ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN
DAN BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH
TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah

Oleh:

Khoerotun Nissa 21310043

Program Studi Perbankan Syari’ah (S 1)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
2014

2

KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari:
Nama

: Khoerotun Nissa

NIM

: 21310043

Jurusan

: Syariah

Program Studi


: Perbankan Syariah S1

Judul

:ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN
BEBAN (EXPENSE) PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP
BANK UMUM KONVENSIONAL

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 25 Januari 2015
Pembimbing

Wiwin Kurniasari, SE.,M.Si.,Akt
NIP.

3

KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id

SKRIPSI
ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE)
PADA BANK UMUM SYARIAH TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL

DISUSUN OLEH:
KHOEROTUN NISSA
NIM : 21310043

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 2015 dan telah dinyatakan memenuhi
syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Ekonomi Islam
Susuna Panitia Penguji
Ketua Penguji
Sekretaris Penguji
Penguji I

Penguji II
Penguji III

:
:
:
:
:

Salatiga, 2015
Ketua STAIN Salatiga

Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd
NIP. 19670112 199203 1 005

4

KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id

DEKLARASI

ِ‫الرِح ْي ِم‬
ِِ ِ‫بِ ْس ِم‬
َّ ِ‫الر ْْحَ ِن‬
َّ ِ‫للا‬
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Khoerotun Nissa

NIM

: 21310043

Jurusan


: Syariah dan Ekonomi Islam

Program Studi

: Perbankan Syariah S1

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutuip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 28 Januari 2015
Yang menyatakan,

Khoerotun Nissa
NIM : 21310043

5

MOTTO


Kita tidak pernah gagal, yang ada hanyalah BERHASIL atau
BELAJAR

We are not born as a winner, not a loser
We are born as a chooser

Bukan hanya do’a dan permintaan, yang menjadikan do’a itu
terjawab, tapi yang kita LAKUKAN dalam permintaan itu
-Mario Teguh-

Tidak penting kita siapa
Kita punya hak untuk sukses
-Putri Tanjung-

Jangan jadi korban dari sebuah keadaan
Jadilah pemenang dari sebuah keadaan

6

PERSEMBAHAN


Skripsi ini saya persembahkan untuk :

 Abah dan ibuku tercinta ( bapak Sohirin dan ibu
Murinah) yang tidak henti-hentinya memerikan
do’a, kasih sayang, dukungan dan semangat. Terima
kasih atas semua pengorbanan dan kesabaran
kalian selama ini.

 Adikku tersayang, Burhani Cokro Handoko yang
selalu membantu dalam segala hal dan sering
direpotkan.

 My Lovely Herry Ferdiyanto, terima kasih atas kasih
sayang, perhatian, motivasi dan semangat yang
selalu kamu berikan kepada saya.

 Keluarga besar semuanya yang sudah banyak
membantu.


7
KATA PENGANTAR

ِ‫الرِح ْي ِم‬
ِِ ‫بِ ْس ِم‬
َّ ‫الر ْْحَ ِن‬
َّ ‫للا‬

Assalamualaikum Wr.Wb
Untaian puji dan syukur semata-mata bagi Allah Sang Pemilik Alam Semesta subhanahu wa
ta’ala, atas segala anugerah yang Dia limpahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya mampu
menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya d Yaumul Kiyamah nanti.
Bahagia yang penulis rasakan,sungguh tidaklah mudah untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “ ANALISIS PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE) PADA BANK
UMUM SYARIAH TERHADAP BANK UMUM KONVENSIONAL”.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya, terutama kepada :
1. Allah SWT atas semua kebahagiaan dan pelajaran hidup.

2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Ketua STAIN Salatiga.
3. Bapak Benny Ridwan, M. Hum., selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.
4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah Program
Sarjana Strata 1 (S1) STAIN Salatiga.
5. Ibu Wiwin Kurniasari, SE., M.Si., Akt., selaku Dosen pembimbing atas semua waktu,
bimbingan, saran serta kesabaran dalam proses penulisan skripsi ini.

8
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Perbankan Syariah atas semua ilmu yang telah
diberikan.
7. Abah dan Ibu tercinta atas segala do’a, kasih sayang, perhatian, semangat, ilmu, motivasi,
bekal hidup, bimbingan serta semua hal yang menjadikan saya menjadi pribadi yang mandiri
dan tangguh. Semoga skripsi ini bisa menjadi hadiah terindah untuk kalian. Thanks to
everything and I love you so much.
8. Adikku tersayang Burhani yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta perhatian.
9. Sayangku Herry dan keluarga besarnya yang tidak penah lelah memberikan semangat,
motivasi, kasih sayang, perhatian dan selalu sabar. Thanks to love.
10. Keluarga besarku Mbah Enti, pak dhe, bu dhe, om, tante, mas, mbak, adek dan ponakanponakanku yang selalu memberikan do’a dan dukungan selama ini.
11. My best friend Dzuzu, Widhi, Cungkring, Kak Iam, Atiek dan Ibonk yang selalu memberikan
semangat, perhatian, dan bantuan dalam hal apapun, makasih banget untuk semuanya.

