaran matematika.

E. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua kalangan pendidik disekolah. Adapun berbagai
manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah
teori yang menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar matematika
pada sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan
metode mencongak dan tabel perkalian terhadap siswa sekolah dasar
sangat bermanfaat bagi siswa.
2. Manfaat Praktis
a)

Bagi Siswa
1) Meningkatkan hasil belajar Matematika siswa materi
perkalian.
2) Meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa dengan
menerapkan metode Mencongak dan tabel perkalian.

7

3) Membantu siswa untuk tidak tergantung dengan alat bantu
hitung yang sering ditekankan oleh guru berupa lidi dan bijibijian yang wajib dibawa.
b) Bagi Guru
1) Dapat dijadikan pedoman penggunaan metode pembelajaran
yang mengasyikkan dan menarik untuk dipelajari.
2) Dengan penelitian ini guru dapat menambah pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman tentang Penelitian Tindakan
Kelas.
3) Guru mampu mendeteksi atau mengetahui kesulitan-kesulitan
yang sering dihadapi siswa dalam pembelajran sifat-sifat
operasi hitung bilangan bulat.
c)

Bagi Sekolah
1) Sebagai masukan bagi guru dalam mengajarkan matematika
pada sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat.
2) Sebagai salah satu cara/ide dalam usaha-usaha yang
mengarah pada peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika melalui kegiatan bermain
kartu.

F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah persepsi dalam penafsiran judul penelitian
ini, berikut dijelaskan tentang maksud yang terkandung dalam variable
judul penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

8

1.

Peningkatan Hasil Belajar
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah

laku

yang

baru

secara

keseluruhan,

sebagai

hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara
sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan
oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang
hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi
dalam diri individu. Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62)
mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Peningkatan hasil belajar merupakan suatu cara untuk
mengukur sebuah keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajarn
dan menghasilkan pemahaman, serta ketrampilan, kecerdasan dan
perubahan-perubahan pada setiap individu. Indikator yang perlu
diperhatikan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
a) Perhatian siswa terhadap model pembelajaran yang menarik
untuk dikembangkan.
b) Keaktifan siswa dalam bertanya.
c) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.
d) Keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat.

9

2. Matematika
Matematika menurut Ruseffendi dalam (Heruman 2010:1)
adalah bahasa symbol;ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian
secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang
terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang
didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil.
Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi (2000:102), yaitu
memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan dan pola
pikir yang deduktif.
Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau
mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam
bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas, 2001:7) dalam
Susanto (2013: 184).
3. Perkalian 1 sampai 100
Perkalian adalah menyatakan penggandaan. Perkalian adalah
perbanyakan; hasil kali(Poerwadharminta, 2006 : 512).
Perkalian 1 sampai 100 adalah operasi hitung yang menyatakan
penggandaan atau penjumlahan berulang yang hasilnya yaitu bilangan
antara 1 (satu) sampai 100 (seratus).

10

G. Metode Penelitian
1.

Rancangan Penelitian
Arikunto (2006) dalam (Suyadi, 2013:18)

menjelaskan

pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan
dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom
Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan
mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau
metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal
yang dapat meningkatkan meningkatkan mutu objek yang diamati
(Suyadi, 2011:18).
Terdapat empat tahap yang digunakan secara sistematis
dalam prosedur penelitian dan diterpkan dalam tiga siklus yaitu
proses tindakan siklus I, siklus II, dan siklus III. Adapan tahapan
yang digunakan dalam setiap siklus yaitu perencanaan (planning),
tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).

2.

Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri
Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, yang
berjumlah 11 siswa.

11

3.

Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada semester awal
tahun pelajaran 2014/2015 di SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan
Jambu Kabupaten Semarang dimulai 23 September 2014 sampai
dengan 22 Oktober 2014.

4.

Langkah-langkah
Arikuntoro (2008:20) mengemukakan bahwa tahap-tahap
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan
penting, meliputi; (a)Perencanaan (Planning), (b) Pelaksanaan
(Action), (c)Pengamatan (Observation), (d) Refleksi (Reflection).

