Model KTSP Terpadu SDN MANDALAKASIH 1 20172018
DOKUMEN KURIKULUM TERPADU
(KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013)
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 20172018
oleh
TIM PERUMUS KTSP
SEKOLAH DASAR NEGERI
MANDALAKASIH 1
UPT. PENDIDIKAN KECAMATAN PAMEUNGPEUK
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT
TAHUN 2017
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
i
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendapat
pertimbangan dari Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Garut. Selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini berlaku
mulai tanggal yang ditetapkan pada tahun pelajaran 2017 2018.
Ditetapkan di
Tanggal
Komite Sekolah,
: Garut
: 17 Juli 2017
Kepala Sekolah,
SOLIH ROESENDY
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
Mengetahui
Kepala UPT. Pendidikan Dasar
Pengawas TK/SD
Kecamatan Pameungpeuk
Kecamatan Pameungpeuk
AHMAD SYAFARI, S.Pd.MPd
HJ. ANI ARNIASIH, S.Pd.MM
NIP. 196205051983051004
NIP. 196003151979122002
Menyetujui
Plt. Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Garut
Drs, DEDE SUTISNA
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
iii
NIP. 195910191978031001
BERITA ACARA
RAPAT PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 20172018
Pada hari ini senin tanggal tujuh belas bulan tujuh tahun dua ribu tujuh
belas telah dilaksanakan rapat pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tahun pelajaran 20172018 dari pukul 08.30 sampai
dengan selesai.
A. Tempat
: Ruang Kantor SDN Mandalaksih 1
B. Peserta Rapat
: Kepala sekolah, Guru kelas, Guru mata
pelajaran, Komite sekolah
C. Materi yang dibahas : 1. Telaah kurikulum standar isi dan stanfar
kompetensi lulusan 2. Pengembangan KTSP
D. Metode rapat
: Diskusi
E. Keputusan rapat
:
Setelah melalui curah pendapat, tanya jawab dan diskusi rapat
memutuskan dan menyepakati halhal berikut ini:
1. KTSP dikembangkan dengan menggunakan tujuh prinsip pengembangan,
yaitu:
a. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
b. Menyeluruh dan berkesinambungan
c. Berpusat pada potensi,perkembangan,kebutuhan dan kepentingan
siswa dan lingkungannya.
d. Seimbang antara kepentingan nasional daan daerah
e. Beragam dan terpadu
f. Tanggap terhadap ilmu pengetahuan,teknologi dan seni.
g. Seimbang antara kepentingan nasional daan daerah
2. Berdasarkan tujuh prinsip diatas, maka ditetapkan pengembangan KTSP
sebagai berikut ini:
a. Mata pelajaran yang dikembangkan sebagai pengayaan adalah
B.Indonesia
b. Mata pelajaran muatan lokal terdiri atas(1) B.Sunda (2) PLH
dan (3).B.Inggris
c. Mata pelajaran berbasis keunggulan global adalah Kerajinan Kerang
kerangan
d. Mata pelajaran berbasis keterampilan adalah Kerajinan dan kesenian
3. Pengembangan lebih rinci disusun dalam silabus tersendiri
4. Sekolah berwenang mengundang dan menetapkan nara sumber khusus
untuk mata pelajaran keahlian tertentu.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
iv
5 Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan pada anggaran
yang sesuai.
6.Situasi rapat
: aman .tertib,lancar,kontibutif dan kondusif.
Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di
Pada tanggal
: Mandalakasih
: 17 JULI 2017
TETI DINARYATI,
S.Pd.SD
NIP. 195909031979122004
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
v
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
UPT. PENDIDIKAN KEC. PAMEUNGPEUK
SDN MANDALAKASIH 1
Jl. Tambakbaya No. 116 Desa MandalakasihKecamatan Pameungpeuk Garut
DAFTAR HADIR PENYUSUNAN KTSP
No
Nama
Jabatan
1
Teti Dinaryati, S.Pd
2
Soleh Roesendy
3
Popon, S.Pd
Guru Kelas I
4
Eros Rusmiati, S.Pd
Guru Kelas V
5
Ojo Sutarjo, S.Pd.I
Guru Agama
6
Ena Karsana, S.Pd
Guru Kelas III
7
Ria Riani, S.Pd
Guru Kelas VI
8
Siti Juariah, S.Pd
Guru Kelas IV
9
Usep Rusdiana, S.Pd
Guru Kelas II
10
Gina Nurgina Barkah, S.Pd
Guru Bahasa
Inggris
11
Ela Diana, S.Pd.I
Pustakawan
12
Beni Kusmanadi
Penjaga Sekolah
Tanda Tangan
Kepala Sekolah
Komite
Mandalakasih, 17 Juli 2017
Kepala Sekolah
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
vi
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
UPT. PENDIDIKAN KEC. PAMEUNGPEUK
SDN MANDALAKASIH 1
Jl. Tambakbaya No. 116 Desa Mandalakasih Kecamatan Pameungpeuk
Garut
DAFTAR HADIR PENYUSUNAN KKM
No
Nama
Jabatan
1
Teti Dinaryati, S.Pd
2
Soleh Roesendy
3
Popon, S.Pd
Guru Kelas I
4
Eros Rusmiati, S.Pd
Guru Kelas V
5
Ojo Sutarjo, S.Pd.I
Guru Agama
6
Ena Karsana, S.Pd
Guru Kelas III
7
Ria Riani, S.Pd
Guru Kelas VI
8
Siti Juariah, S.Pd
Guru Kelas IV
9
Usep Rusdiana, S.Pd
Guru Kelas II
10
Gina Nurgina Barkah, S.Pd
Guru Bahasa
Inggris
11
Ela Diana, S.Pd.I
Pustakawan
12
Beni Kusmanadi
Penjaga Sekolah
Tanda Tangan
Kepala Sekolah
Komite
Mandalakasih, 17 Juli 2017
Kepala Sekolah
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
vii
SURAT KEPUTUSAN
SEKOLAH DASAR NEGERI MANDALAKASIH 1
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN PAMEUNGPEUK
Nomor: 422.1/08/SD/2017
Tentang
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI MANDALAKASIH 1
TAHUN PELAJARAN 20172018
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Kepala Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 1
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
viii
Menimbang
:
Mengingat
:
Memperhatikan
:
Menetapkan
Pertama
:
:
Kedua
:
Ketiga
:
Keempat
:
Kelima
:
Bahwa sekolah dasar adalah satuan pendidikan yang
bertugas menyelenggarakan dan memberikan pelayanan
pendidikan kepada warga masyarakat
Bahwa sekolah dasar Negeri Mandalakasih 1 memiliki tugas
untuk untuk menyusun program kerja sebagai pedoman
dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat
Bahwa demi terselenggaranya pembelajaran dan pelayanan
pendidikan yang perlu disusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
1.Undangundang No 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional
2.Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
1.Keputusan Rapat Kepala SD UPT Pendidikan Dasar
Kecamatan Pameungpeuk pada tanggal 17 Juli 2017
2.Keputusan Rapat K3S SD kecamatan Pameungpeuk pada
tanggal 17 Juli 2017
MEMUTUSKAN
Menyusun, menerbitkan, mengesahkan dan memberlakukan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar
Negeri Mandalakasih 1 mlai tahun ajaran 20172018
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar
Negeri Mandalakasih 1 berisi pendahuluan, visi, misi, tujuan,
struktur, dan muatan kurikulum kalender pendidikan,
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Upaya perbaikan dalam rangka penyempurnaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri
Mandalakasih 1 dilakukan terus menerus untuk disesuaikan
dengan tahap perkembangan siswa, keadaan dan
pembangunan nasional serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Segala pembiayaan yang berhubungan dengan pemberlakuan
surat keputusan ini dibebankan kepada anggaran belanja dan
pendapatan sekolah SDN Mandalakasih 1
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di: Mandalakasih
Pada Tanggal: 17/07/2017
Kepala Sekolah
SDN Mandalakasih 1
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
ix
TETI DINARYATI, S.Pd.SD
NIP. 195909031979122004
Tembusan disampaikan kepada:
1.Yth. Pengawas TK/SD Kecamatan Pameungpeuk
2. Yth. Kepada UPT. Pendidikan Kecamatan Pameungpeuk
3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
x
KATA PENGANTAR
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
KTSP disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi
Kurikulum 2013 yang terintegrasi dalam bahan pelatihan pelaksanaan
kurikulum serta dengan memperhatikan Peraturan Menteri Pedidikan dan
Kebudayaan yang terbit pada tahun 2013 yang relevan dan menjadi dasar
pelaksanaannya.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013,
sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki intuk
mewujudkan keunggulan sekolah dengan berpedoman pada stadar nasional
pendidikan. Poros utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu
lulusan yang sekolah harapkan yang kemabangkan dalam bentuk indikator
mutu lulusan seagai basis bagi pengembangan standar yang lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tersusun berkat kerja
sama dari berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan KTSP ini, dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan
terima kasih kepada tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang telah berjuang sehingga dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu
yang diperlukan.
