KOMUNIKSI ORGANISASI STUDY KASUS KOMUNIK (1)

JUDUL : KOMUNIKSI ORGANISASI
STUDY KASUS : KOMUNIKASI ORGANISASI IKAPEMTA (IKATAN PELAJAR
MAHASISWA TANJUNG JABUNG BARAT) DI YOGYAKARTA PADA TAHUN 2016

OLEH:
M. SYARIF 1
15071071

METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
ILMU KOMUNIKASI
ILMU KOMUNIKASI DAN MULTIMEDIA
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2017
1

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia, Universitas Mercu Buana
Yogyakarta

ABSTRAK
IKAPEMTA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Tanjung Jabung Barat) ini sudah ada di Yogyakarta
sejak tahun 1963, sudah sangat berumur dan pasti ada sebab dari keberlangsungan organisasi

IKAPEMTA ini. Bagaimana komunikasi organisasi IKAPEMTA (Ikatan Pelajar Mahasiswa
Tanjung Jabung Barat) di Yogyakarta pada tahun 2016? Pertanyaan ataupun rumusan masalah
tersebut merupakan benang merah di dalam tulisan ini. Inti pembahasan yaitu terbagi menjadi
dua yaitu; (1) pola, arah dan aliran dalam komunikasi organisasi, (2) Konflik dan hambatan
dalam komunikasi organisasi. Dari sisi “Pola, arah dan aliran dalam komunikasi organisasi”
IKAPEMTA merujuk hal tersebut supaya komunikasi bisa berjalan seyogyanya. Sedangkan dari
sisi „Konflik dan hambatan dalam komunikasi organisasi” IKAPEMTA selalu berusaha
memahami agar konflik dan hambatan tersebut jarang terjadi. Kedua proses pemahaman antara
“pola, arah dan aliran dalam komunikasi organisasi” dan “konflik dan hambatan dalam
organisasi tersebut sangat membantu untuk berjalannya organisasi IKAPEMTA ini.
Kata Kunci: Komunikasi organisasi, IKAPEMTA, Yogyakarta

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika berbicara tentang Yogyakarta tentu sangat familiar dengan sebutan kota
pendidikan, kota budaya dan kota pariwisata. Yogyakarta sejak dahulu memang sudah
menjadi pusat tujuan para insan-insan Indonesia untuk mengenyam pendidikan, tidak
salah kalau kota ini memiliki jargon “Indonesia kecil” dalam artian dari sabang sampai
merauke sebagaian masyarakatnya ada di kota ini.

Ketika banyak mahasiswa-mahasiswa atupun pelajar-pelajar satu daerah yang sudah
mengalokasikan hidupnya untuk mengenyam pendidikan di kota ini tentu mereka ingin
membuat kelompok (komunitas ataupun organisasi) dengan orang-orang satu daerah nya.
Alasan mendasar dari adanya kelompok-kelompok itu yaitu atas kegelisahan mereka
dalam artian kerinduan mereka terhadap kampung halaman, makanya membuat sebuah
kelompok supaya kegelisahan itu sedikit terurai. Akibat dari adanya kelompok-kelompok
(komunitas ataupun organisasi) membuat mahasiswa-mahasiswa atupun pelajar-pelajar
yang berada di Yogyakarta lebih terorganisir.
Merujuk ke organisasi, ketika kita berbicara tentang organisasi tentu didalamnya ada
yang namanya atasan (ketua), wakil, sekretaris, bendahara, anggota dan seterusnya
ataupun struktural dari organisasi. Perihal teruntuk mencapai sebuah keberhasilan di
dalam organisasi kita tidak bisa menafikan yang namanya “komunikasi”. Mengapa,
karena peran komunikasi di dalam organisasi itu sangatlah besar, komunikasi di dalam
organisasi itu bisa di analogikan sebagai nyawa dan agar sebuah organisasi itu bisa tetap
berjalan ataupun supaya bisa tetap exsis tentu tidak lepas yang namanya peran
komunikasi di dalam organisasi.
IKAPEMTA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Tanjung Jabung Barat) ini sudah ada di
Yogyakarta sejak tahun 1963, balik lagi ke penjelasan di atas bahwa dasar dari adanya
organisasi ini yaitu dari kegelisahan mehasiswa-mahasiswa ataupun pelajar-pelajar
Tanjung Jabung Barat terdahulu yang rindu akan kampung halaman, makanya mereka

