LARI JARAK - PENDEK liza

LARI JARAK PENDEK (SPRINT) undefined undefined

Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh atau sampai jarak yang
telah ditentukan. Pelarinya bisa juga disebut dengan Sprinter. Lari cepat meliputi jarak: 100
m, 200 m, 400m. Kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan
hanyalah terletak pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus
ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya tahan yang
besar, sehingga ada yang dinamakan “edurance”.
Nomor Lari
-. Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter
-. Lari jaraj menengah 800, 1500 meter
-. Lari jarak jauh 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara start, ialah:
- Start berdiri (standing start)
- Start jongkok (crouching start)
- Start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet
4 x 100 m.
Secara teknis penggunaan start jongkok yang digunakan sama. Yang membedakan
hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus
ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus

dibutuhkan.
Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan
teknik memasuki garis finish.
1). Start jongkok
Cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:
• Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start, lutut kaki belakang
berada sejajr dengan ujung kaki depan.
• Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan dibelakang garis start.
• Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat dipertahankan sampai
ada aba-aba.
Start jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
• Start jongkok pendek (bunch start): jarak kaki saat jongkok 14-28 meter
• Start jongkok menengah (medium start): jarak kaki saat jongkok 35-42 meter
• Start jongkok panjang (long start): jarak kaki saat jongkok 50-70 meter
Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai berikut:
• Bersedia
Pelari menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur seperti
merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul kaki belakang, kedua ujung
kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan tepat di belakang garis start. Kedua lengan tetap
dalam posisi lurus dengan sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat

badan berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi seimbang. Punggung diangkat
sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala bagian belakang segaris dengan
punggung, pandangan ke bawah atau ke depan sekitar 1-2 meter dengan garis start dan
konsentarsi dengan aba-aba selanjutnya.
Perhatikan!!! Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk menempatkan
kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan. Letakkan tangan tepat di
belakang garis start.

Hal-hal yang penting dalam sikap start:
1. Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik,
bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus.
2. Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan kira-kira
2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis star.
3. Tubuh rileks/ tidak kaku
4. Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya.
5. Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang dipegunakan:
a. Bunch Start/Start Jongkok Jarak Pendek
Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. ujung kaki belakang ditempatkan
segaris dengan tumit kaki muka bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari garis star kira-kira:
kaki depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang tungkai.

b. Medium start/start jongkok jarak menengah
Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan, jarak
kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm, tergantung dari panjang
tungkai.
c. Longated start/start jongkok jarak jauh
Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari tumit
kaki depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki belakang 100 cm,
tergantung dari panjang tungkai masing-masing pelari.
• Siap
Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan pandangan ke
bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam sikap lurus membentuk sudut
120 derajat.
Secara rinci gerakan pada aba-aba siap
Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung
menurun kedepan. Berat badan lebih kedepan. Jaga keseimbngan sampai aba-aba berikutnya
bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai aja!), pandangan ke arah garis star di
antara bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku jangan bengkok. Pada waktu mengangkat
pinggul disertai dengan mengambil nafas dalam-dalam. yang paling penting konsentrasi
penuh pada bunyi pistol/ bunyi sempritan atau bunyi lainya yang disepakati bersama.
• Ya

Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan secara bergantian dan
berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan maka kaki kanan dibelakang,
begitu juga sebaliknya).
Secara rinci
Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat (gerakan
lengan harus harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkadang
lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin mencapai tanah pada
langkah pertama. Berat badan harus meluncur lurus kedepan, dari sikap jongkok berubah
kesikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit tidak langsung tegak, hindarkan
gerakan ke samping. Langkah lari makin lama makin menjadi lebar, enam sampai sembilan
langkah pertama merupakan langkah peralihan. Bernafas seperti biasa, menahan nafas berarti
menegakkan badan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialah pemanasan
dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot ditambah dengan
gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya cidera otot.
2). Gerakan lari
Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan, yaitu:

• Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang tetap

rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan
rapat serta pandangan ke depan lintasan.
• Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku sedikit
dibengkokkan.
• Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada
ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.

-

3). Memasuki finish
Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai sukses.
Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah rugi.
Teknik memasuki garis finish:
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finis.
Lari terus tanpa perubahan apapun.
Dada dicondongkan ke depan/ membusungkan dada kedepan, tangan kedua-duanya
diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk.
Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan,

yang lazim disebut The String.
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai
kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan langkah,
jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah sebelum melewati
garis finis.
Yang dilarang adalah:
• Meloncat pada saat memasuki garis finish
• Menarik/menggapai pita finish
• Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.
Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Konsentrasilah pada saat start dan lari
• Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish
• 30 meter menjelang finish lari harus dipercepat
• Sikap lari tetap pada jalur lurus
• Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.
Gerakan Lari Jarak Pendek
Setelah melakukan gerakan start dengan langkah-langkah peralihan yang meningkat
makin lebar dan condong badan yang berangsur-angsur berkurang, maka kemudian
dilanjutkan dengan melakukan gerakan lari cepat.
Cara melakukan gerakan lari cepat sebagai berikut:

a. Kaki bertolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Lutut diangkat tinggi-tinggi (setinggi
punggul). Tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar (lebar langkah
sesuai dengan panjang tungkai).
b. Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan dengan lutut antara 25 – 30
derajat. Hal ini hanya dapat terlaksana bilamana gerak lengan tidak terlalu berlebih-lebihan.
c. Lengan bergantung di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90 derajat. Tangan
menggenggam kendor. Gerakan atau ayunan lengan ke muka dan ke belakang harus secara
wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan gerakan kaki yang makin cepat pula.

