SKRIPSI KUALITAS KEBERAGAMAAN MASYARAKAT MUSLIM DI SEKITAR U

  

KUALITAS KEBERAGAMAAN MASYARAKAT

MUSLIM DI SEKITAR UNIVERSITAS KRISTEN

SATYA WACANA SALATIGA TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

OLEH

WALIDATUL IKROMAH

NIM : 11110107

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

MOTTO

         

  “Berangkatlah, baik kamu merasa ringan atau berat, dan berjihadlah dengan

  harta dan jiwamu..” (QS. At-Taubah: 41)

  

PERSEMBAHAN

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, Penulis persembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan hidup penulis, khususnya untuk : 1.

  Ayah dan Bunda tercinta (Bpk. Munawir dan Ibu Shoimah). Ini adalah sebagian perjuangan dan cita-cita, iringan doa dan restunya. Karena jasa dan kasih sayang beliaulah penulis sampai bisa menyelesaikan kuliah.

  2. Adik-adik (Fauzi Ahsani, Nayla Muna Pratiwi dan Tashfiyaturrafi‟ah), yang penulis banggakan, yang selalu berdoa dan memberi dorongan dan semangat untuk mencapai kesuksesan.

  3. Sahabat-sahabat kecil (Wahid, Yuliawan, dan Mula) yang tidak pernah berhenti mendorong serta memberi semangat dalam menjalani hidup.

  4. Teman-teman seperjuangan (KKN Cungkup) yang memberi motivasi untuk menyelesaikan studi.

  5. Teman-teman Racana Nagasandhi dan teman-teman pecinta alam yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman selama ini.

  6. Para dosen IAIN Salatiga, terutama dosen pembimbing yang telah mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Semoga mereka semua selalu dalam pelukan kasih sayang Allah SWT.

WALIDATUL IKROMAH

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil „alamin Peneliti menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas nikmat yang

  Allah s.w.t. anugerahkan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian dengan judul

  

KUALITAS KEBERAGAMAAN MASYARAKAT DI SEKITAR

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN 2016

dengan baik.

  Penelitian dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaiakan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga.

  3. Bapak Dr. Mukti Ali, S.Ag., M.Hum selaku pembimbing skripsi.

  4. Bapak Agus Prasetyo, S.IP selaku pembina Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Salatiga.

  5. Bapak Bambang Setiyaji, S.H., selaku pimpinan Kelurahan Salatiga.

  6. Bapak M. Sinwan selaku Ketua RW 09 Kemiri Salatiga.

  7. Bapak Wiyono selaku Ketua RW 11 Kemiri Salatiga.

  8. Bapak Saiful Fanani selaku Ketua RW 08 Domas-Somopuro Salatiga.

  Mudah-mudahan Allah berkenan untuk membimbing dan memberikan hidayah dalam setiap langkah hidupnya.

  Salatiga, 30 Mei 2016 WALIDATUL IKROMAH NIM: 11110107

  

ABSTRAK

  WALIDATUL IKROMAH. (2016). Kualitas Keberagamaan Masyarakat di

  

sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Skripsi, Sarjana Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing dan Dosen Pengampu Dr. Mukti Ali, S.Ag., M.Hum.

  Kata kunci: Kualitas Keberagamaan Masyarakat, Gejala pelemahan keimanan umat Muslim

  Pendidikan keagamaan memiliki peran penting terhadap perkembangan kehidupan masyarakat. Lembaga pendidikan yang berada di suatu wilayah pasti memberi dampak terhadap lingkungan sekitarnya, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, keagamaan, sosial maupun budayanya. Adanya Perguruan Tinggi di Kelurahan Salatiga memberi dampak terhadap kehidupan masyarakat sekitar terutama terhadap kualitas pendidikan keagamaan masyarakat terutama umat Muslim. Hal ini menarik minat peneliti untuk menguak lebih jauh mengenai: Pertama, Bagaimana kualitas pendidikan agama Islam terhadap keberagamaan masyarakat muslim di sekitar UKSW, Kelurahan Salatiga? Bagaimana pengaruh masyarakat terhadap pemahaman dan keberagamaan agama Islam di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi agama.

