RPIJM Bidang Cipta Karya KABUPATEN INDRAGIRI HULU

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BAB IV – ASPEK LINGKUNGAN DAN
SOSIAL
RPI2-JM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal
lingkungan dan sosial untuk meminimalkan pengaruh negative pembangunan
infrastruktur bidang Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di
perkotaan maupun di perdesaan. Kajian aspek lingkungan dan sosial meliputi
acuan peraturan perundang-undangan, kondisi eksisting lingkungan dan
sosial,

analisis

dengan

instrumen,

serta

pemetaan


antisipasi

dan

rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial yang dibutuhkan.
4.1.

Aspek Sosial

Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang
Cipta Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan,
maupun

pasca

pembangunan/pengelolaan.

Pada


taraf

perencanaan,

pembangunan infrastruktur permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek
sosial yang terkait dan sesuai dengan isu-isu yang marak saat ini, seperti
pengentasan kemiskinan serta pengarusutamaan gender. Sedangkan pada
saat pembangunan kemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga
diperlukan

proses konsultasi, pemindahan

kompensasi,

maupun

permukiman

penduduk dan


kembali.

Kemudian

pemberian

pada

pasca

pembangunan atau pengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan
infrastruktur

bidang

Cipta

Karya

tersebut


membawa

manfaat

atau

peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Dasar

peraturan

perundang-undangan

yang

menyatakan

perlunya


memperhatikan aspek sosial adalah sebagai berikut:
1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:


Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan social
juga dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada
kelompok

masyarakat

yang

kurang

beruntung,

termasuk
IV - 1


RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah
terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.


Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender
dan anak di tingkat nasional dan daerah, termasuk ketersediaan
data dan statistik gender.

2. UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang
Pengadaan Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum:


Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan
menyediakan

tanah


bagi

pelaksanaan

pembangunan

guna

meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara,
dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hokum Pihak
yang Berhak.
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014:


Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah
program pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan
penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di
bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan
infrastruktur dasar.




Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan
akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan harus
dilanjutkan.

4. Peraturan

Presiden

No.

15/2010

tentang

Percepatan

penanggulangan Kemiskinan



Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha,
serta masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
miskin

melalui

bantuan

sosial,

pemberdayaan

masyarakat,

pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain
dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi.
5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan

Gender dalam Pembangunan Nasional

IV - 2

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU



Menginstruksikan

kepada

Menteri

untuk

melaksanakan

pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,

penyusunan,

pelaksanaan,

pemantauan,

dan

evaluasi

atas

kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif
gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan
masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:
1. Pemerintah Pusat:
a.

Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang
bersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.

b.

Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum
yangbersifat

strategis

nasional

ataupun

bersifat

lintas

provinsi.
c.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui
bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan
usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat pusat.

d.

Melaksanakan

pengarusutamaan

gender

guna

terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional berperspektif gender, khususnya
untuk bidang Cipta Karya.
2. Pemerintah Provinsi:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat
regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang
bersifat regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan
sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan
kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan
ekonomi di tingkat provinsi.
IV - 3

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya
perencanaan,

penyusunan,

pelaksanaan,

pemantauan,

dan

evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat
provinsi berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota:
a. Menjamin

tersedianya

tanah

untuk

kepentingan

umum

di

kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di
kabupaten/kota.
c.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan
sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro
dan kecil, serta program lain dalam rangka peningkatan ekonomi di
tingkat kabupaten/kota.

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya
perencanaan,

penyusunan,

pelaksanaan,

pemantauan,

dan

evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat
kabupaten/kota berperspektif gender, khususnya untuk bidang
Cipta Karya.
4.1.1. Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta
Karya
Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya
diharapkan mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah
satu aspek yang perlu ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan sesuai dengan
kebijakan internasional MDGs dan Agenda Pasca 2015, serta arahan
kebijakan pro rakyat sesuai direktif presiden.

IV - 4

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Indragiri Hulu
No

Lokasi

(1)

(2)
Kawasan
Kumuh
Pasiran

1

Jumlah
penduduk
miskin
(3)
1800 jiwa

2

Kawasan
Kumuh Sekip
Hulu

1125 jiwa

3

Kawasan
Kumuh Pasir
Kemilu

671 jiwa

4

Kawasan
Kumuh Air
Molek 1

600 jiwa

5

Kawasan
Kumuh
Pangkalan
Kasai

2500 jiwa

Kondisi umum

Permasalahan

(4)
• Kawasan bantaran
sungai
• Mata Pencaharian
umumnya buruh

(5)
Kondisi sanitasi buruk
Sampah dibuang dibawah
rumah (kondisi rumah
panggung)
Akses air bersih minim
Akses sanitasi buruk
Berpotensi rawan kebakaran
Rawan banjir
Saluran drainase buruk

• Kawasan padat
kota
• Mata pencaharian
pedagang
• Masyarakat
pendatang
• Kawasan bantaran
sungai
• Rawan abrasi
• Mata Pencaharian
umumnya buruh
• Kawasan padat
sekitar pasar
• Mata pencaharian
umumnya
pedagang
• Kawasan padat
sekitar pasar









• Permukiman padat
• Kawasan rawan bencana
banjir pasang surut sungai
dan abrasi dari air sungai
• Akses air limbah minim
• Kondisi persampahan buruk

• Minim sarana air limbah
• Minim sarana persampahan
• Minim sarana jalan dan
drainase lingkungan

Bentuk penanganan
yang sudah dilakukan
(6)
• Pembangunan MCK++

Kebutuhan
penanganan
• Pembangunan
sanitasi
• Jaringan distribusi
MBR

• Pembersihan saluran
drainse

• Pembangunan/
perbaikan saluran
drainase

• Pembangunan
bronjong
• semenisasi jalan
lingkungan
• jaringan distribusi
PDAM
• Pembangunan jalan
ligkungan

