KONSEP MANAJEMEN INFORMASI sistem informasi dan

KONSEP MANAJEMEN INFORMASI
Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer.
Informasi dapat dikelola seperti sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini
bersumber dari dua pengaruh. Pertama, bisnis telah menjadi semakin kompleks.
Kedua, komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik.
Awalnya, aplikasi utama adalah pengelola data akutansi. Aplikasi tersebut lalu
diikuti oleh empat aplikasi lain: sistem informasi manajemen (management
information systems), sistem pendukukung keputusan (decision support systems),
otomatisasi kantor (office automation), dan sistem pakar (expert systems). Kelima
aplikasi ini membentuk sistem informasi berbasis komputer (computer-based
information systems), atau CBIS.
Jenis-Jenis Utama Sumber Daya
Manajer mengelola lima jenis utama sumber daya :
 Manusia
 Material
 Mesin (termasuk fasilitas dan energi)
 Uang
 Informasi
Tugas manajer adalah mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan dengan
cara yang paling efektif.
Manajemen Sumber Daya

Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan.
Sangat sering proses penyusunan membutuhkan pengubahan suatu bahan mentah
menjadi suatu bentuk yang lebih halus, seperti pelatihan pegawai atau konstruksi
suatu bagian mesin yang khusus. Manajer berusaha untuk memaksimalkan
penggunaannya. Manajer ini akhirnya mengganti sumber daya pada saat kritis
sebelum sumber daya tersebut menjadi tidak efisien atau usang.

Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul
kemudian diproses menjadi informasi yang berguna, kemudian memastikan bahwa
orang yang layak dalam organisasi menerima informasi tersebut dalam bentuk yang
tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer

membuang informasi yang tidak berguna lagi dan menggatikannya dengan informasi
yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini memperoleh informasi,
menggunakannya seefektif mungkin, dan membuangnya pada saat yang tepat,
disebut Manajemen Informasi.
Berikut ini point-point yang mempengaruhi para manajer memberikan
perhatian yang semakin besar pada manajemen informasi pada tahun-tahun terakhir
ini karena dua alas an utama. Pertama, kegiatan bisnis telah menjadi semakin
kompleks. Kedua, komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik.







Kompleksitas Kegiatan Bisnis yang Meningkat
Pengaruh Ekonomi Internasional
Persaingan Dunia
Kompleksitas Teknologi yang Meningkat
Batas Waktu yang Singkat




Kendala-Kendala Sosial
Kemampuan Komputer yang Semakin Baik

Para pemakai komputer ini meliputi:





Manajer
Non-manajer
Orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan

Pengetahuan Manajemen
Mengerti Komputer Pengetahuan ini mencangkup pengertian mengenai
istilah-istilah komputer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan
komputer kemampuan menggunakan komputer (walau tidak perlu menjadi seorang
programer), dan sebagainya.
Mengerti Informasi Meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap
tahap dari prosedur pemecahan masalah, dimana informasi dapat diperoleh, dan
bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.
KONSEP SISTEM
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau
suatu area fungsional cocok dengan definisi ini. Organisasi terdiri dari sejumlah
sumber daya seperti telah kita bahas sebelumnya, dan sumber daya tersebut

bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau
manajemen.

Macam-Macam Sistem
 Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
 Subsistem
 Supersistem
 Sistem Bisnis
 Sistem Fisik dan Sistem Konseptual
Pentingnya Suatu Pandang Sistem
Suatu pandang sistem (systems view) melihat operasi bisnis sebagai sistem-sistem
yang melekat dalam suatu lingkungan yang lebih luas. Ini adalah suatu cara
pandang yang abstrak, tetapi bernilai potensial bagi manajer. Pandangan sistem ini:
Mencegah manajer tersesat dalam kompleksitas struktur organisasi dan rincian
pekerjaan.
Menyadari perlunya memiliki tujuan-tujuan yang baik.
Menekankan pentingnya kerja sama semua bagian dalam organisasi.
Mengakui keterkaitan organisasi dengan lingkungannya.
Memberikan penilaian yang tinggi pada informasi umpan balik yang hanya dapat
dicapai dengan cara sistem lingkaran tertutup


EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan
akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi
penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non
keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan

dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan
laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

.

