RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

RENCANA TERPADU & PROGRAM
INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH
BIDANG CIPTA KARYA

2015 -2019

PEMERINTAH KABUPATEN
BANTUL

PEMERINTAH DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

KATA PENGANTAR
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta
Karya atau disingkat sebagai RPI2-JM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dalam periode lima tahun, yang dilaksanakan
secara terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun oleh masyarakat/swasta,

yang mengacu pada rencana tata ruang, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan
masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan infrastruktur Cipta Karya yang
berkelanjutan.

RPI2-JM disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan difasilitasi oleh Direktorat
Jenderal Cipta Karya Cipta Karya dan Pemerintah Provinsi. Sebagai dokumen teknis, RPI2JM sudah harus menampung aspirasi pemangku kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat.
Dalam penyusunannya, RPI2-JM harus ditekankan pada proses partisipasi melalui dialog
dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh semua pihak sebagai
acuan pembangunan infrastruktur bersama. Dengan demikian, maka pembangunan
infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara bersamasama oleh para
pemangku kepentingan.

Diharapkan melalui penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya ini, maka akan terwujud
infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan yang layak, produktif, berdaya saing,
dan berkelanjutan.

Yogyakarta, Oktober 2014

Tim Satgas Randal RPI2-JM Bidang Cipta Karya DIY


I

KATA PENGANTAR
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta
Karya atau disingkat sebagai RPI2-JM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dalam periode lima tahun, yang dilaksanakan
secara terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun oleh masyarakat/swasta,
yang mengacu pada rencana tata ruang, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan
masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan infrastruktur Cipta Karya yang
berkelanjutan.

RPI2-JM disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan difasilitasi oleh Direktorat
Jenderal Cipta Karya Cipta Karya dan Pemerintah Provinsi. Sebagai dokumen teknis, RPI2JM sudah harus menampung aspirasi pemangku kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat.
Dalam penyusunannya, RPI2-JM harus ditekankan pada proses partisipasi melalui dialog
dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh semua pihak sebagai
acuan pembangunan infrastruktur bersama. Dengan demikian, maka pembangunan
infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara bersamasama oleh para
pemangku kepentingan.

Diharapkan melalui penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya ini, maka akan terwujud

infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan yang layak, produktif, berdaya saing,
dan berkelanjutan.

Yogyakarta, Oktober 2017

Tim Satgas Randal RPI2-JM Bidang Cipta Karya DIY

I

LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) BIDANG PU/CIPTA KARYA
TAHUN 2015 - 2019

PROVINSI

: DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KABUPATEN : BANTUL
Nomor


: …………………....

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah
ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kewenangan
wajib bagi Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil
kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.
Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi tersebut, kami menyadari bahwa diperlukan
keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur
permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan
maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain dalam konstelasi
pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami mensepakati untuk
melakukan kesepakatan dalam perencanaan dan pelaksanaan Rencana Terpadu & Program
Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Bantul pada
tahun 2015 - 2019.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, kami sepakat untuk saling mendukung dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Bantul
pada tahun 2015 - 2019 sebagaimana terlampir.
Rencana Terpadu & Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang PU/Cipta

Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan yang ada pada tahun-tahun berikutnya.
Demikian Program Kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya-upaya
percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU/Cipta Karya berkelanjutan.

Bantul, …. Oktober 2014
Bupati Bantul

Sri Surya Widati
II

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................................................................. I
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................... II
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................III
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... VIII
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. XI
DAFTAR ISTILAH ................................................................................................................. XIV


BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ............................................................................................................ I-1

1.2

Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM .......................................................................... I-2

1.3 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM
Bidang Pekerjaan Umum ............................................................................................ I-3
1.4

Maksud dan Tujuan ..................................................................................................... I-4

1.5

Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ..................................................... I-4


1.6

Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya ......................................................... I-5

1.7

Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya ....................... I-7

1.7.1

Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ............................... I-7

1.7.2

Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ........................................... I-8

1.7.3

Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya .............................................. I-9


BAB II ARAHAN PERENCANAAN BIDANG CIPTA KARYA
2.1

Konsep Perencanaan Bidang Cipta Karya ................................................................. II-1

2.2

Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya .................................... II-2

2.2.1

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 ......................... II-2

2.2.2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014...................... II-3

