Dinas PU Kota Sungai Penuh

3.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang

3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya

  Infrastruktur permukiman memiliki fungsi strategis dalam pembangunan nasional karena turut berperan serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka kemiskinan, maupun menjaga kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, Ditjen Cipta Karya berperan penting dalam implementasi amanat kebijakan pembangunan nasional.

3.1.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025

  RPJPN 2005-2025 yang ditetapkan melalui UU No. 17 Tahun 2007, merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi, (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat, (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional, dan (4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.

  c.

  Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh. Peran pemerintah akanlebih difokuskan pada perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara peran swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkan terutama untuk proyek-proyek yang bersifat komersial.

  d.

  Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap tahapan RPJMN, yaitu:  RPJMN ke 2 (2010-2014): Daya saing perekonomian ditingkatkan melalui percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkankerjasama antara pemerintah dan dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan permukiman.

   RPJMN ke 3 (2015-2019): Pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh masyarakat terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, danakuntabel. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.

   RPJMN ke 4 (2020-2024): terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

3.1.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019

  Visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah: TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:

  Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA.

  1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

  2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

  3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

  4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

  5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

  6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

  7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

  8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

  9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Dengan tercapainya pendapatan perkapita Indonesia USD 3.500 pada tahun 2013 yang menempatkan Indonesia pada lapis bawah negara-negara berpenghasilan menengah, maka RPJMN Tahun 2015

  • – 2019 menetapkan tujuan pembangunan nasional adalah mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat setara dengan negara maju (high income). Maka arah kebijakan umum pembangunan nasional 2015-2019 mengenai infrastruktur adalah Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan.Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar (perumahan, air bersih, sanitasi,
belum benar-benar dimanfaatkan dengan baik, percepatan pembangunan kelautan harus segera dilakukan untuk mencapai pemerataan pembangunan di kawasan timur Indonesia. Guna mewujudkan mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar maka salah satu strategi pembangunan perkotaan tahun 2015-2019 adalah Percepatan pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk mewujudkan kota aman, nyaman, dan layak huni, yaitu dengan cara: 1.

  Menyediakan sarana dan prasarana dasar perkotaan sesuai dengan tipologi, fungsi dan peran kotanya; 2. Menyediakan dan meningkatkan sarana ekonomi, khususnya sektor perdagangan dan jasa termasuk perbaikan pasar rakyat, koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM);

  3. Meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya; 4.

  Menyediakan sarana permukiman beserta sarana parasananya yang layak dan terjangkau; 5. Mengembangkan sistem transportasi publik yang terintegrasi dan multimoda sesuai dengan tipologi kota dan kondisi;

  6. Meningkatkan keamanan kota melalui pencegahan,penyediaan fasilitas dan sistem penanganan kriminalitas dan konflik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

3.1.1.3. Rencana Program Jangka menengah Daerah Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2016

  Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kota Sungai Penuh Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Sungai Penuh Tahun 2005-2025 Visi Pembangunan Daerah Kota S ungai Penuh adalah: “Kota Sungai Penuh Kota Pendidikan yang Berdaya Saing, Perdagangan dan Jasa yang Produktif serta Berwawasan Lingkungan.

Tabel 3.1. Rencana Jangka Menengah Daerah Kota Sungai penuh Tahun 2016-2021. MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Misi IV : Melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana kota yang berkualitas sesuai daya dukung dan fungsi ruang

  1. mempertahankan keberlanjutan akses antara pusat-pusat permukiman dengan pusat pertumbuhan ekonomi

  1. meningkatkan kualitas pembangunan jalan lingkungan 2. peningkatan cakupan pelayanan air bersih

  1. peluasan sumber daya air baku dari pembangunan jaringan PDAM Kota Sungai Penuh

  3. peningkatan cakupan pelayanan air persampahan, listrik, drainase dan air limbah

  1. meningkatkan kapasitas dan kualitas drainase 2.meningkatkan pelayanan persampahan 3.peningkatan sarana dan prasarana persampahan dengan membangun TPA dan pengolahan sampah 4. meningkatkan akses layanan air limbah melalui sistem terpusat

  2. meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam perencanaan, pemeliharaan dan pengelolaan serta pengendalian sarana dan prasaranapublik dan fungsi tata ruang

  1. terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota yang konnsisten

  1. penerapan konsistensi pengendalian pemanfaatan dan fungsi tata ruang, rencana detail dan rencana strategis

  1. meningkatkan pengawasan dan pengendalian Rencana Tata Ruang Wilayah

  2. mempertahankan sistem penataan dan pengelolaan kawasan perumahan dan

  1. penataan dan pengawasan perumahan dan permukiman sesuai dengan kapasitas ruang dan peruntukkan ruang

  .

  Berangkat dari potensi dan peluang yang dimiliki, maka visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang dirumuskan dalam RPJM Daerah Kota Sungai Penuh Tahun 2016 - 2021 adalah:

  

“TERWUJUDNYA KOTA SUNGAI PENUH CERDAS (CENDIKIA, ENTERPRENEUR, RELIGIUS, DAYA

SAING, ADIL DAN SEJAHTERA) 2021”

Tujuan dan Sasaran

  Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Sementara sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk

  1. Mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup melalui : a. peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, keaneka-ragaman hayati, tumbuhan dan satwa serta nilai sejarah dan budaya bangsa; b. pemeliharaan keanekaragaman hayati ekosistem dan keunikan alam serta kearifan tradisional; c. penetapan pokok-pokok kriteria penentuan kawasan berfungsi lindung serta kebijakan pengelolaannya.