SIM ( Sistem Informasi Managemen )

Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi
untuk kebutuhan manajemen. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan bahwa sistem
yang terlibat adalah software, hardware, dan brainware. Sedangkan informasi
merupakan hasil dari pengolahan data, jadi disini terjadi sebuah proses atau
mekanisme. Sedangkan manajemen adalah suatu aturan manajerial dari sebuah
organisasi. Manajemen informasi digunakan sebagai sebuah tindakan pengambilan
keputusan manajerial. Menurut Raymond McLeod, Jr. & G. Schell ( SistemInformasi
Manajemen, Prenhallindo, Jakarta, 2004 ) berpendapat bahwa SIM adalah suatu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan yang serupa.
Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen adalah menyediakan informasi
untuk menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Tugas
sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat internal. Agar informasi

yang dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi manajemen maka
harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi setiap tingkatan
manajemen. SIM dalam perspektif juga menyediakan informasi bagi orang-orang
selain manajer, seperti sistem informasi antar organisasi, masyarakat umum,
pemerintah, dan sebagainya.
SIM dan Pemecahan Masalah SIM dan subsistem-subsistem organisasi didalamnya
memiliki andil dalam pemecahan masalah dalam dua hal sebagai berikut :

Sumber Daya Informasi organisasai. SIM merupakan usaha seorganisasi
untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. SIM menentukan tingkat
pencapaian di tingkat lain seperti DSS, kantor virtual, dan sistem berbasis
pengetahuan.
Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah
menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer untuk menandai ada
tidaknya masalah, jika ada selanjutnya memahaminya dengan menentukan lokasi
dan penyebabnya.
Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang penghargaan Nobel dari CarnegieMellon University berpendapat bahwa suatu keputusan manajemen dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu :
– Keputusan Terprogram (terstruktur). Yaitu keputusan yang bersifat berulang dan
rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya

sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu
yang baru) tiap kali terjadi.
– Keputusan Tidak Terprogram (tak terstruktur). Yaitu keputusan bersifat baru, tidak
terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani
masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur
persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga
memerlukan perlakukan yang sangat khusus.

3.

SPK ( Sistem Pengambilan Keputusan )

Sistem Pengambilan Keputusan (Dicision Support System ) merupakan salah satu
produk software yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen
dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan DSS adalah sebagai ‘second opinion’
atau ‘information sources’, sebagai bahan pertimbangan seorang manajer sebelum
memutuskan kebijakan tertentu Pendekatan untuk DSS yang popular adalah dengan
menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga diharapkan sistem ini dapat
merepresentasikan keadaan dunia nyata yang sesungguhnya.


SISTEM PENGOLAHAN DATA
System yang melakukan tugas pengolahan data adalah system pengolahan data.
Dalam pandangan kita, system pengolahan data adalah sama dengan system
akuntansi. Pandangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada mulanya
computer hanya diterapkan untuk tugas akuntansi dan, penggunaanya disebut
pengolahan data elektronik atau EDP.

TUGAS PENGOLAHAN DATA
Tanpa memandang apakah system pengolahan data perupa manual, key driven
computer atau kombinasi ada empat tugas dasar yang dilakukan:
– pengumpulan data
sepanjang perusahaan memberikan barang dan jasa dan kepala lingkunganya,
tiap tindakannya ini digambarkan dalam record data. Jika tindakan tersebut
melibatkan elemen lingkungan, hal ini disebut transaksi.
– pengubahan data
diperlukan untuk mengubah data untuk mentranformasikannya menjadi format yang
dapat digunakan. Operasi pengubahan data mencakup :
pengklasifikasian. Elemen data dimasukan ke dalam record untuk digunakan
sebagai kode untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan record.
Penyortiran. Record disusun dalam urutan tertentu berdasarkan pada kode atau