12. Heni, Latif, Ayu, Icha kecil, Ria, Endah, dan Mini yang udah duluan keluar. Terima kasih
sudah menjadi teman sekaligus keluarga aku di Salatiga.
13. Alfi, Dwi, Dini, Topa, Ilham dan semua teman-teman PS-S1 angkatan 2010 terima kasih
sudah menjadi bagian hidup dari kalian dan sudah banyak membantu selama ini, semoga
kita selalu sukses.
14. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan dan bantuannya, makasih…
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
Aaamiiiin…

9
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik, saran dan koreksi
sangat bermanfaat dalam menyempurnakan penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi siapa saja yang ingin mengkaji dan meneliti lebih lanjut lagi.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Salatiga, 28 Januari 2015
Penulis

Khoerotun Nissa
NIM 213.10.043

10

ABSTRAK
Nissa, Khoerotun. 2015. Analisis Perbandingan Pengakuan Pendapatan dan Beban (Expense)
Pada Bank Umum Syariah Terhadap Bank Umum Konvensional . Program Studi Perbankan
Syariah S-1. Jurusan Syariah dan Ekonomi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. Dosen Pembimbing Wiwin Kurniasari, SE.,M.Si., Akt.
Kata Kunci: Laporan Keuangan, POU, POL, PNON, BOP, BL dan BPRO
Penelitian ini berjudul “Analisis Perbandingan Pengakuan Pendapatan dan Beban (Expense)
Pada Bank Umum Syariah Terhadap Bank Umum Konvensional”. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah membandingkan pengakuan pendapatan dan beban (expense) antara Bank Umum
Syariah dengan Bank Umum Konvensional pada periode 2011-2013. Variabel dalam penelitian
ini meliputi pendapatan dan beban yang di ukur oleh variabel Pendapatan Operasional Utama
(POU), Pendapatan Operasional Linnya (POL), Pendapatan Non Operasional (PNON), Beban
Opersional (BOP), Beban Lainnya (BL), dan Beban Promosi (BPRO). Analisis penelitian ini
menggunakan program MS Excel, skor masing-masing variabel dijumlahkan dan selanjutnya
dilakukan uji normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan uji beda dua rata-rata
(Independent Sample t-test) dengan bantuan program SPSS versi 16.0. berdasarkan hasil uji
analisis diketahui bahwa terdapat perbedaan pengankuan pendapatan dan beban (expense)
antaran Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional dilihat dari variabel POU, POL,
PNON, BOP, BL dan BPRO. Rata-rata pendapatan dan beban (expense) Bank Umum
Konvensional lebih besar dibandingkan dengan Bank Umum Syariah dilihat dari variabel POU,
POL, PNON, BOP dan BL. Sedangkan jika dilihat dari variabel BPRO rata-rata pendapatan dan
Beban Bank Umum Syariah lebih besar dibandingkan Bank Umum Konvensional.

11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................

v

KATA PENGANTAR .....................................................................................

vii

ABSTRAK ........................................................................................................

x

DAFTAR ISI .....................................................................................................

xi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................

1

B. Perumusan Masalah ...............................................................

8

C. Pembatasan Masalah .............................................................

9

D. Tujuan dan Manfaat ..............................................................

10

E. Sistematika Penulisan ............................................................

12

KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ......................................................................

14

B. Kerangka Teori .....................................................................

16

C. Kerangka Pikir ......................................................................

45

D. Hipotesis ...............................................................................

47

12

BAB III

BAB IV

METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian ................................................................

49

B. Populasi dan Sampel .............................................................

49

C. Teknik Pengmpulan Data .......................................................

50

D. Jenis dan Sumber Data ...........................................................

51

E. Metode Analisis .....................................................................

52

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Laporan Keuangan Bank Umum Syariah ..............

54

B. Analisis Laporan Keuangan Bank Umum Konvensional ....

56

C. Analisis Hasil Penelitian .......................................................

58

1. Hasil Uji Normalitas .......................................................

58

2. Hasil Uji Independent Sample t-test ...............................

59

a. Analisis Variabel Pendapatan Operasional Utama ....

60

b. Analisis Variabel Pendapatan Operasional Lainnya ...

60

c. Analisis Variabel Pendapatan Non Operasional ........

60

d. Analisis Variabel Beban Operasional ........................

61

e. Analisis Variabel Beban Lainnya ...............................

61

f. Analisis Variabel Beban Promosi ..............................

61

D. Pengujian Hipotesis ..............................................................

62

1. Variabel Pendapatan Operasional Utama (POU) ..............

62

2. Variabel Pendapatan Operasional Lainnya (POL) ............

63

3. Variabel Pendapatan Non Operasional (PNON) ...............

64

13

BAB V

4. Variabel Beban Operasional (BOP) ..................................

65

5. Variabel Beban Lainnya (BL) ...........................................

66

6. Variabel Beban Promosi (BPRO) .....................................

67

E. Pembahasan ...........................................................................

68

PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................

73

B. Saran .........................................................................................

74

C. Keterbatasan .............................................................................

74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

76

LAMPIRAN .....................................................................................................

79

14

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penemuan Research Gap Penelitian .............................................

6

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syari’ah dengan Bank Konvensional .................

31

Tabel 2.2 Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga ..................................................

32

Tabel 4.1 Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2011 ..................

54

Tabel 4.2 Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2012 ..................

55

Tabel 4.3 Laporan keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2013 ..................

55

Tabel 4.4 Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2011 ........

56

Tabel 4.5 Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2012 ........

57

Tabel 4.6 Laporan keuangan Bank Umum Konvensional Tahun 2013 ........

57

Tabel 4.7 Perbandingan Pendapatan dan Beban (Expense) Bank Umun Syariah dan Bank
Umum Konvensional ...................................................................

59

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Independent Sample t-Tes .............................

62

Tabel 4.9 Variabel Pendapatan Operasional Utama .....................................

62

Tabel 4.10 Variabel Pendapatan Operasional Lainnya ..................................

63

Tabel 4.11 Variabel Pendapatan Non Operasional .........................................

64

Tabel 4.12 Variabel Beban Operasional ........................................................

65

Tabel 4.13 Variabel Beban Lainnya ..............................................................

66

Tabel 4.14 Variabel Beban Promosi ..............................................................

67

15

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ............................................................................