2.2.3

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ....... II-4


2.2.4

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengentasan Kemiskinan Indonesia .... II-4

2.2.5

Kawasan Ekonomi Khusus ................................................................................. II-5

2.2.6

Direktif Presiden Program Pembangunan Berkeadilan ....................................... II-5

2.3

Peraturan Perundangan Terkait Bidang Cipta Karya ................................................. II-5
III

2.4


Amanat Internasional ............................................................................................... II-10

2.4.1

Agenda Habitat ................................................................................................. II-10

2.4.2

Konferensi Rio+20............................................................................................. II-10

2.4.3

Millenium Development Goals .......................................................................... II-11

2.4.4

Agenda Pembangunan Pasca 2015 ................................................................. II-11

BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK KABUPATEN
BANTUL

3.1

Rencana Tata Ruang Wilayah Sebagai Arahan Spasial RPI2-JM ............................ III-1

3.1.1

RTRW Nasional ................................................................................................. III-1

3.1.2

RTR Kawasan Strategis Nasional ...................................................................... III-4

3.1.3

RTR Pulau Jawa-Bali ......................................................................................... III-6

3.1.3.1

Arahan Struktur Ruang RTR Pulau Jawa-Bali ............................................ III-6

3.1.3.2

Pola Ruang DIY Berdasarkan RTR Pulau Jawa-Bali .................................. III-9

3.1.4

3.1.4.1

Rencana Struktur Ruang DIY ................................................................... III-14

3.1.4.2

Rencana Pola Ruang DIY ......................................................................... III-18

3.1.4.3

Kawasan Strategis DIY ............................................................................. III-21

3.1.5

3.2

RTRW Provinsi D.I. Yogyakarta ....................................................................... III-14

RTRW Kabupaten Bantul ................................................................................. III-25

3.1.5.1

Rencana Struktur Ruang Kabupaten Bantul ............................................. III-25

3.1.5.2

Rencana Pola Ruang Kabupaten Bantul .................................................. III-29

3.1.5.3

Kawasan Strategis Kabupaten Bantul ...................................................... III-35

Arahan Strategis Nasional ....................................................................................... III-37
3.2.1

Kawasan Strategis Nasional (KSN) .............................................................. III-37

3.2.2

Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) .................................................. III-37

3.2.3

Pusat Kegiatan Nasional (PKN) ................................................................... III-38

3.2.4
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) ...................................................................................................................... III-38
3.2.5

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ................................................................ III-42

BAB IV PROFIL KABUPATEN BANTUL
4.1

Gambaran Geografi dan Administratif Wilayah ........................................................ IV-1
IV

4.2

Gambaran Demografi ............................................................................................... IV-5

4.2.1

Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................ IV-5

4.2.2

Laju Pertambahan dan Kepadatan Penduduk .................................................. IV-7

4.3

Gambaran Topografi .............................................................................................. IV-10

4.4

Gambaran Geohidrologi ......................................................................................... IV-13

4.5

Gambaran Geologi ................................................................................................. IV-14

4.6

Gambaran Klimatologi ............................................................................................ IV-16

4.7

Kondisi Sosial dan Ekonomi ................................................................................... IV-19

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN BANTUL
5.1

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten ................................................... V-1

5.2

Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) .................... V-2

5.3

Arahan Peraturan Daerah Bangunan Gedung ........................................................ V-12

5.4

Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten/Kota (RISPAM) ........................... V-13

5.5

Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK) ....................................................................... V-16

5.6

Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) ..................................... V-17

5.7 Arahan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten .......................................................................................................................... V-18
5.8

Arahan Pengembangan Kawasan (RPKPP) ........................................................... V-24

5.9

Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten dan Kawasan.................................... V-27

BAB VI ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
6.1

Pengembangan Permukiman ................................................................................... VI-1

6.1.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan .......................................................... VI-1

6.1.2

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan...................... VI-5

6.1.3

Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman .......................................... VI-10

6.1.4

Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Permukiman ....................... VI-12

6.1.5

Usulan Program dan Kegiatan ........................................................................ VI-15

6.2

Penataan Bangunan dan Lingkungan .................................................................... VI-19

6.2.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ........................................................ VI-19

6.2.2

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan.................... VI-22

6.2.3

Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan ............................. VI-28
V

6.2.4

Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan PBL ..................................... VI-29

6.2.5

Usulan Program dan Kegiatan ........................................................................ VI-34