• Pembangunan talud
• Pembangunan air
limbah
• Pembangunan
sanitasi

• Pembangunan jaringan
air bersih
• Pembangunan jalan
dan drainase

• Pembangunan jalan
dan drainase
lingkungan
• Pembangunan air
limbah

• Pembangunan
fasilitas
persampahan

IV - 5

RPIJM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

6

Kawasan
Kumuh
Peranap

1513 jiwa

• Kawasan padat
penduduk

7

Kawasan
Kumuh Kuala
Cenaku

665 jiwa

• Kawasan
berpotensi padat
sekitar pasar

• Rawan banjir
• Kondisi topografi sedikit
berbukit
• Akses sanitasi layak masih
minim
• Akses air minum layak masih
minim
• Minim fasilitas persampahan
• Minim fasilitas air limbah





• Pembangunan PSD
persampahan
• Pembangunan
saluran drainase
• Pembangunan
sanitasi
• Pembangunan air
bersih
• Pembangunan
fasilitas sanitasi
• Pembangunan
fasilitas air limbah

IV - 6

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan untuk
menentukan keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
3. Jenis

dinding

tempat

tinggal

dari

bambu/rumbia/kayu

berkualitasrendah/tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah
tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber

air

minum

berasal

dari

sumur/mata

air

tidak

adalah

kayu

terlindung/sungai/air hujan.
7. Bahan

bakar

untuk

memasak

sehari-hari

bakar/arang/minyak tanah.
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan
luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh
perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah
Rp. 600.000,- per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal
Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak,
kapal motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan
sebagai rumah tangga miskin.
Pengarusutamaan Gender

IV -7

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan
responsif

gender

bidang

Cipta

Karya

meliputi

Program

Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood
Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP), Pengembangan Infrasruktur
Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure Support (RIS) to PNPM, Sanitasi
Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL), dan Studi Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat
bidang Cipta Karya.
Tabel 4.2 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi
Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Indragiri Hulu
No

(1)
1
a
b
c
d
2
a
b

Program /
Kegiatan

Lokasi

Tahun

(2)
(3)
(4)
Pemberdayaan masyarakat
PAMSIMAS
PPIP
RIS PNPM
SANIMAS
Non Pemberdayaan Masyarakat
Kawasan
2013
Penyusunan
Tugu
RTBL
Kedondong
Indragiri
2012
SPPIP
Hulu

Bentuk
keterlibatan
/ akses

Tingkat
partisipasi
perempuan
(jumlah)

(5)

(6)

-

-

Control
pengambilan
keputusan
oleh
perempuan
(7)

Manfaat

-

-

(8)

Permasalahan
yang perlu
diantisipasi di
masa
mendatang
(9)
-

FGD

4.1.2. Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta
Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besaran
kegiatan, dan durasi berdampak terhadap masyarakat. Untuk meminimalisir
terjadinya konflik dengan masyarakat penerima dampak maka perlu dilakukan
beberapa langkah antisipasi, seperti konsultasi, pengadaan lahan dan
pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan, serta permukiman
kembali.
1. Konsultasi masyarakat

IV -8

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat, terutama kelompok masyarakat yang mungkin terkena
dampak akibat pembangunan bidang Cipta Karya di wilayahnya. Hal ini
sangat penting untuk menampung aspirasi mereka berupa pendapat,
usulan serta saran-saran untuk bahan pertimbangan dalam proses
perencanaan. Konsultasi masyarakat perlu dilakukan pada saat
persiapan program bidang Cipta Karya, persiapan AMDAL dan
pembebasan lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan
bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas
tanah dan bangunan terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta
karya berlokasi di atas tanah yang bukan milik pemerintah atau telah
ditempati oleh swasta/masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip
utama pengadaan tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil
harus dilakukan untuk meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan
dan standar kehidupan warga yang terkena dampak akibat kegiatan
pengadaan tanah ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement)
Seluruh

proyek

yang

mempertimbangkan

memerlukan

adanya

pengadaan

kemungkinan

lahan

pemukiman

harus
kembali

penduduk sejak tahap awal proyek. Bilamana pemindahan penduduk
tidak

dapat

dihindarkan,

rencana

pemukiman

kembali

harus

dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk yang terpindahkan
mendapat peluang ikut menikmati manfaat proyek.
Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas kerugiannya,
serta

bantuan

dalam

pemindahan

dan

pembangunan

kembali

kehidupannya di lokasi yang baru. Penyediaan lahan, perumahan,
prasarana dan kompensasi lain bagi penduduk yang dimukimkan jika
diperlukan dan sesuai persyaratan.

IV -9

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Tabel 4.3 Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan
Konsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi serta
Permukiman Kembali
Tahap 1

Tahap 2
Pemindahan
penduduk/
Permukiman
pemberian
kembali
kompensasi
(4)
(5)
-

No

Komponen
Program dan
Kegiatan

Konsultasi

(1)
a

(2)
Bangkim

(3)
-

PBL

-

-

c

AM

-

-

d

PLP

-

-

b

Arahan lokasi
Sebelum
pemindahan

Setelah
pemindahan

(6)
-

(7)
-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4.1.3. Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang
Cipta Karya
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya seharusnya memberi
manfaat bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat
secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan
mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih
singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk
untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.
Tabel 4.4 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca
Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
No

Sektor

Uraian Kegiatan

1

2

1

AM

2

AM

3

AM

4

AM

5

AM

6

AM

7

AM

8

AM

3
Pengad./Pemas Mekanikal dan
Elektrikal
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi PVC
Dia 150mm, 100mm, 50mm, 500
SR
Optimalisasi IKK Penyambungan listrik 41,5 KVA
Optimalisasi IKK - Pembuatan
Kantor
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

