Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Fakfak

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Fakfak Menurut Distrik Jumlah Luas Wilayah No Distrik

  2 Proporsi (%) Kampung/Kelurahan (Km )

  1 Fakfak Barat 8 1.685 11,77

  2 Fakfak Timur 12 1.721 12,01

  3 Fakfak 11 820 5,73

  4 Kokas 19 1.786 12,47

  5 Karas 7 2.491 17,40

  6 Fakfak Tengah 10 705 4,92

  7 Kramongmongga 14 1.478 10,32

  8 Teluk Patipi 16 1.724 10,04

  9 Bomberay 9 1.910 13,34 Jumlah 106 1.4320 100

  Sumber : Kabupaten Fakfak Dalam Angka, Tahun 2007 B a b

  • – –

  2 B a b

  2 A.

  I S

I G A M B A R A N U M U M D A N K O N D

  I S

  I Secara administrasi Kabupaten Fakfak terdiri dari 9 (sembilan) distrik dan 106

Batas Wilayah Administrasi G A M B A R A N U M U M D A N K O N D

  kampung/ kelurahan, Distrik Fakfak merupakan ibukota kabupaten. Secara administrasi

  W

I L A Y A H K A B U P A T E N F A K F A K W

  I L A Y A H K A B U P A T E N F A K F A K Kabupaten Fakfak berbatasan dengan :

  Sebelah Utara : Teluk Bintuni

  

  Sebelah Selatan : Laut Arafura dan Kabupaten Kaimana

  

  Sebelah Barat : Laut Seram dan Teluk Berau

   2 .1 K ondisi U m um

  Sebelah Timur : Kabupaten Kaimana

   2 .1 .1 Profil Ge ogra fi

  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.2. abupaten Fakfak yang dimekarkan menjadi Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002, tepatnya pada o 1 11 B. Klimatologi tanggal 12 November 2002, secara geografis terletak pada 131

  53

  03 BT o 1 11 o 1 11 o 1 11 Kondisi iklim suatu wilayah, selain ditentukan oleh letak bujur dan lintang juga

  • 133

  29

  19 BT dan 2

  30 58 – 3

  57

  51 LS. Luas Kabupaten Fakfak

K

  2 ditentukan oleh ketinggian tempat dari permukaan laut. Unsure-unsur iklim yang setelah pemekaran berdasarkan UU No. 26/ 2002 adalah 14.320 km yang terdiri dari 4 penting adalah curah hujan, suhu dan kelembaban udara serta angin. Kabupaten

  (empat distrik) yang kemudian dimekarkan menjadi 9 ( sembilan) distrik dan terbagi Fakfak mempunyai curah hujan yang bervariasi untuk masing-masing daerah. dalam 106 kampung/ desa pada tahun 2004. Kabupaten Fakfak mempunyai luas 2 Berdasarkan data pada tahun 2005, bahwa jumlah curah hujan di Kabupaten Fakfak

  14.320 km , dengan wilayah yang mempunyai luas terbesar adalah Distrik Karas adalah sebesar 3.209 mm/ tahun dan Tahun 2006 adalah sebesar 3.689 mm/ tahun, 17,40% dari luas total wilayah Kabupaten (lihat )

Tabel 2.1 dan Gambar 2.1 dengan jumlah hari hujan pada tahun 2006 adalah sebanyak 228 hari (lihat Tabel 2.2

  dan ).

  Tabel 2.3

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.1 Peta Luas Wilayah RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.2 Peta Batas Wilayah RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  6 Juni 21,5 23,4 22,4 27,9 22,3 28,1

  C) Kabupaten Fakfak Tahun 2004 – 2006 No. Bulan 2004 2005 2006 Min Max Min Max Min Max

  1 Januari 22,2 25,2 22,1 30,5 22,6 30,1

  2 Februari 22,3 24,2 22,2 39,9 23,1 30,1

  3 Maret 22,7 24,5 22,9 30,9 22,8 30,7

  4 April 22,4 24,6 22,4 29,0 22,9 29,9

  5 Mei 22,2 24,6 22,7 28,8 22,3 29,4

  7 Juli 21,0 23,1 21,6 26,4 22,2 27,0

Tabel 2.4 Suhu Udara Maksimum dan Minimum Mutlak (

  8 Agustus 20,1 23,6 21,9 27,8 21,2 27,0

  9 September 21,4 23,7 22,5 28,0 21,9 27,5

  10 Oktober 21,5 24,0 22,8 29,1 21,0 29,4

  11 November 22,0 25,4 22,8 29,9 22,0 29,7

  12 Desember 21,9 23,7 22,4 29,8 22,3 30,6 Rata-rata 21,8 24,2 22,4 29,0 22,2 29,1

  Sumber : Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2007

  o

  C. Sedangkan rata-rata kelembaban udara pada tahun 2007 adalah 85,3% dengan kecepatan angin adalah berkisar antara 04 – 06 knot.

  1 Januari 86 83,7

  19

  23

  11

  11 November

  20

  11

  18

  14

  Suhu udara rata-rata di Kabupaten Fakfak adalah 28,1 o C pada tahun 2006 dengan suhu udara minimal adalah 22,2 o C dan maksimum 29,1 o

  12 Desember

  17

  23

  13

  18

  13 Jumlah Total 199 210 210 232 228 Sumber : Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2007

Tabel 2.5 Rata- rata Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin Kabupaten Fakfak, Tahun 200 4 – 2006 No. Bulan Kembaban ( % ) Kecepatan Angin ( Knot) 2004 2005 2006 2004 2005 2006