45

16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial
intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta
sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Sebagai lembaga keuangan bank terus

berkembang pesat dari semula Bank

Konvensional yang menggunakan sistem bunga kini ada Bank Syariah yang
menggunakan sistem tanpa bunga. Sebagai lembaga keuangan, bank mempunyai
kewajiban untuk membuat laporan keuangan yang menggambarkan keadaan bank
tersebut.
Hal yang cukup penting dalam membuat laporan keuangan adalah bagaimana
mengukur pendapatan. Pendapatan merupakan bagian dari laporan keuangan yang
merupakan alat untuk mengambil keputusan baik oleh bank tersebut maupun oleh para
pemegang saham. Karena itu pengklasifikasian pendapatan, pengukuran pendapatan dan
pengakuan pendapatan harus dilakukan sebaik mungkin untuk memberikan gambaran
yang akurat mengenai kondisi bank tersebut.
Bisnis secara syari’ah adalah akifitas bisnis yang syarat dan berorientasi pada
nilai, ditujukan untuk memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian tujuan sosial
ekonomi masyarakat yang lebih baik dan dijalankan untuk menciptakan iklim bisnis yang
lebih baik dan lepas dari praktik kecurangan. Dengan demikian, pelaporan atas aktifitas
dan hasilnya harus dilaporkan atau dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah. Untuk

17

mencapai tujuan sasaran tersebut, maka perlu penyiapan sistem akuntansi untuk praktik
bisnis akuntansi di lembaga bisnis berdasarkan prinsip syari’ah, khususnya dengan
berlaku adil dan jujur dalam mencatat suatu transaksi dan ketika membukukannya dalam
laporan keuangan yang tentunya dalam syari’at Islam menyebutkan tentang keadilan dan
kejujuran tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits.
Investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung resiko karena berhadapan
dengan unsur ketidakpastian sehingga perolehan kembaliannya tidak pasti dan tidak
tetap. Melakukan usaha yang produkif dan dan investasi adalah kegiatan yang sesuai
dengan ajaran Islam (Usman, 2002).
Dalam memproduksi segala bentuk usaha baik yang menhasilkan barang maupun
jasa harus memperhatikan sifat dam manfaat yang akan diperoleh. Barang atau jasa yang
baik adalah barang atau jasa yang tidak membahayakan kehidupan atau dengan kata lain
barang atau jasa tersebut haruslah bermanfaat bagi orang lain dan tidak dilarang oleh
agama (halal). Seperti firman Allah dalam QS. Yunus:59, yang artinya:
“Katakanlah: Terangkanlah kepadaku mengenai rezeki yang diturunkan Allah SWT
kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya halal. Katakanlah : Apakah Allah SWT telah
memberikan izin kepadamu mengenai hal ini ataukah kamu mengada-adakan saja
terhadap Allah SWT?” (Muhammad dan Fauroni, 2002).
Bisnis berdasarkan syari’ah di negeri ini tampak mulai tumbuh. Pertumbuhan ini
tampak jelas pada sektor keuangan khususnya perbankan, di mana telah tercatat beberapa
bank umum syari’ah, lebih dari 50 BPR syari’ah dan lebih dari 2000 unit BMT. Lembaga
ini telah mengelola berjuta bahkan milyaran rupiah dana dai masyarakat sesuai dengan

18

prinsip syari’ah yang tentunya sangat berbeda dengan prinsip yang ditetapkan oleh
lembaga keuangan non syari’ah yang sering kita kenal dengan bank konvensional.
Kemunculan lembaga keuangan yang islami khususnya di Indonesia ditandai
dengan berdirinya bank yang beroperasi sesuai prinsip syari’ah. Sejak saat itu,
perkembangan bank syari’ah di Indonesia terlihat semakin pesat. Dikeluarkannya
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undnag-Undang No. 7
Tahun 1992 tentang Perbankan, bank islam tidak lagi dinamakan bank berdasarkan
prinsip bagi hasil, tetapi dengan nama baru yakni “Bank berdasarkan Prinsip Syari’ah”.
Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dikatakan bank sekaligus dapat menjalankan
pla pembiayaan dan kegiatan lain bedasarkan prinsip syari’ah.
Perubahan undang –undang tersebut didukung oleh penyempurnaan UndangUndang No.13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun
1999 tentang

Bank Indonesia yang memperkenankan Bank Indonesia untuk

mengembangkan instrumen pasar antar bank dengan menggunakan prinsip syari’ah. Dan
kemudian Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 diperbaharui kembali menjadi UndangUndang No. 21 Tahun 2008 tentang Pebankan Syari’ah yang lebih menjelaskan tentang
instrumen-instrumen yang terkait dengan prinsip syari’ah.
Dalam beberapa hal bank syari’ah dan bank konvensional memang memiliki
persamaan terutama dalam teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, penggunaan
teknologi komputer syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP,
proposal, laporan keuangan dan sebagainya (Antonio,1999). Namun terdapat perbedaan
yang mendasar sekaligus memberikan nilai lebih bagi bank syari’ah di bandingkan
dengan bank konvensional.

19

Perbedaan yang paling mendasar adalah meksnisme perhitungan keuntungan yang
digunakan oleh masing-masing jenis bank. Bank Syari’ah melandaskan operasi usahanya
pada konsep pembagian keuntungan dan atau kerugian (profit and losses sharing) yang
biasa disebut dengan konsep bagi hasil, pendapatan bonus dan margin. Sedangkan bank
konvensional menjalankan operasi usahanya dengan menggunakan sistem bunga. Dalm
perhitungan dana masyarakat, bank konvensional akan memberikan bunga kepada para
nasabah sebaliknya dalam penyaluran dana, bank konvensional akan menerima bunga
dari debitur.
Pembahasan mengenai pengakuan pendapatan dan beban semakn banyak diteliti,
hal ini dpat dilihat dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan yang membahas
mengenai pengakuan pendpatan dan beban. Sapto Amal D. (2004) mengatakan dalam
penelitiannya bahwa pencatatan pengakuan pendapatan pada perusahaan asuransi dicatat
pada saat premi diterima yang dibayarkan secara tunai dan dicatat dengan metode akrual
basis. Sedangkan beban diakui pada saat terjadinya klaim dan dicatat menggunakan
metode kas basis yang sesuai dengan PSAK No. 36. PT. Asuransi Jiwasraya tidak
mengakui pendapatan premi berdasarkan premi kontrak jangka pendek dan jangka
panjang tetapi lebih mengutamakan pada cara pembayaran premi secara berkala.
Nani dan Morita (2009) dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa pengakuan
pendapatan bagi hasil atas pembiayaan dengan konsep akad mudharabah, ditetapkan
pada kesepakatan dimuka anatara nasabah dengan bank, dimana pembagian bagi hasil
tersebut disesuaikan dengan keuntungan maupun kerugian usaha yang dijalankan oleh
nasabah. Pengakuan pendapatan bunga kredit yang dikategorikan performing ( lancar)