Nomor-nomor lari jarak pendek, antara lain: 100 meter, 200 meter, 400 meter.
Nomor-nomor lari jarak menengah atau sedang, antara lain: 800 meter, 1.500 meter, dan
3.000 meter.
Nomor-nomor lari jarak jauh, antara lain: 5.000 meter, 10.000 meter, dan 42.195 meter
(marathon).
Nomor-nomor lari khusus (special event):
– Lari sambung atau estafet: 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter.
– Lari gawang: 100 meter untuk putri, 110 meter dan 400 meter untuk putra.
– Lari lintas alam (cross country) menempuh jarak: 3.000 meter dan 5.000 meter.
– Panca Lomba biasa untuk putri dan Dasa Lomba untuk putra.
Alat dalam perlombaan lari:

a. sepatu yang sesuai dengan si atlet
b. start blok
c. tiang finish
d. tongkat untuk lari estafet atau lari sambung
e. stop watch
f. gawang (untuk lari gawang)
g. pita finish.
Macam-macam start:
a. start jongkok, digunakan untuk pelari jarak pendek
b. start melayang, digunakan pada lari estafet, dalam hal ini dilakukan oleh pelari ke II, III,
dan IV
c. start berdiri, digunakan pada saat pelari akan melakukan lari jarak menengah dan jarak
jauh.
Juri pada perlombaan lari:
a. starter, bertugas memberangkatkan pelari
b. juri kedatangan, bertugas menentukan urutan datangnya atlet
c. timers, bertugas mencatat waktu
d. pengawas lintasan, bertugas mengawasi atlet saat berlari.
Catatan:
a. Aba-aba dalam perlombaan lari jarak pendek adalah: bersedia, siap, ya!

b. Jumlah lintasan lari ada 8 ban.
c. Pelari cepat dinamakan sprinter.
d. Garis finish adalah garis akhir dalam perlombaan lari.
e. Garis start adalah garis permulaan pada perlombaan lari.
f. Lebar lintasan adalah 1,22 meter.
g. Panjang tongkat atau stik lari estafet yaitu 28-30 cm.
h. Tempat pergantian tongkat pada lari estafet disebut wisse.
i. Cara pergantian tongkat ada dua macam:
– secara visual (dengan cara melihat datangnya tongkat)
– secara non visual (dengan cara tidak melihat datangnya tongkat).

Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang
harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Pelarinya bisa juga
disebut dengan sprinter
Nomor-Nomor Atletik
1. Nomor Lari
-. Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter
-. Lari jaraj menengah 800 , 1500 meter
-. Lari jarak jauh 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
secara teknis penggunaan start jongkok yang digunakan sama. yang

membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena
perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh
makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Cara Melakukan Start Jongkok
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah:
star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan fnis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari
ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
Teknik Start
Sikap start pada aba-aba bersedia
Perhatikan!!! Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk
menempatkan kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan.
letakkan tangan tepat di belakang garis start.
Hal-hal yang penting dalam sikap start:
1. Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk
huruf V terbalik, bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus.

2. Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke
lintasan kira-kira 2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis
star.
3. Tubuh rileks/ tidak kaku
4. Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya.
5. Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang
dipegunakan:
Bunch start/start jongkok jarak pendek
Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. ujung kaki belakang
ditempatkan segaris dengan tumit kaki muka bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki
dari garis star kira-kira: kaki depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari
panjang tungkai.
Medium start/start jongkok jarak menengah
Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki
depan, jarak kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm,
tergantung dari panjang tungkai.
longated start/start jongkok jarak jauh

Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang
dari tumit kaki depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki
belakang 100 cm, tergantung dari panjang tungkai masing-masing pelari.
Gerakan pada aba-aba Siap
Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis
punggung menurun kedepan. Berat badan lebih kedepan. jaga keseimbngan
sampai aba-aba berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai
aja!), pandangan ke arah garis star di antara bawah tangan. Lengan tetap lurus/
siku jangan bengkok. Pada waktu mengangkat pinggul disertai dengan
mengambil nafas dalam-dalam. yang paling penting konsentrasi penuh pada
bunyi pistol/ bunyi sempritan atau bunyi lainya yang disepakati bersama.
Gerakan pada saat aba-aba Ya atau Bunyi Pistol
Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat (gerakan
lengan harus harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai
terkadang lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin
mencapai tanah pada langkah pertama. Berat badan harus meluncur lurus
kedepan, dari sikap jongkok berubah kesikap lari, berat badan harus naik sedikit
demi sedikit tidak langsung tegak, hindarkan gerakan ke samping. Langkah lari
makin lama makin menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah pertama
merupak langkah peralihan. Bernafas seperti biasa, menahan nafas berarti
menegakkan badan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialah
pemanasan dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otototot ditambah dengan gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya cidera otot.
Gerakan fnis
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai fnis.
Lari terus tanpa perubahan apapun. Dada dicondongkan ke depan, tangan
kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut
ambyuk. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu
sebelah maju ke depan, yang lazim disebut The String.
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis fnis meupakan perjungan untuk mencapai
kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah
kecepatan langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan
perlambat langkah sebelum melewati garis fnis.

Materi Atletik Lari

Minggu, 29 Januari 2012
Atletik Lari

SPRINT (LARI JARAK PENDEK)
Pengertian
Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan
jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah
kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat
dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancer dan efsien
dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi.
Seoarang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi
atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar
atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding
dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai 10kali
perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan /
bakat bukan dibuat.
Suatu analisa structural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan
pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang
kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan energetic.
Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap
yaitu :
tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)
tahap percepatan (acceleration)
tahap tansisi/perobahan (transition)
tahap kecepatan maksimum (speed maximum)
tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)
fnish
tujuan lari jarak pendek adlah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang
dihasilkan dari dorongan badan ke depan. Kecepatan lari ditentukan oleh
panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah persatuan waktu). Oleh
karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat meningkatkan satu atau
kedua-duanya.
Urutan Gerak Keseluhan
Urutan gerak dalam berlari bila dilihat dari tahap-tahapnya adalah tahap topang
yang terdiri dari topang depan dan satu tahap dorong, serta tahap melayang
yang terdiri dari tahap ayun ke depan dan satu tahap pemulihan atau recovery.
Tahap Topang (support phase), pada tahap ini bertuuan untuk memperkecil

penghambatan saat sentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Bila
dilihat dari sifat-sifat teknisnya adalah mendarat pada telapak kaki (ballfoot).
Tahap melayang (faying phase), pada tahap ini bertujuan untuk memaksimalkan
dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang
efektif saat sentuh tanah. Bila dilihat dari sifat-sifat teknis pada tahap ini adalah
lutut kaki ayun bergerak ke depan dank e atas (untuk meneruskan dorongan dan
menambah panjang langkah)
Tahap – Tahap Pembelajaran
Pembelajaran lari jarak pendek (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
Tahap Bermain (games)
Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)
Tahap Bermain
Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement
problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar
ditinjau secara anatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta
meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain
lari jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan
percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam
bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan,
kelompok kecil atau kelompok besar.
Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang
sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :
b.1. Latihan Dasar ABC
Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan
mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya adalah :
Tumit menendang pantat (A) ; Gerak ankling (B); lutut diangkat tinggi (C) ; Lutut
diangkat tinggi dan kaki diluruskan (D).
b.2. Latihan Dasar Koordinasi ABC
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan koordinasi lari
cepat.
b.3. Lari Cepat Dengan Tahanan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support phase
dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman
atau suatu alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan
dngan tidak melebihi berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki topang
betul-betul lurus dan kontak dengan tanah sesingkat mungkin.
b.4. Lari Mengejar
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan
lari. Latihan ni dapat menggunakan tomgkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah
dengan berlari pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan
tongkat atau tali siswa yang dibelakang mengejar sampai batas yang telah

ditentukan.
b.5. Lari Percepatan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan keceatan
maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m, satu teman menunggu
di ujung batas yang telah ditentukan, dan pelari yang dibelakang berlari
optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang dating mencapai daerah 6 m
dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari belakang
telah menginjak garis 6 m dibelakangnya.
b.6. Start Melayang Lari Sprint 20 m
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Untuk
melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30 m
tetapi bias disesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m,
selanjutnya siswa berusahamelewati batas yang telah ditentukan dengan
kecepatan maksimum.

Lari jarak menengah

Lari jarak menengah
1. Pengertian Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah menempuh jarak 800 m dan 1500 m. start yang digunakan
untuk lari jarak menengah nomor 800 m adalah start jongkok, sedangkan untuk
jarak 1500 m menggunakan start berdiri. Pada lari 800 m masing –masing pelari
berlari di laintasannya sendiri, setelah melewati satu tikungan pertama barulah
pelari–pelari itu boleh masuk ke dalam lintasan pertama Hal yang perlu
diperhatikan pada lari jarak menengah adalah penyesuaian antara kecepatan
dan kekuatan / stamina dari masing –masing pelari
2. Teknik Start Berdiri untuk Lari Jarak Menengah ( 1.500 m )
Teknik start berdiri untuk lari jarak menengah adalah :
a. Aba –aba “ bersedia”
Dengan sikap tenang tetapi menyakinkan melangkah maju ke depan, berdiri tegak
di belakang garis start.
b.Aba –aba “ siap “
Mengambil sikap kaki kiridi depan dan kaki kanan di belakang, tidak menginjak
garis start, badan condong ke depan.

