Teori administrasi publik harbani pasolo

BAB I
KINERJA

1. Konsep Kinerja
A. Definisi Kinerja dan Kinerja Organisasi
Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari 2 segi yaitu :
Kinerja pegawai adalah hasil kerja seseorang dalam suatu
organisasi,sedangakan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang
dicapai suatu organisasi.
Berbagai pendapat tentang kinerja yang dikemukakan oleh Rue dan Byars
(1981:375) mengatakan bahwa kinerja adalah sebagai tingkat pencapaian
hasil. Kinerja menurut Interplan (1969:15) kinerja adalah berkaitan dengan
operasi,aktifitas,program dan misi organisasi.
Kinerja organisasi memiliki banyak pengertian. Wibawa (1992:64),
Asmosudirdjo (1997:11), mengemukakan bahwa kinerja organisasi adalah
sebagai efektifitas organisasi secara menyeluruh untuk kebutuhan yang
ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha yang
sistemik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus
untuk mencapai kebutuhannya secara efektif.
Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa kinerja mempunyai
beberapa elemen :

1. Hasil kerja dicapai secara individual atau secara instuisi yang berarti
kinerja tersebut adalah hasil akhir yang diperoleh secara sendiri-sendiri
atau kelompok
2. Dalam melaksanakan tugas orang atau lembaga diberikan wewenang dan
tanggung jawab, yang berarti orang atau lembaga diberi hak untuk
ditindaklanjuti ,sehingga pekerjaannya dapat dilakukan dengan baik
3. Pekerjaan haruslah dilakukan secara legal,yang berarti dalam
melaksanakan tugas individu atau lembaga tentu saja harus mengikuti
aturan yang telah ditetapkan
B. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja pada dasarnya digunakan untuk penilaian atas
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan,program dan kebijakan

sesuai dengan ssaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan
misi dan visi instansi pemerintah,penilaian kinerja merupakan evaluasi
keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam menjalankan tugasnya. Untuk
birokrasi public,informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk
menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh birokrasi itu memenuhi
harapan dan memuaskan masyarakat. Dapat disimpulkan tujuan penilaian
kinerja dapat dijadikan:

1. Sebagai dasar untuk melakukan promosi bagi pegawai yang memiliki
kinerja yang baik
2. Sebagai dasar untuk menerima pegawai baru yang sesuai dengan
pekerjaan yang tersedia
3. Sebagai dasar untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu oraganisasi
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
1. Kemampuan
Mampu melakukan pekerjaan
2. Kemauan
Kemauan di pengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan dan social
3. Energy
Energy menurut Jordan E.Ayan (2002:47) adalah pemercik api yang
menyalakan jiwa. Tanpa adanya energy psikis dan fisikyang
mencukupi.perbuatan kreatif pegawai terhambat
4. Teknologi
Menurut Gibson dkk (1997:197) teknologi adalah tindakan fisik dan
mental oleh seseorang untuk mengubah bentuk atau isi dari objek atau
ide tersebut
5. Kompensasi
Kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas

jasa atas kinerja dan bermanfaat baginya. Jika pegawai mendapat
kompensasi yang setimpal dengan hasil kerjanya, maka pegawai dapat
bekrja dengan tenang dan tekun.
6. Kejelasan tujuan
Kejelasan tujuan merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian
kinerja. Oleh karena pegawai yang tidak mengetahui dengan jelas tujuan
pekerjaan yang hendak dicapai,maka tujuan yang tercapai tidak efisien
atau kurang efektif

7. Keamanan
Geeorge Straus & Leonard Sayles (1990:10) adalah sebuah kebutuhan
manusia yang fundamental, karena pada umumnya orang menyatakan
lebih penting keamanan pekerjaan daripada gaji atau kenaikan
pangkat.seseorang yang merasa aman dalam melakukan pekerjaan
berpengaruh terhadap kinerjanya.

BAB II
PELAYANAN PUBLIK
2. Konsep Pelayanan Public
A. Definisi Pelayanan dan Pelayanan Publik

Pelayanan public adalah sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang
menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
Dalam artian bahwa kalau kinerja pelayanan public instansi pemerintah
berdasarkan peraturan tersebut orientasinya juga pelanggan, maka perhatian
aparatur pelayanan public harus berorientasi kepada public.
B. Indentifikasi Pelanggan (Stakeholder)
Organisasi public memiliki pelanggan yang dapat dikategorikan
sebagai pelanggan internal dan pelanggan eksternal.

