LAPORAN LENGKAP PRAKTI KUM DENDROLOGI

I.

1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada

umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat
hanya pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan.
Daun mempunyai helaian daun (lamina) yaitu bagian yang melebar yang bertaut
pada batang oleh sebuah tangkai daun (petiolus). Buku-buku (nodus) adalah
bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat diatas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun
merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya pipih dan melebar.
Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Jika
tidak mempunyai salah satu atau kedua bagiantersebut maka di sebut daun tidak
lengkap. Umumnya tumbuhan berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai
atau duduk langsung pada batang. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan
letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun,

dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan
tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun,
ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permuaannya.
Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual
pada tumbuhan berbunga (divisi Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan
berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang
sari dan putik.

1

Bunga merupakan alat perkembang biakan dari tumbuhan, karena bunga
dapat tumbuh menjadi buah yang berisi biji, biji dan dari biji dapat tumbuh
tanaman baru. Bunga merupkan penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun)
yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan,
sehingga pada bunga dapat berlangsung proses penyerbukan dan pembuahan, dan
akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan (buah dan biji).
Bunga yang lengkap mempunyai empat bagian bunga sebagai berikut :
a. Kelopak (Calyx)
b. Tajuk atau Mahkota (Corolla)
c. Benang sari (Stamen)

d. Putik (pistillum)
Bunga tidak lengkap atau tidak sempurna apabila salah satu bunga bagian
bunga diatas tidak ada. Dari bunga yang tidak lengkap kita mengenal bunga jantan
dan bunga betina. Pada umumnya, bunga dapat menunjukan suatu simetri dalam
bentuknya. Dalam hal ini terdapat tiga tipe simetri yaitu :
a. Radial simetri (Actinomorphus atau Regularis), yaitu buga yang mempunyai
banyak bidang simetri.
b. Bilateral simetri (Zygomorphus), yaitu bunga yang hanya mempunyai satu
bidang simetri.
c. Asimetri (Asymmetrus), yaitu bunga yang sama sekali tidak dapat dibagi
oleh bidang simetri menjadi dua bagian yang sama dan sebangun.

2

Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu
rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga
majemuk atau inflorescence. Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat
dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya pada Anthurium dan bunga
matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji.

Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga
akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah
adalah struktur yang membawa dan melindungi biji.
Buah pada umumnya dibedakan berdasarkan asal-usulnya sehingga kita
dapat mengenal adanya buah sejati dan buah semu. Pembagian tersebut
merupakan pembagian yang sangat umum dan dalam perkembangannya masih
dibedakan lagi dalam berbagai sub bagian. Masing-masing sub bagian tersebut
memiliki karakateristik tersendiri yang membedakannya dengan tipe yang lainnya.
Biji memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuhan tingkat tinggi.
Reproduksi secara seksual pada Spermatophyta melibatkan biji secara penuh
dalam proses pembentukan individu baru. Dengan demikian biji memiliki bagianbagian tertentu yang mendukung fungsinya masing-masing.
Dalam upaya memahami karakateristik dari daun, bunga, buah dan biji, kita
tidak bisa semata-mata hanya mengacu pada teori yang ada. Kita membutuhkan
suatu metode khusus yang dapat memberikan pemahaman secara menyeluruh
mengenai objek kajian kita. Dalam hal ini, praktikum laboratorium menjadi sangat

3

penting. Namun, mengingat ruang lingkup praktikum laboratorium yang terbatas
maka kita membutuhkan suatu metode khusus yang lebih efektif.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dianggap
perlu untuk melaksanakan praktikum lapangan Morfologi Tumbuhan, mengenai
pengamatan Daun, Bunga, Buah dan Biji. Hal ini dapat menjadi bahan
perbandingan sekaligus pembuktian terhadap teori yang ada dengan kenyataan di
lapangan melalui suatu bentuk pengamatan secara langsung pada habitat dimana
tumbuhan tersebut hidup.

I.2

Tujuan Praktikum

4

a) Untuk mengetahui dan mengenal bagian-bagian daun, serta membedakan
daun lengkap dan daun tidak lengkap.
b) Untuk mempelajari bermacam-macam tipe daun majemuk
serta membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal.
c) Dapat mempelajari bagian-bagian bunga, susunan bunga majemuknya dan
macam-macam tipe bunga.
d) Untuk mengetahui deskripsi buah dan biji pada tumbuhan berkayu.

e) Agar mampu membuat herbarium tumbuhan dengan baik dan benar, serta
lengkap dengan keterangan dan catatan lapangan.

