Laporan Praktikum Biologi Pengamatan Sel

PENGAMATAN SEL TUMBUHAN, SEL EPITEL
RONGGA MULUT & PERISTIWA OSMOSIS

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.

Anggraeni Windi Rosari
El Medina Aulia Putri
Puspita Ayu A P N
Yopy Novitasari
Zidane Afkarusyawwala Putra

(XI MIA C / 03)
(XI MIA C / 08)
(XI MIA C / 23)
(XI MIA C / 31)
(XI MIA C / 32)


PEMERINTAH KOTA PEROBOLINGGO

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1
Jl. Soekarno Hatta 137 Probolinggo Telp./Fax. (0335) 421566
Website: http://sman1-prob.sch.id Email : sman1.prob@yahoo.co.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNYA, penulis dapat menyelesaikan Laporan ilmiah tentang “Pengamatan Sel
Bawang Merah, Daun Rhodiscolor serta Peristiwa Plasmolisis”.
Di dalam laporan ilmiah ini penulis menjabarkan tentang asal- usul sel, penjelasan
tentang sel tumbuhan, dsb.
Penulis menyadari sungguh bahwa laporan Ilmiah tentang “Pengamatan Sel Bawang
Merah, Daun Rhodiscolor serta Peristiwa Plasmolisis”.ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna untuk
penyempurnaan penulisan laporan ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telah
membantu penyelesaian penulisan laporan ilmiah ini sampai selesai.

Probolinggo, 24 Agustus 2015

Penulis

A. LATAR BELAKANG
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.
SEJARAH PENEMUAN SEL :
-

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus

suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruangruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang
kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke
merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan

semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.
-

Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-

1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan
untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak
di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan
orang pertama yang menemukan sel hidup.
-

Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias

Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 18101882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel.
-

Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow,

mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.
Organel- Organel Sel Tumbuhan.

Dinding Sel.
Dinding sel adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi
melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable.
Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan
batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat
iimpermeabel.

Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat
pada lamella tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau
jembatan protoplasma yang dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang
peranan penting dalam transportasi berbagai zat.
Vakuola.
Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput
membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah
dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh
membran yang dinamakan tonoplas.
Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai :
-

Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik.


-

Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan

senyawa organik lainnya.
-

Menyimpan sisa- sisa metabolisme.

Plastida.
Plastida merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis
ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang
terdapat pada tumbuhan.
Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan
tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah dalam.Contoh permukaan sebelah
luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam
tubuh

yang


mengandung

epithelium

adalah

permukaan

dalam

usus,paru-

paru,pembuluh darah,dan rongga tubuh.Epitelium yang berada di dinding dalam
kapiler darah dan pembuluh linfa disebut endothelium.sedangkan yang melapisi
rongga tibuh disebut mesotelium.
Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar
sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars el.Dengan demikian,sel ini dapat
melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan luar.Karena proses pengeluaran
dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat


permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara
lingkungan diluar tubuh dan didalam tubuh.
Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan
tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah dalam.Contoh permukaan sebelah
luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam
tubuh

yang

mengandung

epithelium

adalah

permukaan

dalam


usus,paru-

paru,pembuluh darah,dan rongga tubuh.Epitelium yang berada di dinding dalam
kapiler darah dan pembuluh linfa disebut endothelium.sedangkan yang melapisi
rongga tibuh disebut mesotelium.
Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar
sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars el.Dengan demikian,sel ini dapat
melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan luar.Karena proses pengeluaran
dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat
permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara
lingkungan diluar tubuh dan didalam tubuh.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel
hewan
Pertanyaan :
1. Dari hasil pengamatan sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan!
2. Selain dari pengamatan, sebutkan perbedaan yang lain antara sel tumbuhan dan sel
hewan!
3. Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedang pada sel hewan terdapat lisosom,

apakah fungsi kedua organella tersebut sama / menggantikan, jelaskan!
4. Mengapa pada sel tumbuhan bentuknya relatif tetap dibanding sel hewan?
Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga bentuk sel. Sedangkan sel
hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak tetap dan tidak
beraturan.
b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan.
Pertanyaan :

1. Apakah perbedaan yang tampak pada sel epidermis bawang merah atau sel daun
Rhoco discolor pada gambar 1 dan 2? Jelaskan!
2. Apabila sel epidermis atau daun Rheo discolor (gambar 2) setelah diberi larutan
gula 20% segera ditetesi kembali dengan air, apakah yang terjadi? Jelaskan!
3. Jelaskan 2 perbedaan transpor pasif dan transor aktif!
C. TUJUAN
1. Pengamatan Sel Tumbuhan :
Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan.
2. Plasmolisis :
Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan.
D.