6.3

Penyediaan Air Minum ........................................................................................... VI-37

6.3.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ........................................................ VI-37

6.3.2

Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan.................... VI-38

6.3.3

Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum ........................................ VI-50

6.3.4
Program dan Kriteria Kesiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan Penyediaan
Air Minum ...................................................................................................................... VI-53
6.3.5
6.4

Usulan Program dan Kegiatan ........................................................................ VI-56

Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman ......................................... VI-62

6.4.1

Air Limbah ....................................................................................................... VI-62

6.4.1.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ................................................. VI-62

6.4.1.2

Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan .............. VI-63

6.4.1.3

Analisis Kebutuhan Pengelolaan Air Limbah ........................................... VI-70

6.4.1.4

Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Air Limbah ................... VI-72

6.4.2

Persampahan .................................................................................................. VI-75

6.4.2.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ................................................. VI-75

6.4.2.2

Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan .............. VI-76

6.4.2.3

Analisis Kebutuhan Persampahan ........................................................... VI-86

6.4.2.4

Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Persampahan ............. VI-88

6.4.3

Drainase .......................................................................................................... VI-90

6.4.3.1

Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ................................................. VI-90

6.4.3.2

Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan .............. VI-91

6.4.3.3

Analisis Kebutuhan Drainase ................................................................... VI-98

6.4.3.4

Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Drainase .................... VI-100

6.4.4

Usulan Program dan Kegiatan ...................................................................... VI-101

BAB VII KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS
7.1

Keterpaduan Program Entitas Regional .................................................................. VII-1

7.2

Keterpaduan Program Entitas Kabupaten/Kota ...................................................... VII-2

7.3

Keterpaduan Program Entitas Kawasan ................................................................. VII-3

7.4

Keterpaduan Program Entitas Lingkungan/Komunitas Pengembangan Permukiman ....
.............................................................................................................................. VII-10
VI

BAB VIII ASPEK LINGKUNGAN & SOSIAL
8.1

Aspek Lingkungan .................................................................................................. VIII-1

8.1.1

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) .................................................... VIII-1

8.1.2

AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH ....................................................................... VIII-3

8.2

Aspek Sosial ......................................................................................................... VIII-10

8.2.1

Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya .......... VIII-10

8.2.2

Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya .......... VIII-10

8.2.3

Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya ..........
...................................................................................................................... VIII-18

BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN
9.1

Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya ................................................ IX-1

9.2

Profil APBD Kabupaten Bantul ................................................................................. IX-3

9.3

Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya .................................................. IX-6

9.3.1
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBN
dalam 5 Tahun ................................................................................................................. IX-6
9.3.2
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD
dalam 5 Tahun ................................................................................................................. IX-7
9.3.3
Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya dalam 5 Tahun
Terakhir .......................................................................................................................... IX-8
9.4

Proyeksi dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya ...................... IX-9

9.4.1

Proyeksi APBD 5 tahun ke depan ..................................................................... IX-9

9.4.2
depan

Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya 5 tahun ke
........................................................................................................................ IX-11

9.5 Analisis Keterpaduan Strategi Peningkatan Investasi Pembangunan Bidang Cipta
Karya ............................................................................................................................... IX-11
9.5.1

Analisis Kemampuan Keuangan Daerah ........................................................ IX-11

9.5.2

Strategi Peningkatan Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya ............... IX-12

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN
VII

10.1

Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya ............................................... X-1

10.2

Kondisi Kelembagaan Saat Ini .................................................................................. X-3

10.2.1

Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya ...................................................... X-3

10.2.2

Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya .................................................... X-5

10.2.3

Kondisi Sumber Daya Manusi (SDM) Bidag Cipta Karya .................................. X-6

10.3

Analisis Kelembagaan ............................................................................................... X-7

10.3.1. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya ..................................................... X-7
10.3.2. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya ................................................... X-7
10.3.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya .............................. X-7
10.3.4. Analisis SWOT Kelembagaan ............................................................................ X-7
10.4

Rencana Pengembangan Kelembagaan .................................................................. X-9

10.4.1. Rencana Pengembangan Keorganisasian ......................................................... X-9
10.4.2. Rencana Pengembangan Ketatalaksanaan ....................................................... X-9
10.4.3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ............................... X-10

BAB XI MATRIKS RENCANA TERPADU & PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
11.1 Matriks Program Investasi RPI2-JM ......................................................................... XI-1
11.2 Matriks Keterpaduan Program Investasi RPI2-JM ................................................... XI-1