c. Aba –aba “ ya “
Mulai berlari dengan kecepatan yang tidak maksimal melainkan cukup setengah
atau tiga perempat dari kecepatan maksimal.
3. Teknik Gerakan lari Jarak Menengah
Teknik gerakan lari jarak menengah meliputi :
a. Posisi kepala dan badan tidak terlalu condong, sikap badan seperti sikap orang
berlari b. Sudut lengan antara 100 –110 derajat
c. Pendaratan pada tumit dan menolak dengan ujung kaki
d. Ayunkan kedua lengan untuk mengimbangi gerak kaki
e. Mengayunkan lutut kedepan tidak setinggi pinggul
f. Pada waktu menggerakkan tungkai bawah dari belakang ke depan tidak terlalu
tinggi
4. Teknik Lari Jarak Menengah Saat Melewati Tikungan
Teknik lari jarak menengah saat melewati tikungan adalah :
a. Usahakan berlari sedekat mungkin dengan garis lintasan sebelah kiri
b. Putarkan keduan bahu ke kiri, kepala juga miring ke kiri
c. Sudut lengan kanan usahakan lebih besar daripada lengan kiri
5. Teknik Gerakan Memasuki Garis Finish
Teknik gerakan memasuki garis fnish dalam lari jarak menengah yaitu :
a. Cara memasuki garis fnish yaitu:
1) Lari terus tanpa mengubah sikap lari
2) Dada maju, kedua tangan lurus ke belakang
3) Salah satu bahu maju ke depan ( dada diputar ke salah satu sisi )
4) Kepala ditundukkan, kedua tangan di ayun ke belakang
b. Hal –hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) Frekuensi kaki dipercepat, langkah diperlebar
2) Jangan melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis fnish
3) Perhatian di pusatkan pada garis fnish
4) Apabila ada pita jangan berusaha meraih dengan tangan

5) Jangan berhenti mendadak setelah melewati garis fnish
Peraturan Perlombaan
Peraturan perlombaan
internasional IAAF

yang

ditetapkan

oleh

induk

organisasi

atletik

(International Amateur Atloetik Federation) atau tingkat nasional PASI(Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia ) tentang perlombaan lari jarak pendek yaitu :
1. Peraturan Perlombaan
Peraturan perlombaan dalam lari jarak pendek adalah
a. Garis start dan fnish dalam lintasan lari ditunjukan dengan sebuah garis selebar
5 cm siku–siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus diukur
dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat dengan garis start
b. Aba –aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah : “ bersedia”,
“siap”dan “ ya” atau bunyi pistol.
c. Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba–aba “ ya” atau bunyi pistol
yang ditembakkan ke udara.
d. Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan ( maksimal
3 kali kesalahan )
e. Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan 4 tahap, yaitu babak
pertama, babak kedua, babak semi fnal, dan babak fnal. f. Babak pertama akan
diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap heat berhak
maju ke babak berikutnya
2. Diskualifkasi atau Hal –hal yang Dianggap Tidak Sah
Hal–hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek yaitu :
a. Melakukan kesalahan start lebih dari 3 kali
b. Memasuki lintasan pelari lain
c. Mengganggu pelari lain
d. Keluar dari lintasan
e. Terbuktui memakai obat perangsang
3. Petugas atau Juri dalam Lomba Lari
Petugas atau juri dalam lomba lari jarak pendek terdiri atas :
a. Starter, yaitu petugas yang memberangkatkan perlari
b. Recall Starter yaitu petugas yang mengecek atau mengabsen para pelari

c. Timer yaitu petugas pencatat waktu
d. Pengawas lintasan yaitu petugas yang berdiri pada tempat tertentu dan bertugas
mengawasi pelari apabila melakukan kesalahan dan pelanggaran
e. Juri kedatangan yaitu petugas pencatat kedatangan pelari yang pertama sampai
dengan terakhir dan menentukan ranking / urutan kejuaraan
f. Juri pencatat hasil yaitu petugas pencatat hasil setelah pelari memasuki garis
fnish

