Analisis tingkat kesehatan perusahaan ditinjau dari aspek keuangan berdasarkan surat keputusan menteri BUMN no. Kep-100/MBU/2002 - USD Repository

  

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI

ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI

BUMN NO. KEP-100/MBU/2002

Studi Pada PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indo Farma Tbk.

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

  

Disusun Oleh:

Dionysius Adhi Nur Wijayanto

NIM: 052114069

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI

ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI

BUMN NO. KEP-100/MBU/2002

Studi Pada PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indo Farma Tbk.

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

  

Disusun Oleh:

Dionysius Adhi Nur Wijayanto

NIM: 052114069

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

“Inilah hal-hal yang aku inginkan, untuk

tumbuh di dunia tanpa batasan impian dan

tidak ada cita-cita yang tidak tercapai,

menjadi manusia yg bertanggung jawab untuk

membangun dunia...”

“aku berserah kepada kehendak-Nya..

karena aku percaya Tuhan punya rencana”

  Skripsi Ini Aku Persembahkan Untuk: Yesus Kristus Bapak & Ibu Kakak & Adik

  Retno

  

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI

ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI

BUMN NO. KEP-100/MBU/2002

Studi pada PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indo Farma Tbk.

  Dionysius Adhi Nur Wijayanto 052114069

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan selama tahun 2006 – 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menteri

  BUMN NO. KEP-100/MBU/2002 pada PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indo Farma Tbk.

  Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: (1) menghitung nilai masing-masing indikator dari aspek keuangan, (2) menentukan skor masing-masing indikator pada aspek keuangan, yaitu dengan cara membandingkan nilai masing-masing indikator dengan daftar skor penilaian masing-masing indikator aspek keuangan, (3) menjumlahkan skor dari semua indikator aspek keuangan, total skor aspek keuangan kemudian dibandingkan dengan SK. Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002, (4) menarik kesimpulan apakah perusahaan tersebut termasuk dalam kondisi sehat, kurang sehat, atau tidak sehat berdasarkan hasil analisis kriteria penilaian di atas.

  Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa: (1) PT Kimia Farma Tbk. dari tahun 2006 – 2008 berada dalam kondisi sehat dengan nilai bobot kinerja tahun 2006 – 2008 mengalami kenaikan. (2) PT Indo Farma Tbk. dari tahun 2006 – 2008 berada dalam kondisi sehat, walaupun nilai bobot kinerja yang didapatkan mengalami penurunan dari tahun 2006 – 2008.

  Kata kunci: tngkat kesehatan perusahaan, aspek keuangan, rasio kas, rasio lancar

  

ABSTRACT

AN ANALYS OF THE COMPANY’S HEALTH LEVEL AS VIEWED

FROM THE FINANCIAL ASPECT BASED ON THE DECREE OF THE

MINISTER OF STATE ENTERPRISE OF THE REPUBLIC OF

  

INDONESIA NO. KEP-100/MBU/2002

A Study on PT Kimia Farma (Persero) Tbk and PT Indofarma (Persero) Tbk

  Dionysius Adhi Nur Wijayanto 052114069

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2010 The aim of this research was to know the company’s health level during the year of 2006 – 2008 based on Minister of BUMN decree NO. KEP-

  100/MBU/2002 at the companies of PT Kimia Farma (Persero) Tbk and PT Indofarma (Persero) Tbk.

  The analysis techniques used by the writer in this research were: (1) Calculating the value of each indicator of financial aspect, (2) Determining the score of each indicator on the financial aspect from the year 2006 – 2008 by comparing each indicator’s value with a score list of assessment of each indicator on the financial aspect, (3) Summing up the score from all of the financial aspect’s indicators, and then comparing the result with the Minister of BUMN decree NO. KEP-100/MBU/2002, (4) Concluding whether the company was classified in the good, low or bad condition based on the analysis result of the assessment criteria above.

  Based on the result of the analysis on the data, it was found out that: (1) PT Kimia Farma (Persero) Tbk during the year 2006 – 2008 was in healthy condition with increasing score of performance quality during 2006 – 2008, (2) PT Indofarma (Persero) Tbk was in healthy condition during the year 2006 – 2008, although the score of performance quality was decreasing during 2006 – 2008.