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional di DIY berdasarkan RTRWN ...... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3.2. Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional di DIY berdasarkan RTRWN ........... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3.3. Rencana Kawasan Strategis Nasional di DIY berdasarkan RTRWN .............. Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3.4. Strategi Operasional Sistem Perkotaan Nasional di DIYError! Bookmark not
defined.
Tabel 3.5. Strategi Operasional Sistem Jaringan Nasional di DIYError!
Bookmark
not
defined.
Tabel 3.6. Strategi Operasional Kawasan Lindung Nasional di DIYError! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 7 Strategi Operasional Kawasan Budidaya Nasional di DIYError! Bookmark not
defined.
VIII

Tabel 3.8.Kawasan Lindung dan Budidaya DIY ....................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 9Rencana Kawasan Strategis Nasional di DIY berdasarkan RTRWN ............... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3. 10 Rencana Pusat Kegiatan Nasional Nasional (PKN) di DIY berdasarkan RTRWN
................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 11 Daftar Investasi Infrastruktur yang Teridentifikasi di Koridor Jawa ............... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 1 Jumlah Desa, Pedukuhan, dan Luas Kecamatan di Kabupaten Bantul............. IV-2
Tabel 4. 2 Status Desa (Pedesaan/Perkotaan) Kabupaten Bantul ..................................... IV-2
Tabel 4. 3 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bantul (1961 – 2010)........................ IV-7
Tabel 4. 4 Ketinggian Wilayah Kabupaten Bantul Per Kecamatan .................................. IV-11
Tabel 4. 5 Pola Curah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2013 Berdasarkan Stasiun Pemantau
RinginHarjo, Nyemengan, Gandok, Kota gede ................................................................. IV-17
Tabel 4. 6 Pola Curah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2013 Berdasarkan Stasiun Pemantau
Pundong, Barongan, Ngetak, Gedongan .......................................................................... IV-18
Tabel 4. 7 Pola Curah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2013 Berdasarkan Stasiun Pemantau
Piyungan, Sedayu, Ngestiharjo, Dlingo ............................................................................. IV-18
Tabel 4. 8 Kontribusi Lapangan Usaha terhadap PDRB Kabupaten Bantul 2009-2013 ... IV-19
Tabel 4. 9 PDRB Kabupaten Bantul Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar .................... IV-20
Tabel 4. 10 PDRB Kabupaten Bantul Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar .................. IV-20
Tabel 5. 1.Kebutuhan Tindak Lanjut Penataan Kawasan RTBL di Kabupaten Bantul ........ V-5
Tabel 5.2. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Bantul (KSK) berdasarkan RTRW . V-10
Tabel 5.3. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Sleman terkait Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya ........................................................................................ V-10
Tabel 5. 4 Kebutuhan Tindak Lanjut Penataan Kawasan RTBL di Kabupaten Bantul ...... V-18
Tabel 5. 5 Tujuan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Kabupaten Bantul ............................................................................................................... V-19
Tabel 5. 6 Matriks Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Bantul.................... V-27
Tabel 6. 1 Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Bantul Tahun 2014 .................................. VI-6
Tabel 6.2 Data Kegiatan Peningkatan Infrastruktur RSH di Kabupaten Bantul .................. VI-7
Tabel 6.3 Data Kondisi Rusunawa MBR di Kabupaten Bantul Tahun 2014 ....................... VI-7
Tabel 6.4 Data Kondisi Pengembangan Kawasan Perdesaan Tahun 2014 ....................... VI-7
Tabel 6.5 Data Kondisi Kawasan Rawan Bencana Tahun 2014 ........................................ VI-7
Tabel 6.6
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman
Kabupaten Bantul ................................................................................................................ VI-8
Tabel 6. 7 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Pengembangan Permukiman .... VI-10
Tabel 6.8 Kebutuhan & Target Program Pengembangan Permukiman Kabupaten Bantul
untuk Lima Tahun Ke Depan ............................................................................................ VI-11
Tabel 6.9 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Bantul
Tahun 2015-2019 .............................................................................................................. VI-16
Tabel 6.10 Peraturan Daerah Bangunan Gedung Kabupaten Bantul .............................. VI-23
Tabel 6.11 Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Bantul....... VI-24
Tabel 6.12 Penanganan Kebakaran Kabupaten Bantul Tahun 2014 ............................... VI-24
IX