  2. Mencapai pemanfaatan sumber daya yang optimal melalui : a. pemanfaatan sumber daya alam yang seoptimal mungkin dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan; b. pengaturan lokasi pemanfaatan lahan yang menghasilkan sinergi keterkaitan sektor dalam wilayah nasional dan menghindari konflik pemanfaatan ruangdan sumber daya.

  c. penetapan pokok-pokok kriteria penentuan kawasan budi daya serta kebijakan pengelolaannya.

  3. Meningkatkan keseimbangan perkembangan antar kawasan melalui pemanfaatan ruang kawasan secara serasi selaras dan seimbang serta berkelanjutan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal dan meningkatkan daya dukung lingkungan.

  4. Meningkatkan kemampuan memelihara pertahanan keamanan negara yang dinamis dan memperkuat integrasi nasional.Untuk mewujudkan tujuan pemanfaatan tersebut ditempuh strategi pengembangan dan pemanfaatan kawasan berfungsi lindung dan budi daya beserta keterkaitannya dengan pengembangan permukiman, prasarana pendukung dan dengan pertahanan keamanan strategi pengembangan kawasan tertentu. Dalam tatanan ruang nasional, Kota Sungai Penuh diarahkan sebagai KSN yang berfungsi sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional yakni berupa keberadaan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai kawasan lindung yang secara administratif masuk kedalam wilayah administratif kota Sungai Penuh.

3.1.2.2. Strategi/Skenario Pengembangan Wilayah Kota Sungai Penuh Berdasarkan Rencana Tata

  c.

  Meningkatkan pemanfaatan kawasan budidaya sesuai dengan kapasitas daya dukung lingkungan. Dalam Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi Jambi Kota Sungai Penuh diarahkan sebagai PKWp yang memiliki peranan dan fungsi pusat kegiatan sebagai Pusat Pemerintahan, pusat pelayanan pariwisata, perdagangan dan jasa, pendidikan dan Konservasi.

Gambar 3.1. Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Jambi Tahun 2011-2031

  Sumber : RTRWP Jambi Tahun 2011-2031

3.1.2.3. Strategi/Skenario Pengembangan Wilayah Kota Sungai Penuh Berdasarkan Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW).

  Arah dan strategi pengembangan Kota Sungai Penuh dalam kurun waktu 10-20 tahun dibagi menjadi 1PWKp, 1 PKLp, 5 PPK, dan 8 PPL dimana setiap wilayah kawasan tersebut mempunyai fungsi masing-masing. Penentuan kawasan pertumbuhan tersebut berdasarkan struktur dan potensi wilayah masing-masing daerah.Tujuan penentuan struktur ruang kota adalah untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan kota, sesuai dengan fungsi dan hirarki sistem pelayanan kota. Unsur pembentuk struktur ruang kota diwujudkan pusat- pusat pelayanan utama dan didukung oleh sistem jaringan jalan untuk menghubungkan pusat-pusat pelayanan yang ada. Penentuan hirarki pusat pelayanan didasarkan pada skala pelayanan yang dimiliki oleh masing-masing pusat pelayanan.

Tabel 3.2. Indikasi Program Rencana Tata Ruang Kota Sungai Penuh 2011-2031 No Program Utama Lokasi Kegiatan

  1 Perwujudan Struktur Ruang

1.1 Perwujudan Pusat-Pusat

  Pelayanan

  1.1.1 Pusat Pelayanan Kota Kel Pasar Sungai Penuh, Desa Pasar Baru Kec. Sungai Penuh Kec.

  Hamparan Rawang Kec. Kumun Debai, Kec. Pesisir Bukit

  Penataan kawasan perdagangan dan jasa Penyediaan infrastruktur atau fasilitas sosial mendukung kegiatan perdagangan dan jasa, perkantoran, kesehatan serta pendidikan menengah dan olahraga

  1.1.2 Sub pusat Pelayanan Kota Kota Sungai Penuh Pengembangan pusat perdagangan dan jasa skala lokal dan kota Kota Sungai Penuh Pengembangan kegiatan pariwisata dan rekreasi skala kota dan Regional Kota Sungai Penuh Pelestarian cagar budaya

  No Program Utama Lokasi Kegiatan

  1.3

  1.2.5 Sistem Jaringan Sumber Daya Air Kota Sungai Penuh Pengembangan Sistem pengendalian banjir.

  2 Rencana Infrastruktur Perkotaan

  1.3.1 Sistem Penyediaan Air Minum.

  Ulu Air -Jalan Lembang Jaya

  • – Jalan Pandai Besi –Jalan Pancasila Pengembangan IPA Kumun Debai Kecamatan Kumun Debai dengan kapasitas 30 lt/dtk. dan sistem jaringan perpipaan yang melayani Kota Sungai Penuh Koto Panap – Jalan Pancasila Pengembangan IPA Tanah Kampung Kecamatan Tanah Kampung dengan kapasitas 10 lt/dtk dan sistem jaringan perpipaan yang melayani Kota Sungai Penuh Simpang Tiga Rawang Pengembangan IPA Simp III Rawang Kecamatan Hamp. Rawang dengan kapasitas 100 lt/dtk dan sistem jaringan perpipaan yang melayani Kota Sungai Penuh Pelayang Raya, Rawang Pengembangan/Pemeliharaan IPA Pelayang Raya dan

  IPA Rawang Kelurahan yang sulit dijangkau PDAM

  Pengembangan pemanfaatan sumber air baku dari sumur Sungai Batang Merao, S. Jernih, Ampuh dan S. Batang Sangkir, S. Renah Kayu Embun

  Pengembangan pemanfaatan sumber air baku untuk air minum Kota Sungai Penuh Pembangunan prasarana air bersih Kran Umum dan

  Hidran Umum

  1.3.2 Pengelolaan Air Limbah Kota Sungai Penuh Pengadaan faslitas MCK Kawasan Perdagangan & Jasa, Kawasan Pemerintahan

  Pengembangan sistem pembuangan air limbah setempat Kota Sungai Penuh Pengembangan IPAL Kota Sungai Penuh Pengembangan sistem pengelolaan limbah tinja Kec. Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai

  Pengembangan sistem pembuangan air limbah rumah tangga individual dan komunal

  No Program Utama Lokasi Kegiatan 1.3.4 Sistem Drainase Di seluruh kecamatan kota S.