ingin membuat kelompok dengan mahasiswa atupun pelajar yang berasal dari satu daerah
(Tanjung Jabung Barat) dengan bernamakan IKAPEMTA. Tanjung Jabung Barat yang

ber ibukota di Kuala tungkal ini adalah merupakan nama dari salah satu kabupaten yang
ada di Provinsi Jambi.
Berbicara tentang komunikasi di dalam organisasi tentu pasti banyak benang merah
yang harus di uraikan dalam artian perihal yang harus di atasi, baik itu konflik dan
hambatan dalam komuniasi organisasi, pola, arah dan aliran dalam komunikasi
organisasi, dan lebih banyak lagi, untuk lebih spesifik nya akan dijabarkan di sub bab
penjelasan.
Pada dasarnya manusia itu memang tidak lepas dengan komunikasi, karena dari
semenjak lahir saja kita sudah sering menggunakan komunikasi non verbal terhadap
orang disekitar kita, balita menangis karena ingin sesuatu dan tersenyum menunjukkan
kalau balita tersebut sedang merasa senang dan sebagainya. Artinya manusia itu
memerlukan orang lain dan kelompok ataupun masyarakat untuk saling berinteraksi, dan
hal ini merupakan hakikat bahwa sebagian besar pribadi manusia itu terbentuk dari hasil
integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana komunikasi organisasi IKAPEMTA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Tanjung

Jabung Barat) di Yogyakarta pada tahun 2016?

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Komunikasi
1. Verbal
Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan
maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai
aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita
yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep
yang diwakili kata-kata itu.2
Begitulah juga pentingnya sebuah komunikasi didalam organisasi, yaitu untuk
menyampaikan ataupun menyatakan pikiran, perasaan dan maksud setiap person
didalam organisasi. Seperti yang dipaparkan berdasarkan teori diatas bahwa
komunikasi verbal itu adalah abstraksi realitas yang tidak mampu menimbulkan
reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili komunikasi verbal
tersebut. Person didalam IKAPEMETA pun sering mengalami kesalahpahaman
berkomunkasi untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan juga maksud dari masingmasing person.
2. Nonverbal

Secara sederhana, pesan nonverbar adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, koomunikasi nonverbal mencakup
semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang
dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai
nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi definisi ini mencakup
mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa
komunikasi secara keseluruhan; kita banyak mengirim pesan nonverbal tanpa
menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang lain3

2
3

Dedi, Mulyana. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. hlm, 238 : 2005. Bandung. PT, Remaja Rosdakarya
Ibid, hlm. 308

Pun juga noise yang dialami person IKAPEMTA dalam berkomunikasi nonverbal
ini, apalagi IKAPEMTA ini merupakan sebuah organisasi kedaerahan yang mana
pelaku organisasinya merupakan dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Katakanlah
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat itu mempunyai sebelas Kecamatan yang mana
semua Kecamatan yang ada di Tanjung Jabung Barat itu pasti disetiap Kecamatan

memiliki pelaku ataupun orang yang aktif berorganisasi didalam IKAPEMTA.

B. Organisasi
Weick (1979) mengatakan bahwa “kata organisasi adalah kata benda, kata ini juga
merupakan suatu mitos. Bila anda mencari organisasi, anda tidak akan menemukannya.
Yanag akan anda temukan adalah sejumlah peristiwa yang terjalin bersama-sama, yang
berlangsung dalam kawasan nyata; ururtan-urutan peristiwa tersebut, jalur-jalurnya, dan
pengaturan temponya, merupakan bentuk-bentuk yang seringkali kita nyatakan secara
tidak tepat bila kita membicarakan organisasi.4
1. Organisasi Formal
Berbeda dengan organisasi social yang muncul manakala orang-orang berasosiasi
antara yang satu dengana lainya, terdapat organisasi-organisasi yang didirikan dengan
sengaja untuk tujuan-tujuan tertentu. Bila pencapaian suatu tujuan tertentu
memerlukan tujuan bersama, suatu organisasi dirancang untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan banyak individu dan untuk memberikan rangsangan kepada orangorang lainnya untuk membantu mereka. Bisnis, misalnya, dibentuk untuk
menghasilkan barang-barang yang dapat dijual, serikat kerja (union) diorganisasikan
untuk memperkuat kekuasaan mereka dalam tawar menawar (bargaining power )
dengan para majikan, badan-badan pemerintah dibentuk untuk mengatur keuangan.
Dalam kasus-kaus tersebut tujuan yang harus dicapai, peraturan-peraturan yang harus
diikuti, dan struktur status secara sengaja dirancang untuk mengantisipasi dan