  84

  15

  86

  86

  04 03 05/ 09

  9 September 88 87,0

  88

  05 04 04/ 07

  10 Oktober 85 87,2

  05 05 06/ 10

  04 05 05/ 10

  11 November 84 84,2

  83

  04 05 05/ 08

  12 Desember 84 81,6

  84

  05 04 04/ 08 Rata- rata 85,3 85,3 85,3 - - -

  8 Agustus 86 85,0

  89

  05 04 05/ 09

  4 April 85 87,1

  2 Februari 84 84,0

  84

  05 03 05/ 20

  3 Maret 81 80,4

  83

  05 04 05/ 15

  85

  7 Juli 89 86,0

  05 03 05/ 16

  5 Mei 85 86,0

  86

  04 05 04/ 10

  6 Juni 87 91,2

  86

  05 04 04/ 19

  15

  5

  Berdasarkan hasil wawancara dengan badan meteorologi dan geofisika kabupaten bahwa curah hujan yang paling tinggi terdapat di Distrik Fakfak, Fakfak Timur dan Fakfak Barat yaitu sebesar 3500 mm/ tahun, sedangkan curah hujan yang termasuk kriteria sedang terdapat di Distrik Kokas, Teluk Patipi, Kramomongga dan Bomberay. Disamping itu, ada pula daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat rendah yaitu terdapat di dataran Otoweri sebelah utara Distrik Kokas.

  17

  24

  21

  24

  2 Februari

  16

  15

  20

  21

  17

  3 Maret

  24

  19

  10

  15

  14

  1 Januari

  4 April

  6 Juni 638 322 361 378 575

Tabel 2.2 Banyaknya Curah Hujan Kabupaten Fakfak, Tahun 200 2 – 2006 No. Bulan 2002 2003 2004 2005 2006

  1 Januari 303 126 228 484 385

  2 Februari 193 245 337 169 225

  3 Maret 395 186 197 197 288

  4 April 129 225 358 620 210

  5 Mei 502 304 113 373 308

  7 Juli 109 333 371 273 442

Tabel 2.3 Banyaknya Hari Hujan Kabupaten Fakfak, Tahun 200 2 – 2006 No. Bulan 2002 2003 2004 2005 2006

  8 Agustus 173 238 180 85 178

  9 September 133 397 631 164 445

  10 Oktober 43 321 455 44 225

  11 November 217 137 189 140 237

  12 Desember 295 257 166 282 171 Jumlah Total 3 130 3 091 3 586 3 209 3.689

  Sumber : Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2007

  23

  14

  10 Oktober

  9

  18

  26

  8 Agustus

  14

  17

  14

  20

  27

  9 September

  14

  20

  24

  17

  18

  21

  14

  15

  13

  20

  22

  19

  5 Mei

  19

  18

  26

  7 Juli

  20

  6 Juni

  21

  16

  21

  24

  23

  Sumber : Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2007

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.3 Peta Curah Hujan RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK Geologi

  a) Kelompok Aifan

  1. Fisiografi dan Morfologi

  Batuan dari kelompok Aifan berumur Perem? Tersebar dibawah permukaan di Kabupaten Fakfak termasuk wilayah bagian selatan kepala burung dari Papua utara dan kemungkinan di bagian timur, tersusun oleh batu pasir dan serpih Barat, secara geologi kawasan ini termasuk daerah yang stabil dibandingkan karbonan dengan mengandung sedikit lapisan batu bara. Menurut Pigram drr dengan daerah Sorong dan Fakfak, Satuan morfologi Kabupaten Fakfak terdiri dari: (1982) dan Visser dan Hermes (1962) kelompok batuan ini mempunyai a) Satuan Morfologi Batuan Kasar ketebalan lebih dari 88 m. Hal ini dapat diketahui dari sumur pemboran yang

  Morfologi ini menempati ketinggian 500 – 1428 mdpl, satuan batuan pada pernah dilakukan. Berdasarkan kandungan fosil yang ada dan lingkungan serta umumnya batu gamping tersier yang berselingan dengan batu lempung, asalnya diperkirakan bahwa batuan ini terjadi pada lingkungan pengendapan kondisi seperti ini terdapat di pegunungan Fakfak yang memanjang antara laguna yang diperkirakan berasal dari Benua Australia. Barat Laut sampai Tenggara dengan hutan hujan yang cukup lebat.

  b) Kelompok Batu Gamping Bogal (Trub)

  b) Satuan Morfologi Perbukitan Kars Kelompok batu gamping Bogal berumur Trias Akhir yang keberadaannya dapat

  Satuan ini memiliki ketinggian antara 100 – 5000 mdpl, yang umumnya terdiri diketahui dari sumur pemboran yang dilakukan dengan penyebaran yang dari batu gamping terumbu yang menempati sepanjang pantai utara Distrik dijumpai pada bagian barat daya menurut Pigram (1982), Rusmana drr. Kokas dan pulau-pulai di sebelah utara Kokas, yaitu : P. Ogar, P. Arguni, P.

  Tersusun oleh batu gamping pejal berwarna kelabu muda sampai sedang Koyier, p. Sopar, P. West, P. Basak, P. Ogasmumi dan Kep. Sariga. dengan ketebalan lebih dari 5 meter. Berdasarkan kandungan fosil yang ada di

  c) Satuan Morfologi Dataran Rendah dalam batuan dapat diperkirakan bahwa batuan ini diendapkan pada

  Morfologi ini menempati kawasan kaki gunung dengan ketinggian 5 – 50 mdpl, lingkungan laut dangkal. satuan morfologi ini ditempati oleh endapan aluvial, pasir kuarsa dan lempung yang terdapat di sepanjang sungai dataran Bomberay. c) Kelompok Fageo (Jf)

  Kelompok fageo ini diperkirakan berumur Jura Awal-Akhir pada skala waktu

  2. Stratigrafi

  geologi. Tersusun oleh serpih tanauan sedikit gampingan, setempat Kondisi geologi yang dijumpai di Kabupaten Fakfak sangat dipengaruhi oleh mengandung lignit, batu pasir gampingan (setempat dengan batubara) dan aktivitas tektonik yang terjadi mulai pada jaman perem. Perem merupakan salah sedikit batu gamping. Keberadaan kelompok ini terlihat dari sumur pemboran satu skala waktu geologi yang paling tua yang dijumpai di I ndonesia. Pada saat yang dilakukan di bagian barat daya menurut Pigram drr dan Rusmana drr jaman itu keadaan geografis I ndonesia belum tergabung seperti yang terlihat saat