  Subjek yang dilibatkan dalam penelitian sebanyak delapan informan masyarakat perkampungan Kemiri, Somopuro, Cungkup dan Domas, Kelurahan Salatiga, Kota Salatiga. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kualitas pendidikan agama Islam terhadap keberagamaan masyarakat muslim mengalami penurunan dari masa ke masa. Kedua, adanya pengaruh masyarakat terhadap pemahaman dan keberagamaan agama Islam. Kehidupan sosial keberagamaan masyarakat ditemukan beberapa bukti bahwa adanya proses Kristenisasi dengan melemahkan keimanan umat muslim melalui beberapa cara atau metode yang tidak banyak disadari oleh masyarakat Muslim pada umumnya. Data yang ditemui hampir setengah masyarakat sudah menjadi korban misi Kristenisasi oleh tokoh agama non-Muslim, bahkan sudah berpindah kepercayaan. Metode yang berhasil ditemui antara lain melalui pendidikan dan tawaran pekerjaan, pacarisasi, hamilisasi, pernikahan beda agama, bantuan tidak terbatas, dukungan tokoh masyarakat, kegiatan sosial masyarakat dan membuat wadah bersama antara masyarakat Kristen dan Islam.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ORISINILITAS .............................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

PENGESAHAN ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 9 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 10 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 10 E. Penegasan Istilah ................................................................................. 11 F. Metodologi Penelitian .......................................................................... 15 G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 24 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori .................................................................................... 26 1. Teori Lingkungan dan Masyarakat ............................................... 26 2. Teori Pendidikan .......................................................................... 42 3. Pengaruh Universitas Kristen Satya Wacana terhadap Perkembangan Masyarakat Muslim .............................................. 53 B. Telaah Pustaka .................................................................................... 88 BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Salatiga ................................................. 91 1. Letak Geografis ............................................................................. 91 2. Kondisi Masyarakat Kelurahan Salatiga ....................................... 92

  B.

  Latar Belakang Wilayah Kemiri, Somopuro, Cungkup, Domas sebagai Kawasan Masyarakat Pluralitas ........................................................... 93 1.

  Lokasi dan Kondisi Alam .............................................................. 97 2. Keagamaan Masyarakat ................................................................ 98 3. Aktifitas Masyarakat ..................................................................... 99 4. Potensi Ekonomi ........................................................................... 100 5. Pendidikan Masyarakat ................................................................. 101 C. Data tentang Pengaruh Universitas Kristen Satya Wacana terhadap

  Kualitas Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat ........................... 102 D. Profil Informan ..................................................................................... 105

  BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat di Sekitar UKSW ............. 112 B. Kualitas Pendidikan Agama Islam terhadap Keberagamaan Masyarakat Muslim di Sekitar UKSW .................................................................... 115 C. Pengaruh Masyarakat terhadap Pemahaman dan Keberagamaan Masyarakat Muslim .............................................................................. 119 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 130 B. Saran ........................................................................................................... 131

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 133

LAMPIRAN Lampiran 1 ....................................................................................................... 139 Lampiran 2 ....................................................................................................... 156 Lampiran 3 ....................................................................................................... 157 Lampiran 4 ....................................................................................................... 163

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 171

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Lampiran 2

  Transkip Wawancara Peta Lingkungan UKSW

  Lampiran 3 Tabel Lampiran 4 Dokumentasi Lampiran 5 Nota Pembimbing Lampiran 6 Daftar Nilai SKK Lampiran 7 Lembar Konsultasi Lampiran 8 Lampiran 9

  Rekomendasi Ijin Penelitian Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salatiga merupakan sebuah kota kecil berada di tengah-tengah segitiga kota

  besar Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang), yang secara morfologis berada di daerah cekungan kaki Gunung Merbabu dan diantara gunung-gunung kecil yaitu Gajah Mungkur, Telomoyo, Payung dan Rong. Secara astronomi terletak antara 007.17‟ dan 00.17‟.23” Lintang Selatan dan antara 110.27‟.56,81” dan 110.32‟.4,64” Bujur Timur. Sebagai dataran tinggi, Kota Salatiga terletak di ketinggian ±1500 meter di atas permukaan laut.