mengarahkan interaksi dan kegiatan-kegiatan anggota.5
Seperti halnya dengan IKAPEMTA ini, yaitu semua yang terlibat didalam
struktural keorganisasiannya masing-masing mempunyai tanggung jawab dan

4
5

R. Wayne Pace, Don F. Faulus. Komunikasi Organisasi. Terj. hlm, 78 : 2010. Bandung. PT. Remaja Rosakarya
Ibid. hlm 44

perarturan-peraturan yang harus diikuti berdasarkan tugasnya masing-masing. Yang
intinya tersebut yaitu untuk membawa IKAPEMTA berdasarkan visi-misi yang telah
ditentukan.

C. Permasalahan Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi Organisasi dan Motivasi
Istilah “motivasi” merujuk kepada kondisi dasar yang mendorong tindakan.
Hubungan antara motivasi dan tindakan dapat dilukiskan dalam

Gambar 1.

KONDISI

DASAR KEPUTUSAN

HASIL

Kekurangan

Predisposisi

Tindakan

Tujuan

Tindakan

Potensi

Tindakan


Maslow
Alderfer
Herzberg
Pengharapan
Vroom
Persepsi
Pace
Gambar 1 Faktor-faktor didalam teori motivasi6
Gambar 1 mengidentifikasikan kondisi pokok yang mendasari keputusan untuk
berperilaku dengan suatu cara tertentu. Satu perangkat teori menganggap kekurangan
kebutuhan sebagai kondisi pendorong yang menimbulkan predisposisi tertentu untuk
berperilaku.7
2. Teknologi Informasi Dalam Organisasi

6
7

Ibid. hlm 119
Ibid. hlm 119-120


Teknologi

komunikasi

computer,

seperti

surat

elektronik

(e-mail),

videoconferecing, voice messaging, faksimil, dan papan bulletin computer (computer
bulletin board) mengubah cara kita bekerja.8

Hal ini memanglah sangat linier dengan apa yang dirasakan pelaku dalam
IKAPEMTA, bahwa mereka dimudahkan dalam urusan mengemban tugas dan juga
dalam berkomunikasi dengan sesame pelaku organisasi.

3. Aliran Informasi Dalam organisasi
Salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana
menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima
informasi dari seluruh bagian organisasi. proses ini berhubungan dengan aliran
informas. Mengapa hal ini dipermasalahkan? Proses aliran informasi merupakan
proses yang rumit. Apa yang dikemukakan dalam struktur dapat saja bukan yang
sebenarnya terjadi. Efisiensi dapat bergantung pada aliran informasi, tetapi ini bukan
pertimbangan satu-satunya.9
1) Sifat Aliran Informasi
Aliran informasi tidak mengalir secara harifah. Kenyataannya,
informasi tidak bergerak. Yang sesungguhnya terlihat adalah penyampaian
suatu

pesan,

interpretasi

penyampaian

tersebut,

dan

penciptaan

penyampaian lainnya. Penciptaan, penyampaian, dan interpretasi pesan
merupakan
organisasi.