  Kec. Sungai Penuh, Kumun Debai, Pesisir Bukit

  Bungkal, S. Batang Sangkir, S. Terung

  Pengembangan taman lingkungan Sungai Batang Merao, S.

  Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai

  Rawang, Kumun Debai Pengembangan taman persimpangan jalan

  2.1.3 Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp.

  2.1.2 Kawasan perlindungan setempat Kota Sungai Penuh Pengembangan jalan inspeksi.

  Perencanaan kawasan-kawasan resapan air yang berfungsi hidrologis.

  2.1.1 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya

  Penuh terutama di sepanjang jalan kolektor primer.

  2.1 Kawasan Lindung

  Kota Sungai Penuh Pengembangan dan Peningkatan jalur pejalan kaki 1.3.7 Jalur evakuasi bencana Kota Sungai Penuh Penyediaan penanda arah jalur evakuasi bencana. Perwujudan Pola Ruang

  1.3.6. Sarana dan Prasarana Pejalan kaki

  1.3.5 Sistem Proteksi Kebakaran Kota Sungai Penuh Penyusunan Master Plan Sistem Proteksi Kebakaran

  Kota Sungai Penuh Penyusunan master plan drainase kota

  Pengembangan, Rehabilitasi dan pemeliharaan sistem jaringan tersier.

  Penuh terutama di sepanjang jalan kolektor sekunder dan jalan lokal.

  Pengembangan, rehabilitasi dan pemeliharaan sistem jaringan sekunder yang terintegrasi sungai-sungai kecil dengan sungai besar Di seluruh kecamatan kota S.

  Pengembangan RTH sempadan sungai Kec.Sungai Penuh, Pesisir Pengembangan RTH jalur hijau jalan

  No Program Utama Lokasi Kegiatan

  Kota Sungai Penuh Pengaturan dan pengendalian perumahan kepadatan rendah Kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah

  Pengembangan ruang evakuasi bencana banjir Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai

  Peningkatan kesiapan masyarakat Kec.Sungai Penuh, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai

  Penyusunan mekanisme kesiapan dan penanggulangan risiko bencana. Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai

  Kota Sungai Penuh Pengendalian dan penataan ruang Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai

  2.2.7 Ruang Evakuasi Bencana

  Pengembangan sarana dan prasarana lingkungan perumahan

  Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana lingkungan perumahan Kawasan perumahan kepadatan rendah

  Jl. Soekarno Hatta, Kec.Sungai Penuh Penyediaan penanda arah jalur evakuasi bencana banjir dan ruang evakuasi bencana Gerakan Tanah

  Penyusunan instrumen pengendaliaan bangunan perumahan (Zoning Regulation) Kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang

  Kawasan perumahan kepadatan sedang Kota Sungai Penuh Penataan kawasan perumahan kepadatan sedang

  Penyusunan instrumen pengendaliaan bangunan perumahan (Zoning Regulation) Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana lingkungan perumahan

  Kota Sungai Penuh Penataan kawasan perumahan kepadatan tinggi Kawasan peruntukan perumahan kepadatan tinggi

  2.2.1 Kawasan perumahan Kawasan perumahan kepadatan tinggi

  2.2 Kawasan budidaya

  Kota Sungai Penuh Penyediaan penanda arah jalur evakuasi evakuasi bencana Kebakaran

  Pengembangan ruang evakuasi bencana gempa bumi Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Pengembangan dan pemeliharaan fasilitas pada

  3.1.2.4. .Arahan Pengembangan Struktur Kota Sungai Penuh

1. Konsep Pengembangan Kawasan

  a. Pusat Pelayanan Kota (PPK)

  Fungsi pusat pelayanan Kota Sungai Penuh berupa pelayanan kota dan wilayah yang terdiri dari :

  • Pusat Pemerintahan Kota - Pusat Perdagangan dan jasa yang melayani Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci sebagian

  Kabupaten Pesisir Selatan (Provinsi Sumatera Barat) serta sebagian wilayah Kabuoaten Muko- muko (Provinsi Bengkulu)

  • Pusat pelayanan kesehatan umum dan khusus skala kota - Pusat permukiman perkotaan.

  b. Sub Pusat Pelayanan Kota

  Sub Pusat Pelayanan Kota ialah pusat yang ditentukan untuk melayani sub-wilayah kota. Kota Sungai Penuh direncanakan memiliki 4 (empat) Sub pusat pelayanan yang mencakup:

  • Sub Pusat Pelayanan Tanah Kampung - Sub Pusat Pelayanan Hamparan Rawang - Sub Pusat Pelayanan Pesisir Bukit - Sub Pusat Pelayanan Kumun Debay

  c. Pusat Pelayanan Lingkungan

  Pusat pelayanan lingkungan merupakan pusat pelayanan untuk melayani kegiatan dengan skala lingkungan Kota. Dasar pertimbangan lokasi pusat lingkungan adalah kesesuaia dengan potensi eksisting dan mencakup pelayanan tingkat wilayah keseluruhan dan sekitarnya serta memiliki posisi yang strategis

3.1.2.5. Rencana Struktur Kota Sungai Penuh

  Rencana struktur ruang berfungsi sebagai arahan pembentuk sistem pusat

  • – pusat Kegiatan; arahan dalam perletakan jaringan prasarana wilayah kota sesuai dengan fungsi jaringannya dan menunjang keterkaitan antar pusat
  • – pusat pelayanan kota; serta sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk 20 (dua puluh) tahun ke depan. Penyusunan rencana struktur wilayah kota dirumuskan dengan mempertimbangkan kriteria : a.