Garut, Juli 2017
Kepala Sekolah,
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang
Landasan
Tujuan Penyusunan KTSP
Target Pencapaian Kompetensi Lulusan
BAB II DINAMIKA PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013
A. Latar Belakang
B. Kerangka Kerja Perbaikan Kurikulum
Hal.
ii
iii
iv
1
1
2
2
5
7
BAB III PERBAIKAN KURIKULUM
A. Perbaikan KIKD
B. Perbaikan Silabus
13
14
BAB IV VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan
15
15
15
BAB V STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
B. Struktur Kurikulum
C. Beban Belajar
D. Muatan Kurikulum
E. Kalender Pendidikan
19
21
21
28
29
BAB VI EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN
PELAPORAN
A. Evaluasi Keterlaksanaan Kurikulum
B. Evaluasi Ketercapaian Mutu Lulusan
29
30
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan
dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006
dengan kurikulum 2013 samasama kurikulum berbasis kompetensi.
Pada pelaksanaan Kurikulum 2013, mewujudkan kompetensi siswa yang
dicitacitakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan.
Sesuai dengan amanat UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan
atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional
Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP
sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi
targetnya.
Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan
kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi
penjaminan pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada
pemenuhan delapan standar nasional. Poros dari kedelapan standar
adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang
berfungsi mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum
2013 dengan melengkapi dokumen dengan rasional pengembangan KTSP
yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke21; merumuskan visi,
misi, dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola
program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban
belajar siswa, dan menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran
yang meliputi pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman
akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.
Untuk mendukung keterpenuhan dokumen, sekolah membentuk tim
perumus KTSP 2013 yang ditandai dengan penerbitan tim dalam bentuk
keputusan sekolah.
B.
Landasan
1.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20052025;
3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 1992
tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Kepala sekolah/Madrasah sebagaimana yang diubah
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
1
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
C.
dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala sekolah/madrasah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 67 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikukulum 2013.
Tujuan Perumusan KTSP
Tujuan perumusan KTSP adalah:
1. menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian
tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum, dan evaluasi
penyelenggaraan kurikulum 2013;
2. menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan
program pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan
secara efektif dan berkelanjutan;
3. meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan
menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi,
dan perangkat evaluasi program;
4. menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program;
5. memberikan informasi kepada masyarakat, terutama orang tua
siswa, untuk lebih memahami dan memberikan dukungan terhadap
penyelenggaraan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan
secara terarah agar lebih berhasil guna; dan
6. menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan
kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
D.
Target Pencapaian Kompetensi Lulusan
Salah satu poros utama perubahan kurikulum 2006 ke kurikulum
2013 ialah perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Berkaitan
dengan mewujudkan mutu lulusan kami perlu menetapkan target
keunggulan mutu lulusan yang kami harapkan sebagai fokus utama
perbaikan mutu berkelanjutan yang merujuk pada SKL nasional.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
2
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan memiliki tekad untuk mewujudkan target mutu berikut
ini.
Dimensi
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
SD/MI/SDLB/Paket A
Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
Berdasarkan target nasional, SD kami memiliki indikator target yang
menjadi ciri khas keunggulan satuan pendidikan yang akan kami wujudkan
dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Adapun indikator pencapaian
target yang kami sepakati sebagai berikut.
Dimensi
Sikap
Pengetahuan
SD/MI/SDLB/Paket A
Indikator Pencapaian Keunggulan Mutu Lulusan
(20142018)
Contoh
1. Memiliki karakter kepemimpinan yang amanah.
2. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
3. Berdisiplin waktu.
4. Mehargai sesama dengan penuh kesantunan
1. Pada tahun 2018 pencapaian nilai Ujian
Akhir Sekolah/Ujian Nasional (UAS/UN) rata
rata minimal 7,00.
2. Pada tahun 2018 mampu meraih prestasi
pada lomba Siswa Berprestasi di tingkat
Kecamatan.
3. Pada tahun 2018 memiliki tim seni tari yang
mampu meraih kejuaraan di tingkat
Kecamatan Pameungpeuk.
4. Pada tahun 2018 mampu meraih tiga
kejuaraan pada kegiatan SPKGS di tingkat
Kecamatan Pameungpeuk.
5. Menjuarai lombalomba edukatif SPKGS di
berbagai jenjang
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
3
Keterampilan
1. Menghasilkan produk belajar yang bermanfaat
untuk kehidupan siswa.
2. Menghasilkan karya yang relevan dengan materi
pelajaran dengan dukungan teknologi informasi
3. Memiliki kecakapan berbahasa Indonesia yang
baik dan benar
4. Memiliki keunggulan global dan berkearifan
lokal dari kerangkerangan laut.
Pencapaian kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam target
selanjutnya akan sekolah gunakan sebagai fokus dalam menentukan
strategi pengembangan sekolah dan akan dievaluasi secara berkala untuk
memastikan bahwa pengembangan sekolah berkembang sesuai dengan
arah yang diharapkan.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
4
BAB II
DINAMIKA PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013
DI SEKOLAH DASAR
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Dengan kata lain, kurikulum merupakan salah satu alat untuk
menyiapkan peserta didik agar berkecakapan hidup sesuai dengan kondisi
kehidupannya saat ini dan masa depan. Masa depan merupakan rentang
waktu bagi peserta didik yang belajar pada masa kini dan untuk hidup
berkelanjutan (sustainable) dengan segala tantangan abad ke21. Kurikulum
sebagai jantung pendidikan memiliki posisi strategis mulai dari ide, desain,
dokumen, dan implementasinya. Pendidikan itu sendiri merupakan investasi
esensial jangka panjang.
Perumusan pendidikan yang bervisi masa depan menjadi suatu
keniscayaan walaupun tidak mudah untuk dideskripsikan. Terdapat berbagai
prediksi tentang kehidupan masa depan. Visi masa depan berkaitan dengan
prediksi cerdas tentang masa kini dan trend yang mungkin akan terjadi dalam
kehidupan abad ke21. Salah satu esensi yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam merencanakan kurikulum adalah pencapaian kompetensi berpikir
tingkat tinggi (high order thinking skills) untuk menyelesaikan masalah dengan
berpikir kritis, inovatif, kreatif, demi kehidupan kebersamaan manusia dengan
damai dan harmonis (to live together in peace and harmony). Dengan berpikir
tingkat tinggi, maka penciptaan kesempatan kerja di masa depan akan lebih
terbuka dan lebih terakses dari segala keahlian masyarakat yang pada giliranya
akan membangun peradaban kemanusiaan yang sejahtera.
Trend masa depan dari berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa: a) di
masa depan akan lebih banyak diperlukan pekerja dengan penguasaan
pengetahuan dan kecakapan tingkat tinggi, b) semakin meningkatnya jasa
layanan, maka sikap sosial, kemampuan berinteraksi dengan orang lain lebih
bermakna, c) melimpahnya pengetahuan dan munculnya jenis pekerjaan baru,
maka fleksibilitas dan keinginan untuk selalu belajar menjadi lebih penting, d)
kemandirian bekerja yang dapat dilakukan dengan jarak jauh maka perlu
mengembangkan sikap kemandirian, membekali diri dengan berbagai sumber
daya, serta adaptif perlu dikembangkan, dan e) harus tahu hak dan
kewajibannya, peran sertanya pada masyarakat, dan menjadi warga negara
yang bertanggung jawab (Pink, 2005; Wragg, 1997; OECD, 2010, Partnership
for 21st Century, 2010). Trend masa depan tersebut menjadi pertimbangan
dalam menetapkan desain kurikulum, terutama komponen kurikulum dalam
aspek tujuan, isi/bahan, serta proses pembelajaran.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
5
Selain itu, pengembangan kurikulum juga harus tetap mempertimbangkan
dasardasar dan aspek akademik tentang kurikulum (ide, desain, dokumen,
dan implementasi). Dalam aspek akademik kurikulum, peserta didik
merupakan subjek pembelajar. Ini harus menjadi dasar rujukan utama dalam
pengembangan kurikulum. Peserta didik, selain sebagai individu yang memiliki
potensi dan bakat, ia juga merupakan bagian integral dari masyarakat
Indonesia. Peserta didik yang akan menjalani kehidupan masa depan sebagai
insan berkarakter, berkembang dalam masyarakat, dan akan membangun
masyarakat dalam ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter
berlandasakan semangat gotong royong.