  Keyword: company’s health level, financial aspect, cash ratio, current rati

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Ditinjau Dari

  

Aspek Keuangan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN NO. KEP-

100/MBU/2002”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

  gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya bantuan pihak lain yang dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing, mendorong dan membantu penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Yusef W. Karsana, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., Q.I.A., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

  4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga selama penulis menempuh kuliah.

  5. Seluruh karyawan/karyawati Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.

  6. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan baik moril maupun materiil, kesabaran, nasehat, dan segala-galanya kepada penulis.

  7. Kakak dan Adekku yang selalu memberikan bantuan, dukungan, doa, dan semangat.

  8. Retno tercinta yang selalu mendampingiku, memberiku perhatian dan semangat sehingga skripsiku selesai.

  9. Seluruh keluarga besarku yang mendukung aku… God Bless Us!!! 10.

  Sahabat-sahabatku di PO*N Family: Choose, Bojez, Noel, Topan, Fani, Agoose, BDG, Itok, Hara, Cipit yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan motivasi bagiku.

  11. Sahabat-sahabatku Dani, Lusi, Nona, Puput, Ratih, Uthe, Jallu, keep in touch guys!!

  12. Sahabat-sahabatku di kelas MPT, tetap semangat bagi yang belum selesai skripsinya.

  13. Sahabat-sahabat kelompok KKP, aku tidak akan pernah melupakan kalian.

  14. Sahabat-sahabatku angkatan 2005, 2004 dan 2003 yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasamanya selama ini.

  15. Teman-teman rekan kerja Asisten Akreditasi Prodi Akuntansi tahun 2009

16. Tak lupa bagi David yang sudah mengantarkanku kemana-mana meskipun sekarang sudah ada gantinya, jasamu tak akan pernah aku lupakan.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang membutuhkannya.

  Yogyakarta, 8 Februari 2010 Penulis,

  Dionysius Adhi Nur Wijayanto

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............. vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii ABSTRACT...................................................................................................viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3 C. Batasan Masalah ....................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan ............................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6

  B.

  Sifat Laporan Keuangan ............................................................ 7 1.

  Fakta Yang Telah Dicatat (Recorder Fact) ........................ 7 2. Prinsip-prinsip dan Kebiasaan-kebiasaan Di Dalam

  Akuntansi (Accounting Convention and Postulate) ........... 8 3. Pendapat Pribadi (Personal Judgment) .............................. 8 C.

  Pemakai Laporan Keuangan ..................................................... 8 1.

  Pihak Investor atau Pemilik ................................................ 8 2. Pihak Kreditur ..................................................................... 8 3. Pemerintah .......................................................................... 9 4. Karyawan ............................................................................ 9 5. Masyarakat .......................................................................... 9 D. Arti Penting Laporan Keuangan................................................ 9 1.

  Pemilik Perusahaan ............................................................ 10 2. Manager atau Pimpinan Perusahaan .................................. 10 3. Para Investor ...................................................................... 10 4. Para Kreditor dan Bankers ................................................. 11 5. Pemerintah ......................................................................... 11 E. Analisis Laporan Keuangan ..................................................... 11 1.

  Pengertian Analisis Laporan Keuangan ............................. 11 2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan .................................. 12 F. Kinerja Keuangan .................................................................... 12 1.

  Pengertian Kinerja ............................................................. 12

  G.

  Pengertian dan Penggolongan BUMN ...................................... 13 1.

  Pengertian BUMN ............................................................. 13 2. Penggolongan BUMN ....................................................... 15 H. Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Berdasarkan Surat

  Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002

  16 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 20 A. Jenis Penelitian ......................................................................... 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 20 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 20 D.

  Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 21 E. Teknik Analisis Data ................................................................ 21

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 31 A. PT Kimia Farma (Persero) Tbk ................................................. 31 1. Pendirian dan Informasi Umum ........................................ 31 2. Tujuan Pendirian Perusahaan ........................................... 32 3. Kegiatan Usaha dan Produk Yang Dihasilkan .................. 32 4. Pemasaran ......................................................................... 33 5. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ............................................................................. 34 6. Kepemilikan Saham Perusahaan ....................................... 36 7. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan ........................ 36 B. PT Indofarma (Persero) Tbk ..................................................... 37

  2. Tujuan Pendirian Perusahaan ........................................... 39 3.

  Kegiatan Usaha dan Produk Yang Dihasilkan .................. 40 4. Kebijakan Pemasaran ........................................................ 41 5. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

  (PSAK) ............................................................................. 42 6. Kepemilikan Saham Perusahaan ....................................... 44 7.

  Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan ........................ 45

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 47 A. Deskripsi Data ........................................................................... 47 B. Analisis Data ............................................................................. 47 C. Pembahasan ............................................................................... 58 BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 80 A. Kesimpulan ............................................................................... 80 B. Keterbatasan penelitian ............................................................. 81 C. Saran .......................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 84 LAMPIRAN ................................................................................................... 85

  DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan ........................... 18Tabel 3.1 Indikator Serta Bobot Non Infrastruktur ................................. 21Tabel 3.2 Daftar Skor Penilaian ROE ..................................................... 26Tabel 3.3 Daftar Skor Penilaian ROI ...................................................... 27Tabel 3.4 Daftar Skor Penilaian Rasio Kas ............................................. 27Tabel 3.5 Daftar Skor Penilaian Rasio Lancar ........................................ 27Tabel 3.6 Daftar Skor Penilaian Collection Periods ............................... 28Tabel 3.7 Daftar Skor Penilaian Perputaran Persediaan ......................... 28Tabel 3.8 Daftar Skor Penilaian Perputaran Total Asset ........................ 29Tabel 3.9 Daftar Skor Penilaian Rasio Total Modal Sendiri Terhadap

  TA .......................................................................................... 29

Tabel 5.1 ROE PT Kimia Farma (Persero) Tbk ...................................... 47Tabel 5.2 ROI PT Kimia Farma (Persero) Tbk ....................................... 48Tabel 5.3 Rasio Kas PT Kimia Farma (Persero) Tbk ............................. 48Tabel 5.4 Rasio Lancar PT Kimia Farma (Persero) Tbk......................... 48Tabel 5.5 Collection Periods PT Kimia Farma (Persero) Tbk ................ 49Tabel 5.6 Perputaran Persediaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk .......... 49Tabel 5.7 Total Asset Turn Over PT Kimia Farma (Persero) Tbk .......... 49Tabel 5.8 Rasio Total Modal Sendiri Terhadap TA PT Kimia Farma

  (Persero) Tbk .......................................................................... 50

Tabel 5.9 Nilai Masing-masing Indikator PT Kimia Farma (Persero)

  Tbk ......................................................................................... 50

Tabel 5.10 Nilai dan Skor Masing-masing Indikator PT Kimia Farma

  (Persero) Tbk .......................................................................... 51

Tabel 5.11 Total Bobot Kinerja Keuangan PT Kimia Farma (Persero)

  Tbk ......................................................................................... 51

Tabel 5.12 Penilaian Kinerja Keuangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk

  Tahun 2006 – 2008 ................................................................. 52

Tabel 5.13 ROE PT Indofarma (Persero) Tbk ......................................... 53Tabel 5.14 ROI PT Indofarma (Persero) Tbk........................................... 53Tabel 5.15 Rasio Kas PT Indofarma (Persero) Tbk ................................. 53Tabel 5.16 Rasio Lancar PT Indofarma (Persero) Tbk ............................ 54Tabel 5.17 Collection Periods PT Indofarma (Persero) Tbk ................... 54Tabel 5.18 Perputaran Persediaan PT Indofarma (Persero) Tbk .............. 54Tabel 5.19 Total Asset Turn Over PT Indofarma (Persero) Tbk .............. 55Tabel 5.20 Rasio Total Modal Sendiri Terhadap TA PT Indofarma

  (Persero) Tbk .......................................................................... 55

Tabel 5.21 Nilai Masing-masing Indikator PT Indofarma (Persero) Tbk 56Tabel 5.22 Nilai dan Skor Masing-masing Indikator PT Indofarma

  (Persero) Tbk .......................................................................... 56

Tabel 5.23 Total Bobot Kinerja Keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk 57Tabel 5.24 Penilaian Kinerja Keuangan PT Indofarma (Persero) TbkTabel 5.25 Total Bobot dan Penilaian Kinerja Keuangan PT Kimia

  Farma (Persero) Tbk .............................................................. 65

Tabel 5.25 Total Bobot dan Penilaian Kinerja Keuangan PT Indofarma

  (Persero) Tbk .......................................................................... 75

  DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  LAMPIRAN 1 Neraca Konsolidasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk per

  31 Desember 2006 dan 2005 ........................................... 86 LAMPIRAN 2 Neraca Konsolidasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk per

  31 Desember 2008 dan 2007 ........................................... 88 LAMPIRAN 3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Kimia Farma

  (Persero) Tbk per 31 Desember 2006 dan 2005.............. 90 LAMPIRAN 4 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Kimia Farma

  (Persero) Tbk per 31 Desember 2008 dan 2007.............. 91 LAMPIRAN 5 Neraca Konsolidasi PT Indofarma (Persero) Tbk per 31

  Desember 2006 dan 2005 ................................................ 92 LAMPIRAN 6 Neraca Konsolidasi PT Indofarma (Persero) Tbk per 31

  Desember 2008 dan 2007 ................................................ 94 LAMPIRAN 7 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Indofarma (Persero)

  Tbk per 31 Desember 2006 dan 2005 ............................. 96 LAMPIRAN 8 Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Indofarma (Persero)

  Tbk per 31 Desember 2008 dan 2007 ............................. 97

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perdagangan bebas pada saat ini, semakin ketat pula

  persaingan di dalam dunia usaha. Ketatnya persaingan ini disebabkan oleh semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dengan usaha-usaha sejenis, baik dari perusahaan milik pemerintah, perusahaan swasta nasional, maupun swasta asing. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup, sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Kelangsungan hidup perusahaan ditandai dengan kemampuan manajemen dalam melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkan peluang di masa yang akan datang.

  Kemampuan setiap perusahaan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat juga sangat dipengaruhi oleh kondisi perusahaan tersebut khususnya kondisi keuangan. Perusahaan yang kondisi keuangannya tidak sehat akan lemah dalam menghadapi persaingan dan pada akhirnya sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

  Penilaian tingkat kesehatan keuangan perusahaan sangat penting dilaksanakan untuk mengetahui kinerja perusahaan karena sekarang ini banyak perusahaan yang muncul dengan berbagai usaha. Untuk mengetahui kondisi perusahaan yang benar, maka diperlukan adanya suatu analisis,

  2 sudah tepat atau belum. Dalam hal ini untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan yang dianalisis adalah laporan keuangan perusahaan.

  Alat yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan, yang digunakan untuk mengevaluasi keadaan keuangan masa lalu, keadaan sekarang serta untuk memprediksi hasil untuk meramalkan keadaan keuangan di masa depan. Analisis rasio keuangan berguna bagi pihak intern dan ekstern, dimana keduanya sama-sama membutuhkan informasi tentang perusahaan.

  Ukuran yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan pada umumnya menggunakan analisis rasio keuangan, tetapi penilaian tingkat kesehatan menjadi berbeda apabila perusahaan yang dianalisis adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam hal ini yang dimaksud adalah perusahaan milik pemerintah.

  Untuk menilai kinerja BUMN diperlukan standar yang baku. Salah satu alat analisis atau standar yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan khususnya BUMN adalah Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN, yang bertujuan untuk peningkatan efisien dan daya saing BUMN. Dalam Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tidak hanya menilai aspek keuangan tetapi juga aspek operasional dan aspek administrasi.

  Diberlakukannya Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP- 100/MBU/2002 dimaksudkan untuk menggantikan Keputusan Menteri

  3 Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pembinaan BUMN Nomor Kep.2151M-BUMN/1999. Dalam SK Menteri BUMN tersebut tersedia rasio- rasio yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan keuangan perusahaan dan juga daftar skor untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan, sehingga hasil dari perhitungannya dapat langsung dipahami oleh pengguna laporan keuangan.

  Mengingat pentingnya mengetahui kondisi kesehatan perusahaan melalui analisis terhadap laporan keuangan, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan topik, “Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Ditinjau

  Dari Aspek Keuangan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002”.

B. Rumusan Masalah

  Bagaimanakah tingkat kesehatan keuangan PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indo Farma Tbk. dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002? C.

   Batasan Masalah

  Penulis memfokuskan penelitian hanya pada aspek keuangan dan mengabaikan aspek yang lain (aspek administrasi dan aspek operasional) yang terdapat dalam Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002. Penilaian tingkat kesehatan keuangan perusahaan ini dilakukan sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.