5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya
berbentuk pipih dan melebar. Daun juga merupakan suatu bagian tumbuhan yang
paling penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah daun
besar. Bagian batang tempat melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus), dan
tempat diatas daun yang merupakan sudut antara daun dan batang dinamakan
ketiak daun (axilla). Daun lengkap yaitu daun yang memiliki upih atau pelepah
daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus), helaian daun (lamina)
Tumbuhan yang mempunyai daun yang lengkap tidak begitu banyak
jenisnya. Contohnya pada daun pisang, bambu, pinang, dan keladi. Ketiga
tumbuhan itu tergolong tumbuhan yang memiliki daun lengkap karena ada
pelepah, tangkai dan helaian daun. Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun tidak

lengkap atau kehilangan satu atau dua bagian dari daun. Ada beberapa
kemungkinan susunan daun yang tidak lengkap :
a)

Daun bertangkai, yaitu daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helaian

daun saja. Sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian, contohnya
pada daun nagka, daun mangga, dan lain-lain.
b)

Daun berupih atau daun berpelepah, yaitu daun yang terdiri atas upih dan

helaian daun. Lazim kita jumpai pada suku rumput, misalnya padi dan jagung.
c)

Daun duduk, yaitu daun yang hanay terdiri helaian daun saja, jadi daun

langsung melekat atau duduk pada batang.

6


d)

Filodia, yaitu daun yang hanya terdiri atas tangkai daun saja, biasanya

tangkai daun lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi
merupakan helaian daun semu (palsu).
Jika diperhatikan lebih dalam lagi mengenai daun berbagai
jenis tumbuhan maka akan terlihat dua perbedaan daun yaitu
daun

tunggal

dan

daun

majemuk.

Daun


tunggal

dapat

mempunyai bagian-bagian daun yang berbeda antara golongan
tumbuhan satu dengan yang lain karena pada daunnya hanya
terdapat satu helai daun saja. Sedangkan Daun majemuk adalah
daun yang pada satu tangkainya terdapat lebih dari satu helaian
daun.
Bunga adalah alat pembiakan Angiospermae (spermatophyta biji tertutup,
terdiri dari monokotil dan dikotil). Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga
uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah
satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga
biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti
bunga jantan dan betina gabung dalm satu bunga (Sujana, 2007).
Bunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain
tumbuh. Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai
bunga (pedisel). Ujung distal pedisel ini mengembang dengan panjang yang
beragam dan bagian ini disebut reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga

melekat pada reseptakel. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam
organ. Organ-organ yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama

7

membentuk kaliks yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah
kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam sepal adalah corolla yang terdiri
atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila
semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga
dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang
bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah dalam di sebut karpel yang
membentuk ginesium (Fahn, 1991).
Buah adalah perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagianbagian bunga yang lain. Buah mengandung biji. Buah memiliki bentuk yang
bermacam-macam. Pada setiap macam buah tersebut msing-masing membantu
menyebarkan biji-bijinya. Ada yang dibantu dengan struktur khusus sehingga
disebarkan oleh angin, ada yang melekat pada pakaian kita atau bulu hewan,
sehingga dapat terbawa ke tempat lain. Biji adalah sporofit embrio dorman dengan
makanan cadangan dan salut pelindung. Biji memiliki dua fungsi, yakni
menyebarkan spesies ke tempat baru dan mempertahankan spesies dalam keadaan
iklim yang tidak menguntunglan (Kimball, 1999: 350).

Buah pada tumbuhan pada umumnya dibedakan menjadi dua golongan,
yakni buah semu atau tertutup dan buah sungguh atau telanjang. Buah semu atau
tertutup adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain
pada bunga itu yang malah menjadi bagian utama dari buah ini (lebih besar, lebih
menarik perhatian, dan seringkali menjadi bagian buah yang bermanfaat, dapat
dimakan), sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. Buah
sungguh atau buah telanjang adalah buah melulu terjadi dari bakal buah dan jika