Tabel 6.13 Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Bantul Tahun 2014 .................... VI-24
Tabel 6.14 Kawasan Tradisional Bersejarah Kabupaten Bantul Tahun 2014 .................. VI-24
Tabel 6.15 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kabupaten Bantul .............................................................................................................. VI-26
Tabel 6.16 Kebutuhan Program Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Bantul
untuk Lima Tahun Ke Depan ............................................................................................ VI-28
Tabel 6.17 Usulan Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten
Bantul Tahun 2015-2019 ................................................................................................... VI-35
Tabel 6.18 Cakupan Pelayanan Air Minum Kabupaten Bantul ........................................ VI-39
Tabel 6.19 Gambaran Umum Pelayanan PDAM Kabupaten Bantul ................................ VI-39
Tabel 6.20 Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Bantul .............................................. VI-39
Tabel 6.21 Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan PDAM Kabupaten Bantul............. VI-40
Tabel 6.22 Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan Perdesaan Kabupaten Bantul...... VI-41
Tabel 6.23 Daerah Sulit Air Bersih Kabupaten Bantul ..................................................... VI-44
Tabel 6.24 Tarif Air PDAM Kabupaten Bantul .................................................................. VI-46
Tabel 6.25 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penyediaan Air Minum Kabupaten
Bantul ................................................................................................................................ VI-49
Tabel 6. 26 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Penyediaan Air Minum ............. VI-50
Tabel 6.27 Analisis Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke
Depan ................................................................................................................................ VI-51
Tabel 6.28 Kebutuhan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Bantul
untuk Lima Tahun Ke Depan ............................................................................................ VI-52
Tabel 6.29 Skema Kebijakan Pendananaan Pengembangan SPAM .............................. VI-55
Tabel 6.30 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ................................................................................ VI-57
Tabel 6.31 Cakupan Pelayanaan Air Limbah Eksisting Kabupaten Bantul...................... VI-64
Tabel 6.32 Cakupan Pelayanaan Sistem Setempat (On Site) Kabupaten Bantul ........... VI-64
Tabel 6.33 Cakupan Pelayanan Air Limbah Sistem Komunal Berbasis Masyarakat ....... VI-65
Tabel 6.34 Cakupan Pelayanan Sistem Terpusat IPAL Sewon ....................................... VI-65
Tabel 6.35 Hasil Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan Air Limbah
Kabupaten Bantul .............................................................................................................. VI-69
Tabel 6. 36 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Pengelolaan Air Limbah ........... VI-70
Tabel 6.37 Kebutuhan Pengembangan Air Limbah Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke
Depan ................................................................................................................................ VI-71
Tabel 6.38 Cakupan Pelayanaan Sampah Eksisting Kabupaten Bantul ......................... VI-77
Tabel 6.39 Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) ........................... VI-78
Tabel 6.40 Kondisi Sistem Pewadahan, Pengumpulan, Penampungan Sementara &
Pengangkutan ................................................................................................................... VI-79
Tabel 6.41 Cakupan Pengolahan Daur Ulang Sampah (3R) ........................................... VI-80
Tabel 6.42 Kondisi Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) ...................................................... VI-80
Tabel 6.43 Hasil Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan Sampah Kabupaten
Bantul ................................................................................................................................ VI-84
Tabel 6. 44 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Pengelolaan Air Sampah ......... VI-86
Tabel 6.45 Kebutuhan Pengembangan Pengelolaan Sampah Kabupaten Bantul untuk Lima
Tahun Ke Depan ............................................................................................................... VI-87
X