20

pada bank konvensional diakui secara akrual, namun sebaliknya jika kredit dikategorikan
kurang lancer ( non performing) diakui secara kas sesuai dengan PSAK No. 31.
M. Danial dan Triandi (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa PT.
Tunas Mekar Eka Harpedi telah melakukan pengakuan pendapatan dan beban dengan
cukup baik. Keakuratan nilai pendapatan dan biaya yang disajikan dalam laporan laba
rugi telah sesuai dengan nilai kontrak kerja yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.
Hasil evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan perusahaan jasa konstruksi
berupa pendapatan proyek. Pendapatan tersebut diakui oleh perusahaan dengan
menggunakan metode akrual basis dan metode persentase penyelesaian. Begitu pula
dengan pengakuan beban. Kebijakan akuntansi yang ditetapkan terhadap laporan laba
rugi oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi telah sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 tentang Penyajian Laporan Keuangan.
Dari beberapa penelitian yang di lakukan, tetapi yang lebih menarik untuk
dilalukan penelitian lanjut yaitu penelitian dari Sugianto W. dan Tan Ming Kuang (2011)
menunjukkan bahwa transaksi pada perbankan digolongkan menjadi dua transaksi yaitu
transaksi performing dan transaksi nonperforming. Transaksi dikatakan nonperforming
jika transaksi tersebut diragukan kemampuan untuk pembayarannya. Untuk transaksi
performing, pendapatan bunga dan pendapatan marjin menggunakan dasar pengakuan
pendapatan Akrual Basis. Pendapatan cara akrual ini tidak lain adalah pengakuan
pendapatan selama produksi atau kontrak sesuai dengan pernyataan menurut Hendriksen
(2000,386). Sedangkan untuk pendapatan bagi hasil pada bank syariah, saat pengakuan
pendapatan yang digunakan adalah Cash Basis. Pengakuan pendapatan kas basis ini
dilakukan karena estimasi pendapatan tidak dapat diukur dengan akurat saat kontrak

21

ditandatangani, hal ini juga sesuai dengan pernyataan criteria menurut Hendriksen
(2000,386).
Hal tersebut juga diperkuat pula oleh penelitian yang dilakukan Wahyu dan Elly
(2012) pada penelitiannya mengungkapkan bahwa perusahaan mengakui pendapatan dari
kotrak jangka panjang didasarkan pada saat proyek telah selesai dikerjakan (kontrak
selesai) tanpa memperhatikan tingkat penyelesaian pekerjaan pada tanggal penyusunan
laporan. Metode kontrak selesai yang digunakan perusahaan dalam mengakui pendapatan
dan beban proyek mengakibatkan perusahaan tidak membuat laporan laba rugi setiapa
tahunnya untuk proyek jangka panjang karena pendapatan dan beban proyek hanya
diakui setelah proyek selesai dikerjakan.
Mekanisme atau sistem bagi hasil yang digunakan oleh bank syari’ah, dan sistem
bunga yang digunakan oleh bank konvensional jelas akan memunculkan perlakuan
akuntansi yang berbeda diantaranya dalan hal pengakuan pendapatan dan beban pada
masing-masing bank yang penyusunannya mengacu pada standar akutansi keuangan.
Pada laporan keuangan bank syari’ah yang ada adalah pendapatan dan distribusi bagi
hasil. Masalah akan muncul berkaitan dengan pos baru dalam keuangan bank syari’ah
yaitu bagi hasil, semantara bank konvensional tidak mengenal pos tersebut
Penemuan Research Gap Penelitian
Tabel 1.1
Nama
Peneliti
Sapto
Amal D.
(2004)

Judul Penelitian

Hasil Penelitian

Evaluasi
atas
Pengakuan Pendapatan
dan
Beban
dalam
Kaitannya
dengan
PSAK No. 36 tentang
Akuntansi
Asuransi
Jiwa Studi Kasus pada

Pendapatan pengakuan pendaptan pada PT.
Asuransi Jiwasraya dicatat pada saat premi
diterima yang dibayarkan secara tunai dan
dicatat dengan metode akrual basis.
Sedangkan beban diakui pada saat terjadinya
klaim dan dicatat menggunakan metode kas
basis yang sesuai dengan PSAK No. 36. PT.