Lari sambung atau lari estafet
Published by admin on May 16, 2011 | 0 Comment
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai
pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari
pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering
diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam
melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian
dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak
dan kecepatan dari setiap pelari.
2.TEKNIK
a. Latihan Teknik Lari Sambung No Latihan Teknik Penerimaan Tongkat 1
Dengan cara melihat (visual) Pelari yang menerima tongkat melakukannya
dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan
oleh pelari sebelumnya. 2 Dengan cara tidak melihat (non visual) Pelari yang
menerima tongkat berlari sambil mengulurkan tangan kebelakang. Selanjutnya
pelari sebelumnya menaruh tongkat ke tangan si pelari setelahnya.
No Latihan Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat 1 Dari Bawah Jika
pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka penerima
menggun`kan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari
belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di
belakang dengan telapak tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar,
sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah
pinggang. 2 Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri
maka penerima juga menggunakan tangan kiri.
b. Daerah Pergantian Tongkat No Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari 1 Pelari
ke 1 Di daerah start pertama dengan lintasan di tikungan 2 Pelari ke 2 Di daerah
start kedua dengan lintasan lurus 3 Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan

lintasan tikungan 4 Pelari ke 4 Di daerah start keempat dengan lintasan lurus
dan berakhir di garis fnish
c. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet 1. Pemberian tongkat
sebaiknya bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan,
sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada tangan kiri. 2.
Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masingmasing pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam
lingkungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang
baik. 3. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat
seperti pada waktu latihan. 4. Setelah memberikan tongkat estafet jangan
segera keluar dari lintasan masing-masing.
d. Peraturan Perlombaan 1. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20
meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambabh 10
meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan
berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian
tongkat. 2
Lari Estafet(Lari Beranting)
Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan salah satu
dari cabang atletik.Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang
pemain untuk melakukan olahraga tersebut.
Jarak Tempuh Lari estafet : 4×400 M (Putra/Putri) Dan 4×100 M
Start yang sering di gunakan dalam Lari Estafet:
Start Jongkok sering di gunakan pada pelari pertama / (1), Sedangkan
Start Berlari sering di gunakan pada pelari ke-Dua,ke-Tiga,dan ke-Empat /
(2,3,4)
Ada beberapa cara menerima tongkat Estafet:
1.Visual : Dengan menoleh atau melihat ke belakang dan ini hanya di
gunakan untuk lari Estafet yang berjarak 4×400 meter.
Non Visual : Cara ini di gunakan dengan tidak menoleh ataupun melihat ke
belakang,karena jarak yang di gunakan terlalu pendek yaitu 4×100 meter.
Ada ketentuan atau peraturan yang da di olahraga Lari Estafet ini:
1.Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh
pada saat pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400
meter dengan resiko team tersebut bisa kalah dalam lomba tersebut.
2.Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh
pada saat pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100
meter dengan resiko team tersebut dapat langsung di diskualifkasi dalam
pertandingan olahraga tersebut.
Ada juga cara yang baik dalam menerima togkat estafet agar tidak
terjatuh yaitu :
1.Sebagai pemain yang ingin memberi tongkat tersebut harus menggunakan
tangan kiri,sedangkan pemain yang menerima tongkat tersebut harus
menggunakan tangan kanan,Itulah beberapa cara yang di gunakan untuk
memberi dan menerima tongkat estafet yang benar dan baik.
GAMBARAN TONGKAT ESTAFET
-Panjang Tongkat Estafet : 29,21 Cm
-Diameter tongkat estafet :

- Untuk Dewasa
: 3,81 Cm
- Untuk Anak-anak
: 2,54 cm

Gambaran Lapangan Atletik untuk Lari
Estafet:
Zona pergantian pada Lari Estafet hanya berada 10 meter di depan garis start
atau berada 10 meter di belakang garis start.
Pengertian Lari Sambung (Estafet)
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam
satu regu
lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat.
Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor
lari yang
lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari kesatu kepada
pelari
berikutnya.
Nomor lari sambung yang sering diperlombakan adalah nomor 4×100 meter dan
nomor 4×400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik lari saja yang
perlu
diperhatikan, tetapi pemberian dan menerima tongkat di zona (daerah)
pergantian seperti
penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk
meneruskan berita yang elah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor
diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk
meneruskan api
keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api Olimpiade berasal dari tradisi Yunani
tersebutLari estafet 4×100 meter dan 4×400 meter bagi pria dalam bentuk
sekarang ini,

pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet
4×100
meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor Olimpiade dan 4×400 meter
dilombakan sejak tahun 1972
Teknik Lari Sambung (Estafet)
Suksesnya lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian tongkat.
Waktu yang dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet
berlangsung dengan baik pula. Suatu regu lari estafet yang terjadi dari pelaripelari yang
baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu melakukan
pergantian
tongkat estafet dengan sukses.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah
Panjang tongkat : 28-30 cm
Diameter tongkat : 38 mm
Berat tongkat : 50 gr
Pada lari sambunga ada beberapa macam cara dalam pemberian tongkat estafet
dari
pelari kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, pergantian tongkat srtafet
itu ada 2
macam, yaitu dengan melihat (visual) dan tanpa melihat (nonvisual).
Teknik Penerimaan Tongkat
Perlombaan lari sambung mengenal dua cara penerimaan tongkat, yaitu:

Keterampilan teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan
kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya.
Penerimaan
tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4×400 meter.