4

5

6

7

Inhu

2015

2500

Batang
Cenaku

2015

2000

Kuala
Cinaku

2015

-

Belilas

2015

-

2015

2000

2015

2000

Rakit Kulim

2015

2000

Kelayang

2015

2000

Rengat
Barat
Batang
Peranap

IV -10

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No

Sektor

Uraian Kegiatan

1

2

9

AM

10

AM

11

AM

12

AM

13

AM

14

AM

15

AM

3
Optimalisasi IKK - Pengadaan
SR 400 SR
SPAM IKK - Pemasangan SR
SPAM IKK - Pembuatan IPA Kap
10 L/det dg prasarana pendukung
dan perpipaan
SPAM IKK - Pembuatan IPA
Lengkap
SPAM IKK - Pembuatan IPA
Lengkap
SPAM Perdesaan - Pengadaan
& Pemasangan Pipa Distribusi
Pembangunan SPAM MBR di
Kawasan Prioritas Kec. Rengat

16

AM

17

AM

18

AM

19

AM

20

AM

21

AM

22

AM

23

AM

24

AM

25

AM

26

AM

27

AM

28

AM

29

AM

30

AM

Optimalisasi IKK - Pengadaan
dan Pemasangan Pipa PVC
Optimalisasi IKK Pengadaan&pemasangan pipa
PVC dia 100,75,50 mm
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa PVC Dia 150
& 50 mm
Optimalisasi IKK - Pemasangan
SR
Optimalisasi IKK - Pemasangan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan
Pompa Distr 30 I/d
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa PVC Dia 150
& 50 mm
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa PVC Dia 150
& 50 mm
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa PVC Dia 100
mm,50 mm L= 6000M
SPAM IKK - Pengadaan SR
SPAM Mendukung Kementerian
ESDM - Pengadaan &

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

4

5

6

7

Peranap

2015

1600

Ds Seberida

2015

2000

Kelayang

2015

2500

Rakit Kulim

2015

2500

2015

2500

2015

2000

Rengat

2016

2500

Rengat/Pasir
Kemilu

2016

2000

Kuala
Cinaku

2016

2000

Belilas

2016

2000

Belilas

2016

2000

Sei. Lala

2016

2000

2016

2000

Batang
Peranap

2016

2000

Rakit Kulim

2016

2000

Kelayang

2016

2000

Air Molek

2016

2000

Air Molek

2016

2000

Air Molek

2016

2000

Air Molek

2016

2000

Lbk Bt Jaya

2016

2000

Inhu

2016

2000

Batang
Peranap
Petaling
Jaya

IV -11

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No

Sektor

1

2

31

AM

32

AM

33

AM

34

AM

35

AM

36

AM

37

AM

38

AM

39

AM

40

AM

41

AM

42

AM

43

AM

44

AM

45

AM

46

AM

47

AM

48

AM

49

AM

50

AM

51

AM

Uraian Kegiatan
3
Pemasangan Pipa PVC
SPAM Perdesaan - Pengadaan
SR 600 unit
Pembangunan SPAM MBR di
Kecamatan Rengat Barat
Pembangunan SPAM MBR di
Kecamatan Kuala Cenaku
Pembangunan SPAM MBR di
Kecamatan Peranap
Pembangunan SPAM MBR di
Kecamatan Seberida
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan
Pompa Distr 30 I/d
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa PVC Dia 150
& 50 mm
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa PVC Dia 100
mm,50 mm L= 6000M
SPAM IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa PVC Dia 150
& 50 mm
SPAM IKK - Pengadaan SR
BLM PAMSIMAS (20 Desa
Reguler & 5 Desa Replikasi)
Pembangunan SPAM MBR di
Kecamatan Pasir Penyu
Pembangunan SPAM MBR di
Kecamatan Sei. Lala
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
BLM PAMSIMAS (20 Desa
Reguler & 5 Desa Replikasi)
Pembangunan SPAM MBR di
Kecamatan Batang Gansal

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

4

5

6

7

2016

2400

2017

2500

2017

2500

Peranap

2017

2500

Seberida

2017

2500

Batang
Peranap

2017

2000

Rakit Kulim

2017

2000

Kelayang

2017

2000

Air Molek

2017

-

Air Molek

2017

2000

Air Molek

2017

2000

Ds Seberida

2017

2000

Ds Seberida

2017

2000

INHU

2017

500

Pasir Penyu

2018

2500

Sei. Lala

2018

2500

Batang
Peranap

2018

2000

Rakit Kulim

2018

2000

Kelayang

2018

2000

INHU

2018

500

Batang
Gansal

2019

2500

Petaling
Jaya
Rengat
Barat
Kuala
Cenaku

IV -12

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No

Sektor

Uraian Kegiatan

1

2

52

AM

53

AM

54

AM

55

AM

56

Bangkim

57

Bangkim

58

Bangkim

59

Bangkim

60

Bangkim

3
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
Optimalisasi IKK - Pengadaan &
Pemasangan Pipa Distribusi dan
SR
BLM PAMSIMAS (20 Desa
Reguler & 5 Desa Replikasi)
Rencana Pengembangan
Kawasan Perkotaan dan
Perdesaan (RPKPP) + DED
Kawasan Kumuh
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Rengat
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Air Molek Kec. Pasir
Penyu
DED Kawasan Eks Transmigrasi
Desa Air Putih
DED Kawasan Eks Transmigrasi
Desa Talang Jerinjing

61

Bangkim

BLM Untuk IP

62

Bangkim

BLM Untuk RSLH

63

Bangkim

BLM Untuk PIP

64

Bangkim

65

Bangkim

66

Bangkim

67

Bangkim

68

Bangkim

69

Bangkim

70

Bangkim

71

Bangkim

Rencana Pengembangan
Kawasan Perkotaan dan
Perdesaan (RPKPP) + DED
Kawasan Kumuh
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Rengat
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Air Molek Kec. Pasir
Penyu
DED Kawasan Eks Transmigrasi
Desa Buluh Rampai
Pembangunan PSD Kawasan
Eks Transmigrasi Desa Air Putih
Pembangunan PSD Kawasan
EKs Transmigrasi Desa Rawa
Bangun
Pembangunan PSD Kawasan
Agropolitan
BLM Untuk IP