8

ada bagian-bagian lainnya yang masih tinggal, bagian ini tidak menjadi bagian
buah yang berarti (Tjitrosoepomo, 2003:222).
Tumbuhan biji merupakan tumbuhan dengan tingkat perkembangan
filogenetik tertinggi, yang dicirikan dengan adanya suatu organ yang berupa biji
(dalam bahasa Yunani: sperma). Biji berasal dari bakal biji yang dapat disamakan
dengan makrosporangium. Di dalamnya dihasilkan makrosporan yang tidak
pernah meninggalkan tempatnya dan di tempat itu selanjutnya berkembang
menjadi makroportalium dengan arkegonium serta sel telurnya. Setelah terjadi
pembuahan, zigot yang terbentuk berkembang menjadi embrio yang sementara
tetap di tempat itu pula. Selanjutnya, bakal biji yang kemudian mengandung

embrio itu berkembang menjadi alat reproduksi yang disebut biji. Jadi, dari segi
ontogeninya, biji adalah suatu alat reproduksi generatif atau seksual karena
terjadinya didahului oleh suatu peristiwa seksual, yakni peleburan sel telur dengan
sel kelamin jantan (Tjitrosoepomo, 2004:1).
Bersamaan dengan perubahan bakal biji menjadi biji terjadilah buah, yaitu
suatu organ yang berasal dari bunga, yang menyelubungi biji dan berguna untuk
pemencaran biji tadi dengan melemparkan biji itu dari dalam buah, atau
bersamaan dengan buah terpisah dari tumbuhan induknya. Yang berubah menjadi
buah itu terutama bakal buah, tetapi juga bagian-bagian lain dari bunga dapat ikut
mengambil bagian dalam pembentukan buah dan dapat pula ikut mengambil
dalam pembentukan alat-alat pemencaran. Berdasarkan susunan dan asal bagianbagian yang membentuk buah itu maka kita membedakan buah menjadi dua jenis,

9

yakni buah sungguh atau buah sejati dan buah semu atau fructus spurius
(Tjitrosoepomo, 2007:69).
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani
yang dikeringkan. Herbarium merupakan spesimen bukti suatu jenis tumbuhan
yang memiliki datamorfologi, ekologi, dan lain-lain yang diawetkan secara kering
dan juga basah. Peranan herbarium ini penting sekali untuk identifikasi dan
inventarisasi jenis-jenis tumbuhan,terutama untuk tumbuhan yang berasal dari
hutan dan hidup liar yang belum banyak dikenalserta untuk penelitian lebih lanjut.
Suatu spesimen dapat terdiri atas bagian vegetatif (akar,batang, dan daun) dan
bagian generatif (bunga dan buah) untuk tumbuhan spermatophyta danbagian
vegetatif serta organ reproduksi (bukan biji) untuk tumbuhan yang tidak
berbiji.Herbarium digunakan sebagai alat peraga, bahan penelitian, identifikasi,
dan jugadokumentasi (Anonim, 2008).

10

III.

3.1

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat
Penelitian mata kuliah Dendrologi pada daun, bunga, buah dan biji tanaman

dilaksanakan pada hari kamis, 7 Mei 2015 dan pukul 15.00 sampai dengan selesai,
kemudian dilanjutkan pengambilan sampel Herbarium pada hari minggu, 10 Mei
2015 dan pukul 09.00 sampai dengan selesai. Penelitian daun, bunga, buah dan
biji bertempat di ruangan kelas KHT A Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan
Universitas Tadulako dan pengambilan sampel di desa Kawatuna, Kecamatan
Mantikulore, Palu.

3.2

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada saat penelitian yaitu alat tulis menulis, buku

gambar, cutter, botol semprot, guntingan ranting, lakban kecil dan besar
Bahan yang digunakan pada saat penelitian yaitu alkohol 70%, kardus,
koran, lem FOX, daun pinang (Areca catechu), daun jarak (Richinus comunis L.),
daun keladi (Caladium bicolor), daun eboni (Diospyros celebica Bakh.), daun
leda (Eucalyptus deglupta), daun gmelina (Gmelina arborea), daun johar (Senna
seamea), daun kelor, daun kapok/randu (Ceiba petandra), bunga johar (Senna
seamea Linn), bunga jati (Tectona grandis L.), bunga gamal (Cliricidia
maculata), bunga lamtoro (Leucaena leucocephala), bunga jembolan (Eugenia

11

cumini), buah johar (Senna seamea Lamk.), buah jati (Tectona grandis L.), buah
gmelina (Gmelina arborera), buah pinus (Pinus merkusii Jungh.et da Vriesse).

III.3 Cara Kerja
a)

Daun Lengkap dan Daun tidak Lengkap
Kita menulis nama daerah dan nama ilmiah tumbuhan serta nama familinya.