  Secara administratif, Kota Salatiga berada di Propinsi Jawa Tengah, di tengah- tengah wilayah Kabupaten Semarang. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tuntang, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Getasan dan Tengaran. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tengaran. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Getasan dan Tuntang. Jumlah penduduk Salatiga ± 100.000 jiwa, 90% diantaranya suku Jawa, sedikit WNA dan suku-suku lain dari berbagai daerah di Indonesia. Keagamaan penduduk Salatiga mayoritas beragama Islam, urutan kedua adalah penduduk beragama Kristen dan Katholik. Namun dalam perkembangannya kota Salatiga terkenal di luar daerah sebagai penduduk yang mayoritas beragama Nasrani. Membahas mengenai pendidikan dan keagamaan, kebanyakan orang apabila ditanya tentang pendidikan di kota Salatiga yang ada dibayangan mereka adalah lembaga pendidikan yang terkenal yaitu Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

  Pendidikan merupakan sebuah fondasi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, terutama dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Pendidikan dan masyarakat sesungguhnya sangat erat kaitannya. Lembaga pendidikan tanpa peran masyarakat tidak akan mungkin berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya, masyarakat tidak akan berkembang dan berkualitas tanpa adanya pendidikan di dalamnya. Dunia pendidikan kini mendapat berbagai kritik karena belum mampu menanggulangi berbagai masalah dalam kehidupan masyarakat. Dunia pendidikan juga banyak dijadikan kambing hitam pada saat masyarakat belum mampu mencapai perubahan dalam kehidupan mereka.

  Menurut Hasbullah (2009 : 2) pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri, datang dari orang dewasa atau diciptakan seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari hari, dan sebagainya.

  Pendidikan menurut Suwito (2005 : 105)adalah sebuah aktivitas sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat atau komunitas sosial berperan sebagai objek sekaligus subjek pendidikan. Bertambahnya anggota masyarakat secara otomatis akan meningkat pula kebutuhan dari tuntutan kehidupan yang harus dipenuhi.

  Salatiga merupakan sebuah kota yang masyarakatnya beragam, terutama dalam hal menganut agama. Banyaknya penduduk pendatang dari luar daerah memberi pengaruh tersendiri terhadap keagamaan masyarakat. Beragamnya agama dalam suatu masyarakat menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Bagaimana hubungan interaksi dan saling pengaruh antara pendidikan Agama Islam terhadap keberagamaan masyarakat muslim, bagaimana pengaruh masyarakat muslim di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana terhadap pemahaman masyarakat tentang Agama Islam.

  Definisi masyarakat Islam menurut Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei (2001 : 8) yaitu masyarakat yang secara nyata ada dalam suatu kelompok manusia yang beragama Islam dengan sejumlah indikasi yakni memiliki kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan yang sama seperti halnya masyarakat Islam yang menjadi mayoritas penghuni bangsa ini.

  Perhatian terhadap masyarakat muslim saat ini adalah bagaimana kualitas pemahaman pendidikan keagamaan baik dalam keluarga maupun masyarakat.

  Apakah kualitas pendidikan agama Islam mempunyai pengaruh terhadap sikap dan interaksi sosial keagamaan dalam masyarakat yang heterogen. Di Salatiga terdapat lembaga pendidikan yang sudah banyak orang mengenalnya, yaitu Universitas Kristen Satya Wacana. Seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa lembaga pendidikan sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Masyarakat yang berada di sekitar UKSW sebagian besar adalah beragama muslim. Meskipun banyak juga yang beragama Kristen dan Katolik. Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana sikap masyarakat dalam menjaga kerukunan antar agama serta kepedulian terhadap pendidikan keagamaan masyarakat.

  Sedangkan Pendidikan Agama Islam berarti "usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam". (Zuhairani, 1983 : 27). Dari pengertian umum pendidikan di atas berarti Pendidikan Agama bertugas untuk membimbing dan mengarahkan anak didik supaya menjadi muslim yang beriman teguh sebagai refleksi dari keimanan yang telah dibina oleh penanaman pengetahuan agama yang harus dicerminkan dengan akhlak yang mulia sebagai sasaran akhir dari Pendidikan Agama itu. Karena dengan pendidikan Agama manusia akan mendapatkan tuntunan jalan yang lurus dalam kehidupannya.

  Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al- Baqarah 2:269 seperti berikut :

  

             

    

  Artinya :

  “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam

tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan

Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi

karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat

mengambi

l pelajaran (dari firman Allah)”. (QS. Al-Baqarah 2:269)

  Dengan ilmu atau pendidikan agama, manusia dapat berfikir lebih bijak atas fenomena apa yang ada di bumi dan seisinya. Sehingga akan meningkatkan keimanannya terhadap Tuhan atas segala ciptaan serta ajarannya.

  Beberapa hal yang terjadi wilayah kelurahan Salatiga terutama di kampung Kemiri, Somopuro, Cungkup, Domas yang letaknya di sekitar kampus UKSW adalah mereka kebanyakan sudah tidak memperdulikan ajaran dari agamanya (Islam).

  Kehidupan yang dijalani serasa bebas tanpa ada yang mengikatnya. Untuk warga masyarakat sendiri banyak yang memilih mementingkan pekerjaan baik usaha sendiri maupun bekerja di Yayasan Non Muslim yang secara tidak langsung telah dibuat lemah imannya dengan membuat lalai mengerjakan kewajiban beribadah. Begitu pula para orang tua muslim banyak yang memilih menyekolahkan anak-anaknya di Sekolah Yayasan Nasrani, dengan alasan sekolah tersebut terkenal, dapat memberikan lulusan terbaik dan biaya pendidikan lebih murah daripada sekolah

  Islam. Hal itu berpengaruh terhadap pendidikan agama yang diperoleh anak tersebut. Mau tidak mau anak didik yang sekolah di sekolah yayasan Nasrani setiap hari akan diberikan pendidikan agama Nasrani dan mulai kurang mengasah ilmu mereka tentang pendidikan agamanya sendiri yaitu Pendidikan Agama Islam.

  Para remaja juga tak kalah terkena imbasnya, namun berbeda dengan para orang tua. Para remaja di perkampungan tersebut, saat ini memiliki gaya hidup yang tidak mencerminkan syariat Islam. Mereka terpengaruh dengan para mahasiswa UKSW yang sebagian besar adalah orang luar Jawa dengan gaya hidup kebaratan.

  Mereka beralasan inilah gaya hidup anak muda jaman sekarang, gaul, keren dan sebagainya. Mereka mengenakan pakaian yang tidak mencerminkan aturan kesopanan, free sex,minum minuman keras, narkoba, wanita yang suka merokok, bahkan memelihara anjing juga sudah diikuti oleh remaja muslim di kampung Kemiri, Somopuro, Domas, dan Cungkup. Sikap para remaja di perkampungan tersebut seperti kembali ke masa jaman Jahiliyyah, yang tidak berpedoman kepada Al- Qur‟an dan Hadits. Mereka seperti manusia yang tidak mempunyai agama. Pengaruh itulah yang banyak dikhawatirkan oleh para orang tua. Padahal dalam Islam sudah disebutkan larangan untuk mendekati perilaku-perilaku kaum Jahiliyyah karena dapat mempengaruhi keimanan seseorang, seperti di sebutkan dalam Q.S. Al- Maaidah 5:91 yang berbunyi :

  

          

          

  Artinya :

  “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan

permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan

berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang;

  Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) ”. (QS. Al-Maaidah 5:91)

  Perilaku itulah yang akhirnya membawa para remaja untuk meninggalkan ibadah kepada Allah. Lebih parahnya lagi ternyata banyak yang memilih untuk keluar dari agama Islam (murtad), bukan hanya remaja namun juga orang tua dengan iming-iming mendapat kehidupan yang lebih layak.

  Letak lembaga pendidikan non swasta secara tidak langsung sangat berdampak terhadap kualitas keberagamaan warga muslim di wilayah sekitarnya yaitu masyarakat kampung Kemiri, Somopuro, Domas dan Cungkup. Dan isu yang berkembang adalah program yayasan Nasrani dalam misi Kristenisasi umat muslim.

  Dalam Konferensi Misionaris di kota Quds (1935), Samuel Zweimer, seorang Yahudi yang menjabat direktur organisasi misi Kristen, menyatakan, “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar jadi orang yang tidak berakhlaq sebagaimana seorang Muslim. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu.” (VOA Muslim, 2002).

