Universitas negeri makassar digilib unm

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
PENGARUH LATIHAN TENDANGAN DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN
DALAM DAN LATIHAN TENDANGAN DENGAN MENGGUNAKAN KAKI
BAGIAN LUAR TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING FINALTI PADA
PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA FIK UNM
OLEH:
NADWI SYAM )*
ABSTRAK
Untuk mencapai hasil tendangan yang maksimal selain kondisi fisik, teknik juga
harus diperhatikan khususnya teknik tendangan menendang bola jauh atau
bola melambung. Penguasaan teknik dasar sepakbola terutama teknik
menendang bola sangat berarti bagi seorang pemain agar hasil tendangan bola
yang dilakukan lebih keras, terarah dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) pengaruh latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian
dalam terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola, (2)
pengaruh latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar terhadap
kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola, dan (3) perbedaan
pengaruh antara latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam
dan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar terhadap
kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola. Untuk menyatukan
persepsi tentang keberadaan variabel maka diberikan defenisi secara

operasional sebagai berikut: (1) Latihan tendangan dengan menggunakan kaki
bagian dalam merupakan salah satu bentuk latihan yang bertujuan untuk
membentuk otomatisasi gerakan di dalam melakukan tendangan ke gawang
dengan menggunakan kaki pada bagian dalam, (2) Latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian luar merupakan salah satu bentuk latihan yang
bertujuan untuk membentuk otomatisasi gerakan di dalam melakukan
tendangan ke gawang dengan menggunakan kaki bagian luar, dan (3)
Kemampuan menembak bola ke gawang adalah kecakapan untuk menembak
bola kedaerah gawang yang telah diberikan angka-angka pada setiap kolom
pada gawang. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswi FIK UNM
dengan jumlah sampel penelitian 30 orang yang dipilih secara random
sampling, kemudian dilanjutkan pembagian kelompok dengan menggunakan
machid ordinat. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis uji-t
dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau
0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan
bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian dalam terhadap kemampuan shooting finalti pada
permainan sepakbola, terbukti nilai t0 = 12,605 > tt = 2,145 atau (P < α0,05); (2)
ada pengaruh yang signifikan latihan tendangan dengan menggunakan kaki
bagian luar terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola,

terbukti nilai t0 = 10,227 > tt = 2,145 atau (P < α0,05); dan (3) ada perbedaan
pengaruh yang signifikan antara latihan tendangan dengan menggunakan kaki
bagian dalam dan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar
*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

115

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola, terbukti nilai
t0 = 5,881 > tt = 2,048 atau (P < α0,05).
Kata Kunci: Latihan Tendangan dengan Menggunakan Kaki Bagian Dalam,
Latihan Tendangan dengan Menggunakan Kaki Bagian Luar,
Shooting Finalti Pada Permainan Sepakbola
ABSTRACT
To achieve the maximum kick than a physical condition, the technique should
also be noted in particular the technique kicking the ball away or kick the ball
bounced. Mastery of basic techniques of soccer ball kicking technique is
especially meaningful for a player to kick the ball harder performed, directed
and accurate. This study aims to determine (1) the effects of exercise using leg
kicks to the inside of the shooting ability finalti the game of football, (2) the

effects of exercise using leg kicks to the outside shooting ability finalti the game
of football, and (3) the influence of the difference between exercises using leg
kicks in and exercises using leg kicks to the outside shooting ability finalti the
game of football. To unify the perception of the existence of variable definitions
are given operationally as follows: (1) The exercise by using the leg kick in is
one form of exercise that aims to establish the automation movement within a
shot on goal by using a foot on the inside, (2 ) exercises using leg kicks to the
outside is one form of exercise that aims to establish the automation movement
within a shot on goal with the outside leg, and (3) The ability to shoot the ball
into the goal is the ability to shoot the ball stricken goal keeper who has been
granted the numbers in each column on the net. The study population was all
UNM students with the FIK study sample of 30 people chosen at random
sampling, then continued division of the group by using machid ordinate. of
0.05. Data analysis technique used is the t-test analysis techniques using SPSS
system version 15:00 on 95% or a significant level Starting from the results of
data analysis, the study concluded that: (1) no significant effect of exercise
using leg kicks to the inside of the shooting ability finalti the game of football,
proved the value of t0 = 12.605 > tt = 2.145 or (P < 0.05), (2) no significant effect
of exercise using leg kicks to the outside shooting ability finalti the game of
football, proved the value of t0 = 10.227 > tt = 2.145 or (P < 0.05), and (3) no

difference in effect significantly between the exercise using the leg kick in and
exercises using leg kicks to the outside shooting ability finalti the game of
football, proved the value of t0 = 5.881 > tt = 2.048 or (P < 0.05).
Key words: Exercise Legs Using The Kick In, Kick Exercise Legs Using
Outside, Shooting Finalti At Football Game
PENDAHULUAN
Pemain
sepakbola
yang
mempunyai tingkat keterampilan
yang lebih baik dalam permainan

sepakbola, misalnya: konrol bola,
menggiring bola, menendang bola
serta teknik dasar lainnya, apabila
diterapkan dalam pola permainan