elemen data yang lain. Sebagai contoh, file record penggajian disusun sedemikan
rupa sehingga semua record untuk tiap karyawan dapat dijadikan satu dan record
untuk tiap karyawan berada dalam urutan menurut tanggal.
Penkalkulasian. Operasi aritmatika dan logika dilakukan pada elemen data
yang menghasilkan elemen data tambahan. Sebagai contoh, dalam system
penggajian, biaya perjam, dikalikan jumlah jam kerja untuk ,menghasilkan
pendapatan kotor.
Perekapitulasian. Ada banyak data yang perlu disinteesis atau dipersingkat menjadi
bentuk total dan subtotal.
– penyimpanan data
pada perusahaan kecil, ada ratusan transaksi dan tindakan tiap harinya
sedangkan di perusahan yang lebih besar, mungkin saja ada ribuan. Epson,
misalnya, menyatakan bahwa tiap sepuluh detik, salah satu dari pelanggannya
memasang atau menginstal computer atau printer Epson.
– Pembuatan dokumen System pengolahan data menghasilkan output yang
dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik yang berada dijdalam atau diluar
perusahan.

– Sifat pengolahan data Ada beberapa sifat pengolahan data yang
membedakannya dengan aplikasi computer lain.

System pengolahan data :
a. menjalankan tugas penting
b. mengikuti prosedur standar secara relative
c. mendapatkan data yang lengkap.
d. Mempunyai focus historisa yang palin utama
e. Memberikan informasi pemecahan masalah minimal.

CONTOH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh
berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang
mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh
sistem informasi akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy
Accounting(DEA) dan MYOB.
Suatu contoh yang baik dari SIA adalah system yang digunakan oleh
perusahaan – perusahaan distribusi. Perusahaan mendistribusikan produk atau
jasanya kepada pelanggan. Sistem ini disebut system distribusi. Mempelajari system
ini lebih mudah, jika anda berpikir mengenai perusahaan yang berorientasi produk
seperti perusahaan manufaktur, pedagang besar atau pengencer. Tetapi system
distribusi dapat juga ditemukan di organisasi seperti United Way dan rumah sakit,
serta lembaga – lembaga pemerintah, dan kantor pajak. Dapat dikatakan bahwa
semua organisasi berada dalam bisnis distribusi.
Seluruh system digambarkan segi empat tegak di tengah. Elemen – elemen
lingkungan digambarkan dengan beberapa segi empat mendatar dan dihubungkan
ke system dengan tanda – tanda panah yang disebut arus data. Elemen – elemen
lingkungan dari system distribusi mencakup pelanggan , pemasok, gudang , material
, dan manajemen. Dalam terminology DFD , istilah lingkungan dapat diterapkan
pada system yang didokumentasikan. Karena alasan itulah, sebagian elemen
lingkungan, seperti manajemen dan gudang material , berada dalam lingkungan
perusahaan.

Penjelasan Gambar :
Elemen-elemen lingkungan dari sistem distribusi mencangkup pelanggan,
pemasok, gudang dan manajemen. Arus data yang menghubungkan perusahaan
dengan pelanggan mirip dengan perusahaan dengan pemasok. Pesanan yang
diterima perusahaan dari pelanggannya umumnya disebut pesanan penjualan,
sedangkan pesanan yang dibuat perusahaan kepada pemasoknya disebut pesanan
pembelian. Kadang-kadang perusahaan akan meneriama dahulu komitmen lisan
dari pemasoknya sebelum pasanan pembelian disiapkan. Perusahaan sering harus
mengirim nota penolakan pesanan penjualan kepada para pelanggannya karena
tingkat kredit yang buruk. Walau pemasok juga mengirimkan nota penolakan
pesanan pembelian kepada perusahaan, arus tersebut ditiadakan demi kenudahan.
Baik perusahaan atau pemasok menggunakan faktur untuk mengingatkan
pelanggan jumlah hutang mereka, dan pernyataan untuk mengumpulkan tagihan –
tagihan yang belum dibayar untuk pembelian mereka.

PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMECAHAN MASALAH
Karena pengolahan data ditandai oleh volume data yang lebih besar
dibandingkan informasi, maka tampaknya SIA dapat memberi sedikit kontribusi pada
pemecahan masalah. Hal ini menyesatkan, karena ada dua alasan. Pertama, SIA

menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar.
Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen
puncak. Kedua, dan yang lebih penting , SIA menyediakan database yang kaya yang
dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input
bagi subsistem CBIS lain terutama SIM dan DSS, dan sedikit bagi system berbasis
pengetahuan.
Pengolahan data merupakan dasar bagi system – system pemecahan
masalah yang lain. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan computer bagi
pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan SIA yang baik.
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian fundamental dalam pendidikan
akuntansi. Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan perubahan
lingkungan bisnis, seorang akuntan dituntut untuk memiliki pengetahuan solid
tentang tiga konsep, yaitu ;
(a) penggunaan informasi dalam proses pembuatan keputusan (decision
making) ;
(b) sifat, perancangan, penggunaan, implementasi sebuah sistem informasi
akuntansi ;
(c) pelaporan akuntansi keuangan.
Dari ketiga konsep diatas,sistem informasi akuntansi memiliki peran dalam
hal :
a.

Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan

b.

Meningkatkan efisiensi dalam pengolahan informasi akuntansi

c.

Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

d.

Meningkatkan sharing knowledge

e.

Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

f.

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen atau biasa disebut “SIM” (dalam bahasa Inggris
adalah Management Information System, MIS) merupakan suatu sistem
perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, teknologi, dokumen dan juga prosedur olehakuntansi
manajemen untuk bisa memecahkan masalah bisnis. Contohnya seperti layanan,
biaya produk atau juga suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen tersebut bisa dibedakan dengan sistem informasi biasa
disebabkan SIM ini digunakan untuk bisa menganalisis sistem informasi lain yang

digunakan pada suatu aktivitas operasional dalam suatu organisasi. Jika dilihat dari
sisi akademis, istilah SIM biasanya digunakan untuk merujuk pada suatu kelompok
metode manajemen informasi yang berhubungan dengan otomatisasi atau bisa juga
dukungan terhadap pengambilan suatu keputusan manusia. Adapun contohnya
meliputi tentang sistem informasi eksekutif, sistem keputusan dan sistem pendukung
keputusan.

B. KONSEP SISTEM ORGANISASIONAL
Pada dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system
dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik.
Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan
saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah
kumpulan hardware dan soft ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan
orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen,
distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu
sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).
Proses SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu
masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini.
•Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum
membuat spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
•Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh
terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
•Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga
strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil.
•Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain. mungkin sekali
berbeda, sehingga pemecahan alternatif yang menunjukan perspektif yang berbeda
hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
•Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang
manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal
ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah
tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.
Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan
kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana
pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi
kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari
sesuatu secara bersama.

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System / EIS) adalah salah satu
tipe sistem informasi manajemen berbasis komputer yang ditujukan untuk
memfasilitasi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan tercapainya tujuan suatu
organisasi bagi seorang eksekutif. Menggunakan EIS, seorang eksekutif dapat
melakukan pengidentifikasian isu-isu strategis dan pengeksplorasian informasi untuk
menemukan akar permasalahan dari isu-isu tersebut. Istilah lain yang sering
digunakan adalah Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support System / ESS).
Model utama suatu EIS adalah sebagai berikut. Suatu EIS pada dasarnya terdiri
atas sebuah komputer personal (PC) yang terhubung ke suatu basis data eksekutif.
Sistem ini akan memberikan tampilan informasi yang sesuai dengan permintaan
informasi, terutama yang sifatnya insidentil. Selain basis data eksekutif EIS
terhubung ke SIM organisasi sehingga EIS dapat memperoleh data inti atau data
ringkasan semua sistem fungsional dalam organisasi sehingga eksekutif dapat
memperoleh gambaran lengkap tentang organisasi.

Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran jika didefinisikan dalam arti luas adalah kegiatan
perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat bubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang,jasa dan gagasan. Sistem
informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem
informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan 4P yaitu :





Produk (product) : produk apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan
kebutuhannya.
Promosi (Promotion) : Meningkatkan atau mendorong penjualan.
Tempat (Place) : Cara mendistribusikan produk secara fisik kepada
pelanggan melalui saluran
distribusi.
Harga (Price) : Terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa
yang dibayar oleh pelanggan.