  (1982). Kemungkinan besar kelompok ini mempunyai ketebalan yang cukup ini. Batuan yang tersingkap dipermukaan hanya batuan karbonat dan batuan asal yaitu 844 meter. Sedangkan berdasarkan kumpulan fosil yang ada yaitu berupa daratan berumur tua yaitu kenozoikum dan alluvium yang berumur kuarterlah yang Foraminifera dan kumpulan tumbuhan diperkirakan lingkungan pengendapan tersingkap di Kabupaten Fakfak. Sedangkan secara stratigrafi bawah permukaan kelompok ini pada sublitoral dalam pada dasarnya, laguna pantai menjadi kelompok batuan penyusunnya dapat diketahui dari beberapa sumur pemboran sublitoral luar di bagian teratas. dalam yang pernah dilakukan susunan batuan yang dijumpai di Kabupaten Fakfak mulai dari yang berumur tua hingga dengan yang berumur muda adalah sebagai berikut :

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.4 Peta Geologi RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  d) Batu Gamping Facet (JKf) Batuan kelompok Batu Gamping Facet diketahui berumur Akhir-Kapur Akhir.

  Keberadaannya tersebar dibawah permukaan di sebelah barat daya lembar dengan ketebalan diduga hingga 960 m (Rusmana drr, dan Pigram drr., 1982), tersusun oleh batu gamping mikrokristalin kersikan sampai kapuran lunak, setempat dengan rijang, berselipan serpih gampingan lunak berwarna kelabu muda sampai coklat keabu-abuan tua; di bagian bawah batu gamping dolomitan, batu pasir halus gampingan dan lunak, pada bagian alasnya. Kandungan fosil berupa foraminifera plangton, nanoplangton dan tebaran kumpulan tetumbuhan renik yang ada mengindikasikan lingkungan pengendapan bagian atas batuan pada laut dangkal hingga laut dalam pada bagian atas.

  e) Formasi Jass (Kj) Batuan formasi jass diketahui berumur Jura-Kapur Akhir. Keberadaannya tersebar dibawah permukaan di utara lembar dengan ketebalan diduga hingga 407 m (Lehner & Schardijn, 1954, dan Pigram & Sukanta), Formasi Jass tersusun oleh serpih bermacam warna dan batu lempung, berukuran halus sampai kasar, menyudut tanggung-membundar tanggung, umumnya batu pasir terpilah sedang berada 80 m di bagian bawah batu pasir gampingan berada dibagian atas. Kandungan fosil yang teramati adalah foraminifera Globotruncana (antara lain G. contuse dan G. stuarti), nanoplangton gampingan, nanoplangton Jura, spora dan acritach tak dikenal. Lingkungan pengendapan dekat pantai dan laguna yang berangsur menjadi laut dangkal yang beragam dan terbuka.

  Batuan-batuan yang termasuk dalam kelompok poin a hingga poin e diatas merupakan kelompok batuan yang tidak tersingkap dipermukaan, sehingga tidak akan dapat diketahui apabila tidak melihat pada hasil pemboran.

  f) Formasi Baham (Tpb) Formasi Baham ini menurut Visser & Hermes (1962) mempunyai ketebalan kurang lebih 250 meter di daerah Kabupaten Fakfak tersingkap sangat sedikt sekali di ujung timur semenanjung Onin. Berdasarkan pengamatan pada sumur pemboran formasi ini tersusun oleh biomikrit mengandung glukonit, batu pasir glukonitan dan serpih hijau tua. Biomikrit berwarna kelabu muda, kapuran sampai berbutir menengah di beberapa tempat berselipan batu napal keras kelabu tua dan kelabu kebiruan. Sedangkan bau pasir glukonitan berwarna jingga atau kelabu tua berselipan dengan kuarsit. Untuk mengetahui lingkungan pengendapannya didasarkan pada adanya fosil pelagos seperti Globorotalia dan foraminifera yang menunjukkan ciri lingkungan pengendapan laut terbuka.

  g) Anggota Batunapal Tawar (Tmt) Kelompok ini pertama kali dikemukakan oleh Van Rossum (1957). Ketebalan kelompok batuan ini kurang lebih 200 meter, tersebar di semenanjung Onin tersusun oleh batu napal dan batu gamping yang berbutir halus getas dan batu lanau gampingan. Berdasarkan kandungan fosil Foraminifera plangton dan nanoplangton diperkirakan diendapkan pada lingkungan neritik luar sampai bathial atas.

  h) Anggota Batu Gamping Rumbati (Tmr) Pertama kali ditemukan oleh Van Rossum (1957) di barat laut semenanjung Onin dengan ketebalan kurang lebih 110 meter. Tersusun oleh batu gamping dolomitan berbutir halus berwarna coklat dan kelabu mengandung pirit secara terpencar. Berdasarkan kandungan fosilnya yaitu Foraminifera Besar dan beberapa Foraminifera kecil, diperkirakan bahwa kelompok batuan ini diendapkan pada lingkungan Anjungan laut dangkal pada fasies terumbu belakang. i) Batu Gamping Onin (Temo)

  Dijumpai di semenanjung Onin yang oleh Visser & Hermes (1962) disebut sebagai Formasi Onin dengan ketebalan diperkirakan 2000 meter. Tersusun oleh batu gamping berbutir halus berlapis baik, beberapa batu gamping lempungan menghampar berwarna kelabu kekuningan tua dengan retakan konkoidal dan sisipan tipis batu napal, langka mikrokristalin, butiran dan

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  dolomitan. Berdasarkan kandungan fosilnya yang berupa foraminifera plangton dan nannoplangton, langka keratan koral dan moluska, kelompok batuan ini diendapkan dominan pada lingkungan paparan laut terbuka. j) Batu Gamping Kumawa (Temk)