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

116


Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
maka mereka akan nampak lebih
dalam penampilan bermain. Demikian
pula halnya kemampuan shooting
bola ke gawang merupakan hal
yang sangat menentukan karena
keberhasilan suatu tim dalam
permainan atau pertandingan dinilai
dengan banyaknya bola yang berhasil
dimasukkan
kegawang
lawan.
Sedangkan shooting bola kegawang
merupakan usaha untuk memasukkan
bola kegawang lawan. Agar dalam
melakukan shooting bola ke gawang
dapat berhasil lebih efektif, di
perlukan ketepatan shooting sehingga
arah sasaran yang dikehendaki

lebih tepat. Dalam praktek permainan
sepakbola yang sebenarnya, sering
terjadi pelanggaran dikotak finalty
dengan hukuman tendangan finalty
bagi pihak penyerang dan bahkan
sering terjadi adu finalty apabila
hasil pertandingan akhir adalah
sama. Untuk mencapai kemenangan
dalam situasi yang demikian itu,
diperlukan penendang-penendang
yang mampu melakukan shooting
bola kegawang yang lebih akurat
atau memiliki tingkat ketepatan
shooting yang lebih baik. Dengan
demikian shooting bola ke gawang
sangat penting untuk mencapai
prestasi optimal dalam permainan
sepakbola. Untuk itu perlu ada latihan
secara khusus yang diberikan agar
kemampuan shooting bola ke

gawang dapat dikuasai dengan baik
dan jenis latihan yang diberikan
disesuaikan dengan pola gerak
yang diperlukan dalam shooting
bola ke gawang. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Yanuar Kiram (1992) bahwa
“Karena tanpa dengan latihan yang
sesuai dengan pola gerak kerap kali
tetap pada tingkat dasar (rudimentary)
dan tidak pernah mencapai tingkat
kematangan”. Pendapat tersebut

merupakan suatu konsep yang
dapat digunakan dalam latihan
shooting bola kegawang, bahwa
apabila kemampuan shooting bola
ke gawang tidak dikembangkan
melalui latihan yang sesuai dengan
pola gerak yang dibutuhkan maka

tingkat kemampuan atlit akan tetap
pada tingkat dasar dan tidak sesuai
dengan konsep pelaksanaan shooting
bola ke gawang, maka pola gerak
yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang lebih baik adalah
keterampilan menendang bola, teknik
gerakan yang mampu mengecoh
lawan atau penjaga gawang.
Berdasarkan uraian tersebut
di atas, maka dalam penelitian ini
kemampuan shooting bola ke
gawang akan dikembangkan melalui
latihan penguasaan teknik menendang
bola yang dilakukan dengan dua
jenis metode latihan yakni latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian dalam dan latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar. Bentuk latihan

tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan atlit dalam menendang
bola baik dari segi teknik, ketepatan,
kecepatan, dan kekuatan dalam
menendang. Kekuatan dan kecepatan
merupakan faktor yang sangat
menunjang
kemampuan
untuk
mengembangkan
teknik
dalam
menendang bola sehingga dapat
diperoleh hasil tendangan yang
keras dan lebih akurat. Harsono
(1988) bahwa “kekuatan otot adalah
komponen yang sangat penting
(kalau bukan yang paling penting)
guna meningkatkan kondisi fisik
secara keseluruhan”. Setiap cabang

olahraga berbeda dalam tuntutan
kekuatan sehingga memerlukan
latihan kekuatan yang khusus.
Seperti halnya kemampuan shooting
bola ke gawang membutuhkan

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

117

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
tuntutan kekuatan pada otot tungkai
agar dapat melakukan tendangan
secara baik dengan tenaga maksimal
sekaligus dengan kekuatan otot
tungkai tersebut sehingga dapat
melakukan berbagai teknik dan
variasi tendangan dengan ketepatan
yang lebih baik. Dengan teknik
menendang bola yang dikuasai

dengan baik, maka seseorang
pemain sepakbola akan mampu
mengendalikan gerakan bebas dalam
menendang terhadap suatu sasaran
yang dikehendaki. Untuk mencapai
tingkat kemampuan tersebut biasanya
diperlukan latihan-latihan yang lebih
spesifik, melakukan latihan menendang
bola dengan keras dan terarah yang
disertai dengan latihan lari dengan
kecepatan maksimal serta latihanlatihan penggabungan dari berbagai
komponen yang dapat menunjang
ketepatan dalam melakukan shooting
bola ke gawang, seperti kekuatan,
kecepatan dan koordinasi gerakan
melakukan tendangan.
Dasar
pemikiran
peneliti
sehingga bermaksud mengungkap
jenis metode latihan yang lebih
tepat, efektif dan efisien dalam
meningkatkan kemampuan shooting
bola ke gawang dalam permainan
sepakbola, disebabkan adanya berbagai
kenyataan yang sering dijumpai
dalam permainan sepakbola dimana
suatu tim memiliki tingkat keterampilan
yang lebih baik dalam mengolah
bola maupun kerja sama tim namun
kurang mampu memasukkan bola
ke gawang lawan. Dan bahkan
sebagian besar pemain sepakbola
apabila
mendapat
kesempatan
dengan hadiah finalty dari wasit
kurang mampu diselesaikan dengan
baik. Sebaliknya tim yang nampak
kurang baik dalam penguasaan bola
dan bekerja sama tim terkadang
mampu meraih sukses dengan

