PENGHIMPUNAN DANA DAN JASA DALAM PERBANKAN ISLAM 2013

DANA DAN

DANA DAN

  

DALAM PERBANKAN

DALAM PERBANKAN

  ISLAM

  ISLAM WIRDYANINGSIH HUKUM EKONOMI

PENGHIMPUNAN PENGHIMPUNAN DANA DALAM DANA DALAM

  

PERBANKAN ISLAM

PERBANKAN ISLAM

  Konsep & Sistem Perbankan Konsep & Sistem Perbankan Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat lain yang memerlukan

  Masyarakat Pemilik Dana Masyarakat Pengguna Dana Proses Penghimpunan Dana Proses Penyaluran Dana

  

Konsep & Sistem

Bank Konvensional

Konsep & Sistem

Bank Konvensional

  Masyarakat Pemilik Dana Masyarakat Pengguna Dana Proses Penghimpunan Dana Proses Penyaluran Dana

  Penetapan Imbalan Penetapan Beban

  Konsep & Sistem Konsep & Sistem Perbankan Syariah Perbankan Syariah Penghimpunan Dana Proses BAGI HASIL Proses Penyaluran Dana

  Masyarakat Masyarakat Pemilik Dana BAGI HASIL

  Pengguna Dana 1. Al Wadiah Konsep Penghimpunan Dana : 1. Bagi Hasil (Mudharabah & Konsep Penyaluran Dana : Musyarakah) 2. Mudharabah

  2. Jual Beli (Murabahah, Istishna & 3. Ujroh (Ijarah & Ijarah Muntahiah Salam) Bitamlik)

FUNGSI BANK SYARIAH

  Aplikasi produk Fungsi Penghimpunan dana :

  MANAGER Prinsip wadiah

   INVESTASI Prinsip mudharabah

   IL W Penyaluran dana

  M

  INVESTOR Prinsip jual beli (murabahah, salam,

   A T istishna dsb) Prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah) 

  Produk jasa

JASA LAYANAN

  Wakalah, Kafalah, Sharf, Qardh  Hawalah, Rahn dsb  L

  Dana kebajikan A A

  Penghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan SOSIAL

   M Penghimpunan dan penyaluran ZIS 

  Produk dan jasa Bank Syariah

  Penghimpunan Penyaluran Jasa keuangan Prinsip wadiah

   Giro  Tabungan Prinsip mudharabah

   Deposito  Tabungan Prinsip jual beli

   Murabahah  Istishna  Salam Prinsip bagi hasil

   Mudharabah  Musyarakah  Wakalah  Kafalah  Hiwalah

   Rahn  Qardh  Sharf

Ujroh

  • • Ijarah

KEGIATAN USAHA BANK SYARIAH Penghimpunan dana Penyaluran pembiayaan Kegiatan usaha lainnya

(Ps. 19 & 20 [BUS & UUS], Ps. 21

  [BPRS] UU 21/2008)

PRINSIP SYARIAH

  Dalam melaksanakan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan pelayanan jasa, Bank wajib memenuhi

  Prinsip Syariah

  (Ps. 2 ayat (2) PBI No. 10/16/PBI/2008 ttg Perubahan Atas PBI No.9/19/PBI/2007 ttg Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah)

  Cont’d Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan

perbankan berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah (Ps. 1 Angka 12 UU 21/2008)

  Cont’d Prinsip Syariah  memenuhi ketentuan pokok hukum Islam antara lain prinsip

keadilan dan keseimbangan ( ‘adl wa tawazun),

kemaslahatan ( maslahah), dan universalisme ( alamiyah) serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim, dan objek haram (Ps. 2 ayat (3) PBI No. 10/16/PBI/2008 ttg Perubahan Atas PBI No.9/19/PBI/2007 ttg Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah)

  

Penghimpunan Dana

KEGIA TAN BUS UUS BPRS

  SIMPAN AN Tabungan & Giro dengan akad wadi’ah

  Tabungan & Giro dengan akad wadi’ah

  Tabungan dengan akad wadi’ah

  INVESTA SI Tabungan & Deposito dengan Tabungan &

  Deposito dengan akad Tabungan & Deposito dengan akad PENGERTIAN

SIMPANAN

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS

berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad

lain yang tidak bertentangan dengan

Prinsip Syariah dalam bentuk Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

  

PENGERTIAN

TABUNGAN Tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau Investasi dana

berdasarkan akad mudharabah atau akad

lain yang tidak bertentangan dengan

Prinsip Syariah yang penarikannya hanya

dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu

PENGERTIAN GIRO

  Giro adalah simpanan bedasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana

perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan

  

PENGERTIAN

  INVESTASI Investasi adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan Prinsip Syariah dalam bentuk