  Batu Gamping Kumawa ini dijumpai di Kabupaten Fakfak bagian selatan yaitu di semenanjung Kurawa yang terdiri dari batu gamping koral dan batu gamping berlapis. Batu gamping koral berwarna putih, coklat, kelabu kekuningan, pejal dan sangat keras. Mengandung sedikit batu gamping kapuran dengan berselingan batu lempung gampingan di beberapa tempat berongga. Sedangkan batu gamping berlapis berwarna putih hingga kelabu kekuningan dengan kesarangan rendah. Berdasarkan batuan penyusun tersebut diperkirakan terendap-kan dari terumbu. Batu gamping koral pada inti terumbunya dan batu gamping berlapis yang merupakan endapan pinggiran dari komplek terumbu. k) Batu Gamping Ogar (Temog)

  Batu gamping ogar dijumpai juga di semenanjung Onin bagian timur laut dan pulau di sekitarnya. Mempunyai ketebalan paling sedikit 500 meter. Oleh Visser & Hermes (1962) disebut sebagai Formasi Ogar. Tersusun oleh batu gamping terumbu pejal, biasanya berwarna putih, kelabu setempat bersifat dolomitan, kesarangannya berlubang sebagian kapuran dan berselipan dengan serpih tipis. Pada kelompok batu gamping ini kaya akan koral, ganggang gampingan, foraminifera besar, briozoa dan ostrakoda. Berdasarkan kandungan fosil tersebut diperkirakan batu gamping ini merupakan endapan inti dan endapan langsung sayap kelompok terumbu dan pelataran terumbu di suatu paparan laut terbuka. l) Formasi Klasafet (Tmk)

  Formasi Klasafet dijumpai di bagian selatan Kabupaten Fakfak yaitu di Semenanjung Kumawa tersusun oleh batu napal, batu lumpur gampingan dan perselingan kalsilitit. Berdasarkan kandungan fosil yang ada dapat diperkirakan formasi ini diendapkan pada lingkungan laut terbuka dekat terumbu.

  Kelompok batuan poin f hingga poin l ini menurut peneliti diantaranya Visser & Hermes (1962) dapat dikelompokkan menjadi satu yaitu pada kelompok besar batu gamping New Guinea. m) Kelompok Besar Batu Gamping New Guinea (tak terpisahkan) (KTmn)

  Dijumpai dibawah permukaan dari pemboran yang dilakukan di sebelah utara dan timur dari semenanjung Onin. Mempunyai ketebalan diperkirakan 1539 meter. Tersusun oleh mikrokristalin, berbutir halus dan batu gamping padat sebagian koralan, sebagian lempungan, setempat dolomitan dan kapuran sedikit batu lanau dekat bagian atas. Kandungan fosilnya berupa foraminifera, koral, duri ekinoida, briozoa, nanno plangton dan ostrakoda. Berdasarkan kandungan fosil tersebut diatas maka diperkirakan bahwa batu gamping ini diendapkan pada kondisi pelataran laut dangkal dan terumbu. n) Formasi Steenkool (TQs,TQss dan TQsm)

  Formasl Steenkool dijumpai tersebar hampir keseluruh Kabupaten Fakfak kecuali di semenanjung Onin saja. Mempunyai ketebalan kurang lebih 3200 meter terlihat dari beberapa sumur pemboran yang dilakukan. Tersusun oleh batu Lumpur, batu pasir, batu lanau dan sedikit konglomerat, lapisan lignit, sedikit pirit. Batu Lumpur yang dijumpai berwarna kelabu muda hingga kelabu tua sangat lunak umumnya mikaan, jarang dolomitan, setempat puritan dan gampingan, kepingan cangkang kerang melimpah. Batu pasir berwarna kelabu muda, berbutir halus, terpilah baik, kuarsa membundar tanggung dan taburan butiran sela. Batu lanau berwarna kelabu, lunak sampai keras, gampingan setempat glokonitan, dengan sebaran tipis bahan organic. Konglomerat dengan fragmen aneka bahan, dengan ukuran menyudut hingga membulat tanggung, terutama pecahan batu pasir dan batu gamping dalam masa dasar batu pasir halus lumpuran berwarna kelabu. Kandungan flora dan fauna juga sangat bervariasi antara lain adanya sisa tumbuhan, kepingan moluska, foraminifera plangton. Berdasarkan asosiasi tersebut diatas formasi ini diendapkan pada lingkungan delta laut yang luas yang berkembang ke arah barat.

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  o) Batu Pasir Tusuawai (Qpt) Batu pasir tusuawai ditemukan di timur laut Fakfak dengan ketebalan diperkirakan ± 200 meter. Menurut Staeger (1952) batu pasir ini merupakan bagian atas dari Formasi Steenkool. Litologinya tersusun oleh batu pasir gedstas dan serpih. Tidak dijumpai adanya flora dan fauna sehingga untuk menentukan lingkungan pengendapannya didasarkan pada litologi yang ada. Dengan memperhatikan litologi penyusunnya maka batu pasir Tusuawai diperkirakan kelompok batuan ini diendapkan pada lingkungan kipas alluvial yang berasal dari kipas alluvium dan fluvial. p) Aluvium (Qt, Qae, Qab, Qa1 dan Qa)

  Endapan lauvium yang dijumpai di Kabupaten Fakfak ini berdasarkan lingkungan pengendapan yang ada dapat dikelompokkan menjadi : Aluvium termampatkan (Qt) aluvium endapan estuario (Qae), endapan gisik naik (Qab), endapan laguna (Qa1) dan endapan tak terpisahkan (Qa). Aluvium termampatkan, terususun oleh kerikil, pasir, lumpur dan gambut, yang merupakan hasil dari endapan limbah banjir. Aluvium endapan estuary tersusun oleh kerikil, pasir lumpur dan gambut dengan kadar garam yang cukup tinggi. Aluvium endapan gisik naik, tersusun oleh lumpur dan gambut dengan lingkungan pengendapan seperti adanya koilamair tawar yang tetap yang bertambah selama musim penghujan. Aluvium tak terpisahkan tersusun oleh kerikil, pasir, lumpur dan gambut yang diperkirakan merupakan hasil lingkungan pengendapan fluviatil dan litoral.