  4

  D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan PT Kimia Farma Tbk.

  dan PT Indo Farma Tbk. dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002.

  E. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Universitas Dapat menambah kepustakaan dan berguna bagi pihak-pihak pembaca yang tertarik pada masalah finansial perusahaan.

  2. Bagi Peneliti Sebagai tambahan pengalaman dalam menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah selama ini dalam kegiatan yang sesungguhnya.

  3. Bagi Perusahaan Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang dengan kondisi yang ada dari hasil penelitian ini.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  5

  BAB II : Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dan mendasari penelitian. BAB III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

  BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT. Indofarma (Persero) Tbk, terdiri dari pendirian dan informasi umum, tujuan pendirian perusahaan, kegiatan usaha dan produk yang dihasilkan, pemasaran, serta dewan komisaris, direksi dan karyawan.

  BAB V : Analisis Data dan Pembahasan Analisis data dan pembahasan yang terdiri dari deskripsi data, analisis data perusahaan berdasarkan SK Menteri BUMN, serta pembahasan dari hasil analisis data.

  BAB VI : Penutup Penutup terdiri dari kesimpulan yang merupakan rangkuman dari proses penelitian dan saran yang merupakan bagian yang menjadi harapan penulis dalam memberikan masukan-masukan bagi perusahaan yang diteliti.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses pencatatan dan penggolongan, peringkasan

  dan penyajian informasi ekonomi suatu organisasi kepada para pemakai informasi supaya bermanfaat untuk pembuatan pertimbangan dan keputusan.

  Salah satu fungsi akuntansi adalah menyajikan laporan-laporan periodik untuk manajemen, investor, kreditor, dan pihak-pihak lain di luar perusahaan.

  Proses tersebut pada akhirnya menghasilkan suatu laporan yang disebut dengan Laporan Keuangan. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut (Munawir, 2007:2).

  Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntasi adalah Neraca, Laporan Rugi Laba, dan juga Laporan Arus Kas. Neraca dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu. Laporan rugi-laba menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun, sedangkan laporan aliran kas menggambarkan jumlah kas yang masuk dan juga jumlah kas yang keluar dalam suatu perusahaan.

  7 Dua jenis laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah: neraca dan laporan rugi laba (dan biasanya dengan laporan perubahan modal), yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut: 1.

  Neraca Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

2. Laporan Laba Rugi

  Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.

B. Sifat Laporan Keuangan

  Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan merupakan suatu laporan kemajuan. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara:

1. Fakta yang telah dicatat (Recorder Fact).

  Berarti laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

  8

  2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam Akuntansi (Accounting Convention and Postulate ).

  Berarti data yang dicatat itu berdasarkan pada prosedur maupun anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman.

  3. Pendapat Pribadi (Personal Judgment).

  Dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan telah diatur oleh aturan-aturan yang mendasar yang sudah ditetapkan dan menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan aturan yang mendasar tersebut tergantung dari akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan.

C. Pemakai Laporan Keuangan

  Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, yang meliputi:

  1. Pihak Investor atau Pemilik Pemilik perusahaan membutuhkan informasi untuk menilai apakah perusahaan memiliki kemampuan membayar deviden, menilai apakah investasinya akan tetap dipertahankan atau dijual.

  2. Pihak Kreditur (Pemberi Pinjaman) Kreditur membutuhkan laporan keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunga yang mereka berikan pada perusahaan dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

  9

  3. Pemerintah Pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

  4. Karyawan Karyawan membutuhkan laporan keuangan untuk melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

  5. Masyarakat Para pemegang saham berkepentingan terhadap informasi laporan keuangan untuk pembagian keuntungan yang akan diperoleh, kemajuan perusahaan.

D. Arti Penting Laporan Keuangan

  Laporan Keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Pada sisi lain, ternyata bahwa karena karakteristiknya laporan keuangan bukanlah segala-galanya (hanya merupakan gambaran dalam pengambilan keputusan ekonomi) karena laporan keuangan memiliki keterbatasan. Laporan keuangan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi karena dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang.

  Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan

  10 perusahaan tersebut . Para pemakai laporan keuangan baik itu internal maupun eksternal perusahaan tersebut akan memerlukan informasi dari laporan keuangan dalam rangka membantu proses pengambilan keputusan ekonomi mereka. Pihak-pihak tersebut antara lain:

  1. Pemilik perusahaan Sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manager biasanya dinilai/diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan.