Perencanaan
Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan
Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pengamatan

?
Gambar 2.1 Tahap-tahap PTK (Arikunto,2008:74)

12

a) Perencanaan (Planning)
Proses penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakn 2
jam pelajaran (2 x 35 menit). Pada tahap perencanaan
dilaksanakan berdasarkan refleksi awal sebelum melakukan
penelitian. Hasilnya dalam memahami tingkat penguasaan
kompetensi siswa dalam pembelajaran siswa masih kurang.
Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan yang
diawali dengan:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebagai

dasar

permasalahan

untuk
yang

membantu

ditemukan

memecahkan

dengan

adanya

perencanaan tindakan pembelajaran.
2) Menyusun lembar observasi keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan metode Mencongak.
3) Menyusun soal/tes formatif untuk siswa.
b) Tindakan (Action)
Pada

tahapan

ini

menerapkan

apa

yang

telah

direncanakan dan tindakan harus sessuai dengan rencana.
Penerapan pembelajaran sesuai dengan scenario/jalan cerita
pembelajaran yang tertulis pada RPP dalam tahap perencanaan
(Planning).

13

d) Pengamatan (Observation)
Tahapan ini penulis menggunakan pedoman observasi
yang telah direncanakan dalam melaksanakan pengamatan
pembelajara yaitu terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa.
e) Refleksi (Reflection)
Pada tahapn ini untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah
terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan
tindakan yang berikutnya (Arikunto, 2008:80).
5.

Instrumen Penelitian
a) Lembar observasi
Observasi

atau

pengamatan

langsung

adalah

pengambilan data secara sistematis mengenai tingkah laku
dengan melihat atau mengamati individu secara langsung
menggunakan mata tanpa ada alat pertolongan standar
lain(Nazir, 1988:212). Metode ini peneliti gunakan untuk
mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran
untuk menjawab pertanyaan dari guru secara cepat dan tepat.
b) Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban yang
diberikan kepada siswa dalam

bentuk

bahan

tulisan.

Tes tertulis/tes hasil belajar digunakan untuk mengukur
pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat

14

konten atau materi tertentu. Tes tertulis juga digunakan untuk
mengukur dan menilai hasil belajar siswa, terutama hasil belajar
kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran
dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
6.

Pengumpulan Data
Dalam penelitian Tindakan Kelas ini, menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a) Observasi
Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku
siswa untuk mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar dalam
pembelajaran

matematika

dengan

menggunakan

metode

Mencongak.
b) Tes
Mengadakan tes atau pemberian evaluasi terhadap siswa
melalui tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa
mengenai

materi

yang

telah

diberikan

dalam

proses

pembelajaran menggunaakn metode Mencongak.
c) Dokumentasi
Dokumentasi dapat diartikan sebagai kumpulan data
verbal yang berbentuk tulisan dan bisa juga dalam bentuk
dokumentasi berupa foto dan lain-lain.

15

7.

Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menganalisa data dengan
menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan
catatan observasi. Adapun metode analisis data yang digunakan yaitu
analisis data kuantitatif. Untuk itu diperlukan dua analisis data pula.
Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus-menerus pada saat
penelitian sedang berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian
akan

menghasilkan

suatu

kesimpulan

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
Data yang diperoleh diolah dengan mencari presentase tiaptiap kegiatan dengan menggunakan rumus presentase (Sugiyono,
2010:43). Adapun rumusnya sebagai berikut:

𝑷=

𝒇
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑵

Keterangan :
P = jumlah nilai dalam persen
f = jumlah siswa
N = jumlah seluruh siswa
Sedangkan data yang bersifat kuantitatif, nilai ulangan harian
siswa di analisis menggunakan rata-rata kemudian dikelompokkan
sesuai tingkatan diatas rata-rata, dan dibawah rata-rata.