8

Ibid. hlm 228
Ibid. hlm 170
10
Ibid. hlm 170

9

10

proses

yang

mendistribusikan

pesan-pesan

keseluruh

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini kualitataif yang berupaya menggali lebih dalam terkait objek
yang diteliti. Guna menganalisis komunikasi organisasis IKAPEMTA pada tahun 2016
digunakan studi kasus. Digunakannya studi kasus karena disesuaikan dengan
permasalahan utama dalam penelitian ini. Studi kasus dalam penelitian ini menggunakan
studi kasus R. Wayne pace & Don F. Faules.
B. Teknik Pengumpulan Data
1) Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau
menggunakan pedoman (guide) wawancaraa, dimana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan social yang relative lama. Dengan demikian, kekhasan
wawancara mendalam adalah keterlibatan dalam kehidupan informan.11
2) Observasi Partisipasi (Participant Observer)
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra
lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah
kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja
pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Didalam pembahasan
ini kata observasi dan pengamatan digunakan secara bergantian. Seseorang yang
sedang melakukan pengamatan tidak selamnya menggunakan pancaindra mata
saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan
oleh pancaindra lainnya; seperti apa yang ia dengar, apa yang ia cicipi, apa yang

11

Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif, Komunkasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. hlm 108 : 2010.
Jakarta. Kencana

ia cium dari penciumannya, bahkan dari apa yang ia rasakan dari sentuhansentuhan kulitnya.12
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan
pertama yang bersentuhan langsung dengan data-data dilapangan. Dalam penelitian ini
analisis data tidak dilakukan setelah penelitian berakhir melainkan dilakukan pada saat
penelitian berlangsung dapat melahirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan langsung
dengan objek yang diteliti. Dengan demikian akan dapat memperkaya hasil penelitian.

12

Ibid. hlm. 115

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Motivasi Dalam IKAPEMTA
Seperti yang telah dipaparkan diatas mengenai pentingnya motivasi dalam sebuah
organisasi (ikapemta) bahwa, motivasi adalah yang mendasari keputusan untuk
berperilaku dengan suatu cara tertentu.
“Menjalankan sebuah organisasi kedaerahan ini bisa dikatakan gampang-gampang susah,
dalam arti, pada waktu tertentu anggotanya menggebu-gebu semangatnya, dan pada
waktu tertentunya lagi susah untuk diajak berbenah” (wawancara dengan kanda Viky,
ketua IKAPEMTA pada tanggal 24/052017).

Hal tersebut seringkali menghantui para kepengurusan IKAPEMTA pasca
kevakuman dari tahun 2012-2015 tersebut. Motivasi didalam organisasi sangatlah
penting. Maslow (1943, 1954) mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima
kategori; fisiologis; keselamatan atau keamanan; rasa memiliki (belongingness) atau
sosial; penghargaan; dan aktualisasi-diri. Menurut Maslow, berkembang dalam suatu
urutan hierarkis, dengan kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan palig kuat
(prepotent) hingga terpuaskan. Kebutuhan ini mempunyai pengaruh atas kebutuhankebutuhan lainnya selama kebutuhan tersebut tidak terpenuhi.13
Yang dituturkan Maslow tersebut linier dengan apa yang diperlukan ataupun
dibutuhkan bagi kepengurusan IKAPEMTA karena jika lima kataegori kebutuhan
(fisiologis, keselamatan atau keamanan, rasa memiliki, penghargaan dan aktualisasi diri)
itu berdiri atapun dengan kata lainnya terpenuhi di internal IKAPEMTA maka sangat
mudah dalam melakukan sesuatu yang berharga.