  Memperhatikan rencana struktur wilayah kabupaten/kota yang berbatasan; b. Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kota bersangkutan; c.

  Penentuan pusat – pusat pelayanan di dalam struktur ruang kota harus berhierarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang kota serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem; d.

  Sistem jaringan prasarana kota dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan jaringan prasarana lainnya.

Tabel 3.3. Arahan Pengembangan Struktur Ruang Kota Sungai Penuh NO SKALA PELAYANAN FUNGSI PELAYANAN LOKASI FASILITAS UTAMA

1 Pusat Pelayanan

  Kota (PPK) Perdagangan dan Jasa ·Desa Gedang, ·Kel. Pasar

  Sungai Penuh, ·Desa Pasar Baru, ·Desa Lawang Agung, Kel. Dusun Baru, ·Desa Koto Tinggi ·Pasar Retail, pertokoan.

  ·Pergudangan, ·Perkantoran Swasta.

  Transportasi ·Kec Sungai Penuh, ·Kel. Pasar Sungai Penuh

  · Terminal Type A · Terminal Barang · Terminal Type C

  Pemerintahan Kota ·Desa Aur Duri ·Kota Sungai Penuh

  · Kantor Walikota · Kantor DPRD

  2 Sub Pelayanan

  Kota Pelayanan Umum dan Sosial

  ·Tanah Kampung, ·Hamparan Rawang, ·Pesisir Bukit, ·Kumun Debai

  ·Olah raga ·Pertanian dan perikanan ·Pendidikan tinggi ·Agropolitan  Pasar kecamatan

  /pertokoan  SLTA  Balai serba guna  Puskesmas  Kantor Polsek

  3 Pusat lingkungan Pelayanan Lokal dan

  Beberapa Desa Desa Sungai Ning, ·Desa Sungai Jernih, ·Desa Talang Lindung, Desa koto Padang, Desa Koto Dumo, ·Desa Koto Pudung, Desa Paling Serumpun, Desa Koto Dian, ·Desa Tanjung Muda, Desa Koto Bento, Desa Seberang, Desa Dujung Sakti, Desa Debai, Desa Muara Jaya, Desa Renah Kayu Embun

  ·Pasar Lingkungan ·SLTP dan Sekolah Dasar ·Balai Pengobatan ·Taman Lingkungan ·Mesjid Lingkungan

  Sumber : RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031

3.1.2.6. Rencana Penggunaan Lahan

  Berdasarkan Tabel 3.4 rencana penggunaan lahan Kota Sungai Penuh terbagi dalam beberapa kawasan diantaranya adalah:

Tabel 3.4. Rencana Penggunaan Lahan Kota Sungai Penuh No Fungsi Kawasan Luas (ha) Persentase ( %)

  I Kawasan Lindung

  B Peruntukan Lainnya 9.621,56 24,58

  1 Kawasan Pertahanan dan Keamanan 4,85 0,01

  2 Kawasan Pertanian :

  a. Perkebunan dan Holtikultura 5.944,35 15,18

  b. Pertanian Tanaman Pangan 2.731,33 6,98

  3 Hutan Produksi 941,03 2,40

  Sub total 10.904,56 27,85

  

Luas Wilayah Kota Sungai Penuh 39.150,00 100,00

Sumber : Dokumen RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011

  • – 2031

Gambar 3.2. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Sungai Penuh

  Sumber : RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031

1. Kawasan Lindung

  Rencana kawasan lindung di Kota Sungai Penuh terdiri dari :

  A. Kawasan Suaka Alam

  Kawasan hutan Lindung di Kota Sungai Penuh adalah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang meliputi Sebagian Kecamatan Sungai Penuh, Kecamatan Pesisir Bukit dan Kecamatan Kumun Debai yang juga merupakan kawasan strategis nasional dengan luas 23.177,6 ha. Arahan pengelolaan kawasan pada pemantapan fungsi lindung dan pengembangan fungsi wisata serta penelitian.

  B. Kawasan Lindung yang memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya

  Merupakan kawasan lindung yang disediakan untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sedimentasi, dan menjaga fungsi hidrologis tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah dan air permukaan. Kawasan perlindungan kawasan bawahannya di Kota Sungai Penuh berupa Kawasan Resapan Air yang dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan untuk keperluan penyediaankebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir, baik untuk kawasan bawahannya maupun kawasan yang bersangkutan. Kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan resapan air di Kota Sungai Penuh adalah kawasan berada di sebagian Kecamatan Pesisir Bukit, sebagian Kecamatan Sungai Penuh dan sebagian Kecamatan Kumun Debai. Arahan pengelolaan kawasan yaitu pemantapan fungsi lindung dan melakukan rehabilitasi kawasan resapan air.