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh
kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk
memproduksi barang atau jasa.
MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah
sebagai berikut :

1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang
proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen
persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas sehingga
keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih meningkat karena informasi yang
diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik,
hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak
terpakai.
KOMPUTER DALAM MANUFAKTUR
– Eleman Dalam Sistem Produksi Fisik
Eleman ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.Computer-Aided Design
Computer-aided design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided
engeneering (CAE) melibatkan penggunaan komputer unutk membantu rancangan
produk yang akan dimanufaktur CAD peertama-pertama muncul dalam industri
dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD
kemudian digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumus seperti
bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.
2.Computer-Aided Manufacturing
Computer-Aided Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses produksi.
Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut
menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari data base
rancangan.
3.Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik melibatkan
penggunaan robot industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas
tertentu dalam proses manufaktur.

Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi
kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan
mengenai masalah keuanganan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi
para pemakai diseluruh perusahaan. Model system informasi keuangan yaitu sub
system input dan sub system output.

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi
berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen
pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi
terstruktur yang spesifik.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis adhoc data, pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan yang digunakan pada saat-saat yang
tidak biasa. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) juga merupakan penggabungan
sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk
memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi sistem informasi berbasis komputer
untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi
struktur.
Dengan pengertian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan,
melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan untuk
melengkapi informasi dari data yang telah diolah secara relevan dan diperlukan
untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan
dalam proses pembuatan keputusan.

CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS
Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk
mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah
adalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase
intelegensi
yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk
memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha
pemecahan
menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan.
Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha
definisi,
dan simulasi dalam usaha pemecahan
Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang
kemungkinan besar akan muncul, manjer jugamelakukan query terhadap database
untuk
menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah
di
identifikasi. Simulasi dapat juga membukamasalah yang tersembunyi, karna
kelemahan

cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara
matematis.

Pengertian Model Pegambilan/pendukung Keputusan
Menurut Raymond McLeod, Jr (McLeod, 1998) adalah penyederhanaan
(abstraction)dari sesuatu.Sedangkan menurut Efraim Turban (Turban, 1998) adalah
sebuah representasi atau abstraksi realitas yang disederhanakan.
Manfaat model dalam suatu pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut:


Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal



Untuk memperjelas mengenai hubungan signifikan diantara unsurunsur itu.



Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan
antar variabel.



Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.

.
Klasifikasi Model Pengambilan Keputusan
Klasifikasi model dapat dilakukan berdasarkan sebagai berikut:
1.

Tujuannya : model latihan, model penelitian, model keputusan, model
perencanaan, dan lain sebagainya.

2.

Bidang penerapannya (field of application) : model tentang
transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang
pendidikan, model tentang kesehatan, dan sebagainya

3.

Tingkatannya (level) : model tingkat manajemen kantor, tingkat
kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya.

4.

Ciri waktunya (time character) : model statis dan model dinamis.

5.

Bentuknya (form) : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model
konflik, model non konflik, dan sebagainya

6.

Pengembangan analitik (analytic development) : tingkat dimana
matematika perlu digunakan; lain-lain.

7.

Kompleksitas (complexity) : model sangat terinci, model sederhana,
model global, model keseluruhan, dan lain-lain.

8.

Formalisasi (formalization) : model mengenai tingkat dimana interaksi
itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun
secara formal perlu dibicarakan juga.

Quade membedakan model ke dalam dua tipe, yakni model kuantitatif dan model
kualitatif.
1.

Model kuantitatif

Merupakan serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian
hubungan matematis yang pasti.
2.

Model kualitatif

Digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan
dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang
pemecahannya dibuatkan model.
Gullet dan Hicks memberikan beberapa klasifikasi model pengambilan keputusan
yaitu.
1.

Model Probabilitas (the concept of probability and expected
value)

umumnya model-model keputusannya merupakan konsep probabilitas dan konsep nilai
harapan member hasil tertentu.
2.

Konsep tentang nilai-nilai harapan (the Concept of
Expectedvalue)

digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya nanti menyangkut
kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungkan bagi situasi dan kondisi yang
akan datang.
3.

Model matriks(the payoff matrix model)

model khusus yang menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil
yang diharapkan.

4.