Kurikulum merupakan bagian penting dalam pembangunan sehingga
perbaikan kurikulum merupakan bagian dari pembangunan modal manusia
Indonesia. Kurikulum diharapkan dapat mengubah masyarakat seperti yang
dicitacitakan suatu bangsa. Kurikulum dapat menjadi wahana untuk
melestarikan nilainilai luhur bangsa sekaligus mengembangkan potensi,
bakat, dan minat peserta didik seoptimal mungkin untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat kini dan masa depan, menjadi bangsa yang mandiri,
maju, adil, dan makmur seperti yang telah dicitacitakan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Kurikulum menjadi hal penting dalam
pembangunan generasi suatu bangsa.
Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan
mempertimbangkan berbagai hal dan masukan dari berbagai unsur
masyarakat sebagai satu kesatuan entitas bangsa yang menginginkan
peningkatan kualitas peserta didik di masa depan. Dalam perjalanan
pengembangannya disertai dengan evaluasi formatif yang memungkinan
perbaikan pada tataran dokumen dan implementasi. Perbaikan ini melibatkan
seluruh komponen masyarakat sehingga kurikulum hasil perbaikan menjadi
milik semua komponen bangsa. Perbaikan kurikulum dapat dilakukan secara
holistik komprehensif mulai dari ide, desain, dokumen sampai dengan
implementasi. Namun perbaikan kurikulum juga dapat dilakukan pada
sebagian dimensi kurikulum dan aspek tertentu dari kurikulum. Perbaikan
kurikulum 2013 pada saat ini lebih bersifat evaluasi formatif dengan
melakukan perbaikan pada dokumen KIKD, silabus, pedoman mata pelajaran,
pembelajaran dan penilaian hasil belajar, serta buku teks pelajaran.
Perbaikan kurikulum berlandaskan pada kebijakan landasan kebijakan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai
lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia
persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang
diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan
hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
6
beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat
oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur
dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1
(KI1) dan KD pada KI2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan
karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD
dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3)
belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya
peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit
dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran
saintifik yang bukan satusatunya pendekatan dalam proses pembelajaran di
kelas; (6) penyelerasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah
dipelajari oleh peserta didik.
Masukan publik terhadap ide kurikulum mengindikasikan perlunya
penegasan kembali bahwa secara keseluruhan Kurikulum 2013 harus
mewujudkan empat pilar belajar dari UNESCO, yaitu learning to know, learning
to do, learning to live together with harmony dan learning to be. Selain itu,
kurikulum juga harus mendorong tercapainya perilaku positif dan pencegahan
radikalisme. Tentu saja harus tetap dalam konteks tujuan pendidikan menurut
sistem Pendidikan Nasional menurut Pasal 31 ayat (3) dan Pasal 3 UU 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Masukan terhadap desain kurikulum, antara lain, perlu penambahan
skema pengelolaan kurikulum di tingkat pusat, daerah, dan sekolah;
penyelarasan KI, KD, silabus, pedoman mata pelajaran, sistem pembelajaran,
dan sistem penilaian; penjelasan akademik tentang pendekatan Tematik
Terpadu dan pendekatan mata pelajaran di SD; serta penegasan tentang
penilaian sikap (KI1 dan KI2) dan penilaian pengetahuan dan keterampilan
(KI3 dan KI4).
Masukan terhadap dokumen kurikulum yaitu perlunya pencermatan seluruh
dokumen kurikulum yang meliputi Kompetensi Dasar, Silabus, Pedoman mata
pelajaran, dan buku teks pelajaran untuk dilakukan revisi sesuai dengan
masukan yang relevan.
B. Kerangka Kerja Perbaikan Kurikulum
1. Kerangka Akademik Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum 2013 telah dilakukan berdasarkan pada
berbagai aspek pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum
dilakukan melalui proses curriculum engineering (perekayasaan
kurikulum) yang merupakan sebuah siklus berulang dari mulai
perencanaan, pengembangan, implementasi, evaluasi, dan kembali pada
perencanaan pada aspek tujuan apa yang ingin dicapai (kompetensi),
bagaimana mengorganisasikannya (desain kurikulum), bagaimana cara
mencapainya (pembelajaran), serta bagaimana memastikan
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
7
pencapaiannya (penilaian) (Beauchamp, 1975; Tyler, 1949; dan Oliva,
2013). Perbaikan kurikulum didasarkan pada kurikulum yang masih
berlaku (Doll, 1974; McNeil, 2006; Pinar, 2012; Oliva, 2013).
Gambar 1
Curriculum Engineering (Perekayasaan Kurikulum)
(Diadaptasi dari Beauchamp, 1975)
Kurikulum disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masa
depan sehingga kurikulum harus dirancang dan dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan masa depan. Perbaikan akan selalu terusmenerus
dilakukan berdasarkan pada evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum
sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai suatu
kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai
(merit) dan arti (worth) kurikulum dalam suatu konteks tertentu (Hasan,
2008). Evaluasi kurikulum tidak hanya dilakukan terhadap kurikulum
pada dimensi implementasi/dampak kurikulum, tetapi juga dapat
dilakukan pada dimensi ide, desain, dan dokumen. Pengumpulan
informasi dapat dilakukan, salah satunya, yaitu melalui pelibatan
publik.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
8
Gambar 2
Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi
(Hasan, 2013)
2. Kedudukan dan Fungsi Kompetensi Inti
Hakikat Kompetensi Inti sebagai Elemen Pengorganisasi Kurikulum
Mandat konstitusional tentang satu sistem pendidikan nasional,
sebagaimana termaktub dalam Pasal 31 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
beserta imperatif turunannya dalam UndangUndang Nomor 20 tahun
2003 Pasal 3 tentang Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional dan
Pasal 35 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) mengharuskan
seluruh tatanan konseptual, programatik, dan praksis pendidikan
nasional secara konsisten berpijak pada dan secara koheren
berkontribusi terhadap tujuan pendidikan nasional, yakni
“...berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.” Untuk itu, maka desain makro
Kurikulum 2013 secara konseptual menerapkan competencybased
curriculum yang secara konseptual dan programatik merupakan salah
satu penerapan dari objectives model (Tyler:1949, Taba:1962;
Oliva:1986; Ornstein dan Hunkins:2013). Dalam konteks itu, maka
dikembangkan logika alur pikir hierarkhis: Tujuan Pendidikan Nasional
(TPN), (dijabarkan ke dalam) Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
(dijabarkan melalui) Kompetensi Inti (KI), (dijabarkan melalui)
Kompetensi Dasar (KD), yang pada akhirnya berujung secara praksis
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
9
dikembangkan secara potensialaktual menjadi kompetensikompetensi
peserta melalui proses belajar, pembelajaran, serta kehidupan nyata.
Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) merupakan kriteria capaian
pendidikan (educational outcomes) secara makronasional. Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria capaian pendidikan
secara institusional setiap jenis atau satuan pendidikan (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MA). Kompetensi Inti (KI) merupakan
kriteria keselarasan dan sinergisitas capaian pembelajaran (learning
outcomes) semua mata pelajaran atau muatan pada setiap jenis/satuan
pendidikan. Kompetensi Dasar (KD), merupakan kriteria capaian
pembelajaran suatu mata pelajaran atau muatan yang pada akhirnya
berujung secara praksis dikembangkan secara potensialaktual
sehingga menjadi kompetensikompetensi (sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan) peserta melalui proses belajar,
pembelajaran, serta kehidupan nyata.
Secara khusus, Kompetensi Inti (KI) sebagai kriteria keselarasan
dan sinergisitas capaian pembelajaran semua mata pelajaran atau
muatan dalam satu jenis/satuan pendidikan/kelompok layanan,
berfungsi sebagai elemen pengorganisasi (organizing elements). Elemen
ini sangat diperlukan dalam pengorganisasian kurikulum (curriculum
organization) untuk mengatur konsistensi dan koherensi setiap mata
pelajaran atau muatan untuk menerapkan kriteria: lingkup isi (scope
and depth), urutan (sequence), keberlajutan (continuity), dan
keterintegrasian (integration) secara sistemik internal mata pelajaran
dan eksternal antarmata pelajaran, dan secara holistik/utuh dalam
suatu jenis/satuan pendidikan.
a. Kerangka Langkah Kerja
Langkah kerja perbaikan KIKD, silabus, pedoman mata pelajaran,
pembelajaran dan penilaian hasil belajar, serta buku teks pelajaran
dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
10
Bagan Langkah Kerja Perbaikan Kurikulum
Kerangka kerja (framework) perbaikan rumusan KIKD menggunakan
landasan pengembangan tujuan menurut Anderson dan Krathwohl
(2001) karena buku ini yang dijadikan rujukan dalam penulisan KIKD.