Kemudian kita gambar bentuk daun yang diamati serta kita berikan keterangan
bagian-bagian daunnya yang meliputi ujung daun, pangkal daun, tepi daun, dan
pertulangan daun. Setelah itu, kami menentukan mana daun lengkap serta daun
tidak lengkap.
b) Daun Tunggal dan Daun Majemuk
Kita mengamati satu persatu bentuk morfologi dari daun
Eboni (Diospyros celebica), daun Leda (Eucalyptus deglupta),
daun Gmelia (Gmelia arborea), daun Johar (Senna seamea), daun
kelor (Moringa oleifera), dan daun kapok (Ceiba petandra).
Kemudian kita menulis nama spesies dan familinya, lalu kita
gambar

bentuk

morfologi

daun

secara

lengkap

dengan

batang/ranting serta kita berikan keterangan bagian-bagian daun
seperti tangkai daun (petiolus), ibu tangkai daun, tangkai anak
daun, helaian daun dll. Kemudian mencatat seluruh keterangan
penting tentang jenis daun, bentuk daun susunan anak daun dan
tata letak daun pada batang.

12

c) Bunga
Kita tuliskan nama spesies dan nama familinya dari setiap specimen yang
telah kami siapkan. Kemudian kita gambar bunga dari masing – masing jenis
tumbuhan diatas dan kita beri keterangan yang meliputi tangkai Bunga/ Ibu
tangkai bunga, daun pelindung (Brachtea), kelopak (Calyx), mahkota (Corolla),
benang sari (Stamen), putik (Pistillum). Lalu kita tuliskan susunan bunga
majemuknya.
d) Buah dan Biji
Kita menulis nama species dan familinya dari setiap specimen yang telah
kami siapkan. Kemudian kita gambar buah lengkap dengan bagian-bagiannya dan
kita beri keterangan yang meliputi kulit buah, warna buah, bentuk buah, dan sisik
buah. Setelah itu, kita gambar biji utuh dan kita beri keterangan yang meliputi tali
pusar biji, kulit biji, warna biji, embryo, lembaga (kotiledon), dan sayap biji.
e)

Tehnik Pembuatan Herbarium
Pada saat Dilapangan, kita Ambil bagian tumbuhan yang lengkap terutama

yang mempunyai daun, bunga dan buah. Setelah itu, kita semprotkan alkohol 70%
pada seluruh bagian tumbuhan. Lalu kita letakan di atas kardus (dos bekas) yang
kemudian bagian daun kita rekatkan menggunakan selotip/double tip yang dialas
dengan kertas agar bagian specimen tidak terkena langsung dengan perekat tadi.
Kemudian kita tutup specimen tadi menggunakan bagian lain dari kertas kardus
lainnya. Setelah itu, kita bungkus lagi menggunakan kertas Koran. Setelah semua

13

bagian telah tertutup dengan kertas Koran dan dirapikan, lalu kita ikat
menggunakan tali raffia. Kemudian kita berikan etiket gantung/label pada
specimen tersebut.
Pada saat Di Laboratorium Herbarium, kita Buka semua pembungkus yang
menutupi specimen. Kemudian kita Pindahkan specimen pada sebuah kertas
karton, lalukita tempelkan lagi specimen diatas kertas karton tersebut dan
direkatkan menggunakan lem atau selotip. Setelah semua selesai, selanjutnya kita
menentukan familinya dan nama latin (Species). Dan kita tuliskan informasi
mengenai nama latin, family dan nama kelompok pada kertas karton yang sudah
diletakkan specimen tersebut.

14

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dalam pengamatan yaitu, sebagai berikut :
a)