Model pohon keputusan (Decision Tree Model)

Model ini merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu
proses untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya lalu dibuatkan alternatifalternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing.
5.

Model Kurva Indiferen (Kurva Tak Acuh).

Kurva Indeferen merupakan kurva berbentuk garis dimana setiap titik yang berada pada
garis kurva tersebut mempunyai tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama.
Bagian Output adalah Kendaraan yang dipilih
Environment dari Masalah ini diantaranya adalah Keadaan politik yang berlaku,
Ideologi yang dianut, dsb
Berikut ini adalah tampilan modelnya

Sistem Penunjang Keputusan Kelompok (GDSS)
Pengertian
Konsep “penunjang keputusan kelompok” digabungkan dengan DSS
GDSS adalah system berdasarkan komputer yang interaktif yang memudahkan
pemecahan atas masalah tak terstruktur oleh beberapa (set) pembuat
keputusan yang bekerja sama sebagai suatu kelompok.

Pengertian Otomatisasi Perkantoran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia otomatisasi berarti penggantian tenaga manusia
dengan tenaga mesin yang secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak
memerlukan
lagi
pengawasan
manusia.
Otomatisasi kantor adalah penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal
dan informal terutama berkaitan antara komunikasi informal dengan orang-orang di dalam
dan
di
luar
perusahaan
untuk
meningkatkan
produktivitasnya.
Waluyo menjelaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan
berkembangnya teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk keperluan
perkantoran.
Sistem otomatisai kantor didefenisiskan sebagai sistem informasi berbasis teknologi
komunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusika pesan,
dokumen dan komunikasi elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja dan organisasi.
Otomatisasi kantor terdiri atas semua sistem elektronik formal dan informal terutama
yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada di dalam
maupun di luar perusahaan. Orang yang berada dalam satu kantor dapat menggunakan
otomatisasi kantor untuk berkomunikasi dengan orang yang berada dalam kantor perusahaan
lain. Berikut konsep dari otomatisasi kantor:
1.
2.
3.
4.
5.

Proses yang terjadi di perkantoran seperti halnya proses manufaktur selalu mengarah
ke otomatisasi.
Otomatisasi kantor berevolusi dari aplikasi-aplikasi yang terpisah tanpa rencana
menuju aplikasi yang terencanan dan terpadu.
Otomatisasi kantor memudahkan penerimaan dan pengiriman informasi.
Otomatisasi kantor memberikan keuntungan lebih besar melalui pengambilan
keputusan yang lebih baik
Otomatisasi kantor sebagai pelengkap bagi metode komunikasi tradisional bukan
sebagai pengganti.

Manfaat Otomatisasi Perkantoran
Otomatisasi kantor terkait dengan berbagai komponen dalam menangani informasi mulai dari
input hingga distribusi dengan memanfaatkan bantuan teknologi secara optimal dan campur
tangan manusia secara minimal. Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan
dalam pemanfaatkan sistem otomatisasi perkantoran:
1.
2.
3.
4.

Menyelesaikan pekerjaan kantor dengan lebih cepat
Mengurangi kebutuhan akan staf dalam jumlah besar
Memerlukan sedikit tempat menyimpan data
Beberapa orang dapat memperbarui data secara bersamaan dalam hal perubahan
jadwal.

Tujuan Otomatisasi Perkantoran
Otomatisasi kantor mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Penggabungan penerapan tekonologi
memperbaiki proses pelaksanaan pekerjaan di kantor
Meningkatkan produktifitas dan efektivitas pekerjaan
Otomatisasi kantor memberikan kemampuan antar manajer untuk saling melakukan
komunikasi dengan lebih baik dalam memecahkan masalah.
Peningkatan komunikasi dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik d