  Struktur dan tektonik yang terjadi di Kabupaten Fakfak ini tidak dapat dipisahkan dengan kondisi secara regional dan dapat dikelompokkan menjadi : a) Pegunungan Misool–Onin–Kumawa

  Punggungan Misool-Onin-Kumawa merupakan tinggian struktur yang berarah ke tenggara, dengan panjang kurang lebih 400 km, yang mempunyai kenampakan permukaan di P. Misool, di semenanjung Onin dan di semenanjung Kumawa. Kenampakan topografi yang tiba-tiba menunjukkan bahwa punggungan di Fakfak itu dibatasi oleh sistem sesar. Disepanjang sesar itu mempunyai gerakan geser jurus sepanjang ratusan meter. Di lepas pantai sesar ini diyakini berkembang ke arah barat yang membatasi batu gamping Ogar dan Onin. Batu gamping di semenanjung Onin telah mengalami pensesaran naik dan terlipat menjadi antiklin utama Onin, antiklin Tegin dan antiklin Koagas. Batu gamping Ogar di sayap timur laut semenanjung juga terlipat menjadi sejumlah antiklin dan sinklin yang berurutan dan terpotong- potong oleh banyak retakan/ sesar. Selama pensesaran dan pelengkungan pada batu gamping di semenanjung Onin itu terbentuklah serangkaian retakan yang saling berpasangan. Pembentukan punggungan Misool-Onin-Kumawa sekurang-kurangnya di Fakfak setelah terjadinya tarikan pengendapan kelompok besar batu gamping New Guinea dan mungkin berlangsung bersamaan dengan pengendapan Formasi Steenkool di Cekungan Bintuni.

  b) Cekungan Bintuni Cekungan Bintuni (Visser & Hermes, 1962) merupakan cekungan senjang yang berumur Miosen Akhir hingga Kuarter dan mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Fakfak. Endapan yang ada di Fakfak ini dikelompokkan menjadi Formasi Steenkool dan Batu Pasir Tusuawai. Dari hasil analisis dan penafsiran data dan informasi yang ada memberikan kesan bahwa paling tidak ada tiga lengkungan antiklin yang berarah barat laut yang mempengaruhi Formasi Steenkool dn dataran Bomberay.

  Pembentukan cekungan Bintuni ini diperkirakan bersamaan dengan terjadinya pensesaran naik dan pelipatan jalur lipatan Lengguru dengan pembentukan Punggungan Misool–Onin–Kumawa.

  c) Alas Cekungan Bintuni Dari hasil analisis data informasi kegempaan memungkinkan terbentuknya punggungan yang merupakan pencerminan satu tapan atau lebih yang mengakibatkan adanya jebakan minyak bumi. Struktur yang ditafsirkan mencakup sejumlah punggungan yang berarah timur laut dan berangsung- angsur hilang ke arah tenggara.

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  Kondisi topografis Kabupaten Fakfak bervariasi, mulai dari dataran rendah sampai dengan daerah perbukitan. Dilihat dari aspek topografisnya, Kabupaten Fakfak didominasi oleh wilayah dengan kondisi kemiringan > 40% yaitu seluas 2297,964 ha, yang disusun dengan wilayah dengan kemiringan 0–15% seluas 1434,636 ha. Sedangkan yang lainnya adalah wilayah dengan kemiringan berkisar antara 15 – 40% . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5 dan 2.6.

  Kabupaten Fakfak berada pada ketinggian yang bervariasi untuk masing- masing daerahnya, dengan pengelompokkan sebagai berikut: a) Datar, terletak pada ketinggian 0 – 50 m dpl di wilayah barat pada sebagian besar Distrik Fakfak, Fakfak Barat, Fakfak Timur dan Kokas; b) Berbukit, terletak pada ketinggian antara 100 – 1000 m dpl diantara Fakfak dan Mokas; c) Pegunungan dengan ketinggian diatas 1000 m dpl terletak di bagian Utara Kabupaten Fakfak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.7.

  Kondisi bencana alam yang terjadi di daerah Kabupaten Fakfak secara umum mengikuti dengan kondisi di I ndonesia.

  Secara umum daerah di Kabupaten Fakfak yang secara fisiografi terdiri dari dataran dan perbukitan dan sebagian besar merupakan kawasan dataran yang mempunyai kemiringan Sangat landai. Daerah-daerah yang mempunyai kemiringan besar yang memungkinkan terjadinya gerakan tanah dijumpai pada bagian timur yaitu di Distrik Fakfak Barat, Distrik Fakfak dan Distrik Kokas yang berdekatan dengan Distrik Fakfak Barat dan Fakfak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.8.

  Kemungkinan adanya bencana gerakan tanah sangat tergantung dari berbagai faktor antara lain : a) Kemiringan Lereng

  Kemiringan lereng yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya gerakan tanah dijumpai pada ujung bagian barat yakni di Distrik Fakfak Barat dan Distrik Fakfak. Kemiringan lereng yang ada bervariasi mulai dari 20% hingga 70% .

  b) Batuan Penyusun Secara rinci batuan yang tersebar di Kabupaten Fakfak khususnya Distrik Fakfak Barat dan Distrik Fakfak berupa batu camping dan batuan asal darat yang berumur tua. Secara fisik batuan-batuan penyusun ini sangat kompak sehingga stabil bila akan dimanfaatkan sebagai infrastruktur sarana pra sarana. Tetapi harus juga dilihat dengan prioritas yang mempunyai kemiringan yang kecil.

  c) Struktur Geologi Struktur geologi yang ada di Kabupaten Fakfak khususnya di semenanjung Onin berupa sesar, kekar dan adanya lipatan (antiklin dan sinklin) yang tersebar hampir di seluruh semenanjung yang ada.