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

4

5

6

7

Batang
Peranap

2019

2000

Rakit Kulim

2019

2000

Kelayang

2019

2000

INHU

2019

500

Pasir Penyu

2015

-

Rengat

2015

400

2015

400

2015

400

2015

400

2015

500

2015

500

2015

500

Rengat
Barat

2016

-

Rengat

2016

400

2016

400

2016

400

Air Putih

2016

400

Rawa
Bangun

2016

400

Rakit Kulim

2016

400

Inhu (5
Desa)

2016

500

Air Molek,
Kec. Pasir
Penyu
Talang
Jerinjing
Talang
Jerinjing
Inhu (5
Desa)
Indragiri
Hulu
Indragiri
Hulu

Air Molek,
Kec. Pasir
Penyu
Buluh
Rampai

IV -13

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No

Sektor

Uraian Kegiatan

1

2

3

72

Bangkim

BLM Untuk RSLH

73

Bangkim

BLM Untuk PIP
Rencana Pengembangan
Kawasan Perkotaan dan
Perdesaan (RPKPP) + DED
Kawasan Kumuh
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Rengat
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Pematang Reba
Pembangunan PSD Kawasan
Minapolitan
Pembangunan PSD Kawasan
Agropolitan

74

Bangkim

75

Bangkim

76

Bangkim

77

Bangkim

78

Bangkim

79

Bangkim

BLM Untuk IP

80

Bangkim

BLM Untuk RSLH

81

Bangkim

BLM Untuk PIP
Rencana Pengembangan
Kawasan Perkotaan dan
Perdesaan (RPKPP) + DED
Kawasan Kumuh
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Pematang Reba
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Belilas
Pembangunan PSD Kawasan
Minapolitan
Pembangunan PSD Kawasan
Agropolitan
Pembangunan PSD Kawasan
Eks Transmigrasi Desa Talang
Jerinjing
Pembangunan PSD Kawasan
Eks Transmigrasi Desa Buluh
Rampai

82

Bangkim

83

Bangkim

84

Bangkim

85

Bangkim

86

Bangkim

87

Bangkim

88

Bangkim

89

Bangkim

BLM Untuk IP

90

Bangkim

BLM Untuk RSLH

91

Bangkim

BLM Untuk PIP

92

Bangkim

Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Belilas

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

4
Indragiri
Hulu
Indragiri
Hulu

5

6

7

2016

500

2016

500

Seberida

2017

-

Rengat

2017

400

2017

400

2017

400

2017

400

2017

500

2017

500

2017

500

2018

-

2018

400

2018

400

2018

400

Rakit Kulim

2018

400

Talang
Jerinjing

2018

400

Buluh
Rampai

2018

400

2018

500

2018

500

2018

500

2019

400

Pematang
Reba
Indragiri
Hulu
Rakit Kulim
Inhu (5
Desa)
Indragiri
Hulu
Indragiri
Hulu
Peranap
Pematang
Reba
Pangkalan
Kasai
Indragiri
Hulu

Inhu (5
Desa)
Indragiri
Hulu
Indragiri
Hulu
Pangkalan
Kasai

IV -14

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No

Sektor

Uraian Kegiatan

1

2

93

Bangkim

94

Bangkim

95

Bangkim

BLM Untuk IP

96

Bangkim

BLM Untuk RSLH

97

Bangkim

BLM Untuk PIP

98

PBL

99

PBL

100

PBL

101

PBL

102

PBL

103

PBL

104

PBL

105

PBL

106

PBL

107

PBL

108

PBL

109

PBL

110

PBL

111

PBL

112

PBL

113

PBL

3
Pembangunan PSD Kawasan
Kumuh Kota Peranap
Pembangunan PSD Kawasan
Minapolitan

Penyusunan RTBL Kaw.
Pematang Rebah
Pembangunan PSD Penataan
Revitalisasi Kawasan Tugu
Kendondong
Dukungan PSD Penanggulangan
Kebakaran Kab. Inhu
Penyusunan RTBL Kaw.
Simpang Empat Belilas
Penyusunan RTBL Kaw.
Simpang Tugu Peranap
Penyusunan RTBL Kaw.
Simpang Japura
Lanjutan Penataan Lingkungan
Permukiman Tradisional Kota
Lama Kec, Rengat Barat
Dukungan PSD Penataan dan
Revitalisasi Kws.Pematang
Rebah
Dukungan PSD Penataan dan
Revitalisasi Kaw. Simpang Empat
Belilas
Lanjutan Sarana Praasarana
Ruang Terbuka Hijau Kec.
Rengat Barat
Dukungan Sarana Praasarana
Ruang Terbuka Hijau Kec. Pasir
Penyu
Lanjutan Dukungan Sarana
Praasarana Ruang Terbuka Hijau
Kec.Pasir Penyu
Dukungan Sarana Praasarana
Ruang Terbuka Hijau Kec.
Peranap
Lanjutan Dukungan Sarana
Praasarana Ruang Terbuka Hijau
Kec. Peranap
Dukungan PSD Ruang Terbuka
Hijau Kec, Siberida
Lanjutan Dukungan PSD
Penataan Lingkungan Tradisional
/ Bersejarah Kws. Kota Lama