Keterampilan teknik penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak melihat

Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat
tongkat
yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya
digunakan
dalam lari estafet 4×100 meter.
Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa
melihat lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya,
antara
penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui
pendekatan yang tepat Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet
Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang
dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari
lainnya, agar dapat melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai
keterampilan
gerak lari dan keterampilan memberi serta menerima tongkat yang dibawanya.
Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan oleh
regu lainnya hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak menerima dan
memberikan tongkat dari satu pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan,
seringkali
suatu regu didiskualifkasi hanya karena kurang tepatnya penerimaan dan
pemberian
tongkat.
Lari sambung mengenal dua keterampilan teknik pemberian dan penerimaan
tongkat, yaitu:
Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Keterampilan teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan
tangan kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan
tangan kiri.
Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui
bawah.
Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan
menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya

dirapatkan. Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari
atas
Keterampilan teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari
belakang ke depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada
talapak
tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan dari
depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di buka
lebar
dan raji-jari angan lainnya rapat. Pada keterampilan teknik pemberian tongkat
dari atas, pemberian dan penerimaan tongkat dilakukan pada bagian tangan
yang sama. Apabila pemberi melakukannya dengan angan kanan, penerima
akan melakukannya dengan tangan kanan pula. Daerah Pergantian Tongkat
Estafet Antarpelari
Suatu regu lari estafet yang terdiri dari pelari-pelari yang baik hanya akan dapat
memenangkan perlombaan jika mampu melakukan pergantian tongkat estafet
dengan
cepat dan sempurna. Cara menempatkan pelari-pelari tersebut adalah sebagai
berikut.
Pelari ke-1 ditempatkan didaerah start pertama dengan lintasan di tikungan.
Pelari ke-2 ditempatkan didaerah start kedua dengan lintasan lurus.
Pelari ke-3 ditempatkan didaerah start ketiga dengan lintasan ditikungan
Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan linasan lurus dan
berakhir di
garis fnish Latihan Memberi dan Menerima Tongkat Estafet dalam Bentuk
Perlombaan Tujuan: melatih kerjasama dalam ketepatan dan kecepatan berlari
sehingga hasil akhir dapat tercapai dengan baik. Cara Melakukannya: Buatlah
beberapa regu estafet (masing-masing terdiri dari 4 pelari atau siswa) dan
masing-masing pelari atau siswa ditempatkan dengan jarak 100 meter
Setalah ada aba-aba ”bersiap” pelari pertama segera menempatkan posisinya
(sikap
startjo n g k o k )
Setelah ada aba-aba ”ya”, pelari tersebut berlari secepat-cepatnya menuju pelari
atau
atlat kedua yang sudah siap untuk menerima tongkat

Setelah keempat pelari menyelesaikan tugasnya dan pelari terakhir (keempat)
masuk
ke garisf i n i s h tanpa membuat kesalahan maka regu yang tiba di garisf i n i s
h
pertama keluar sebagai pemenang
Hal-Hal yang Perlu Diperhaikan dan Peraturan Perlombaan Lari Estafet
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet
Pemberian tingkat sebaiknyasecara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang
tongkat
pada angan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima aau memegang tongkat
dengan tangan kiri
Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masingmasing
pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan.
Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat
Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masingmasing.
Peraturan Perlombaan
Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, 1,20 meter dan
bagi pelari
estafet 4×100 meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah suatu daerah
di
mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini tidak
terjadi pergantian tongkat.
Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun sudah
memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila tongkat terjatuh,
pelari
yang menjatuhkannya harus mengambilnya.
Tongkat estafet harus berukuran panjang tongkat 28-30 cm, diameter tongkat
38 mm,

berat tongkat 50 gr
Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing
sampai
tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari ketiga dan
pelari keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai

kedatangan pelari seregunya.
Diposkan oleh info sahabat di2 0 . 5 2
LARI ESTAFET
Lari bersambung atau biasa disebut lari estafet adalah lari beregu yang terdiri
dari 4 orang
pelari. Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian membawa tongkat dari
garis start
sampai ke garis fnish. Sebagian besar keberhasilan regu estafet ditentukan oleh
kelancaran pada saat melaksanakan pergantian tongkat estafetnya.
Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama (I)
menggunakan start jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua (II), ketiga (III), dan
pelari
yang keempat (IV) menggunakan start melayang. Jarak lari bersambung yang
sering
diperlombakan dalam atletik baik untuk putra maupun putri adalah 4 X 100
meter atau 4
X 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan
tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta
penyesuaian
jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
1. Teknik Lari Bersambung (Lari Estafet).
Satu regu pelari estafet biasanya terdiri dari 4 orang pelari. Keberhasilan yang
akan
dicapai oleh tim s`ngat ditentukan pada saat melakukan pergantian estafet.
Suatu tim

pelari harus memiliki pelari-pelari yang tercepat dan mampu melakukan
pergantian
tongkat dengan sempurna.
2. Teknik Pergantian tongkat Estafet.
Pergantian Tongkat estafet dalam lari bersambung atau lari estafet terbagi
menjadi 2,
yaitu :
Pergantian Tongkat Estafet tanpa melihat (Non Visual) Yaitu cara pelari
menerima
tongkat estafet tanpa melihat kepada yang memberi tongkat estafet.
Pergantian Tongkat estafet dengan melihat (Visual) yaitu cara pelari menerima
tongkat
estafet dengan melihat ke belakang
(pemberi tongkat estafet).
Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat :
Dari Bawah Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka
penerima
menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari
belakang ke
depan melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di belakang
dengan telapak
tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari yang
lainnya
dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah pinggang.
Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima
juga

menggunakan tangan kiri.
Pergantian tongkat estafet harus berlangsung di dalam daerah pergantian yang
panjangnya 20 meter. Pergantian tongkat estafet yang terjadi diluar daerah
pergantian
akan terkena Diskualifkasi.