16

H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis
menyusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. Bagian awal meliputi: halaman judul, nota pembimbing, pengesahan,
deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian inti meliputi:
BAB I

pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah,

tujuan

penelitian,

hipotesis

dan

indikator

keberhasilan , kegunaan penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II

Kajian pustaka. Terdiri dari Sub A membahas tentang hasil
belajar meliputi pengertian belajar, ciri-ciri belajar, tujuan
belajar, prinsip-prinsip belajar dan pengertian hasil belajar,
metode pembelajaran meliputi pengertian metode dan
kedudukan metode pembelajaran. Sub B membahas tentang
matematika meliputi pengertian matematika, tujuan belajar
matematika dan materi bilangan bulat perkalian. Sub C
berisi kajian tentang metode meliputi pengertian metode
mencongak, kedudukan metode dalam pembelajaran, ,
tujuan mencongak, kelebihan serta kelemahan metode
mencongak dan tabel perkalian 1 sampai 100 berisi tentang

17

pengertian tabel, fungsi tabel perkalian dan langkahlangkah penggunaan tabel perkalian.
BAB III Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini
membahas tentang deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi
pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III.
BAB IV

Hasil penelitian dan pembahasan meliputi diskripsi hasil
penelitian per siklus dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V

3.

Tentang penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.

Bagian akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran
serta riwayat hidup penulis.

18

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah
pembentukan kebiasaan-kebiasaan secara otomatis. Belajar juga biasa
diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. Belajar dan mengajar merupakan suatu
proses yang mempunyai hubungan yang sangat erat dalam dalam dunia
pengajaran antara peserta didik dengan guru.
Rusyan Tabarani dkk (1989:7) berpendapat, belajar adalah
menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Sedangkan,
pendapat yang lebih modern ialah sebagai a change in behavior atau
perubahan tingkah laku, seperti belajar apabila ia dapat melakukan
sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia belajar, sehingg tidak
ada perubahan dan harus menggunakan cara lain.
Menurut R.Gagne dalam bukunya Susanto (2013:1) belajar
dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar
merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua
konsep ini menjai terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi

19

antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
Drs. Slameto dalam bukunya Djamarah (2011:13) merumuskan
tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dari
pengalaman individu dalam interaksi lingkungan secara keseluruhan
yang menyangkut ranah kognitif, afektif dan psikomotorik individu itu
sendiri.
2. Ciri-ciri Belajar
Djamarah merumuskan bahwa belajar merupakan perubahan
tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan
kedalam ciri-ciri belajar berikut:
a)

Perubahan yang Terjadi Secara Sadar
Sebuah perubahan yang dirasakan oleh seorang individu
yang belajar akan menyadari bahwa terjadi perubahan itu atau
sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi perubahan
dalam dirinya yaitu bertambahnya pengetahuan, kecakapan dan
kebiasaan.Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional.

20

Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung
secara terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan
berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
Misalnya, jika anak belajar musik, maka ia akan mengalami
perubahan dari tidak menyukai music menjadi tertarik mendalami
musik
b) Perubahan Belajar bersifat Positif dan Aktif
Perubahan belajar yang bersifat aktif artinya bahwa
perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena
usaha individu itu sendiri. Sedangkan perubahan belajar yang
positif artinya perubahan yang dimilki oleh individu untuk
dikembangkan kearah yang lebih baik da berguna bagi kehidupan
individu dan lingkungannya sendiri.
c) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara
Perubahan yang bersifat sememntara (temporer) yang
terjadi hanya untuk beberapa saat saja seperti berkeringat,
menangis dan sebagainya. Perubahan yang terjadi karena proses
belajar bersifat atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku
yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

21

d) Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah
Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada tingkah laku yang
benar-benar disadari.
e)

Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku . jika
seorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan ia akan
mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

3. Teori-teori belajar
Adapun teori-teori belajar yang dirumuskan oleh Djamarah
(2011:17) dalam pembahasan berikut:
a)

Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya
Ahli-ahli ilmu jiawa daya mengemukakan sustu teori
bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah
kekuatan-kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan
semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya
dirasakan ketika dipergunakan untuk sesuatu hal. Daya-daya itu
misalnya daya mengenal, daa mengingat, daya berfikir, daya
fantasi, dan sebagainya.