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

4
Pangkalan
Kasai
Indragiri
Hulu
Inhu (5
Desa)
Indragiri
Hulu
Indragiri
Hulu
Kec. Rengat
Barat

5

6

7

2019

400

2019

400

2019

500

2019

500

2019

500

2015

-

2015

400

2016

1000

2016

-

2016

-

Kec. Lirik

2016

-

Kec. Rengat
Barat

2016

400

Kec
Pematang
Rebah

2016

400

Kec. Lirik

2016

400

Kec. Rengat
Barat

2016

400

Kec. Pasir
Penyu

2016

400

Kec. Pasir
Penyu

2016

400

Kec.
Peranap

2016

400

Kec.
Peranap

2016

400

Kec.
Siberida

2016

400

Kota Lama

2016

400

Kec. Rengat
Pematang
Reba
Kec.
Siberida
Kec.
Peranap

IV -15

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No

Sektor

Uraian Kegiatan

1

2

114

PBL

115

PBL

116

PBL

117

PBL

118

PBL

119

PBL

120

PBL

121

PBL

122

PBL

123

PBL

124

PBL

125

PBL

126

PBL

127

PBL

3
Lanjutan Dukungan PSD
Penanggulangan Kebakaran Kab.
Inhu
Lanjutan Dukungan PSD
Penataan dan Revitalisasi
Kws.Pematang Rebah
Lanjutan Dukungan Sarana
Praasarana Ruang Terbuka Hijau
Kec. Peranap
Lanjutan Dukungan PSD Ruang
Terbuka Hijau Kec. Siberida
Dukungan PSD Ruang Terbuka
Hijau Kaw. Simpang Empat
Belilas
PSD Kebakaran Kec. Rengat
Barat
Penyusunan RTBL Kaw. Kota Air
Molek
Lanjutan Dukungan PSD
Penataan dan Revitalisasi
Kws.Pematang Rebah
Lanjutan Dukungan PSD
Penataan dan Revitalisasi Kaw.
Simpang Empat Belilas
Dukungan PSD Penataan dan
Revitalisasi Kaw. Simpang Tugu
Peranap
Lanjutan Dukungan PSD Ruang
Terbuka Hijau Kec. Siberida
Lanjutan Dukungan PSD Ruang
Terbuka Hijau Kaw. Simpang
Empat Belilas
Lanjutan Dukungan PSD
Penataan dan Revitalisasi Kaw.
Simpang Japura
Dukungan PSD Penataan dan
Revitalisasi Kaw. Simpang
Japura

128

PLP

129

PLP

130

PLP

131

PLP

132

PLP

133

PLP

134

PLP

135

PLP

Perencanaan IPLT Rengat Barat
Pembangunan IPLT Rengat
Barat
Penyusunan Masterplan dan
DED Drainase Peranap
Penyusunan Masterplan dan
DED Drainase Sei. Lala
Pembangunan Drainase Primer
Kota Pematang Reba
Pengadaan Buldozer TPA P.
Reba
Pembangunan TPST 3R ++ Kec.
Pasir Penyu
Pembangunan TPST 3R ++ Kec.

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

4

5

6

7

Pematang
Reba

2017

1000

Kec
Pematang
Rebah

2017

400

Kec.
Peranap

2017

400

Kec.
Siberida

2017

400

Kec. Lirik

2017

400

2018

1000

2018

-

2018

400

Kec. Lirik

2018

400

Peranap

2018

400

Kec.
Siberida

2018

400

Kec. Lirik

2018

400

Kec. Lirik

2019

400

Kec. Lirik

2019

400

2015

-

2015

2500

Peranap

2015

-

Sei Lala

2015

-

P. Reba

2015

1000

P. Reba

2015

1000

Air Molek I

2015

400

Belilas

2015

400

Kec Rengat
Barat
Kec. Air
Molek
Kec
Pematang
Rebah

Rengat
Barat
Rengat
Barat

IV -16

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No

Sektor

Uraian Kegiatan

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

1

2

3

4

5

6

7

Belilas

2015

400

Peranap

2015

400

Rengat,
Rengat
Barat

2015

400

Lirik

2016

-

Kota Rengat

2016

1000

2016

1000

2016

1000

2016

1000

2016

1000

P.Reba

2016

400

Rengat

2016

400

Rengat

2016

400

2016

400

2017

1000

2017

1000

2017

1000

2017

1000

Rengat

2017

400

Lirik
Peranap,
Batang
Cenaku

2017

400

2017

400

Sei. Lala

2018

400

Btg. Gansal,
Kelayang &
Pasir Penyu

2018

400

P. Reba

2019

1000

2019

400

2019

400

Seberida
Pembangunan Sarana
Pendukung TPST 3R ++
Kec.Siberida
Pembangunan TPST Kec.
Peranap

136

PLP

137

PLP

138

PLP

139

PLP

140

PLP

141

PLP

142

PLP

143

PLP

144

PLP

145

PLP

146

PLP

147

PLP

148

PLP

149

PLP

150

PLP

151

PLP

152

PLP

153

PLP

154

PLP

Pembangunan Drainase Primer
Kota Sei.Lala (lanjutan)
Pembangunan Drainase Kota
Peranap (Lanjutan)
Pembangunan Drainase Kota
Lirik (Lanjutan)
Pengadaan Backhoe loader
Pembangunan IPAL kawasan
perumahan PNS
Pembangunan TPST Kec. Lirik

155

PLP

SANIMAS

156

PLP

Pembangunan TPST Kec. Sei.
Lala

157

PLP

SANIMAS

158

PLP

159

PLP

160

PLP

SANIMAS
Penyusunan Masterplan dan
DED Drainase Lirik
Pembangunan Drainase Primer
Kota Rengat
Pembangunan Drainase Primer
Kota Sei.Lala
Pembangunan Drainase Kota
Peranap
Pembangunan Drainase Kota
Lirik
Pengadaan Buldozer
Pembangunan IPAL kawasan
perumahan PNS
Pembangunan Sarana
Pendukung TPST 3R ++ Kec.
Rengat
Pembangunan TPST 3R ++ Kec.
Rengat
SANIMAS

Pembangunan TPA Rengat
Barat
Pembangunan TPST Kec. Batang
Gangsal
SANIMAS

Kota
Sei.Lala
Kota Air
Molek
Kota Air
Molek
P. Reba

Rakit Kulim,
Kuala
Cenaku
Kota
Sei.Lala
Kota Air
Molek
Kota Air
Molek
P. Reba

Batang
Gangsal
Lirik, Sei.