  2. Gempa Bumi

  Papua Barat maupun Papua merupakan salah satu daerah di I ndonesia yang termasuk dengan daerah rawan gempa bumi. Kondisi inilah yang harus diperhatikan dalam merencanakan pemanfaatan lainnya. Berdasarkan sejarah kegempaan di Papua/ I rian, gempa-gempa yang pernah terjadi Sejak tahun 1990 hingga saat ini yang mempunyai kedalaman pusat gempanya dangkal antara 10 km hingga 30 km serta mempunyai kekuatan gempa/ magnitude lebih dari 7 seperti yang terlihat pada Gambar 2.9.

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.5 Peta Topografi RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.6 Peta Kemiringan RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.7 Peta Ketinggian RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.8 Peta Rawan Gerakan Tanah RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.9 Peta Rawan Gempa Gumi RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  Dari gambar terlihat dengan jelas bahwa pusat -pusat gempa bumi dengan

  3. Tsunami

  kategori gempa dangkal yang berkedalaman kurang dari 33 km yang terjadi Tsunami merupakan bencana alam yang merupakan efek ikutan dari kejadian sejak tahun 1990 hingga saat ini lebih banyak berlokasi di sekitar Teluk gempa bumi, tetapi tidak semua gempa bumi akan menimbulkan adanya efek Cendrawasih yang merupakan bagian tengah Papua. Sedangkan Kabupaten tsunami. Beberapa syarat untuk terjadinya tsunami antara lain : pusat gempa Fakfak sangat sedikit, yaitu dijumpai pada laut di selatan semenanjung Onin. bumi harus terjadi di laut, kekuatan gempa buminya juga harus lebih nesar dari Dari sebaran pusat gempa bumi yang ada seperti yang terlihat pada 5 (magnitute) nya. Bila dilihat dari gambar sumber gempa bumi yang terjadi di

Gambar

  Papua/ I rian maka kemungkinan terjadinya tsunami di Kabupaten Fakfak sangat

  2.10

  kecil sekali, andaikan terjadi tsunami bisa ditemukan pada pantai selatan

Gambar 2.10

  semenanjung Onin. Untuk lebih jelasnya mengenai bencana tsunami di

  Sebaran Gempa di Pulau Papua Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada Gambar 2.11.

  4. Banjir

  Banjir merupakan salah satu bentuk rawan bencana, banjir yang terjadi di Kabupaten Fakfak terbagi dalam 3 kelompok yaitu tinggi, sedang dan rendah. Distrik dengan rawan banjir tinggi adalah Bomberay, rawan banjir sedang adalah Distrik Bomberay dan Karas sedangkan distrik yang rawan banjir rendah adalah Distrik Fakfak, Fakfak Tengah, Fakfak Barat, Teluk Patipi, Kokas, Kramongmongga dan Karas.

  Untuk lebih jelasnya mengenai rawan bencana banjir di Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada Gambar 2.12.

A. Data Dasar Perencanaan Pengembangan Wilayah

  Kebutuhan data dasar bagi perencanaan pengembangan wilayah adalah berupa rumusan tentang kesesuaian fisik lahan yang layak bagi pengembangan. Rumusan ini merupakan kajian terhadap berbagai jenis kemampuan lahan yang berperan

  Berdasarkan data dan informasi sumber gempa bumi yang terjadi dan dalam perencanaan lingkungan fisik. Jadi dalam perencanaan wilayah yang berpegang pada konsep penataan ruang dan pengelolaan lingkungan haruslah terangkum pada dua gambar tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan diawali dengan pengenalan terhadap karakteristik fisik suatu lahan, sehingga dapat bahwa Kabupaten Fakfak, khususnya di Semenanjung Onin yang paling banyak dirumuskan pengklasifikasian wilayah dalam setiap analisis kesesuaian fisik lahan. dihuni oleh masyarakat dan sangat mungkin untuk berkembang menjadi permukiman relatif aman dari bahaya gempa bumi bila dibandingkan dengan daerah di bagian timurnya.

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.11 Peta Rawan Bencana Tsunami RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.12 Peta Rawan Bencana Banjir RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  Geologi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam analisis kesesuaian fisik lahan yang ada. De Jong 1983 mengungkapkan bahwa keterlibatan ilmu geologi dalam perencanaan inter-disiplin adalah pada tahap awal. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui secara dini limitasi-limitasi yang ada serta kendala-kendala yang harus ditanggulangi, apabila daerah yang bersangkutan akan dikembangkan lebih lanjut. Dalam analisis kesesuaian fisik lahan ini akan tercermin pada kemampuan lahan yang ada. Secara fisik kemampuan lahan yang dimaksudkan antara lain adalah sebagai berikut :

  Untuk lebih jelasnya mengenai keseuaian fisik lahan di Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada

  Wilayah Limitasi, adalah wilayah yang memiliki tingkat kemampuan lahan buruk, sehingga tidak memungkinkan untuk dikembangkan lingkungan fisiknya.