Sumber
Jurnal Ilmiah
RanggaGading
Volume 4
Nomor 2,
Oktober 2004:
61-66

22
PT. Asuransi Jiwasraya
(Persero)

Nani
Cahyani
dan Morita
(2009)

Perbedaan Pengakuan
Pendapatan
pada Bank Syariah dan
Bank Konvensional
(Difference of Revenue
Recognition at Shariah
Bank and Conventional
Bank)

M. Danial
dan
Triandi
(2009)

Pengaruh Pengakuan
Pendapatan dan Beban
Perusahaan Terhadap
Laporan Laba Rugi (
The Influence of
Revenue and Cost
Recognition to Income
Statement)

Sugianto
W. dan
Tan Ming
Kuang
(2011)

Analisis Pengukuran,
Pengklasifikasian, dan
Pengakuan Pendapatan
pada Bank
Konvensional dan Bank
Syariah

Wahyu
S.R. dan
Elly
(2012)

Analisis Pengakuan
Pendapatan dan Beban
Kontrak pada UD
GUNAWAN STEEL

Asuransi
Jiwasraya
tidak
mengakui
pendapatan premi berdasarkan premi kontrak
jangka pendek dan jangka panjang tetapi lebih
mengutamakan pada cara pembayaran premi
secara berkala.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
pengakuan pendapatan bunga diakui secara
akrual, maka penyajian pendapatan di laporan
laba rugi konstan baik kondisi untung, rugi,
maupun
BEP.
Pada
Bank
Syariah
memperhitungkan bagi hasil diakui secara kas
dan berdasarkan keuntungan yang diperoleh
nasabah, maka pendapatan bagi hasil yang
disajikan dalam laporan laba rugi akan
berfluktuasi.
Hasil evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa
pendapatan perusahaan jasa konstruksi berupa
pendapatan proyek. Pendapatan tersebut
diakui oleh perusahaan dengan menggunakan
metode akrual basis dan metode persentase
penyelesaian. Begitu pula dengan pengakuan
beban. Kebijakan akuntansi yang ditetapkan
terhadap laporan laba rugi oleh PT. Tunas
Mekar Eka Harpedi telah sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No.1 tentang Penyajian Laporan
Keuangan.
Kriteria pendapatan pada bank syariah dan
bank konvensional juga berbeda di mana pada
bank konvensional yaitu pendapatan bunga
sedangkan pada bank syariah pendapatan bagi
hasil (transaksi musyarakah) dan pendapatan
margin (transaksi murabahah). Perbedaan
criteria ini juga mengakibatkan adanya
perbedaan pengklasifikasian yang digunakan
pada kedua bank. Dengan perbedaan ini maka
pengukuran dan pengakuan pada PSAK 31
berbeda dengan PSAK 59.
Metode kontrak selesai yang digunakan
perusahaan untuk mengakui pendapatan dan
beban proyek pada tahun 2010 perusahaan
mengakui pendapatan terlalu tinggi sehingga
laba perusahaan pada tahun 2010 juga tinggi,
akibatnya laporan laba rugi yang dibuat oleh
perusahaan tidak menggambarkan hal yang
sewajarnya.

Jurnal Ilmiah
Kesatuan No. 1
Volume 11,
Januari 2009:
36-40

Jurnal Ilmiah
Kesatuan No. 1
Volume 11,
Januari 2009:
43-46

Akurat Jurnal
Ilmiah
Akuntansi
Nomor 06
Tahun ke-2,
SeptemberDesember 2011

Jurnal
Manajemen dan
Akuntansi
Volume 13 No.
1, April 2012:
99-106

Sumber : Sapto (2004), Nani dan Morita (2009), M. Danial dan Triandi (2009), Sugianto dan
Tan (2011), Wahyu dan Elly (2012).

23

Dalam penelitian ini penulis semakin tertarik dengan penelitian mengenai
perbandingan pengakuan dan beban (expense) pada bank Syriah dan bank konvensional.
Penelitian ini bersifat replikatif, memang mirip dengan penelitian terdahulu namun tetap
ada perbedaannya dengan penelitian sebelumnya. Selain berbeda dari jumlah sampel dan
objek penelitian yang digunakan, yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Umum
Konvensional. Penelitian ini juga berbeda dari segi periode yang digunakan yaitu
Laporan keuangan tahun 2011-2013. Adapun variabel yang digukan antara lain rekeningrekening yang terkait dengan pendapatan dan beban.
Karena adanya perbedaan pengakuan pendapatan dan beban (expense) pada bank
syari’ah dengan pengakuan pendapatan dan beban (expense) pada bank konvensional,
tentunya hal ini menarik untuk dikaji, khususnya bagi penulis. Maka, berdasarkan latar
belakang

masalah

penelitian

skripsi

ini

akan

diberi

judul

“ANALISIS

PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN (EXPENSE)
PADA

BANK

UMUM

SYARI’AH

TERHADAP

BANK

UMUM

KONVENSIONAL”.
B. PerumusanMasalah
Berdasarkan paparan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank
Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Operesional Utama
(POU) selama periode 2011-2013?

24

2. Bagaimana perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank
Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Operesional
Lainnya (POL) selama periode 2011-2013?
3. Bagaimana perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank
Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Non Operesional
(PNON) selama periode 2011-2013?
4. Bagaimana perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Operasional
(BOP) selama periode 2011-2013?
5. Bagaimana perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Lainnya (BL)
selama periode 2011-2013?
6. Bagaimana perbedaan pengakuan beban (expense)Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Promosi (BPRO)
selama periode 2011-2013?
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini membutuhkan pembatasan masalah agar pembahasan masalah
penelitian ini tidak meluas sesuai dengan perumusan awal latar belakang masalah
di atas maka penelitian ini menggunakan batasan masalah sebagai berikut :
1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum, Bank Umum adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

25

pembayaran ( Ismail, 2012). Dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah Bank
Umum Syariah (BUS) dan Bank Umum Konvensional (BUK).
2. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Laporan Keuangan
Perbankan Indonesia periode 2011-2013 yang di peroleh melalui website Bank
Indonesia.
3. Variabel Penelitian
Terdapat enam variabel dalam penelitian ini, tiga variabel pendapatan di
antaranya Pendapatan Operasional Utama, Pendapatan Non Operasional dan
Pendapatan Operasional Lainnya. Dan tiga variabel beban yaitu Beban
Operasional, Beban Lainnya dan Beban Promosi.
D. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui perbedaan pengakuan pendapatan pada Bank Umum Syariah dan Bank
Umum Konvensional jika dilihat dari variabel Pendapatan Operasional Utama (POU)
selama periode 2011-2013.
2. Mengetahui perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank
Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Operesional
Lainnya (POL) selama periode 2011-2013.
3. Mengetahui perbedaan pengakuan pendapatan Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank
Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Pendapatan Non Operesional
(PNON) selama periode 2011-2013.