IV -17

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

No

Sektor

Uraian Kegiatan

1

2

3

4.2.

Detail
Lokasi

Tahun
Anggaran

Jumlah
Penduduk
Pemanfaat

Ket

4
Lala &
Lubuk Batu
Jaya

5

6

7

Analisis Ekonomi

Hasil analisis LQ Kabupaten Indragiri Hulu terdapat sepuluh sektor yaitu
sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, pengadaan air, pengelolaan
sampah, limbah dan daur ulang, konstruksi, perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan
akomodasi dan makan minum, real estate, administrasi pemerintahan,
pertahanan, dan jaminan sosial, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan
kegiatan sosial, serta jasa lainnya. Sedangkan yang merupakan sektor non
basis yaitu pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan
listrik dan gas, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, dan
jasa perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis shift-share, maka kenaikan PDRB di Kabupaten
Indragiri Hulu didominasi oleh tiga sektor ekonomi yaitu sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan yang meningkat sebesar 3,52 juta rupiah, sektor
industri pengolahan yang meningkat sebesar 1,82 juta rupiah, serta sektor
pertambangan dan penggalian yang meningkat 1,18 juta rupiah. Pada sektor
pertanian, produksi padi di Indragiri Hulu pada tahun 2014 mengalami
penurunan

31

persen

dibanding

tahun

sebelumnya.

Sektor

industri

pengolahan merupakan salah satu sektor yang memiliki kontirbusi cukup
besar dalam penciptaan nilai tambah PDRB di Indragiri Hulu. Komoditas
penggalian di Kabupaten Indragiri Hulu diantaranya kerikil, pasir sungai,
tanah urug, dan baru pecah.

4.3.

Aspek Lingkungan

Kajian

lingkungan

dibutuhkan

untuk

memastikan

bahwa

dalam

penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten/kota
telah mengakomodasi prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan
IV -18

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

hidup. Adapun amanat perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah
sebagai berikut:
1. UU

No.

32/2009

tentang

Perlindungan

dan

Pengelolaan

Lingkungan Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH)”
2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik
perlu penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan
secara konsisten di segala bidang”
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
“Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai
adalah perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber
daya alam di perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan
lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya tamping
lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim”
1. Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian
Lingkungan Hidup Strategis:
Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS
digunakan untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan,
rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko lingkungan
yang tidak diharapkan dapat diminimalkan
2. Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen
Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu
disusun dokumen Amdal, UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan

IV -19

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau disebut dengan
dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau
UKL dan UPL.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta
Karya mengacu pada UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yaitu:
1. Pemerintah Pusat
b. Menetapkan kebijakan nasional.
c. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.
e. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan
UKL-UPL.
f. Melaksanakan

pengendalian

pencemaran

dan

kerusakan

kebijakan

mengenai

lingkungan hidup.
g. Menetapkan

dan

melaksanakan

pengendalian dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan
ozon.
h. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala
daerah.
i.

Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

j.

Mengembangkan

dan

melaksanakan

kebijakan

pengaduan

masyarakat.
k. Menetapkan standar pelayanan minimal.
2. Pemerintah Provinsi
a. Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan
UKL-UPL.

IV -20

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah
kabupaten/kota.
e. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
f. Melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasan kepada
kabupaten/kota di bidang program dan kegiatan.
g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
h. a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.
i.

b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota.

j.

c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal
dan UKL-UPL.

k. d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan
hidup.
l.

e. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

4.3.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya
disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
KLHS perlu diterapkan di dalam RPI2-JM antara lain karena:
1. RPI2-JM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan
pembangunan infrastruktur.
2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI2-JM adalah
karena

RPI2-JM

bidang

Cipta

Karya

berada

pada

tataran

Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkan
prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau
program

menjadi

garda

depan

dalam

menyaring

kegiatan

pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negative
terhadap lingkungan hidup

IV -21

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

KLHS disusun oleh Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dengan dibantu
oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah sebagai instansi yang
memiliki tugas dan fungsi terkait langsung dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di kota/kabupaten. Koordinasi penyusunan
KLHS antar instansi diharapkan dapat mendorong terjadinya transfer
pemahaman mengenai pentingnya penerapan prinsip perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup untuk mendorong terjadinya pembangunan
berkelanjutan.

Tahapan Pelaksanaan KLHS
Tahapan

pelaksanaan

KLHS

diawali

dengan

penapisan

usulan

rencana/program dalam RPI2-JM per sektor dengan mempertimbangkan isuisu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2) kerusakan, kemerosotan, dan/atau
kepunahan keanekaragaman hayati, (3) peningkatan intensitas dan cakupan
wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan

IV -22

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

lahan, (4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5)
peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan
jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan risiko terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah
rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau
dampak terhadap isu-isu tersebut.
Tahap 1 dilakukan dengan penapisan (screening) dengan menyusun tabel
10.1.
Tabel 4.5. Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya
Penilaian
No

Kriteria Penapisan

(1)
1

(2)
Perubahan iklim
Kerusakan,
kemerosotan, dan/atau
kepunahan
keanekaragaman hayati
Peningkatan intensitas
dan cakupan wilayah
bencana banjir, longsor,
kekeringan, dan/atau
kebakaran hutan dan
lahan,
Penurunan mutu dan
kelimpahan sumber
daya alam
Peningkatan alih fungsi
kawasan hutan
dan/atau lahan
Peningkatan jumlah
penduduk miskin atau
terancamnya
keberlanjutan
penghidupan
sekelompok
masyarakat
Peningkatan risiko
terhadap kesehatan
dan keselamatan
manusia

2

3

4

5

6

7

Uraian Pertimbangan*
(3)

Kesimpulan
(Signifikan/
Tidak)
(4)