22

b) Teori Tanggapan
Teori tanggapan adalah suatu teor belajar yang menentang
teori belajar yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya yang
dikemukakan oleh Herbart yaitu teori ilmu jiwa daya tidak ilmiah.
Sebab psikologi daya tidak dapat menerangkan kehidupan jiwa.
Oleh sebab itu Herbart mengajukan teorinya, yaitu teori
tanggapan. Menurutnya unsur jiwa yang paling sederhana adalah
tanggapan.
c)

Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh
Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa
keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Sebab keberadaan
bagian-bagian didahului oleh keseluruhan. Dalam belajar,
menurut teori Gestalt yang terpenting adalah penyesuaian
pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat.

d) Teori Conectionism (Thorndike)
Proses belajar menurut Thorndike melalui proses:
1)

Trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan).

2)

Law of effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang
berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan
tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaikbaiknya.

23

4. Tujuan Belajar
Menurut Sardiman (2009:26-28) tujuan belajar ada tiga
jenis yaitu:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai
yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat
mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman

konsep

atau

merumuskan

konsep,

juga

memperlukan suatu keterampilan yang berupa jasmani maupun
rohani. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak
melatih kemampuan.
c. Pembentukan sikap
Dalam interaksi belajar-mengajar guru akan senantiasa
diobservasi, dilihat, didengar, ditiru semua perilakunya oleh para
siswanya.
Jadi, dari tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilai-nilai
individu yang baik.
5.

Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-psrinsip belajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
prinsip-prinsip belajar yang bersifat psikologis dan prinsip-prinsip
belajar yang bersifat linguistik (materi dan metodik).

24

a.

Prinsip belajar yang bersifat psikologis adalah:
a) Motivasi, diartikan sebagai hal yang mendorong seseorang
untuk berbuat sesuatu.
b) Pengalaman, sendiri atau yang dialami sendiri akan lebih
menarik dan berkesan daripada mengetahui dari kata orang
lain.
c) Keingintahuan, merupakan kodrat manusia yang dapat
menyebabkan manusia itu menjadi maju.

b. Prinsip belajar yang bersifat linguistik yang dirumuskan oleh Chaer
dan Agustina dalam bukunya Djamarah (2011:71), sebagai berikut:
1) Mudah menuju sukar, artinya pemberian materi harus dimulai
dari yang mudah kemudian diikuti dengan yang sukar atau
yang lebih sukar.
2) Sederhana menuju kompleks, artinya bahan pelajaran harus
dimulai dari yang sederhana, baru kemudian diikuti dengan
yang kompleks.
3) Dekat menuju jauh, artinya pemberian materi pelajaran harus
dimulai dari yang ada didekat anak didik, bau kemudian
berangsur-angsur menuju yang agak jauh atau yang jauh.
Pendapat dari para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa
prinsip belajar bersifat psikologis yang berasal dari diri sendiri dan
keluarga. Sedangkan yang bersifat linguistik adalah cara atau ilmu

25

dari yang mudah menuju sukar, sederhana menuju kompleks dan
dekat menuju jauh dalam memperoleh ilmu.
6. Pengertian Hasil Belajar
Berdasarkan konsep belajar diatas, dapat dipahami tentang
makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek belajar, afektif, psikomotorik
sebagai hasil dari kegiatan belajar(Susanto, 2013:5).
Hasil belajar dapat diartikan juga sebagai tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari tes mengenal sejumlah pelajaran
tertentu.
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil
belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui
kegiatan belajar dan siswa dianggap berhasil dalam belajar setelah
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses
perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami
perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu, baik yang
berasal dari siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Selain
itu, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor
internal maupun eksternal.

26

a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal meliputi; kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar
serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal merupakan factor yang bersumber dari
luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dalam

bukunya

Susanto,

(2003:15)

Russefendi

mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
kedalam sepuluh macam yaitu:
1) Kecerdasan Anak
Kemampuan

intelegensi

seseorang

sangat

mempengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan
informasi serta terpecahkan atau tidaknya suatu permasalahan.
Kecerdasan

siswa

sangat

membantu

pengajar

untuk

menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran
yang diberikan dan untuk meramalkan keberhasilan siswa
setelah mengikuti pelajaran.