Daun Lengkap dan Daun tidak Lengkap
Gambar

Keterangan
Nama Specimen
Species
Family

: Daun Pinang
: (Areca catechu)
: Araceae

Nama Specimen
Species
L.)
Family

: Daun Jarak
: (Richinus comunis

Nama Specimen
Species
Family

: Daun Keladi
: (Caladium bicolor)
: Araceae

: Euphobiaceae

15

b) Daun Tunggal dan Daun Majemuk
Gambar

Keterangan

Nama Specimen
Species
Family

: Daun Eboni
: (Diospyros celebica)
: Ebenaceae

Nama Specimen
Species
Family

: Daun Leda
: (Eucalyptus deglupta)
: Myrtaceae

Nama Specimen
Species
Family

: Daun Gmelina
: (Gmelina arborea)
: Verbenaceae

Nama Specimen
Species
Family

: Daun Johar
: (Senna seamea)
: Leguminosae

Nama Specimen
Species
Family

: Daun Kelor
: (Maringa obifera)
: Maringaceae

16

Nama Specimen
Species
Family

: Daun Kapok
: (Ceiba petandra)
: Maivaceae

c) Bunga
Gambar

Keterangan
Nama Specimen
Species
Family

: Bunga Johar
: (Senna seamea)
: Leguminosae

Nama Specimen
Species
Family

: Bunga Jati
: (Tectona grandis)
: Verbenaceae

Nama Specimen
Species
Family

: Bunga Gamal
: (Cliricidia maculata)
: Leguminosae

Nama Specimen
Species
Family

: Bunga Lamtoro
: (Leucaena leucocephala)
: Leguminosae

17

Nama Specimen
Species
Family

: Bunga Jembolan
: (Eugenia cumini)
: Myrtaceae

d) Buah dan Biji
Gambar

Keterangan
Nama Specimen
Species
Family

: Buah Johar
: (Senna seamea Lamk.)
: Leguminosae

Nama Specimen
Species
Family

: Buah Jati
: (Tectona grandis L.)
: Verbenaceae

Nama Specimen
Species
Family

: Buah Gmelina
: (Gmelina arborea)
: Verbenaceae

Nama Specimen
Species

: Buah Pinus
: (Pinus Merkusii
Jungh.et da Vriesse)
: Pinaceae

Family

Gambar

Keterangan

18

Nama Specimen
Species
Family

: Biji Johar
: (Senna seamea Lamk.)
: Leguminosae

Nama Specimen
Species
Family

: Biji Jati
: (Tectona grandis L.)
: Verbenaceae

Nama Specimen
Species
Family

: Biji Gmelina
: (Gmelina arborea)
: Verbenaceae

Nama Specimen
Species

: Biji Pinus
: (Pinus Merkusii
Jungh.et da Vriesse)
: Pinaceae

Family

III.2 Pembahasan
a)

Daun Lengkap dan Daun tidak Lengkap
Daun pinang adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan

Afrika bagian timur. Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan
orang. Pinang memiliki tajuk yang tidak rimbun, Pinang termasuk tumbuhan
yang memiliki daun lengkap, karena memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan
juga helaian daun.

19

Daun Jarak ( Richinus comunis L ) adalah tumbuhan liar setahun ( annual )
dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga
dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu,
memiliki daun tunggal menjari antara 7-9, berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap karena hanya memiliki
tangkai daun dan helaian daun saja.
Sebutan untuk pohon jarak di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah.
Namun jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas
dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat
merah, sedangkan daunnya berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit
runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau
muda pada permukaan bawah. Jarak merupakan sumber minyak jarak dan
mengandung zat ricin, yang sejenis racun mematikan.
Daun Keladi ( Caladium bicolor )merupakan salah satu tumbuhan yang
berdaun lengkap atau folium completes karena memiliki pelepah daun, tangkai
daun, dan helaian daun. Tumbuhan ini memiliki sifat daun yaitu bangun daun atau
circumscription berbentuk menyerupai sebuah perisai atu peltatus. Daging daun
atau interveniumnya bersifat seperti kertas atau papyraceus. Susunan tulangtulang atau nervatio nya bersifat menjari atau palminervis. Tepi daun atau margo
folii nya bersifat berombak atau repandus. Ujung daun atau apex folii nya bersifat
meruncing atau acuminatus. Permukaan daunnya bersifat licin.

20

b) Daun Tunggal dan Majemuk
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan di dapatkan
bahwa pada daun eboni (Diospyros celebica) yang berasal dari
family Ebenaceae memiliki stuktur daun yang terdiri atas helai
daun, tangkai daun, tangkai anak daun dan ibu tangkai daun.
Daun eboni (Diospyros celebica) merupakan daun mejemuk
karena

tangkainya

bercabang-cabang

dan

setiap

tangkai

terdapat helai daun, daun eboni (Diospyros celebica) juga
termasuk daun majemuk menyirip gazal dan tidak termasuk
daun majemuk menyirip ganda karena ditinjau dari jumlah anak
daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak
daun berpasangan. Sementara untuk tata letak daun eboni