memenangkan pertandingan karena
setiap kesempatan dalam melakukan
shooting bola ke gawang dapat
dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu
perlu dilakukan berbagai usaha
untuk meningkatkan kemampuan
shooting bola ke gawang dengan
kecepatan tinggi. Pada saat akan
melakukan shooting bola ke gawang
dalam permainan sepakbola ditentukan
dengan ketepatan dan kemampuan
mengendalikan gerakan tungkai yang
akan menendang bola sehingga
lawan atau penjaga gawang tidak
dapat mengantisipasi arah bola atau
tidak mampu menjangkau bola yang
ditendang sangat akurat. Untuk itu
hal-hal yang perlu dikembangkan
untuk mencapai tingkat keterampilan
dan kemampuan shooting bola ke
gawang dalam permainan sepakbola
adalah ketepatan, kecepatan, dan
kekuatan dalam menendang bola.
Tendangan shooting ke gawang
Menendang bola merupakan
suatu cara untuk memindahkan bola
dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan kaki. Menurut
A. Sarumpaet, dkk (1992) bahwa:
“Menendang bola merupakan suatu
usaha untuk memindahkan bola dari
suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan kaki atau bahagian
kaki.” Menendang bola jauh dapat
dilakukan dalam keadaan bola diam,
menggelinding dan bola melayang di
udara. Dalam permainan sepakbola,
latihan menendang tidak boleh
diangap remeh, sebab dapat mengalirkan
serangan sesegera mungkin dari
daerah pertahanan ke daerah
penyerangan di pihak lawan, bukan
hanya itu tujuan menendang bola
menurut A. Sarumpaet, dkk. (1992)
bahwa: (1) Untuk memberikan bola
kepada teman atau mengopor bola,
(2) Dalam usaha memasukkan bola

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

118

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
ke gawang lawan, dan (3) Untuk
memberikan atau menghidupkan
bola kembali setelah terjadi suatu
pelanggaran penjuru, tendangan
gawang dan sebagainya.
Teknik menembak bola ke
gawang pada permainan sepakbola
merupakan suatu dasar untuk
melakukan tendangan guna memasukkan
bola ke gawang. Sehingga pada
awal setiap latihan atau akhir perlu
adanya bentuk latihan yang khusus
untuk dapat meningkatkan tembakan ke
gawang dalam permainan sepakbola.
Latihan menendang bola perlu
mendapat perhatian karena latihan
semacam ini biasanya diabaikan
dan dianggap tidak penting, seperti
yang dikemukakan oleh Eric C.
Batty (1998) bahwa: “Latihan
menendang mau tidak mau mesti
menjadi salah satu bentuk latihan
inti dalam program latihan sepakbola
dalam suatu klub, tetapi patut di
sayangkan hal ini seringkali kurang
diperhatikan oleh pelatih.” Untuk
memperoleh hasil tendangan yang
maksimal sesuai dengan kebutuhannya
dalam permainan, selain kekuatan,
teknik dan gerakan-gerakan dari
tubuh sangat penting seperti;
awalan, letak kaki tumpu, gerakan
ayun dari kaki tendang, posisi tubuh,
gerakan lengan dan gerakan ikutan
dari kaki tendang. Menurut Ilyas
Hadadde dan Ismail tola (1991)
mengemukakan
bahwa
bagian
badan yang memegang peranan
penting waktu melakukan tendangan
bola adalah: “kaki tumpu, kaki tendang,
gerakan badan dan mata.” Untuk
mendapatkan tembakan bola yang
sempurna dibutuhkan dukungan dari
gerakan yang terkoordinasi sehingga
menampakkan satu kesatuan gerak
tendangan bola yang benar. Dalam
usaha mencapai koordinasi gerakan
tersebut perlu adanya latihan yang