TANGGAL & TEMPAT PRAKTIKUM
1. Tanggal

: Senin, 24 Agustus 2015

2. Tempat

: Laboraturium Biologi SMA Negeri 1 Probolinggo

E. KAJIAN PUSTAKA
1. Diakses tanggal 21 Agustus, 20:01,
http://vsalawane.blogspot.com/2011/09/laporan-hasil-pengamatan-sel-bawang.html
2. Diakses tanggal 21 Agustus, 20:03,

http://www.academia.edu/8638145/Laporan_Praktikum_Judul_Struktur_Sel_Hewan_
dan_Tumbuhan/
3. Diakses tanggal 21 Agustus, 20:44,
http://sman1glagah.com/laporan-pengamatan-sel-tumbuhan/
4. Diakses tanggal 21 Agustus, 20:45,
http://nissaafrieda20.blogspot.com/2013/11/makalah-hasil-pengamatan-selbawang.html

5. Diakses tanggal 21 Agustus, 20:46,
http://id.wikipedia.org/wiki/Seltumbuhan/
6. Diakses tanggal 21 Agustus, 20:50,
http://id.wikipedia.org/wiki/selepidermis/

7. Diakses tanggal 21 Agustus, 20:55,

http://pemenangkehidupan.wordpress.com/2011/08/22/renungan-dari-sel-bawangmerah/
F. ALAT DAN BAHAN
1. Mikroskop
2. Gelas benda
3. Gelas penutup
4. Silet
5. Pipet
6. Gunting
7. Lapisan sel bawang merah
8. Daun Rhoeo discolor
9. Larutan metilen biru
10. Tusuk gigi
11. Aquades
12. Larutan Gula 20%
G. PROSEDUR KERJA
a. Bawang Merah
1. Membelah bawang merah menjadi dua bagian menggunakan silet.
2. Kemudian mengupas bagian dalam bawang merah hingga menjadi bagian yang
sangat tipis.
3. Mengambil bagian bawang merah yang sangat tipis tersebut dengan hati-hati
menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkan diatas preparat.
4. Meneteskan sedikit air akuades diatas preparat.
5. Meletakkan preparat pada meja preparat.
6. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop.
7. Lalu mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan
cara memutar skrup pemutar kasar. (Menggunakan perbesaran 16x)
8. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut.
9. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel
b. Rhoeo discolor
1. Menyayat lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya.

2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat.
3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes.
4. Meletakkan preparat pada meja preparat.
5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop.
6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara
memutar skrup pemutar kasar. (Menggunakan perbesaran 16x)
7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut.
8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel
c. Sel Epitel Pipi
1. Korek bagian dalam dari pipi dengan tusuk gigi yang bersih.
2. Meletakkan hasil korekandengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat.
3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes.
4. Meletakkan preparat pada meja preparat.
5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop.
6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara
memutar skrup pemutar kasar. (Menggunakan perbesaran 16x)
7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah
tersebut.
8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel
d. Osmosis Rhoeo discolor
1. Menyayat lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya.
2. Meletakkan sayatan daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat.
3. Meneteskan setetes larutan gula 20% di atas sayatan dengan pipet tetes.
4. Meletakkan preparat pada meja preparat.
5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada mikroskop digital.
6. Mengatur kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara
memutar skrup pemutar kasar.
7. Mencari gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah
tersebut.
8. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel.
9. Lalu teteskan akuades pada kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi oleh
larutan gula 20%.
10. Amati lagi perubahan yang terjadi pada sel.
11. Gambarlah hasil pengamatan dan abadikan menggunakan ponsel.

H. HASIL PENGAMATAN
a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan
b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan.
Objek Penelitian
Gambar
Keterangan
Epidermis
bawang
No.
Medium
Gambar
Keadaan sel
Keterangan
1.
Air
Warna
ungu
nampak
Rhoeo
discolor ditetesi
merah
Terdapat ruang sel, memiliki
inti sel
penuh dan merata.
dengansitoplasma.
air, sel
(nukleus), memiliki
tumbuhan dalam
keadaan hipertonis.
Rhoeo discolor
2.