Deposito, Tabungan, atau bentuk

lainnya yang dipersamakan dengan itu

  

PENGERTIAN

DEPOSITO Deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu berdasarkan akad

antara nasabah penyimpan dan Bank Syariah dan/atau UUS

  

WADI’AH

WADI’AH PENGERTIAN WADI’AH

Wadi’ah adalah penitipan dana atau barang dari

pemilik dana atau barang pada penyimpan dana

atau barang dengan kewajiban pihak yang menerima titipan untuk mengembalikan dana atau barang titipan sewaktu-waktu Wadi’ah adalah penitipan dana antara pihak

  • pemilik dana dengan pihak penerima titipan yang dipercaya untuk menjaga dana tersebut (KHES Psl 20 angka 17) Akad Wadi’ah adalah Akad penitipan barang atau
  • uang antara pihak yang mempunyai barang atau

    uang dan pihak yang diberi kepercayaan dengan

    tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan,

  JENIS WADI’AH Wadi’ah yad amanah

  Penitipan barang/uang di mana pihak penerima titipan ( mustawda’) tidak diperkenankan menggunakan barang/uang

yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab

atas kerusakan atau kehilangan barang/uang yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian mustawda’

  Wadi’ah yad dhamanah Penitipan barang/uang di mana pihak penerima titipan ( mustawda’) dengan atau tanpa izin muwaddi’ dapat memanfaatkan barang/uang titipan dan harus bertanggung

SYARAT MINIMUM DALAM

  TABUNGAN/GIRO BERDASARKAN

AKAD WADI’AH

(Ps. 3 PBI No.7/46/PBI/2005)

  

a. Bank bertindak sebagai penerima dana titipan

  dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana titipan

  b. Dana titipan disetor penuh kepada Bank dan

  dinyatakan dalam jumlah nominal Dana titipan dapat diambil setiap saat c.

  d. Tidak diperbolehkan menjanjikan

pemberian imbalan atau bonus kepada

nasabah

  

MUDHARABAH

MUDHARABAH PENGERTIAN MUDHARABAH adalah penanaman dana dari pemilik dana

  Mudharabah

( shahibul maal ) kepada pengelola dana ( mudharib ) untuk

melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan metode bagi untung ( profit sharing ) atau metode bagi pendapatan (

  ) antara net revenue sharing kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya

  • Mudharabah adalah kerjasama antara pemilik dana atau

    penanam modal dengan pengelola modal untuk melakukan usaha tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah (KHES Psl 20 angka 4)

    Akad adalah Akad kerja sama antara pihak

  • pertama ( malik, shahibul mal, atau Nasabah) sebagai pemilik dana dan pihak kedua

  mudharabah

  (‘amil, mudharib, atau Bank

Syariah) yang bertindak sebagai pengelola dana dengan

membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan

JENIS MUDHARABAH

  Mudharabah Mutlaqah Mudharib diberi kebebasan untuk mengelola modal dengan usaha apa saja, yang tidak boleh bertentangan dengan syariah, yang dapat memberikan keuntungan dan tidak dibatasi pada daerah tertentu

  Mudharabah Muqayyadah Pengelolaan modal dibatasi syarat-syarat

yang telah ditentukan oleh shahibul mal

untuk usaha tertentu dan daerah tertentu

SYARAT MINIMUM GIRO

  BERDASARKAN AKAD MUDHARABAH PBI No.7/46/PBI/2005

  (Ps. 4 ) a.

  Nasabah bertindak sebagai pemilik dana ( shahibul maal ) dan Bank bertindak sebagai pengelola dana ( mudharib )

b. Bank dapat melakukan berbagai macam

  usaha yang tidak bertentangan dengan

  Prinsip Syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya melakukan Akad Mudharabah dengan pihak lain c. Modal harus dalam bentuk tunai dan bukan piutang, serta dinyatakan jumlah nominalnya

  d.

  Nasabah wajib memelihara saldo giro minimum yang ditetapkan oleh Bank dan

  

Cont’d

d.

  Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam Akad pembukaan rekening

  e. Pemberian keuntungan untuk nasabah

didasarkan pada saldo terendah setiap

akhir bulan laporan g.