  Isu tentang kristenisasi sesungguhnya sudah lama terjadi di Indonesia. Salatiga salah satu yang menurut banyak orang mudah untuk melakukan misi tersebut karena kualitas keimanannya yang kurang kuat serta kota kecil ini banyak dikuasai oleh yayasan Nasrani. Hal itulah yang akhirnya menimbulkan perselisihan antar agama, terutama agama Islam dan Kristen. Konflik umat Islam dan umat Nasrani sudah terjadi sejak jaman Nabi Muhammad S.A.W. pada tahun 8 H/ 629 M. Seperti yang disebutkan dalam Q.S. Al- Maaidah 5: 82, yaitu:

                      

         

  Artinya :

  ” Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Kami ini orang Nasrani". yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena Sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri

  ”. (QS. Al-Maaidah 5:82)

  Berdasarkan ayat di atas menurut Zakiyyudin Baidhawy (2011 : 47-48), dua agama misionaris ini Islam dan Kristen dalam kenyataannya sering terlibat dalam perebutan kepentingan untuk mempengaruhi orang-orang yang belum maupun sudah beragama dan kepercayaan. Begitu pula menurut Budiharjo (2007 : 8) konflik antara Nasrani dan Islam yang paling dahsyat bisa dilihat pada Perang Salib. Perang Salib mulanya diserukan oleh Paus Urban II tahun 1095. Paus menyerukan perang suci melawan kaum kafir yang menguasai makam kristus. Pada tahun 1098 tentara salib telah membunuh ratusan ribu kaum muslim di Marra‟tun–Nomam, salah satu kota terpadat di Syiria. Tahun 1099 mereka membantai 30.000 penduduknya, Muslim dan

  Yahudi.

  Dari sejarah itulah kemungkinan konflik antar agama tersebut masih terasa sampai sekarang. Masing-masing agama menganggap bahwa agama merekalah yang paling benar. Sebenarnya, tiap agama pasti mempunyai misi dakwah tersendiri, hanya saja yang terlihat lebih mencolok di mata masyarakat adalah misi dakwah kaum Muslim dan kaum Nasrani yang akhirnya banyak menuai konflik baik dari segi politik, pendidikan maupun sosial.

  Sesungguhnya apabila masyarakat mempunyai tingkat keimanan yang tinggi serta toleransi agama yang tinggi pasti tidak akan terjadi konflik yang berkepanjangan. Karena semua orang beragama itu dilahirkan menjadi orang yang baik. Al-

  Qur‟an menjelaskan pula di dalamnya bahwasanya orang Yahudi, Nasrani dan Islam termasuk orang-orang yang baik. Seperti yang disebutkan di Kitab mereka yaitu Injil Perjanjian Lama Mazmur :16 dan Amsal :5-6 bahwa mereka juga meyakini akan Allah sebagai Tuhan yang disembah.

  Mazmur ayat 16

  : “Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.”

  Pasal 2 : Aku berkata kepada TUHAN: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau !”

  Pasal 11 : “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

  

  Amsal ayat 5-6

  Pasal 1 : Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,

  Pasal 2 : “Supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.

  

  Pasal 21 : “Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.

  

  Pasal 22 : “Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.

  

  Pasal 23 : “Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.

  

  Maka dari itu, Islampun sesungguhnya telah mengajak kaum yang berselisih tersebut untuk bersatu menyembah Tuhan yang satu yaitu Allah, seperti yang disebutkan dalam Q.S. Ali- Imran 3:64 sebagai berikut;

                                  

  Artinya : Katakanlah :

  “Hai ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah ”. Jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka : “Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang- orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Ali Imran 3:64)

  Berdasarkan kenyataan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

  “Kualitas Keberagamaan Masyarakat Muslim di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga tahun 2016 ”.

B. Rumusan Masalah

  Permasalahan merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan- pertanyaan apa saja yang ingin dicarikan jawabannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas keberagamaan masyarakat muslim di sekitar UKSW ?. Rumusan masalah tersebut dapat diperinci dalam sejumlah pertanyaan sebagai berikut:

  1. Bagaimana kualitas Pendidikan Agama Islam terhadap keberagamaan masyarakat muslim di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga tahun 2016 ? 2. Bagaimana pengaruh masyarakat terhadap pemahaman dan keberagamaan

  Agama Islam di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga tahun 2016 ?

C. Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui tentang :

  1. Mengetahui kualitas Pendidikan Agama Islam terhadap keberagamaan masyarakat muslim di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga tahun 2016.

2. Mengetahui pengaruh masyarakat terhadap pemahaman dan keberagamaan

  Agama Islam di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana, Kelurahan Salatiga tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada semua pihak terkait, baik kalangan akademis maupun masyarakat umum. Manfaat dari penulisan skripsi sebagai berikut: 1.

   Teoritik

  Manfaat dari penelitian ini meliputi manfaat secara teoritik dan manfaat praktik. Manfaat teoritis yakni untuk mengetahui dan mendeskripsikan kualitas keberagamaan masyarakat muslim sekitar Universitas Kristen Satya Wacana yaitu di perkampungan Kemiri, Cungkup, Somopuro, dan Domas kelurahan Salatiga, sehingga hasil pembahasan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran untuk tetap meningkatkan keimanan dan mengutamakan pemahaman Agama Islam terutama bagi masyarakat muslim dalam mengatasi pengaruh kristenisasi(pelemahan keimanan) yang berkembang di Salatiga.

2. Praktik

  Sedangkan manfaat secara praktik ini adalah sebagai berikut: a. Sebagai bahan perhatian dan pemahaman keluarga muslim tentang pentingnya Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan keimanan.

  b.

  Sebagai bahan informasi kaitannya dengan pengaruh Universitas yayasan Nasrani yang mempunyai pengaruh besar di Salatiga terutama wilayah sekitar kampus Universitas Kristen Satya Wacana terhadap kualitas keimanan dan pemahaman tentang Pendidikan Agama Islam.

  c.

  Dari segi kepustakaan dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan Islam yang bermanfaat.

E. Penegasan Istilah 1. Kualitas

  

Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu

(KBBI).

  Maksud dari kualitas dalam penelitian ini adalah tingkat baik buruknya pengetahuan masyarakat terhadap keberagamaan masyarakat muslim dan pemahaman terhadap Pendidikan keagamaan terutama agama Islam yang banyak dianut oleh masyarakat di sekitar UKSW.

2. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan adalah pengaruh, bimbingan, arahan dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa agar menjadi dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian yang utuh dan matang (Yahya, 2003: 5). Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.(Hasbullah. 2005 : 4)

  Sedangkaberarti "usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam". (Zuhairani, 1983 : 27). Menurut Zakiah Daradjat (1992 : 86) pendidikan agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama Islam, berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.

  Menurut penulis pendidikan keagamaan adalah pengajaran yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak tentang agama dengan cara memberikan pemahaman ataupun bimbingan serta pengarahan berdasarkan ajaran atau perintah agama Islam.

  Pendidikan Agama Islam disini adalah pemahaman masyarakat Kemiri, Somopuro, Domas dan Cungkup tentang apa itu Islam dan ajaran-ajarannya.

  Bagaimana menerapkan ilmu dari Pendidikan Agama Islam tersebut ke dalam lingkungan bermasyarakat, menjaga kualitas keagamaan serta menanamkannya kepada anak-anaknya maupun masyarakat.

  Masyarakat menilai seberapa pentingnya pemahaman pendidikan agama Islam itu dalam kehidupannya, apalagi mereka berada di lingkup Universitas Kristen Satya Wacana yang memberi pengaruh besar terhadap kehidupan mereka, baik dari segi ekonomi, pendidikan, budaya serta keagamaan. Dibutuhkan pula peran masyarakat dalam menjaga keutuhan umat beragama terutama agama Islam supaya tidak terpengaruh dengan kabar yang beredar tentang misi kristenisasi.

3. Masyarakat Muslim

  Pengertian masyarakat menurut Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei (2001 : 5) adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat. Dalam konteks kemanusiaan, masyarakat dibentuk dan membentuk dengan sendirinya dengan tujuan untuk saling menguatkan, saling menolong, dan saling menyempurnakan.

  Masyarakat selalu mempunyai peran yang utama dalam segala hal,baik dalam pemerintahan maupun pendidikan. Begitu pula berdirinya Universitas Kristen Satya Wacana juga atas peran aktif masyarakat. Tanpa masyarakat tidak akan berjalan dengan baik, tidak akan ada hubungan timbal balik yang dirasakan oleh Yayasan Nasrani tersebut.