teratur, terencana dan intensif
sehingga akan melahirkan bentuk
gerakan yang terampil dengan
teknik-teknik menendang bola yang
benar. Koordinasi gerakan yang
diharapkan dalam menendang bola
ke gawang adalah awalan, letak kaki
tumpu, kaki tendang, perkenaan kaki
pada bola, gerakan badan, gerakan
tangan dan mata. Untuk pergerakan
pelaksanaan teknik jauhnya tendangan,
Remmy Muchtar (1992) mengemukakan
sebagai berikut: (1) Awalan, lari ke
bola pada sudut yang tipis, (2) Kaki
tumpu, diletakkan pada samping
bola, agar gerakan akhir dari kaki
tendang lebih sempurna dan
memungkinkan untuk menggerakkan
bola lebih jauh, (3) Kaki tendang,
diayun jauh ke belakang lalu
disentakkan ke depan dengan kuat,
(4) Perkenaan kaki pada bola,
sepertiga bagian bawah bola
dengan menggunakan kura-kura
kaki bagian dalam, (5) Gerakan
badan, pada saat menendang bola
tubuh dimiringkan ke belakang
untuk memberi dukungan pada
tungkai, (6) Gerakan tangan,
rentangkan tangan ke samping
untuk menjaga keseimbangan, (7)
Mata (arah penglihatan), fokuskan
penglihatan
pada
bola
dan
memperhatikan arah bola yang di
inginkan, dan (8) Gerakan ikutan,
ada gerakan ikutan dari kaki yang
menendang bola sehingga gerakan
akhirnya lebih sempurna dengan
hasil tendangan lebih terarah.
Kemampuan shooting bola ke
gawang yang dimaksud adalah
kecakapan dalam menembakkan
bola ke gawang sesuai dengan
sasaran yang dikehendaki atau lebih
dikenal dengan istilah ketepatan
(accuracy) shooting. Dengan adanya
tingkat ketepatan shooting bola ke
gawang yang dimiliki seorang

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

119

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
pemain sepakbola, maka akan
nampak pada diri suatu bentuk
keterampilan dalam mengendalikan
gerakan-gerakan secara bebas
dalam menembakkan bola ke
gawang. Adapun yang dimaksud
dengan ketepatan atau accuracy,
Moch.
Sajoto
(1988)
bahwa:
kemampuan
seseorang
dalam
mengendalikan
gerakan-gerakan
bebas, terhadap suatu sasaran.
Sasaran dapat berupa jarak atau
mungkin suatu obyek langsung yang
harus dikenai. Misalnya dalam
menembak, memasukkan bola ke
dalam basket, pitcur dalam soft ball,
tendangan dalam gawang, dan lainlain.
Berdasarkan pendapat tersebut,
maka dapat dikatakan bahwa untuk
memperoleh tingkat keterampilan
dalam melakukan shooting bola ke
gawang diperlukan kemampuan
dalam mengendalikan gerakangerakan bebas untuk memperoleh
ketepatan atau accuracy shooting.
Dengan demikian ketepatan sangat
penting dimiliki untuk mencapai
penampilan yang terbaik dalam
melakukan shooting bola ke gawang
sehingga dalam melakukan shooting
sesuai dengan sasaran yang di
kehendaki sebelumnya. Untuk memiliki
kemampuan dalam mengendalikan
gerakan-gerakan
bebas
dalam
melakukuan shooting bola kegawang,
maka perlu ditunjang dengan
kemampuan fisik lainnya, misalnya
kecepatan gerak, kekuatan serta
koordinasi gerakan dalam proses
shooting bola ke gawang. Kecepatan
yang diperlukan dalam melakukan
shooting bola ke gawang adalah
kemampuan melakukan pola gerak
ayunan tungkai secara tepat dalam
menendang bola sehingga bola
yang ditendang akan melaju dengan
cepat dan keras. Selain itu kecepatan

dalam melakukan ancang-ancang
dapat pula menunjang kemampuan
dalam mengintegrasikan pola gerak
tunggal dalam menendang bola
sehingga hasil tendangan sesuai
dengan sasaran yang dikehendaki.
Kemampuan fisik lainnya yang
sangat diperlukan dalam menunjang
ketepatan shooting bola ke gawang
adalah kekuatan. Dengan kekuatan
yang baik pada tungkai, maka
tendangan yang dilakukan akan
lebih akurat, cepat dan keras karena
dengan
kekuatan
yang
baik,
seorang pemain sepakbola akan
dapat mempergunakan oto-otot
tungkai dalam menerima beban
pada saat melakukan tendangan.
Menurut Moch. Sajoto (1988) bahwa
“kekuatan atau strength adalah
komponen kondisi fisik, yang
menyangkut masalah kemampuan
seseorang atlit pada saat mempergunakan
otot-ototnya, menerima beban dalam
waktu kerja tertentu”. Untuk itu
kekuatan merupakan komponen
kondisi fisik yang sangat penting
dalam meningkatkan kondisi fisik
secara keseluruhan, termasuk dalam
melakukan shooting bola ke gawang.
Hal tersebut dimungkinkan oleh
karena kekuatan mempunyai peran
penting dalam menunjang proses
gerakan yang dilakukan, Harsono
(1988) bahwa: Pertama, oleh karena
kekuatan merupakan daya penggerak
setiap aktivitas fisik. Kedua, oleh
karena kekuatan memegang peran
yang penting dalam melindungi
atlet/orang dari kemungkinan cedera.
Ketiga, oleh karena dengan kekuatan,
atlet akan dapat lari lebih cepat,
melempar atau menendang lebih
jauh dan lebih efisien, memukul
lebih keras, demikian pula dapat
membantu memperkuat stabilitas
sendi-sendi. Untuk melakukan shooting
bola ke gawang dengan hasil yang