*) didukung data dan informasi yang menjelaskan apakah kebijakan, rencana dan/atau program
yang ditapis menimbulkan risiko/dampak terhadap lingkungan hidup

IV -23

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses
penapisan di atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2JM tidak berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka berdasarkan
Permen Lingkungan Hidup No. 9/2011 tentang Pedoman Umum KLHS, Tim
Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dapat menyertakan Surat Pernyataan
bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan, dengan ditandatangani oleh Ketua
Satgas RPI2-JM dengan persetujuan BPLHD, dan dijadikan lampiran dalam
dokumen RPI2-JM.
Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM
berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka Satgas RPI2-JM
didukung dinas lingkungan hidup (BPLHD) dapat menyusun KLHS dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di
Wilayah Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan
sebagai berikut:
a) Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya Tujuan
identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:
a. Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan
dalam pelaksanaan KLHS;
b. Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
c. Menjamin bahwa hasil perencanaan dan evaluasi kebijakan,
rencana

dan/atau

program

memperoleh

legitimasi

atau

penerimaan oleh publik;
d. Agar masyarakat dan pemangku kepentingan mendapatkan
akses untuk menyampaikan informasi, saran, pendapat, dan
pertimbangan

tentang

pembangunan

berkelanjutanmelalui

proses penyelenggaraan KLHS.
Tabel 4.6 Contoh Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat
dalam penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya
Masyarakat dan pemangku

Lembaga

IV -24

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
kepentingan
(1)
Pembuatan keputusan
Penyusunan kebijakan,
rencana dan/atau program
Instansi

Masyaraat yang memiliki
informasi dan/atau keahlian
(perorangan/ tokoh/ kelompok)

Masyarakat terkena dampak

(2)
a. bupati/ walikota
b. DPRD
Dinas PU-Cipta Karya
a. Dinas PU – Cipta Karya
b. BPLHD
l. Perguruan tinggi atau lembaga penelitian lainnya
m. Asosiasi profesi
n. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan lingkungan
hidup
o. LSP/Pemerhati LH
p. Perorangan/tokoh
q. Kelompok yang memiliki data dan informasi berkaitan dengan
SDA
a. Lembaga adat
b. Asosiasi pengusaha
c. Tokoh masyarakat
d. Organisasi masyarakat
e. Kelompok masyarakat tertentu (nelayan, petani, dll)

b) Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:
1) penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi
aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan
antar ketiga aspek tersebut;
2) pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan
3) membantu

penentuan

capaian

tujuan

pembangunan

berkelanjutan.
Tabel 4.7 Contoh Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang
Cipta Karya
Pengelompokkan isu-isu pembangunan
berkelanjutan Bidang Cipta Karya
(1)

Penjelasan singkat
(2)

Lingkungan Hidup Permukiman

Isu 1: kecukupan air baku untuk air minum

Isu 2: Pencemaran lingkungan oleh infrastruktur yang tidak
berfungsi maksimal

Kabupaten Inhu mempunyai sumber
air baku dari sungai Indragiri yang
berpotensi tercemar akibat adanya
penambangan emas di sepanjang
Sungai Indragiri pada bagian hulu di
wilayah Kabupaten Kuantan Singingi.
Hal ini dapat mengancam
keberlanjutan dari sumber air baku.
BAB di sungai berdampak pada
pencemaran badan sungai, hal ini
masih terjadi di sebagian masyarakat
di Kabupaten Indragiri Hulu,
khususnya yang tinggal di bantaran

IV -25

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Isu 3: dampak kawasan kumuh terhadap kualitas lingkungan
Contoh: kawasan kumuh menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan

sungai
Penurunan kualitas lingkungan pada
kawasan kumuh yang minim
infrastruktur, masyarakat membuang
sampah sembarangan di sekitar
rumah serta minimnya akses sanitasi

Ekonomi
Isu 4: kemiskinan berkorelasi dengan kerusakan lingkungan
Contoh: pencemaran air mengurangi kesejahteraan nelayan di
pesisir

Kemiskinan dan rendahnya
kemampuan ekonomi masyarakat
berdampak pada keterbatasan akses
air minum dan sanitasi layak

Sosial
Isu 5: Pencemaran menyebabkan berkembangnya wabah
penyakit

Kondisi sanitasi yang buruk
berdampak pada berkembangnya
wabah penyakit diare

c) Identifikasi Kebijakan/Rencana/Program (KRP)
Tabel 4.8 Identifikasi KRP
No
(1)
1

2

3

Komponen Kebijakan/
Rencana/ Program
(2)
Bangkim
a. Pembangunan
infrastruktur kawasan
permukiman kumuh
b. Infrastruktur Kawasan
Permukiman Perdesaan
c. PPIP

PBL
a. NSPK Bidang PBL
b. Sarana dan prasarana
penanggulangan bahaya
kebakaran
c. Sarana dan prasarana
revitaliasi kawasan
d. Saana dan prasarana
penataan RTH
e. Sarana dan prasarana
penataan lingkungan
permukiman
AM

Kegiatan
(3)

Lokasi (Kecamatan/ Kelurahan,
jika ada)
(4)

a. Pembangunan jalan
dan drainase
lingkungan
b. Pembangunan
Infratruktur Kawasn
Permukiman
Perdesaan Potensial
c. Infratruktur
Perdesaan, RSLH,
PIP

a. Rengat, Pasir Penyu, Rengat
Barat, Seberida, Peranap
b. Rakit kulim, talang jerinjing, buluh
rampai, Kuala Cenaku, air putih,
rawa bangun
c. Indragiri hulu

a. Penyusunan RTBL
b. PSD penanggulangan
kebakaran
c. Pembangunan PSD
revitalisasi kawasan
d. PSD RTH
e. PSD penataan
lingkungan
tradisional/bersejarah

a. Pematang reba, simpang empat
belilas, simpang tugu peranap,
simpang japura, air molek
b. Pematang reba
c. Rengat, epmatang reba, lirik,
peranap
d. Rengat barat, pasir penyu,
peranap, seberida, lirik
e. Kota lama