  Masyarakat Islam dengan mengadopsi definisi masyarakat Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei (2001 : 5-6) adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan agama, yakni agama Islam. Dalam kajian sosiologi, masyarakat Islam dibedakan dari segi identitas keagamaan masyarakat serta tradisi agama Islam yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.

  Masyarakatpun mendapat nilai positif maupun negatif dengan adanya Universitas beryayasan Nasrani tersebut. Nilai positif yang dirasakan dapat berupa perkembangan perekonomian masyarakat, kualitas tingkat pendidikan, dan perhatian yang lebih dibidang sosial.

  Nilai negatif juga sangat dirasakan masyarakat disekitarnya, antara lain berkurangnya aktifitas keagamaan Islam di masyarakat, bertambahnya penduduk non-muslim di lingkungan masyarakat. Generasi muda juga menjadi sasaran dalam penurunan etika serta budaya bermasyarakat. Sudah jarang terlihat para pemuda yang tetap berpegang teguh dengan norma-norma agama, mereka lebih memilih mengikuti gaya hidup kebaratan. Meninggalkan ajaran-ajaran agama untuk beribadah. Bahkan mereka seakan-akan menganggap agama itu tidak penting dalam kehidupannya.

4. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)

  Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) semula lahir dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI). Diresmikan pada tanggal 30 November 1956 dengan lima jurusan, yaitu Pendidikan, Sejarah, Bahasa Inggris, Hukum, dan Ekonomi. PTPG-KI Satya Wacana berubah menjadi FKIP-KI pada tanggal 17 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 5 Desember 1959 diresmikan menjadi Universitas Kristen Satya Wacana dengan kehadiran Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum yang kemudian diikuti dengan pembukaan beberapa Fakultas dan Program Studi baru. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang kini melewati usia emasnya, Satya Wacana yang berarti “Setia Kepada Firman Tuhan”, terus berkembang dan mendapat kepercayaan baik dari masyarakat maupun pemerintah.

  UKSW mempunyai pengaruh besar terhadap kelangsungan pemerintahan dan pendidikan khususnya di Salatiga sebagai donatur terbesar dan penghasil lulusan terbaik. UKSW merintis dan mengembangkan kerjasama dengan berbagi lembaga lain, baik dari dalam maupun luar negeri antara lain kerjasama dengan pemerintah, perusahaan / yayasan, bank di Indonesia serta menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi / Instansi di Luar negeri seperti University Passau (Germany),

  

Arizona State University (Amerika), Kwansei Gakuin University( Jepang) dan

sebagainya.

F. Metodologi Penelitian

  Metodologi merupakan studi dari prinsip-prinsip yang merupakan petunjuk pelajaran pada beberapa bidang ilmu pengetahuan, terutama beberapa cabang dari ilmu pengetahuan dalam program doktor, apakah diterima atau ditolak dalil-dalil tertentu sebagai bagian dari pengetahuan umum atau disiplin ilmu mereka. (Rita, Hanafi dan Soetiono, 2007 : 84) 1.

   Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologi Agama yang mempelajari suatu ilmu budaya empiris, profan dan positif menuju kepada pengetahuan umum, jernih dan pasti dari struktur, fungsi-fungsi dan perubahan-perubahan kelompok keagamaan dan gejala-gejala kekelompokan keagamaan. (Hendropuspito, 1986 : 7)

  Sosiologi Agama menangani agama sebagai sasaran yang langsung, terdiri dari komponen-komponen konstitutif meliputi struktur dan fungsinya, pengaruh terhadap masyarakat luas. Sosiologi Agama mempelajari agama dan masyarakat dari sudut empiris-sosiologis.

  Peneliti dapat memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai hubungan interaksi dan saling pengaruh antara Pendidikan Agama Islam dengan keberagamaan masyarakat muslim, serta pengaruh masyarakat muslim di sekitar UKSW terhadap pemahaman masyarakat tentang Agama Islam.

2. Kehadiran Peneliti

  Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara observasi dan dokumentasi, bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan. Sebagai tahap penelitian awal, peneliti melakukan penelitian observasi langsung ke objek sasaran yaitu perkampungan disekitar UKSW yaitu Kemiri, Cungkup, Somopuro, dan Domas pada bulan Desember 2014 sampai Januari 2016. Sedangkan penelitian lanjutan, penulis melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi secara langsung.