(Diospyros celebica) tersebar pada batang.
Daun leda (Eucalyptus deglupta) merupakan daun dari
family Myrtaceae yang memiliki struktur yang terdiri atas helai
daun, tangkai daun, tangkai anak daun dan ibu tangkai daun,
daun leda (Eucalyptus deglupta) juga merupakan daun majemuk
genap. Hal ini disebabkan karena terdapat sejumlah anak daun
yang berpasang-pasangan di kanan kiri ibu tangkai, oleh sebab itu

21

jumlah ank daunnya biasanya lalu menjadi genap dan memiliki tata
letak berhadap/bersilang.
Daun Gmelia (Gmelia arborea) yang berasal dari family

Verbenaceae ini merupakan daun tunggal karena pada setiap
tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun
Gmelia (Gmelia arborea) tersusun atas helai daun, tangkai daun,
tangkai anak daun tulang daun dan ibu tangkai daun yang tata
daun pada batang tersusun berhadapan berseling.
Johar (Senna seamea) adalah nama sejenis pohon penghasil
kayu keras yang termasuk dalam family Leguminosae termasuk
kedalam daun majemuk menyirip genap karena disebabkan
karena terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan
di kanan kiri ibu tangkai. Daun Johar (Senna seamea) juga
termasuk sebagai daun menyirip ganda dua karena anak daun
duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Tata letak daun
Johar (Senna seamea) pada batang adalah berhadapan/ bersilang
.
Kelor (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku
Moringaceae memiliki stuktur daun yang terdiri atas helai daun,
tangkai daun, tangkai anak daun tulang daun dan ibu tangkai
daun. Daun kelor (Moringa oleifera) merukan daun majemuk
Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak

22

daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna
hijau muda dan termasuk daun menyirip ganda tiga.
Terakhir pada daun kapuk (Ceiba petandra) yang berasal
dari family Malvaceae memiliki struktur sama seprti daun lainnya
yaitu tersusun atas helai daun, tangkai daun, tangkai anak daun
tulang daun dan ibu tangkai daun. Daun kapuk (Ceiba petandra)
termasuk kedalam daun majemuk menjari dengan tata daun
pada batang berkarang.

c)

Bunga
Tanaman Johar merupakan tanaman dengan batang pohon yang keras

dengan nama latin Senna seamea Linn dengan familia Leguminoceae. Bunga
johar merupakan salah satu bunga lengkap atau sempurna dimana memiliki
mahkota bunga sebagai pelindung, memiliki putik, benang sari, kelopak. Dengan
susunan majemuknya Malai dan tipe simetrinya Actinomorphus.

23

Tanaman Jati merupakan sejenis pohon penghasl kayu yang bermutu tinggi,
pohon besar berbatang lurus dan dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 meter
dengan nama latin Tectona grandis L. Dengan familia Verbenaceae. Bunga jati
termasuk bunga tidak sempurna karena

hanya memiliki putik, benang sari,

kelopak, mahkota, dan tangkai bunga. Akan tetapi bunga jati tidak memiliki salah
satu bagian bunga (tidak ada bakal buah). Dengan susunan majemuknya Payung
majemuk dan tipe simetrinya Actinomorphus.
Tanaman Gamal merupakan tanaman pagar hidup peneduh tanaman atau
sebagai rambatan. Tanaman ini berfungsi sebagai pengendali erosi dan gulma atau
alang-alang dengan nama latin Cliricidia maculata dengan familia Leguminoceae.
Bunga gamal termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memiliki putik,
benang sari, mahkota, kelopak, dan tangkai bunga. Akan tetapi bunga gamal tidak
memiliki bakal buah dan bakal biji. Dengan susunan majemuknya Botrys dan tipe
simetrinya Zygomorphus.
Tanaman Lamtoro merupakan pohon perdu yang tingginya10-20 meter dan
memiliki percabangan rendah dan banyak dengan pepangan kecoklatan atau
keabua-buan dan juga memiliki lentisel dengan nama latin Leucaena
leucocephala dengan familia Leguminoceae. Bunga lamtoro termasuk bunga tidak
sempurna karena hanya memiliki benang sari, putik, dan tangkai bunga. Dengan
susunan majemuknya Bongkol dan tipe simetrinya Asymmetrus.
Tanaman Jembolan merupakan tumbuhan tropi yang berasal dari India,
Burma, Ceylon. Tumbuhan ini banyak di gunakan sebagai bahan untuk
pengobatan tradisional. Dengan nama latin Eugenia cumini familia Myrtaceae.
24

