BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan - BAB II HASAN HARIRI TI'17

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan

  atau sistem penunjang keputusan

  Decision support system

  disingkat menjadi DSS, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Secara khusus, DSS didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu (Hermawan, 2005).

  Sukoco (2007) menyatakan bahwa sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi pada tingkatan manajemen yang mengkombinasikan data dengan sistem analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan yang terstruktur maupun tidak.

  Menurut Turban, dkk, (2005), Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semitertruktur. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujuakan untuk keputusan- keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.

B. Simple Additive Weighting (SAW)

  Metode simple additive weighting sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan berbobot. Konsep dasar metode simple

  

additive weighting adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating

  kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode simple additive

  

weighting disarankan untuk menyelesaikan masalah penyeleksian dalam

  sistem pengambilan keputusan yang memiliki banyak atribut. Metode

  

simple additive weighting membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang didapat diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada (Nofriansyah, 2014).

  Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut : 1) Menentukan alternatif, yaitu A i . 2) Menentukan kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan (C j ). 3) Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 4) menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria seperti pada persamaan 1 berikut:

  W = [W

  1 , W 2 , ..., W j ] .................. (1)

  5) Menentukan tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. 6) Membuat matrik keputusan (X) yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria, seperti pada persamaan 2 berikut :

  .................... (2) [ ]

  Keterangan : = nilai dari setiap alternatif = alternatif = kriteria

  7) Melakukan normalisasi matrik keputusan dengan cara menghitung nilai dari rating setiap kriteria ternormalisasi (r ) dari alternatif A

  ij i

  pada kritera C seperti pada persamaan 3 berikut :

  j

  ( ) (3)

  ( ) { Keterangan : = Nilai rating ternormalisasi = Nilai atribut yang dimiliki setiap kriteria

  = Nilai terbesar dari setiap kriteria = Nilai terkecil dari setiap kriteria

  Benefit = Jika nilai terbesar adalah nilai terbaik Cost = Jika nilai terkecil adalah nilai terbaik

  a. Dikatakan kriteria keuntungan apabila nilai X merupakan nilai

  ij maximum terbaik, sebaliknya kriteria biaya apabila X ij merupakan nilai minimum terbaik.

  b. Apabila berupa kriteria keuntungan maka nilai X dibagi dengan

  ij

  nilai dari setiap kriteria, sedangkan untuk kriteria biaya, nilai dari setiap kolom dibagi dengan nilai X ij.

  c. Dengan r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A i pada atribut C j ; i = 1,2, ..., m dan j = 1,2, ..., n. 8) Hasil dari nilai rating kinerja ternormalisasi ( ) membentuk matrik ternormalisasi (R) seperti persamaan 4 berikut :

  .................... (4) [ ]

  9) Hasil akhir nilai preferensi (V i ) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matrik ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian elemen kolom matriks (W) seperti persamaan 5 berikut :

  .................... (5) ∑ Keterangan : = Nilai akhir dari alternatif = Bobot yang telah ditentukan

  = Normalisasi matriks Nilai akhir alternatif yang lebih besar yaitu alternatif yang terpilih.

  C. Biro Perjalanan Periwisata

  Menurut peraturan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif tentang standar usaha jasa perjalanan wisata, usaha jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata. Usaha jasa perjalanan wisata meliputi biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata.

  Usaha Biro Perjalanan Wisata meliputi: a.Usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan b.Usaha jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata termasuk perjalanan ibadah.

  Berdasarkan uraian diatas maka biro perjalanan pariwisata termasuk dalam usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan.

  D. Pariwisata

  Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali –kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12).

  Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.

  Pengertian tersebut meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata, sebelum dan selama dalam perjalanan dan kembali ke tempat asal, pengusahaan daya tarik atau atraksi wisata (pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah, pagelaran seni budaya). Usaha dan sarana wisata berupa: usaha jasa, biro perjalanan, pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan pariwisata.

  E. Bahasa Pemrograman PHP

  Nugroho (2008) PHP: Programming Hypertext Preprocessor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat di tampilkan pada Client.

  Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server

  (disebut server-side), sedangkan tanpa adanya interpereter PHP, maka semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan. Proses

  

eksekusi kode PHP yang dilakukan oleh Apache Web Server dan

interptereter .

  PHP merupakan bahasa standar yang di gunakan dalam dunia Web site, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam server web. Jika kita lihat dari sejarah mulainya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof untuk digunakan sebagai keperluan membuat Web site pribadi, akan tetapi dikembangkan lagi sehingga menjadi sebuah bahasa yang disebut ”Personal Home Page” , inilah awal mula munculnya PHP sampe saat ini.

  F. Basis Data(Database) Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam

  komputer secara sistematik, sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut (Anastasia, 2013).

  Sedangkan menurut Turban, dkk, (2005) database adalah kumpulan data yang saling terkait yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan dan struktur sebuah organisasi dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang untuk lebih dari satu aplikasi.

  Sebuah Basis data (database) adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan merupakan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi (Indrajani, 2015).

  G. MySQL

  Nugroho (2008) MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS(DataBase Management System ), sifat dari DBMS ini adalah Open Source.

  Selain itu MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi

  

User (Banyak Pengguna). Kelebihan lain dari MySQL adalah

  menggunakan bahasa query(permintaan) standar SQL(Structured Query

  

Language ). SQL adalah bahasa permintaan yang tertsruktur, SQL telah

  distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, PosgreSQL, SQL Server dan lain-lain.

  Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak mungkin berjalan sendiri tanpa adanya sebuah apilkasi pengguna (interface) yang berguna sebagai program aplikasi pengakses database yang dihasilkan. MySQL dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang Open Source seperti PHP maupun yang tidak Open

  

Source yang ada pada platform windows seperti Visual Basic, Delphi dan

lainya.

  H. Hasil Penelitian Sejenis

  1. Taufiq, dkk, (2017) mengimplementasikan simple additive weighting untuk pemilihan kejurusan di SMA NEGRI 1 Tangerang dengan kriteria seperti nilai rapot, tes pisikotes, angket peminatan dan tes akademik.

  2. Helilintar, dkk, (2016) mengimplementasikan dua metode salah satunya

  

simple additive weighting, Penelitian ini membahas tentang seleksi

penerimaan beasiswa dengan metode Fuzzy Database Tahani dan SAW.

  Penelitian ini dapat membantu KaProdi Teknik Informatika maupun Prodi- Prodi lain di UNP kediri untuk menentukkan penerima beasiswa, dengan kriteria IPK, penghasilan orang tua, sertifikat UKM, jumlah tanggungan orang tua, semester.

  3. Wulansari, (2017) mengimplementasikan simple additive weighting untuk penerimaan kartu indonesia pintar dengan kriteria seperti penghasilan keluarga, keterangan perumahan, kepemilikan aset, jumlah tanggungan yang masih sekolah dan memiliki asuransi kesehatan lainya.

  4. Pratiwi, dkk, (2010) menerapkan metode simple additive weighting untuk menentukan jurusan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Kriteria yang digunakan adalah nilai rata-rata buku rapor, nilai rata-rata ujian nasional, prioritas jurusan, prestasi non akademik, dan hasil ujian simulasi.