  C. Kawasan Perlindungan Setempat

  Kawasan perlindungan setempat ditujukan untuk memiliki fungsi sebagai kawasan pemeliharaan kelestarian kawasan itu sendiri. Kawasan perlindungan setempat di Kota Sungai Penuh berupa kawasan sempadan sungai yang meliputi sempadan sungai sepanjang aliran Sungai Batang Merao, Sungai Batang Sangkir, Sungai Terung dan Sungai Bungkal, kawasan ini memiliki luas wilayah seluas 159 ha. disediakan untuk menyeimbangkan ruang terbangun kota terhadap ruang terbuka hijau berupa penyediaan taman kota, pemakaman umum, sempadan jalan, sempadan sungai serta hutan kota sebagai bagian RTH kota.

  a. Taman

  Penyediaan taman kota sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau Kota Sungai Penuh merupakan usaha untuk menambah jumlah luasan Ruang Terbuka Hijau Kota. Rencana penyediaan taman dari tingkat RT sampai tingkat kecamatan dalam rentang waktu perencanaan akan memberikan luasan taman seluas 25 ha melalui persebaran merata di setiap kecamatan dengan alokasi terpadu dengan area pusat pelayanan kecamatan.

  b. Permakaman

  Penyediaan permakaman bagi kebutuhan penduduk Kota Sungai Penuh dalam rentang 2011

  • – 2031 juga memiliki peranan penting dalam kegiatan pemenuhan persentase ruang terbuka hijau. Namun demikian hal ini tidak hanya mencakup urusan penyediaan secara kuantitatif, melainkan juga mencakup perlu adanya suatu usaha penanaman rumput pada setiap makam di kompleks permakaman. Komplek pemakaman yang ada saat ini berupa TPU Bukit Sentiong di Desa Koto Tinggi dengan luas 10 ha, TPU Desa Sungai Ning seluas 2 ha dan TPU Desa Karya Bakti seluas 2 ha. Sehingga total TPU yang ada di Kecamatan Sungai Penuh mencapai 14 ha. Arahan rencana pengembangan TPU sampai akhir tahun rencana yaitu dengan mengalokasikan area TPU di Kecamatan Hamparan Rawang, Kecamatan Tanah Kampung, Kecamatan Kumun Debai dan Kecamatan Pesisir Bukit dengan total seluas 6 ha.

  c. Sempadan Jalan

  Ruang milik jalan berupa sempadan jalan direncanakan untuk dikembangkan menjadi ruang terbuka hijau kota berupa taman jalan. Luas ruang sempadan jalan yang dapat dikembangkan menjadi ruang terbuka hijau adalah 189 ha, mencakup seluruh jaringan jalan kolektor dan lokal yang sempadannya masih memungkinkan untuk kepentingan rekreasi dan pendidikan, arahan pengembangannya dengan mempertahankan kawasan hutan yang sudah ada.

f. Ruang Terbuka Hijau Privat

  Ruang terbuka hijau kota privat meliputi ruang terbuka hijau pekarangan rumah dan halaman perkantoran, pertokoan, serta tempat usaha seluas kurang lebih 196 ha. Ruang terbuka yang direncanakan di Kota Sungai Penuh dan luasan RTH dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  Rencana Ruang Terbuka Hijau Kota Sungai Penuh Tabel 3.5. Kondisi Eksisting RTH (ha) 2011 Rencana Pengembangan RTH (ha) s.d 2031

N Sungai Hamp. Tanah Pesisir Kumun Sungai Hamp. Tanah Pesisi Kumu

Fungsi Ruang

  Penuh Rawang Kamp Bukit Debai Penuh Rawang Kampun r n o ung g Bukit Debai

  I RTH PUBLIK

  1 Taman RT - - - - 4, 1,6 1,00 2,2 1,00

  2 Taman RW

2, 0,8 0,50 - - -

  • 1,1 0,50

  3 Taman Kecamatan

0, 0,3 - - - -

  0,20 0,4 0,20

  4 Taman Kota 2,63 6, - - - - - -

  

5 Pemakaman 9,00 1,50 1,50 2,0 2,00 9, 2,0 2,00 2,6 2,00

  6

  • Sempadan Sungai 16,03 20,32 15,00 44, 71,6 43,96 - - -

  

7 Sempadan Jalan 19,81 4,90 5,12 4,8 10,22 19, 4,9 5,12 4,8 10,2

  8 Hutan Kota 5,60

  • 5, - - -

  

9 Lapangan Olah Raga 1,70 1,00 1,50 1,0 1,00 1, 1,0 1,50 1,0 1,00

TOTAL RTH PUBLIK 54,77 27,72 23,12 13,22 82,29 54,28 14,92 7,8 94, 12,2

1 Perumahan 19,02 14,09 14,30 63,4 18,54 32, 21,8 23,40 83,0 35,4

E. Kawasan Rawan Bencana

  Kawasan rawan bencana alam merupakan kawasan yang memiliki faktor resiko terhadap kejadian bencana gempa bumi, banjir, dan gerakan tanah sehingga harus dilindungi dari pengembangan kawasan terbangun dan aktifitas perkotaan. Kawasan rawan bencana Kota Sungai Penuh terdiri dari kawasan rawan gerakan tanah, kawasan rawan genangan (banjir) dan kawasan jalur sesar (gempa bumi).

  a. Gerakan Tanah

  Berdasarkan sebaran tanah dan batuan, bentang alam, tutupan lahan (vegetasi) dan pengamatan di lapangan terhadap lahan-lahan yang pemah terjadi gerakan tanah, wilayah Kota Sungai Penuh dapat dibagi kedalam 4 (empat) wilayah potensi gerakan tanah, yaitu:  Potensi gerakan tanah sangat rendah  Potensi gerakan tanah rendah  Potensi gerakan tanah sedang dan  Potensi gerakan tanah tinggi. Umumnya Kawasan yang memiliki potensi gerakan tanag tinggi berada di kawasan perbukitan yang menjadi kawasan lindung yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat. Potensi gerakan tanah tinggi ini banyak dijumpai di sekitar tepian jalan raya Sungai Penuh menuju Tapan, kondisi kemiringan lereng yang sangat terjal hingga tegak pengaruh dari struktur geologi berupa patahan. Jenis gerakan tanah yang terjadi adalah longsoran bahan rombakan, runtuhan batu dan aliran tanah, yang mempengaruhi terhadap lahan yang ada di bagian bawahnya seperti lahan pertanian, permukiman, dan infrastruktur jalan raya. Untuk kawasan perkotaan sendiri berada pada kawasan dengan Potensi Gerakan Tanah sangat rendah sehingga realtif aman untuk dijadikan kawasan permukiman dengan intensitas yang rendah hingga sedang.