26

4. Mengetahui perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Operasional
(BOP) selama periode 2011-2013.
5. Mengetahui perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Lainnya (BL)
selama periode 2011-2013.
6. Mengetahui perbedaan pengakuan beban (expense) Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Umum Konvensional (BUK) jika dilihat dari variabel Beban Promosi (BPRO)
selama periode 2011-2013.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Bank Umum Syari’ah dan Bank Umum Konvensional :
a. Memberikan informasi kepada Bank Umum Syari’ah dan Bank Umum
Konvensional

mengenai pengakuan pendapatan dan beban (expense) pada

Bank Umum Syari’ah dan Bank Umum Konvensional.
b. Sebagai bahan masukan kepada perusahaan sehingga dapat memberikan
kontribusi positif kepada kemajuan perusahaan dalam melakukan praktik
bisnis yang lebih jujur, adil, bebas dari praktik kecurangan, kolusi, kezaliman
dan penipuan serta dapat meningkatkan dan menilai efisiensi kepemimpinan
dengan mngikuti kebijkan-kebijakan yang sesuai dengan syariat Islam.

27

2. Bagi Pihak Lain :
Memberikan informasi bagi siapa saja pihak-pihak yang ingin mengetahui
perbedaan pengakuan pendapatan dan beban (expense) Bank Umum Syari’ah
dan Bank Umum Konvensional.
3. Bagi dunia ilmu pengetahuan :
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terutama dalam
melahirkan suatu konsep dan praktik akuntansi yang komprehensif, serta
sesuai dengan syari’ah.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada
pembaca mengenai keseluruhan isi penulisan dan menunjukkan konsistensi dari
penulisan dan pembahasannya. Sistematika penulisan laporan penelitian adalah sebagai
berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang menyajikan tentang latar belakang
masalah,penelitian terdahulu, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang telaah pustaka, pengertian dan fungsi perbankan, pengertian
dan fungsi Bank Syari’ah, ciri-ciri dan perbedaan Bank Syari’ah dengan
Bank Konvensional, pengertian dan pengakuian pendapatan, pengertian
beban (expense), matching konsep, produk Bank Syariah,serta ciri dan
perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional.

28

BAB III

METODE PENELITIAN
Metode peneliltian yang di gunakan meliputi : jenis dan sumber data,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan analisis hasil penelitian yaitu analisis variabel-variabel
pendapatan dan beban (expense) pada Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Umum Konvensional (BUK) serta pembahasannya.

BAB V

PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

29

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Hasil penelitian yang berkaitan dengan pengakuan pendapatan dan beban telah
banyak dilakukan pada berbagai penelitian terdahulu. Sapto Amal D. (2004) mengatakan
dalam penelitiannya bahwa pencatatan pengakuan pendapatan pada perusahaan asuransi
dicatat pada saat premi diterima yang dibayarkan secara tunai dan dicatat dengan metode
akrual basis. Metode yang dilakukan dalam penelitian tersebut adalah metode
pengumpulan data penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yaitu wawancara dan observasi
langsung, dan data sekunder terdiri dati studi kepustakaan dan dokumenter.
Nani dan Morita (2009) melakukan penelitian tentang perbedaan pengakuan
pendapatan dengan menggunkan teknik pengumpulan data secara Library Research
(Riset Kepustakaan) dan Field Research (Riset Lapangan). Jenis dan sumber data yang
digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung
dengan pihak-pihak terkait, data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan penelitian
secara tidak langsung terhadap objek yang dibahas. Dalam jurnalnya mengungkapkan
bahwa pengakuan pendapatan bagi hasil atas pembiayaan dengan konsep akad
mudharabah, ditetapkan pada kesepakatan dimuka anatara nasabah dengan bank, dimana
pembagian bagi hasil tersebut disesuaikan dengan keuntungan maupun kerugian usaha
yang dijalankan oleh nasabah.
Penelitian yang dilakukan Danial dan Triandi (2009) metode yang digunakan
adalah deskriptif eksploratif yaitu melakukan penelitian terhadap subjek yang berupa

30

individu maupun divisi yang ada dalam perusahaan, untuk menjelaskan hubungan relevan
terhadap aspek-aspek yang ada di lingkungan perusahaan Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan teknik penlitian statistic
kualitatif. Dan penelitiannya menunjukkan bahwa PT. Tunas Mekar Eka Harpedi telah
melakukan pengakuan pendapatan dan beban dengan cukup baik. Keakuratan nilai
pendapatan dan biaya yang disajikan dalam laporan laba rugi telah sesuai dengan nilai
kontrak kerja yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.
Penelitian dari Sugianto W. dan Tan Ming Kuang (2011) metode yang digunakan
yaitu metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
peneltian lapangan dan penelitian kepustakaan. Dan penelitiannya menunjukkan bahwa
transaksi pada perbankan digolongkan menjadi dua transaksi yaitu transaksi performing
dan transaksi nonperforming. Transaksi dikatakan nonperforming jika transaksi tersebut
diragukan kemampuan untuk pembayarannya. Untuk transaksi performing, pendapatan
bunga dan pendapatan marjin menggunakan dasar pengakuan pendapatan Akrual Basis.
Sedangkan untuk pendapatan bagi hasil pada bank syariah, saat pengakuan pendapatan
yang digunakan adalah Cash Basis.
Penelitian yang dilakukan Wahyu dan Elly (2012) dengan metode deskriptif
analisis dan dengan metode studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder. Pada penelitiannya mengungkapkan bahwa perusahaan mengakui
pendapatan dari kotrak jangka panjang didasarkan pada saat proyek telah selesai
dikerjakan (kontrak selesai) tanpa memperhatikan tingkat penyelesaian pekerjaan pada
tanggal penyusunan laporan.