  Sebagai aturan umum, peneliti berhenti melakukan wawancara sampai data menjadi jenuh, artinya peneliti tidak menemukan aspek baru dalam fenomena yang diteliti. (Maslikah, 2013 : 320) Berdasarkan teori di atas, maka peneliti menentukan subyek secara sampling purposive yang meliputi pekerja UKSW, mahasiswa UKSW, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat umum 3.

   Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian di Perkampungan Kemiri, Cungkup, Somopuro, dan Domas, Kelurahan Salatiga. Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

4. Sumber Data

  Peneliti mencari informasi dengan menggunakan Sumber data prinsip (3) P, yaitu person, paper, dan place. Person terdiri dari tokoh agama masyarakat, tokoh masyarakat, pekerja kampus UKSW, mahasiswa UKSW dan masyarakat setempat. Paper dengan meneliti kualitas pendidikan agama Islam pada masyarakat muslim dan place yaitu tempat di perkampungan di sekitar UKSW yaitu Kemiri, Cungkup, Somopuro, Domas, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara mendalam (in-depth) secara terbuka, observasi dan dokumentasi .

  a.

  Metode Wawancara Wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar disekitar pendapat dan keyakinannya (Emzir, 2011: 50).

  Wawancara yang akan digunakan dengan menggunkan dua tahap, pertama peneliti melakukan deskripsi dan orientasi awal tentang masalah dan subyek yang dikaji. Kedua melakukan wawancara mendalam sehingga menemukan informasi yang lebih banyak dan penting sampai menemukan titik jenuh. Wawancara yang digunakan dengan model wawancara terbuka, artinya informan dapat mengungkapkan beberapa upaya yang dilaksanakan dan gagasan beserta strategi yang akan dilaksanakan serta hambatan yang diprediksikan. Meskipun demikian, peneliti tetap menggunakan kisi-kisi wawancara yang berisi tentang pengaruh UKSW terhadap masyarakat baik nilai positif dan negatif yang dirasakan, pengaruhnya terhadap kualitas keimanan dan pendidikan agama Islam di masyarakat, serta pentingnya pendidikan keagamaan dalam masyarakat untuk mencegah terkenanya isu misi kristenisasi yang marak di Salatiga. Data yang diperoleh dibuat verbatim wawancara yang memuat daftar wawancara, koding dan interprestasi. Dalam wawancara dapat dideskripsikan situasi, kondisi, dan identitas informan, termasuk pengantar wawancara hingga materi wawancara tentang topik yang diteliti semua dicatat dalam verbatim. Koding dengan cara membuat kode-kode berdasarkan hasil wawancara. Hasil membuat kode tersebut dibuat secara deskriptif berupa persepsi yang dapat disimpulkan secara sementara.

  b.

  Metode Observasi Metode observasi merupakan salah satu metode utama dalam penelitian naturalistik (kualitatif) (Suprayogo, 2003: 167). Masih menurut Imam

  Suprayogo (2003:167) metode observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawab, mencari bukti terhadap fenomena selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis. Metode ini peneliti gunakan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang objek penelitian serta berbagai perubahan pola kehidupan masyarakat yang terjadi.

  c.

  Metode Dokumentasi Dokumentasi dapat dikategorikan sebagai dokumen pribadi, dokumen resmi dan dokumen budaya populer. Dokumen digunakan dalam hubungannya untuk mendukung wawancara (Emzir, 2011: 75). Data ini dapat berupa data monografi kelurahan Salatiga, serta foto-foto yang terkait.

6. Analisis Data

  Data diteliti, dibandingkan untuk diketahui persamaan dan perbedaan, dan fenomena yang tercermin dalam data. Melalui proses ini, diharapkan dapat mengarah ke penemuan-penemuan baru. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

  a.

  Reduksi Data (data reduction) Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasi data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran dengan jelas dan mempermudah untuk mengumpulkan data selanjutnya.

  b.

  Penyajian Data (data disply) Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowechart dan sejenisnya (Sugiyono, 2011 : 249).

  c.

  Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusion drawing and

  ferification )