3. Cara Memegang tongkat Estafet.
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang
tongkat dapat
dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari
tongkat
dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima
tongkat
estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang
dibelakang
garis start dan tidak menyentuh garis start.
4. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet :
1. Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang
tongkat pada
tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada
tangan kiri.
2. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masingmasing
pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam lingkungan.
Pelari 2
dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
3. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat
seperti pada
waktu latihan.
4. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan
masing-masing.
5. Peraturan Perlombaan
lari sprint 100m

TEKNIK LARI SPRINT 100m

Atletik adalah aktiftas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu berdasarkan
gerak dasar

manusia, yaitu seperti berjalan, berlari, melempar, dan melompat. Atletik seperti
yang
kita ketahui sekarang, dimulai sejak diadakan olympiade modern yang pertama
kali
diselenggarakan di kota Athena pada tahun 1896 dan sampai terbentuknya
badan dunia
federasi athletik amatir internasional tahun 1912. Atletik pertama kali
diperkenalkan di
Indonesia dengan sebutan Netherlands Indische Athletick Unie (NIBU) tanggal 12
Juli
1917 dan dalam perkembangannya terbentuk suatu organisasi yang bergerak
dibidang
atletik dengan nama Persatuan
Sprint atau lari cepat merupakan salah satu nomor lomba dalam cabang
olahraga atletik.
Sprint atau lari cepat merupakan semua perlombaan lari dimana peserta berlari
dengan
kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh. Sampai dengan jarak 400
meter
masih digolongkan dalam lari cepat atau print. Menurut Arma abdoellah (1981;
50) pada
dasarnya gerakan lari itu untuk semua jenis sama. Namun dengan demikian
dengan
adanya perbedaan jarak tempuh, maka sekalipun sangat kecil terdapat pula
beberapa
perbedaan dalam pelaksanaannya. Sedangkan yang dimaksud dengan
perbedaan atau
pembagian jarak dalam nomor lari adalah lari jarak pendek (100 – 400 meter),
lari
menengah (800 – 1500 meter), lari jauh (5000 meter atau lebih). Lari jarak
pendek atau
sprint adalah semua jenis lari yang sejak start ampai fnish dilakukan dengan
kecepatan
maksimal. Beberapa faktor yang mutlak menentukan baik buruknya dalam sprint
ada tiga

hal yaitu start, gerakan sprint, dan fnish.
Penguasaan teknik merupakan kemampuan untuk memahami atau mengetahui
suatu
rangkaian spesifk gerakan atau bagian pergerakan olahraga dalam
memecahkan tugas
olahraga dan dapat menggunakan pengetahuan yang dimiliki tersebut.
Penguasaan teknik
sprint diartikan sebagai kemampuan atlet dalam mengetahui atau memahami
teknik lari
sprint dan dapat menggunakan teknik lari sprint dengan baik.
Penguasaan teknik dipengaruhi beberapa dua faktor, yaitu:
a. Pengetahuan
Menurut Jujun S. Suriasumantri (1993: 103) pengetahuan pada hakekatnya
adalah
merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek termasuk
kedalamnya
ilmu. Sedangkan menurut Sidi Gazalba dalam Amsal Bakhtiar (2006; 85)
pengetahuan
adalah apa yang kita ketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut
adalah
hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah
semua milik
atau isi pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan proses dari usaha
manusia
untuk tahu.
b. Aplikasi atau penerapan
Aplikasi teknik merupakan penerapan penggunaan teknik lari sprint yang
dilakukan oleh
atlet didalam perlombaan. Didalam suatu perlombaan atlet akan berusaha untuk
mengeluarkan semua kemampuan yang dimiliki untuk mencapai penampilan
terbaik dan
prestasi maksimal. Setiap atlet memiliki kemampuan yang berbeda dan cara
yang berbeda