Larutan
Gula 20%

Epitel rongga mulut

Memiliki dinding sel, pigmen
antosianin, sel penutup(guard cells)
Warna ungu menjadi
Rhoeo discolor setelah
dan kloroplas stomata.
tidak merata,
pergantian medium
mengumpul di tengah

menjadi larutan gula

atau tepi,

20%, sel tumbuhan

menunjukkan adanya

dalam keadaan

pelepasan membran
hipotonis,
sehingga
Tidak mempunyai
dinding
sel
3.

Air (setelah
ditetesi
larutan gula
20%)

sel dari dinding
sel. mempunyai
terjadi plasmolisis.
sehingga
bentuk yang
Warna ungu nampak Rhoeo discolor ditetesi
tidak tetap dan mudah berubah –
penuh dan merata lagi. dengan air yang
ubah bentuknya, tersusun oleh inti
sebelumnya sudah
sel, membran sel dan sitoplasma.
ditetesi larutan gula
20%, sel tumbuhan
dalam keadaan
hipertonis.

I. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
a. Dapat mengamati perbedaan antara struktur sel tumbuhan dan sel hewan

1. Dari hasil pengamatan sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan
dan sel hewan!
Sel Tumbuhan
Memiliki dinding sel

karena Tidak

Sel Hewan
memiliki
dinding

sel

bentuknya relatif tetap
karena bentuknya tidak tetap
Memiliki
plastida
(kloroplas,
Tidak memiliki plastida karena
kromoplas,
dan
leukoplas)
berwarna gelap
karena berwarna hijau dan ungu
Berukuran lebih besar dari sel Berukuran lebih kecil dari sel
hewan

tumbuhan

2. Selain dari pengamatan, sebutkan perbedaan yang lain antara sel
tumbuhan dan sel hewan!
Pembeda
Vakuola

Sel Tumbuhan
Berukuran besar dan

Sel Hewan
Berukuran kecil dan

banyak

-

ada yang tidak ada



Tinggi karena tidak

Lisosom
Sentrosom
Glioksisom (Badan Mikro)
Matriks Ekstraselular
Elastisitas Jaringan

Letak Nukleus
Organel Respirasi
Simpanan Energi

Rendah karena
terdapat dinding sel
Berada di pheriperal
sitoplasma
Kloroplas dan
Mitokondria
Berbentuk zat tepung

mempunyai dinding
sel
Berada di tengah sel
Mitokondria
Berbentuk butiran

(pati)
glikogen
3. Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedang pada sel hewan
terdapat lisosom, apakah fungsi kedua organella tersebut sama /
menggantikan, jelaskan!
Fungsi lisosom dan vakuola berbeda. Lisosom dianggap sebagai organ
pencernaan intraseluler karena lisosom mengandung enzim hidrolisis yang dapat
mencerna protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Selain itu, lisosom juga dianggap
sebagai alat pertahanan sel karena dapat mencerna bakteri yang difagosit oleh sel.
Fungsi lisosom dapat diurai menjadi :

a. Mencerna zat-zat yang belum dapat diurai
b. Menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi
c. Merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan
Sedangkan vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan baik padat atau cair yang tertelan sekaligus
menyimpan zat-zat yang akan dieksresikan. Vakuola juga dapat
membantu melindungi tumbuhan terhadap predator dengan mengandung senyawa
yang beracun atau tidak menyenangkan bagi hewan. Tumbuhan menyimpan air di
dalam vakuola-vakuolanya.
4. Mengapa pada sel tumbuhan bentuknya relatif tetap dibanding
sel hewan?
Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga bentuk
sel. Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga
bentuknya tidak tetap dan tidak beraturan.

b. Dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan.
1. Apakah perbedaan yang tampak pada sel epidermis bawang
merah atau sel daun Rhocheo discolor pada gambar 1 dan 2?
Jelaskan!
Pada gambar 1 keadaan sel tidak mengerut, warna ungu nampak penuh dan
merata. Keadaan sel tumbuhan yaitu dalam keadaan hipertonis atau dalam
konsentrasi tinggi. Sedangkan air dalam keadaan hipotonis atau memiliki
konsentrasi rendah. Jadi air akan mengalir dari konsentrasi rendah (air disekitar
sel) menuju ke konsentrasi tinggi (sel tumbuhan itu sendiri) yang menyebabkan
sel tumbuhan tidak mengerut, air disekitar sel tumbuhan akan masuk ke dalam
sel. Untuk gambar 2 keadaan sel mengerut, warna ungu menjadi tidak merata,
mengumpul di tengah atau tepi, menunjukkan adanya pelepasan membran sel dari
dinding sel. Sel Rhoeo discolor setelah pergantian medium menjadi larutan gula