  2. Manager atau pimpinan perusahaan Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya yang baru lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat.

  3. Para investor Penanam modal sangat berkepentingan atau memerlukan laporan keuangan perusahaan dimana mereka ini menanamkan modalnya.

  Investor berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.

  11

  4. Para kreditor dan bankers Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta kredit akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan perusahaan tersebut.

  5. Pemerintah Pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili, sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, di samping untuk menentukan besarnya pajak yang ditanggung oleh Biro Pusat Statisik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.

E. Analisis Laporan Keuangan 1.

  Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang menganalisis laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik karena didukung oleh informasi keuangan yang baik dan lengkap. Munawir (2002: 35) mengemukakan arti analisis laporan keuangan sebagai penelaah atau mempelajari hubungan-hubungan dan kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta

  12 diungkapkan adalah mengetahui kondisi dan prestasi perusahaan yang telah dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

  Tujuan perusahaan mengadakan analisis terhadap laporan keuangan, adalah sebagai berikut: a.

  Untuk mengetahui kondisi keuangan pada saat tertentu. Hal ini dapat dilihat dari neraca yang menggambarkan jumlah harta, hutang, dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

  b.

  Untuk mengetahui tingkat efisiensi yang dicapai perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini dapat dilihat dari laporan laba rugi yang menggambarkan pendapatan, biaya, dan laba-rugi perusahaan.

  c.

  Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai dengan membandingkan laporan keuangan suatu perusahaan untuk 2 periode atau lebih yang berbeda, baik neraca maupun laporan laba rugi.

F. Kinerja Keuangan 1.

  Pengertian Kinerja Kinerja mengandung pengertian kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif. Dalam suatu badan usaha, tinggi rendahnya kinerja diukur dalam bentuk laba yang dihasilkan. Berdasarkan IAI (2004: 5), pengertian kinerja adalah:

  "Info Kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber ekonomi yang

  13 memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu info tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya".

2. Penilaian Kinerja

  Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi penilaian kinerja merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja yang dilakukan dengan cara menetapkan standar tertentu.

G. Pengertian dan Penggolongan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 1.

  Pengertian BUMN Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor

  740/KMK.00/1989 yang dimaksudkan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah: badan usaha yang modalnya dimiliki oleh negara (pasal 1 ayat 2a) atau badan usaha yang seluruh sahamnya tidak dimiliki negara tetapi statusnya disamakan dengan BUMN yaitu: a.

  BUMN yang merupakan patungan antara pemerintah dengan pemerintah daerah.

  b.

  BUMN yang merupakan patungan antara pemerintah dengan BUMN lainnya.

  14 c.

  BUMN yang menetapkan badan-badan usaha patungan dengan nasional swasta/asing dimana negara memiliki saham mayoritas minimal 51 %. BUMN dalam menjalankan usahanya sebenarnya mempunyai dua sisi unsur elemen yang sangat esensial yaitu di satu sisi sebagai unsur pemerintah (public) dan di sisi lain bertindak sebagai unsur bisnis (enterprise). Seberapa besar porsi masing-masing unsur tersebut dalam suatu BUMN tergantung dari jenis atau tipe BUMN-nya. Berdasarkan hal tersebut, BUMN dapat dikatakan mempunyai karakteristik istimewa dan unik jika dibandingkan dengan badan-badan usaha lainnya. Karakteristik yang istimewa dan unik tersebut dirumuskan sebagai berikut: “A

  

Corporation clothed with the power of government but possessed the

flexibility an initiative of a private enterprise ” (suatu badan usaha yang

  “berbaju” pemerintah tetapi mempunyai fleksibilitas dan inisiatif sebagai perusahaan swasta) (Anoraga, 1995:2).

  Tuntutan konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN dengan adanya penetapan tujuan dari adanya BUMN antara lain: a.

  BUMN tetap memegang peranan penting terutama di bidang-bidang dimana pihak swasta tidak tertarik untuk berusaha di bidang tersebut karena berbagai pertimbangan.

  b.

  BUMN harus tetap menonjolkan keberadaannya sebagai agent of development daripada sebagai business entity.