Bunga jembolan termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memilki bagian
punya seperti benang sari, kelopak, putik, dan tangkai bunga. Bunga ini tidak
memiliki mahkota bunga. Dengan susunan majemuknya Malai dan tipe simetrinya
Asymmetrus
d) Buah dan Biji
Johar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku
Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Pohon yang sering ditanam sebagai
peneduh tepi jalan ini dikenal pula dengan nama-nama yang mirip, seperti juwar
atau johor. Buah polong memipih, dengan tepi yang menebal, kulit yang kasar,
warnanya hijau saat mudah dan berubah warning coklat saat tua atau kering. Biji
bundar, telur pipih, berwarna hijau saat muda dan pada saat kering atau tua
berwarna coklat terang mengkilap.
Buahnya keras, terbungkus kulit berdaging, lunak tidak merata (tipe buah
batu) . Struktur buah terdiri dari kulit luar tipis yang terbentuk dari kelopak,
lapisan tengah (mesokarp) tebal seperti gabus, bagian dalamnya (endokarp) keras.
Berwarna hijau saat muda, berubah warna kuning ketika matang. Bijinya
berbentuk bulat, halus berbulu, dan berwarna hijau.
Gmelina atau sering disebut jati putih merupakan termasuk tanaman
penghasil kayu yang produktif. Tanaman jati putih berasal dari Asia Tenggara, di
negara lain dikenal dengan nama Gamari atan Gumadi (India), Gamar
(Bangladesh) atau Yemane (Myanmar). Banyak ditanam sebagai tanaman
pelindung, sebagian besar dimanfaatkan sebagai tanaman komersil. Sekarang
(Januari 2009) tanaman ini banyak ditanam di daerah Kabupaten Bulukumba,

25

Sulawesi Selatan, Indonesia. Para petani tertarik dengan nilai kayu jenis ini.
Semua bagian pohon dapat dimanfaatkan untuk dijual, mulai dari batang
gelondongan, cabang bahkan ranting. Nilai ekonomis katu ini yang tinggi
membuat tanaman ini ditanam dari tepi jalan, di kebun, di halaman dan
sebagainya. Buah gmelina berdaging, kulit mengkilat, warna kulit hijau saat
masih mudah, berubah warna kuning saat matang dan mesokarp lunak. Sedangkan
biji gmelina keras seperti batu, permukaan licin, satu ujung bulat dan berwarna
hijau.
Pinus merkusii (pinus) adalah salah satu jenis tanaman monokotil. Buahnya
warna hijau saat muda, berubah warna coklat ketika tua atau kering, berbentuk
lonjong, berkulit kasar dan keras. Bijinya berbentuk pipih memanjang, kasar,
keras, dan berwarna coklat.

e)

Pembuatan Herbarium
Pada percobaan ini kita membuat herbarium kering dari tanaman yang

memiliki family Lamiaceae. Akan tetapi pada specimen herbarium ini, kami
belum bisa mengidentifikasi spesiesnya dikarenakan specimen kami tidak
memiliki bunga sehingga sangat sulit bagi kami untuk mengidentifikasinya.
Herbarium ini selain digunakan untuk mengawetkan spesimen, juga dapat
digunakan sebagai alat peraga, bahan penelitian, untuk identifikasi, dan dapat juga
dipakai untuk dokumentasi. Untuk membuat herbarium ini, kita mengambil
tanaman yang sehat dan segar di Desa Kawatuna.
26

Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah
dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi
dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi,
morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat
waktu dan nama pengkoleksi. Herbarium juga merupakan salah satu sumber
pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium merupakan
koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dan memiliki
kriteria-kriteria tersendiri. Material herbarium sangat penting artinya sebagai
koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi, hal ini dimungkinkan
karena pendokumentasian tanaman dengan cara di awetkan dapat bertahan lebih
lama.

27

V.