Pelanggan internal mencakup unit-unit atau pegawai dalam sutu
organisasi public yang bekerja tergantung pada unit atau pegawai yang
lain dalam organisasi yang sama, sedangkan pelanggan eksternal
mencakup pengguna produk (barang atau jasa) dari organisasi public.
Stakeholder mungkin tidak menggunakan secara langsung produk yang
dihasilkan oleh oranisasi public, mereka mungkin saja sebagai menjadi
penasehat atau pemberi rekomendasiterhadap organisasi public karena
mempunyai kepentingan dengan tingkat kinerja atau kesesuian diri
organisasi public itu.

C. Kualitas Pelayanan Public
Kualitas pada dasarnya digunakan untuk menilai atau menentukan
tingkat penyusuaian suatu hal terhadap persyaratan.
Kalau ini sudah dilakukan paling tidak organisasi atau instansi yang
bersangkutan sudah punya “concern” pada pelanggannya, pada akhirnya
bisa jadi berusaha maksimal untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang
dilayani. Pelayanan berkualitas atau pelayana prima yang berorientasi
pada pelanggan sangat tergantung pada kepuasana pelanggan.

BAB III
MENAJEMEN PUBLIK
1. Konsep Manajemen Public
A. Definisi Manajemen dan Manajemen Public
Defenisi manajemen menurut Stoner & Wankel (1996:4) mengatakan
bahwa
manajemen
secara
harfiah
adalah
proses

perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan dan pengandalian upaya
anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi
lainnya demi tercapainya organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan
Henry Simamora (2001:3) mengatakan bahwa manajemen adalah

proses penyandagunaan bahan baku dan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Defenisi manajemen public pada dasarnya manajemen instansi public
pemerintah. Manajemen public merupakan bagian dari ilmu administrasi
negara yang mempunyai ruang lingkup yang sempit, pada dasranya
manajemen public berusaha mempelajari proses-proses manajerial dalam
sektor pblik.
Paradigma Manajemen
1. Manajemen Normative
Pendekatan manajemen normative melihat manajemen sebagai suatu
proses penyelesaian tugas atau pencapain tujuan. Beberapa fungsi
bersifat universal,dirinci sebagai berikut:
a. Planning, suatu proses pengambilan keputusan tentang apa
tujuan yang harus dicapai pada kurun waktu tertentu dimasa
mendatang dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai

tujuan tersebut
b. Organizing, suatu proses pembagian kerja yang disertai dengan
pendelegasian wewenang
c. Staf, suatu proses untuk memperoleh tenaga yang tepat, baik
dalam jumlah maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan dalam organisasi
d. Directing, suatu tugas yang kontinu dalam pembuatan
keputusan dan penyusunannya dalam aturan-aturan dan
instruksi-instruksi khusus
e. Coordinating, suatu proses pengintregasian kegiatant-kegiatan
dan target tujuan dari berbagai unit kerja dari suatu organisasi
agar dapat mencapai tujuan secara efisien
f. Reporting, kegiatan eksekutif menyapaikan informasi tentang
apa yang sedang apa yang terjadi kepada atasannya
g. Budgeting, semua kegiatan dalam perencanaan, perhitungan
dan pengendalian anggaran
2. Manajemen Deskriptif
Pendekatan manajemen deskriptif dapat diamati dari karya
H.Mintzbeng (1973). Mintzbeng memberikan fungsi-fungsi yang bisa
dilakukan oleh seorang manajer ditempat kerjanya. Fungsi manajemen


yang benar-benar dijalankan terdiri dari atas kegiatan-kegiatan
personal, interaktif, administrative dan teknis.
3. Manajemen Stratejik
Manajemen stratejik merupakan perpaduan antara konsep
“manajemen” dan “stratejik”. Manajemen dapat diartikan sebagai
proses penggerakkan orang dan bukan orang untuk mencapai tujuan
organisasi. Sedangkan stratejik dpat diartikan sebagai kiat, cara dan
taktik yang dirancang secara sistemik dalam menjalankan fungsifungsi manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara
efisien dan efektif.
4. Manajemen Public
Prinsip-prinsip dasar bagi studi administrasi public yang mewarnai
manajemen public sampai sekarang yaitu:
1. Pemerintah sebagai setting utama organisasi
2. Fungsi eksekutif sebagai focus utama
3. Pencarian prinsip-prinsip dan teknik manajemen yang lebih efektif
sebagai kunci pengembangan kompetensi administrasi
4. Metode perbandingan sebagai suatu metode studi pengembangan
bidang administrasi public
5. Manajemen Kinerja