  Bank menutup biaya operasional giro dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya

  h. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa

  

SYARAT MINIMUM TABUNGAN/

DEPOSITO BERDASARKAN AKAD

MUDHARABAH

  

(Ps. 5 PBI No.7/46/PBI/2005)

Bank bertindak sebagai pengelola dana dan a.

nasabah bertindak sebagai pemilik dana

  b. Dana disetor penuh kepada Bank dan dinyatakan dalam jumlah nominal

  c. Pembagian keuntungan dari pengelolaan

dana investasi dinyatakan dalam bentuk

nisbah Pada akad tabungan berdasarkan d. mudharabah, nasabah wajib menginvestasikan minimum dana tertentu yang jumlahnya ditetapkan oleh Bank dan

  

Cont’d

  e. Nasabah tidak diperbolehkan menarik dana di luar kesepakatan

  

f. Bank sebagai mudharib menutup biaya

operasional tabungan atau deposito

dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya

  

g. Bank tidak diperbolehkan mengurangi

bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan

  h. Bank tidak menjamin dana nasabah, kecuali diatur berbeda dalam

  LEMBAGA PENJAMIN

SIMPANAN

Diatur dalam PP No. 39/2005 ttg Penjaminan Simpanan Nasabah Bank

Syariah jo. UU No. 24/2004 ttg Lembaga

Penjamin Simpanan

PENERAPAN AKAD PADA PENERAPAN AKAD PADA

  

PELAYANAN JASA DI BANK

PELAYANAN JASA DI BANK

SYARIAH SYARIAH

  Bentuk Akad Kafalah Hawalah Wakalah Rahn

DASAR HUKUM

  UU Perbankan Syariah Pasal 19, 20, dan 21 PBI No. 10/16/PBI/2008 ttg Perubahan Atas PBI No. 9/19/PBI/2007 ttg Pelaksanaan Prinsip

Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan

Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah PBI No. 10/17/PBI/2008 ttg Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah Fatwa-fatwa DSN

  

Fatwa DSN No. 10/DSN-MUI/IV/2000 ttg Wakalah

Fatwa DSN No. 11/DSN-MUI/IV/2000 ttg Kafalah

Fatwa DSN No. 12/DSN-MUI/IV/2000 ttg Hawalah

Fatwa DSN No. 25/DSN-MUI/III/2002 ttg Rahn

  KHES

1. Kafalah

  Pemberian jaminan oleh bank sebagai penanggung atau penjamin kepada pihak ketiga

atas kewajiban pihak kedua (yang

ditanggung)

  

Ketentuan Kafalah

Kafiil adalah orang yang menjamin Makfuul ‘anhu atau ashil adalah orang yang berutang atau yang dijamin Makfuul lahu adalah orang yang berpiutang

Makful bih adalah obyek penjaminan

Penjamin dapat menerima upah

  Skema Kafalah JAMINAN KEWAJIBAN PENANGGUNG

  (Lembaga Keuangan) TERTANGGUNG (Jasa/Objek) DITANGGUNG

  (Nasabah)

2. Hawalah

  Jasa pengalihan tanggung jawab pembayaran hutang dari seseorang yang berhutang kepada orang lain

  

Muhil adalah orang yang berutang kepada muhal

  atau yang berpiutang kepada muhal ‘alaih atau adalah orang yang

  Muhal muhtal

  berpiutang kepada muhil

  

Muhal ‘alaih adalah orang yang berutang kepada

  dan wajib membayar utangnya kepada

  muhil muhal

  Skema Hiwalah

Muhal

‘alaih

  (Bank) Muhil Muhal 1.

  Transaksi

  Bayar 4.

  Tagih 5.

2. Invoice 3.

  Bayar

3. Wakalah

  Jasa melakukan tindakan/pekerjaan

mewakili nasabah sebagai pemberi kuasa

Muwakil adalah orang yang memberi kuasa Wakil adalah orang yang menerima kuasa Wakil boleh menerima imbalan  wakalah bil ujrah

  Skema Wakalah NASABAH

  Kontrak + Fee MUWAKIL

  Agency Administration

  BANK Collection

  WAKIL Payment Co Arranger

Dll.

  TAUKIL

  INVESTOR MUWAKIL Kontrak + Fee

4. Rahn

  Pembiayaan pinjaman dengan menyerahkan benda sebagai jaminan utang

  Rahin

adalah orang yang

menyerahkan barang jaminan

  Murtahin adalah orang yang menerima barang jaminan

  Marhun adalah barang jaminan

  Ketentuan Rahn

Murtahin memiliki hak untuk menahan

marhun sampai semua hutang rahin lunas dan manfaatnya tetap milik Marhun rahin , tetapi boleh dimanfaatkan oleh murtahin dengan seizin rahin

Biaya pemeliharaan dan penyimpanan

marhun menjadi kewajiban rahin Jumlah biaya pemeliharaan dan penyimpanan tidak boleh marhun

  Rahn Tasjily

Rahn Tasjily adalah jaminan dalam bentuk barang atas utang tetapi barang jaminan tersebut ( marhun) tetap berada dalam penguasaan (pemanfaatan) Rahin dan bukti

kepemilikannya diserahkan kepada murtahin Penjualan Marhun Murtahin memperingatkan rahin

  Jika rahin

tidak melunasi

hutangnya, murtahin dapat menjual paksa/mengeksekusi melalui lelang

  Hasil penjualan marhun adalah untuk melunasi hutang rahin

  Kelebihan dari hasil penjualan menjadi hak rahin

  Penerapan Akad a.