27

2) Kesiapan atau Kematangan Anak
Kesiapan

atau

kematangan

adalah

tingkat

perkemabangan dimana individu atau organ-organ sudah
berfungsi sebagaimana sangat menentukan keberhasilan dalam
belajar.
3) Bakat Anak
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan dimasa yang akan
datang.
4) Kemauan Belajar
Keengganan siswa untuk belajar disebabkan karena ia
belum

mengerti

bahwa

belajar

sangat

penting

untuk

kehidupannya kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai
dengan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh
positif terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemauan
belajar

menjadi

salah

satu

penentu

dalam

mencapai

keberhasilan belajar.
5) Minat Anak
Minat berarti kecenderungan atau kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu pada seseorang.
6) Model Penyajian Materi
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada
model penyajian materi. Model penyajian materi yang

28

menyenagkan, tidak membosankan, menarik, dan mudah
dimengerti oleh para siswa tentunya berpengaruh secara positif
terhadap keberhasilan belajar.
7) Pribadi dan Sikap Guru
Kepribadian sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif
dalam perilakunya, maka siswa akan meniru sikap guru yang
aktif dan kreatif. Pribadi sikap guru yang baik ini tercermin
dari sikapnya yang ramah, lemah lembut, penuh kasih saying,
membimbing dengan penuh perhatian, tidak cepat marah,
tanggap terhadap keluhan atau kesulitan siswa, antusias dan
semangat dalam bekerja dan mengajar, memberikan penilaian
yang objektif, rajin, disiplin, bekerja penuh dedikasi dan penuh
tanggung jawab dalam segala tindakan yang ia lakukan.
8) Suasana Belajar
Faktor lain yang menentukan keberhasilan belajar adalah
suasana belajar yang tenang, terjadinya dialog yang kritis
Antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang
diantara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada
proses pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar
dapat meningkat secara maksimal dan sesuai tujuan belajar.
9) Kompetensi Guru
Keberhasilan

siswa

dalam

belajar

akan

banyak

dipengaruhi oleh kemampuan guru yang profesional. Guru

29

yang profesional adalah guru yang memiliki kompeten dalam
bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan
diajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang
tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya.
10) Kondisi Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku
yang dapat memberikan pengaruh belajar individu itu sendiri.

B. Matematika
1. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau
mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam
bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas, 2001:7) dalam
Susanto (2013:).
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berfikir dan berargumentasi, memberikan
kontribusi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dalam dunia
sekolah, dunia kerja, serta dukungan dalam pengembangan IPTEK.
Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan
baik oleh siswa, terutama sejak usia dini atau sekolah dasar guna
meningkatkan kemampuan berhitung dan memecahkan masalah.

30

2.

Tujuan Belajar Matematika
Tujuan pembelajaran matematika disekolah dasar adalah agar
siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu juga,
dengan

pembelajaran

matematika

dapat

memberikan

tekanan

penataran nalar dalam penerapan matematika.
Tujuan pembelajaran Matematika secara khusus di sekolah
dasar, sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas dalam bukunya
Susanto (2013:189) sebagai berikut :
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konase, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan peryataan matematika.
c. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
d. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Metode Mencongak dan Tabel Perkalian
1. Metode Mencongak
a. Pengertian Metode
Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode

31

diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran bera

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA KELAS IVC SD NEGERI 1 TANJUNGGADING BANDAR LAMPUNG

1 11 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA KELAS VI SD NEGERI 02 TITWANGI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 78

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERHITUNG PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNIK TANGAN PINTAR BAGI SISWA KELAS III SD XAVERIUS 3 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 22 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII.A MTs DDI PADANGLAMPE DALAM MELAKUKAN OPERASI PERKALIAN BENTUK ALJABAR DENGAN MENGGUNAKAN TABEL Oleh: SITTI HAFIANAH AZIS,S.Pd ABSTRAK - PENGGUNAAN TABEL PD OPERASI PERKALIAN BENTUK ALJABAR (hafiana)

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SUB POKOK BAHASAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI METODE CROSSWORD PUZZL,E PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PRINGSARI 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2OI4 - Test Repository

0 0 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PENAKSIRAN DALAM SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 181

PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 158

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI METODE KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH CEKELAN DESA KAUMAN KEC. KEMUSU KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 - Test Repositor

0 0 182

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan G

0 1 166