Gambar 2.13

  Kemampuan lahan morfologi-kestabilan lereng, merupakan kemampuan suatu lahan dilihat dari kondisi morfologi dan kestabilan lereng;

  

  Kemampuan lahan air tanah dangkal/ dalam, adalah kemampuan suatu lahan dilihat dari air tanah dangkal atau air tanah dalam;

  

  Kemampuan lahan drainase, merupakan kemampuan suatu lahan yang memiliki daya dukung drainase dengan melihat hubungan antara air tanah dan kondisi tanah/ batuan serta permeabilitasnya;

  

  Kemampuan lahan sumberdaya mineral, adalah kemampuan suatu pada suatu wilayah yang memiliki potensi sumberdaya mineral (mineral sekunder, mineral industri dan bahan galian gol.C);

  

  Kemampuan lahan bencana alam, adalah kemampuan suatu lahan dilihat dari aspek-aspek kebencanaan yang mungkin terjadi akibat proses geologi maupun dampak pembangunan suatu wilayah. Dari seluruh kemampuan lahan yang ada di daerah yang akan dikembangkan akhirnya disusunlah kesesuaian fisik lahan yang berupa : Wilayah Kemungkinan, adalah wilayah yang memiliki kemampuan lahan tinggi untuk dikembangkan, yang relatif tidak memiliki kendala fisik;

  Wilayah Kendala, adalah wilayah yang memiliki tingkat kemampuan lahan ” sedang”

  atau ”kurang” untuk dikembangkan. Wilayah ini memiliki kendala fisik, sehingga untuk pengembangannya memerlukan perhitungan ekonomis dan teknis.

  Kemampuan lahan fondasi, adalah kemampuan suatu lahan pada kondisi tanah/ batuan yang memiliki daya dukung fondasi berdasarkan nilai tahanan kanus setiap tanah/ batuan pada suatu wilayah;

  

  Dari penjelasan tersebut diatas maka wilayah Kabupaten Fakfak mempunyai kondisi adalah sebagai berikut : 1) Distrik Fakfak Barat Distrik Fakfak Barat secara geologi tersusun oleh Formasi Batu Gamping Onin.

  Formasi ini didominasi oleh batuan penyusun adalah batu gamping yang berbutir halus berlapis baik, dengan beberapa batu gamping lempungan serta dijumpai adanya retakan konkoidal dengan sisipan tipis batu napal. Batuan ini menempati pada morfologi perbukitan dengan kemiringan lereng pada kelompok paling besar diantara kelerengan yang ada di Kabupaten Fakfak. Kemampuan lahan terhadap fondasi yang bertumpu secara umum adalah kuat hal ini dikarenakan tersusun oleh batu gamping dengan sifat yang sangat kompak dan pejal serta mempunyai sifat yang elastis. Kemampuan lahan terhadap morfologi-kestabilan lereng karena tersusun oleh kelompok lereng yang paling terjal sehingga sangat tidak stabil terhadap bangunan dan pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana. Kemampuan lahan terhadap air tanah dangkal/ dalam, untuk air tanah dangkal pada beberapa lokasi dapat ditemukan secara melimpah apabila dijumpai rongga-rongga yang merupakan tempat menyimpannya air pada batu gamping. Kemampuan lahan drainase yang dijumpai di lapangan sangat bervariasi mulai dari yang sangat baik bila ditemukan batuan yang sangat porous dan permeable, sedangkan buruk bila ditemukan pada batuan yang impermeable.

  

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

Gambar 2.13 Peta Kesesuaian Fisik Lahan RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN FAKFAK

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  Kemampuan lahan sumberdaya mineral, sumberdaya mineral yang banyak Bila dilihat dari aspek fisik geologi yang berupa kemampuan fisik lahan yang

  Wilayah

  dijumpai di Distrik Fakfak Barat adalah bahan galian golongan C yang berupa ada di Distrik Fakfak Barat ini dapat dikelompokkan ke dalam batu gamping.

  Kendala. Karena secara umum wilayah ini mempunyai kemampuan fisik

  lahan secara geologi mempunyai daya dukung yang sedang sampai baik Kemampuan lahan bencana alam, bila dilihat dari berbagai aspek kemampuan untuk dikembangkan menjadi daerah pengembangan baik sebagai daerah lahan yang lain ada kondisi geologi yang telah berlangsung di Distrik Fakfak pengembangan utama maupun pendukung. Sarana dan prasarana yang Barat bencana yang mungkin dapat terjadi adalah sebagai berikut : dimaksud adalah untuk pemukiman/ perkantoran beserta sarana pendukung

  Gerakan tanah/ tanah longsor

  

  lainnya. Kendala yang ada antara lain kemiringan lereng yang terjal dan Gerakan tanah/ tanah longsor dapat terjadi di Distrik Fakfak Barat memungkinkan terjadinya gerakan tanah. Kendala ini dapat diatasi dengan dikarenakan oleh kemiringan lereng yang terjal. Apalagi bila didukung oleh menggunakan rekayasa teknik dan tidak memerlukan biaya yang besar. adanya struktur geologi antara lain kekar dan sesar. Jenis gerakan tanah Sarana prasarana yang ada saat ini hanya dijumpai disepanjang tepi pantai. yang mungkin dan sering dijumpai di Distrik Fakfak Barat berupa bongkahan atau jatuhan.

  2) Distrik Fakfak Secara umum kondisi Distrik Fakfak tidak jauh berbeda dengan Distrik Fakfak

  Gempa Bumi

  

  Barat karena secara geografis sangat berdekatan. Distrik Fakfak secara geologi Sebagaimana daerah I ndonesia lainnya kawasan I rian/ Papua termasuk tersusun oleh Formasi Batu Gamping Onin. Formasi ini didominasi oleh batuan Distrik Fakfak Barat termasuk daerah yang sewaktu-waktu dapat terjadi penyusun adalah batu gamping yang berbutir halus berlapis baik, dengan adanya gempa bumi. Secara keseluruhan dari daerah I rian/ Papua, Distrik beberapa batu gamping lempungan serta dijumpai adanya retakan konkoidal Fakfak Barat ini kejadian gempa buminya relatif kecil tetapi perlu sangat dengan sisipan tipis batu napal. Batuan ini menempati pada morfologi diperhatikan untuk mengantisipasi penanggulangannya apabila terjadi perbukitan dengan kemiringan lereng pada kelompok paling besar diantara gempa bumi. Gempa bumi yang mempengaruhi daerah ini diakibatkan oleh kelerengan yang ada di Kabupaten Fakfak. Kemampuan lahan terhadap fondasi gempa bumi tektonik yang berpusat di tengah laut di bagian selatan yang bertumpu secara umum adalah kuat, hal ini dikarenakan tersusun oleh maupun pada bagian barat seperti yang terlihat pada gambar pusat gempa batu gamping dengan sifat yang sangat kompak dan pejal serta mempunyai bumi dan lajur sumber gempa bumi di I rian/ Papua. sifat yang elastis untuk daerah Fakfak dijumpai adanya sisipan batu napal yang secara fisik tidak mempengaruhi terhadap daya dukung terhadap pondasinya.