5.1

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :

a)

Daun lengkap adalah daun yang memiliki upih atau pelepah daun (Vagina),
tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Tumbuhan yang
tergolong daun lengkap adalah daun pinang ( Areca catechu ) dan daun
keladi (Caladium bicolor) sementara tumbuhan yang tergolong daun tidak
lengkap adalah daun jarak (Richinus comunis L.).

b) Daun eboni (Diospyros celebica) daun majemuk menyirip
gazal dan tidak termasuk daun majemuk menyirip ganda.
Daun leda (Eucalyptus deglupta) merupakan daun majemuk
genap. Daun Gmelina (Gmelina arborea) merupakan daun
tunggal. Johar (Senna seamea) merupakan daun majemuk
menyirip genap. Kelor (Moringa oleifera) merupakan daun
majemuk. Daun kapuk (Ceiba petandra) merupakan daun
majemuk.
c) Bunga johar (Senna seamea) merupakan salah satu bunga lengkap. Bunga
jati (Tectona grandis), bunga gamal (Cliricidia maculata), bunga Lamtoro
(Leucaena leucocephala) dan Bunga jembolan (Eugenia cumini) termasuk
golongan tanaman yang memiliki bunga tidak sempurna
d) Tanaman Johar (Senna seamea) memiliki buah polong memipih, dengan tepi

yang menebal, kulit yang kasar, warnanya hijau saat mudah dan berubah

28

warning coklat saat tua atau kering. Biji bundar, telur pipih, berwarna hijau
saat muda dan pada saat kering atau tua berwarna coklat terang mengkilap.
Tanaman Jati (Tectona grandis) memiliki buah keras, terbungkus kulit
berdaging, lunak tidak merata (tipe buah batu) . Struktur buah terdiri dari
kulit luar tipis yang terbentuk dari kelopak, lapisan tengah (mesokarp) tebal
seperti gabus, bagian dalamnya (endokarp) keras. Berwarna hijau saat muda,
berubah warna kuning ketika matang. Bijinya berbentuk bulat, halus berbulu,
dan berwarna hijau. Tanaman gmelina (Gmelina arborea) memiliki buah
berdaging, kulit mengkilat, warna kulit hijau saat masih mudah, berubah
warna kuning saat matang dan mesokarp lunak. Sedangkan biji gmelina
keras seperti batu, permukaan licin, satu ujung bulat dan berwarna hijau.
Dan tanaman Pinus merkusii (Pinus merkusii) adalah salah satu jenis
tanaman monokotil. Buahnya warna hijau saat muda, berubah warna coklat
ketika tua atau kering, berbentuk lonjong, berkulit kasar dan keras. Bijinya
berbentuk pipih memanjang, kasar, keras, dan berwarna coklat.
e) Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah
dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan
data-data mengenai tumbuhan tersebut. Herbarium memiliki beberapa
fungsi, yaitu sebagai pusat referensi, sebagai

lembaga dokumentasi, dan

sebagai pusat penyimpanan data. Herbarium dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium basah digunakan
untuk mengawetkan

spesimen dalam suatu larutantertentu, dengan bahan

pengawet formalin. Sedangkan herbarium kering yaitu herbariumyang cara

29

pengawetannya dengan cara dikeringkan. Pegeringan biasanya dilakukan
dengan sinar matahari atau oven masing-masing ± selama 3 hari.
5.2

Saran
Laporan yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaann untuk itu saya

mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman dan Asisten Dosen demi
kesempurnan Laporan ini. Dan saya juga mohon maaf jika ada bahasa yang
kurang sopan sehingga teman-teman merasa tersinggung.

30

DAFTAR PUSTAKA
http://rifikhusyairi92.blogspot.com/2013/01/laporan-morfologi-daun-lengkapdan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gamal
http://www.scribd.com/doc/134353059/Makalah-Jamblang-syzygiumcumini#scribd
http://www.forda-mof.org/files/II.Biologi_Jati.pdf
http://tipspetani.blogspot.com/2011/01/tanaman-kehutanan-johar-cassiaseamea.html
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/2014/06/tanaman-lamtoro-leucaenaleucocephala.html
http://sahabatbiologi.blogspot.com/2010/10/laporan-praktikum-strukturperkembangan.html
http://uzi-agustin.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-morfologitumbuhan_5933.html
http://morfologitumbuhan19.blogspot.com/2013/01/praktikum-lapanganmorfologi-tumbuhan.html
http://iselmalingi.blogspot.com/2013/01/laporan.html
https://aimarusciencemania.wordpress.com/2012/11/05/deskripsi-tumbuhan-jati/
http://id.wikipedia.org/wiki/Jati
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2012/08/deskripsi-pinus-merkusiipinus.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Johar
https://dulcejulia91.files.wordpress.com/2011/07/kea_cassia_siamea_johar.pdf
http://laporanherbarium.blogspot.com/2013/04/laporan-herbarium.html

31

LAMPIRAN

A. Pengambilan sampel di Hutan Kawatuna

32

B.

Memindahkan sampel dari kardus ke kertas karton

33

34