Tabel 6.46 Lokasi Genangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta di wilayah Kabupaten Bantul
.......................................................................................................................................... VI-95
Tabel 6.47
Hasil Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan Drainase
Kabupaten Bantul .............................................................................................................. VI-97
Tabel 6. 48 Tantangan Pemenuhan Target SPM Sektor Pengelolaan Drainase .............. VI-98
Tabel 6.49 Kebutuhan Penanganan Genangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) di
Wilayah Kabupaten Bantul untuk Lima Tahun Ke Depan ................................................. VI-99
Tabel 6.50
Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ......................................................... VI-102
Tabel 7. 1 Keterpaduan Program Kegiatan Berdasarkan Entitas Regional ....................... VII-1
Tabel 7. 2 Keterpaduan Program Kegiatan Berdasarkan Entitas Kabupaten/Kota ........... VII-3
Tabel 7. 3 Keterpaduan Program Kegiatan Berdasarkan Entitas Kawasan ...................... VII-4
Tabel 7. 4 Keterpaduan Program Kegiatan Berdasarkan Entitas Lingkungan/Komunitas
Pengembangan Permukiman ........................................................................................... VII-11
Tabel 8. 1 Kriteria Penapisan KLHS Usulan Program/Kegiatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ................................................................................ VIII-1
Tabel 8. 2 Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan pada Program Kegiatan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ................................. VIII-4
Tabel 8. 3 Analisis Kebutuhan Penangan Penduduk Miskin Kabupaten Bantul ............. VIII-10
Tabel 8. 4 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Sosial RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 .............................................................................. VIII-12
Tabel 8. 5 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan
Pembangunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bantul Tahun 2015-2019 ....... VIII-18
Tabel 9.1 Perkembangan Pendapatan Kabupaten Bantul ................................................. IX-4
Tabel 9.2 Perkembangan Belanja Kabupaten Bantul ........................................................ IX-4
Tabel 9.3 Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Bantul ................................................ IX-5
Tabel 9.4 Alokasi APBN Cipta Karya di Kabupaten Bantul ................................................ IX-6
Tabel 9.5 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten Bantul ................. IX-7
Tabel 9.6
Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya
Kabupaten Bantul Lima Tahun Terakhir ............................................................................. IX-7
Tabel 9.7 Perkembangan DDUB Kabupaten Bantul .......................................................... IX-8
Tabel 9.8 Proyeksi (a) Pendapatan dan (b) Belanja APBD Kabupaten Bantul ............................ IX-9
Tabel 9.9 Proyek Potensial yang Dapat Dibiayai dengan KPS dalam 5 Tahun Ke Depan .......
.......................................................................................................................................... IX-11
Tabel 10. 1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya ................................................... X-6
Tabel 10. 2 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya ............................... X-6
Tabel 10. 3 Analisis SWOT Kelembagaan Bidang Cipta Karya ........................................... X-8

XI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya .................................................................... I-2
Gambar 1. 2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan
Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah .............................................. I-3
Gambar 1. 3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ............................ I-8
Gambar 1. 4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ........................................ I-9
Gambar 2. 1 Konsep Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya. ......... II-1
Gambar 2. 2 Peta Koridor Ekonomi Indonesia MP3EI .......................................................... II-4
Gambar 3.1 DIY Dalam Konstelasi Regional Sistem Perkotaan Nasional 2028 Berdasarkan
RTRWN 2008 -2028 ............................................................................................................. III-3
Gambar 3. 2 Kawasan Strategis Nasional di DIY Berdasarkan RTRWN 2008 - 2028 ........ III-5
Gambar 3.3. Struktur Ruang D.I. Yogyakarta .................................................................... III-15
Gambar 3. 4 Pola Ruang D.I. Yogyakarta ......................................................................... III-19
Gambar 3.5.Kawasan Strategis D.I. Yogyakarta ............................................................... III-22
Gambar 3.6. Kawasan Strategis Nasional dan Propinsi di DIY ......................................... III-24
Gambar 3.7 Peta Rencana Struktur Ruang Kab. Bantul 2010-2030 ................................. III-28
Gambar 3.8. Peta Pola Ruang Kawasan Budidaya Kab. Bantul Tahun 2010-2030 ......... III-35
Gambar 3.9 Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Bantul 2010-2030................. III-36
Gambar 3. 10 Tema Pembangunan Pusat ekonomi dan Kegiatan Ekonomi Utama Koridor
Jawa ................................................................................................................................... III-40
Gambar 3. 11 Peta Investasi Koridor Ekonomi Jawa ......................................................... III-41
Gambar 4. 1 Posisi kabupaten Bantul ................................................................................. IV-1
Gambar 4. 2 Peta Administratif Kabupaten Bantul ............................................................ IV-4
Gambar 4. 3 Wilayah Perkotaan Kabupaten Bantul ........................................................... IV-5
Gambar 4. 4 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kelompok Umur, 2013 . IV-6
Gambar 4. 5 Sex Ratio Penduduk Menurut Kecamatan .................................................... IV-6
Gambar 4. 6 Struktur Penduduk Kabupaten Bantul Berdasarkan Jenis Kelamin, 2013 ..... IV-7
Gambar 4. 7 Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan ..................................................... IV-8
Gambar 4. 8 Proyeksi Penduduk Kabupaten Bantul Tahun 2013-2019 ............................. IV-8
Gambar 4. 9 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Bantul, 2013........... IV-9
Gambar 4. 10 Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kab. Bantul Tahun 2013 (BPS, 2014) .. IV-9
Gambar 4. 11 Distribusi Persentase Penduduk Kecamatan Kabupaten Bantul .............. IV-10
Gambar 4. 12 Kondisi Ketinggian Tanah Kabupaten Bantul............................................. IV-12
Gambar 4. 13 Kondisi Kemiringan Tanah Kabupaten Bantul ........................................... IV-12
Gambar 4. 14 Kondisi Daerah Aliran Sungai Kabupaten Bantul....................................... IV-13
Gambar 4. 15 Kondisi Kedalaman Air Tanah Kabupaten Bantul ...................................... IV-14
Gambar 4. 16 Kondisi Geologi Kabupaten Bantul ........................................................... IV-15
Gambar 4. 17 Kondisi Rawan Bencana Kabupaten Bantul ............................................. IV-15
Gambar 4. 18 Kondisi Jenis tanah Kabupaten Bantul ..................................................... IV-16
Gambar 4. 19 Kondisi Curah Hujan Kabupaten Bantul.................................................... IV-17
Gambar 4. 20 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bantul 2007-2013 ...................... IV-21
XII