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

120

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
lebih baik, diperlukan pula koordinasi
gerakan agar geraka-gerakan yang
dilakukan seperti berlari mengambil
ancang-ancang, mengayunkan kaki
dalam proses menendang bola dan
variai-variasi gerakan lainnya yang
berupa gerakan tipuan terhadap
penjaga gawang, dapat diintegrasikan
dalam satu pola gerakan tunggal
yakni tendangan shooting bola ke
gawang sehingga diperoleh ketepatan
sasaran yang lebih efektif. Adapun
yang dimaksud dengan koordinasi,
menurut Moch. Sajoto (1988) bahwa
“koordinasi atau coordination adalah
kemampuan
seseorang,
dalam
mengintegrasikan gerakan yang
berbeda kedalam suatu pola
gerakan tunggal secara efektif”.
Dalam melakukan shooting bola ke
gawang agar diperoleh ketepatan
sasaran sesuai yang dikehendaki,
perlu ditunjang dengan berbagai
komponen fisik. Hal tersebut di
dasarkan karena kondisi fisik
merupakan prasyarat yang sangat
diperlukan dalam setiap peningkatan
prestasi suatu cabang olahraga atau
keterampilan gerak tertentu dan
bahkan dapat dikatakan bahwa
kondisi fisik merupakan dasar
landasan atau titik tolak untuk
mempelajari keterampilan gerak
tertentu. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh
Moch. Sajoto (1988) bahwa: Kondisi
fisik adalah suatu kesatuan utuh dari
komponen-komponen yang tidak
dapat dipisahkan, baik peningkatannya,
maupun pemeliharaannya. Artinya
bahwa setiap usaha peningkatan
kondisi fisik, maka harus mengembangkan
semua komponen tersebut. Walaupun
perlu dilakukan dengan sistem
perioritas, (komponen apa yang pelu
mendapat porsi latihan lebih besar
dibanding komponen lain). Untuk itu
dalam usaha latihan menedang bola

baik menggunakan dengan kaki
dalam
maupun
luar
guna
meningkatkan kemampuan shooting
bola ke gawang, maka bukan hanya
komponen accuracy atau ketepatan
yang perlu di kembangkan namun
perlu
pula
di
kembangkan
komponen kondisi fisik lainnya,
seperti
kecepatan,
kekuatan,
koordinasi dan lain-lain yang dapat
menunjang ketepatan shooting bola
ke gawang. Hal tersebut adalah
sangat penting karena untuk
memperoleh tendangan yang akurat
sesuai sasaran yang dikehendaki,
diperlukan kecepatan, kekuatan, dan
koordinasi gerak dalam melakukan
tendangan. Suatu tendangan yang
dilakukan tanpa ditunjang dengan
kekuatan, kecepatan dan koordinasi
gerakan, maka biasanya tendangan
tersebut kurang akurat dan mengarah
pada sasaran yang tidak dikehendaki
atau bahkan keluar dari sasaran
gawang dalam melakukan shooting
bola ke gawang. Untuk mencapai
tingkat ketepatan shooting bola ke
gawang, maka diperlukan latihan dari
semua aspek yang dapat menunjang
keterampilan tersebut.
Latihan teknik
Latihan teknik adalah sangat
penting pula yang dimaksudkan
untuk mempermahir teknik-teknik
menendang ataupun teknik-teknik
gerakan yang diperlukan dalam
melakukan shooting bola ke gawang
sehingga diperoleh kemampuan
yang lebih akurat dan efisien dan
efektif dalam melakukan shooting
bola ke gawang. Latihan teknik
merupakan latihan yang khusus
dimaksudkan untuk membentuk dan
mengembangkan kebiasaan-kebiasaan
motorik atau memperkembangkan
nauroscular dalam melakukan teknik
menendang bola ke gawang.

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

121

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
Kesempurnaan teknik-teknik dasar
dari setiap gerakan dalam latihan
menendang bola, akan dapat melakukan
shooting bola ke gawang. Untuk itu
gerakan-gerakan dasar atau setiap
bentuk latihan teknik yang diperlukan
dalam kemampuan shooting bola ke
gawang harus dilatih dan dikuasai
secara sempurna. Latihan teknik
pada dasarnya diperlukan dalam
bentuk permainan, dimana gerakan
teknik yang telah dikuasai dengan
baik dikembangkan dan diorganisir
dalam pola, bentuk dan formasiformasi permainan, serta strategi,
taktik pertahanan dan penyerangan
dalam permainan sepakbola sehingga
berkembang menjadi suatu kesatuan
gerak yang sempurna. Untuk itu
kemampuan shooting bola ke gawang
merupakan hal yang memerlukan
teknik tersendiri dalam permainan.
Latihan
Tendangan
dengan
menggunakan kaki bagian dalam
Latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian dalam
dapat diuraikan sebagai berikut:
Pelaksanaan :
- Mengambil awalan dari sudut
yang tipus, membentuk busur,
kaki tumpu diletakkan disamping
belakang bola.
- Lutut kaki tumpu sedikit di
bengkokkan.
- Perkenaan kaki tendang pada bola
adalah kura-kura kaki bagian
dalam.
- Tangan
direntangkan
untuk
keseimbangan dan ada gerakan
lanjutan (follow througth) dari
kaki tendang.
Latihan
Tendangan
dengan
menggunakan kaki bagian luar
Latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian luar
dapat diuraikan sebagai berikut:

Pelaksanaan :
- Mengambil awalan dari sudut
yang tipus, membentuk busur,
kaki tumpu diletakkan disamping
belakang bola.
- Lutut
kaki
tumpu
sedikit
dibengkokkan.
- Perkenaan kaki tendang pada
bola adalah kura-kura kaki
bagain dalam.
- Tangan
direntangkan
untuk
keseimbangan dan ada gerakan
lanjutan (follow througth) dari
kaki tendang.
METODE PENELITIAN
Metode merupakan cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
Tujuan dari penelitian adalah untuk
mencapai suatu tujuan. Tujuan dari
penelitian adalah untuk memecahkan
masalah, oleh karena itu perlu
ditempuh langkah-langkah yang
relevan dengan masalah yang di
rumuskan. Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen lapangan, dimana harus
melakukan kegiatan percobaan
untuk melihat suatu hasil. Variabel
dan desain penelitian merupakan
acuan dalam menentukan hal-hal
yang dibutuhkan atau diperlukan
dalam penelitian agar supaya tidak
terjadinya penjabaran yang terlalu
meluas. Variabel bebas (perlakuan)
yaitu Latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian dalam,
dan Latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian luar,
sedangkan variabel terikat yaitu
Kemampuan shooting finalti pada
permainan sepakbola.
Desain penelitian merupakan
gambaran atau rancangan suatu
penelitian dalam mencapai tujuan.
Karena penelitian adalah penelitian
eksperimen lapangan, maka rancangan

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

122

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
penelitian yang dipergunakan adalah
“Randomized Pretest – Posttest
Design”.
Populasi merupakan suatu
kumpulan atau kelompok individu
yang dapat diamati oleh anggota
populasi itu sendiri atau bagi orang
lain
yang
memiliki
perhatian
dengannya. Olehnya itu yang
menjadi populasi dalam penelitian
adalah seluruh mahasiswa Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Makassar yang telah memperogramkan
mata kuliah sepakbola. Penggunaan
sumber data dalam penelitian
memerlukan pertimbangan tertentu,
mengingat
penelitian
dapat
menggunakan keseluruhan atau
sebagian sumber data. Pengertian
tentang sumber data pada lingkup
yang kecil atau hanya sebagian,
oleh Suharsimi Arikunto (1993)
menjelaskan sebagai berikut: Jika
hanya akan meneliti sebagian dari
populasi maka penelitian di-sebut
penelitian sampel. Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Dinamakan penelitian sampel
apabila bermaksud untuk menggeneralisasikan
hasil penelitian sampel. Sampel
adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti, meneliti sebagian dari
populasi juga dapat dilakukan dengan
pertimbangan tertentu serta hasil
penelitian dapat digeneralisasikan.
Penggunaan penelitian sampel didasari
pada beberapa per-timbangan antara
lain: (1) mengurangi kerepotan yang
terjadi apabila dibandingkan dengan
menggunakan penelitian populasi,
(2) mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan, (3) demi efesiensi penelitian
(dalam arti waktu, uang dan tenaga),
dan (4) penelitian membutuhkan kecermatan
pengaturan pelaksanaan penelitian.
Sampel secara sederhana diartikan
sebagai bagian dari populasi yang
menjadi
sumber
data
yang

sebenarnya dalam satu penelitian.
Berdasarkan pengertian tersebut,
maka sampel yang diambil atau
digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 30 orang mahasiswa yang
bergabung dalam unit sepakbola
dan dibagi atas 15 orang untuk
kelompok latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian dalam
dan 15 orang untuk kelompok latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar. Sedangkan untuk
pembagian dua kelompok latihan
menggunakan teknik machid ordinat.
Untuk mengumpulkan data, maka
alat-alat yang digunakan harus
dipersiapkan terlebih dahulu, sebab
merupakan hal yang menentukan
dalam suatu proses penelitian guna
memperoleh hasil yang diharapkan.
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan
instrumen tes kemampuan shooting
finalti pada permainan sepakbola.
Data penelitian kemampuan
menendang maegeri, baik tes awal
maupun tes akhir dianalisis dengan
perhitungan statistik, barupa:
1. Statistik
deskriptif,
yaitu
memberikan gambaran umum
tentang hasil rata-rata standar
deviasi dari variabel penelitian
untuk kedua kelompok
2. Statistik
inferensial,
yaitu
pengujian hipotesis penelitian
menggunakan uji-t pada taraf
signifikan 95%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis data deskriptif
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Untuk data tes awal latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian dalam, dari 15
jumlah sampel diperoleh total
nilai sebanyak 1502. Nilai ratarata yang diperoleh 100,11