IV -26

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
a. SPAM di kawasan
kumuh/nelayan
b. Optimalisasi IKK
c. SPAM IKK
d. SPAM Perdesaan

4

PLP
a. Infrastruktur air limbah
dengan sistem terpusat
skala kota
b. Infrastruktur air limbah
dengan sistem setempat
dan sistem komunal
c. Infrastruktur drainase
perkotaan
d. Infrastruktur tempat
pemrosesan sampah
e. Infrastrukrur TPST/3R

a. SPAM MBR
b. Optimalisasi IKK
c. SPAM IKK
d. SPAM Perdesaan

a. Rengat, rengat barat, kuala
cenaku, pasir penyu, peranap,
seberida, sei lala, batang gangsal
b. Rengat, batang cenaku, kuala
cenaku, seberida, sei lala, rengat
barat, batang peranap, rakit kulim,
kelayang, pasir penyu, peranap
c. Lubuk batu jaya, batang gangsal,
kelayang, rakit kulim, batang
peranap
d. Petaling jaya

a. Pembangunan IPLT
b. IPAL dan Sanimas
c. Pembangunan
drainase
d. Pengadaan alat berat
TPA
e. Pembangunan
TPST/3R

a. Rengat barat
b. Rengat, rengat barat, rakit kulim,
kuala cenaku, peranap, batang
cenaku, batang gangsal, kelayang,
lirik, sei lala, lubuk batu jaya
c. Pematang reba, rengat, sei lala,
peranap, lirik
d. Pematang reba
e. Air molek, belilas, peranap, rengat,
lirik, sei lala, batang gangsal

d) Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu
Wilayah
Tabel 4.8 Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu
Wilayah

No

(1)
1

2

Komponen Kebijakan, Rencana,
Program

(2)
Bangkim
a. Pembangunan jalan dan
drainase lingkungan
b. Pembangunan Infratruktur
Kawasn Permukiman
Perdesaan Potensial
c. Infratruktur Perdesaan, RSLH,
PIP
PBL
a. Penyusunan RTBL
b. PSD penanggulangan
kebakaran
c. Pembangunan PSD revitalisasi
kawasan
d. PSD RTH
e. PSD penataan lingkungan

Pengaruh pada Isu-isu Strategis Berdasarkan
Aspek-aspek Pembangunan Berkelanjutan
Bobot LH
Bobot
Bobot
Permukiman
Ekonomi
Sosial
Total
Bobot
Isu Isu Isu
Isu 4
Isu 5
1
2
3
(3)
-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

IV -27

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

3

4

Ket:

tradisional/bersejarah
AM
a. SPAM MBR
b. Optimalisasi IKK
c. SPAM IKK
d. SPAM Perdesaan
PLP
a. Pembangunan IPLT
b. IPAL dan Sanimas
c. Pembangunan drainase
d. Pengadaan alat berat TPA
e. Pembangunan TPST/3R

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

*) Program sesuai dengan Renstra Cipta Karya
**) ditentukan melalui diskusi antar pemangku kepentingan, dengan melihat dat dan kondisi
eksisting seperti peta, data angka, dll.

2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP
Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana,
dan/atau

program

untuk

mengembangkan

berbagai

alternative

perbaikan muatan KRP dan menjamin pembangunan berkelanjutan.
Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa kebijakan, rencana
dan/atau program yang dikaji potensial memberikan dampak negative
pada pembangunan berkelanjutan, maka dikembangkan beberapa
alternatif untuk menyempurnakan rancangan atau merubah kebijakan,
rencana dan/atau program yang ada. Beberapa alternative untuk
menyempurnakan

dan

atau

mengubah

rancangan

KRP

mempertimbangkan antara lain:
a. Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan
kebijakan, rencana, dan/atau program yang diperkirakan akan
menimbulkan dampak lingkungan atau bertentangan dengan kaidah
pembangunan berkelanjutan.
b. Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan, rencana,
dan/atau program.
c. Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritas pelaksanaan
kebijakan, rencana, dan/atau program.
d. Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.
Tabel 4.9 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP
No

Komponen Kebijakan/ Rencana/

Alternative penyempurnaan KRP

IV -28

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Program
(2)

(1)
Bangkim
PBL
AM
PLP

1
2
3
4

(3)
Sudah sesuai
Sudah sesuai
Sudah sesuai
Sudah sesuai

3. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS
Tabel 4.10 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS
Komponen Kebijakan/ Rencana/
Program
(2)
Bangkim
PBL
AM
PLP

No
(1)
1
2
3
4

Rekomendasi perbaikan KRP dan
Pengintegrasian Hasil KLHS
(3)
Sudah sesuai
Sudah sesuai
Sudah sesuai
Sudah sesuai

Untuk Kabupaten/Kota yang telah menyusun dan memiliki dokumen KLHS
RTRW Kabupaten/Kota, maka hasil olahan di dalam KLHS tersebut dapat
dijadikan bahan masukan bagi kajian perlindungan lingkungan dalam RPI2JM.
KLHS merupakan instrumen lingkungan yang diterapkan pada tataran
rencana-program. Sedangkan pada tataran kegiatan atau keproyekan,
instrumen yang lebih tepat diterapkan adalah Amdal, UKL-UPL. Dan SPPLH.

4.3.2. AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH
Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012
tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008 Tentang Penetapan Jenis
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib
Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup, yaitu:
1. Proyek wajib AMDAL
2. Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL
3. Proyek tidak wajib UKL-UPL tapi SPPLH

IV -29

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

IV -30

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Tabel 4.11 Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL
Deskpripsi

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

a) Rujukan Peraturan
Perundangan

• UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Permen LH 09/2011 tentang Pedoman umum KLHS

b) Pengertian Umum

• Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

c) Kewajiban
pelaksanaan

• Pemerintah dan Peme