  Tsunami

  

  Tsunami di daerah Distrik Fakfak Barat dapat terjadi sangat jarang. Hal ini Kemampuan lahan terhadap morfologi-kestabilan lereng karena tersusun oleh disebabkan proses kejadian tsunaminya sendiri haruslah ada pemicunya. kelompok lereng yang paling terjal sehingga sangat tidak stabil terhadap

  Untuk kejadian tsunami yang umum adalah gempa bumi yang berpusat di bangunan dan pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana. Secara laut dengan memiliki kekuatan gempa yang cukup besar biasanya diatas 6 umum kemiringan lerengnya lebih besar bila dibandingkan dengan Distrik skala richter. Selain tsunami kemungkinan yang bisa terjadi adanya

  Fakfak Barat karena di daerah ini merupakan punggungan bagian tengah atau gelombang pasang yang tinggi dapat dijumpai pada daerah yang secara puncak dari perbukitan di sekitar Fakfak. morfologi berteluk.

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK

  Kemampuan lahan terhadap air tanah dangkal/ dalam, untuk air tanah dangkal mengantisipasi penanggulangannya apabila terjadi gempa bumi. Gempa pada beberapa lokasi dapat ditemukan secara melimpah apabila dijumpai bumi yang mempengaruhi daerah ini diakibatkan oleh gempa bumi tektonik rongga-rongga yang merupakan tempat menyimpannya air pada batu yang berpusat di tengah laut di bagian selatan maupun pada bagian barat gamping. Lapisan batu napal ini akan sangat memungkinkan adanya seperti yang terlihat pada gambar pusat gempa bumi dan lajur sumber kandungan air tanah yang besar bila dibandingkan dengan air tanah di Distrik gempa bumi di I rian/ Papua. Bila dibandingkan dengan wilayah Distrik Fakfak Barat.

  Fakfak Barat maka Distrik Fakfak mempunyai jarak yang relatif lebih dekat dengan pusat-pusat sumber gempa bumi yang ada pada lengan pulau Kemampuan lahan drainase yang dijumpai di lapangan sangat bervariasi mulai I rian/ Papua. dari yang sangat baik bila ditemukan batuan yang sangat porous yan pemeable, sedangkan buruk bila ditemukan pada batuan yang impermeable. Tsunami

  

  Dengan adanya lapisan batu napal yang merupakan lapisan impermeable Tsunami di daerah Distrik Fakfak yang dapat terjadi sangat jarang. Hal ini sehingga secara umum wilayah Distrik Fakfak mempunyai kemampuan lahan disebabkan proses kejadian tsunaminya sendiri haruslah ada pemicunya. drainase yang kurang.

  Untuk kejadian tsunami yang umum adalah gempa bumi yang berpusat di laut dengan memiliki kekuatan gempa yang cukup besar biasanya diatas 6 Kemampuan lahan sumberdaya mineral, sumberdaya mineral yang banyak skala richter. Selain tsunami kemungkinan yang bisa terjadi adanya dijumpai di Distrik Fakfak adalah bahan galian golongan C yang berupa batu gelombang pasang yang tinggi dapat dijumpai pada daerah yang secara gamping, sebagaimana yang dijumpai di Distrik Fakfak Barat. morfologi berteluk. Kemampuan lahan bencana alam, dilihat dari berbagai aspek kemampuan

  Bila dilihat dari aspek fisik geologi yang berupa kemampuan fisik lahan yang lahan yang lain dan kondisi geologi yang telah berlangsung di Distrik Fakfak ada di Distrik Fakfak ini dapat dikelompokkan ke dalam Wilayah Kendala. bencana yang mungkin dapat terjadi adalah sebagai berikut :

  Karena secara umum wilayah ini mempunyai kemampuan fisik lahan secara Gerakan tanah/ tanah longsor

  

  geologi, mempunyai daya dukung yang sedang sampai baik untuk Gerakan tanah/ tanah longsor dapat terjadi di karenakan kemiringan lereng dikembangkan menjadi daerah pengembangan baik sebagai daerah yang lebih terjal dari Distrik Fakfak Barat. Apalagi bila didukung oleh pengembangan utama maupun pendukung. Sarana dan prasarana yang adanya struktur geologi antara lain kekar dan sesar. Jenis gerakan tanah dimaksud adalah untuk pemukiman/ perkantoran beserta sarana pendukung yang mungkin dan sering dijumpai di Distrik Fakfak Barat berupa lainnya. Kendala yang ada antara lain kemiringan lereng yang terjal dan bongkahan atau jat uhan. memungkinkan terjadinya gerakan tanah. Kendala ini dapat diatasi dengan menggunakan rekayasa teknik dan tidak memerlukan biaya yang besar.

  Gempa Bumi

  

  Sebagaimana daerah I ndonesia lainnya kawasan I rian/ Papua termasuk 3) Distrik Fakfak Tengah daerah yang sewaktu-waktu dapat terjadi adanya gempa bumi. Secara

  Kondisi Distrik Fakfak Tengah baik kondisi geografi dan geologinya hampir keseluruhan dari daerah I rian/ Papua, Distrik Fakfak Barat ini kejadian sama dengan Distrik Fakfak Barat , yang secara geologi tersusun oleh Formasi gempa buminya relatif kecil tetapi perlu sangat diperhatikan untuk Batu Gamping Onin. Formasi ini didominasi oleh batuan penyusun adalah batu

  GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN FAKFAK