  b. Banjir

  2. Kawasan Budidaya

  A. Kawasan Perkotaan

  a. Kawasan Perumahan

  1. Perumahan Kepadatan Tinggi

  Perumahan kepadatan tinggi merupakan kawasan perumahan dengan intensitas pemanfaatan ruang tinggi dan didukung dengan kepadatan penduduknya yang juga tinggi, hal ini dipengaruhi oleh nilai lahan dan daya dukung kawasan. Pada kawasan yang cepat tumbuh dan nilai lahan yang tinggi kawasan perumahan diarahkan untuk menjadi permukiman dengan kepadatan tinggi.

  

Rencana Sebaran Perumahan Kepadatan Tinggi Kota Sungai Penuh 2011-2031

Tabel 3.6.

  No Kecamatan Luas(Ha)

  1 Sungai Penuh 125,71

  2 Pesisir Bukit 24,61

  Total 150,32

  Sumber : Dokumen RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031

  2. Perumahan Kepadatan Sedang

  Perumahan kepadatan sedang merupakan kawasan perumahan dengan intensitas pemanfaatan ruang Sedang dan didukung dengan kepadatan penduduknya yang juga tidak memungkinkan untuk kepadatan bangunan tinggi, hal ini dipengaruhi oleh nilai lahan dan daya dukung kawasan. Kawasan perumahan kepadatan sedang diarahkan pada lapis kedua dari perumahan kepadatan tinggi, hal ini dilakukan untuk menghambat perkembangan kawasan perumahan kepadatan tinggi sehingga kualitas lingkungan tetap terjaga.

Tabel 3.7. Rencana Sebaran Perumahan Kepadatan Sedang Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031

3. Perumahan Kepadatan Rendah

  Perumahan kepadatan Rendah merupakan kawasan perumahan dengan intensitas pemanfaatan ruang rendah dan didukung dengan kepadatan penduduknya yang juga tidak memungkinkan untuk kepadatan bangunan sedang hingga tinggi, hal ini dipengaruhi oleh daya dukung lahan sehingga pengembangan perumahan pada kawasan ini harus dengan konstruksi yang tahan terhadap gempa. Perumahan kepadatan rendah ini tersebar di Kecamatan Hamparan Rawang, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Kumun Debai dan Kecamatan Sungai Penuh untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  Rencana Sebaran Perumahan Kepadatan Rendah Kota Sunga Penuh Tahun 2011-2013 Tabel 3.8.

  Luas(Ha) No Kecamatan

  224,08

  1 SungaiPenuh 249,52

  2 PesisirBukit 200,32

  3 HamparanRawang 298,04

  4 TanahKampung 44,53

  5 KumunDebai 1.016,49

  Total

  Sumber : Dokumen RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031

b. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

  Pemanfaatan ruang untuk kawasan peruntukan perdagangan dan jasa mengatur peruntukan untuk pasar tradisional dan pusat perbelanjaan serta toko modern. Peruntukan bagi kawasan pasar tradisional perlu tingkatkan fasilitas sarana dan prasarananya di Kelurahan Pasar Sungai Penuh. Adapun peruntukan kawasan pusat perbelanjaan dapat dipertahankan kondisi persebaran yang ada, yakni di Kelurahan Pasar Sungai Penuh dan Desa Pasar Baru serta rencana pengembangan pasar penyangga di setiap Kecamatan. Rencana Luas kawasan perdagangan dan jasa mencapai 98,41 ha.

  Rencana pengembangan kawasan perdagangan dan jasa yaitu melalui pengembangan kawasan yang direncanakan untuk dikembangkan sebagai kawasan pusat perdagangan, jasa, pergudangan dan transportasi skala regional di Kecamatan Sungai Penuh untuk mendorong percepatan pengembangan fungsi utama Kota Sungai Penuh sebagai PKWp. Hal ini mencakup pengembangan kawasan pergudangan, pasar serta Pusat Pemadu Moda (Terminal tipe A). Pengembangan pusat perbelanjaan, perdagangan dan jasa direncanakan secara terpadu dengan kawasan sekitarnya dan wajib memperhatikan kepentingan semua pelaku sektor perdagangan dan jasa termasuk pedagang informal atau kegiatan sejenis lainnya.

c. Kawasan Peruntukan Industri

  Pemanfaatan ruang untuk kawasan peruntukan industri berupa kawasan industri kecil maupun industri rumah tangga tersebar di Kecamatan Hamparan Rawang, Kecamatan Pesisir Bukit dan Kecamatan Sungai Penuh disamping Kecamatan Lainnya. Kondisi eksisting pada kecamatan ini sudah banyak terdapat industri kecil/rumah tangga. Pemerintah Kota Sungai Penuh hanya perlu menata kembali kawasan ini, arahan pengembangan kawasan ini dilakukan di setiap Kecamatan serta terintegrasi dengan kawasan pariwisata budaya. Pengaturan kelompok industri kecil/rumah tangga ini dapat diarahkan agar berjalan kompak dengan penggunaannya sebagai permukiman, namun demikian adanya suatu sistem informasi antara rumah tangga yang juga melakukan kegiatan industri dan yang tidak juga perlu dilakukan agar ada suatu mekanisme pengendalian yang berkelanjutan. Sementara itu ragam industri yang diarahkan untuk dikembangkan di Kota Sungai Penuh antara lain industri makanan, anyaman, pandai besi, kayu manis, Kopi bubuk, industri kerajinan, kayu olahan dan sebagainya. Rencana pengembangan kawasan peruntukan industri kecil meliputi : a.