Gambar 4. 21 Prosentase Penduduk di atas Garis Kemiskinan Kabupaten Bantul 2010-2013
.......................................................................................................................................... IV-22
Gambar 4. 22 Distribusi Penduduk Miskin per Kecamatan di Kabupaten Bantul Tahun 2013
.......................................................................................................................................... IV-22
Gambar 5. 1. Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Bantul 2010-2030.................. V-2
Gambar 5.2 Peta Rencana Struktur Ruang Kab. Bantul ...................................................... V-8
Gambar 5.3 Peta Rencana Pola Ruang Kab. Bantul ........................................................... V-9
Gambar 5.4 Rencana Jaringan Air Minum Kabupaten Bantul (RISPAM,2012) ................. V-15
Gambar 5. 5 Konsep Penanganan RPKPP Kab. Bantul (RPKPP, 2011) .......................... V-25
Gambar 5. 6 Kawasan Prioritas RPKPP Kab. Bantul (RPKPP, 2011) .............................. V-26
Gambar 6. 1 Lingkup Tugas PBL ...................................................................................... VI-21
Gambar 6. 2 Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan Kabupaten Bantul ...................... VI-45
Gambar 6. 3 Wilayah Rawan Sulit Air Minum Kabupaten Bantul .................................... VI-45
Gambar 6. 4 Rencana Pengembangan SPAM Kabupaten Bantul.................................... VI-53
Gambar 6. 5 Pembagian Kewenangan Pengembangan SPAM ...................................... VI-55
Gambar 6. 6 Jaringan Air Limbah Sistem Terpusat Kabupaten Bantul ............................ VI-67
Gambar 6. 7 Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat/On-Site dan Komunal ................ VI-73
Gambar 6. 8 Skema Pendanaan Kegiatan Pengembangan IPAL .................................... VI-74
Gambar 6. 9 Potensi Timbulan Sampah Kab. Bantul ....................................................... VI-78
Gambar 6. 10 Sistem Penanganan Persampahan Kabupaten Bantul .............................. VI-81
Gambar 6. 11 Skema Pola Pengelolaan Sampah Kab. Bantul ........................................ VI-82
Gambar 6. 12 Sistem Pengelolaan Sampah ..................................................................... VI-90
Gambar 6. 13 Sistem Drainase Utama (Sungai) di Kabupaten Bantul ............................. VI-93
Gambar 6. 14 Jaringan Drainase Eksisting Kabupaten Bantul ......................................... VI-94
Gambar 6. 15 Lokasi Genangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta Kabupaten Bantul ..... VI-96
Gambar 6. 16 Sistem Drainase Perkotaan .................................................................... VI-101
Gambar 9.1 Perkembangan Proporsi Pendapatan dan Belanja APBD Kabupaten Bantul
dalam Lima Tahun Terakhir ................................................................................................ IX-5
Gambar 9.2 Perkembangan Proporsi Belanja APBD untuk Pembangunan Bidang Cipta
Karya Kabupaten Bantul Tahun 2014 ................................................................................. IX-8
Gambar 10. 1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bantul ............................. X-5

XIII

DAFTAR ISTILAH

3R
(Reduce,Reuse,
Recycle)

Upaya pengurangan sampah dari sumbernya dengan cara
mengurangi timbulan sampah, menggunakan kembali barang yang
bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang
layak pakai.