Menurut Anderson dan Krathwohl, 2001, penulisan tujuan dilakukan
dengan menggunakan kuadran dengan sumbu Perkembangan Kognitif
dan Jenis Pengetahuan. Perumusan tujuan kurikulum dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4
Perumusan tujuan kurikulum menurut Anderson dan Krathwohl,
2001
Perumusan tujuan kurikulum (Kompetensi Dasar) mengikuti kaidah
penulisan tujuan tersebut di atas. Satu KD disusun oleh dua unsur,
unsur pertama adalah kata kerja yang menunjukkan tingkatan berpikir
dan tingkatan kecakapan, serta unsur kedua yaitu kata benda atau kata
kerja yang terdiri atas berbagai jenis pengetahuan, antara lain:
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
b. Tujuan
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras
antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus,
perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KIKD, silabus,
pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
c. Hasil yang dicapai
1. Dokumen KIKD Mata Pelajaran dari kelas I, II, IV, V yang telah
memenuhi kaidah penulisan Kompetensi Dasar
2. Dokumen silabus mata pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA/SMK/MAK dan silabus tematik terpadu di SD/MI.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
11
3. Dokumen pedoman mata pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA/SMK/MAK dan pedoman tematik terpadu di SD/MI.
4. Dokumen konsep pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
5. Buku teks pelajaran sesuai perbaikan KIKD.
d. Strategi
Strategi perbaikan Kurikulum 2013 dengan melibatkan seluruh
komponen publik dengan berbagai keahlian dan seluruh pemangku
kepentingan yang akan mengunakan Kurikulum 2013.
e. PrinsipPrinsip Perbaikan Kurikulum
1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KIKD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku
Peks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus
selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari (Learnable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah
dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan (Teachable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah
diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber
belajar yang ada di lingkungan.
4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang
mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan
bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
12
BAB III
PERBAIKAN KURIKULUM
A. Perbaikan KIKD Mata Pelajaran
Kompetensi dasar dirumuskan sebagai kompetensi minimal yang dapat
dikembangkan sesuai dengan keseluruhan tingkat perkembangan kognitif
dan jenisjenis pengetahuan. kompetensi dasar dikembangkan sesuai
dengan kompetensi inti. Kompetensi inti sebagai elemen dalam
pengorganisasian kompetensi dasar untuk seluruh mata pelajaran pada
tingkat kelas. Penataan kompetensi dasar dengan memperhatikan keluasan,
kedalaman, dan keberlanjutan secara horisontal (antarmata pelajaran pada
kelas yang sama) dan vertikal (rentang materi ajar dari Kelas I – VI)
Penataan/penyajian kompetensi sikap KI1 dan KI2 disesuaikan dengan
karakteristik mata pelajaran.
KI1 Sikap Spiritual dan KI2 Sikap Sosial menjadi payung dalam proses
pembelajaran kompetensi dasar KI3 Pengetahuan dan KI4
Keterampilan/Kecakapan dan Sikap dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (Indirect teaching) sehingga pada perbaikan KIKD, KD sikap tidak
lagi dirumuskan.
Dilakukan perubahan pada KD Pengetahuan dan Keterampilan/Kecakapan
sesuai kaidah perbaikan KIKD, dilakukan reformulasi dan reorganisasi KD,
antara lain:
a. Perubahan pendekatan pengembangan KD pada Bahasa Indonesia
menjadi berbasis teks.
b. Adanya penambahan KD, pengurangan KD, menyatukan 2 (dua) atau
lebih KD menjadi satu KD, atau mengembangkan 1 (satu) KD menjadi
beberapa KD.
c. Pengaturan ulang urutan dan posisi KD pada kelas yang sama dan pada
kelas yang berbeda
d. Perubahan redaksional kalimat, dan penyesuaian kata kerja kompetensi.
B. Perbaikan Silabus
Perbaikan silabus dilakukan meliputi halhal sebagai berikut:
1. Penataan penulisan dan format sehingga mudah dipahami oleh guru
2. Penyajiannya lebih efisien (lebih dari100 halaman menjadi ratarata 20
halaman per mapel) tanpa mengurangi substansi, dan tetap konsisten
memperhatikan lingkup serta urutan tatanan pengetahuannya
3. Pemberian eksplanasi yang lebih jelas terhadap karakteristik mapel,
lingkup kompetensi, dan materi pembelajaran
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
13
4. Pernyataan pendekatan pembelajaran 5M tidak tertulis eksplisit, sehingga
memberi ruang kepada guru yang kreatif dapat mengembangkannya lebih
jauh sesuai kepentingan pembelajaran
5. Kontekstualisasi pembelajaran
6. Disusunnya silabus mata pelajaran di SD dari Kelas I – VI (sebelumnya
semua berupa Silabus Tematik). Bagi sekolah dan guru yang kreatif
memiliki ruang untuk mengembangkan pembelajaran tematik sesuai
kebutuhan dan tingkat perkembangan anak.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
14
BAB IV
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi Sekolah
Terwujudnya Peserta Didik Yang Sehat Jasmani Dan Rohani, Cerdas,
Terampil, Berkarya Life Skill Disertai Iman Dan Taqwa Kepada Allah SWT.
B. Misi Sekolah
Meningkatkan Pelayanan Profesional, Terwujudnya Tenaga Guru Dan
Tenaga Kependidikan Yang Konsisten Sesuai Dengan Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi Serta Iman Dan Taqwa.
C. Tujuan Sekolah
Tujuan Umum
Terciptanya perilaku peserta didik yang santun, berbudi luhur dan
berakhlak mulia
Terwujudnya peserta didik yang sehat jasmani dan rohani
Terciptanya peserta didik yang berprestasi
Terciptanya inovasi pada bidang akademik maupun non akademik
Terciptanya hubungan yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat
sekitar sekolah
1. Penyelenggaraan Pelayanan Belajar
a. Terselenggara pelayanan belajar yang efektif dengan dukungan
sistem perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian
yang terbarukan melalui kerja sama guru yang pembelajaran
dengan indikator
1) Seluruh guru menyusun RPP yang memenuhi kebutuhan siswa
mengembangkan potensi dan prestasinya.
2) Desain pembelajaran pada seluruh mata pelajaran sesuai koteks
satuan pendidikan
3) Memenuhi standar proses pembelajaran yang menerapkan pen
dekatan saintifik (menerapkan metode inkuiri, pemecahan
masalah, dan proyek)
4) Mendayagunakan sumber belajar yang beragam dengan meman
faatkan data yang terdekat, dari kongkrit sampai yang abstrak.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
15
5) Mendayagunakan kerja sama intenal dan eksternal sekolah den
6)
b.
c.
d.
e.
gan melibatkan orang tua siswa secara bijak.
Mengembangkan model penilaian yang mendorong siswa belajar
dan bekompeten.
Mengoptimalkan pendayagunaan waktu secara efektif dan efisien.
Meningkatkan keunggulan siswa secara kolaboratif.
Mengevaluasi perkembangan belajar secara berkala melalui
pertemuan dewan guru.
Mengembangkan inovasi pelayanan belajar sebagai tindak lanjut
dari data hasil evaluasi.
2. Penilaian
Terselenggara penilaian otentik yang menunjang terpenuhinya
tertib dokumen sistem informasi penilaian dan mendorong siswa
berprestasi dengan meningkatkan efektivitas (a) perbaikan instrumen
yang mengukur ketercapaian indikator hasil belajar, (b) pengelolaan
buku nilai guru, (c) pengelolaan sistem infomasi penilaian tingkat sat
uan pendidikan, (d) leger, (f) buku indik siswa, dan (g) rapor.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
16
BAB V
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 jo PP Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur
kurikulum tingkat nasional maupun daerah serta penyusunan kurikulum
tingkat sekolah (KTSP) harus menggunakan acuan pada kerangka dasar
kurikulum yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan.
Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan bahwa kerangka
dasar kurikulum yang digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum
2013 meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis, dan
landasan pedagogis.
Landasan filosofis dasar penyusunan kurikulum 2013 sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan.
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang
peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
17
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual,
intelektual, dan kinestetik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Landasan pedagogis Kurikulum 2013 adalah rancangan pendidikan
yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi
dirinya dalam suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan
menyenangkan untuk mengembangakan diri sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan bangsanya.
Permendikbud No 67 tahun 2013 menjelaskan tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Indtidaiyah
merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang
berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada
tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah
serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar, dan
kompetensi dasar pada setiap Sekolah Dasar.
B.