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

123

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
dengan hasil standar deviasi
13,51555. Untuk nilai minimal 76
dan nilai maksimal 124.
b. Untuk data tes akhir latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian dalam, dari 15
jumlah sampel diperoleh total
nilai sebanyak 1695. Nilai ratarata yang diperoleh 113,00
dengan hasil standar deviasi
14,80830. Untuk nilai minimal 85
dan nilai maksimal 135.
c. Untuk data tes awal latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar, dari 15 jumlah
sampel diperoleh total nilai
sebanyak 1498. Nilai rata-rata
yang diperoleh 99,89 dengan
hasil standar deviasi 12,64988.
Untuk nilai minimal 74 dan nilai
maksimal 118.
d. Untuk data tes akhir latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar, dari 15 jumlah
sampel diperoleh total nilai
sebanyak 1574. Nilai rata-rata
yang diperoleh 104,93 dengan
hasil standar deviasi 13,25824
Untuk nilai minimal 80 dan nilai
maksimal 124.
1. Hipotesis Pertama
Ada pengaruh latihan tendangan
dengan menggunakan kaki bagian
dalam
terhadap
kemampuan
shooting finalti pada permainan
sepakbola. Hasil analisis data pada
lampiran diperoleh nilai t observasi
12,605 lebih besar dari nilai t tabel
pada taraf signifikan 95% = 2,145.
Maka Ho ditolak dan H1 diterima,
berarti ada perbedaan antara tes
awal dan tes akhir. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan latihan
tendangan dengan menggunakan kaki
bagian dalam terhadap kemampuan
shooting finalti pada permainan

sepakbola. Prediksi yang dapat
dikemukakan bahwa dengan memberikan
Latihan tendangan dengan menggunakan
kaki bagian dalam secara terprogram
dengan sistematis, maka akan
dapat meningkatkan kemampuan
shooting finalti pada permainan
sepakbola bagi pemain sepakbola.
Latihan yang dilakukan secara
sistematis akan memberikan sebuah
perubahan secara otomatis, seperti
halnya dalam latihan tendangan
dengan menggunakan kaki bagian
dalam untuk pembentukan otomatisasi
gerakan secara langsung pada
teknik tendangan itu sendiri. Pada
dasarnya dalam melakukan teknik
menembak bola ke gawang pada
permainan sepakbola tungkai memiliki
peranan utama, oleh karena itu
perlu diberikan secara terporgam
untuk membantu dalam pergerakan
yang dilakukan.
2. Hipotesis kedua
Ada pengaruh latihan latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar terhadap kemampuan
shooting finalti pada permainan
sepakbola. Hasil analisis data pada
lampiran diperoleh nilai t observasi
10,227 lebih besar dari nilai t tabel
pada taraf signifikan 95% = 2,145.
Maka Ho ditolak dan H1 diterima,
berarti ada perbedaan antara tes
awal dan tes akhir. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar terhadap kemampuan
shooting finalti pada permainan
sepakbola. Prediksi yang dapat
dikemukakan bahwa dengan memberikan
latihan tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar secara terprogram
dengan sistematis, maka akan
dapat meningkatkan kemampuan
shooting finalti pada permainan

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

124

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
sepakbola bagi pemain sepakbola.
Latihan tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar juga bertujuan
untuk membentuk secara optimal
gerak pada tendangan tersebut.
Telah dikemukakan sebelumnya
bahwa gerak dalam melakukan
tembakan bola ke gawang atau
teknik dasar dalam permainan
sepakbola didominasi oleh kemampuan
tungkai. Oleh karena itu bentuk
latihan tersebut memiliki fungsi
dengan bentuk latihan yang pertama
yaitu mengoptimalkan hasil tendangan
secara maksimal untuk melakukan
gerakan tendangan secara langsung
ke gawang.
3. Hipotesis ketiga
Ada perbedaan pengaruh antara
latihan tendangan dengan menggunakan
kaki bagian dalam dan latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar terhadap kemampuan
shooting finalti pada permainan
sepakbola. Hasil analisis data pada
lampiran diperoleh nilai t observasi
= 5,881 lebih besar dari nilai t tabel
pada taraf signifikan 95% = 2,048.
Maka Ho ditolak dan H1 diterima,
berarti ada perbedaan pengaruh
kemampuan shooting finalti pada
permainan sepakbola antara latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian dalam dan latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar. Dan kelompok yang
mendapatkan latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian dalam
yang lebih efektif dan efesien dalam
meningkatkan kemampuan shooting
finalti pada permainan sepakbola
dibandingkan dengan kelompok latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan pengaruh yang signifikan
antara latihan tendangan dengan