31

B. Kerangka Teori
1. Konsep Pendapatan
1.1. Pengertian Pendapatan
Kemampuan dari akuntansi memberi suatu informasi yang baik dapat dilihat dari
kemampuannya untuk memberikan konsep pengakuan pendapatan dengan tepat
sehingga membantu pemakai dalam mengambil keputusan. Standar Akuntansi
Keuangan NO.23 mendefinisikan pendapatan sebagai arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima perusahaan itu sendiri, di luar dari
pernyataan di atas yang tidak memiliki manfaat ekonomi dalam peningkatan ekuitas
bagi perusahaan dikeluarkan dari pendapatan. Saat menentukan pendapatan diakui
dapat ditinjau dari besar kemungkiman manfaat ekonomi masa depan akan mengalir
ke perusahaan dapat diukur dan diprediksikan dengan normal.
Commite on therminology mendefinisikan pendapatan (revenue) sebagai hasil dari
penjualan barang atau pemberian jasa yang dibebankan kepada langganan, atau
mereka yang menerima jasa. Definisi ini menggunakan pendekatan revenue expense
(Harahap, 1996). Accounting Principle Board (APB) mendefinisikan pendapatan

32

adalah kenaikan gross didalam aktiva dan penurunan gross dalam kewajiban yang
dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari laba. Jadi
semua kegiatan perusahaan, kecuali transfer antar perusahaan dan pemilik merupakan
kegiatan yang menghasilkan pendapatan (Chariri dan Ghazali, 2001).
Dari beberapa pengertian di atas,dapat disimpulkan bahwa pendapatan (revenue)
adalah kenaikan aktiva perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan yang bukan berasal dari kontribusi penanaman
modal. Dengan kata lain pendapatan yaitu penghasilan yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas yang biasa, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa
(fee), pendapatan bunga, pendapatan dividen, royalti dan sewa (Prastowo, 2002).
1.2. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan berhubungan dengan masalah apakah suatu transaksi dicatat atau
tidak. Pengakuan merupakan suatu proses pencatatan atau penggabungan secara
formal suatu item ke dalam perkiraan dan ikhtisar keuanga perusahaan. Jadi suatu
elemen bisa diakui (dicatat) atau tidak diakui (tidak dicatat).
Pendapatan yang timbul dari kegiatan normal perusahaan memiliki identifikasi
tertentu. Menurut PSAK No.23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan
secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu adalah perlu
untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang
dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan
substansi dari transaksi tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua
atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi tersebut terikat sedemikian rupa

33

sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian
transaksi tertentu secara keseluruhan.
Suatu pendapatan akan diakui sebagai pendapatan pada periode waktu kegiatan
utama yang perlu menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai. Dalam
hal waktu ada empat alternatif. Pertama, pengakuan pembangunan jangaka panjang.
Yang kedua, pada saat selesainya produksi pengakuian pendapatan dapat diterapkan
pada kegiatan pertanian atau pertambangan. Yang ketiga, pada saat penjualan
penjualan pengakuan pendapatan diterapkan pada kegiatan penjualan barang
dagangan, dan yang keempat, pada saat penagihan pendapatan diterapkan pada
metode penjualan angsuran (Harahap, 2002).
PSAK No. 31 mengatur mengenai pengakuan pendapatan bank. Dasar yang
digunakan dalam pengakuan pendapatan bank merupakan hal yang fundamental
dalam hubungannya dengan pengukuran tingkat rentabilitas (atau keuntungan) suatu
bank.
Kegiatan utama bank adalah memupuk dana yang pada umumnya adalah
berbunga dan menanamkannya dalam aktiva produktif. Seperti pada industri lainnya,
selalu terdapat kemungkinan perbedaan waktu antara perolehan pendapatan dan
terjadinya beban atas penggunaan sumber daya untuk menghasilkan pendapatan
tersebut. Oleh karena itu, pengkaitan (matching) antara pendapatan dan beban bank
tidak mudah dilakukan, sehingga dalam pengakuan pendapatan perlu diperhatikan
sifat dari keunikan usaha bank tersebut.
Pendapatan bunga diakui secara akrual (accrual basis), kecuali pendapatan
bunga dari aktiva produktif non-performing. Pendapatan dari aktiva yang non-

34

performing hanya boleh diakui apabila pendapatan tersebut benar-benar telah
diterima (cash basis).
1.3. Pengukuran Pendapatan
Menurut PSAK 23 (revisi 2010) Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan
yang diterima atau dapat diterima. Jika arus masuk dari kas atau setara kas
ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah
nominal kas yang diterima atau dapat diterima penerimaan antara nilai wajar dan
jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan
paragraph 28 dan 29 dan sesuai dengan PSAK 55(Revisi 2006) “ lindungi nilai atas
nilai wajar.
Laba atau rugi dari suatu instrument derivative yang diberlakukan dan memenuhi
persyaratan sebagai instrument lindung nilai. Jika nilai wajar dari barang atau jasa
yang diterima tidak dapat diukur secara andala, maka pendapatan tersebut diukur
pada nilai wajar dari barang dan jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas
atau setara kas yang dialihkan.
2. Konsep Beban
2.1. Pengertian Beban (Expense)
Pengertian biaya tidak dapat dipisahkan dengan pengertian kos dan aset serta rugi
(loss). APB menjelaskan, biaya timbul hanya dalam kaitannya dengan kegiatan
penciptaan laba yang mengakibatkan perubahan ekuitas. Pengiriman barang
(direpresentasi dengan kos barang terjual) dalam transaksi penjualan merupakan
biaya karena hasil bersih (net result) penjualan tersebut adalah perubahan ekuitas.