Struktur Kurikulum
Dalam kurikulum 2013 sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 32
tahun 2013 dan Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 yang dimaksud
dengan struktur kurikulum adalah pengorganisasian kompetensi inti,
kompetensi dasar, muatan pemb
(KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013)
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 20172018
oleh
TIM PERUMUS KTSP
SEKOLAH DASAR NEGERI
MANDALAKASIH 1
UPT. PENDIDIKAN KECAMATAN PAMEUNGPEUK
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT
TAHUN 2017
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
i
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendapat
pertimbangan dari Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Garut. Selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini berlaku
mulai tanggal yang ditetapkan pada tahun pelajaran 2017 2018.
Ditetapkan di
Tanggal
Komite Sekolah,
: Garut
: 17 Juli 2017
Kepala Sekolah,
SOLIH ROESENDY
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
Mengetahui
Kepala UPT. Pendidikan Dasar
Pengawas TK/SD
Kecamatan Pameungpeuk
Kecamatan Pameungpeuk
AHMAD SYAFARI, S.Pd.MPd
HJ. ANI ARNIASIH, S.Pd.MM
NIP. 196205051983051004
NIP. 196003151979122002
Menyetujui
Plt. Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Garut
Drs, DEDE SUTISNA
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
iii
NIP. 195910191978031001
BERITA ACARA
RAPAT PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 20172018
Pada hari ini senin tanggal tujuh belas bulan tujuh tahun dua ribu tujuh
belas telah dilaksanakan rapat pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tahun pelajaran 20172018 dari pukul 08.30 sampai
dengan selesai.
A. Tempat
: Ruang Kantor SDN Mandalaksih 1
B. Peserta Rapat
: Kepala sekolah, Guru kelas, Guru mata
pelajaran, Komite sekolah
C. Materi yang dibahas : 1. Telaah kurikulum standar isi dan stanfar
kompetensi lulusan 2. Pengembangan KTSP
D. Metode rapat
: Diskusi
E. Keputusan rapat
:
Setelah melalui curah pendapat, tanya jawab dan diskusi rapat
memutuskan dan menyepakati halhal berikut ini:
1. KTSP dikembangkan dengan menggunakan tujuh prinsip pengembangan,
yaitu:
a. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
b. Menyeluruh dan berkesinambungan
c. Berpusat pada potensi,perkembangan,kebutuhan dan kepentingan
siswa dan lingkungannya.
d. Seimbang antara kepentingan nasional daan daerah
e. Beragam dan terpadu
f. Tanggap terhadap ilmu pengetahuan,teknologi dan seni.
g. Seimbang antara kepentingan nasional daan daerah
2. Berdasarkan tujuh prinsip diatas, maka ditetapkan pengembangan KTSP
sebagai berikut ini:
a. Mata pelajaran yang dikembangkan sebagai pengayaan adalah
B.Indonesia
b. Mata pelajaran muatan lokal terdiri atas(1) B.Sunda (2) PLH
dan (3).B.Inggris
c. Mata pelajaran berbasis keunggulan global adalah Kerajinan Kerang
kerangan
d. Mata pelajaran berbasis keterampilan adalah Kerajinan dan kesenian
3. Pengembangan lebih rinci disusun dalam silabus tersendiri
4. Sekolah berwenang mengundang dan menetapkan nara sumber khusus
untuk mata pelajaran keahlian tertentu.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
iv
5 Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan pada anggaran
yang sesuai.
6.Situasi rapat
: aman .tertib,lancar,kontibutif dan kondusif.
Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Dibuat di
Pada tanggal
: Mandalakasih
: 17 JULI 2017
TETI DINARYATI,
S.Pd.SD
NIP. 195909031979122004
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
v
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
UPT. PENDIDIKAN KEC. PAMEUNGPEUK
SDN MANDALAKASIH 1
Jl. Tambakbaya No. 116 Desa MandalakasihKecamatan Pameungpeuk Garut
DAFTAR HADIR PENYUSUNAN KTSP
No
Nama
Jabatan
1
Teti Dinaryati, S.Pd
2
Soleh Roesendy
3
Popon, S.Pd
Guru Kelas I
4
Eros Rusmiati, S.Pd
Guru Kelas V
5
Ojo Sutarjo, S.Pd.I
Guru Agama
6
Ena Karsana, S.Pd
Guru Kelas III
7
Ria Riani, S.Pd
Guru Kelas VI
8
Siti Juariah, S.Pd
Guru Kelas IV
9
Usep Rusdiana, S.Pd
Guru Kelas II
10
Gina Nurgina Barkah, S.Pd
Guru Bahasa
Inggris
11
Ela Diana, S.Pd.I
Pustakawan
12
Beni Kusmanadi
Penjaga Sekolah
Tanda Tangan
Kepala Sekolah
Komite
Mandalakasih, 17 Juli 2017
Kepala Sekolah
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
vi
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
UPT. PENDIDIKAN KEC. PAMEUNGPEUK
SDN MANDALAKASIH 1
Jl. Tambakbaya No. 116 Desa Mandalakasih Kecamatan Pameungpeuk
Garut
DAFTAR HADIR PENYUSUNAN KKM
No
Nama
Jabatan
1
Teti Dinaryati, S.Pd
2
Soleh Roesendy
3
Popon, S.Pd
Guru Kelas I
4
Eros Rusmiati, S.Pd
Guru Kelas V
5
Ojo Sutarjo, S.Pd.I
Guru Agama
6
Ena Karsana, S.Pd
Guru Kelas III
7
Ria Riani, S.Pd
Guru Kelas VI
8
Siti Juariah, S.Pd
Guru Kelas IV
9
Usep Rusdiana, S.Pd
Guru Kelas II
10
Gina Nurgina Barkah, S.Pd
Guru Bahasa
Inggris
11
Ela Diana, S.Pd.I
Pustakawan
12
Beni Kusmanadi
Penjaga Sekolah
Tanda Tangan
Kepala Sekolah
Komite
Mandalakasih, 17 Juli 2017
Kepala Sekolah
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
vii
SURAT KEPUTUSAN
SEKOLAH DASAR NEGERI MANDALAKASIH 1
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN PAMEUNGPEUK
Nomor: 422.1/08/SD/2017
Tentang
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI MANDALAKASIH 1
TAHUN PELAJARAN 20172018
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Kepala Sekolah Dasar Negeri Mandalakasih 1
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
viii
Menimbang
:
Mengingat
:
Memperhatikan
:
Menetapkan
Pertama
:
:
Kedua
:
Ketiga
:
Keempat
:
Kelima
:
Bahwa sekolah dasar adalah satuan pendidikan yang
bertugas menyelenggarakan dan memberikan pelayanan
pendidikan kepada warga masyarakat
Bahwa sekolah dasar Negeri Mandalakasih 1 memiliki tugas
untuk untuk menyusun program kerja sebagai pedoman
dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat
Bahwa demi terselenggaranya pembelajaran dan pelayanan
pendidikan yang perlu disusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
1.Undangundang No 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional
2.Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
1.Keputusan Rapat Kepala SD UPT Pendidikan Dasar
Kecamatan Pameungpeuk pada tanggal 17 Juli 2017
2.Keputusan Rapat K3S SD kecamatan Pameungpeuk pada
tanggal 17 Juli 2017
MEMUTUSKAN
Menyusun, menerbitkan, mengesahkan dan memberlakukan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar
Negeri Mandalakasih 1 mlai tahun ajaran 20172018
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar
Negeri Mandalakasih 1 berisi pendahuluan, visi, misi, tujuan,
struktur, dan muatan kurikulum kalender pendidikan,
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Upaya perbaikan dalam rangka penyempurnaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar Negeri
Mandalakasih 1 dilakukan terus menerus untuk disesuaikan
dengan tahap perkembangan siswa, keadaan dan
pembangunan nasional serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Segala pembiayaan yang berhubungan dengan pemberlakuan
surat keputusan ini dibebankan kepada anggaran belanja dan
pendapatan sekolah SDN Mandalakasih 1
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di: Mandalakasih
Pada Tanggal: 17/07/2017
Kepala Sekolah
SDN Mandalakasih 1
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
ix
TETI DINARYATI, S.Pd.SD
NIP. 195909031979122004
Tembusan disampaikan kepada:
1.Yth. Pengawas TK/SD Kecamatan Pameungpeuk
2. Yth. Kepada UPT. Pendidikan Kecamatan Pameungpeuk
3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
x
KATA PENGANTAR
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
KTSP disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi
Kurikulum 2013 yang terintegrasi dalam bahan pelatihan pelaksanaan
kurikulum serta dengan memperhatikan Peraturan Menteri Pedidikan dan
Kebudayaan yang terbit pada tahun 2013 yang relevan dan menjadi dasar
pelaksanaannya.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013,
sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki intuk
mewujudkan keunggulan sekolah dengan berpedoman pada stadar nasional
pendidikan. Poros utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu
lulusan yang sekolah harapkan yang kemabangkan dalam bentuk indikator
mutu lulusan seagai basis bagi pengembangan standar yang lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tersusun berkat kerja
sama dari berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan KTSP ini, dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan
terima kasih kepada tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang telah berjuang sehingga dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu
yang diperlukan.