  Safe Deposit Box b. Rahn Emas c. Letter of Credit d. Syariah Card

a. Safe Deposit Box

  Fatwa DSN No. 24/DSN-MUI/III/2002 ttg Safe Deposit Box Penyimpanan barang berharga nasabah di bank dengan akad ijarah

b. Rahn Emas

  Fatwa DSN No. 26/DSN-MUI/III/2002 ttg Rahn Emas Pemberian pembiayaan oleh bank kepada nasabah dengan penyerahan jaminan dalam bentuk emas Biaya penyimpanan marhun ditanggung oleh nasabah dengan akad ijarah

c. Letter of Credit (L/C)

  

L/C adalah surat pernyataan akan membayar

oleh bank kepada eksportir yang diterbitkan

oleh bank untuk suatu perdagangan

  Applicant adalah importir Beneficiary adalah eksportir Issuing bank adalah bank yang menerbitkan

  L/C adalah bank yang

  Negotiating bank

  bertindak menegosiasi dokumen yang dipersyaratkan dalam L/C

  Cont’d

  Fatwa DSN No. 34/DSN-MUI/IX/2002 ttg Letter of Credit Impor Syariah Fatwa DSN No. 35/DSN-MUI/IX/2002 ttg Letter of Credit Ekspor Syariah Fatwa DSN No. 57/DSN-MUI/V/2007 ttg Letter of Credit dengan Akad Kafalah bil Ujrah

  

L/C Impor

Bentuk-bentuk akad yang dapat digunakan dalam L/C Impor:

1. Wakalah bil Ujrah

  Importir memiliki dana pada bank sebesar harga pembayaran barang yang diimpor Wakalah bil ujrah dilakukan antara importir dan bank untuk pengurusan dokumen transaksi impor Besar ujrah disepakati di awal akad

  

Cont’d

2. Wakalah bil ujrah dan Qardh

  Importir tidak memiliki dana cukup pada bank untuk pembayaran harga barang yang diimpor Wakalah bil ujrah dilakukan antara importir dan bank untuk pengurusan dokumen transaksi impor dengan besar ujrah disepakati di awal akad Bank memberikan dana talangan (qardh) kepada importir untuk pelunasan pembayaran barang impor

  

Cont’d

  3. Murabahah

Bank bertindak sebagai pembeli yang diwakili

oleh importir untuk bertransaksi dengan eksportir Bank menjual barang secara murabahah kepada importir

  4. Salam/istishna dan Murabahah

Bank bertindak sebagai pembeli dengan akad

salam/istishna’ yang diwakili oleh importir untuk bertransaksi dengan eksportir Bank menjual barang secara murabahah kepada importir

  Cont’d

4. Wakalah bil ujrah dan Mudharabah

  Bank mengurus dokumen transaksi importir dengan wakalah bil ujrah Bank dan importir melakukan akad mudharabah

  5. Wakalah bil ujrah dan Hawalah untuk

pengiriman barang yang telah dilakukan dan

pembayaran belum dilakukan

  Bank mengurus dokumen transaksi importir dengan wakalah bil ujrah Utang importir kepada eksportir dialihkan menjadi utang kepada bank dengan meminta

d. Syariah Card

  Syariah Card adalah kartu yang berfungsi seperti Kartu Kredit yang

hubungan hukum (berdasarkan sistem

yang sudah ada) antara para pihak berdasarkan prinsip Syariah. Para pihak: penerbit kartu ( mushdir al-bithaqah), pemegang kartu (hamil al-bithaqah) penerima kartu (merchant, tajir atau qabil al-bithaqah).

  Akad dalam Syariah

Card

1. Kafalah; dalam hal ini Penerbit Kartu

  adalah penjamin ( kafil) bagi Pemegang Kartu terhadap Merchant atas semua kewajiban bayar ( dayn) yang timbul dari transaksi antara Pemegang Kartu dengan Merchant, dan/atau penarikan tunai dari selain bank atau ATM bank Penerbit Kartu. Atas pemberian Kafalah, penerbit kartu dapat menerima fee ( ujrah kafalah).

  Akad dalam Syariah

Card

  

2. Qardh; dalam hal ini Penerbit Kartu adalah

  pemberi pinjaman ( muqridh) kepada Pemegang Kartu

  (muqtaridh) melalui penarikan tunai dari bank atau ATM bank Penerbit Kartu.

  

3. Ijarah; dalam hal ini Penerbit Kartu adalah

  penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan terhadap Pemegang Kartu. Atas Ijarah ini, Pemegang Kartu dikenakan membership fee.

  

WASSALAM

WASSALAM

TERIMA KASIH