APLIKASI OA (Office Automation / Otomatisasi Perkantoran)
1.SURAT ELEKTRONIK.
Lebih dikenal sebagai E-mail, yaitu penggunaan jaringan komputer yg memungkinkan
para pemakai pengirim, menyimpan dan menerima pesan-pesan dengan menggunakan
terminal komputer & alat penyimpanan. contoh: yahoo mail, google mail , dll.
2. VOICE MAIL.
Serupa surat elektronik, anda menggunakan telepon anda untuk mengambil pesan yang
telah dikirimkan kepada anda.
3. KALENDER ELEKTRONIK.
Yaitu penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan & mengambil kalender
pertemuan manajer.
4.KONFERENSI AUDIO.
Yaitu penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio di
antara orang-orang yg tersebar secara geografis dengan tujuan melaksanakan
konferensi.
5. KONFERENSI VIDEO.
Yaitu penggunaan peralatan televisi untuk menghubungkan para peserta konferensi
yang tersebar scr geografis. Terdapat 3 konfigurasi konferensi video, yaitu Video satu
arah dan audio satu arah, video satu arah dan audio dua arah dan video dan audio dua
arah.
6.KONFERENSI KOMPUTER.
Berbeda dengan Konf. Audio & video karena dapat digunakan dalam satu tempat
geografis. Teleconferencing mencakup seluruh 3 bentuk konferensi eletronik-audio,
video & komputer.
7.TRANSMISI FAKSIMILI.
Yaitu penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca citra dokumen pada satu
ujung saluran komunikasi & membuat salinannya di ujung yg lain.
8. VIDEOTEX.
Yaitu penggunaan komputer untuk menampilkan pd layar CRT materi grafik yang
tersimpan
9. PENCITRAAN (Imaging).
Penggunaan pengenal karakter secara optik (optical character recognition) utk
mengubah catatan kertas atau microform menjadi format digital untuk disimpan di
dalam alat penyimpanan sekunder.
10. DESKTOP PUBLISHING.
Penggunaan komputer untuk menyiapkan output tercetak yang kualitasnya sangat mirip
yang dihasilkan oleh typesetter. Aplikasi ini terbagi dlm 3 area yaitu :

Aplikasi administrasif meliputi dokumen-dokumen yang dimaksudkan untuk
penggunaan intern seperti korespondensi, laporan dan warta,

Aplikasi teknis meliputi materi pelatihan seperti slides, overead transparancies,
dan manual.

Grafik perusahaan (corporate graphic) meliputi periklanan, brosur dan dokumen
lain yg dimaksudkan utk digunakan di luar perusahaan.
11. WORD PROCESSING.

Adalah Penggunaan suatu peralatan elektronik yang secara otomatis melakukan
beberapa tugas yang diperlukan untuk membuat dokumen ketik atau cetak. contoh:
Microsoft Word, Word Perfect, Open Office, dll

D. PERANAN OTOMATISASI PERKANTORAN DALAM PEMECAHAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Mendorong untuk belajar keterampilan baru.
Pekerjaan-pekerjaan yang menjemukan dapat dialihkan ke mesin- mesin.
Lebih mempermudah dan mempercepat penanganan informasi.
Lebih mudah dan cepat dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan.
Bertambahnya kesempatan dalam bidang pemeliharaan peralatan elektronik,
programmer dan rekayasa software .
6. Kesempatan untuk memperpendek hari kerja setiap minggu.
7. Lebih sedikit pekerjaan

Pengertian Sistem Pakar
dapat didefinisikan Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai kemampuan pengambilan
keputusan dari sorang pakar. Kata menyamai tersebut memiliki pengertian bahwa system pakar diharapkan dapat
bekerja dalam semua hal seperti halnya seorang pakar. Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari Artificial
Intelligent yang membuat penggunaan secara luas pengetahuan yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat
manusia yang pakar dalam bidang tertentu.

Struktur Sistem Pakar, komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al
(1987) meliputi:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan
dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek,
peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang
sudah diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu
proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di
dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta
yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam
prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi
penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti
(Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik
suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi
pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga
tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan
gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
3. Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk
memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta
awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses
penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil
observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan komputer.
Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang
diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan
antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami

struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi
pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu
a. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk
representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang
terdiri dari data dan metoda (proses).
d. Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining
Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam
mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah
forward maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat digunakan
atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. w:st=”on”Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu
forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-driven.
a. Backward chaining
• Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi
(hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari
ekspektasi tersebut.
• Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward
chaining.
b. Forward chaining
• Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu
masalah kepada solusinya.
• Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi.
• Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan
baru konklusi diperoleh.
• Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.