Garut, Juli 2017
Kepala Sekolah,
TETI DINARYATI, S.Pd
NIP. 195909031979122004
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang
Landasan
Tujuan Penyusunan KTSP
Target Pencapaian Kompetensi Lulusan
BAB II DINAMIKA PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013
A. Latar Belakang
B. Kerangka Kerja Perbaikan Kurikulum
Hal.
ii
iii
iv
1
1
2
2
5
7
BAB III PERBAIKAN KURIKULUM
A. Perbaikan KIKD
B. Perbaikan Silabus
13
14
BAB IV VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan
15
15
15
BAB V STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar
B. Struktur Kurikulum
C. Beban Belajar
D. Muatan Kurikulum
E. Kalender Pendidikan
19
21
21
28
29
BAB VI EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN
PELAPORAN
A. Evaluasi Keterlaksanaan Kurikulum
B. Evaluasi Ketercapaian Mutu Lulusan
29
30
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan
dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006
dengan kurikulum 2013 samasama kurikulum berbasis kompetensi.
Pada pelaksanaan Kurikulum 2013, mewujudkan kompetensi siswa yang
dicitacitakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan.
Sesuai dengan amanat UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan
atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional
Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP
sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi
targetnya.
Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan
kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi
penjaminan pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada
pemenuhan delapan standar nasional. Poros dari kedelapan standar
adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang
berfungsi mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum
2013 dengan melengkapi dokumen dengan rasional pengembangan KTSP
yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke21; merumuskan visi,
misi, dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola
program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban
belajar siswa, dan menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran
yang meliputi pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman
akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.
Untuk mendukung keterpenuhan dokumen, sekolah membentuk tim
perumus KTSP 2013 yang ditandai dengan penerbitan tim dalam bentuk
keputusan sekolah.
B.
Landasan
1.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2.
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20052025;
3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 1992
tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Kepala sekolah/Madrasah sebagaimana yang diubah
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
1
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
C.
dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala sekolah/madrasah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 67 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikukulum 2013.
Tujuan Perumusan KTSP
Tujuan perumusan KTSP adalah:
1. menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian
tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum, dan evaluasi
penyelenggaraan kurikulum 2013;
2. menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan
program pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan
secara efektif dan berkelanjutan;
3. meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan
menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi,
dan perangkat evaluasi program;
4. menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program;
5. memberikan informasi kepada masyarakat, terutama orang tua
siswa, untuk lebih memahami dan memberikan dukungan terhadap
penyelenggaraan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan
secara terarah agar lebih berhasil guna; dan
6. menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan
kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
D.
Target Pencapaian Kompetensi Lulusan
Salah satu poros utama perubahan kurikulum 2006 ke kurikulum
2013 ialah perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Berkaitan
dengan mewujudkan mutu lulusan kami perlu menetapkan target
keunggulan mutu lulusan yang kami harapkan sebagai fokus utama
perbaikan mutu berkelanjutan yang merujuk pada SKL nasional.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
2
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan memiliki tekad untuk mewujudkan target mutu berikut
ini.
Dimensi
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
SD/MI/SDLB/Paket A
Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
Berdasarkan target nasional, SD kami memiliki indikator target yang
menjadi ciri khas keunggulan satuan pendidikan yang akan kami wujudkan
dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Adapun indikator pencapaian
target yang kami sepakati sebagai berikut.
Dimensi
Sikap
Pengetahuan
SD/MI/SDLB/Paket A
Indikator Pencapaian Keunggulan Mutu Lulusan
(20142018)
Contoh
1. Memiliki karakter kepemimpinan yang amanah.
2. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
3. Berdisiplin waktu.
4. Mehargai sesama dengan penuh kesantunan
1. Pada tahun 2018 pencapaian nilai Ujian
Akhir Sekolah/Ujian Nasional (UAS/UN) rata
rata minimal 7,00.
2. Pada tahun 2018 mampu meraih prestasi
pada lomba Siswa Berprestasi di tingkat
Kecamatan.
3. Pada tahun 2018 memiliki tim seni tari yang
mampu meraih kejuaraan di tingkat
Kecamatan Pameungpeuk.
4. Pada tahun 2018 mampu meraih tiga
kejuaraan pada kegiatan SPKGS di tingkat
Kecamatan Pameungpeuk.
5. Menjuarai lombalomba edukatif SPKGS di
berbagai jenjang
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
3
Keterampilan
1. Menghasilkan produk belajar yang bermanfaat
untuk kehidupan siswa.
2. Menghasilkan karya yang relevan dengan materi
pelajaran dengan dukungan teknologi informasi
3. Memiliki kecakapan berbahasa Indonesia yang
baik dan benar
4. Memiliki keunggulan global dan berkearifan
lokal dari kerangkerangan laut.
Pencapaian kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam target
selanjutnya akan sekolah gunakan sebagai fokus dalam menentukan
strategi pengembangan sekolah dan akan dievaluasi secara berkala untuk
memastikan bahwa pengembangan sekolah berkembang sesuai dengan
arah yang diharapkan.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
4
BAB II
DINAMIKA PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013
DI SEKOLAH DASAR
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Dengan kata lain, kurikulum merupakan salah satu alat untuk
menyiapkan peserta didik agar berkecakapan hidup sesuai dengan kondisi
kehidupannya saat ini dan masa depan. Masa depan merupakan rentang
waktu bagi peserta didik yang belajar pada masa kini dan untuk hidup
berkelanjutan (sustainable) dengan segala tantangan abad ke21. Kurikulum
sebagai jantung pendidikan memiliki posisi strategis mulai dari ide, desain,
dokumen, dan implementasinya. Pendidikan itu sendiri merupakan investasi
esensial jangka panjang.
Perumusan pendidikan yang bervisi masa depan menjadi suatu
keniscayaan walaupun tidak mudah untuk dideskripsikan. Terdapat berbagai
prediksi tentang kehidupan masa depan. Visi masa depan berkaitan dengan
prediksi cerdas tentang masa kini dan trend yang mungkin akan terjadi dalam
kehidupan abad ke21. Salah satu esensi yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam merencanakan kurikulum adalah pencapaian kompetensi berpikir
tingkat tinggi (high order thinking skills) untuk menyelesaikan masalah dengan
berpikir kritis, inovatif, kreatif, demi kehidupan kebersamaan manusia dengan
damai dan harmonis (to live together in peace and harmony). Dengan berpikir
tingkat tinggi, maka penciptaan kesempatan kerja di masa depan akan lebih
terbuka dan lebih terakses dari segala keahlian masyarakat yang pada giliranya
akan membangun peradaban kemanusiaan yang sejahtera.
Trend masa depan dari berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa: a) di
masa depan akan lebih banyak diperlukan pekerja dengan penguasaan
pengetahuan dan kecakapan tingkat tinggi, b) semakin meningkatnya jasa
layanan, maka sikap sosial, kemampuan berinteraksi dengan orang lain lebih
bermakna, c) melimpahnya pengetahuan dan munculnya jenis pekerjaan baru,
maka fleksibilitas dan keinginan untuk selalu belajar menjadi lebih penting, d)
kemandirian bekerja yang dapat dilakukan dengan jarak jauh maka perlu
mengembangkan sikap kemandirian, membekali diri dengan berbagai sumber
daya, serta adaptif perlu dikembangkan, dan e) harus tahu hak dan
kewajibannya, peran sertanya pada masyarakat, dan menjadi warga negara
yang bertanggung jawab (Pink, 2005; Wragg, 1997; OECD, 2010, Partnership
for 21st Century, 2010). Trend masa depan tersebut menjadi pertimbangan
dalam menetapkan desain kurikulum, terutama komponen kurikulum dalam
aspek tujuan, isi/bahan, serta proses pembelajaran.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
5
Selain itu, pengembangan kurikulum juga harus tetap mempertimbangkan
dasardasar dan aspek akademik tentang kurikulum (ide, desain, dokumen,
dan implementasi). Dalam aspek akademik kurikulum, peserta didik
merupakan subjek pembelajar. Ini harus menjadi dasar rujukan utama dalam
pengembangan kurikulum. Peserta didik, selain sebagai individu yang memiliki
potensi dan bakat, ia juga merupakan bagian integral dari masyarakat
Indonesia. Peserta didik yang akan menjalani kehidupan masa depan sebagai
insan berkarakter, berkembang dalam masyarakat, dan akan membangun
masyarakat dalam ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter
berlandasakan semangat gotong royong.