35

Di lain pihak, timbulnya kewajiban untuk pembelian aset bukan merupakan biaya
karena ekuitas tidak dapat berubah pada saat pembelian tersebut. Dengan makna yang
hampir sama, IAI (IASC) mendefinisikan biaya dalam Standar Akuntansi Keuangan
(2002) sebagai berikut: Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal.
Beberapa pendapat mengenai pengertian beban (expense) dapat diuraikan sebagai
berikut. Menurut Committee on Therminology beban (expense) adalah semua biaya
yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada pendapatan.
Sedangkan dirumuskan oleh APB Statement No.4 mendefinisikan beban
(expense) adalah penurunan dalam aktiva dan kenaikan kotor dalam hutang yang
diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima umum sebagai akibat dari
jenis kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan yang mengubah modal
pemilik. Penurunan dalam asset dan kenaikan dalam hutang tersebut berkaitan dengan
perubahan kekayaan dan kewajiban yang tersisa untuk pemilik dari suatu perusahaan.
FSAB mendefinisikan beban (expense) sebagi arus keluar aktiva dan penggunaan
aktiva atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode
yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan barang, pembebanan jasa, atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Beban
(expense) biasanya dibagi dalam tiga golongan :
1. Beban (expense) yang dihubungkan dengan pendapatan pada periode itu.

36

2. Beban (expense) yang dihubungkan pada periode tertentu yang tidak dikaitkan
dengan pendapatan.
3. Beban (expense) yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode
manapun (Harahap, 2002).
Atas dasar hubungan langsung beban (expense) diakui dalam laporan keuangan
antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Beban
(expense) segera diakui dlam laporan laba rugi apabila pengeluaran tidak
menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau sepanjang manfaat ekonomi masa
depan tidak memenuhi syarat, atau tidak untuk diakui dalam neraca aktiva.
Ditinjau dari segi syariat Islam beban dapat diartikan sebagai pelaksanaan
aktivitas yang menimbulkan beban yang harus ditanggung yang tidak bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dalam Al-Qur’an dan hadits.
2.2. Pengakuan Beban
Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu : sebagai aktiva
(potensi jasa) dan sebagai beban pendapatan (biaya). Proses pembebanan cost pada
dasarnya merupakan proses pemisahan cost. Oleh karena itu agar informasi yang
dihasilkan akurat, bagian cost yang telah diakui sebagai biaya pada periode berjalan
dan bagian cost yang akan dilaporkan sebagai aktiva (diakui sebagai biaya periode
mendatang) harus dapat ditentukan dengan jelas. Ada dua masalah yang muncul
sehubungan dengan pemisahan cost tersebut yaitu :
1. Kriteria yang digunakan untuk menentukan cost tertentu yang harus
dibebankan pada pendapatan periode berjalan.

37

2. Kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa cost tertentu
ditangguhkan pembebanannya.
Semua cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya, apabila cost
tersebut memenuhi kriteria sebagai aktiva yaitu :


Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang,
dikendalikan perusahaan berasal dari transaksi masa lalu).



Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masamendatang
yang melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai.



Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.

Dari uraian di atas, secara umum dapat dirumuskan bahwa berdasarkan konsep
penandingan (matching), pengakuan biaya pada dasarnya sejalan dengan pengakuan
pendapatan. Apabila pengakuan pendapatan ditunda, maka pembebanan biaya juga
ditunda. Untuk mengatasi berbagai perbedaan pendapat tentang pengakuan biaya,
biasanya badan berwenang mengeluarkan aturan tertentu untuk mengakui biaya
IAI (1994), misalnya, dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan menyataka “Beban diakui dalam laporan rugi laba kalau penurunan
manfaat ekonomi

masa

datang

atau kenaikan kewajiban telah

yang berkaitan

dengan

penurunan

aktiva

terjadi dan dapat diukur dengan andal”.(paragrap

94).”
2.3. Pengukuran Beban
Pengukuran merupakan penambahan kewajiban dan deplesi aset di periode
berjalan mungkin terlihat sebagai tugas sederhana. Namun, kewajiban mungkin
meningkat karena akuisisi pada periode berjalan, sejumlah keputusan harus dibuat,

38

bagaimana biaya harus dialokasikan ke periode yang akan datang dari pendapatan
yang dihasilkan.
Ada beberapa standar akuntansi yang memberikan panduan mengenai hal-hal
seperti itu, tapi menawarkan pilihan dalam model biaya dan pembagian pendapatan.
Sebagai contoh, IAS 16/AASB 116 aset, dan tetap memungkinkan untuk nilai aset
tetap diukur dalam beberapa cara setelah pengakuan (misalnya model biaya atau
model penilaian) dan beberapa pilihan penyusutan alternatif.
Kriteria keputusan yang dimaksud harus didukung oleh konsep akuntansi
akrual dan biaya yang sesuai terhadap pendapatan pada periode yang bersangkutan.

3. Matching Konsep
3.1. Pengertian Matching Konsep
Matching Concept adalah suatu proses akuntansi yang mengaitkan antara biaya
dengan pendapatan. Menurut konsep ini bahwa beban baru dapat diakui dalam
laporan rugi-laba atas dasar hubungan antara biaya yang timbul dengan pos
penghasilan tertentu yang diperoleh.
Konsep ini melibatkan secara bersamaan atau gabungan antara penghasilan dan
biaya yang dihasilkan secara langsung dari suatu transaksi atau peristiwa lain yang
sama misal pembebanan biaya komisi penjualan terhadap jumlah penjualan yang
diperoleh,

sehingga

perhitungan

laba-rugi

menggambarkan keaadan yang sebenarnya.

yang

dilaporkan

benar-benar

39

3.2. Penerapan Matching Konsep
Diantara banyaknya pekerjaan di wilayah akuntansi, salah satu yang paling sering
dilakukan adalah meng