pula dalam menerapkan atau mengaplikasikan teknik sprint dalam perlombaan.
Seperti
yang dikatakan IAAF (1993; 115) kemampuan untuk melakukan suatu teknik
yang
sempurna adalah tidak sama sebagai seorang pelaku yang penuh ketangkasan.
Atlet yang
tangkas memiliki teknik yang baik dan konsisten dan juga tahu kapan dan
bagaimana
menggunakan teknik guna menghasilkan prestasi yang baik.
2. Sprint
a. Pengertian sprint
Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari
dengan
kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak
400
meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint
atau lari
cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh
yang
menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Nomor lomba atau event lari sprint menjangkau jarak dari 50 meter, yang bagi
atlet
senior hanya dilombakan indoor saja, sampai dengan dan termasuk jarak 400
meter.
Kepentingan relatif dari tuntutan yang diletakkan pada seorang sprinter adalah
beragam
sesuai dengan event-nya, namun kebutuhan dari semua lari-sprint yang paling
nyata
adalah ‘kecepatan’. Kecepatan dalam lari sprint adalah hasil dari kontraksi yang
kuat dan
cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan yang halus, lancar-efsien
dibutuhkan
bagi berlari dengan kecepatan tinggi.

Kelangsungan gerak lari cepat atau sprint dapat dibagi menjadi tiga, yaitu; (A)
Start, (B)
gerakan lari cepat, (C) Gerakan fnish.
b. Pengertian teknik
Teknik merupakan blok-blok bengunan dasar dari tingginya prestasi. Teknik
adalah cara
yang paling efesien dan sederhana dalam memecahkan kewajiban fsik atau
masalah yang
dihadapi dan dibenarkan dalam lingkup peraturan (lomba) olahraga (Thomson
Peter J.L,
1993; 115). Menurut suharno (1983) yang dikutip Djoko Pekik Irianto (2002; 80)
teknik
adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik
mungkin
untuk menyelesaikan tugas yang perlu dalam cabang olahraga. Teknik
merupakan cara
paling efesien dan sederhana untuk memecahkan kewajiban fsik atau masalah
yang
dihadapi dalam pertandingan yang dibenarkan oleh peraturan.
c. Teknik lari sprint
Teknik adalah sangat kritis terhadap prestasi selama suatu lomba lari sprint.
Melalui
tahapan lomba tuntutan teknik sprint beragam seperti halnya aktivitas otot-otot,
pola
waktu mereka dan aktivitas metabolik para atlet dari tahap reaksi sampai tahap
transisi
tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan kecepatan dari suatu sikap
diam di
tempat.
Tujuan utama lari sprint adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal,
yang
dihasilkan dari dorongan badan kedepan. Kecepatan lari ditentukan oleh
panjang-langkah

dan frekuensi-langkah. untuk bisa berlari cepat seorang atlet harus
meningkatkan satu
atau kedua-duanya. Tujuan teknik-sprint selama perlombaan adalah untuk
mengerahkan
jumlah optimum daya kepada tanah didalam waktu yang pendek. Teknik yang
baik
ditandai oleh mengecilnya daya pengereman, lengan lengan efektif, gerakan
kaki dan
badan dan suatu koordinasi tingkat tinggi dari gerakan tubuh keseluruhan (IAAF,
1993;22).
Teknik lari sprint lari 100m dapat dirinci menjadi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap reaksi dan dorongan
2. Tahap lari akelerasi
3. Tahap transisi/perubahan
4. Tahap kecepatan maksimum
5. Tahap pemeliharaan kecepatan
6. Finish
Lomba lari sprint yang lain mengikuti pola dasar yang sama, tetapi panjang dan
pentingnya tahapan relatif bervariasi. Dalam aspek biomekanika kecepatan lari
ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah dalam
per satuan
waktu). Untuk bisa berlari lebih cepat seorang atlet harus meningkatkan satu
atau keduaduanya. Hubungan optimal antara panjang langkah dan frekuensi langkah
bervariasi bagi
tahap-tahap lomba yang berbeda-beda. Dalam lari sprint terdapat beberapa
tahapan yaitu:
1. Start
Menurut IAAF (2001;6) suatu start yang baik ditandai dengan sifat-sifat berikut;
a. Konentrasi penuh dan menghapus semua gangguan dari luar saat dalam
posisi aba-aba
“bersediaaaaa”

b. Meng-adopsi sikap yang sesuai pada posisi saat aba-aba “siaaap”
c. Suatu dorongan explosif oleh kedua kaki terhadap start-blok, dalam sudut
start yang
maksimal
Teknik yang digunakan untuk start harus menjamin bahwa kemungkinan power
yang
terbesar dapat dibangkitkan oleh atlet sedekat mungkin dengan sudut-start
optimum 450.
setelah kemungkinan reaksi yang tercepat harus disusul dengan suatu gerak
(lari)
percepatan yang kencang dari titik-pusat gravitasi dan langkah-langkah pertama
harus
menjurus kemungkinan maksimum.
Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan oleh penempatan start-blok
relatif
terhadap garis start: a. Start-pendek (bunch-start), b. Start-medium (mediumstart), c.
Start-panjang (elongated-start). Start medium adalah umumnya yang
disarankan, ejak ini
memberi peluang kepada para atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang
lebih lama
daripada start-panjang (menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak
menuntut
banyak kekuatan seperti pada start-pendek (bunch-start). Suatu pengkajian
terhadap