B. Teknologi Informasi di IKAPEMTA

13

R. Wayne Pace, Don F. Faulus. Komunikasi Organisasi. Terj. hlm, 78 : 2010. Bandung. PT. Remaja Rosakarya

Berbicara tentang teknologi tentu masyarakat Indonesia sudah sangat-sangat
menikmati dan juga memanpaatkan implikasi dari teknologi, salah satunya teknologi
komunikasi. Teknologi memudahkan untuk menyampaikan informasi.
“Pada tahun 2016, ketika teman-teman ex kepengurusan IKAPEMTA akan
melakukan konsolidasi, dan pada saat itu sudah mengalami kevakuman selama empat
tahun tentu sangat sulit untuk mengumpulkan kembali para pelajar dan juga mahasiswa
Tanjung Jabung Barat di Yogyakarta. Berkat adanya teknologi ini para ex kepengurusan
hanya melakukan ataupun mengirim undangan berbentuk softfile ke group Pencerahan
Tanjung Jabung Barat, group tersebut merupakan group social media yang sangat banyak
pengikutnya di Kabupaten Tanjung jabung Barat, Provinsi Jambi. Dengan bantuan group
tersebut akhirnya ada beberapa mahasiwa Tanjung Jabung Barat yang mengetahui bahwa
IKAPEMTA akan melakuka konsolidasi guna menghidupkan kembali organisasi
kedaerahan yang sudah berdiri lama ini” (wawancara dengan senior IKAPEMTA
ditempat kediamannya, KA. Tungkal, Tanjung Jabung Barat, pada tanggal 23/06/2017).
C. Aliran Informasi Dalam IKAPEMTA
Berbicara mengenai aliran informasi dalam organisasi (ikapemta), banyak
macam-macam arah aliran informasi didalam organisasi, antara lain; komunikasi ke
bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Seperti pada kasus penyampaian
informasi mengenai undangan kepada pelajar dan juga mahasiswa tanjung Jabung Barat
di Yogyakarta melaui group social media Pencerahan Tanjung Barat, artinya
IKAPEMTA menggunakan “komunikasi ke bawah” dan “komunikasi ke atas”.
1) Komunikasi ke Bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir
dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih
rendah.14
2) Komunikasi ke Atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir
dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).15

14
15

Ibid. hlm 184
Ibid. hlm 189-190

Kedua aliran informasi tersebut (komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas)
sering menjadi pola penyampaian informasi dalam IKAPEMTA.

BAB V
KESIMPULAN
Berangkat dari hasil pembahasan diatas, setidaknya tulisan ini dapat disimpulkan menjadi
tiga poin utama. Yang pertama dari pentingnya sebuah motivasi dalam IKAPEMTA guna
mengembalikan lagi kiprahnya IKAPEMTA sebagai organisasi kedaerahan yang akan membantu
calon pelajar ataupun calon mahasiswa Tanjung Jabung Barat yang hendak mengenyam
pendidkan di Yogyakarta, dan juga teruntuk mengenalkan budaya Jambi di ranah perantauan,
khususnya Yogyakarta.
Yang kedua, teknologi informasi dalam IKAPEMTA. Bermuara dari akan diadakannya
konsolidasi pada tahun 2016 guna mengembalikan lagi IKAPEMTA yang dahulu, maka perlulah
sebuah teknologi informasi guna untuk memberi kabar ataupun dengan kata lainnya
menginformasikan kepada pelajar dan juga mahasiswa yang Tanjung Jabung barat yang ada di
Yogyakarta bahwa IKAPEMTA akan mengadakan konsolidasi.
Ketiga, aliran informasi dalam IKAPEMTA. Seperti yang sudah dipaparkan diatas bahwa
pentingnya sebuah aliran informasi dalam organisasi, supaya keaslian dari sebuah informasi itu
bisa di pertanggungjawabkan. Selain itu, oleh karena penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan maka diharapkan bagi intelektual akademis yang fokus di bidang kajian komunikasi
dapat menggali atau mengeksplorasi persoalan serupa di berbagai darah lainnya. Kedepan,
komunikasi organisasi kian akrab diimplementasikan guna menghindari nois didalam sebuah
organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Burhan, Bungin, 2010, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya,Fajar Interpratama Offest, Jakarta.

Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Pace, R. Wayne, Faules, Don. F, 2010, Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan, terj, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

PENGARUH PERUBAHAN PERUNTUKAN LAHAN TERHADAP KINERJA SALURAN DRAINASE DI SUB DASAMPRONG (STUDY KASUS DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG)

7 130 1

A STUDY ON THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH USED BY ENGLISH TEACHER IN TEACHING ENGLISH TO LOW LEVEL STUDENTS AT SMP IN MALANG

5 78 21

PENGARUH INTENSITAS MORAL, KARAKTER PERSONAL DAN KARAKTER ORGANISASI TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KAP MALANG)

5 79 17

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

MOTIVASI MENGEMIS LAGI DI JALAN PADA GELANDANGAN PENGEMIS DI BARAK(STUDI KASUS DI BARAK GELANDANGAN PENGEMIS KOTA MALANG)

0 38 1

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

6 92 18

ABSTRAK PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA AKUNTAN PENDIDIK (DOSEN AKUNTANSI)

14 74 125

PENERAPAN PUTUSAN REHABILITASI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGGUNA NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSAN NO : 130/Pid.B/2011/PN.LW)

7 91 58