Kurikulum merupakan bagian penting dalam pembangunan sehingga
perbaikan kurikulum merupakan bagian dari pembangunan modal manusia
Indonesia. Kurikulum diharapkan dapat mengubah masyarakat seperti yang
dicitacitakan suatu bangsa. Kurikulum dapat menjadi wahana untuk
melestarikan nilainilai luhur bangsa sekaligus mengembangkan potensi,
bakat, dan minat peserta didik seoptimal mungkin untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat kini dan masa depan, menjadi bangsa yang mandiri,
maju, adil, dan makmur seperti yang telah dicitacitakan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Kurikulum menjadi hal penting dalam
pembangunan generasi suatu bangsa.
Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan
mempertimbangkan berbagai hal dan masukan dari berbagai unsur
masyarakat sebagai satu kesatuan entitas bangsa yang menginginkan
peningkatan kualitas peserta didik di masa depan. Dalam perjalanan
pengembangannya disertai dengan evaluasi formatif yang memungkinan
perbaikan pada tataran dokumen dan implementasi. Perbaikan ini melibatkan
seluruh komponen masyarakat sehingga kurikulum hasil perbaikan menjadi
milik semua komponen bangsa. Perbaikan kurikulum dapat dilakukan secara
holistik komprehensif mulai dari ide, desain, dokumen sampai dengan
implementasi. Namun perbaikan kurikulum juga dapat dilakukan pada
sebagian dimensi kurikulum dan aspek tertentu dari kurikulum. Perbaikan
kurikulum 2013 pada saat ini lebih bersifat evaluasi formatif dengan
melakukan perbaikan pada dokumen KIKD, silabus, pedoman mata pelajaran,
pembelajaran dan penilaian hasil belajar, serta buku teks pelajaran.
Perbaikan kurikulum berlandaskan pada kebijakan landasan kebijakan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai
lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia
persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang
diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan
hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
6
beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat
oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur
dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1
(KI1) dan KD pada KI2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan
karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD
dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3)
belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya
peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit
dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran
saintifik yang bukan satusatunya pendekatan dalam proses pembelajaran di
kelas; (6) penyelerasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah
dipelajari oleh peserta didik.
Masukan publik terhadap ide kurikulum mengindikasikan perlunya
penegasan kembali bahwa secara keseluruhan Kurikulum 2013 harus
mewujudkan empat pilar belajar dari UNESCO, yaitu learning to know, learning
to do, learning to live together with harmony dan learning to be. Selain itu,
kurikulum juga harus mendorong tercapainya perilaku positif dan pencegahan
radikalisme. Tentu saja harus tetap dalam konteks tujuan pendidikan menurut
sistem Pendidikan Nasional menurut Pasal 31 ayat (3) dan Pasal 3 UU 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Masukan terhadap desain kurikulum, antara lain, perlu penambahan
skema pengelolaan kurikulum di tingkat pusat, daerah, dan sekolah;
penyelarasan KI, KD, silabus, pedoman mata pelajaran, sistem pembelajaran,
dan sistem penilaian; penjelasan akademik tentang pendekatan Tematik
Terpadu dan pendekatan mata pelajaran di SD; serta penegasan tentang
penilaian sikap (KI1 dan KI2) dan penilaian pengetahuan dan keterampilan
(KI3 dan KI4).
Masukan terhadap dokumen kurikulum yaitu perlunya pencermatan seluruh
dokumen kurikulum yang meliputi Kompetensi Dasar, Silabus, Pedoman mata
pelajaran, dan buku teks pelajaran untuk dilakukan revisi sesuai dengan
masukan yang relevan.
B. Kerangka Kerja Perbaikan Kurikulum
1. Kerangka Akademik Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum 2013 telah dilakukan berdasarkan pada
berbagai aspek pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum
dilakukan melalui proses curriculum engineering (perekayasaan
kurikulum) yang merupakan sebuah siklus berulang dari mulai
perencanaan, pengembangan, implementasi, evaluasi, dan kembali pada
perencanaan pada aspek tujuan apa yang ingin dicapai (kompetensi),
bagaimana mengorganisasikannya (desain kurikulum), bagaimana cara
mencapainya (pembelajaran), serta bagaimana memastikan
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
7
pencapaiannya (penilaian) (Beauchamp, 1975; Tyler, 1949; dan Oliva,
2013). Perbaikan kurikulum didasarkan pada kurikulum yang masih
berlaku (Doll, 1974; McNeil, 2006; Pinar, 2012; Oliva, 2013).
Gambar 1
Curriculum Engineering (Perekayasaan Kurikulum)
(Diadaptasi dari Beauchamp, 1975)
Kurikulum disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masa
depan sehingga kurikulum harus dirancang dan dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan masa depan. Perbaikan akan selalu terusmenerus
dilakukan berdasarkan pada evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum
sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai suatu
kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai
(merit) dan arti (worth) kurikulum dalam suatu konteks tertentu (Hasan,
2008). Evaluasi kurikulum tidak hanya dilakukan terhadap kurikulum
pada dimensi implementasi/dampak kurikulum, tetapi juga dapat
dilakukan pada dimensi ide, desain, dan dokumen. Pengumpulan
informasi dapat dilakukan, salah satunya, yaitu melalui pelibatan
publik.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
8
Gambar 2
Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi
(Hasan, 2013)
2. Kedudukan dan Fungsi Kompetensi Inti
Hakikat Kompetensi Inti sebagai Elemen Pengorganisasi Kurikulum
Mandat konstitusional tentang satu sistem pendidikan nasional,
sebagaimana termaktub dalam Pasal 31 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
beserta imperatif turunannya dalam UndangUndang Nomor 20 tahun
2003 Pasal 3 tentang Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional dan
Pasal 35 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) mengharuskan
seluruh tatanan konseptual, programatik, dan praksis pendidikan
nasional secara konsisten berpijak pada dan secara koheren
berkontribusi terhadap tujuan pendidikan nasional, yakni
“...berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.” Untuk itu, maka desain makro
Kurikulum 2013 secara konseptual menerapkan competencybased
curriculum yang secara konseptual dan programatik merupakan salah
satu penerapan dari objectives model (Tyler:1949, Taba:1962;
Oliva:1986; Ornstein dan Hunkins:2013). Dalam konteks itu, maka
dikembangkan logika alur pikir hierarkhis: Tujuan Pendidikan Nasional
(TPN), (dijabarkan ke dalam) Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
(dijabarkan melalui) Kompetensi Inti (KI), (dijabarkan melalui)
Kompetensi Dasar (KD), yang pada akhirnya berujung secara praksis
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
9
dikembangkan secara potensialaktual menjadi kompetensikompetensi
peserta melalui proses belajar, pembelajaran, serta kehidupan nyata.
Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) merupakan kriteria capaian
pendidikan (educational outcomes) secara makronasional. Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria capaian pendidikan
secara institusional setiap jenis atau satuan pendidikan (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MA). Kompetensi Inti (KI) merupakan
kriteria keselarasan dan sinergisitas capaian pembelajaran (learning
outcomes) semua mata pelajaran atau muatan pada setiap jenis/satuan
pendidikan. Kompetensi Dasar (KD), merupakan kriteria capaian
pembelajaran suatu mata pelajaran atau muatan yang pada akhirnya
berujung secara praksis dikembangkan secara potensialaktual
sehingga menjadi kompetensikompetensi (sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan) peserta melalui proses belajar,
pembelajaran, serta kehidupan nyata.
Secara khusus, Kompetensi Inti (KI) sebagai kriteria keselarasan
dan sinergisitas capaian pembelajaran semua mata pelajaran atau
muatan dalam satu jenis/satuan pendidikan/kelompok layanan,
berfungsi sebagai elemen pengorganisasi (organizing elements). Elemen
ini sangat diperlukan dalam pengorganisasian kurikulum (curriculum
organization) untuk mengatur konsistensi dan koherensi setiap mata
pelajaran atau muatan untuk menerapkan kriteria: lingkup isi (scope
and depth), urutan (sequence), keberlajutan (continuity), dan
keterintegrasian (integration) secara sistemik internal mata pelajaran
dan eksternal antarmata pelajaran, dan secara holistik/utuh dalam
suatu jenis/satuan pendidikan.
a. Kerangka Langkah Kerja
Langkah kerja perbaikan KIKD, silabus, pedoman mata pelajaran,
pembelajaran dan penilaian hasil belajar, serta buku teks pelajaran
dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
10
Bagan Langkah Kerja Perbaikan Kurikulum
Kerangka kerja (framework) perbaikan rumusan KIKD menggunakan
landasan pengembangan tujuan menurut Anderson dan Krathwohl
(2001) karena buku ini yang dijadikan rujukan dalam penulisan KIKD.