menggunakan kaki bagian dalam
dan latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian luar
terhadap
kemampuan
shooting
finalti pada permainan sepakbola.
Prediksi yang dapat dikemukakan
bahwa kedua bentuk latihan ini
memberikan peningkatan yang positif
terhadap
kemampuan
shooting
finalti pada permainan sepakbola,
namun bila dibandingkan dengan
melihat hasil yang diperoleh pada
rata-rata tes akhir serta pengujian
statistik uji-t tidak berpasangan,
maka latihan tendangan dengan
menggunakan kaki bagian dalam
lebih efektif dan efesien. Kedua
bentuk latihan yang dijadikan bahan
penelitian yaitu latihan tendangan
dengan menggunakan kaki bagian
dalam dan latihan tendangan
dengan menggunakan kaki bagian
luar memiliki tujuan yang sama yaitu
untuk
membentuk
otomatisasi
gerakan langsung pada tendangan
ke gawang. Namun dalam proses
pelaksanaan latihan yang berbeda.
Latihan tendangan dengan menggunakan
kaki bagian dalam lebih berfungsi
untuk memaksimalkan tendangan
tersebut. Pada sebagian besar pemain
sepakbola lebih menguasai teknik
tendangan dengan menggunakan
kaki dalam. Bagian dalam dari kaki
merupakan daerah yang paling baik
untuk melakukan operan akurat baik
operan pendek maupun operan
menengah. Selain itu menendang
bola dengan kaki dalam, akan lebih
mudah mengarahkan bola sehingga
untuk melakukan shooting bola ke
gawang secara tepat tendangan kaki
dalam lebih efektif dan biasanya arah
shooting yang dikendaki selalu
tepat. Dibandingkan dengan latihan
tendangan dengan kaki luar, sebab
tendangan dengan kaki luar lebih
banyak melenceng dari sasaran

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

125

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
gawang. Hal ini disebabkan karena
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar arahnya lebih pada
satu arah.
PENUTUP
Setelah melakukan penelitian,
maka di tarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan
latihan
tendangan
dengan
menggunakan kaki bagian dalam
terhadap kemampuan shooting
finalti pada permainan sepakbola.
2. Ada pengaruh yang signifikan
latihan
tendangan
dengan
menggunakan kaki bagian luar
terhadap kemampuan shooting
finalti pada permainan sepakbola.
3. Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan
antara
latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian dalam dan latihan
tendangan dengan menggunakan
kaki bagian luar terhadap
kemampuan shooting finalti pada
permainan sepakbola.
Hasil kesimpulan tersebut,
maka akan dikemukakan saran
sebagai berikut :
1. Bagi pelatih dijadikan sebagai
bahan pembinaan olahraga
dalam penyusunan program
latihan.
2. Untuk dijadikan informasi bagi
para pembina olahraga dan
pelatih yang ada di Fakultas
Ilmu
Keolahragaan
tentang
bentuk latihan yang menunjang
peningkatan prestasi sepakbola.
3. Bahwa tidak selamanya latihan
yang diberikan harus menggunakan
alat yang canggih atau modern.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 1996. Prosedur
Penelitian Suatu pendekatan

pratek. Jakarata: PT. Rineka
Citra.
Erich, Dieter Kruber dan Gunter
Jansen. 1984. Sepakbola,
pembinaan teknik dan kondisi.
Jakarta : PT Gramedia (Agus
Setiadi).
Haddade, Ilyas dan Tola, Ismail.
1991. Penuntun mengajar dan
melatih
sepakbola.
Ujung
Pandang : FPOK IKIP.
Halim, Nur Ichsan. 1991. Tes
pengukuran dan penyusunan
alat evaluasi dalam bidang
olahraga. Ujung Pandang :
FPOK IKIP.
Harsono, 1988. Coaching dan
aspek-aspek psikologi dalam
coaching. Jakarta : Depdikbud
Dirjen Dikti.
H. Clarke, 1979. Application of
measurement to healt and
physical
education.
New
Jersey : Prectice Hall Inc.
Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga
pilihan sepakbola. Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti PPTK.
Rani, Abd. Adib. 1992. Materi dan
evaluasi mengajar permainan
sepakbola. Ujung Pandang :
FPOK IKIP.
Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan
kondisi fisik dalam olahraga.
Semarang : FPOK IKIP.
Sarumpaet A. 1992. Teknik dasar
permainan besar. Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti.
Sugiyono. 2000. Statistika untuk
penelitian. Bandung : Alfabeta.
Surahman,
Winarno.
1982.
Pengantar Penelitian Ilmiah
Dasar; Metode dan Teknik.
Bandung : PT. Tarsito.
Tola
Ismail,
1988.
Penuntun
Mengajar dan Melatih Sepakbola.
FPOK IKIP Ujung Pandang

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

126

Dokumen yang terkait

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY PADA PRODUK KARTU SELULER PRABAYAR SIMPATI, IM3, DAN JEMPOL (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember)

2 69 20

Hubungan Kualitas Tidur dan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

11 91 19

PENGARUH PENILAIAN dan PENGETAHUAN GAYA BUSANA PRESENTER TELEVISI TERHADAP PERILAKU IMITASI BERBUSANA (Studi Tayangan Ceriwis Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Komunikasi Angkatan 2004)

0 51 2

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Perilaku Konsumsi Serat pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Tahun 2012

21 162 166

Kualitas hasil penelitian dosen universitas islam negeri (uin) syarif hidayatullah jakarta

4 70 107

Ketersediaan koleksi informasi primer pada perpustakaan Universitas Satyagama : analisis sitiran dalam skripsi dan tesis

2 58 95

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1