  Kawasan peruntukan industri kecil dapat berlokasi di kawasan perumahan dan diarahkan berbentuk cluster.

  b.

  Mempertahankan dan mengembangkan industri kecil yang berkembang di perumahan dengan syarat b. peningkatan kawasan peruntukan perkantoran pemerintah skala kelurahan dan kecamatan di setiap kecamatan.

  c. penyediaan ruang terbuka publik di kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan.

  Arahan pengelolaan kawasan peruntukan perkantoran swasta meliputi : a. pengembangan kegiatan perkantoran swasta di Kecamatan Sungai Penuh.

  b. kawasan peruntukan perkantoran swasta dapat berlokasi di kawasan peruntukan perumahan atau kawasan lainnya dengan memperhatikan akses pelayanan.

  Rencana pengembangan kawasan peruntukan perkantoran meliputi :  penataan kawasan perkantoran di pusat kota.  penambahan kawasan perkantoran baru skala kota yang menyebar dalam wilayah Kota Sungai Penuh.  mendorong penciptaan RTH di kawasan perkantoran.

e. Kawasan Peruntukan Pariwisata

  Kawasan peruntukan pariwisata bertujuan untuk menyelenggarakan jasa pariwisata atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. Daya tarik wisata tersebut terdiri atas : a. daya tarik wisata alam; b. daya tarik wisata buatan; dan c. daya tarik wisata budaya. Daya tarik wisata alam, berupa pengembangan dan peningkatan kawasan, meliputi : a. kawasan Bukit Sentiong di Kecamatan Sungai Penuh.

  b. kawasan Bukit Khayangan di Kecamatan Sungai Penuh dan Kecamatan Kumun Debai.

  c. kawasan Taman Bunga di Kecamatan Sungai Penuh.

  Rencana luas kawasan objek wisata yang akan dikembangkan seluas 149,77 ha, sedangkan rencana pengembangan kawasan peruntukan pariwisata diarahkan pada : a.

  Penataan ruang kawasan pariwisata.

  b.

  Pengembangan hasil kerajinan rakyat dan budaya masyarakat.

  c.

  Pengembangan objek dan fasilitas pariwisata.

  d.

  Promosi objek-objek wisata.

f. Kawasan Peruntukkan Pendidikan

  Pada dasarnya kawasan peruntukan pendidikan terutama untuk pendidikan dasar hingga menengah merupakan bagian dari fungsi pelayanan untuk mendukung fungsi utama permukiman sehingga penempatannya disesuaikan dengan sebaran permukiman dan radius pelayanan. Untuk meningkatkan fungsi Kota Sungai Penuh sebagai kota pendidikan dengan pelayanan skala wilayah, maka diperlukan alokasi ruang khusus yang tidak terikat pada lokasi sebaran permukiman, namun tergantung pada capaian atau aksesibilitas bagi pergerakan regional dan ketersediaan ruang bagi pengembangan kegiatan pendukung pendidikan serta kegiatan yang mungkin muncul (multiplier effect) dari tumbuhnya aktifitas ini.

  Kawasan peruntukan pendidikan di Kota Sungai Penuh berupa kawasan pendidikan dan pelatihan yang berada di Kecamatan Pesisir Bukit dan di Kecamatan Sungai Penuh dengan dukungan keberadaan jalur pergerakan regional, ketersediaan lahan pengembangan dan telah terdapat beberapa perguruan tinggi di lokasi tersebut. Kawasan pendidikan ini diarahkan untuk berkembang dan dapat mendukung fungsi penunjang pendidikan tinggi berupa fasilitas pusat penelitian, asrama serta fasilitas sarana olahraga dan taman rekreasi yang dapat dimanfaatkan oleh publik. Hingga akhir tahun rencana, kawasan pendidikan dan pelatihan ini diarahkan untuk dapat menampung semua kegiatan pendidikan dan pelatihan yang sudah ada saat ini, sehingga teraglomerasi pada satu lokasi, alokasi ruang bagi kawasan pendidikan dan pelatihan mencapai 32,08 ha.

  • puskesmas pada tiap kecamatan menjadi puskesmas rawat inap. Hal ini berkaitan dengan hasil analisis, bahwa pada tahun 2031 kebutuhan puskesmas hanya 7 unit sementara kondisi eksisting puskesmas sekarang berjumlah 6 unit, sehubungan dengan rencana peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk yang ada di Kecamatan Sungai Penuh, Kecamatan Hamparan Rawang dan Kecamatan Kumun Debai sejumlah 5 unit.

  Pada akhir tahun perencanaan belum perlu penambahan fasilitas puskesmas, hanya peningkatan

  Pemanfaatan ruang untuk kegiatan pelayanan kesehatan dalam skala yang cukup besar diarahkan di desa Koto Renah dan di Kelurahan Pasar Sungai Penuh dengan adanya fasilitas rumah sakit umum dan rumah sakit TNI Angkatan Darat dan rencana pengembangan fasilitas rumah sakit khusus di Kecamatan Sungai Penuh serta rencana pengembangan dan peningkatan puskesmas di kecamatan dalam Kota Sungai Penuh. Rencana kebutuhan ruang untuk pengembangan kawasan kesehatan ini seluas 9,78 ha.

h. Ruang Terbuka Non Hijau

  Definisi dari RTNH adalah “ruang terbuka di bagian perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori ruang terbuka hijau, berupa lahan yang diperkeras atau yang berupa badan air, maupun kondisi permukaan tertentu yang tidak dapat ditumbuhi tanaman atau berpori” (Permen PU No. 12/PRT/M/2009).