Air baku

Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air
baku untuk air minum

Air limbah
permukiman

Air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi,
cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air
limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun
dan Berbahaya (B3).

Air minum

Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum langsung

AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup)

Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan

Analisis Jabatan

Proses, metode dan teknik untuk mendapatkan data jabatan yang
diolah menjadi informasi jabatan

Analisis SWOT

Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu pembangunan

APBD (Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Daerah)

Rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan
dengan peraturan daerah

XIV

APBN (Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Negara)

Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang ditetapkan
melalui Undang-Undang Belanja Daerah Kewajiban pemerintah
daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih

Black water

Air limbah yang berasal dari WC atau tinja manusia

BUMD

Badan usaha yang pendirianya diprakarsai oleh pemerintah daerah
dan seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
daerah yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara

BUMN

Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai
penyelenggara

CSR (Corporate
Social
Responsibility)

Tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk
tanggungjawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan
itu berada

DAK (Dana
Alokasi Khusus)

Dana Alokasi Khusus / dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
Daerah dan sesuaidengan prioritas nasional

DED

Detailed Engineering Design

DDUB (Dana
Daerah Untuk
Urusan Bersama)

Dana yang bersumber dari APBD yang digunakan untuk mendanai
program/kegiatan bersama Pemerintah dan pemerintah daerah

Drainase
perkotaan

Drainase di wilayah kota yang berfungsi untuk mengelola dan
mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu dan/atau
merugikan masyarakat.

DSCR (Debt
Service Cost
Ratio)

Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman
yang ditetapkan oleh Pemerintah

Grey Water

Air limbah yang berasal dari sisa mandi, masak, dan cuci

HSBGN

Harga Standar Bangunan Gedung Negara

IMB

Izin Mendirikan Bangunan

IPAL (Instalasi
Pengolahan Air
Limbah)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan
batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk
mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan
kemudian dialirkan ke IPAL.

IPL (Instalasi
Pengolahan
Leacheate)

Instalasi pengolahan yang berada di TPA dan dirancang untuk
mengolah air lindi/leacheate agar aman bagi lingkungan ketika
dibuang ke lingkungan.

IPLT (Instalasi
Pengolahan
Lumpur Tinja)

Instalasi pengolahan air limbah yang dirancang untuk hanya
menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut oleh truk tinja
atau gerobak tinja.

Kebijakan

Arah/tindakan yang diambil Pemerintah untuk mencapai tujuan

Kegiatan

Bagian dari program yang dilaksanakan

KLHS (Kajian
Lingkungan Hidup

Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
XV

Strategis)

dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program

Konsultasi Publik

Proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang
berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan
dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum

KPS (Kerjasama
Pemerintah dan
Swasta)

Penyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui perjanjian kerjasama
atau
pemberian
izin
pengusahaan
antara
Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah dengan Badan Usaha

KSPD

Kebijakan Strategi Pembangunan Daerah

NPS (Net Public
Saving)

Sisa dari total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan
belanja/pengeluaran yang mengikat yang dapat dimanfaatkan
pemerintah daerah untuk pembangunan

Organisasi

Kesatuan yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang
relatif dapat diidentifikasi, dan bekerja terus menerus untuk mencapai
tujuan bersama.

P2KP

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

PAD (Pendapatan
Asli Daerah)

Penerimaan yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil
perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

PBL

Penataan Bangunan dan Lingkungan

Pembiayaan
Daerah

Semua penerimaan daerah yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran daerah yang akan diterima kembali

Pemerintah daerah

Gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah sebagai unsure
penyelenggara pemerintahan daerah

Pendapatan
Daerah

Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan

Perda BG

Peraturan Daerah Bangunan Gedung

Permukiman

Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan

Permukiman
kumuh

Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan,
tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta
sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.

Perubahan iklim

Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi
atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan
variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat
dibandingkan

PIP2B

Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan

PNPM

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Program

Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan
tujuan s