Menurut Anderson dan Krathwohl, 2001, penulisan tujuan dilakukan
dengan menggunakan kuadran dengan sumbu Perkembangan Kognitif
dan Jenis Pengetahuan. Perumusan tujuan kurikulum dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4
Perumusan tujuan kurikulum menurut Anderson dan Krathwohl,
2001
Perumusan tujuan kurikulum (Kompetensi Dasar) mengikuti kaidah
penulisan tujuan tersebut di atas. Satu KD disusun oleh dua unsur,
unsur pertama adalah kata kerja yang menunjukkan tingkatan berpikir
dan tingkatan kecakapan, serta unsur kedua yaitu kata benda atau kata
kerja yang terdiri atas berbagai jenis pengetahuan, antara lain:
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
b. Tujuan
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras
antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus,
perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KIKD, silabus,
pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
c. Hasil yang dicapai
1. Dokumen KIKD Mata Pelajaran dari kelas I, II, IV, V yang telah
memenuhi kaidah penulisan Kompetensi Dasar
2. Dokumen silabus mata pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA/SMK/MAK dan silabus tematik terpadu di SD/MI.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
11
3. Dokumen pedoman mata pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA/SMK/MAK dan pedoman tematik terpadu di SD/MI.
4. Dokumen konsep pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
5. Buku teks pelajaran sesuai perbaikan KIKD.
d. Strategi
Strategi perbaikan Kurikulum 2013 dengan melibatkan seluruh
komponen publik dengan berbagai keahlian dan seluruh pemangku
kepentingan yang akan mengunakan Kurikulum 2013.
e. PrinsipPrinsip Perbaikan Kurikulum
1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KIKD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku
Peks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus
selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari (Learnable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah
dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan (Teachable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah
diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber
belajar yang ada di lingkungan.
4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang
mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan
bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
12
BAB III
PERBAIKAN KURIKULUM
A. Perbaikan KIKD Mata Pelajaran
Kompetensi dasar dirumuskan sebagai kompetensi minimal yang dapat
dikembangkan sesuai dengan keseluruhan tingkat perkembangan kognitif
dan jenisjenis pengetahuan. kompetensi dasar dikembangkan sesuai
dengan kompetensi inti. Kompetensi inti sebagai elemen dalam
pengorganisasian kompetensi dasar untuk seluruh mata pelajaran pada
tingkat kelas. Penataan kompetensi dasar dengan memperhatikan keluasan,
kedalaman, dan keberlanjutan secara horisontal (antarmata pelajaran pada
kelas yang sama) dan vertikal (rentang materi ajar dari Kelas I – VI)
Penataan/penyajian kompetensi sikap KI1 dan KI2 disesuaikan dengan
karakteristik mata pelajaran.
KI1 Sikap Spiritual dan KI2 Sikap Sosial menjadi payung dalam proses
pembelajaran kompetensi dasar KI3 Pengetahuan dan KI4
Keterampilan/Kecakapan dan Sikap dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (Indirect teaching) sehingga pada perbaikan KIKD, KD sikap tidak
lagi dirumuskan.
Dilakukan perubahan pada KD Pengetahuan dan Keterampilan/Kecakapan
sesuai kaidah perbaikan KIKD, dilakukan reformulasi dan reorganisasi KD,
antara lain:
a. Perubahan pendekatan pengembangan KD pada Bahasa Indonesia
menjadi berbasis teks.
b. Adanya penambahan KD, pengurangan KD, menyatukan 2 (dua) atau
lebih KD menjadi satu KD, atau mengembangkan 1 (satu) KD menjadi
beberapa KD.
c. Pengaturan ulang urutan dan posisi KD pada kelas yang sama dan pada
kelas yang berbeda
d. Perubahan redaksional kalimat, dan penyesuaian kata kerja kompetensi.
B. Perbaikan Silabus
Perbaikan silabus dilakukan meliputi halhal sebagai berikut:
1. Penataan penulisan dan format sehingga mudah dipahami oleh guru
2. Penyajiannya lebih efisien (lebih dari100 halaman menjadi ratarata 20
halaman per mapel) tanpa mengurangi substansi, dan tetap konsisten
memperhatikan lingkup serta urutan tatanan pengetahuannya
3. Pemberian eksplanasi yang lebih jelas terhadap karakteristik mapel,
lingkup kompetensi, dan materi pembelajaran
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
13
4. Pernyataan pendekatan pembelajaran 5M tidak tertulis eksplisit, sehingga
memberi ruang kepada guru yang kreatif dapat mengembangkannya lebih
jauh sesuai kepentingan pembelajaran
5. Kontekstualisasi pembelajaran
6. Disusunnya silabus mata pelajaran di SD dari Kelas I – VI (sebelumnya
semua berupa Silabus Tematik). Bagi sekolah dan guru yang kreatif
memiliki ruang untuk mengembangkan pembelajaran tematik sesuai
kebutuhan dan tingkat perkembangan anak.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
14
BAB IV
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi Sekolah
Terwujudnya Peserta Didik Yang Sehat Jasmani Dan Rohani, Cerdas,
Terampil, Berkarya Life Skill Disertai Iman Dan Taqwa Kepada Allah SWT.
B. Misi Sekolah
Meningkatkan Pelayanan Profesional, Terwujudnya Tenaga Guru Dan
Tenaga Kependidikan Yang Konsisten Sesuai Dengan Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi Serta Iman Dan Taqwa.
C. Tujuan Sekolah
Tujuan Umum
Terciptanya perilaku peserta didik yang santun, berbudi luhur dan
berakhlak mulia
Terwujudnya peserta didik yang sehat jasmani dan rohani
Terciptanya peserta didik yang berprestasi
Terciptanya inovasi pada bidang akademik maupun non akademik
Terciptanya hubungan yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat
sekitar sekolah
1. Penyelenggaraan Pelayanan Belajar
a. Terselenggara pelayanan belajar yang efektif dengan dukungan
sistem perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian
yang terbarukan melalui kerja sama guru yang pembelajaran
dengan indikator
1) Seluruh guru menyusun RPP yang memenuhi kebutuhan siswa
mengembangkan potensi dan prestasinya.
2) Desain pembelajaran pada seluruh mata pelajaran sesuai koteks
satuan pendidikan
3) Memenuhi standar proses pembelajaran yang menerapkan pen
dekatan saintifik (menerapkan metode inkuiri, pemecahan
masalah, dan proyek)
4) Mendayagunakan sumber belajar yang beragam dengan meman
faatkan data yang terdekat, dari kongkrit sampai yang abstrak.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
15
5) Mendayagunakan kerja sama intenal dan eksternal sekolah den
6)
b.
c.
d.
e.
gan melibatkan orang tua siswa secara bijak.
Mengembangkan model penilaian yang mendorong siswa belajar
dan bekompeten.
Mengoptimalkan pendayagunaan waktu secara efektif dan efisien.
Meningkatkan keunggulan siswa secara kolaboratif.
Mengevaluasi perkembangan belajar secara berkala melalui
pertemuan dewan guru.
Mengembangkan inovasi pelayanan belajar sebagai tindak lanjut
dari data hasil evaluasi.
2. Penilaian
Terselenggara penilaian otentik yang menunjang terpenuhinya
tertib dokumen sistem informasi penilaian dan mendorong siswa
berprestasi dengan meningkatkan efektivitas (a) perbaikan instrumen
yang mengukur ketercapaian indikator hasil belajar, (b) pengelolaan
buku nilai guru, (c) pengelolaan sistem infomasi penilaian tingkat sat
uan pendidikan, (d) leger, (f) buku indik siswa, dan (g) rapor.
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
16
BAB V
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 jo PP Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur
kurikulum tingkat nasional maupun daerah serta penyusunan kurikulum
tingkat sekolah (KTSP) harus menggunakan acuan pada kerangka dasar
kurikulum yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan.
Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan bahwa kerangka
dasar kurikulum yang digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum
2013 meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis, dan
landasan pedagogis.
Landasan filosofis dasar penyusunan kurikulum 2013 sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan.
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang
peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
KTSP 2006 dan 2013 SDN Mandalakasih 1
17
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual,
intelektual, dan kinestetik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Landasan pedagogis Kurikulum 2013 adalah rancangan pendidikan
yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi
dirinya dalam suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan
menyenangkan untuk mengembangakan diri sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan bangsanya.
Permendikbud No 67 tahun 2013 menjelaskan tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Indtidaiyah
merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang
berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada
tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah
serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar, dan
kompetensi dasar pada setiap Sekolah Dasar.
B.
Struktur Kurikulum
Dalam kurikulum 2013 sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 32
tahun 2013 dan Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 yang dimaksud
dengan struktur kurikulum adalah pengorganisasian kompetensi inti,
kompetensi dasar, muatan pemb