  Penyediaan RTNH di Kota Sungai Penuh akan diatur sebagai berikut: RTNH Pekarangan. Penyediaan RTNH pekarangan dilakukan pada masing-masing pekarangan (lahan di

  • luar bangunan) baik untuk pekarangan permukiman ataupun non permukiman. Besaran dari RTNH pekarangan ini sesuai dengan ketentuan yang telah diatur pada Permen PU No. 12/PRT/M/2009 dengan rumusan umum: RTNH = (100% - KDH) X Luas RT Ket: RTNH : Ruang Terbuka Non Hijau; KDH : Koefisien Dasar Hijau; Luas RT (Ruang Terbuka) : ruang

  Dalam pengembangan ruang terbuka non hijau juga didorong untuk dilakukannya konsep park and ride dimana Ruang Terbuka Non Hijau Kawasan Pujasera, kawasan Pertokoan Kincai plaza, kawasan pasar kota, jaringan jalan, serta terminal diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan non bermotor seperti sepeda, dan sebagainya. Hal ini diperlukan untuk menjaga iklim mikro ruang terbuka non hijau dan mengoptimalkan kenyamanan ruang. Rencana pengembangan kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau diarahkan melalui: a. menata kembali RTNH yang telah mengalami degradasi secara fungsi ataupun kualitas ruang.

  b. mengoptimalkan pemanfaatan RTNH untuk kegiatan sosialisasi masyarakat.

  c. mengembangkan RTNH di kawasan komersial, perkantoran, dan perumahan yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat berinteraksi masyarakat.

i. Ruang Untuk Evakuasi Bencana

  Pemanfaatan ruang dengan arahan sebagai kawasan ruang evakuasi bencana pada dasarnya dapat memanfaatkan ruang terbuka ataupun ruang

  • –ruang lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul. Kawasan ruang evakuasi diarahkan untuk berkedudukan merata di seluruh kecamatan dan memanfaatkan lapangan terbuka, sekolah, dan komplek kantor pemerintahan. Adapun untuk resiko bencana gempa bumi diarahkan pemanfaatan ruang terbuka hijau kota seperti taman kota dan untuk resiko bencana banjir diarahkan pemanfaatan kawasan evakuasi vertikal dengan memanfaatkan gedung
  • – gedung tinggi di sekitar daerah aliran sungai. Beberapa arahan pengembangan ruang evakuasi bencana diantaranya: Lapangan Merdeka Kecamatan Sungai Penuh, Gelanggang Olah Raga Kecamatan Tanah Kampung, Lapangan Pemda Kecamatan Pesisir Bukit, SMP N 6 Sungai Penuh Kecamatan Kumun Debai, Kawasan Pendidikan Tinggi Kecamatan Pesisir Bukit, Masjid Raya Rawang Kecamatan Hamparan Rawang dan seluruh ruang terbuka termasuk semua fasilitas perkantoran dan pendidikan di setiap kecamatan. Rencana pengembangan kawasan peruntukan evakuasi bencana diarahkan melalui :
Rencana penyediaan ruang bagi sektor informal diarahkan dengan prinsip pengaturan waktu dan ruang untuk beraktifitas yaitu pada sore dan malam hari (antara jam 15.00

  • – 22.00 WIB). Sementara lokasi kegiatan sektor informal diarahkan untuk memanfaatkan ruang pada kawasan Pujasera Kelurahan Pasar Sungai Penuh, ruang terbuka non hijau dan pelataran parkir depan Kincai Plaza, serta pada kawasan Terminal Kota Sungai Penuh berupa pelataran terbuka. Rencana pengembangan kawasan peruntukan ruang sektor informal diarahkan melalui : a.

  Menempatkan sektor informal di lokasi yang direncanakan.

  b.

  Menata kawasan yang dimanfaatkan untuk kegiatan sektor informal.

  c.

  Membatasi pemanfaatan ruang terbuka publik untuk kegiatan sektor informal dengan pembatasan area dan pengaturan waktu berdagang.

  d.

  Mengoptimalkan fungsi pasar untuk mengakomodir kebutuhan ruang sektor informal.

  e.

  Mewajibkan setiap pengembang mengalokasikan ruang untuk kegiatan sektor informal.

3. Peruntukan Lainnya

   Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan merupakan kawasan peruntukan lainnya terkait kepentingan strategis nasional. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan di Kota Sungai Penuh memilki luas area pemanfaatan mencapai 4,85 ha meliputi : Markas Komando Distrik Militer 0417 di Kecamatan Sungai Penuh;

  Pertahanan dan Keamanan

  • Koramil yang terdapat di kecamatan dalam Kota Sungai Penuh; dan
  • Polres dan polsek dalam Kota Sungai Penuh.
  • Rencana pengembangan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan dilakukan melalui kajian yang komprehensif dan mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang.

  Kawasan Peruntukan Pertanian  Rencana pengembangan kawasan peruntukan holtikultura dan perkebunan diarahkan pada : rehabilitasi kawasan pertanian holtikultura dan perkebunan untuk meningkatkan produksi melalui

   peremajaan tanaman pemulihan dan peningkatan kesuburan tanah; pengembangan tanaman tahunan yang produktif; dan

   pengembangan agroforestry.

   b. Tanaman Pangan