20%, sel tumbuhan dalam keadaan hipotonis (memiliki konsentrasi rendah)
sehingga terjadi plasmolisis. Gula bersifat hipertonis atau memiliki konsentrasi
tinggi. Air dalam sel keluar dari kerapatan rendah (dalam sel tumbuhan), menuju
ke kerapatan tinggi (larutan gula 20%). Hal ini menyebabkan sitoplasma sel
tumbuhan mengerut, menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam
sel tumbuhan tersebut keluar dari sel.
2. Apabila sel epidermis atau daun Rheo discolor (gambar 2)
setelah diberi larutan gula 20% segera ditetesi kembali dengan
air, apakah yang terjadi? Jelaskan!
Keadaan sel tidak mengerut kembali, warna ungu nampak penuh dan merata lagi.
Sel Rhoeo discolor yang ditetesi dengan air yang sebelumnya sudah ditetesi
larutan gula 20%, sel tumbuhan tersebut akan kembali dalam keadaan hipertonis
(memiliki konsentrasi tinggi), sedangkan air memiliki konsentrasi rendah. Jadi air
akan mengalir dari konsentrasi rendah (air disekitar sel) menuju ke konsentrasi
tinggi (sel tumbuhan itu sendiri) yang menyebabkan sel tumbuhan tidak
mengerut, air disekitar sel tumbuhan akan masuk ke dalam sel.
3. Jelaskan 2 perbedaan transpor pasif dan transor aktif!
No
Transpor Aktif
Transpor Pasif
1
Membutuhkan energi
Tidak membutuhkan energi
2
Berpindah dari konsentrasi Berpindah dari konsentrasi
3

tinggi ke konsentrasi rendah
Meliputi : difusi dan osmosis

rendah ke konsentrasi tinggi
Meliputi
:
pompa
Na-k,
endositosis dan eksositosis

J. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel bawang merah terdiri
dari sitoplasma, nucleus dan dinding sel. Sel bawang merah memang tampak sangat
sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks. Dinding sel
bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari
lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat teratur.
Sedangkan Rhoeo discolor terdiri dari struktur yang lebih kompleks, terdiri
dari dinding sel, pigmen antisianin, sel penjaga, sel tetangga, kloroplas dan celah
stomata. Pigmen antisianin pada daun Rhoeo discolor ini yang menyebabkan daun
menjadi berwarna ungu serta dilengkapi dengan stomata.

Untuk peristiwa Plasmolisis, plasmolisis sendiri merupakan dampak dari peristiwa
osmosis. Plamolisis terjadi karena sel tumbuhan diletakkan di dalam medium yang
bersifat hipertonik (konsentrasi tinggi). Sehingga air dalam sel akan keluar dari
dinding sel menuju ke larutan yang kerapatannya tinggi. Dalam praktikum ini, kami
memakai larutan gula 20% sebagai medium yang bersifat hipertonis. Air dalam sel
keluar dari kerapatan rendah (dalam sel tumbuhan), menuju ke kerapatan tinggi
(larutan gula 20%). Hal ini menyebabkan sitoplasma sel tumbuhan mengerut,
menjauhi dinding sel tumbuhan tersebut, dan cairan dalam sel tumbuhan tersebut
keluar dari sel. Sel tumbuhan sendiri tidak bisa mencegah peristiwa plasmolisis.
Tetapi peristiwa plasmolisis ini dapat dibalikkan jika sel diletakkan di dalam larutan
hipotonik. Plasmolisis yang parah dapat menyebabkan kematian sel tumbuhan.

K. LAMPIRAN

SKami sedang melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 16x.

SKami sedang melakukan pembuatan sampel yang akan diteliti, diantaranya bawang
merah, daun Rhoeo discolor dan sel epitel rongga mulut/pipi.

Sel epitel rongga mulut

Sel bawang merah.

Sel daun Rhoeo discolor menggunakan medium air, lalu medium larutan gula 20% dan
yang terakhir medium air lagi.