Surya Dharma (2005:1) mengatakan bahwa manajemen kinerja suatu
proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi,
kelompok dan individu yang digerakkan oleh para manajer. Pada
dasrnya manajemen kinerja adalah suatu proses yang dilaksanakan
secara sinerji antara manajer ,individu dan kelompok terhadap suatu
pekerjaan didalam organisasi.
Sedangkan Noe (1999) menyebutkan 3 tujuan manajemen
kinerja,yaitu ;
a. Tujuan stratejik, yaitu menejemen kinerja harus menghasilkan
kegiatan pegawai dengan tujuan organisasi
b. Tujuan
administrative,
yaitu
kebanyakan
organisasi
menggunakan informasi manajemen kinerja khususnya evaluasi
kinerja untuk kepentingan keputusan administrative, seperti
penggajian ,promosi, pemberhentian pegawai dan lain-lain

c. Tujuan pengembangan, yaitu menejemen kinerja berhubungan

untuk mengembangkan kapasitas pegawai yang berhasil
dibidang kerjanya. Pegawai yang yang berkinerja baik perlu
mendpat pemberdayaan melalui training, penempatan yang
lebih cocok dan sebagainya

B. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen yang merupakan tanggung jawab para manajer
public:
1. Fungsi Manajemen Kebijakan
Dalam proses kebijakan,seorang manajer secara aktif terlibat dalam penentuan
program-program dan proyek yang diusulkan untuk ditangani dalam tahun anggaran
tertentu. Ia harus menyelenggarakan rapat, memberikan pikiran-pikiran dan saransarannya kepada para analisis kebijakan dan berpartisipasi dalam proses pemilihan
alternative terbaik, yang kemudian diusulkan kedalam rapat umum untuk dijadikan
program atau proyek. Manajer public harus mendorong agar kebijakan yang
diusulkan dapat mengkoordinasikan nilai-nilai rasionalitas (aspek teknis) dan aspirasi
berbagai kelompok kepentingan (aspek politis), sehingga usulan diterima masyarakat.
2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Distribusi SDM sangat tergantung pada beban kerja dari setiap unit kerja yang ada,
sementara itu utilisasi sangat tergantung pada komitmen yang dimiliki. Pengalaman
menunjukkan bahwa instansi pemerintah, jumlah dan jenis SDM masih sering

dimanipulasi karena berbagai kepentingan. Agar dapat mengolah SDM demgan baik,
seorang manajer berfungsi sebgai leader yang handal. Maksudnya disamping memliki
manajerial skill, manajer juga memiliki leadership skills.
3. Fungsi Manajemen Keuangan
Pengolahan keungan merupakan tanggungjawab seorang manajer meskipun dalam
kenyataan ditangani oleh unit keuangan. Tugs utama seorang manajer dalam bidang
ini adalah bagaimana mencari dana,merencankan, mengalokasikannya sesuai dengan
kebutuhan yang ada, memanfaatkannya secara optimal, dan menegendalikan
penggunaannya sesuai rencana.
4. Fungsi Manajemen Informasi
Bila ingin memebrikan yang terbaik kepada masyarakat, maka kita harus memiliki
informasi tentang bagaimana data tentang pelayanan masa lampau atau bagaimana
pelayanan serupa diberikan oleh organisasi pelayanan lain. Perlu diatur juga dalam

manajemen informasi ini yaitu suatu aspek yang berkenaan dengan SDM nya. Banyak
pegawai yang ditempati tetapi tidak memiliki kemampuan untuk melakukan
pengolahan data secara baik.
5. Fungsi Manjemen Hubungan Luar
Tujuan mengelola hubungan tersebut adalah terbentuknya suatu network yang dimana
semua dapat merasakan kepuasan bersama. Kunjungan seorang birokrat ke desa-desa
dalam rangka memahami dan membaca berbagai permasalahan yang dihadapi disana
merupakan tugas penting yang harus menggantikan kecenderungan selama ini dimana
birokrat hanya tinggal dan bekerja dalam kantor sambil mengadakan hubungan
khusus dengan pemerintahan pusat. Apabila tugas ini dilaksnakan dengan baik, maka
tugas manajer sangat efektif. Ia akan mengusulkan program atau proyek yang benarbenar dibutuhkan masyaraka