  15 Tuntutan konsekuensi inilah yang menjadikan BUMN sering menjadi kehilangan keluwesan dan kegesitan usaha yang diperlukan untuk menghadapi tuntutan bisnis dan persaingan terutama dari pihak swasta, sehingga tidak mengherankan bila kinerja/prestasi BUMN sebagai badan usaha bisnis kurang memuaskan, malahan sering menderita kerugian sehingga seringkali tidak dapat memenuhi tujuan BUMN pada PP. No 3 Tahun 1983 bahkan harus diberi subsidi oleh pemerintah demi kelancaran usaha.

2. Penggolongan BUMN a.

  BUMN non jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur dan non infrastruktur.

  1) BUMN INFRASTRUKTUR adalah BUMN yang kegiatannya menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas, yang bidang usahanya meliputi: − Pembangkitan, transmisi atau pendistribusian tenaga listrik.

  − Pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut, udara atau kereta api. − Jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuhan laut atau sungai atau danau, lapangan terbang atau bandara.

  − Bendungan dan irigrasi.

  16 2)

  BUMN NON INFRASTRUKTUR adalah BUMN yang bidang usahanya diluar bidang usaha sebagaimana dimaksud dalam BUMN INFRASTRUKTUR.

  b.

  BUMN jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan, dan jasa penjaminan.

  H.

  

Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Berdasarkan Surat Keputusan

Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

  Metode analisis yang digunakan untuk menilai kinerja BUMN adalah dengan menggunakan rasio keuangan yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Pada SK Menteri BUMN, untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan digolongkan menjadi sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Untuk menentukan tingkat kesehatan tersebut ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi tiga aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Masing- masing aspek mempunyai bobot tersendiri, yaitu untuk aspek keuangan total bobotnya adalah 70%, aspek operasional 15%, dan aspek administrasi 15%. Berdasarkan kriteria SK Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, penilaian kinerja berpedoman pada besarnya bobot yang diperoleh perusahaan. Adapun ketentuan tersebut adalah sebagai berikut: 1.

  Perusahaan yang dikatakan sehat, apabila :

  17 AA apabila 80 < TS ≤ 95. A apabila 65 < TS ≤ 80.

  2. Perusahaan yang dikatakan kurang sehat, apabila : BBB apabila 50 < TS ≤ 65. BB apabila 40 < TS ≤ 50. B apabila 30 < TS ≤ 40.

  3. Perusahaan tidak sehat, apabila : CCC apabila 20 < TS ≤ 30. CC apabila 10 < TS ≤ 20. C apabila TS ≤ 10.

  Dalam penelitian ini hanya mengukur berdasarkan aspek keuangan, maka aspek operasional dan aspek administrasi tidak diteliti dalam penentuan skor tingkat kesehatan BUMN. Hal ini dikarenakan, dilihat dari total bobot aspek keuangan sebesar 70% (lebih dari 50%) cukup bagi investor untuk dapat menentukan keputusan investasi di perusahaan tersebut, dan penelitian ini hanya menggunakan data sekunder. Karena data yang digunakan di dalam aspek operasional dan aspek administrasi harus menggunakan data primer. Berdasarkan kriteria SK Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 dalam penilaian aspek keuangan, indikator yang dinilai serta bobot-bobotnya adalah sebagai berikut:

  18

6. Perputaran Persediaan

  6

  ≤ 0,7 x 20

  ≤ 0,7 x 30 CC apabila 0,7 x 10 < TSK

  Tidak Sehat, yang terdiri dari: CCC apabila 0,7 x 20 < TSK

  B apabila 0,7 x 30 < TSK ≤ 0,7 x 40 3.

  BB apabila 0,7 x 40 < TSK ≤ 0,7 x 50

  BBB apabila 0,7 x 50 < TSK ≤ 0,7 x 65

  ≤ 0,7 x 80 2. Kurang Sehat, yang terdiri dari:

  ≤ 0,7 x 95 A apabila 0,7 x 65 < TSK

  AAA apabila total skor keuangan (TSK) lebih besar dari 0,7 x 95 AA apabila 0,7 x 80 < TSK

  70 Dalam penelitian ini, perusahaan yang diteliti termasuk dalam BUMN non infrastruktur, sehingga total skor aspek keuangan yang dipakai adalah 70% (0,7). Untuk mengetahui proporsi khusus pada aspek keuangan saja, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:

  50

  10 Total Bobot

  5 8. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva

Tabel 2.1 Daftar indikator dan bobot aspek keuangan

  4

  5 7. Perputaran Total Asset

  4

  5 5. Collection Periods 4 5

  4

  5 4. Rasio Lancar

  3

  15 3. Rasio Kas

  10

  20 2. Imbalan Investasi (ROI)

  15

  Infrastruktur Non Infrastruktur 1. Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE)

  Indikator Bobot

1. Sehat, yang terdiri dari:

  19 Apabila diringkas sumbangan Total Skor Keuangan (TSK) terhadap total skor keseluruhan adalah (TS):

1. Sehat, yang terdiri dari:

  AAA apabila Total Skor Keuangan (TSK) lebih besar dari 66,5 AA apabila 56 < TSK

  ≤ 66,5 A apabila 45,5 < TSK

  ≤ 56 2. Kurang Sehat, yang terdiri dari:

  BBB apabila 35 < TSK ≤ 45,5

  BB apabila 28 < TSK ≤ 35

  B apabila 21 < TSK ≤ 28 3.

  Tidak Sehat, yang terdiri dari: CCC apabila 14 < TSK

  ≤ 21 CC apabila 7 < TSK

  ≤ 14 C apabila TSK

  ≤ 7

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi pada PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indo Farma Tbk. Data yang diperoleh kemudian diolah dan

  dianalisis, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.

  Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil data-data keuangan dan data-data lainnya yang dibutuhkan di pojok Bursa Efek Indonesia yang ada di Universitas Sanata Dharma.

2. Waktu Penelitian

  Penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan Desember tahun 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1.

  Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian adalah PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indo Farma Tbk.

2. Objek Penelitian

  Yang menjadi objek penelitian adalah laporan keuangan PT Kimia Farma

  21

   Collection Periods

  Laba Setelah Pajak Modal Sendiri

  Imbalan Kepada Pemegang Saham atau Return On Equity (ROE) ROE =

  70 1. Menghitung nilai masing-masing indikator dari aspek keuangan: a.

  10 Total Bobot

  5 8. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva

  5 7. Perputaran Total Aset

  5 6. Perputaran Persediaan

  5 5.

  D. Teknik Pengumpulan Data

  5 4. Rasio Lancar

  15 3. Rasio Kas

  20 2. Imbalan Investasi

  Indikator Bobot 1. Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE)

Dokumen yang terkait

Analisis tingkat kesehatan perusahaan asuransi.

0 0 2

Analisis tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS kesehatan berdasarkan surat peraturan menteri BUMN nomor: PER-04/MBU/2011 (studi empiris pada perusahaan asuransi swasta yang sudah bekerjasama dengan BPJS kesehatan

1 8 176

Analisis rasio laporan keuangan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan Rumah Sakit Palang Biru berdasarkan surat keputusan menteri nomor:KEP-100/MBU/2002.

0 2 183

Analisis tingkat kesehatan BUMN ditinjau dari SK Menteri Keuangan No. 198/KMK.016/1998 : studi kasus PT. Aneka Tambang Tbk.

0 0 82

Analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas : studi empiris pada sepuluh perusahaan property yang memiliki rangking sepuluh besar laba tertinggi yang terdaftar di BEJ - USD Repository

0 3 112

Analisis tingkat kesehatan keuangan perusahaan berdasarkan surat keputusan menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 : studi kasus pada PT Tambang Batubara Bukit Asam [Persero] Tbk. dan PT Perusahaan Gas Negara [Persero] Tbk. - USD Repository

0 0 131

Analisis keputusan pemberian kredit pada bank ditinjau dari aspek keuangan debitur : studi kasus pada PT. BPR Shinta Bhakti Wedi, Klaten - USD Repository

0 2 161

Analisis tingkat kesehatan BUMN ditinjau dari SK Menteri Keuangan No. 198/KMK.016/1998 : studi kasus PT. Aneka Tambang Tbk - USD Repository

0 0 80

Penilaian tingkat kesehatan BUMN ditinjau dari aspek keuangan berdasarkan SK Menteri BUMN No KEP-100/MBU/2002 - USD Repository

0 0 135

Analisis rasio keuangan untuk menilai perkembangan perusahaan financial distress yang berpotensi bangkrut berdasarkan z-score - USD Repository

0 0 128